1. Debora Lalisang
2. Deivi Tahulending
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang atas rahmat dan cintanya
telah memberikan kesehatan, kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “”.
Penulisan makalah ini di ajuhkan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Dogmatika di program studi Pendidikan Agama Kristen Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, Namun berkat
bimbingan, bantuan, nasihat, dan saran kerja sama berbagai pihak. Khususnya
pembimbingan segala hambatan tersebut akhirnya dapat di atasi dengan baik. Dalam
menyusun makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf apabila banyak kekurangan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurnah sehingga kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Terima Kasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER .........................................................................................................!
DAFTAR ISI.................................................................................................!!
KATA PENGANTAR..................................................................................!!!
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
RANGKUMAN..........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada bermacam-macam pengertian tentang teori : Ada yang mengartikannya
sebagai suatu prinsip. Seperangkat prinsip, analisa dan seperangkat fakta, refleksi yang
sifatnya tidak praktis, suatu penjelasan yang menyeluruh dan mendasar tentang suatu
fenomena, suatu aksioma atau hukum-hukum, suatu hipotesa, dan lain-lain. Dalam
kaitan dengan teori tentang PAK Dewasa di Gereja, McKenzie terlebih dahulu mencoba
memperjelas arti teori.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apakah yang di maksud dengan teori?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1) Memahami pengertian dari Teori; 2)
Mengetahui apa itu Pendidikan Sebagai Perspektif PAK Dewasa Dalam Gereja; 3)
Memahami seperti apa karakteristik orang dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa arti dalam kamus terhadap kata teori ini menunjuk pada banyak arti. Kata
itu dari yang agak sederhana, menuju ke arti yang semakin kompleks. Menurutnya
theoreion dapat berarti:
Suatu perspektif, pada suatu keadaan tertentu dapat memberikan suatu visi. Visi,
hadir dalam kesadaran di dalam kesatuannya, ia berintegrasi, terkonsolidasi, dan
menyeluruh. Di dalam visi semua fakta atau ide diorganisasikan menjadi suatu totalitas.
Visi itu Koheren, semua bagian yang membentuk visi itu saling berhubungan; tiap
bagian cocok dengan visi. Integritas dari visi dikompromikan pada waktu visi itu
diterjemahkan dalam bahasa yang terpisah satu sama lain.
Suatu visi diterjemahkan ke dalam bahasa atau notasi logika yang simbolis.
Elemen-elemen utama dari nalar yang tidak bersambung. Hasilnya adalah suatu teori
preposisi atau suatu bangunan teori. Visi itu akan menjadi terpotong-potong apabila
diterjemahkan kedalam bentuk yang tidak bersambungan. Visi ini dikomunikasikan
kepada orang lain bukan sebagai suatu keseluruhan yang utuh, tetapi dalam suatu urut-
urutan pernyataan-pernyataan. Hanya unsur dan ciri utama dari visi sajalah yang tetap
bertahan. Penting untuk disadari bahwa baik perspektif maupun visi secara implisit
terkandung dalam teori preposisi.
Praktek adalah aktualisasi dari teori proposisional secara konkrit. Sudah tentu
bahwa praktek tidak pernah menangkap seluruh bangunan teoritis atau proposisi. Pada
waktu kita beralih dari visi ke proposisi, maka sesuatu telah terlihat dan pada waktu kita
beralih dari teori proposisi kep praktek, maka sesuatu juga telah terhilang. Tetapi tentu
saja ini bukan suatu alasan untuk terlibat dalam praktek tanpa teori proposisi.
Skema berikut kiranya menolong memahami jalan pikiran McKenzie tentang teori PAK
Dewasa.
Teori
Preposisional
Misi Organisasi
Karakteristik
Yang mendidik
Orang Dewasa
Perspektif
Bisang PAK
DEWASA
C. Karakteristik Orang Dewasa
Dari skema di atas, elemen pertama yang perlu di pahamai dari sudut pendidikan
adalah orang dewasa. Maksudnya, bagaimana orang dewasa dipahami berdasarkan
perspektif pendidikan, apa karakteristik orang dewasadalam kaitan dengan pendidikan
dan cara apa yang paling efektif bagi mereka agar dapat belajar. Perlu juga diingat
bagaimana bidang professional pendidikan orang dewasa itu berkembang menjadi
suatu disiplin yang khusus. Seseorang dapat disebut dewasa dilihat dari segi ekonomis
misalnya, ia telah mampu mendukung dirinya secara finansial dan mencukupi
kebutuhan ekonomisnya sendiri. Demikian juga seseorang dikatakan dewasa bila dilihat
dari berbagai sudut pandang yang lain seperti kultural, sosiologis, pengetahuan,
psikologis, pendidikan, dan lain-lain.
Memang definisi orang dewasa sangat sulit dirumuskan karena orang dewasa,
seperti juga hal dengan pemuda maupun remaja, bukan suatu keadaan yang terpisah
begitu tajam dari periode hidup yang lain, melainkan semuanya itu berada dalam satu
garis linear yang berkesinambungan. Dalam kaitan itulah maka kaitan disiplin khusus
yang disebut “andragogy” mencoba memahami orang dewasa secara khusus dalam
kaitannya dengan pendidikan.
Andragogi lahir dari dasar pemikiran bahwa orang dewasa memiliki karakteristik
sendiri dalam belajar, sehingga teori-teori mengenai pembelajaran yang selama ini
berlaku untuk anak-anak dan dewasa, tidak relevan untuk digunakan khusus pada
pendidikan orang dewasa.
Andragogi ini merupakan istilah yang diperkenalkan oleh Alexander Kapp seorang
guru Jerman, dan di populerkan oleh Malcolm Knowles. Menurut Knowles andragogy
adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Andragogi secara
harfia dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun
karena orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka
dalam andragogy yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari siswa bukan kegiatan
mengajar dari guru. Oleh karena itu, dalam memberikan definisi andragogy lebih
cenderung diartikan sebagai seni dan pengetahuan membelajarkan orang dewasa.
Pada banyak praktek, mengajar orang dewasa dilakukan sama saja dengan
mengajar anak. Prindip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak
dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pendidikan orang dewasa.
Hampir semua yang diketahui mengenai belajar di tarik dari penelitian belajar
yang terkait dengan anak. Begitu juga mengenai mengajar, ditarik dari pengalaman
mengajar anak-anak misalnya dalam kondisi wajib hadir dan semua teori mengenai
transaksi guru dan siswa didasarkan pada suatu definisi pendidikan sebagai proses
pemindahan kebudayaan. Namun, orang dewasa sebagai pribadi yang sudah matang
mempunyai kebutuhan dalam hal menetapkan daerah belajar di sekitar problem
hidupnya.
1.Konsep diri
2.Konsep pengalaman
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan Dari hasil penulisan makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa Teori
bergerak dari suatu tindakan sederhana, yaitu memandang sejumlah peristiwa yang bermacam-
macam, dan memandang peristiwa-peristiwa ini sebagai suatu sistem lalu menuju pada
observasi suatu sistem dari perspektif khusus, yang akhirnya menentukan tatanan dan
kejelasan atas apa yang telah diamati itu.
pembelajaran orang dewasa itu berbeda dengan pembelajaran anak-anak pada umumnya.
Secara intelektua masa perkembangan dewasa muda (young adulthood] ditandai
dengan keinginan mengaktualisasikan segala ide-pemikiran yang dimatangkan selama
mengikuti pendidikan tinggi (universitas/akademi).Ketika memasuki masa dewasa muda,
biasanya individu telah mencapai penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
matang. Dengan modal itu, seorang individu akan siap untuk menerapkan keahlian tersebut
ke dalam dunia pekerjaan.
Andragogi tidak akan mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa
sebagai sebagai pribadi yang mengarahkan diri sendiri. Bagi pengambil kebijakan dalam hal
pembelajaran orang dewasa diharapkan mampu memberikan pertimbangan holistic kea rah
pengembangan keterampilan dan meningkatkan sumber daya orang dewasa yang berkualitas
SUMBER :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://studylibid.com/doc/764017/
karakteristik-perkembangan-belajar-orang-
dewasa&ved=2ahUKEwjE5qLH6bb6AhW6EbcAHeeQDzEQFnoECA0QAQ&usg=AOvVaw3uoH
SMaBeELatwYAj4asSe