Anda di halaman 1dari 7

Membangun fondasi Ibadah ALkitabiah

Ibadah mengalir dr pribadi dan karya Allah.

1. Ibadah dimulai dgn refleksi akan siapa Allah dan bukan refleksi akan diri kita. Penyingkapan
natur Allah mbentuk seluruh dasar dr ibadah Kristen. Ibadah tdk dimulai dgn memikirkan diri
kita dan apa yg kita ingin dapatkn dr ibadah tsb, t papa ekspektasi Allah atas ibadah.Alkitab
mrpk sumber primer menemukan ide2 Allah mengeai ibadh.
2. Ibadah yg mngakar pd Allah mngakui bahwa Dia yg memulai ibadah. Allah mengundang dan kita
respons scr pribdi. Ibadah undangan bukan temuan.
Yohanes 4:23: “Penyembah2 benar akan menyembah Bapa dlm roh dan kebenaran; sebab Bapa
mencari orang2 yg menyembah Dia scr demikian”.
Allah mendekati, memanggil, mengundang kita ked lm pertemua n kudu antara diriNya dgn
umatNya. Allah yg panggil Musa dan para tua Israel dan Allah membangun kovenandgn Israel.
Efe 1:4-5,12 (Allah yg memilih kita sblm dunia dijadikan…)
3. Ibadah yg mengakar pd Allah adlh perjuangan kekal. Ibadah sdh ada ktika Allah meletakkan
fondasi bumi. Ktka berhimpun dlm ibadah komunal, pengagungan kita adalh lanjutan signifikan
atas pristwa yg sudah terjadi sblm fondasi dunia diletakkan, bw apa yg terjadi di sorg dilanjutkan
ktika kita beribadh kapanpun dan peristiwa tsb mrpk bayang2 atas ibadah yg akan trjdi ktika
KRistus memerintah.
(Ayub 38:7)
Efe 1:12
Rom 12:1
Why 5:11-12

Prinsip2 Biblika utk ibadah

1. Tema Pertama: Ibadah berpusat pd karya Keselamatan Allah


Penetapan Pakah dlm kel 12 yg mengenang karya keselamatan Allah melalui peristiwa Keluaran.
Kel 24, memberi deskripsi komponen dasar dr ibadah Israel: peneriman ketetapan Allah diiringi
pengesahan ritual.
PB melaporkan kisah keselamatan yg jauh lebih besar dr Keluaran, yaitu kematian & kebangkitan
Kristus, Anak Allah. Pristiwa Keluaran dgn unik merupakan bayang2 dr peristiwa Kristologis yg tentu
melampauinya. Kristologis sdl puncak segalanya di mana keselamatan dimaksudkan bukan hanya
utk org Ibrani, Yahudi dan Non yahudi.
Sprti Musa dan umat Israel merayakan KELUARAN dr perbudakan melalui suatu nyanyian (Kel 15:1-
2), kisah keselamtan Allah dlm Kristus juga mnyediakn teks bagi komunitas PB utk dinyanyikan (Fil
2:6-11)
Seluruh ibadah gereja mula2 mngakir dr peristiwa Kristologis dan dilanjutkan brdasarkan peristiwa
tsb. Objek penyembahan kita adl Kristus, isinya adalah kisah karya Yesus. Proklamasi Firman dlm
ibadah adl INjil dr Tuhan dan Juruselamat, pengesahan ritual penyembahan kita adalah partisipasi
aktif kita pd meja perjamuan kudus, suatu perayaan kemenagan dr Kristus.
NB: ritual sprt paskah mrupakan tindakan simbolis mengkonfirmasi relasi Allah dgn umat

2. Tema kedua: Ibadah mengikuti pola Penyingkapan dan Respons.


Allah membukakan siapa diriNya dan umat merespons. Penyingkapan diri Allah yg smpurna melalui
pribadi Yesus. Ibadah juga adlh respon yg kita kerjakan atas karunia2 dr Allah.
Cth: visi Yesaya dlm bait suci (Yes 6:1-8)

3. Ibadah memiliki natur kovenan: dibangun di atas relasi antara Allah dan manusia.
Istilah kovenan pertama: Nuh
Kovenan adlh kisah Abraham, Ishak, Yakub, 12 anak Yakub dan keturunannya. Kisah pengikatan
kovenan, pelanggaran kovenan, dan pengukuhan kovenan melalui Allah di tengah kegagalan Israel
menetap dlm janji.
Aksi pemberian tanda atas kovenan mengikuti janji2 dlm kovenan tsb. Tanda simbolis utk
mengesahkan adlh sunat (Kej 17:10-14).
Menyembah Allah yg sesunggguhnya adalh tetap berada dlam ikatan kovenan dgn Allah (tdk boleh
menyembah Allah lain: Kel 23:32-33)
PB menunjukkan deskripsi penggenapan dan pembaruan janji (diperkenalkan Yeremia 31) dan
memproklamasikan kabar baik bhw Allah berdasar belas kasihanNya melalui Yesus telah
memperluas umat pilihan yg mencakup orang2 non-Israel. (1 Pet2:9-10 “Tetapi kamulah bangsa yg
terpilih….”)
Penyaliban Yesus adl realisasi terjadinya perjanjian baru. Sewaktu perayaan Paskah dgn para murid
di malam sblm kematianNya, Ia berkata,”cawan ini adlah perjanjian baru oleh darahKu yg
ditumpahkan bagi kamu” (Luk 22:20). Keselamtan berlaku bagi semua org percaya, Yahudi dan Non
yahudi. Paulus mempertegas ini ketika melawat gereja non Yahudi di Galatia (Gal 3:13-14),
kemudian Paulus menunjuk pada komunitas orang2 percaya sbg “Ïsrael milik Allah”.
Aksi pemberian tanda dari perjanjian baru adalah Perjamuan Tuhan, partisipasi di dalam roti dan
cawan anggur spriti yg diinstitusikan oleh Yesus dan dirayakan minimal 1x seminggu oleh gereja
mula2.
sprti PL, PB juga membangun esensi dr ibadah-yaitu melalui Kristus kita mendapat akses kpd Allah
dan memiliki hak istimewa utk bersukacita memujiNya (Ibrani 13:15)

4. Ibadah memiliki Natur Komunal.


Kovenan dibangun bukan hanya dgn seorang individu, tp seluruh ‘umat Israel’.
Peristiwa ibadah pertama pada hari Pentakosta.
Ibadah Korporat seperti metafora “Tubuh” Kristus sprt yg dikatakan Paulus dlm 1 Kor 12:12,14.
Ibadah korporat terjadi ketika tubuh Kristus berhimpun utk mendengar dgn satu hati dan berbicara
dgn satu suara baik perkataan, nyanyian, doa, petisi dan syukur dlm ibadah.

5. Ibadah bernatur Tritunggal


6. Ibadah adl perjalanan Transformatif
Dinamika penyingkapan dan respon sbnrnya memformulasikan sesuatu yg lebih besar-sesuatu yg
bisa dibandingkan dgn perjalanan.
Lukas 24:13-35 (Perjalanan ke Emaus) mengisahkan perjalanan itu. Ada transformaasi dalam diri
para murid yg terjadi dlm periode tertentu sbg hasil dr seluruh percakapan dgn Yesus.
Perjalanan ziarah Israel kuno jelas menunjukkan proses itu. 3 kali setahun mreka mlakukan
perjalanan (Paskah, Pentaskosta, Pondok Daun). Keberangkatan hingga tiba di Bait Suci (Pelataran
bait suci, ruang kudus, ruang Mahakudus menggambarkan perjalanan menuju hadirat Allah) hingga
perjalanan pulang membawa transformasi pribadi.

Membangun Struktur Ibadah


A. Empat ruang Perjumpaan dengan Allah: urutan ibadah secara umum:
Pendekatan dialog:
ibadah korporat adlh pertemuan yg nyata antara Allah dan umat Allah. Pertemuan trjadi melalui
dialog. Allah brbicara dan mendengarkan komunitas yg berhimpun; kita bicara dan Allah
mendengar.
Cth:
- percakapan Musa pd semak yg terbakar (Kel 3:1-12, 4:18-20)
- Yesaya melalui penglihatannya (Yes 6:1-13)
- Maria ketika mendengar berita kehamilannya (Luk 1:26-38)
- Perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35)

Pola dialog:
- Allah yg mendekati (memulai percakapan)
- Seseorang mengalami diskontiniutas antara keilahian dan kemanusiaan (ketakjuban,
ketidaklayakan,, peng dosa, penolakan)
- Allah berbicara
- Pribadi tersebut merespons
- Allah mengutus
(intinya adalah penyingkapan dan respons, Allah menyingkap siapa diriNya/ pesanNya; pihak
yg menghampiri merespons)

Pergerakan Ibadah: Berhimpun (masuk), Firman, Perjamuan dan Pengutusan (Lukas 24:13-35)

Urutan ibadah adalah Injil itu sendiri.

Berhimpun: Allah memulai tindakan; Allah mencari, memanggil kita; Allah rindu bersekutu dgn manusia;
Allah menginisiasi kebangunan melalui ROh Kudus, Allah datang ke kita.

Firman: Karena relasi kita dgn Allah rusak melalui kejatuhan, ia mengutus AnakNya buat merestorasi
relasi tsb; Kristus, Firman Hidup diberikan sbg anugerah bagi dunia melalui hidupNya, kematian dan
kebangkitan; Kristus adlh kebenaran penyingkapan diri Allah.

Perjamuan: Penyingkapan menuntut respons; kita diundang utk bertobat dan percaya Injil; kita dating
kpd Kristus dlm iman dan respons atas rencana Keselamata Allah dgn berkata “Ya”; kita menyerahkan
dosa kepada Yesus, menerima pengampunna-NYa dan berkomitmen memikul salib tiap hari dan
mengikutiNya dalam kemuridan sejati.

Pengutusan: Menjadi murid2Nya menyertakan kesedian diutus; Allah ingin umatNya menjadi
representasi-Nya yang aktif dalam dunia; berita Kristus adlah berita kita.

1. BERHIMPUN
Berkumpul ibadah adalah respons atas panggilan Allah. Kita mengakui bhw Allah sdh mengundang
kita berjumpa denganNya mlalui anakNya Yesus Kristus. Allah mngambil inisiatif mengundang kita
beribadah dan kita merespons dgn sukacita. Kita berkata dgn semangat “Yes” atas undangan itu dan
mempersiapkan diri utk merayakan kebesaran Allah yg rindu bersekutu dgn kita. (dialog sdh dimulai)

Allah adlh pihak yg memanggil kita utk menyembah. (Yoh 4:23) Allah memanggil kita keluar dr dunia
dan berkata,’sudah waktunya! Saya di sini!’.
Allah mengumpulkan kita dr rumah dan segala kesibukan kita utk datang dan mengalami
perjumpaan Ilahi-Manusia. (pemahaman yg sungguh2 bhw ibadah adlah jawaban atas undangan
Allah scr pribadi).
Pemimpin: ucapan/sambutan harus merepresentasikan natur dr perjumpaan tsb. (bukan selamat
pagi). Ucapan harus menolong komunitas mampu menyambut Allah yg memanggil kita. Perlu
mengganti kata2 klise (nominal) atau focus pada “kita” dgn kata2 yg menampilkan Allah yg kita
jumpai. Krn Allah yg undang kita beribadah, maka kita mulai mementingkan sambutan seperti,
“Marilah kita bersorak-sorai utk Tuhan, bersorak sorai bagi gunung keselamatan kita”(Mzm 95:1).

Tujuan bagian berhimpun:


1. Untuk menyatukan roh kita di hadirat Tuhan
2. Mempersiapkan kita mendengar firman Allah

Perhimpunan yg dipersiapkan dgn baik menolong kita utk mnghadapi 2 tantangan:

1. Umat percaya datang tanpa memiliki kesamaan pikiran ketika masuk ke ruangan ibadah. Orang2
datang dr berbagai latar belakang lokalitas, kondisi, cara piker situasi emosional dll yg berbeda.
Umat yg hadir datang dr berbagai kesibukan dan keprihatinan hidup yg variasi. Perhimpunan
mengajak semua pikiran dan hati umat utk focus. Para penyembah dipersatukan ktika
berpartisipasi ke dalam brbagai aksi peribadahan scr komunal.
2. Penyembah perlu siap utk mendengar firman Allah.
Persiapan rohani diperlukan utk mempersiapkan hati, pikiran, jiwa dan roh. Nyanyian2,
pembacaan Alkitab dan aksi ibadah lain memimpin kita melalui persiapan ini.
Pada bagian berhimpun, kita mengakui bhw Allah telah memanggil kita, mengakui segala dosa
yg bisa melumpuhkan penyembahan kita, menyatakan syukur atas kehadiran Tuhan yang
bangkit, mendorong agar sesame umat percaya memberi atensi penuh pd Allah.
--waktu yg cukup significan diperlukan spy Roh Allah menggerakkan individu yg sibuk/prihatin
atas urusan pribadi/keluarga, berpusat pd diri sendiri, terisolasi, dari titik A ke titik B-kedalam
kesiapan yg focus utk mendengar firman.

Spirit bagian berhimpun:


- Puji-pujian, sukacita dan perayaan atas siapa Allah dan apa yg Allah kerjakan. Kita bersorak
krn Allah adlah Allah yg kasihNya lengkap dan terus berbelas kasihan mencari persekutuan
dgn seluruh umat yg dicipta dalam gambarNya; kita memersembahkan puji-pujian yg penuh
kesukaan—krn Allah menyelamatkan dan memperhatikan umat perjanjianNya.
- Ketika kita berhimpun, apalagi sikap yg paling pantas selain bersukacita? Banyak bagian
Mazmur yg menyajikan sukacita sbg hal normative di awal ibadah komunal (Mzm 95:1-2;
100)
- Spirit bagian berhimpun disajikan melalui tindakan bernyanyi, afirmasi kehadiran Kristus yg
hidup, doa-doa pujian, proklamasi atas kesetiaan Allah, aklamasi perkataan Alkitab.
NB: Pemimpin: menolong umat mengekspresikan ucapan syukur dan perayaan yg sesuai dgn
konteks komunitas.

Pergerakan bagian Berhimpun:


- Pergerakan awal dr bagian ini bukanlah suatu penahuluan bagi khotbah. Bagian berhimpun
bukan ‘waktu penyembahan”sseolah-olah hal lainnya bukan penyembahan. Seluruh ibadah
dr awal sampai akhir adalah penyembahan.
- Bagian yg umum menuju ke spesifik. Berhimpun menggerakkan pujian umum atas Allah
Tritunggal menuju pujian yg lebih spesifik. Jati diri Allah dan apa yg dikerjakanNya: Allah sbg
Pencipta, Pemelihara, Penyedia, Yang Berdaulat, Seorang yang Memerintah segalanya dan
seterusnya. Dapat juga berseru kepada Roh Kudus agar hadir, membimbing dan
menguatkan komunitas penyembah, atau menyatakan pujian bagi Kristus; menyorakkan
seluruh pribadi Tritunggal. Bisa juga menyertakan lagu2 yang ditujukan kpd sesame saudara
seiman, lagu2 yg mendorong tiap orang percaya utk saling memotivasi satu sama lain utk
memberkati dlm kontek ibadah.
- Melalui jalannya proses berhimpun, elemen ibadah mengarah pd alasan spesifik utk
memuji—khususnya ktika ajaran Kitab Suci dibacakan dan kita mendekati waktu
pemberitaan firman Tuhan. Dgn makin spesifik, komunitas dibawa menyembah masuk pada
tahap lebih mendalam dr perjalanan ibadah; kita memimpin penyembah dgn level
spesifikasi yg terkait dgn teks dan pesan Firman. (Sprti dialog, kita makin trtarik utk
berdiolog lbh jauh dan lebih dalam serta lebih focus)

Elemen Ibadah Cocok untuk Berhimpun:


Dengan bergerak melalui elemen2 brhimpun, kita menggunakan brbagai tipe elemen ibadah yg
dapat:
1. Mengingatkan bhw Allah sungguh hadir dan sudah mengundang kita pd waktu yg telah
ditetapkan
2. Membicarakan ttg perhimpunan kita dr berbagai konteks dunia dan berkumpul pd tempat
yg khusus
3. Menolong kita mempersatukan individu mnjadi satu kesatuan tubuh penyembah
4. Membuka kesempatan pengakuan dan pengampunan shg kita dapat berjumpa dgn tangan
yg bersih dan hati yg murni
5. Mempersiapkan kita utk meningkatakan atensi buat mendengar firman Allah
diproklamasikan dll

Sambutan adlh kunci bagian berhimpun, sebab semua itu akan menyiapkan agenda keseluruhan
ibadah dan mengatur ekspektasi percakapan umat dgn Allah. Sambutan tda perkataan
pembuka yg singkat dr pemimpin. Perkataan itu perlu:

1. Mengingatkan kita bhw Allah hadir


2. Mengundang dan menyertakan kalimat yg merangkul seluruh umat
3. Menghindari komentar yg bertujuan utk mnghibur atau menarik perhatian pd diri sendiri

Contoh1 (brdasar Mazmur 84:2-3)


Selamat datang di rumah Allah! Bersama dgn pemazmur kita berseru,”Betapa disenangi
tempat kediamanMu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku hancur krn merindukan…..” Hari ini
adlah hari yg besar bagi kita untuk menyanyi dgn sukacita bagi Allah yg hidup.

Contoh2 (Filemon 1:3)


“Anugrah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyeertai
kamu.” Kiranya melalui ibadah hari ini, anda boleh mengalami pembaruan anugerah Allah
dan damaiNya. Datanglah menyembahNya!

Panggilan utk ibadah memiliki tujuan yg penting:


1. Untuk mengarahkan pikiran jemaat kpd Allah
2. Utk menyingkirkan semua distraksi dr penyembah
3. Untuk mengajak jemaat berpartisipasi dlm tiap aksi penyembahan
4. Utk menyerukan kesatuan seluruh umat
5. Untuk menciptakan sikap atau atmosfer yg tepat bagi penyembahan.
Berbagai kemungkinan bisadinyatakan utk isi panggilan ibadah: perkataan ALkitab, refrain pujian yg
pendek atau penggalan dr sebuah himne, introit pendek dr paduan suara, solois atau perkataan yg
diparafrasa dari Alkitab.

Bagaimana menyusun elemen2 berhimpun: (bbrp usulan)


1. Pertimbangkan percakapan. HAL 116
Memimpin bagian Berhimpun dgn efektif:

Memimpin ibadah menuntut karunia rohani, waktu, persiapan, latihan dan komitmen.
Sbg pemimpin ibadah, visualisasikan diri sbg tuan rumah dlm rumah Allah. Kita ditunjuk Allah untuk
menerima tamu2 Allah. Maka:

- Sambutlah umatNya
- Undang mrk berpartisipasi
- Nyatakan sikap yg mengundang (positif, bersahabat, hangat)

Contoh yg baik:

- Hari ini adalah hari yg dijadikan Tuhan, mari kita bersukacita bersorak sorai atasnya! Mari
bersama saya, kita menyembah Allah yg besar dan ajaib.
- Selamat datang di rumah Allah di mana Tuhan yg baangkit siap menerima pujia-pujian dari kita! Saya mengundang Anda
menambah pujia-pujianmu di atas seluruh pujian saudara yg ada sehingga kita boleh bersuka atas hari yg dijadikan
Tuhan.

Sebagai tambahan:

 Gunakan frasa2 Kitab Suci.


 Miliki sikap positif. Gunakan bahasa ‘Bersuka”
 Nyatakan dgn singkat dan tidak bertele-tele. Jangan berkata2 terlalu banyak
 Pastikan ada 2 bagian drr perkataan awal: sambutan dan undangan
 Berdirilah dgn keyakinan, relaks, jgn tegang
 Arahkan tubuh anda seperlunya dari pinggang ke kepala selagi kaki berpijak dgn mantap
 Pandan mata para penyembah lainnya. Jgn menutup mata Anda atau melihat di atas kepala
jemaat; pandang wajahnya dan bersukacitalah
 Sertakan semua penyembah dgn pandangan mata Anda. Para pemimpin ibadah memiliki spot
favorit utk memfokuskan pandangannya. Paksa diri anda utk melihat ke arah yg berbeda dr
jemaat
 Tersenyumlah, tambahkan kehangatan di wajah dan suara anda. Sebagian besar kita percaya bhw
kita sudah menunjukkan sikap menyenangkan, tpi persepsi jemaat bisa berbeda
 Berbicaralah dgn penuh keyakinan dan jelas
 Hindari komentar2 yg tidak perlu. Ibadah bukan mngenai diri ana, semua mengenai Allah dan
komunitas
 Batasi gesture tubuh anda, setiap gerakan ada maknanya. Latih gesture tsb di depan cermin
sampai natural
 Hafalkan semua kata yg ingin anda ucapkan.
 Minta seseorang utk mengkritik anda cr berkala.

Anda mungkin juga menyukai