Reformasi Protestan persis pada abad ke-16 boleh diumpamakan dengan pengalaman
hidup pada lereng gunung api. Setiap hari para penghuni daerah itu menggarap tanah,
mengerjakan urusan rumah tangga, menjual beli dst. Mereka sadar akan tanda-tanda di bawah
muka bumi yang menyatakan kehadiran kekuatan dahsyat yang siap melepaskan diri, tetapi
mereka tidak mengetahui waktu yang persis kapan akan terjadi letusan yang mengancam
hidup itu. Sampai waktu itu, mereka terus bekerja.
Demikianlah pula keadaan di Eropa Barat menjelang permulaan gerakan yang dikenal
sebagai Reformasi. Jauh sebelum keutuhan Gereja Abad Pertengahan pecah pada awal abad
ke-16 di Jerman, sudah nampak kehadiran sejumlah gerakan, penemuan dan munculnya
perbedaan berpikir yang menyatakan keberadaan kekuatan-kekuatan serbawarna di bawah
permukaan masyarakat yang akan membinasakan tatanan lama, Kesatuan gereja dan
masyarakat yang dipegang sebagai pokok iman mutlak akan dipecahkan dengan cara yang
mustahil dibayangkan sebelumnya.
Bab ini akan membahas dua pokok yang perlu dipahami sebagai persiapan membahas
pendidikan agama Kristen pada masa Reformasi dalam Bab VI yang menyusul:
A) Lingkungan Luas Masyarakat Eropa Barat Menjelang Reformasi,
B) Pikiran Pedagogis Desiderius Erasmus jembatan antara Gereja Abad Pertengahan dengan
Reformasi itu sendiri.
1) Daftarkanlah lima pokok yang turut menjadi bagian dari lingkungan luas masyarakat
Eropa Barat menjelang Reformasi. ?
Jawab :
1. Penemuan
2. Gerakan
3. Usaha menuju pembaruan gereja
4. Keinginan para sarjana kembali lagi pada sumber asli dari karya ibrani dan yunani
5. Pendirian sekolah bermutu.
7) Menurut Eby, prestasi apakah yang dihasilkan Persaudaraan Hidup Bersama itu?
Jawab :
Eby, salah seorang sarjana pendidikan ternama di Amerika, menilai tinggi sumbangan
persekolahan yang berlangsung di bawah pengawasan Persaudaraan Hidup Bersama
itu: (Mereka) memprakarsai satu-satunya pembaruan yang selama abad ke-15
bertahan lama. Mereka memperbaiki Vulgata [Alkitab dalam bahasa Latin karya
ternama dari Hieronimus], menerjemahkan kebanyakan kitab dari Alkitab ke dalam
bahasa daerah, menyebarluaskan ribuan bagian Alkitab dan karya rohani lainnya,
memperbarui pendidikan dan buku-buku pelajaran, menghiburkan yang menderita,
memberikan makanan kepada yang lapar, menyediakan tempat penginapan bagi anak
didik berbakat walaupun miskin, dan mempergiatkan penulisan karya sastra yang
dapat digolongkan sebagai karya sastra paling bermutu dari zaman itu.
13. Ringkaskanlah isi salah satu "dialog" yang termuat dalam buku Percakapan yang
berbeda daripada yang dikutip pengarang. ?
Jawab :
Eulali : Tapi pertama-tama aku menjaga supaya aku tidak bertengkar dengan suamiku
dalam kehadiran orang lain dan tidak membawa pertengkaran kami ke luar rumah...
keretakan mudah diperbaiki kalau terjadi antara dua orang saja.
Xantippi: la terlalu beringasan sehingga aku tidak bisa menjinakkan- nya dengan
hormat-hormatan.
Eulali: Jangan berkata begitu. Tidak ada binatang buas betapapun ganasnya, yang
tidak bisa dijinakkan dengan kelembutan. Apalagi manusia. Cobalah beberapa bulan
ini. Kau boleh salahkan aku kalau nasihatku ini ternyata tidak berguna. Ada beberapa
kekurangan yang seharusnya kaubiarkan saja. Pertama-tama, usahakan supaya jangan
bertengkar dengan suami di kamar tidur atau di tempat tidur. Se- baliknya,
usahakanlah supaya di tempat itu selalu ada keakraban dan kegembiraan. Seorang
perempuan harus berusaha supaya jangan ada sesuatu yang membuat suaminya kesal.
Dia harus berusaha sebaik- baiknya supaya selalu ramah dan ceria dalam kehadiran
suami- nya...:
Eulali: Sudah aku katakan tadi. Tatalah rumah supaya segalanya bersih dan rapi; supaya
jangan ada yang bisa menjengkelkannya, sehingga ia tidak betah di rumah. Berlakulah
ramah terhadapnya, hormatilah ia sebagaimana layaknya seorang istri harus menghormati
suaminya. Berlakulah ceria, tapi jangan keterlaluan. Janganlah kaku, tapi jangan pula
terlalu lincah. Di rumah ia harus menemui makanan yang enak. Kau tahu selera suamimu,
maka masaklah baginya apa yang paling ia sukai. Bersikaplah ramah dan suka menolong,
juga terhadap kawan-kawannya. Undanglah mereka sering-sering bertamu ke rumah,
Sewaktu makan ciptakanlah suasana gembira dan ceria. Dan apabila ia akhirnya menjadi
gembira karena anggur, dan mulai memetik siter, iringilah ia dengan lagumu. Dengan
demikian engkau akan membiasakan suamimu pada suasana akrab di dalam rumah dan
mengurangi pula pengeluarannya. Sebab akhirnya tentu ia akan berpikir : “ Aku ini gila,
mengapa aku hidup dengan piaraan di luar rumah dengan merugikan kantong ku sendiri
dan merusak nama baikku, sedang di rumah ada istriku yang jauh lebih manis dan sangat
mencintaiku dan memperlakukan aku lebih pantas dan lebih royal?
Jawab :
Tentu saja, gilalah semua orang yang menolakku, sebab akulah sumber semua berkat,
sedangkan perang tidak lain daripada kutuk paling ganas. Penolakan itu dapat kutahan
lebih baik asal saja dibuat oleh seekor binatang bodoh ketimbang makhluk yang
dikaruniakan de- ngan akal yang dapat memberi tanggapan kepada pikiran ilahi dan
yang lahir demi perbuatan dan kerukunan sebenarnya bergantung pada kerelaan
bekerja-sama. Secara jasmaniah ia masuk ke dunia ini tak berdaya dan mustahil tetap
hidup kalau tidak ada pertolongan. Kalau begitu, mengapakah manusia ini me-
nyerang manusia lainnya? Keberadaan manusia Ketika kudengar kedua kata
"manusia" dan "Kristen", maka dalam diriku timbullah pikiran bahwa aku akan
diterima dengan baik. Dengan harapan besar kudekati kota yang dikelilingi tembok
dan dirajai oleh hukum, tetapi yang kudapati hanya kelompok-kelompok yang saling
berselisih. Aku berpaling dari khalayak ramai kepada kaum raja, tetapi yang kulihat
adalah bagaimana mereka membujuk satu sama lain secara dangkal, sedangkan di
belakangnya bersekongkol memusnahkan yang lainnya. Kaum terpelajar, para filsuf,
dengan mazhab masing-masing yang saling bertengkar tidak lebih baik lagi. Ordo-
ordo biarawan tidak lebih unggul karena mereka pun terus- menerus berselisih,
sungguhpun mereka menamakan dirinya bersaudara, memakai toga putih dan
memikul salib. Keadaan di rumah tangga lebih memuaskan tetapi itu pun tidak bebas
dari pertengkaran. Di dalam dada seorang diri pun nafsu sedang berperang dengan
akal.