Anda di halaman 1dari 6

Resume Buku PAK Dan Budi Pekerti Kelas 02 SD:

Judul buku : Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

Penelaah : Pdt. Binsar J. Pakpahan

Penyelia Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, balitbang, kemdikbud

Kurikulum : 2013 Tahun Edisi 2014

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam kurikulum pendidikan 2013 ini di khususkan untuk peserta didik yang dipakai
sebagai panduan proses pembelajaran guna untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
dan menguasai kompetensi tertentu dan dengan tujuan pembelajaran yang kontekstual, artinya
peserta didik mempelajari yang relevan dengan kehidupan yang di sekitarnya atau dialaminya. Di
bidang mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK), perubahan kurikukulum 2013 ini
sejalan bersifat dogmatis. Sehingga peserta didik dapat leluasa dalam berfikir, mengembangkan
bakat, serta bersikap yang baik sesuai ajaran Kristiani.

BAB II

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen


Hakikat Pendidikan Agama Kristen seperti yang tercantum dalam hasil lokakarya Strategi
PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: “Usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati Kasih Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan
hidupnya.” Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK
memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan
pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.
B. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen
 Fungsi Pendidikan Agama Kristen

Memperkenalkan Allah dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh
iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
 Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik,
sehingga mampu memahami, menghayati dan mengamalkannya.
 Tujuan Pendidikan Agama Kristen
 Menghasilkan manusia yang dapat memahami kasih Allah di dalam Yesus
Kristus dan mengasihi Allah dan sesama.
 Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk.
Pendidikan Agama Kristen di sekolah disajikan dalam dua aspek yaitu: aspek
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan aspek Nilai-nilai Kristiani.
C. Landasan Teologis
Pendidikan Agama Kristen telah ada sejak pembentukan umat Allah yang dimulai dengan
panggilan terhadap Abraham. Hal ini berlanjut dalam lingkungan dua belas suku Israel
sampai dengan zaman Perjanjian Baru. Dalam landasan teologisnnya ada beberapa nats
pendukungnya yaitu Ulangan 6:4-9, Amsal 22:6 dan Matius 28:19-20.
D. Landasan Psikologis
Landasan psikologis erat kaitannya dengan tingkah laku manusia, kognitif, afektif,
dan psikomotorik dalam mememunculkan keberagaman perilaku manusia, sehingga
proses perkembangan manusia bersifat unik dan berbeda dari individu lainnya.
E. Ruang Lingkup PAK Di SD
Ruang lingkup kompetensi dan materi PAK di SD sampai dengan SMA&SMK dipetakan
dalam dua ruang lingkup, yaitu Allah Tritunggal dan karya-karya-Nya serta nilai-nilai
Kristiani. Dua ruang lingkup ini mengakomodir ruang lingkup pembahasan PAK yang
bersifat pendekatan yang berpusat pada Alkitab dan tema-tema penting dalam kehidupan.
Pemetaan ruang lingkup PAK yang mengacu pada tema-tema kehidupan ini tidak mudah
untuk dilakukan karena sulit mengubah pola pikir.

BAB III

KURIKULUM PAK

A. Karakteristik kurikulum 2013


Ada beberapa karakteristik kurikulum 2013 yaitu:
 Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
 Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
 Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap
pengetahuan dan keterampilan.
 Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
 Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
 Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

Karakteristik kurikulum 2013 di atas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap pembelajaran
memiliki tujuan untuk mengembangkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan
sehingga dapat diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal
pengalaman belajar yang didapatkan, peserta didik akan menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran yang ada di kurikulum 2013 akan saling memperkuat dan
memperkaya antarmata pelajaran yang satu dengan yang lainnya dan begitu juga dengan setiap
jenjang pendidikan akan saling memperkuat dan memperkaya pengetahuan yang ada di
dalamnya.

B. Perbedaan Kurikulum

No Kurikulum 2013 KTSP


1. SKL(Standar Kompetensi SI (Standar Isi) ditentukan terlebih
Kelulusan) ditentukan terlebih dahulu, setelah itu baru ditentukan
dahulu setelah itu baru ditentukan SKL (Standar Kompetensi
SI (Standar Isi) Kompetensi lulusan Kelulusan)
meliputi aspek soft skills dan hard
2. Kompetensi lulusan meliputi aspek Lebih menekankan pada aspek
soft skills dan hard, skills yang pengetahuan
meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan
3. Di jenjang SD Tematik terpadu Di jenjang SD Tematik terpadu
untuk kelas I-VI untuk kelas I-III
4. Jumlah jam pelajaran perminggu Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
lebih banyak dan jumlah mata dan jumlah mata pelajaran lebih
pelajaran lebih sedikit disbanding banyak disbanding kurikulum 2013
KTSP
5. Proses pembelajaran terdiri Standar proses dalam pembelajaran
mengamati, menanya, mengolah, terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan
menyajikan, menyimpulkan dan Konfirmasi
mencipta
6. TIK bukan sebagai mata pelajaran, TIK sebagai mata pelajaran
melainkan sebagai media
pembelajaran
7. Standar penilaian menggunakan Penilaian lebih dominan pada aspek
penilaian otentik yaitu mengukur pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil
8. Pramuka menjadi ekstrakurikuler Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib wajib
9. Penjurusan mulai kelas X untuk Penjurusan mulai kelas XI
jenjang SMA/MA
10. BK lebih menekankan BK lebih menyelesaikan masalah
mengembangkan potensi siswa siswa

C. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kemapuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
E. Kaitan antara K1, dan KD
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dimiliki peserta didik. Setiap tingkat kelas atau program harus
mengupayakan pencapaian kompetensi inti sebagai landasan pengembangan kompetensi
dasar.
Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk
mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi Inti (KI). Kompetensi dasar dirumuskan
untuk mencapai Kompetensi Inti.

BAB IV

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DAN PENILAIAN PAK

A. Pembelajaran PAK
Pendidikan Agama Kristen merupakan proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan
Alkitab, berpusat pada Kristus dan bergantung kepada Roh Kudus yang membimbing setiap
pribadi pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan
dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan,
dan melengkapi bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung.
Di dalam proses pembelajaran di perlukan sarana prasarana yaitu media pembelajaran, alat
tulis, saling Tanya-jawab, berdiskusi, berkelompok dan lain-lainnya.
B. Model Pembelajaran
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dalam memgorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, model pembelajaran memiliki arti yang
sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.
Model pembelajaran adalah perencanaan yang dilakukan oleh seorang pendidik atau berbagai
macam cara yang dilakukan dalam proses belajar mengajar agar memperoleh hasil yang
maksimal dalam pembelajarannya.
C. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
 Penilaian Proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada
tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap
kegiatan guru, siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar
mengajar.
o Tujuan penilaian proses
Tujuan penilaian proses pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar terutama efesiensi, keaktifan dan produktifitas dalam
meccapai tujuan pembelajaran.
o Fungsi penilaian proses
a. Sebagai guna mengetahui apakah peserta didik dapat menguasai
pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah
diberikan oleh guru.
b. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar.
c. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
d. Sebagai sarana umpan balikbagi seorang guru, yang bersumber dari
siswa.
e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa
f. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
 Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam penertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil
belajar, terutama hasil belajar belajar kognitif, berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

BAB V

PENJELASAN SETIAP PELAJARAN BUKU SISWA

Pelajaran 1 : “ Saling Mengasihi Anggota Keluarga” ; Bahan Alkitab : 1 Yohanes 4:7-21 dan
Kejadian 42-45

Pelajaran 2 : “ Saling Menolong Anggota Keluarga” ; Bahan Alkitab : Galatia 6:2 dan

Yohanes 2:1-15

Pelajaran 3 : “ Menghormati Orang Tua” ; Bahan Alkitab : Keluaran 20:12 dan Amsal 1:8

Pelajaran 4 : “ Menghormati Orang Yang Lebih Tua Di Lingkungan Sekolah” ; Bahan


Alkitab : 1 Timotius 5:1-2
Pelajaran 5 : “ Tanggung Jawabku Di Rumah Ku” ; Bahan Alkitab : Matius 21: 28-32

Pelajaran 6 : “Tanggung Jawabku Di Sekolah Ku” ; Bahan Alkitab : Matius 25: 14-30

Pelajaran 7 : “ Keluarga Ku Hidup Rukun” ; Bahan Alkitab : Mazmur 133:1-3 dan Lukas
2:41-52

Pelajaran 8 : “Keluarga Ku HidupTetangga” ; Bahan Alkitab : Amsal 17: 22; Roma 15: 5-7;
2 Korintus 13: 11 dan Efesus 4:2-6

Pelajaran 9 : “ Rukun Di Sekolah Ku Dan Sekolah Minggu” ; Bahan Alkitab : Matius 5:9; 1
Korintus 14:33 dan Galatia 5:22-23a

Pelajaran 10 : “ Keluarga Disiplin” ; Bahan Alkitab : Amsal 3:1 dan Ibrani 12:5-11

Pelajaran 11 : “ Disiplin Di Lingkungan Kita” ; Bahan Alkitab : Kejadian 2: 15

Pelajaran 12 : “ Disiplin Di Sekolah Dan Sekolah Minggu” ; Bahan Alkitab : Amsal 4: 13;
Amsal 8:32 dan Markus 1:35-39.

Anda mungkin juga menyukai