Liesje A. Sumampouw
===================
LANDASAN ALKITAB,
MEDIA, MODEL, STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Pengantar
Perekayasaan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen didukung landasan
Teologis, oleh pemahaman sekitar teori-teori dalam Pendidikan Agama Kristen seperti,
Behavioristik, Humenistik, Konstruksivisme, Kognitif, dan Belajar Tuntas. Teori-teori ini
menjadi rujukan untuk mengelola secara kritis berbasis realitas dan konteks
perkembangan nara didik. Karena itu, pengenalan terhadap perkembangan moral,
spiritual nara didik perlu menjadi pengetahuan dan pertimbangan dalam merekayasa
pembelajaran agar materi belajar dapat dipahami dan di implimentasikan dalam
kehidupan nara didik. Media PAK menjadi salah satu penunjang untuk mengembangkan
model dan metode pembelajaran dalam PAK.
Media:
Berbagai pengertian dari beberapa tokoh tentang media dapat disajikan di bawah
ini. Kata media berasal dari Bahasa Latin, medius, medium, yang berarti “antara”, alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, spanduk; yang
terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya); Perantara; penghubung.
Media dalam Pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pengajaran atau pembelajaran. Media adalah segala bentuk dan saluran untuk proses
transmisi informasi (pesan/pengajaran). Media (medium) adalah tehnologi untuk
menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan symbol dengan melalui
rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturan informasi. Media (dalam lingkup
pendidikan) adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca,
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Media
pendidikan diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang
dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis,
gambar, audiovisual, model. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa/mahasiswa untuk belajar, dan sebagainya (Gagne). Juga
Smaldino, Lowther, dan Russel mengatakan bahwa media merujuk pada instrument-
instrumen yang dapat membawa sebuah informasi yang disampaikan oleh pengajar dari
sumber belajar kepada pembelajar. Media pembelajaran merupakan sebuah alat atau
perantara agar dapat memahami materi yang disampaikan oleh pendidik baik berupa
media cetak maupun elektronik. Media pembelajaran dapat memperlancar proses
pembelajaran sehingga dapat berlangsung lama dan efektif, serta dapat membuat
suasana lebih menyenangkan. Oleh karena setiap materi pembelajaran memiliki tingkat
kesukaran yang beragam. Dengan adanya media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran akan memudahkan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Kemudian Daryanto, media visual adalah semua alat peraga yang digunakan
dalam proses belajar yang dinikmati melalui panca indera mata. Media visual dapat
meningkatkan daya ingat karena informasi yang berkenaan dengan pengalaman yang
lalu dapat di sajikan kembali melalui materi. dan pesan visual, selain itu media visual
juga dapat memberikan kepuasan dalam belajar karena dapat disaksikan secara
langsung sesuatu yang dipelajari.
Arief S. Sadiman, media pembelajaran berbasis visual merupakan media
pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera penglihatan. Di era disrupsi
teknologi pada saat ini, guru di tuntut untuk dapat merancang suatu pembelajaran dengan
berbagai model, metode serta media yang dapat membuat pembelajaran di kelas lebih
bermakna dan menyenangkan serta dapat menarik minat anak-anak. Mengingat bahwa
anak-anak generasi Alfa merupakan generasi yang hidup di dunia dengan
perkembangan teknologi yang pesat, maka kecanggihan teknologi menjadi sarana dan
sumber belajarnya. Karena itu Guru sekolah minggu, Guru di sekolah harus bisa melihat
peluang yang ada untuk menyampaikan firman Tuhan secara kreatif. Banyak metode
pembelajaran yang menggunakan media dapat di gunakan oleh guru sekolah minggu
dan Guru di sekolah, salah satunya media visual seperti film animasi. Film animasi yang
dapat digunakan dalam membelajarkan firman Tuhan kepada anak-anak sekolah minggu
generasi alfa salah satunya yaitu Film Animasi Superbook. Film animasi superbook
menceritakan petualangan-petualangan ketika bertemu dengan tokoh-tokoh Alkitab
dalam bentuk animasi. Dengan adanya cerita petualangan yang dibuat dalam bentuk
animasi ini yang dapat mengkomunikasikan firman Tuhan kepada anak-anak sekolah
minggu di era disrupsi. Film animasi sangat di gemari kalangan anak-anak karena film
lucu dan juga ceritanya mudah dipahami sehingga dapat menarik perhatian anak-anak.
Oleh karena itu, Film animasi superbook dapat digunakan oleh guru-guru sekolah minggu
dan sekolah pada masa sekarang agar anak tertarik mengikuti sekolah minggu dan
Pendidikan agama Kristen di sekolah, dan firman Tuhan dapat disampaikan dengan
maksimal.
Landasan Edukatif
Belajar adalah perubahan pengalaman si peserta didik yang meliputi ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Tidak semua pengalaman belajar didapat peserta didik
melalui pengalaman langsung. Ada pengalaman belajar secara langsung tetapi ada pula
secara tidak langsung. Dalam konteks inilah media dibutuhkan dalam pembelajaran sehingga
peserta didik mengalami pengalaman belajar.
Landasan Psikologis
Secara psikologis, media mampu memberi rangsangan yang bervariasi kepada otak
manusia, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal. Rangsangan ini disebabkan karena
menurut teori belahan otak, manusia memiliki dua belahan otak, yaitu belahan otak kiri dan
belahan otak kanan.
Teori Belahan Otak
1. Belahan otak kanan dengan fungsi:
a. Menjadi tempat kedudukan pikiran visual, emosional, holistic, fisikal, spatial,
dan kreatif.
b. Belahan otak kanan mengontrol tindakan.
c. Kemampuan intuisi
d. Kemampuan daya tanggap
e. Kemampuan daya imajinasi
f. Kemampuan kesadaran luas/mendalam
g. Kemampuan bawah sadar berpikir subjektif dengan suara batin
Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan,
penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar.
Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa/mahasiswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan
bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya
belajarnya. Siswa/mahasiswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh
keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video,
atau film. Sementara siswa/mahasiswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka
belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih
tepat dan menguntungkan siswa/mahasiswa dari kedua tipe belajar tersebut jika
menggunakan media audio-visual.
Media Pembelajaran
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul
mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui
dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar
hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.
Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal
(kata-kata & tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran
simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa/mahasiswa dinamakan decoding. Ada
kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak. Kegagalan/ketidakberhasilan dalam
memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan
atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau
noise (Kegagalan). Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang
diterima. Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita melihat diagram cone of
learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya
media dalam pendidikan:
.
MODEL MENGAJAR
Berdasarkan Teori:
1. Model mengajar yang bervariasi oleh guru PAK merupakan bentuk dan cara
mengajar seorang guru Pendidikan Agama Kristen yang menggunakan beragam
variasi model mengajar sehingga terjalin interaksi positif antar guru dan anak didik
dalam mencapai minat yang baik. Model mengajar yang bervariasi ada dalam
beberapa bentuk yaitu model mengajar Guru PAK yang bervariasi yaitu: variasi
suara, variasi penekanan, pemberian waktu, kontak pandang, gerakan anggota
badan dan pindah posisi dalam menerangkan pelajaran di depan kelas.
2. Minat belajar PAK siswa adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja
dan terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungan
untuk mempelajari PAK di sekolah. Seorang siswa yang berminat belajar PAK
dapat dilihat dari adanya perhatian siswa untuk mempelajari PAK, adanya
keinginan untuk belajar, penuh rasa senang untuk belajar PAK, adanya kemauan
untuk mempelajari PAK dan tertarik untuk belajar PAK.
3. Model mengajar akan sangat ditentukan oleh ketrampilan seorang Guru dalam
mengelola materi dan mengelola kelas didukung dengan Teknik mengajar yang
handal.
Strategi Pembelajaran adalah suatu pola umum pembelajaran siswa yang tersusun
secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan
komunikasi dengan mengintegrasikan struktur (urutan langkah pembelajaran)
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengelolaan
kelas, evaluasi, dan waktu yang diperlukan agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan
pemeblajaran secara efektif dan efisien. Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru
dalam memilih pendekatan, metode, teknik pembelajaran, dan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN
Model adalah suatu bentuk tiruan (replika) dari suatu benda yang sesungguhnya
Suatu contoh konseptual atau prosedural dari suatu program, sistem, atau proses yang
dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam mencapai tujuan. Model Pembelajaran
adalah contoh pola atau struktur pembelajaran siswa yang didesain, diterapkan, dan
dievaluasi secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pengertian lain Model Pembelajaran adalah suatu contoh bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
TEKNIK PEMBELAJARAN
Contoh Penerapan
Pendekatan : PAKEM
Metode : Tanya Jawab
Teknik : Siswa membuat dan menjawab pertanyaan sendiri
Model : Snowball Throwing
Sekali lagi diingatkan bahwa pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam Pendidikan Agama Katolik, selain
pendekatan saintifik, guru bisa menggunakan pendekatan pergumulan (Pola PAK), pendekatan
kateketis, pendekatan pedagogi dan reflektif,dan lainnya.
Jenis media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe. Media pembelajaran ini
berfungsi untuk menyajikan gambaran dan data suatu lokasi. Seperti keadaan permukaan (bumi,
daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak. Kelebihan
lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain
lain.
2. Merangsang minat siswa terhadap pengaruh-pengaruh geografis.
3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk,
tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam
proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk merangsang pola pembelajaran agar dapat
menunjang keberhasilan dari proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seiring berkembangnya zaman yang ditunjang
dengan hadirnya teknologi dan informasi, menyebabkan dunia pendidikan juga mengalami
perubahan. Telah banyak ditemukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar. Sehingga hal ini juga berpengaruh dalam metode yang digunakan para pengajar.
Berbagai macam media pembelajaran tersebut juga berfungsi untuk menarik minat siswa agar
dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Akan tetapi, banyaknya media pembelajaran
tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal,
salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dari para fasilitator untuk memanfaatkan berbagai
media pembelajaran tersebut. Kini telah banyak ditemukan media pembelajaran yang efektif
untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Lalu apa saja jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan? Simak penjelasannya jenis media pembelajaran yang
merdeka.com kutip dari berbagai sumber berikut ini. Jenis media pembelajaran yang pertama
ialah media visual. Media pembelajaran ini memfokuskan indra penglihatan saat proses belajar
mengajar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam teknologi, salah
satunya menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Keunggulan dari media pembelajaran
menggunakan alat bantu visual ini ialah dapat menarik perhatian, memperjelas sajian, ide serta
menggambarkan ide pokok yang mudah diingat. Selain itu, proses belajar mengajar
menggunakan media visual ini juga dapat dicerna dengan baik oleh siswa siswi. Sehingga hal ini
menjadi salah satu jenis media pembelajaran yang menyenangkan. Jenis media pembelajaran
berikutnya ialah menggunakan media audio. Proses belajar mengajar dengan menggunakan
media ini difokuskan pada indra pendengaran. Alat bantu yang dapat digunakan untuk
menunjang proses belajar menggunakan media audio ini
Daniel B. Kotan
Sumber : Dokumen Pengembangan Kurikulum 2013 dan dari berbagai sumber