Anda di halaman 1dari 7

“PAK REMAJA”

A. Perkembangan Psikologi Remaja

Masa remaja merupakan masa yang rentan akan berbagai masalah. Masa remaja juga

merupakan masa kebimbangan. Oleh karenanya, remaja harus mendapatkan pendidikan yang

memadai dari berbagai pihak. Bakir dan Suryanto mendefinisikan “remaja”: usia mulai dewasa”1

Nuhamara berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang amat meresahkan di dalam

kehidupan seseorang karena pada masa ini seseorang mengalami perubahan baik secara fisik

maupun perubahan-perubahan yang lain dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan

perubahan yang sedang dialami, maka banyak dari remaja yang mengalami kesulitan dan

terkadang mereka menderita karena ketidakmampuan dalam mengatasi tekanan-tekanan dan

tuntutan-tuntutan masa remaja”.2

Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa masa remaja merupakan masa yang cukup

sulit, karena tidak mudah bagi seseorang untuk menghadapi perubahan, baik secara fisik maupun

psikologis. Memasuki perubahan berarti meninggalkan kondisi yang lama dan menuju pada

kondisi yang baru. Hal tersebut memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar dari diri

sendiri maupun pihak lain. Dalam hal ini, gereja harus memainkan perannya dalam mendampingi

remaja saat menghadapi perubahannya.

Remaja membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Erikson menyatakan

bahwa masa remaja merupakan masa dimana manusia mengalami masa krisis identitas versus

kebingungan peran. Menurutnya, tugas utama remaja adalah membangun pemahaman baru

mengenai identitas ego. Meskipun pembentukan identitas merupakan proses seumur hidup,

namun pencarian identitas mencapai krisisnya pada masa remaja. Pada masa remaja banyak
1
R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tangerang:Karisma Publishing
Group,2009),480
2
Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11
terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan komitmen masa depan seseorang

dipertaruhkan pada masa ini.3

Sehubungan dengan tugas remaja di atas, maka gereja harus berperan sebagai pihak yang

mampu menjawab kebutuhan para remaja. Wayne Rice menyampaikan empat alasan bagi gereja

untuk memberikan pelayanan serius kepada remaja.

A. Masa Remaja adalah Masa Transisi

Masa transisi yang dimaksud adalah perubahan dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

Pada masa ini terjadi perubahan fisik maupun aspek lain dan juga terjadi gejolak dalam

berbagai bentuk. Perubahanperubahan tersebut adalah proses individu mencari identitas

yang khusus.

B. Masa Remaja adalah Masa Bertanya

Remaja mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan kepada mereka, mulai

meragukan mitos-mitos yang diterima di masa kanakkanak dan berusaha menemukan

cara-cara baru dalam memandang realitas kehidupan.

C. Remaja adalah Masa Keterbukaan

Pada masa ini, remaja sangat terbuka, dalam rangka mencari identitas baru yang penuh

dengan keinginan untuk mencoba.

D. Masa Remaja adalah masa mengambil Keputusan

Remaja akan membuat berbagai keputusan dan komitmen, yang harus diingat adalah

bahwa keputusan atau komitmen yang dibuat, merupakan akibat dari proses pemahaman

dan pengujiannya sendiri. Mereka tidak boleh dipaksa untuk mengambil suatu keputusan

3
William Crain,Teori Perkembangan.Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), 441- 443
sesuai dengan keinginan orang dewasa, karena keputusan yang lahir dari pemahaman dan

pengujiannya sendiri akan mampu bertahan.4

Masa remaja juga merupakan masa belajar yang luas, meliputi bidang intelegensi, sosial

dan lain-lain yang berhubungan dengan kepribadiannya.5

Dari berbagai alasan tersebut, dapat dipahami bahwa remaja memerlukan pendampingan

untuk menghadapi perubahan yang dialami dan menjawab berbagai pertanyaan yang timbul

dalam dirinya serta memberikan tempat bagi keterbukaannya guna membantu mendapatkan

pemahaman yang benar atas proses hidup yang dialaminya. Hal tersebut sangat mempengaruhi

mereka dalam mengambil keputusan penting untuk kehidupannya di masa sekarang dan masa

yang akan datang. Oleh karenanya, gereja harus mampu menjadi tempat yang aman dan nyaman

bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini.

B. Perkembangan Iman Remaja dan Pemuda

Fowler berpendapat bahwa iman adalah suatu cara manusia bersandar atau berserah diri

serta menemukan atau memberikan makna terhadap berbagai kondisi atau keadaan hidupnya.

Iman sebagai cara mengenal dan menilai dunia, perkembangannya juga berjalan bertahap.6

Dengan demikian, kita memahami bahwa perkembangan iman juga sejalan dengan

perkembangan fisik dan psikologis manusia. Semua melalui tahapan-tahapan yang berjalan

secara berurutan. Fowler juga berpendapat bahwa, perkembangan iman dapat di bagi dalam tujuh

tahap. Ketujuh tahap tersebut sudah disebutkan dan dijelaskan secara singkat pada bab

sebelumnya. Dalam bab ini, akan dibahas secara khusus perkembangan iman remaja dan pemuda

yang diantaranya juga akan membahas salah satu tahapan iman tersebut.
4
Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008),10-15
5
Yulia dan Singgih, Psikologi Remaja.(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia,2012), 35
6
Agus Cremers,Teori Perkembangan Kepercayaan,Karya-karya penting James W.Fowler (Yogjakarta:Kanisius,1995),
8
- Perkembangan Iman Remaja

Dalam teori pentahapan perkembangan iman yang dikemukakan oleh Fowler,

perkembangan iman remaja, termasuk pada tahap ketiga, yakni kepercayaan sintetis-

konvensional.

Dalam tahap ini identitas diri remaja dibentuk berdasarkan rasa dipercaya dan

diteguhkan oleh orang lain. Hal yang lebih penting bahwa mereka juga berusaha

mendapatkan makna baru yang menyebabkan mereka tertarik pada ideologi dan agama.

Remaja juga mulai membuat gambaran Allah secara personil yang dianggap mengenal

dirinya lebih dari pada pengenalan mereka terhadap dirinya sendiri. Mereka juga memahami

bahwa Allah akrab dengan dirinya, tetapi juga akrab dengan orang lain.7

Dalam tahapan tersebut, remaja-pemuda berjuang untuk mendapatkan kepercayaan

dari pihak lain. Mereka juga mencari sosok Allah yang dianggap mengenal dirinya. Kondisi

ini membutuhkan bimbingan yang serius, supaya gambaran Allah yang seharusnya diterima,

dipahami dan dihayati, akhirnya melekat dalam kehidupannya menjadi jelas. Peran gereja

pada fase ini adalah menjadi pendidik iman yang sejalan dengan perkembangan remaja-

pemuda, agar iman mereka semakin kuat.

Iman seseorang menyentuh semua aspek dalam kehidupan, baik fisik,sosial, mental,

emosi dan aspek yang lainnya. Iman remaja juga mengalami keraguan dan ketidakpercayaan,

karena pada masa kanak-kanak, iman mereka sama dengan iman orang tuanya dan saat

menginjak remaja, mereka mulai berfikir dan menentukan sendiri. Selain itu juga

menghadapi dunia nyata yang sering tidak sesuai dengan keinginan mereka. Remaja juga

7
ibid, 30-32
berfikir serius tentang komitmen dan kegagalannya serta idealisme yang tertanam dalam

dirinya. Pada masa ini, mereka juga membutuhkan model.8

Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa proses perkembangan

iman remaja, merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Proses tersebut berjalan dan

saling mempengaruhi antara proses sebelum dan sesudahnya. Secara fisik, proses

perkembangan iman tidak kelihatan, namun mewarnai secara tersembunyi dan menentukan

proses perkembangan seseorang dalam berbagai aspek pada tahap selanjutnya. Oleh karena

itu, remaja bukan hanya membutuhkan teori tentang iman dan perkembangannya, mereka

membutuhkan teladan atau model yang konkrit dalam kehidupannya. Pendidik di gereja

harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

- Pendidikan Kristen Bagi Remaja

Pendidikan Kristen bagi kaum muda sangatlah penting, karena dengan mendapatkan

pendidikan Kristen yang memadai, kaum muda akan menjadi generasi penerus gereja yang

sehat dan kuat. Banyak gereja yang kurang berkembang karena mereka kurang memberi

perhatian pada pengajaran kaum mudanya.9

Dalam gejolak jiwanya menghadapi perkembangan psikologis, sosial dan

spiritualnya, remaja – pemuda harus mendapatkan pendampingan yang baik, dapat menjawab

kebutuhan perkembangannya serta seturut dengan kehendak Allah.

Pada masa sekarang ini, banyak kaum muda yang menghadapi masalah berkaitan

dengan orang tua mereka, karena banyak orang tua yang tidak dapat melakukan tugasnya

dengan baik.10

8
Daniel Nuhamara , Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media, 2008), 7
9
Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 3-4
10
Ibid, 8
Perbedaan pendapat antara anak dan orang tua sering membuat situasi tidak nyaman,

ketidaknyamanan tersebut membuat orang tua terkesan kurang dapat memenuhi kebutuhan

anak. Oleh karena itu, gereja harus mampu membantu peran orang tua, setidaknya

melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang tua. Pemimpin gereja bertugas untuk

melakukan fungsinya sebagai pendidik kaum muda.

Untuk mengembangkan pendidikan bagi kaum muda, harus dilakukan oleh pemimpin

yang berada dalam penguasaan Allah. Hal ini sangat penting dan mendasar, karena

pembangunan kesehatan spiritual dilakukan dalam jangka panjang.11

Berdasarkan pendapat tersebut, maka gereja wajib mempersiapkan pemimpin yang

“mumpuni” artinya mampu melaksanakan tugas dengan baik (tanpa bantuan orang lain),

menguasai keahlian (kecakapan, keterampilan) tinggi. 12Dengan demikian, para pemimpin

gereja memenuhi persyaratan sebagai pendidik dan teladan.

Dari perspektif Biblikal, kita mendapatkan pelajaran berharga dalam Efesus 6 : 1 – 4.

Bagian ini menjelaskan hubungan antara anak dan orang tua. Anak-anak adalah milik Tuhan,

karenanya orang tua harus memperlakukan anak dengan hormat dan mengajarkan tentang

Tuhan kepada mereka. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan tentang ketaatan anak – anak

yang menjadi jalan kebahagiaan dan umur panjang.13

Melalui penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa hubungan orang tua dan anak yang

dimaksudkan bukan hanya hubungan mereka dalam arti jasmani saja,tetapi juga anak di

dalam gereja, yakni remaja dan pemuda dengan orangorang dewasa sebagai orang tua.

Karena pendidikan orang muda di gereja bukan hanya kepada satu atau beberapa

orang, tetapi kepada banyak orang, maka diperlukan panduan tentang cara mendidik kaum

11
Rick Warren,Purpose Driven Youth Ministry(Grand Rapids:Zondervan,1998), 28
12
http://kbbi.co.id/arti-kata/mumpuni.09/10/2017.
13
Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), 1923
muda, yang disusun dengan cermat supaya dapat memenuhi kebutuhan kaum muda dalam

perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai