I. PENDAHULUAN
Pendidikan dewasa atau disebut juga andragogi yaitu proses untuk melibatkan
peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. pendidikan orang
dewasa adalah pendidikan yang diperuntukkan bagi orang-orang dewasa dalam
lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan,
memperkaya pengetahuan, mengembangkan keterampilan, meningkatkan kualifikasi
teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta merubah
sikap dan perilakunya.
PAK adalah pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya melihat Allah
dan hidup bahagia. Dalam pendidikan ini para pelajar sudah di ajarkan secara lengkap
di ajar secara lengkap dari ayat pertama Kitab Kejadian “pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi” sampai “ arti penciptaan itu pada masa gereja sekarang
ini. Pelajaran Alkitab di fokuskan pada perbuatan.1 Sedangkan menurut E.G.
Homrighausen mengatakan: “Pendidikan Agama Kristen berpangkal pada
persekutuan umat Tuhan. Dalam perjanjian lama pada hakekatnya dasar-dasar
terdapat pada sejarah suci purbakala, bahwa Pendidikan Agama Kristen itu mulai
sejak terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan, bahkan
bertumpu pada Allah sendiri, Jadi Pendidikan Agam Kristen atau PAK merupakan
proses pengajaran dan pembelajaran berdasarkan Alkitab, berpusatkan Kristus, dan
bergantung pada kuasa Roh Kudus. Pembelajarannya berarti pembangunan pribadi
menuju kedewasaan.2
1 Paulus Lilik Kristianto,” Prinsip &Praktik Pendidikan Agama Kristen “ (Yogyakarta :ANDI, 2008 Hal 2-3
2 E.G.Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985), Hal. l12
B. Pengertian PAK Dewasa
3
Daniel Nuhamara, PAK Dewasa, Bandung: penerbit Jurnal Info Media,2008
C. Hakikat PAK
Pertanyaan pokok kita Apakah Hakikat PAK itu? Hakikat Pendidikan Agama
Kristen seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia
tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan
dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di
dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan
tanda- tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari
komunitas.4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dewasa berarti suatu keadaan
yang menunjukkan akil balik yakni berumur 15 tahun ke atas. Dikatakan orang
dewasa dimana individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Dikatakan orang dewasa dimana seseorang akan berusaha sedapat mungkin untuk
menangani masalah mereka secara individual.
Pada masa yang lampau kelompok orang dewasa di golongkan hanya dalam
satu kelompok, yaitu orang dewasa. Tapi dari perkembangan ilmu psikologi,
kita dapatkan bahwa ada tingkatan-tingkatan perkembangan pada orang dewasa
yang membentuk pola tertentu pada kelompok umur tertentu. Oleh karena itu
dalam ilmu psikologi sekarang kelompok orang dewasa biasanya dibagi menjadi
3 kategori:
4
Daniel Zachariaseducation from womb to tombDiposting oleh Dapetza di 09.27
1. Orang dewasa muda (18-34 tahun)
2. Orang dewasa madya (35-60)
3. Orang dewasa tua (61 keatas)5
E. Pengertian Orang Dewasa dipandang dari berbagai aspek
a. Menurut Alkitabiah
Orang dewasa menurut alkitabiah adalah orang yang dianggap mampu
untuk memperlihatkan kebenaran dan kesaksiannya (Bnd. Yeh 23:12). Orang
dewasa dari Perjanjian Lama dibatasi dari segi umur saja tetapi lebih dominan
ditunjukan oleh kemampuan dan kekuatannya dalam melakukan kehendak
Allah. Didalam Perjanjian Lama gambaran orang dewasa adalah seorang yan
mulai sadar dan dapat berpikir tentang dunia luar dan dirinya sendiri.
Sedangkan dalam kitab Perjanjian Baru juga tidak ditemukan batasan tertentu
tentang seseorang yang dikatakan dewasa . namun dalam 1 Tim 4:12
mengatakan bahwa “janganlah seorangpun menganggap engkau rendah
karena engkau muda, jadilah teladan bagi orang percaya dalam
perkataanmu, tingkah lakumu, dalam kasihmu dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu”. Dari kesaksian ini terlihat bahwasannya orang dewasa
merupakan orang yang dianggap belum mampu, namun sebenarnya telah
mempunyai kemampuan jika setia kepada Tuhan dan suci dalam perbuatan.6
Adapun tujuan PAK bagi orang dewasa Adalah agar semua pribadi menyadari
Allah lewat penyingkapan diri-Nya, khususnya melalui kasih-Nya yang
membebaskan sebagaimana yang dinyatakan dalam Yesus Kristus, dan kemudian
5
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1997), 246
6
B. Samuel Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen, (Yogyakarta: ANDI, 1996), 151-152
mereka memberi respon dalam iman dan kasih--yang pada akhirnya mereka boleh
mengenal siapa diri mereka dan apa arti hidup,
7
Ibid.
Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988)
mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
a. Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan,
alat-alat, dan waktu.
c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis dalam bentuk praktek pembelajaran.
d. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta
didik.
F.