Singon
NIM : 201642078
Mata Kuliah : PAK Dewasa
Dosen : Pdt. Jedida Santosa, S. TM.
1
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2009), 246
2
Andi Marpaire, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), 17
3
Elisabeth B.Hurlock, 246
4
H. Suprianto, Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 11
5
Daniel Numahara, PAK Dewasa, Anggota IKAPIJabar, 2008, 56
rendah karena engkau muda, jadilah teladan bagi orang percaya dalam
perkataanmu, tingkah lakumu, dalam kasihmu dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu”. Dari kesaksian ini terlihat bahwasannya orang dewasa merupakan
orang yang dianggap belum mampu, namun sebenarnya telah mempunyai
kemampuan jika setia kepada Tuhan dan suci dalam perbuatan.6
2. Orang Dewasa menurut Gereja
Orang dewasa didalam gereja adalah orang yang sudah menerima sidi (tanda
kedewasaan Rohani di Gereja), oleh karena itu orang dewasa ini memiliki kedudukan
yang sama denagn jemaatb yang lai, dalam arti sudah mendapat hak pilih dan dipilih
menjadi penatua dan ikut dalam musyawarah jemaat. Maka dari itu orang dewasa
dalam gereja mempunyai kewajiban dalam memberitakan injil kepada setiap orang
(Mat 28:19-20).
3. Orang Dewasa secara Umum
Secara umum yang disebut orang dewasa adalah orang yang sudah mengerti
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, yang benar dan yang mana
yang tidak benar, pemikirannya tidak seperti anak-anak lagi melainkan dapat berpikir
lebih abstrak, hidup mandiri dan bertanggung jawab. Orang dewasa secara umum
juga mempunyai rasa ketidakamanan tertentu, bergerak dalam pekerjaan, mempunyai
pandangan hidup yang beraneka dan mengalami gaya hidup baru.
C. Pembagian Umur
Masa dewasa dibagi menjadi 3 bagian:7
1. Dewasa Awal 18-34 tahun (Masa dewasa Dini/Young Adult)
Adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduksi yaitu masa penuh
dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi, periode komitmen dan
masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreatifitas dan penyesuain diri pada pola
hidup yang baru.
2. Dewasa Madya 35-60 tahun (Midle adulthood)
Status kesehatan menjadi persoalan utama masa dewasa madya, hal ini
dikarenakan adanya sejumlah perubahan fisik. Perubahan kejantanan bagi pria dan
juga wanita mengalami berkurang/hilangnya kesuburan. Seperti, pada wanita
mengalami monopouse.
3. Dewasa Lanjut 60 tahun keatas (Masa Tua/older adult)
Masa dewasa tua berkisar umur 60 tahun ke atas. Proses penuaan berarti
menurunnya daya tahan fisik, menurut Kartari (1993) lanjut usia disebabkan oleh
meningkatnya usia, sehingga terjadi perubahan struktur dan fungsi sel jaringan serta
sistem organ.
D. Psikologi Perkembangan
1. Psikologi Perkembangan Dewasa Awal
6
B. Samuel Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen, (Yogyakarta: ANDI, 1996), 151-152
7
Elizabeth H. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta:
Erlangga, 1990),13
a. Fisik
Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan perubahan fisik mulai terlihat.
Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif dari pada
kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik mengalami kemunduran,
sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi bagaimana pun juga
seseorang masih tetap cukup mampu untuk melakukan aktivitas normal bahkan
bagi yang menjaga kesehatannya dan melakukan olahraga rutin masih terlihat
bugar.8
b. Kognitif
Berpikir positif, berpikir kreatif, proaktif dan kritis,9 kemampuan menyatakan
perbedaan pendapat dengan kebijaksanaan dan kemampuan menerima kegagalan
dan keberhasilan secara simpati.
c. Emosional
Timbul kekuatiran tentang pekerjaan, perkawainan yang membuat mereka
tegang, adanya kenginginan yang besar tentang karier, keluarga dan kesehatan.
Memiliki semangat yang kuat dalam bersaing.
d. Sosial
Mulai menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan perkawinan, adanya waktu
menerima waktu tanggung jawab dan mandiri, masa kesepian (terasing dari
lingkungan). Berkembangnya kesadaran akan ketertiban sosial. Suka menjamu
teman-teman dirumah dan mulai ada persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan.10
e. Spiritual
Memperhatikan relasi pribadi dengan Tuhan seperti hubungan suami istri
(ibadah yang teratur, membentuk tim-tim doa, mengajak mereka terlibat dalam
kegiatan Gereja). Dalam ibadah yang tradisional (menajamkan kedewasaan dari
berbagai sudut pandangan ilmu pengetahuan dan alam).11
8
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Rodas Karya, 2015), 234
9
Janse Belandino, Suluh Siswa I, (Jakarta: BPK-GM, 2005), 4
10
Jepri Tamba, Buku Pengajaran PAK untuk Orang Dewasa, diakses dari
http://jepritamba.blogspot.com/2017/05/buku-pengajaran-pak-untuk-orang-dewasa.html, pada tanggal 29
November 2019 pukul 23.59.
11
Elisabeth B. Hurlock, 246
12
Dapetza, Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dewasa, diakses dari
http://dapetza2007.blogspot.com/2008/10/pendidikan-agama-kristen-pak-dewasa.html, pada tanggal 30
November pukul 00.05
b. Kognitif
Penyesuaian terhadap peran dan pola hidup yang selau berubahcenderung
membawa orang dewaswa kemasa stress. Pada masa ini dituntut bertanggung
jawab yang nyata. Pada masa ini juga merupakan saat menevaluasi prestasi.
Semakin lama juga, mereka yang berada pada usia ini akan semakin lambat
dalam belajar meskipun masih tetap mampu dalam belajar.
c. Sosial
Pada tahap ini orang dewasa melampaui dunia terbatas keluarga intimnya dan
membuka diri terhadap dunia masyarakat luas, untuk memberikan sumbanganya
yang berarti.
Pada tahap ini pula orang dewasa memasuki situasi antara rasa kebersamaan,
sambil mengalahkan rasa kehilangan identitas. Orang dewasa juga memasuki
taraf memelihara dan mempertahankan milik yang ada.13
d. Emosional
Akibat menurunnya kemampuan penginderaan, mungkin akan timbul perasaan
tidak berguna, tidak aman dan depresi, tetaoi pada masa ini juga akan timbul sifat
suka menolong orang lain dan lebih bijaksana dari pada sebelumnya.
e. Spiritual
Orang pada masa usia ini menilai kembali tanggung jawab kedewasaanya dan
pelayanannya dalam gereja.14 Pada masa ini dewasa mempunyai toleransi agama
yang lebih baik dari pada sebelumnya.
13
Dapetza, diakses pada tanggal 30 November 00.10
14
Elin Tanya, Gereja dan Pendidikan Agama Kristen, (Cipanas: STT Cipanas, 1999),136
Harus bergantung pada orang lain. Cenderung untuk mengenang sesuatu yang
sudah terlewatkan. Mencari teman baru untuk mengantikan suami atau istri yang
sudah meninggal.15
e. Spiritual
Menurunya kehadiran dan partisipasinya dalam kegiatan gereja. Pada tingkat
ini kepercayaan semakin mundur kelatar belakangan pribadi mengosongkan diri,
sekaligus mengalami diri sebagai makhluk yang berakar dalam Allah dan daya
kesatuan.16
15
Jepri Tamba, diakses pada tanggal 30 November 2019 pukul 00.18
16
Desmita, 237
17
Elia Tambunan, Pendidikan Agama Kristen: Handbook Untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: IllumiNation,
2013),45
Allah, demi kemuliaan namaNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih
dalam Yesus Kristus.
Menurut E.G.Homrighausen dan I.H. Enklaar, tujuan pendidikan Kristen yaitu:
Memimpin pada pengenalan akan peristiwa-peristiwa ilahi dalam Alkitab dan
pengajaran-pengajaran yang ada dalam Alkitab
Membimbing dengan kebenaran firman Allah yaitu Alkitab
Mendorong melakukan mempraktekkan ajaran-ajaran Alkitab
Meyakinkan tentang kebenaran-kebenaran Alkitab untuk pemecahan masalah
dalam kehidupan.
Tujuan PAK juga adalah sebagai berikut:
Memberikan dasar/prinsip kebenaran Firman Tuhan Mengajarkan pengajaran
yang benar sesuai dengan Alkitab (lebih dari sekedar mendengarkan kotbah) dan
pendeta/pembimbing membantu mereka menjajagi Firman Allah secara sistematis
untuk menemukan berita kebenaran Firman Allah untuk generasi ini.
Menolong jemaat untuk hidup sebagaimana Kristus menghendaki. Mengaplikasi
Firman Tuhan yang dipelajari itu dalam kegiatan sehari-hari dan menolong
memecahkan masalah-masalah yang timbul karenanya.
Membangun kasih kepada jiwa-jiwa yang terhilang Menyediakan pelayanan yang
cocok dengan mereka untuk menjangkau orang dewasa yang lain.18
18
E. G. Homrighausen & I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2013), 5-52
Modul Pembelajaran bagi Orang Dewasa Awal.
Dalam topik kali ini, saya hanya membatasi pada modul pembelajaran bagi orang dewasa
awal.
Kesimpulan:
Dari pengajaran yang telah diberikan kepada Jemaat, mereka diharapkan dapat
memahami bagaimana usaha dan tujuan Paulus dalam memperkenalkan Allah yang
benar serta metode penginjilan apa yang digunakannya, sehingga Jemaat dapat
melakonkan karakter yang memiiki semngat dalam menginjili dari seorang Paulus,
mampu membedakan berhal-berhala dalam kehidupan dan juga setelah memahami
pengajaran yang diberikan, Jemaat dapat mengetahui bagaimana itu Allah yang benar
menurut nats Kisah Para Rasul dan dapat menjelaskannya kembali kepada sesamanya
serta dapat mengaplikasikan pesan dari pengajaran dalam kehidupannya.19
Kesimpulan:
Dari materi ini, diharapkan peserta didik mampu untuk menghargai kehidupan
dalam keberagaman. Terlebih khusus diharapkan peserta didik mampu untuk dapat
mempraktekkan ajaran Kristen tentang menghargai kehidupan multikultural. Peserta
didik juga diharapkan mampu untuk bersyukur atas pemberiaan Allah tentang
multikultural (perbedaan).20
20
Bsd Pendidikan, Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, diakses dari
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_12sma/guru/Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Kristen_dan_Bud
i_Pekerti_Guru_2.pdf, pada tanggal 30 November 2019 pukul 01.16