Pendahuluan
Akar Yahudi dari Pendidikan Kristiani
Asal mula Pendidikan bermula dari kebudayaan manusia. Mencakup latihan dasar
bertahan hidup, penanaman nilai-nilai komunitas, dan pewarisan nilai-nilai budaya
Oleh karena itu tidak ada garis pemisah antara kehidupan dan pendidikan, antara agama
dan Pendidikan.
Kekristenan berkembang dari Yudaisme, untuk memahami Pendidikan Kristen maka harus
memahami Pendidikan Yahudi.
3 Periode utama yang harus ditinjau:
1. Sebelum pembuangan (pre-exilic)
2. Sesudah pembuangan (post-exilic) dari Masa PL
3. Perjanjian Baru
Pre-exilic
Ulangan 6 → menyiratkan pola kehidupan keluarga yang kuat yang memberikan latar
belakang utama bagi pemeliharaan (iman).
Belajar tanpa catatan tertulis, komunikasi dan pengulangan lisan dari tradisi komunitas
menjadi
Post-exilic
Pembuangan mengakibatkan adanya gangguan terhadap pola kehidupan keluarga yang
stabil dan adanya ketidakpastian mengenai identitas dan masa depan komunitas.
Pendidikan menjadi semakin kultis sementara kebutuhan akan institusi Pendidikan selain
keluarga dibutuhkan.
Periode patristic
Generasi murid selanjutnya mencoba menyesuaikan isi dan perilaku Pendidikan Kristen
dengan cara dan kondisi mereka.
Pertumbuhan gereja menghadapi masalah serius dalam mengajar petobat dan orang yang
menjadi anggota baru.
Periode Reformasi – ditandai skisma gereja (perpecahan intern gereja katolik)
1. Katolik
2. Protestan
Perbedaan doktrin dan teologis yang sangat mendalam dalam hal iman yang benar dan
praktik yang benar,
Abad 17 &18
Bangkitnya kekuatan social yang besar yang mempengaruhi Pendidikan secara signifikan.
Kurikulum Pendidikan mengarah ke umum yang terdiri dari membaca, menulis, aritmatika, dan
kewarganeraan
Namun tetap focus pada penyebaran Firman Tuhan dan membangun perwakilan komunitas
Ungkapan Pendidikan Agama Dewasa Ini
Abad 19 - 20
Evangelikalisme
Evangelikalisme tumbuh bersamaan dengan Revivalisme.
Evangelikalisme ditandai dengan pertobatan mendalam
melalui pemahaman dan penghayatan Alkitab.
Revivalisme adalah cara populer untuk menggugah suasana
hati masyarakat agar menyadari kejahatan dan kebutuhan
mutlak mereka akan keselamatan.
Pendidikan Agama
Pendidikan agama menekankan pengalaman
manusia >< penyataan Ilahi, pertumbuhan >< pertobatan,
rekonstruksi social >< harapan pada kerajaan sorga
(dipengaruhi oleh teologi liberal dan Pendidikan progresif)
Pendidikan bersandar pada kemungkinan rekonstruksi tatanan
social di dunia materi
Guru PA memainkan peran dalam memfasilitasi pertumbuhan
Ungkapan Pendidikan Agama Dewasa Ini
Abad 19 - 20
Pendidikan Kristiani
Penekanan berlebihan pada teologi → pengabaian proses
Pendidikan dan kontribusi ilmu-ilmu social.
Dasar Pendidikan → teologi neo-orthodoks dan teologi biblical
Kepedulian utamanya adalah pertumbuhan orang-orang
Kristen sebagai pengikut Kristus yang setia di dalam
komunitas gereja.
Pendidikan Katolik
Dikenal sebagai Katekese (pendidikan iman) awalnya
dilakukan hanya di sekolah katolik → di masyarakat
Saat ini lebih memegang pada kebenaran relative terhadap
budaya, waktu, dan tempat. Sehingga semua dogma tertanam
dalam kebudayaan manusia dan bersifat relative.
Teologi kerugmatik : panggilan kembali pada sumber, Bahasa,
dan kategori-kategori kitab suci, dilakukan melalui kotbah dan
pengajaran
Tugas ganda : penginjilan (kesetiaan pada Injil ) dan katekese
(kedewasaan iman)
Ungkapan Pendidikan Agama Dewasa Ini
Abad 19 - 20
Pendidikan Multikultural
Muncul karena kebutuhan untuk memfasilitasi penduduk
migran dan imigran → Pendidikan antar kelompok/
antarbudaya.
Populasi imigran lebih tinggi disbanding penduduk local →
Program Dua Bahasa
Perkembangan saat ini → istilah ini telah digunakan untuk
gender, status social, orientasi seksual, dan perbedaan lain
yang melintasi garis-garis rasial dan etnis.
Persiapan (preparation)
Tujuan (aim)
Muatan (content)
Fasilitator/Pendukung (facilitator-enablers)
Metodologi (methodology)
Persiapan
Persiapan disengaja, Prakarsa tulus, dan kepekaan tajam
dari pada pelaku dan fasilitator Pendidikan agama
Dengan
memanfaatkan
kerangka kerja meja
makan dan lensa
pluralisme maka
yang dilakukan
adalah…
Memahami dan menganalisis konteks nasional
01 mereka masing-masing. Dilakukan terus
menerus karena persoalan memiliki tingkat
menifestasi dan dampak berbeda dalam
konteks berbeda.
Misal:
Bagi para pendidik Kristen mengartikulasikan
tujuan Pendidikan Kristiani atau Pendidikan
agama harus selalu mengingat dan mendapatkan
Kembali visi Kristus sendiri mengenai kepenuhan
hidup bagi semua orang.
Membuat
mata
rantai
Para pendidik agama perlu
Melakukan menemukan praktik baru dan
sesuai untuk melakukan
praktik pendidikan agama kontekstual