Anda di halaman 1dari 18

TEOLOGI KONTEMPORER

- TEOLOGI PROSES -
Kelompok 6
• Nancy Limantono
• Novid Firman
• Chrisna Hannyta
TEOLOGI PROSES
• Teologi Proses (Menurut North Whitehead) :
Upaya Berteologi yang lebih menekankan “menjadi”
(becoming) atau berproses daripada “ada” (being) atau
sudah jadi

• Realitas bersifat dinamis dan berproses, tidak final,


sebagaimana putaran dunia – atau kata lain: pengalaman.
Pengalaman menandakan perubahan, sifatnya subjektif
dan khas atau unik. Perubahan atau selalu berada dalam
kondisi berubah, adalah salah satu ciri perspektif atau
pemikiran proses ini.
TEOLOGI PROSES
• Implementasi Teologi Proses adalah pada pemahaman
akan Allah, Yesus, gereja dan perayaan ibadah.
Semuanya dimulai dari pengalaman atau pengalaman-
pengalaman sepanjang waktu.

• Teologi Proses memandang dunia sebagai sebuah


organisme sosial, suatu keseluruhan yang saling
tergantung dan berhubungan, bertumbuh menuju
pencapaian kepuasan melalui jejaring yang saling
mempengaruhi, yang di dalamnya terdapat antara lain
tujuan persuasive Allah; di dalam proses ini Allah
dipengaruhi dan mempengaruhi dunia.
TEOLOGI PROSES
• Pemikiran Whitehead dimulai dari keyakinan bahwa
waktu dan proses membentuk semua realitas.
Pengalaman menunjukkan pada kita bahwa realitas tidak
dibentuk oleh entitas-entitas yang statis dan mapan,
melainkan yang dinamis, organis dan sosial

• Dunia adalah [hasil] proses yang kreatif. Proses ini


adalah sebuah gerakan dari entitas-entitas dan
masyarakat-masyarakat yang saling terhubung dan
saling bergantung.
TEOLOGI PROSES
PEMAHAMAN

• Pemahaman atas pengalaman berangkat dari gagasan


tentang waktu dari Henri Bergson, sebagai suatu
keberlangsungan proses mengalir (duree) atau bergulir,
bukan deretan-deretan satu-satu momen atau saat per
saat.
• Waktu pada hakikatnya tidak terpilah-pilah, namun
bergulir seiiring pengalaman. Waktu kini adalah hasil dari
waktu sebelumnya,. Waktu awal memberikan pengaruh
pada peristiwa yang akan datang
TEOLOGI PROSES
• Bagi Whitehead, Pengalaman (becoming) mengandung
proses (how to). Begitu menjadi (dalam arti becoming)
entitas (being), ia kembali mengalami proses kreatif
menjadi satuan actual yang baru. Yang lama mati atau
suatu actual telah mencapai kepenuhan (satisfaction) dan
berlalu, sehingga akan berlanjut pada proses kelahiran
atau pembentukan kembali – untuk segala sesuatu,
termasuk pemahaman akan Allah, dan alam semesta,
bergulir terus dalam proses evolusi (Sudarminta). “To be
actual is to be process” (Cobb&Griffin)
TEOLOGI PROSES
ALLAH
• The first unmoved mover (Perwujudan pertama)
• Primordial actualization (Perwujudan asli)
Perwujudan perdana “kreativitas” sekaligus pembatas dan
pengarah yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari
eksistensi lain
• Allah adalah realitas imanen dan entitas aktif

Allah adalah asli, realitas imanen, Khalik transenden yang


olehnya dunia menjadi dan menaati.

Mendekati Allah adalah dengan cara kasih, bukan


dengan takut
TEOLOGI PROSES
ALLAH
DOKTRIN TENTANG ALLAH
• Tidak terbatas pada satu-dua pandangan teologis atau
filosofi atau agama
• Kata Allah terkait dengan penyembahan, cara
menyembah, bahkan peristiwa atau pengalaman para
penyembah

Pemahaman dinamis akan Allah tidak pernah final atau


tidak pernah lengkap.
TEOLOGI PROSES tidak menghasilkan
pemahaman baru tentang eksistensi Allah
TEOLOGI PROSES
ALLAH
2 ASPEK ALLAH
• Esensi abstrak Allah
Bersifat absolut, kekal, tidak tergantung, tidak berubah,
primordial nature

• Esensi konkret Allah


Dikenal melalui akuntabilitasnya di dunia (consequent
nature)
Akuntabilitas Allah aktif dan dinamis
TEOLOGI PROSES
ALLAH
Aktivitas Allah Di Dunia
• Tidak sendiri  bekerja sama dengan dunia
• Penyelamat dan pemelihara
• Aktivitas dan dinamika Allah bebas namun ada batasnya
Batasnya:
- Allah tidak dapat melakukan kekerasan
- Allah dapat berembus atau berteriak namun tujuannya adalah
menumbuhkan dan memberi kehidupan baru
• Sebebas-bebasnya Allah dalam perubahan, Ia tidak
sewenang-wenang namun kekerasan kadang-kadang
tidak dapat dihindarkan
TEOLOGI PROSES
ALLAH
Aktivitas Allah Di Dunia
• Manusia cenderung tidak memahami teriakan Allah,
karena tidak nyaman pada saat bencana alam
• Misteri Ilahi atau sakitnya pengalaman umumnya teologi
ini dipahami sebagai TEOLOGI PROSES
• Sebebas-bebasnya Allah dalam perubahan, Ia tidak
sewenang-wenang, namu kekerasan kadang-kadang
tidak dapat dihindarkan
TEOLOGI PROSES
ALLAH
TEOLOGI PROSES
• Teologi Proses membedakan antara kekerasan yang tidak
terhindari dan kekerasan yang tidak perlu
• Kekerasan dengan maksud membangun
Contoh: Disiplin Sosial, sakit persalinan
• Kekerasan demi kekerasan itu sendiri (untuk
pemusnahan)
Contoh: KDRT
TEOLOGI PROSES
YESUS KRISTUS
• Yesus (Menurut orang Yahudi)  Bukan Mesias
• Yesus (Menurut orang Kristen)  Mesias dan Juru
Selamat

Perspektif proses tentag Yesus tidak dapat lepas dari


kaitannya dengan teologi Inkarnasi
Inkarnasi Yesus dalam kemanusianNya yang membuat Ia
selalu aktual. Yesus bukan hanya hadir, tetapi juga
berinkarnasi dalam wujud ciptaanNya
TEOLOGI PROSES
YESUS KRISTUS
• Peran Allah dalam Yesus berbeda daripada yang lain,
karena Yesus mengalami inkarnasi Allah menjadi
manusia
• Inkarnasi inilah yang mendorong kekristenan melihat
Yesus secara relevan pada konteks sejarah dunia

Allah tetap berada di surga, ketika Ia berinkarnasi


dalam wujud Bayi di palungan – dan inkarnasi
Yesus bukanlah sebuah mitologi.
TEOLOGI PROSES
GEREJA DAN PERSEKUTUANNYA
• Gereja selalu berkaitan dengan sejarah dan persekutuan
umat. Sejarah 2000 tahun gereja membuat perkembangan
tradisi dan pertumbuhan kepalbagaian gereja.
Pengalaman dan perjalanan sejarah mendorong
pertumbuhan gereja
• Persekutuan gereja terlihat dalam perayaan ibadah.
• Liturgi dilihat sebagai “dalam menjadi”, in complete
• Liturgi bukan makhluk jadi dan final dari langit, namun
harus terbuka dan harus selalu dalam perubahan
• Unsur liturgi bukan creation ex nihilo, melainkan creation
ad queen, melalui guliran adopsi dan adaptasi rantai
peristiwa atau pengalaman-pengalaman sebelumnya.
TEOLOGI PROSES
GEREJA DAN PERSEKUTUANNYA
• Liturgi merayakan Bapa. Anak dan Roh Kudus secara
utuh dan berkesinambungan, tidak terpilah-pilah sejak
dunia dijadikan hingga akhir zaman
• Isi perayaan ibadah adalah mengisahkan kontinuitas
karya-karya Allah yang terlah terjadi masa lalu,
pemeliharaan dan penebusan Allah masa kini dan
antisipasi akhir zaman
TEOLOGI PROSES
KESIMPULAN
• Gereja Reformasi berpegang pada ekklesia reformata sed
semper reformanda  segala sesuatu termasuk gereja
yang hidup mengalami dan selalu berada dalam kondisi
menjadi.
• Perubahan yang dianggap tabu justru disadari oleh
Teologi Proses bahwa itulah kehidupan
• Teologi Proses menyadari keunikan dan kekahsan
konteks dalam memahami paham-paham yang telah ada
sebelumnya dan sekitarnya
• Teologi Proses menyadari keberadaannya di antara
keberbahagiaan pemikrian sekitar dan sebagai bagian dai
proses itu
• Teologi Proses juga kritis terhadap paham-paham yang
selama ini telah berterima (begitu saja) sehingga tidak
dengan begitu saja di turunkan / alihkan

Anda mungkin juga menyukai