Anda di halaman 1dari 2

KONTRA REFORMASI

1. Ketika makin banyak Gereja yang melepaskan diri dari Roma Katholik, maka
pimpinan Gereja Roma mengerti bahwa tantangan yang hebat itu perlu dijawab secara
besar-besaran. Jawaban Gereja Roma itu kita sebut: Kontra-Reformasi .

Istilah ini mempunyai arti rangkap dua: Kontra-Reformasi adalah gerakan


yang melawan pembaharuan gereja seperti yang pelopori oleh Luther. Tetapi, serentak
juga gerakan itu merupakan pembaruan Gereja Katolik Roma sendiri-tentu saja atas
dasar teologi Abad Pertengahan.

2. “ Pasukan Penggempur itu ialah anggota-anggota Serikat Yesus.


Tokoh penggempur untuk melawan gerakan reformasi adalah Ignatius dari
Loyola dari Serikut Yesus (1491-1556). Konsili Trente menolak ajaran Reformasi.
Selama tahun 1550-1700, gereja Roma Katolik melawan gerakan reformasi, tetapi
tidak berhasil memusnahkan hanya mampu membatasi. Untuk itu gereja menegakkan
konsili Trente dengan Inkwisisi agar jangan ada penyimpangan dari apa yang telah
diputuskan oleh konsili Trente. Hukuman Inkwisisi tidak mengenal bulu sebab
hukuman mati dengan dibakar hidup-hidup dikenakan kepada siapa saja yang
dianggap bersalah. Hasilnya perjuangan kontra-reformasi adalah kekuasaan gereja
Roma dipulihkan dalam wilayah yang luas, hanya di beberapa tempat minoritas
Protestan di Eropa Tengah tetapi Inggris dan Belanda tetap Protestan
3. Konsili Trente menolak ajaran reformasi dengan tidak menunjukkan pengertian
sedikitpun
Luther telah menyerang ajaran gereja dengan mengandalkan Alkitab. Gereja Roma
mengamankan diri terhadap serangan yang demikian dengan menetapkan bahwa
tradisi Gereja mempunyai kuasa ilahi sama seperti Alkitab.
4. Dengan demikian siap sedialah Gereja Katolik Roma untuk memberantas para
“pemberontak”. Perjuangan berlangsung selama satu setengah abad. Hasilnya ialah
reformasi dibatasi, tetapi tidak bisa dimusnahkan.
Perlawanan Gereja Katolik dilakukan dengan :

1. Membentuk Serikat Yesus (1540) yang dipelopori Oleh Ignatius dari Loyola Spayol. Ordo
ini sangat militan dengan 3 ikrar yaitu siap hidup miskin, selibat & taat pada atasan. Anggota
ordo ini banyak disebar ke daerah pedalaman, misalnya Fransiskus Xaverius

2. Membentuk pengadilan Gerejawi/ inkwisisi (1542) yang mengusut dan menghukum kaum
penyesat

3. Mengadakan Konsili Trente (1545-11563) yang meneguhkan kembali ajaran gereja


Katolik yang ditolak oleh gerakan reformasi

Aspek dalam Gerakan Kontra Reformasi :

1. Merupakan Upaya Gereja Katolik melakukan pembaharuan


2. Merupakan upaya perlawanan Gereja Katolik terhadap gerakan Reformasi Protestan

Hasil gerakan Kontra Reformasi :

1. Korban Jiwa banyak (terutama oleh Inkwisisi)


2. Laju gerakan Reformasi dibatasi (dibeberapa negara kaum Protestan ditekan, mis: di
Perancis)
3. Munculnya sikap Intoleransi/toleransi terhadap kelompok lain

Referensi :

Van Den End, Th, Harta Dalam Bejana, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001.

Anda mungkin juga menyukai