Anda di halaman 1dari 11

Zaman Baru atau Gerakan Zaman Baru (Inggris: New Age) adalah suatu gerakan spiritual

yang terbentuk di pertengahan abad ke-20. Merupakan gabungan dari spiritualitas Timur, dan
Barat, serta tradisi - tradisi metafisika yang mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan
kepada manusia.

Gerakan ini mulai dikembangkan dengan munculnya latihan-latihan pengembangan diri, seminar
pengembangan diri, yoga, waitankung, seminar kata-kata motivasi, dll.

Tujuannya untuk menciptakan sebuah "spiritualitas yang tanpa batasan atau dogma-dogma yang
mengikat". Dengan menekankan bahwa Pikiran, Jiwa, dan Raga saling berhubungan, serta
adanya bentuk Monisme dan kesatuan di dalam alam semesta. Lebih jauh gerakan ini mencoba
menciptakan "suatu pandangan yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas" dan
oleh karenanya gerakan ini menganut berbagai bentuk ilmu pengetahuan dan ilmu semu.

Sekelompok orang yang tidak puas dengan ajaran agama yang ada mulai mencari cara hidup
baru dengan meramu ajaran yang ada dari semua agama. Mereka mencampur adukan ajaran
spiritual dari Islam, Kristen, Budha, Hindu dan tradisi kuno, jadilah spiritualitas gado gado yang
mereka harapkan bisa memenuhi kebutuhan rohani mereka. Cara hidup dengan meramu berbagai
ajaran agama ini dikenal dengan istilah Gerakan Zaman Baru (GZB) atau dikenal didunia dengan
sebutan New Age Movement , yang muncul sejak tahun 1960 di Amerika.

Gerakan Zaman Baru—New Age Movement pada awalnya muncul di Amerika Serikat. Gerakan
tersebut muncul di California sejak tahun 1960-an. Sehingga ada orang yang menyebutnya
sebagai ‘American Movement’. Dengan kemajuan Amerika dalam hal teknologi, akhirnya
gerakan ini dengan cepat meluas ke seluruh dunia. Sejak tahun 1970-an dan 1980-an, gerakan ini
marak luar biasa. Dalam perkembangannya, Gerakan Zaman Baru mengadopsi banyak gagasan
dari filsafat dan agama Timur. Gerakan ini memandang dunia tidak semata-mata jelek, tapi akan
menuju kepada keadaan yang lebih baik. Pada masa-masa itu, menurut sejumlah pengamat,
merupakan masa yang penuh gejolak.

Gejolak itu menimbulkan banyak perubahan di Amerika. Kaum muda tidak memedulikan
budaya orang tua mereka. Mereka dengan segenap tenaga mencari nilai-nilai baru. Sarana
psikedelik—obat bius dan sejenisnya menjadi media untuk menikmati ketenangan jiwa. Alasan
menemukan ketenangan jiwa inilah yang akhirnya membuat mereka berpaling ke Timur. Mereka
mulai mempelajari tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hinduisme, astrologi atau berguru di
tempat sepi dan terpencil [esoterisme]. Pada saat itu juga, kaum muda ini mulai memperkenalkan
gaya hidup baru seperti yang dilakukan kaum Hippies dari San Fransisco. Dalam perkembangan
selanjutnya, kita mengenal para tokoh Gerakan Zaman Baru yang begitu dominan dalam
memperjuangkannya. Mereka itu adalah Ram Daas, Marilyn Ferguson, David Spangler, Judith
Skutch, dan Syrley Maclain .

Gerakan Zaman Baru (New Age Movement), merupakan sebuah gerakan spiritual yang
mengalami perubahan baik secara individu maupun sosial dengan menggunakan perpaduan
mistik dan dinamika kosmos secara menyeluruh. GZB menjadi suatu gerakan spontan yang
berkembang di seluruh dunia dengan memakai jubah yang berbeda-beda tetapi dengan nafas
ajaran yang sama. Gerakan ini tidak muncul dalam suatu bentuk agama atau organisasi tertentu
walaupun dalam aktivitasnya seringkali menerapkan kaidah organisasi politik, ekonomi dan
sosial. Penampilannya juga termanifestasi dalam bentuk seperti latihan kesehatan, pernafasan
dan meditasi. Gerakan ini mempraktikkan kepercayaan agama pantheisme seperti Hinduisme,
Budhisme, Taoisme. Gerakan ini juga merasuki banyak aspek kehidupan manusia karena GZB
sendiri lebih merupakan sebuah paham atau falsafah hidup. Gerakan ini muncul dengan sebuah
gaya hidup baru dengan membangkitkan serta mengaktivasi agama-agama serta tradisi-tradisi
kuno ke dalam gaya hidup baru dan modern.

Pokok ajaran Gerakan Zaman Baru

1. Tentang Tuhan
Pandangan mengenai tuhan adalah bersifat panteisme, yang mempercayai bahwa semua adalah
tuhan dan tuhan adalah semua (All is God, God is All) . Yang disebut Tuhan tidak lain adalah
suatu kekuatan (power/force), kesadaran atau energi alam semesta yang tidak berpribadi (macro
cosmos). Yang mereka sebut sebagai tuhan (kekuatan semesta) pada dasarnya baik dan menjadi
sumber kebaikan (monisme), tetapi sekaligus mempunyai sisi terang maupun gelap dalam
dirinya. (Ingat konsep Yin dan Yang dalam Taoisme.)

Paradigma New Age tentang keTuhanan kembali ke dalam agama –agama Timur (Hindu, Budha,
Tao) yang lebih kepada pengertian inner enerji yang mempunyai kekuatan spiritual, enerji yang
mampu membuat perubahan, enerji yang merupakan enerji universe, yang dimiliki oleh setiap
individu sebagai potensi kekuatan yang disebut chi atau kundalini (the hidden energy). Artinya
One in all, and all in one, menuju pada one world, unity, oneness yang menjadikan dunia dalam
keadaan seimbang dan harmonis. Dengan kata lain artinya bahwa tuhan berada dalam setiap
individu, dan tuhan sebagai creator berada di dalam setiap individu.
Pemahaman tuhan seperti tersebut diatas antara lain kita dapatkan dalam buku The Secret
Rhonda Byrne yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. “ Anda adalah tuhan dalam
sebuah tubuh fisik. Anda adalah spirit dalam daging. Anda adalah kehidupan abadi yang
mengunghkapkan diri sebagai anda. Anda adalah mahluk jagat Raya. Anda adalah
kesempurnaan. Anda adalah keluar biasaan. Anda adalah pencipta, dan Anda menciptakan
penciptaan Anda di Planet ini”( The Secret Rhonda Byrne –terjemahan Indonesia terbitan
Gramedia hal 196)

Buku yang mengajarkan hal sejenis banyak kita jumpai di toko buku dan pelatihan motivasi serta
pengobatan dengan membangkitkan energi sendiri atau menyerap energi alam semesta.

2. Tentang Manusia
Manusia adalah bagian kecil (micro cosmos) dari energi kosmis (macro cosmos) dan mempunyai
sifat ilahi dalam dirinya, atau dapat dikatakan bahwa manusia adalah ilah juga, karena itu
manusia pada dasarnya baik. Karena manusia adalah energi/roh yang merupakan bagian dari
energi/roh alam semesta, sifat manusia juga tidak terbatas dan kekal, karena itu ada kepercayaan
kuat akan reinkarnasi (menjelma kembali dalam bentuk makhluk lain sesudah mati) yang
merupakan bukti penerusan energi/roh kekal itu. Hubungan manusia dengan tuhan dilakukan
dengan meditasi yang berarti menyatukan diri dengan sumber asalnya.

3. Tentang Setan
Di dalam New Age tidak ada kepercayaan tentang eksistensi setan. Perilaku buruk manusia
bukanlah karena adanya campur tangan setan . Perilaku buruk manusia muncul karena adalah
aspek negatif dari keilahian. Aspek negatif atau kejahatan ini muncul karena adanya
ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan energi kosmis didalam diri manusia. Jadi, tidak
diakui adanya setan yang berpribadi.

4. Tentang Sorga dan Neraka


New Age tidak mengenal konsep dosa, Sorga, Neraka, setan, malaikat, nabi dan orang-orang
suci, tetapi mengenal kosmologi positif dan negatif dalam energi yang berada dalam diri manusia
(inner) yang mampu mempengaruhi kehidupan, tidak mengenal berhentinya kehidupan dengan
sebuah kematian di bumi, namun lebih mengenal adanya reinkarnasi. New Age lebih mengenal
kelahiran kembali, atau rebirth yang antara lain juga rebirth spiritual saat mana manusia setelah
menjalani inisiasi pembukaan atau pembebasan inner energy yang masih tersembunyi di dalam
dirinya. New age tidak mengenal konsep nabi dan imam tetapi lebih mengenal konsep master
dan guru spiritual, menekankan bimbingan pada self consciousness untuk menemukan the inner
energy, manusia adalah bagian dari kosmik. Tuhan sebagai inner energy berada dalam diri setiap
individu, maka setiap manusia akan memiliki self-consciousness yang tanpa batas.

5. Tentang dosa dan keselamatan


Tidak ada pengertian dosa dalam Gerakan Zaman Baru. Manusia pada dasarnya baik, sedang
yang disebut kejahatan atau perilaku buruk hanyalah ketidakseimbangan roh/energi dalam diri
seseorang, jadi tidak ada yang pada dirinya sendiri disebut baik atau jahat. Karena tidak ada dosa
maka dengan sendirinya tidak perlu adanya usaha keselamatan atau permohonan ampun dari
segala dosa dan kejahatan. Tugas manusia hanyalah mengusahakan agar keseimbangan energi/
roh itu dipulihkan kembali dengan kekuatan diri sendiri atau usaha penyeimbangan diri agar
sesuai dengan keseimbangan kosmis.

6. Doa dan ibadah


Bila dalam agama dikenal doa dan ritual ibadah yang merupakan usaha menjalin
hubungan/berdialog dengan Tuhan, maka dalam Gerakan Zaman Baru hanya dikenal
meditasi/semedi atau perenungan/konsentrasi yang maksudnya adalah penyatuan diri dengan roh
atau energi alam semesta. Jadi, bila doa dan ibadah dalam agama merupakan usaha hubungan
dengan Tuhan maka meditasi merupakan usaha penyatuan diri dengan sumbernya atau
meleburkan diri dengan sumber asalnya yaitu roh kosmis.

7. Tentang Agama
Gerakan Zaman Baru menganggap agama merupakan jalan untuk menuju Roh alam semesta ,
menurut mereka semua agama adalah sama-sama menunjukkan jalan menuju tujuan yang sama
yaitu kesatuan Kosmis. Pandangan mengenai agama di sini bersifat sinkretisme yaitu
pencampuran faham agama-agama yang dikenal pula dengan istilah universalisme yang berarti
bahwa semua agama menuju pada satu kesatuan. Karena itu Gerakan Zaman Baru mengambil
ritual beberapa agama dalam usaha mencapai kesatuan Kosmis.

8. Tentang Iman

Iman dalam pengertian agama yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, dimengerti
dalam Gerakan Zaman Baru sebagai potensi manusia atau kekuatan batin berupa energi dalam
dirinya, jadi bersifat subjektif yang merupakan aspek kehendak manusia atau motivasi manusia
itu sendiri.
Perkembangan New Age Movement di dunia
New Age muncul sebagai akibat manusia merasa stagnasi terhadap agama-agama "tuhan"
di belahan Eropa, saat mana manusia merasa bahwa agama tidak lagi mampu mengatasi
kesulitan hidup, kekerasan, penindasan dan peperangan, terjadinya revolusi sosial yang berakhir
pada sekularisme pemerintahan negara-negara di Eropa di akhir abad ke 18 dan 19. Saat mana
manusia di belahan Eropa secara berbondong menjadi agnostic dan ateis, kemudian mengisinya
kembali dengan filosofi New Age yang segera menjadi gerakan yang mengglobal dan sudah
semakin terasa di belahan dunia bagian Timur sendiri dan juga Indonesia,),. Ilmu-ilmu
pengobatan dengan menggunakan inner energi ini kini semakin meluas dan dicari-cari orang
terutama untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan berbagai penyakit yang belum dapat
disembuhkan dalam terapi medik.

Ideologi inti dari Gerakan Zaman Baru adalah “pantheisme”: God is all and all is god.
Oleh karena itu, New Agers sangat menghayati betul arti pentingnya monisme (segala sesuatu
yang ada, merupakan derivasi dari sumber tunggal, divine energy), pantheisme (all is God and
God is all, menekankan kesucian individu, dan karenanya proses pencarian Tuhan tidaklah
melalui Teks Suci, tetapi justru melalui diri sendiri, karena God within our self), reinkarnasi
(setelah kematian, manusia terlahirkan kembali, dan hidup dalam alam kehidupan lain sebagai
manusia.

Dalam Gerakan Zaman Baru, prinsip dasar yang berlaku adalah, “pada dasarnya dibalik alam
semesta ini, ada kekuatan semesta yang menjadi sumber terjadinya segala sesuatu, dan manusia
adalah bagian dari kekuatan semesta itu, atau dengan kata lain kalau kita menyebut kekuatan
semesta itu sebagai Kekuatan Besar [makro kosmos] maka manusia adalah Kekuatan Kecil
[mikro kosmos]. Pada prinsipnya, Gerakan Zaman Baru mempengaruhi manusia mempraktikan
kepercayaan agama Pantheisme seperti Hinduisme, Budhisme, Taoisme. Penampilannya pun
termanifestasi dengan wajah baru. Misalnya, berupa latihan-latihan kesehatan, latihan pernafasan
dan meditasi.

Tradisi spiritual New Agers lintas agama ini, tidak saja dapat mengobati kegersangan spiritual
yang sekian lama hampa dari lingkungan agama formal, tetapi juga memberi muara kepada New
Ages ke arah terwujudnya Universal Religion. Agama Universal, di mana ada proses awal
kesadaran akan all is God and God is all yang menjadi sandaran doktrin Pantheisme, tetapi
kemudian bergeser ke arah kesadaran spiritualitas New Age yang meyakini bahwa “hanya ada
Satu Realitas yang eksis”. Semua agama, begitu keyakinan New Agers, hanyalah sekadar jalan-
jalan menuju kepada Satu Realitas yang menjadi ultimate reality dari semua pejalan spiritual
(agama-agama).
Perkembangan New Age Movement di Indonesia
Gerakan Zaman Baru (GZB) atau New age Movement juga tumbuh dengan subur di Indonesia.
Buku buku bernafaskan GZB banyak bertebaran ditoko buku, judulnya pun menggiurkan dan
harganya terjangkau. Tak jarang dibumbui dengan kata “Best Seller”. Misalnya “Super Cerdas
dengan Aktivasi Otak Tengah”, Dahsyatnya Otak Tengah, The Power of Blessing, Revolusi
IQ/EQ/SQ, buku buku tentang Hypnoterapi, NLP, Law of attraction, Meditasi dan lain
sebagainya. Buku asing yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia juga sudah cukup banyak
seperti The Secret oleh Rhonda Byrne, Buku Sai Baba, Dana Zohar dan lain lain.

GZB merasuk di banyak sektor. Cara penyebaran utamanya melalui perawatan kesehatan, yaitu
self healing dan pengobatan dari dalam diri serta kembali kepada nature. New Ager juga
mempopulerkan pelatihan motivasi, pencerahan, pendidikan berbasis psikologi dan otak,
pengasuhan, hypnose, kedahsyatan potensi otak, aktivasi otak tengah, dan pelatihan energi
spiritual. Tak luput disusupi, seolah pengajaran agama (sinkretik).

Salah satu aliran yang mirip dengan fenomena New Age adalah Anand Krishna. Orang-orang
yang mengikuti meditasi di padepokannya adalah mereka yang mempunyai latar belakang agama
yang bermacam-macam, seperti Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan sebagainya. Ajaran-ajaran
Anand yang disebarkan melalui buku-buku dan ceramah-ceramahnya, kerap mengatakan, bahwa
semua agama adalah jalan yang benar menuju Tuhan, aku adalah Tuhan dan Tuhan adalah aku.
Kebanyakan dari berbagai aliran kebatinan yang muncul di Indonesia mempunyai ciri yang sama
dengan Gerakan Zaman Baru.

Pembahasan kedua

Istilah "New Age" mulai muncul pada 1970-an hingga 1980-an. Istilah ini dipopulerkan
oleh "New Age Journal" dan sebuah buku yang ditulis Mark Satin berjudul New Age Politics.
Buku terlaris Marilyn Ferguson, Aquarian Conspiracy merupakan pemaparan agenda sosial dan
visi filosofis dari gerakan New Age. Buku Ferguson ini dianggap sebagai “kitab suci” tidak
resmi dari gerakan ini. Seperti yang ditulis oleh Russell Chandler, penulis Los Angeles Times,
dalam Understanding The New Age, "Jika Ferguson menulis 'kitab suci' New Age, maka Shirley
MacLaine adalah pendeta tinggi dari gerakan ini."

Buku yang ditulis oleh Shirley MacLaine, , mencatat kisah pertobatannya hingga menjadi
pemeluk sekte New Age. Buku ini menggambarkan perjalanan dan pengalamannya, yang mirip
dengan kisah fiksi-ilmiah. Ia mengaku kalau rohnya keluar dari tubuh, kontak dengan makhluk
luar angkasa, berkomunikasi dengan alam gaib (séances atau trance channeling), dan
ber-“wisata" ke dunia gaib. Buku kedua MacLaine, , menceritakan kisahnya mencapai dunia roh
Hindu, reinkarnasi, kekuatan kristal, mantra Hindu, dan kemampuan mengingat kembali
kehidupan sebelumnya melalui perantaraan akupuntur. Roh yang memandunya mengatakan
kepadanya kalau setiap individu adalah allah. Roh itu juga menyatakan kalau "hikmat" manusia
itu tidak terbatas. Manusia hanya perlu menyadari hal tersebut supaya bisa menjalani kehidupan
tanpa batas.

Pemikiran New Age berakar dari mistisisme Timur, yang mengabaikan alam sadar manusia.
Gerakan ini meyakini kalau ada “organ” untuk mencapai pencerahan – mata ketiga yang
memberikan cahaya spiritual. Seseorang perlu mencapai tahap "diri psikis" dengan melatih
dirinya untuk mengabaikan alam sadarnya. Pikiran bawah sadar bisa mencapai "kesadaran
kosmis." Pikiran bawah sadar seseorang dianggap dapat menciptakan realitas tertentu.

Neil Anderson dalam bukunya, Walking through the Darkness, menuliskan hal berikut ini
mengenai Gerakan New Age: "Gerakan New Age tidak terlihat seperti sebuah agama, tapi
merupakan perspektif baru untuk berpikir dan memahami realitas. Gerakan ini sangat menarik
bagi manusia biasa yang kecewa terhadap agama yang terorganisir dan rasionalisme dari Barat.
Manusia menginginkan realitas spiritual tetapi tidak ingin meninggalkan materialisme, berurusan
dengan batasan moral, ataupun berada di bawah otoritas" (halaman 22).

Anderson meringkas pemikiran gerakan New Age

(1) Gerakan ini mengajarkan monisme, paham yang meyakini bahwa “semua adalah satu dan
satu adalah semua.“ Mereka tidak pernah mengakui adanya kejatuhan manusia ke dalam dosa
dan pemulihan oleh kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Sebaliknya, mereka percaya kalau
dunia ini hanyalah mengenai terjatuhnya manusia ke dalam kebodohan sehingga dibutuhkan
pendakian bertahap menuju pencerahan.
(2) Semua hal merupakan allah. Jika semua adalah satu, termasuk allah, maka kita harus
menyimpulkan bahwa semua adalah Allah. Ini merupakan paham panteisme – pohon, siput,
buku, dan manusia memiliki satu esensi ilahi. Allah yang memiliki kepribadian, yang telah
menyatakan diri-Nya di Alkitab dan di dalam Yesus Kristus, benar-benar disangkal oleh gerakan
ini. Karena Allah adalah sesuatu yang tidak memiliki kepribadian, para penganut New Age tidak
harus melayani Dia. Allah adalah "itu" (It), bukan "Dia" (He).

(3) Ada peningkatan kesadaran. Jika kita adalah allah, maka kita harus memahami kalau kita
adalah allah. Kita harus menjadi sadar secara kosmis, tercerahkan, dan selaras dengan kesadaran
kosmis. Beberapa orang yang mencapai status tercerahkan akan menyatakan dirinya "dilahirkan
kembali" – suatu upaya pemalsuan dari istilah pertobatan yang alkitabiah.

[Padahal, yang penting justru mengenai apa yang kita percaya dan apa yang kita renungkan,
bukan mengenai apakah kita percaya atau apakah kita merenung. Kristus adalah realitas yang
benar, memiliki kepribadian, dan objektif. Seperti yang Yesus katakan mengenai diri-Nya
sendiri: Ia adalah satu-satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepad a Bapa kecuali melalui Dia (Yoh 14:6).]

(4) Optimisme mengenai adanya evolusi kosmik. Jaman yang baru (New Age) dianggap akan
segera tiba. Akan ada tatanan dunia yang baru dan pemerintahan dunia yang baru. Para pemikir
New Age percaya bahwa pada akhirnya akan terjadi penyatuan progresif dari kesadaran dunia.
Hal ini, menurut Alkitab, merupakan sebuah kerajaan palsu yang dipimpin oleh Setan sendiri.
Kristus yang akan memiliki Kerajaan yang sebenarnya. Satu hari nanti, Kristus akan memerintah
di bumi dalam damai, atas semua orang yang menerima Dia sebagai Juru Selamat dan Raja (Why
5:13).

(5) Para penganut New Age menciptakan realitas mereka sendiri. Mereka percaya kalau mereka
dapat menciptakan realitas dengan apa yang mereka percaya. Dengan mengubah apa yang
mereka percaya, maka mereka dapat mengubah realitas. Semua batas-batas moral telah
ditiadakan. Tidak ada yang bersifat absolut karena tidak ada perbedaan antara yang baik dan
yang jahat. Tidak ada seorangpun yang memiliki realitas, hingga seseorang mengatakan bahwa
itu adalah realitas atau mengatakan bahwa itu adalah kebenaran.

(Jika manusia yang sudah tercemar kuasa dosa dan serba terbatas ini dapat menciptakan
kebenaran, maka kita akan kesulitan untuk hidup bermasyarakat. Kecuali ada nilai-nilai atau
prinsip-prinsip absolut yang kekal dari Allah yang kekal, manusia pada akhirnya akan
menghancurkan dirinya sendiri.)
(6) Para penganut New Age melakukan kontak dengan kerajaan kegelapan. Memanggil medium
sebagai "penghubung" (atau“channeler”) dan setan sebagai "roh pemandu" tidak mengubah
realitas mengenai siapa mereka sebenarnya. Inilah kerajaan kegelapan dengan Setan sebagai
kepalanya. Mereka yang terlibat dalam kegiatan semacam ini melakukan kontak dengan dunia
yang benar-benar menentang Allah; Allah yang telah dinyatakan kepada kita dalam Yesus
Kristus, yang juga telah mengalahkan Setan (Mat 4:1-11; Kol 2:15; Ibr 2:14-18).

Gerakan New Age adalah agama palsu yang menarik bagi perasaan manusia, karena membuat
penganutnya menganggap kalau dirinya adalah allah, sehingga mereka mengira bisa mengubah
kehidupan mereka melalui usaha dan perbuatan mereka sendiri. Kenyataannya adalah: kita
dilahirkan, besar, hidup hanya untuk sementara waktu di bumi, dan kemudian mati. Manusia
begitu terbatas. Kita tidak pernah bisa menjadi Allah.

Kita membutuhkan seseorang yang lebih besar dari kita, yang dapat memberi kita pengampunan
dan hidup kekal. Puji Tuhan bagi Allah, yang juga adalah 100% manusia, Yesus Kristus. Melalui
kematian dan kebangkitan tubuh-Nya, Dia telah memenangkan bagi kita apa yang sangat kita
butuhkan: pengampunan dari Allah, kehidupan yang memiliki tujuan dan makna dalam
kehidupan ini, serta kehidupan kekal setelah kematian.

Jangan lupakan siapa Yesus Kristus itu; apa yang telah Dia lakukan bagi Saudara. Bacalah Injil
Yohanes pasal 3. Mintalah Kristus untuk menjadi Juru Selamat Saudara. Kehidupan Saudara
akan diubahkan. Saudara akan tahu siapa Saudara sebenarnya, mengapa Saudara berada di sini,
dan ke mana Saudara akan pergi setelah meninggal.

Istilah "New Age" mulai muncul pada 1970-an hingga 1980-an. Istilah ini dipopulerkan oleh
"New Age Journal" dan sebuah buku yang ditulis Mark Satin berjudul New Age Politics. Buku
terlaris Marilyn Ferguson. Pemikiran New Age berakar dari mistisisme Timur, yang
mengabaikan alam sadar manusia. Gerakan ini meyakini kalau ada “organ” untuk mencapai
pencerahan – mata ketiga yang memberikan cahaya spiritual. Seseorang perlu mencapai tahap
"diri psikis" dengan melatih dirinya untuk mengabaikan alam sadarnya. Pikiran bawah sadar bisa
mencapai "kesadaran kosmis." Pikiran bawah sadar seseorang dianggap dapat menciptakan
realitas tertentu.

Anderson meringkas pemikiran gerakan New Age (halaman 22-24) sebagai berikut:
(1) Gerakan ini mengajarkan monisme, paham yang meyakini bahwa “semua adalah satu dan
satu adalah semua.“ Mereka tidak pernah mengakui adanya kejatuhan manusia ke dalam dosa
dan pemulihan oleh kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Sebaliknya, mereka percaya kalau
dunia ini hanyalah mengenai terjatuhnya manusia ke dalam kebodohan sehingga dibutuhkan
pendakian bertahap menuju pencerahan.

(2) Semua hal merupakan allah. Jika semua adalah satu, termasuk allah, maka kita harus
menyimpulkan bahwa semua adalah Allah. Ini merupakan paham panteisme – pohon, siput,
buku, dan manusia memiliki satu esensi ilahi. Allah yang memiliki kepribadian, yang telah
menyatakan diri-Nya di Alkitab dan di dalam Yesus Kristus, benar-benar disangkal oleh gerakan
ini. Karena Allah adalah sesuatu yang tidak memiliki kepribadian, para penganut New Age tidak
harus melayani Dia. Allah adalah "itu" (It), bukan "Dia" (He).

(3) Ada peningkatan kesadaran. Jika kita adalah allah, maka kita harus memahami kalau kita
adalah allah. Kita harus menjadi sadar secara kosmis, tercerahkan, dan selaras dengan kesadaran
kosmis. Beberapa orang yang mencapai status tercerahkan akan menyatakan dirinya "dilahirkan
kembali" – suatu upaya pemalsuan dari istilah pertobatan yang alkitabiah. [Padahal, yang penting
justru mengenai apa yang kita percaya dan apa yang kita renungkan, bukan mengenai apakah
kita percaya atau apakah kita merenung. Kristus adalah realitas yang benar, memiliki
kepribadian, dan objektif. Seperti yang Yesus katakan mengenai diri-Nya sendiri: Ia adalah satu-
satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepad a Bapa kecuali
melalui Dia (Yoh 14:6).]

(4) Optimisme mengenai adanya evolusi kosmik. Jaman yang baru (New Age) dianggap akan
segera tiba. Akan ada tatanan dunia yang baru dan pemerintahan dunia yang baru. Para pemikir
New Age percaya bahwa pada akhirnya akan terjadi penyatuan progresif dari kesadaran dunia.
Hal ini, menurut Alkitab, merupakan sebuah kerajaan palsu yang dipimpin oleh Setan sendiri.
Kristus yang akan memiliki Kerajaan yang sebenarnya. Satu hari nanti, Kristus akan memerintah
di bumi dalam damai, atas semua orang yang menerima Dia sebagai Juru Selamat dan Raja (Why
5:13).

(5) Para penganut New Age menciptakan realitas mereka sendiri. Mereka percaya kalau mereka
dapat menciptakan realitas dengan apa yang mereka percaya. Dengan mengubah apa yang
mereka percaya, maka mereka dapat mengubah realitas. Semua batas-batas moral telah
ditiadakan. Tidak ada yang bersifat absolut karena tidak ada perbedaan antara yang baik dan
yang jahat. Tidak ada seorangpun yang memiliki realitas, hingga seseorang mengatakan bahwa
itu adalah realitas atau mengatakan bahwa itu adalah kebenaran. (Jika manusia yang sudah
tercemar kuasa dosa dan serba terbatas ini dapat menciptakan kebenaran, maka kita akan
kesulitan untuk hidup bermasyarakat. Kecuali ada nilai-nilai atau prinsip-prinsip absolut yang
kekal dari Allah yang kekal, manusia pada akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri.)

(6) Para penganut New Age melakukan kontak dengan kerajaan kegelapan. Memanggil medium
sebagai "penghubung" (atau“channeler”) dan setan sebagai "roh pemandu" tidak mengubah
realitas mengenai siapa mereka sebenarnya. Inilah kerajaan kegelapan dengan Setan sebagai
kepalanya. Mereka yang terlibat dalam kegiatan semacam ini melakukan kontak dengan dunia
yang benar-benar menentang Allah; Allah yang telah dinyatakan kepada kita dalam Yesus
Kristus, yang juga telah mengalahkan Setan (Mat 4:1-11; Kol 2:15; Ibr 2:14-18).
Latar belakang

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai