NAMA KELOMPOK :
Cipta Hadi Nigrat Zega
Reza Kalalo
Ferdinand Hurulean
Ria Sri Dayana
Venisia Claudia Runtunuwu
PRODI : THEOLOGI
TKT/SEMESTER : III/V
M.KULIAH : Pak Dewasa
DOSEN : Dr. Merdiati Marbun M.Th
Segala puji dan hormat serta syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yesus
Kristus, karena dengan segala rahmat hikmat, akal budi dan kekuatan yang telah di
anugerahkan kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan
baik.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. kami berharap makalah ini dapat menjadi Berkat
bagi siapapun. Akhir kata, biarlah segala Hormat, Kemuliaan dan Pujian hanya bagi
Tuhan Yesus Kristus. Amin.
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang tua merupakan sosok penting bagi setiap keberhasilan pendidikan dan
karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi
panutan bagi anak-anaknya di dalam mencapai kualitas pendidikan yang baik.
Dengan pendidikan belajar dan sikap orang tua diharapkan menjadi motivasi
tersendiri di dalam bimbingan kepada anak-anaknya pada proses pembelajaran
yang mereka tempuh. Sehingga seorang anak mampu meneladani sikap dan
karakter orang tua sebagai pedoman pembelajaran guna tercapainya kualitas
pendidikan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kita dapat mengetahui cara dan pola asuh orang tua terhadap
anak.Dan bagamanakah peran orang tua ini dalam mendidik anak dalam ruang
lingkup kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Masalah
untuk mengetahui cara klarifikasi dan ciri pola asuh orang tua terhadap anak
serta perannya terhadap pola asuh orang orang tua bagaimana kita mengetahui
begitu besarnya orang tua berperan dalam memenuhi tangung jawabnya sebagai
orang tua.
D. Manfaat
LANDSAN TEORI
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa “pola adalah model, sistem, atau cara kerja”, Asuh adalah
“menjaga, merawat, mendidik, membimbing, membantu, melatih, dan sebagainya.
Sedangkan arti orang tua : “Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung
jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-
hari disebut sebagai bapak dan ibu. “Pola asuh tidak lain merupakan metode atau
cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana
pendidik memperlakukan anak didiknya.” Jadi yang dimaksud pendidik adalah orang
tua terutama ayah dan ibu atau wali.
Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak,
mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai
proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang
diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Dan Pola Asuh orang tua adalah
merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak
sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak.
Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya.
Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain dari cara orang tua memberikan
pengaturan kepada anak, cara memberikan hadiah dan sebagainya.
cara orang tua menunjukkan otoritas dan cara orang tua memberikan perhatian,
tanggapan terhadap keinginan anak. Dengan demikian yang dimaksud dengan Pola
Asuh Orang Tua adalah bagaimana cara mendidik anak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pola asuh orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak, yang
meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing serta mendisplinkan
dalam mencapai proses kedewasaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB III
PEMBAHSAN
2. Pola asuh yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dankemampuan anak. Segala
sesuatu yang akan diberikan kepada anakharuslah sesuai kebutuhannya.
4. Orang tua yang sedang memberikan pola asuh kepada anaknya harus juga
memberikan perilaku yang posistif. Hal ini dikarenkan setiap anak akan
meniru segala-sesuatu yang dilakukan orangtuanya. Sikaporangtua akan
menjadi contoh sang anak dalam bertindak dan berperilaku. Orangtua
harusnya memberikan niali-nilai kebaikan yang disertai penjelasan yang
mudah dipahami anak.
7. Segala sesuatu yang dikatakan orangtua haruslah konsisten. Hal iniagar anak
tidak binggung dengan perkataan dari orangtuanya.Sebaiknya orangtua
menjaga sikap untuk selalu meberikan perkataanatau aturan yang jelas dan
jangan sekali-kali merubahnya tanpa alasanyang tepat.
B. Karakteristik Pola Asuh
berbeda dengan anak hasil pola asuh demokrasi, anak yang terlahir karena
pola asuh otoriter akan menjadi lebih disiplin namun juga memiliki banyak
permasalahan sosial. Hal itu dikarenakan anak didikan pola asuh otoriter akan
seperti seorang tentara yang belum siap mendapat pengajaran ketegaran dan
keteguhan ( jawa:gemblengan ).
Anak masih pola asuh otoriter akan menjadi penakut karena setiapkesalahan
yang dibuatnya selalu ada hukuman yang setimpal, namun juga membentuk sifat
yang disiplin. Anak juga akan menjadi penakut,tertutup, tidak mempunyai inisiatif.
Seorang anak yang telahmendapatkan banyak sekali aturan saat masa kecilnya
akan menjadiseorang yang gemar menantang dan melanggar norma serta hukum.Hal ini
dikarenakan untuk melampiaskan kebebasannya seorang anakyang mendapat pola
asuh otoriter akan mencari celah untuk melanggaraturan yang ada (aturan
orangtuanya). Mereka akan mempunyaikepribadian yang lemahdan cemas serta
menarik diri dari pergaulansekitarnya.
A. KESIMPULAN
Pola asuh merupakan cara yang digunakan orang tua dalam mencoba
berbagai strategi untuk mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan.Pola asuh
merupakan pencerminan tingkah laku orang tua yang diterapkan kepada anak.Hal
tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah, terutama pada anak usia
Sekolah Dasar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan prestasi belajar anak.
Pola asuh orangtua yang baik dengan selalu mengekspresikan kasih sayang,
melatih emosi dan melakukan pengontrolan pada anak akan berakibat anak merasa
diperhatikan dan akan lebih percaya diri, sehingga hal ini akan membentuk pribadi
anak yang baik.
Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Anak yang
merasa diperhatikan dan disayangi oleh orangtuanya tidak ada rasa takut untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga anak lebih berekspresif, kreatif
sehingga prestasi belajarnya semakin optimal optimal.
B. SARAN
Demikian Tugas makalah yang telah kami buat ini kiranya bisa menjadi bahan
pembelajaran sebagai materi yang bermamfaat bagi kami dan bagi pembacanya
juga, dan kami sebagai penulis dan pembuat makalah ini mengharapkan kritik dan
saran kepada kami didalam pembuatan makalah ini agar kedepanya kami bisa lebih
lebih lagi mengali dan mencari tahu bagaimana kami bisa berpikir kreatif dalam
pembuatan materi maupun pelaksanaanya. Demikian maklah ini kami buat sekian
dan terimakasih . Shallom.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, N. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Santrock, JW. (2013). Adolecense perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga .
Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tim Pengembang. (2005). “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.