DLCE
Nama : Dandi Krisdiyanto
NIM : 180103
Mata Kuliah : PAK Remaja
Dosen : Dr.Ermin Hidayati.S.Pd.,M.PdK.
Rangkuman
Di abad dua puluh adalah abad dimana segala sesuatu berkembang dengan cepat, baik
pengetahuan, teknologi, maupun informasi, dan semua perkembangan ini adalah
perkembangan yang sangat hebat sepanjang waktu ini, jikalau kita bisa menunjukkan
kemajuan kepada orang-orang berpengaruh apda zaman dua abad yang lalu maka mungkin
mereka akan heran dan terkejut akan perkembangan yang begitu luar biasa. Tetapi meskipun
kemajuan dan perkembangan boleh terjadi dengan pesat tetapi hal itu tidaklah menjadi
sebuah jaminan akan menambahnya kepuasan dan sukacita manusia didalam kehidupan di
zaman ini. Diungkapkan bahwa ada emapt kebutuhan yang paling besar didalam diri
manusia, yaitu: (1) kebutuhan akan kasih, (2) kebutuhan akan pengampunan (3) kebutuhan
akan tujuan hidup, dan (4) kebutuhan akan pengharapan. Jika manusia kehilangan keemoat
hal ini maka manusia akan mengalami penyakit jiwa.
Abad kedua puluh adalah abad letusan, dimana terjadi berbagai macam hal di abad
dua puluh, baik letusan peperangan, letusan perkembangan teknologi, letusan perjuangan
setiap untuk merdeka, dan letusan-letusan yang lain yang mengakibatkan kegoncangan terjadi
di dunia ini. Sebagai pemuda kita harus meninjau kembali semua yang terjadi pada zaman ini,
yang dimulai dengan harapan yang penuh dan diakhiri dengan segudang kekecewaan dan
keputusasaan, itulah fakta abad kedua puluh yang demikian nyata.
Setelah mengalami sebuah letusan abad kedua puluh kehilangan generasi-generasi
yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, banyak orang yang mengalami
kekosongan oleh karena kehidupan mereka hancur, generasi hidup didalam fase kehilangan
makna hidup oleh karena letusan peperangan. Dan dari sinilah dimana orang mulai
mempelajari tentang eksistensialisme yaitu memancari keberadaan diri didalam sebuah
keberadaan untuk menunjukkan bahwa “saya ada” mengapa saya perlu mengutarakan bahwa
“saya ada” karena saya berada dalam kekosongan.
Abad kedua puluh adalah abad pemberontakan, dimana di abad ini tidak ada sebuah
kemutlakan didalamnya. Banyak orang yang suka melawan setiap apa yang ada dan mencoba
merusak sesuatu yang ada tetapi dirinya sendiri tidak memiliki sebuah pijakan atau dasar
kemutlakan dalam apa yang ia percayai. Hal ini adalah hal yang sangat membahayakan
karena tanpa adanya sebuah hal yang mutlak maka semua akan kacau. Seorang profesor
Herbert Spencer menyatakan bahwa : “tidak ada suatu yang mutlak di dunia ini” tetapi dari
dirinya ketika mendapatkan sebuah pertanyaan sulit dari seorang kristen iapun tidak bisa
memutlakan apa yang ia percayai yaitu : “tidak ada suatu yang mutlak di dunia ini” dan
ketika ia memegang suatu yang ia percayai dan memunculkannya di publik maka ia harus
memiliki dasar patokan untuk menjadi sebuah acuan kemutlakkan bagi dirinya. Kita sebagai
orang kristen hal yang menjadi sebuah kemutlakan bagi kita hanyalah dari Allah. Abad kedua
puluh menjadi abad yang memberontak dan tidak mempunyai kemutlakan. Abad ini menjadi
abad dimana manusia mempunyai standar yang selalu dipakai mengukur yang lain, tetapi
sendirinya tidak mau diukur oleh kebenaran.
Abad ini juga merupakan abad yang kehilangan keseimbangan oleh karena segala
yang kelihatan begitu indah dan manis, selalu memiliki efek samping, seperti pada saat ini
ketika pengetahuan semakin maju maka moral terus mersot. Semakin majunya kenikmatan
materi akan menghasilkan efek samping yaitu kemiskinan rohani, banyak orang di negara
yang paling maju banyak orang bunuh diri, dan berbagai hal lainnya. Didalam
ketidakseimbangan ini maka tidak ada yang sanggup menolong manusia, kecuali manusia
kembali kepada Yesus Kristus, dunia tidak memiliki jalan keluar dan tidak bisa menolong
manusia, dan tidak ada jalan lain. Kita sebagai orang kristen harus memikirkan hal ini,
sebagai orang kristen kita harus menjadi garam dan terang, bagaimana dengan situasi seperti
ini, Tuhan menginginkan untuk kita bisa menjadi pribadi yang berjiwa seperti nabi, memiliki
kepekaan sebelum orang lain sadar. Ketika semua sudah kotor maka kita harus tetap menjaga
diri, suci tidak ternodai. Dan semua harus kembali kepada firman Tuhan.
Abad pemembiusan diri, dimana semua lari melalui pembiusan. Pembiusan bukan
hanya pada narkotika saja tetapi pada hal-hal lain yang hanya memuaskan diri, berzinah,
kemabukan, dan berbagai macam bius lainnya, semuanya tidak pernah membawa manusia
untuk puas, dan tidak ada kepuasan diluar jalan Tuhan Allah. Dunia ini adalah dunia yang
membius diri, yang tidak memilik jawaban yang sesungguhnya.
Dunia ini juga adalah dunia yang kehilangan arah. Cerita dari pemerintahan Bill
Clinton ketika ditanya “mau dibawa kemana negara yang ia pimpin” dan ia menjawab bahwa
“tidak mudah menjawab pertanyaan itu” dan dari banyak semua hal hebat yang ia sampaikan
pada pidatonya pada seratus hari pertamanya dia mengalami kejatuhan atas pamornya. Dan
memang ketika pemimpin-pemimpin dunia ditanya : “mau dibawa kemana arah dunia ini”
maka memang tidak ada orang yang dapat menjawab atas pertanyaan itu. Tidak ada jalan lain
kecuali mereka kembali kepada Yesus, hanya Dialah jalan kebenaran dan kehidupan
(Yohanes 14:6), Sebagai orang kristen kita harus memahami pentingnya makna dari iman
kita, di abad dua puluh yang menuju abad ke dua puluh satu, kita harus mempersiapkan diri ,
menyadari krisis dizaman ini dan kembali berpegang kepada Yesus untuk kita menjadi saksi
didalam dunia ini.
Bab 4 Menang Dalam Zaman Yang Kritis
Zaman ini adalah zaman yang mengalami banyak kekacauan, kekacauan tentang
berbagai macam hal. Ketika kita melihat kekristenan maka sepertinya sulit utuk
membayangkan bagaimana kekristeann nanti dimasa kedepan, sebagai orang Kristen kita
harus memiliki bobot didalam belajar kita, memiliki kualitas hidup dan hidup sungguh-
sungguh. Supaya kita bisa memimpin dunia ini. Kekristenan yang sejati adalah kekristenan
yang sadar, yang bertanggung jawab, dengan pengertian yang akurat dan memiliki
keberanian mengorbankan diri untuk mengerjakan sesuatu yang bernilai. Banyak orang
berfikir bahwa abad kedua puluh ini adalah abad kesuksesan manusia, tetapi abad ini
sebenarnya adalah abad yang paling bodoh yang paling mengalami kerugian. Selama tujuh
puluh tahun di awal abad kedua puluh ini hanya untuk melaksanakan dan mempraktekkan
teori-teori yang disodorkan oleh pemikir-pemikir abad ke sembilan belas. Akibatnya orang
hanya memakai ide mereka dan mempraktekkannya pada zaman ini, lalu kita percaya bahwa
itulah kebenaran. Dan setelah beberapa puluh tahun, akhirnya kita baru sadar bahwa itu
bukanlah kebenaran. Contoh : (1) Karl Marx yang dianggap “juruselamat” di abad dua
puluh,dan pemikiran-pemikirannya diagungkan dan diterapkan pada suatu negara dan pada
akhirnya negara yang menerapkan pemikiran-pemikirannya mengalami kebangkrutan. Dan
mereka mulai sadar bahwa Marx buka “juruselamat” dan mereka harus kembali kepada
juruselamat yang benar Yesus Kristus., (2) Teori evolusi yang digemakan dan sampai di
ajarkan di sekolah-sekolah, hanya berjalan beberapa puluh tahun saja, dan ilmuan modern
saat ini banyak membuktikan bahwa teori evolusi adalah teori yang salah. Dan begitu banyak
lagi teori-teori, ideologi-ideologi yang disodorkan di abad ke sembilan belas. Abad ini habis
hanya untuk mempraktekkan semua omong kosong belaka ini dan semua itu tidak bisa
menolong kita manusia. Dari semua kondisi ini kembali lagi kita sebagai orang Kristen harus
memikirkan tentang hal –hal yang sangat penting untuk kita bisa menghadapi abad
selanjutnya dengan baik. sebagai pemuda Kristen kita harus tegar berdiri, tidak jatuh didalam
krisis zaman, dan harus melawan, menyelesaikan krisis zaman.
Pada saat seperti ini kita harus menegakkan identitas kita sebagai orang percaya,
siapakah kita? Kita adalah orang Kristen, orang kristen adalah orang yang memiliki sebuah
identitas yang khas yaitu : kita disebut sebagai anak-anak Allah, anak-anak terang, anak-anak
yang dibenarkan, anak-anak yang sudah dikuduskan, dan anak-anak yang meneladani Yesus
Kristus, semua ini kita miliki oleh karena kita sudah percaya kepada Yesus yang adalah
Tuhan dan Juruselamat kita yang menyelesaikan dosa-dosa kita diatas kayu salib.
Sebutan Kristen sendiri pada zaman dahulu diberikan oleh orang-orang kafir di Antiokhia
adalah sebuah sindiran yang berarti Kristus kecil yang mau menunjukkan bahwa orang
Kristen adalah orang yang memiliki cara hidup seperti Yesus, itulah arti identitas kita.
Menjadi serupa dengan Kristus adalah sebuah tuntutan buat kita, karena itu adalah identitas
yang kita miliki. Kita perlu menegakkan, mengakui, dan menghargai identitas kita sebagai
orang Kristen, tanpa hal ini kita tidak mempunyai kekuatan utuk kita bisa bersaksi bagi
Tuhan. Kekristenan sejati adalah sesuai dengan 1Yohanes 2:4-6.
Selain daripada berbicara soal menegakkan identitas diri kita, kita juga harus
menegakkan akar kepercayaan kita dalam firman Tuhan, pengenalan akan Tuhan harus
melalui firman Tuhan, tidak ada orang yang memiliki kerohanian yang sangat tinggi tanpa
mengerti firman Tuhan. Didalam kita menghadapi krisis zaman yang terjadi hanya satu hal
saja yang bisa membuat kita bertahan yaitu teguh dan berakar dalam memahami firman
Tuhan (Efesus 4:14) karena hanya firman yang menjadi alat kita untuk kita mempertahankan
iman kita dan mendesak mundur musuh yang mau menghancurkan iman kita.
Kita memerlukan keyakinan didalam hidup kita sebagai orang percaya. Berakar
didalam firman Tuhan dan memiliki keyakinan yang teguh akan Tuhan untuk kita bisa
meyakinkan orang lain untuk mempercayai diri kita. Ada tiga rantai yang harus dimiliki
orang percaya : (1) percaya kepada Tuhan dengan sungguh dan teguh, sehingga (2) timbul
keyakinan diri yang teguh ketika menghadapi berbagai badai dan serangan, maka (3) orang
lain akan percaya kepada kita dan kepada apa yang kita percayai. Dan inilah fase yang harus
dimiliki setiap orang percaya yang sungguh-sungguh percaya. Kita tidak bisa menjadi
seorang kristen yang lemah yang tidak tahu apa-apa, karena kita adalah calon pemimpin yang
harus memimpin dunia ini kearah yang benar, kita harus mau belajar agar kita memiliki
pengetahuan yang baik dan kita juga harus memiliki gaya otoritas agar setiap orang boleh
percaya kepada kita dan kita bisa membawa mereka kepada Tuhan dengan kebenaran-Nya.
Kita sebagai calon pemimpin maupun pemimpin juga harus menegakkan arah yang
penting bagi zaman ini. Abad kedua puluh ini adalah menjadi sebuah contoh bagi kita,
dimana abad ini sedang mencari arah lalu mencari sebuah obat dan keselamatan yang paling
baik bagi zaman, tetapi bukan semakin menjadi baik malah menjadi kacau dan meracuni
dunia. Lima ratus tahun lalu manusia mulai mencari bagaimana tentang hak asasi yang
sesungguhnya, dan mereka menemukannya yaitu manusia adalah peta teladan Allah, maka
dari itu pemeritah tidak bisa sewenang-wenang terhadap tiap individu, lima ratus tahun
kemudian banyak orang berteriak tentang demokrasi, dan pengertian demokrasi sudah
muncul dari Alkitab sejak zaman dahulu, maka sebenarnya setiap kita harus tunduk kepada
firman Tuhan, sebagai seorang pemimpin Kristen otoritas tertinggi didalam hidup kita adalah
Alkitab. Maka arah yang akan kita tentukan tentu saja harus terarah pada kebenaran firman
itu yaitu Kristus Yesus.
Dalam kehidupan sebagai orang Kristen selain daripada memiliki hidup yang
berkualitas, kita juga memerlukan sebuah bobot didalam kualitas itu, bobot adalah sebuah
peningkatan dari kualitas hidup yang kita miliki. kehidupan Kristen tidak berhenti hanya
batas kata percaya tetapi juga melakukan setiap apa yang di perintahkan-Nya.
Hal yang paling terakhir dari semua hal yang harus kita miliki untuk bisa merubah
dunia ini adalah satu? Tujuan merubah dunia ini yaitu hanya untuk menyenangkan Kristus,
tanpa dasar ini kita tidak akan pernah bisa memilki niat dan konsistensi dalam hidup kita
sebagai orang percaya. Tujuan hidup setiap orang percaya hanya satu? Yaitu menyenangkan
Kristus.
Buku yang sangat memberkati sekali, ada hal-hal penting yang selama ini banyak
dilupakan yaitu mengenai belajar, kita bisa mengerti kondisi,situasi, pegetahuan baik tentang
hal-hal umum maupun tentang pengenalan akan Allah semuanya didapat melalui proses
belajar, tanpa belajar tiba-tiba kita bisa mengetahui bayak hal itu semua hanyalah omong
kosong
Hal lain yang sangat memiliki nilai penting dari buku ini adalah kita dapat memahami
bagaimana kondisi dunia pada saat ini, semuanya sepertinya baik, tetapi banyak kemunduran
yang terjadi dan mengakibatkan kerusakan pada iman orang percaya. Berespon akan krisis
zaman yang terjadi adalah terus meningkatkan nilai iman yang benar dan memiliki kualitas
hidup yang berbobot untuk bisa membawa dunia yang kacau balau ini kepada Tuhan.
Tujuan kita ada hanyalah untuk menyenangkan-Nya Allah semesta alam yaitu Yesus
Kristus Tuhan kita.