Anda di halaman 1dari 20

TEOLOGI SEBAGAI LANDASAN BAGI GEREJA DALAM

MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Nova Ritonga
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
novaritonga9@gmail.com

Abstrak
Gereja adalah persekutuan orang kudus. Gereja memiliki tugas dan panggilan
untuk melakukan pengajaran yang benar kepada orang percaya yang sesuai dengan
ajaran Alkitab. Tugas pengajaran itu antara lain adalah Pendidikan Agama Kristen
(PAK) gereja. Terkait dengan tugas tersebut, harus dilakukan secara terus-menerus
agar dapat menjawab kebutuhan orang percaya. Agar relevan, gereja perlu melakukan
pengembangan mengingat adanya pengaruh perkembangan zaman yang masuk ke
dalam gereja. Selain itu, adanya perubahan perilaku dan gaya hidup yang ditunjukkan
jemaat yang cenderung mengikuti perkembangan zaman. Di samping itu, gereja juga
diperhadapkan dengan pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari Alkitab dan dasar
teologi yang benar. Dalam upaya melakukan pengembangan PAK, gereja tidak bisa
dilepaskan dari teologi yang merupakan isi dari PAK itu sendiri. Pengajaran yang
dilakukan di gereja berpusat pada Allah dan karya-karya-Nya. Untuk memahami itu,
dibutuhkan teologi sebagai sarana untuk mempermudah menjelaskan apa yang menjadi
kehendak Allah atas umat-Nya. Dengan menjadikan teologi sebagai landasan
pengembangan PAK Alkitabiah, gereja akan bertumbuh menjadi gereja produktif yang
menghasilkan jemaat yang dewasa dan mampu mengimplementasikan imannya di
dalam kehidupannya sehari-hari. Artikel ini ditulis dengan metode kualitatif deskriptif
melalui penelitian kepustkaan. Kesimpulan dari artikel ini adalah gereja perlu
memahami bahwa PAK adalah tugas gereja yang sangat penting dan perlu terus
dikembangkan. PAK adalah bagian dari upaya berteologi gereja, maka gereja harus
mengembangkan PAK berdasarkan teologi dan teologi adalah landasan dalam
pengembangan PAK di gereja.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Teologi, Gereja

Abstract
The church is a communion of saints. The church has the duty of the Lord to
teach the true doctrine to believers according to the bible. Christian education is one of
those teaching assignments in the church. It must be done intensely to address the needs
of the believers. The church needs to be more watchful and more evolved since the
adverse influence of the development of the age has been introduced into the church.
Besides, there was a change in behavior and lifestyle in the congregation that tended to
follow worldly developments. The church was also exposed to heretical teachings. With
the development of the Education of the Christian religion firmly, there is nothing to be
separated from the theology that is the essence of Christian Education itself. The
teaching in the church centers on God and His creations. To that end, it requires
theology as a means of making it easier to explain what is god's will for his people.

21
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

Using theology as a center for biblical Christian religious education, the church will
grow into a productive church that produces mature congregations and can implement
its faith in daily living. The article was written in a descriptive qualitative method
through research on literature. This article concludes that the church needs to
understand that Christian Education is a church's indispensable and ongoing
development. Christian Education is part of the church's outreach effort, so it should
develop it based on theology, and theology is the basis in the development of Christian
Education in the church.

Keywords: Christian Religious Education, Theology, Church

Pendahuluan tetapi Alkitab tetaplah menjadi dasar


iman Kristen yang dapat menjawab
Gereja adalah sebuah persekutuan
berbagai persoalan kehidupan manusia.1
yang di dalamnya orang Kristen untuk
Dalam pelaksanaannya, PAK
mendapat pengajaran tentang iman
seharusnya diajarkan oleh guru PAK yang
kristiani. Gereja memiliki tugas dan
profesional atau paling tidak seseorang
panggilan untuk mengajar. Pengajaran
yang memiliki pendidikan sesuai dengan
yang dilakukan di gereja dapat disebut
bidangnya. Namun dalam kenyataannya
dengan Pendidikan agama Kristen. Selain
masih banyak pendidik PAK yang
di gereja juga dilakukan di sekolah,
mengajar tidak memiliki kualifikasi di
keluarga, dan masyarakat. Dalam artikel
atas. Selain kualifikasi pendidikan, guru
ini, PAK yang dimaksud adalah PAK
PAK juga seharusnya memiliki
gereja. Pendidikan Agama Kristen (PAK)
pemahaman teologis yang mumpuni,
adalah pendidikan yang wajib diajarkan
mengingat sesungguhnya isi dari PAK
kepada seluruh orang Kristen mulai dari
adalah teologi itu sendiri. Dengan
anak-anak sampai kepada yang lanjut
pemahaman teologi yang dimilikinya
usia. Secara formal PAK diajarkan di
seorang guru PAK (baik guru dalam
sekolah-sekolah mulai dari Pendidikan
pendidikan formal dan informal) dapat
Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke
tingkat Perguruan Tinggi. Selain mengembangkan pembelajaran PAK
dengan baik. Jika pelaksanaan PAK
diajarkan secara formal di sekolah, PAK
berjalan baik dengan berlandasankan pada
juga diajarkan secara non formal di gereja
teologi dan bukan kemampuan guru
dan secara informal dalam keluarga dan
semata, maka tujuan PAK akan tercapai,
juga di instansi-instansi baik pemerintah
yaitu peserta didik memiliki perjumpaan
maupun swasta seperti perkantoran
secara pribadi dengan Allah. Perjumpaan
pemerintah, lembaga pemasyarakatan,
secara pribadi orang percaya dengan
dan perusahaan-perusahaan. Sistim
Allah akan membawa dampak yang besar
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan
baik terhadap diri orang tersebut maupun
masing-masing sekolah, gereja, keluarga
bagi keluarga, gereja, masyarakat dan
dan instansi.
juga bangsa dan negara. Karena itulah
Menurut Dirk Roy Kolibu, PAK
para pendidik PAK perlu berupaya
bersifat teologis dikarenakan semua aspek
semaksimal mungkin untuk
PAK bersumber dari Alkitab. Alkitab
meningkatkan pengetahuan teologinya
adalah sumber pengajaran iman Kristen
dan sumber utama materi PAK. 1
Dirk Roy Kolibu, dkk, Pendidikan Agama
Lanjutnya, dunia boleh saja berkembang Kristen di Perguruan Tinggi (Jakarta: UKI Press,
dan mepengaruhi kehidupan manusia, 2018), 11.
22
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

sesuai dengan perkembangan zaman. Jika ada dari jemaat yang mau dan sudah
tidak demikian maka pendidik PAK akan disesatkan oleh pengajaran-pengajaran
mengalami kesulitan dalam melaksanakan palsu. Pengajaran palsu inilah yang
atau mengajarkan PAK. menjadi tantangan gereja saat ini, untuk
Jika melihat luasnya ruang itu gereja perlu memperhatikan
pelaksanaan PAK ini dan orang-orang pengajaran-pengajaran yang diajarkan di
yang bertugas sebagai pengajar, maka gereja, apakah sudah sesuai Alkitab dan
masih banyak dari pengajar yang belum sudah berlandaskan pada teologi yang
memiliki pemahaman teologis yang benar.
mumpuni. Misalnya di sekolah, ada guru
yang tidak memiliki pendidikan PAK Metode
mengajar PAK, di gereja, banyak dari Artikel ini ditulis dengan
pengajar PAK yang tidak berlatar menggunakan metode kualitatif
belakang PAK/Teologi khususnya pada deskriptif. Teknik pengumpulan data
kegiatan sekolah minggu, remaja dan adalah dengan penelitian kepustakaan
pemuda, dalam keluarga, para orangtua untuk memahami teologi sebagai
sebagai pengajar PAK belum memiliki landasan gereja dalam pengembangan
pemahaman teologi yang mumpuni. Ini Pendidikan Agama Kristen. Dalam
menjadi tugas pemerhati PAK untuk rangka menghasilkan tulisan yang sesuai,
memastikan bahwa pelaksanaan PAK di penulis mencari dan menentukan buku-
seluruh ruang lingkup PAK dapat buku, jurnal-jurnal atau literatur yang
dilaksanakan berlandaskan pada teologi sesuai dengan topik bahasan untuk
sebagai dasar pembelajaran dan menghasilkan suatu tulisan yang
pengembangan pembelajaran PAK. Selain bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi
pemahaman teologis yang mumpuni perlu gereja khususnya yang terkait dengan
juga PAK dikembangkan berlandaskan pengembangan PAK.
teologi yang benar. Ada banyaknya
pengajaran-pengajaran pada masa kini
Pembahasan
yang mengajar sesuai dengan kehendak
dan pengertiannya sendiri, pengajaran A. Pengertian Teologi
sesat ini mengakibatkan ada dari anggota Kata “teologi” berasal dari dua
jemaat yang disesatkan dan meninggalkan kata dalam bahasa Yunani, yaitu “theos”
imannya yang semula. Pengajaran sesat yang berarti “Allah” dan “logos” yang
memang bukan terjadi saat ini saja, tetapi berarti “bercakap”, “berbicara” atau
dari dulu sudah pernah terjadi seperti “pembicaraan”. Jadi makna leksikal kata
yang dinasihatkan Paulus kepada jemaat “teologi” adalah pembicaraan tentang
Korintus dalam 2 Korintus 11:3-4 dan Allah. 2 Geoffrey W. Bromiley
kepada jemaat Galatia dalam Galatia 1:6- mendefenisikan teologi secara singkat
7 bahwa ada orang-orang yang mengaku sebagaimana yang dikutip oleh Leon
sebagai hamba Allah tetapi mengajarkan Morris, yakni teologi adalah segala
injil yang lain yang berbeda dengan Injil sesuatu yang dipikirkan dan dikatakan
yang diberitakan Paulus, yaitu Injil mengenai Allah. Morris juga mengutip
kebenaran Allah (Alkitab). Paulus sebagai pengertian teologi dari The Shorter
rasul yang bertanggung jawab atas
pengajaran dalam jemaat dan yang peduli 2
S. Wismoady Wahono, Pro-eksistensi:
akan pertumbuhan iman jemaat memiliki Kumpulan Tulisan untuk Mengacu Kehidupan
kekhawatiran bahwa akan ada dan sudah Bersama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001),
127.
23
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

Oxford Dictionary dengan defenisi dalam ketaatan pada Allah. 6 Miller


teologi adalah “Studi atau ilmu mengenai melihat teologi sebagai kunci atau unsur
Allah, hakekat dan sifat-sifat-Nya, serta yang hilang dalam teori pendidikan
hubungan-Nya dengan manusia dan agama dulu. Teologi sendiri dirumuskan
semesta alam”.3 Merujuk pada pengertian sebagai “kebenaran-tentang-Allah-dalam-
di atas dapat dikatakan bahwa teologi hubungan-manusia”. Maksudnya, teologi
adalah segala sesuatu yang berkaitan bukan pokok yang dipelajari demi
dengan Allah. kepentingan teologi itu senidri, melainkan
Budi Arlianto menyatakan dalam sebagai usaha orang di kalangan gereja
kata sambutannya atas “Teologi dan yang menjelaskan prakarsa Allah dalam
Ekologi” karya Celia Deane-drummond, Yesus Kristus dalam hubungan-Nya
bahwa teologi adalah “upaya penghayatan dengan orang-orang. 7 Kebenaran tentang
dan pemahaman manusia beriman tentang Allah bisa disadari oleh jemaat sebagai
Tuhan dan karya-Nya dalam hubungan pelajar yaitu melalui pengajaran yang
dengan manusia sejauh Allah sendiri dilakukan oleh gereja. Bertalian dengan
menyatakannya, setiap anggota gereja pengajaran atau pendidikan Kristen, Sara
berteologi sehingga berteologi juga dapat Little menyatakan bahwa “Pendidikan
dimaknai sebagai kegiatan belajar melalui Kristen berkaitan dengan proses
pengalaman iman secara membantu kebenaran untuk dialami dan
4
berkesinambungan.” ditafsirkan. Dengan demikian pendidikan
Merujuk pada seluruh pandangan Kristen itu sendiri merupakan metode
di atas dapat dikatakan bahwa teologi teologis. 8 Jadi, teologi memiliki tempat
merupakan kepercayaan dasar yang yang sangat penting karena dalam proses
dimiliki oleh suatu gereja yang diajarkan PAK, ia (teologi) bertujuan menghantar
kepada jemaat untuk diimani sebagai peserta didik mengalami pengalaman
kebenaran dan untuk dipergunakan spiritual dengan Allah. Pengalaman
sebagai pedoman dasar dalam menjalani spiritual dengan Allah ini dapat tercapai
kehidupan sebagai orang percaya. 5 Ada jika pembelajaran dikembangkan
dua pengertian/pandangan tentang berdasarkan teologi yang benar.
teologi, yaitu: 1) teologi sebagai “refleksi Teologi Kristen selaras dengan
atas pengalaman religius” dan 2) teologi Alkitab, artinya teologi Kristen tidak
sebagai “tubuh kebenaran yang berlaku pernah berlawanan dan terpisah dari
dari satu generasi ke generasi melalui Alkitab sebagai sumber teologi. Alkitab
pengajaran dan pembelajaran. Bagi dibagi menjadi dua bagian yaitu
Miller, teologi dimulai dengan analisis Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru
pelajar di mana pelajar menyadari (PB). Alkitab terdiri dari 66 kitab,
keberadaannya sebagai orang berdosa dan Perjanjian Lama, 39 kitab dari dan
menjadi anak-anak Allah, mengenal Perjanjian Baru, 27 Kitab. Perjanjian
anugerah Allah dan mampu hidup di
6
Jack L. Seymour, Theology: The Clue to
3
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Malang: Christian Relihious Education? Question for the
Gandum Mas, 2014), 10. Future (t.k: APPRE/REA Research Interest
4
Celia Deane-drummond, Kata Pengantar Group, 2003), t.h.
7
Teologi Dan Ekologi oleh Budi Arlianto (Jakarta: Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan
BPK Gunung Mulia, 2006), t.h. Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen:
5
J.B. Winawiratma et.al, Konteks Berteologi di Dari Yohanes Amos Comenius sampai
Indonesia: Buku Penghormatan untuk HUT ke-70 Perkembangan PAK di Indonesia (Jakarta: BPK
Prof. Dr. P.D. Laluihamallo (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 754.
8
Gunung Mulia, 2004), 73-74. Seymour, Theology: The Clue, t.h.
24
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

Lama dan Perjanjian Baru menyatakan rencana dan kehendak Allah melalui
tentang seluk-beluk Allah dan karya-Nya Kristus di dalam setiap aspek
12
sesuai dengan konteksnya masing- kehidupan.
masing. H. G. Homrighausen dan I.H.
Enklaar juga menemukan adanya dua
B. Hakikat Pendidikan Agama Kristen aliran pemikiran yang terdapat dalam
PAK, yaitu aliran yang mengutamakan
1. Pengertian Pendidikan Agama Kristen
aspek pengajaran dan aliran yang menitik
Pendidikan Agama Kristen adalah beratkan pada aspek pengalaman
usaha sadar dan terencana untuk keagamaan. 13 Menurut mereka, kedua
meletakkan dasar Yesus Kristus (2 Kor. aliran PAK ini dapat dan harus bekerja
3:13): “tidak seperti Musa, yang sama untuk “memelihara” jemaat sampai
menyelubungi mukanya, supaya mata memiliki pengetahuan yang benar tentang
orang-orang Israel jangan melihat apa yang diikrarkan dan dinyatakan
hilangnya cahaya yang sementara itu.” 9 dalam kehidupan sehari-hari. 14 Kedua
dalam pertumbuhan iman Kristus dengan pemikiran ini juga terus terlihat dalam
cara yang mewujudkan suasana belajar gereja sampai saat ini.
dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif akan mengembangkan 2. Tujuan Pendidikan Agama Kristen
potensinya untuk memiliki kekuatan
Pendidikan dapat berjalan dengan
spiritual keagamaan, yaitu melandaskan,
baik jika memiliki tujuan yang jelas.
mengendalikan diri, kepribadian, etika
Tujuan menjadi objek yang harus dicapai.
dan moral kristiani, serta keterampilan
Berikut adalah beberapa tujuan PAK,
yang diperlukan dirinya dan
yaitu memimpin murid supaya15:
masyarakat.10 Sedangkan menurut Martin
1) Mengenal ajaran-ajaran asasi dari
Luther sebagaimana dikutip oleh Harianto
agama Kristen;
GP., PAK adalah “pendidikan yang
2) Bekerja sama dengan Allah untuk
melibatkan jemaat untuk belajar teratur
mendatangkan kerajaan-Nya, sambil
dan tertib agar semakin menyadari dosa
membaktikan diri kepada
mereka dan bersukacita dalam firman
penguasannya;
Yesus Kristus yang memerdekakan.” 11
3) Mengambil bagian secara aktif dalam
Berbeda dengan pendapat Werner yang
jemaat setempat;
menekankan pengertian PAK lebih pada
4) Menumbuhkan keyakinan akan
proses pendidikan, seperti berikut: “PAK
persekutuan rohani semua orang
adalah proses pengajaran dan
percaya;
pembelajaran yang berdasarkan pada
5) Mengambil bagian dalam kebaktian
Alkitab, berpusat pada Kristus,
suci, baik dalam rumah tangga
bergantung pada Roh Kudus, yang
maupun dalam rumah gereja;
berusaha membimbing setiap pribadi
kepada semua tingkat pertumbuhan
melalui cara-cara pengajaran masa kini ke
12
arah pengenalan serta pengalaman akan GP, Pendidikan Agama Kristen, 224.
13
E. G. Homrighausen dan I. K. Enklaar,
Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung
9
LAI, Alkitab Terjemahan Baru Mulia, 2015), 23.
10 14
Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen dalam Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini Kristen, 25.
15
(Yogyakarta: ANDI, 2016), 52. Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
11
GP, Pendidikan Agama Kristen, 52. Kristen, 37.
25
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

6) Memberi kesaksian perseorangan, dalam Ulangan 6:4-9 ada rumusan tujuan


baik dengan perkataan maupun PAK walaupun pada pernyataan ini
dengan perbuatan, sambil menaruh sebenarnya ditujukan kepada bangsa
perhatian terhadap usaha pekabaran Israel sebagai umat Allah. Pernyataan ini
Injil dari gereja; menegaskan bahwa umat Allah
7) Hidup sebagai orang kristen yang berkewajiban untuk mewariskan
dalam segala-galanya bertanggung kebenaran Allah kepada keturunannya
jawab terhadap Tuhannya. atau generasi selanjutnya. Terlihat bahwa
Tujuan utama Pendidikan Agama betapa pentingnya pengajaran itu sampai-
Kristen ialah mengalami Allah. Artinya, sampai Allah mengatakan bahwa
melalui PAK orang-orang dibawa untuk pengajaran itu dilakukan pada setiap saat
mengalami perjumpaan secara pribadi dengan memperhatikan firman Allah
dengan Kristus, mengasihi Allah dengan sebagai materi dan menggunakan segala
sungguh-sungguh, hidup dalam ketaatan sarana prasarana yang ada untuk
serta mampu mempraktikkan imannya memaksimalkan pendidikan iman yang
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dilakukan tanpa mengenal lelah.16
Matius 22:37-39 tercantum pernyataan Boehlke menyusun tujuan PAK
Yesus sebagai berikut: “Jawab Yesus sesuai dengan kategori atau kelompok
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, peserta didik sebagai hasil dari
dengan segenap hatimu dan dengan pembahasannya atas pelbagai
segenap jiwamu dan dengan segenap akal keprihatinan Bushnell tentang
budimu. Itulah hukum yang terutama dan pertumbuhan anak-anak, orang dewasa,
yang pertama. Dan hukum yang kedua, dan warga jemaat dalam iman kristen,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sebagai berikut:
sesamamu manusia seperti dirimu - Tujuan PAK bagi anak-anak ialah
sendiri”. Dari pernyataan ini terlihat agar mereka menerima kepercayaan
betapa Yesus menginginkan agar para dan niali-nilai yang dianut oleh
pengikut-Nya mewujudkan kasih-Nya orangtuanya, belajar bertindak baik,
baik kepada Allah maupun kepada bertumbuh secara wajar dalam iman
sesamanya manusia. Kristen sebagai anggota jemaatnya.
Jemaat akan dapat mengalami - Tujuan PAK bagi orangtua adalah
perjumpaan pribadi dengan Allah dan untuk menolong mereka dalam
dapat mewujudkan imannya dalam mengurus rumah tangganya, secara
kehdupan sehari-hari jika PAK di gereja khusus pertumbuhan anak, dengannya
dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk mereka terlibat dalam penelaahan
itu, keberadaan PAK di gereja memiliki sumber iman Kristen, menggiatkan
peran yang sangat penting dan menjadi mereka memilih tindakan yang
suatu wadah untuk menumbuhkan iman semakin selaras dengan iman yang
jemaat kepada Yesus Kristus. mereka ungkapkan secara lisan
Harianto melihat bahwa tujuan sehingga mereka lebih mampu
PAK terdapat dalam Ulangan 6:4-9, yaitu menyampaikan iman Kristen kepada
membawa setiap orang mengenal Allah, anaknya.
melakukan firman-Nya yang diwujudkan - Tujuan PAK bagi warga jemaat, yaitu
dalam kasih secara total. Ulangan 6:4-9 menyediakan pengalaman belajar
ini adalah Shema Israel yag sering
dijadikan sebagai ayat acuan dalam
16
pelaksanaan PAK. Menurut Harianto Harianto GP, Teologi PAK (Yogyakarta: ANDI,
2017), 25.
26
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

secara teratur sepanjang umurnya jati diri Yesus sebagai tolok ukur
melalui perayaan liturgis (tata kehidupannya. 20 Kemuridan ini bisa
ibadah/kebaktian), khususnya melalui terjadi jika orang Kristen mau belajar dan
khotbah, pembacaan dan penelaahan meneladani pribadi Yesus Kristus dalam
Alkitab supaya mereka diperlengkapi segala segi kehidupan.
untuk memanfaatkan iman Kristen Teologi sebagai petunjuk untuk
yang semakin matang, dan dengan Pendidikan Agama Kristen. Artinya,
demikian swarga jemaat itu mampu teologi bertugas membantu pembentukan
mengatasi masalah-masalah identitas Kristen, membangun koalisi
kehidupan, menjadi warga negara pengikut Tuhan dan untuk memperbaiki
yang setia kepada Tuhan dalam ciptaan. 21 Dengan kata lain dengan
pelaksanaan tugas masing-masing.17 adanya teologi yang disampaikan melalui
PAK di gereja akan membantu dalam
C. Teologi adalah Isi Pendidikan mewujudkan rencana Allah atas umat
Agama Kristen ciptaannya yaitu mengembalikan manusia
pada posisinya sebagai ciptaan Allah
Teologi bukan sekedar isi
yang sempurna. Pengajaran PAK yang
pendidikan kristen, melainkan sebuah
benar dan berdasar pada teologi yang
proses pengajaran dan penegasan ketika
benar dan Alkitabiah akan membawa
orang dididik dalam identitas mereka,
jemaat memahami siapa dirinya (manusia
menafsirkan realitas kehidupan mereka,
berdosa dan sekaligus gambar Allah) dan
dan dikirim ke dunia. Jack L. Seymour
bagaimana Allah menyatakan kasih-Nya
percaya bahwa “teologi adalah petunjuk
melalui pengorbanan Yesus Kristus di
yang bermitra dengan pendidikan dengan
kayu salib.
mempertimbangkan kekuatan dan
Ketika teologi menjadi /landasan
wawasan penelitian pendidikan,
bagi gereja pembelajaran dan
pengembangan manusia, dan analisis
pengembangan PAK, gereja pasti menjadi
sosial.”18
gereja yang bertumbuh dan berkembang,
Tujuan Pendidikan Agama Kristen
sebab PAK tidak akan memenuhi tujuan
adalah membawa seseorang mengenal,
memahami dan mentaati Allah dan maksimalnya, jika tidak ada teologi di
dalamnya. Karena itulah, gereja
mampu mewujudkannya dalam
khususnya pengajar PAK, harus memiliki
kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat
teologi yang kuat. Gereja dan
dikatakan “Kristen sejati” jika ia mampu
pengajarannya tidak bisa lepas dari
mengungkapkan apa artinya mengetahui
teologi. Isi utama pengajaran PAK adalah
dan mengikuti Tuhan sebagai inkarnasi
teologi. Dalam implementasinya,
dalam Yesus yang disebut Kristus. Inti
pengajar PAK hendaknya menyesuaikan
kekristenan adalah konsep inkarnasi,
dengan kondisi jemaat, zaman, tradisi
bahwa Tuhan memang memasuki
gereja dengan menggunakan berbagai
perjuangan manusia kita dan masuk ke
metode yang relevan. Dalam upaya
dalam komunitas manusia kita. 19
mendewasakan warga jemaat/orang
Menurut. Boehlke, seseorang tidak cukup
beriman melalui pengajaran dalam
hanya mengetahui isi Alkitab tetepi harus
gereja, para pendeta yang disebut teolog
menjadi murid Yesus dengan menjadikan
menggunakan pengetahuan teologinya
17 20
Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran, 501. Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan
18
Seymour, Theology: The Clue., t.h Pemikiran, 546-547.
19 21
Seymour, Theology: The Clue., t.h. Seymour, Theology: The CluE., t.h.
27
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

dalam menjelaskan hal-hal yang diharapkan”. 23 Panggabean menilai


berhubungan dengan pengetahuan tentang bahwa “fenomena yang ada
Allah. Pendidikan agama yang dilakukan memperlihatkan bahwa sebagian
dalam gereja bertujuan membentuk dan pendekatan praksis teologi hanya
mengubah setiap warga jemaat dalam menekankan kompetensi untuk
pengenalannya akan Allah dan menuntun menafsirkan, menjelaskan pembebasan
warga jemaat agar mampu menyatakan yang kontekstual tanpa memperhatikan
kasih Allah di dalam kehidupannya.22 penerapan praktis teologis terhadap
Seluruh uraian di atas pendidikan agama Kristen”.24 Panggabean
memberikan gambaran kedudukan teologi juga mengitip pendapat Richard P. Mc
dalam gereja dan bagaimana teologi Brien dalam buku Basic Questions for
berperan dalam pembelajaran PAK. Chirstian Educators yang mengatakan
Teologi yang seringkali dianggap bahwa “Teologi yang baik sangat penting
bertentangan dengan PAK, namun bagi pendidikan agama yang baik; dan
sesungguhnya teologi dan PAK harus teori serta praktik pendidikan yang baik
bermitra demi kemajuan gereja melalui sangat penting untuk mempelajari dan
proses pembelajaran. Dengan teologi mengkomunikasikan teologi yang baik”.25
gereja dapat mengembangkan PAK yang Untuk itu, menurut Panggabean,
kontekstual sebagai jawaban terhadap “diperlukan orang-orang yang mampu
tantangan zaman. Teologi terus berubah menerapkan teologi secara praktis dalam
sesuai dengan perkembangan zaman, pendidikan agama Kristen, karena
karena itu gereja dalam pengajarannya Pendidikan Agama Kristen bersumber
terus menyesuaikan diri. Ada teologi yang dari Alkitab”. 26 Pada kesimpulan
masih bisa digunakan sampai hari ini artikelnya, Panggabean menyatakan
sebagai jawaban atas tantangan atau bahwa, “fondasi pendidikan agama
situasi dan ada juga yang tidak bisa lagi Kristen akan lebih baik jika pengajaran
digunakan. Teologi-teologi lahir sesuai yang dilakukan memenuhi pertimbangan
kebutuhan konteks ketika itu tentunya teologis yang dilakukan secara praksis”.27
berbeda dengan kondisi pada saat ini. Terlihatlah betapa erat hubungan teologi
Gereja sebagai lembaga pengajar jemaat dan PAK. Keduanya saling terkait dan
perlu terus berinovasi dan melahirkan saling bekerja sama dalam mewujudkan
teologi-teologi baru sesuai dengan kerajaan Allah di bumi.
konteks gereja lokal. Upaya ini bertujuan
memaksimalkan proses PAK dan D. Gereja dan Teologi
menjadikan jemaat menjadi pribadi yang Gereja adalah persekutuan orang-
memiliki kemampuan bertahan di tengah orang yang dipanggil (percaya dan taat
situasi saat ini. Berkaitan dengan itu, kepada Allah), oleh karena itu, gereja
Justice Zeni Zari Panggabean menyatakan selalu berbicara tentang Allah dan
bahwa “pendidikan agama Kristen yang
tidak diinformasikan teologi adalah 23
Justice Zeni Zari Panggabean, Pendekatan
sebuah penyimpangan yang sangat Praksis-Teologis dalam Fondasi Pendidikan
mungkin menggagalkan tujuan Kristiani, Kurios (Jurnal Teologi dan Pendidikan
pendidikan agama Kristen yang Agama Kristen) Vol 4, No 2 (Oktober 2018): 168.
Diakses Februari 2020. http://www.sttpb.ac.id/e-
journal/index.php/kurios/article/download/81/61
24
Panggabean, Kurios (Jurnal Teologi: 168.
22 25
Tjaard G. Hommes dan E. Gerrit Singgih, Panggabean, Kurios (Jurnal Teologi: 168.
26
editor, Teologi dan Praksis Pastoral (Yogyakarta: Panggabean, Kurios (Jurnal Teologi: 169.
27
Kanisius, 1992), 363-364. Panggabean, Kurios (Jurnal Teologi: 180.
28
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

wacananya adalah teologi. Gereja hadir yaitu  (ek) yang berarti keluar dari dan
untuk berbicara tentang Allah, artinya  (kaleo) yang berarti memanggil.30
gereja ada untuk berteologi. Dengan Di dunia Yunani kuno, kata ini (ekklesia)
teologi gereja menyatakan apa dan siapa tidak bersifat religius atau rohani. Kata ini
Allah, apa dan bagaimana panggilan-Nya, dipergunakan untuk menunjuk kelompok
apa dan bagaimana kehendak-Nya bagi apapun yang berkumpul untuk bertemu.
ciptaan-Nya? 28 Jadi dapat disimpulkan Ekklesia adalah dewan (kumpulan orang)
bahwa teologi menjadi alat atau sarana yang dipanggil keluar dari rakyat biasa
untuk menyatakan Allah dan karya-karya- untuk bergabung dengan raja atau
Nya kepada jemaat. presiden untuk memerintah sebuah
Menurut Kevin Tonny Rey, kerajaan atau negara. Dari pengertian ini,
“teologi merupakan usaha manusia untuk ekklesia adalah raja-raja kecil yang
mengerti tentang Allah yang memerintah dengan raja-raja besar. Istilah
disembahnya, demikian pula oleh warga ini sudah dikenal oleh orang Israel.
gereja. Teologi harus memiliki konstruksi Dalam perkembangannya ekklesia
yang menghasilkan pemahaman bagi diartikan sebagai “orang yang dipanggil
warga gereja sesuai dengan keterbatasan keluar dari kegelapan menuju terang-Nya
mereka.29 Oleh sebab itu, di sini dituntut yang ajaib (band. 1 Ptr. 2:9). Atau
peran gereja dalam meningkatkan kumpulan orang yang telah dipanggil
kerohanian jemaat melalui teologi. Gereja keluar dari dalam kegelapan dunia dan
harus mampu menghadirkan teologi yang masuk kedalam terang Yesus Kristus”. 31
alkitabiah, artinya teologi yang sesuai Jelaslah bahwa yang dimaksudkan orang-
dengan Alkitab. Ada banyak pengajaran orang yang dipanggil keluar dari
yang dapat menyesatkan jemaat oleh kegelapan dunia ini melalui penebusan
karena banyaknya ajaran-ajaran yang Yesus Kristus menjadi satu umat
bertentangan dengan firman Allah. Tuhan kepunyaan Allah adalah gereja.
Yesus pernah mengatakan bahwa: Sebagaimana pengertian ekklesia secara
“Banyak nabi palsu akan muncul dan umum diartikan sebagai raja-raja kecil
menyesatkan banyak orang” (Mat. 24:11). yang yang dipanggil untuk memerintah
Rasul Paulus juga pernah menyatakan dengan raja-raja besar, maka gereja
adanya pengajar-pengajar palsu yang diartikan sebagai orang-orang atau raja-
menyesatkan di tengah-tengah jemaat. raja kecil yang dipanggil dan dipilih oleh
Allah untuk memerintah bersama-sama
E. Gereja dan PAK dengan Dia dalam kerajaan-Nya. Untuk
1. Pengertian Gereja itu, orang-orang percaya sebagai raja-raja
Kata “Gereja” dalam bahasa kecil yang akan memerintah bersama
Yunani menggunakan kata µ dengan Allah harus memiliki pemahaman
yang benar tentang Allah (Raja di atas
(ekklesia) dengan kata kerja 
segala raja) dan hukum-hukum-Nya.
(ekkaleo) yang terdiri dari dua suku kata,
Pengetahuan tentang Allah dan kerajaan-
28
Nya dapat diperoleh melalui pengajaran
Hommes dan Singgih, Teologi dan Praksis PAK di gereja.
Pastoral, 128.
29
Kevin Tonny Rey, Konstruksi Teologi dalam
Konteks Reposisi Pemikiran Warga Gereja, Secara umum, gereja dibedakan
Epigraphe, Jurnal Teologi dan Pelayanan
30
Kristiani Vol. 2 No. 1 (Mei 2018): 1. Jonar Situmorang, Kamus Alkitab dan Theologi
https://www.researchgate.net/publication/3335142 (Yogyakarta: ANDI, 2016), 161.
31
45 Situmorang, Kamus Alkitab dan Theologi, 162.
29
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

dalam tiga pengertian, yaitu gereja dunia.32 Berdasarkan uraian di atas dapat
sebagai gedung, gereja sebagai organisasi juga dikatakan bahwa gereja bukan
atau institusi, dan gereja sebagai hanya sebatas fisik (gedung) tetapi
organisme. Sebagai gedung, gereja persekutuan orang-orang percaya yang
mengacu pada bangunan secara fisik di mampu mewujudkan imannya yang
mana menjadi tempat umat Kristen dihasilkan oleh persekutun, pengajaran
melaksanakan ibadah atau pertemuan dan proses pertumbuhan iman serta
agamawi; gereja sebagai organisasi, perjumpaan dengan keselamatan Allah di
maksudnya gereja sebagai suatu wadah dalam Yesus Kristus.
atau organisasi yang manaungi umat
Kristen secara hukum dan terdaftar di 2. PAK sebagai Tugas Gereja
lembaga pemerintahan; sedangkan gereja Keberadaan gereja di dalam dunia
sebagai organisme mengacu pada pribadi ini bukan hanya sebagai pelengkap dari
umat Kristen itu sendiri (orangnya). berbagai keyakinan tetapi juga sebagai
Ketiga pengertian gereja ini duta kerajaan Allah, yaitu melakukan
menggambarkan fungsinya masing- tugas-tugas yang Allah tetapkan. Gereja
masing. memiliki tugas-tugas yang sangat penting
Chr. De Jonge dan Jan Aritonang, dan tugas-tugas tersebut tidak terfokus
menyatakan bahwa dalam teologi pada satu tugas yang utama karena semua
sistematis, gereja dapat dibedakan dalam tugas-tugas gereja tersebut memiliki
beberapa segi, yaitu: segi obyektif, segi kedudukan yang sama, artinya tidak bisa
subyektif, dan segi kerasulan atau segi mengutamakan yang satu dan
terbuka. Segi objektifnya, gereja dilihat mengabaikan yang lainnya. Di kalangan
sebagai tempat yang di dalamnya manusia gereja ada orang-orang yang
bertemu dengan keselamatan yang menggolongkan tugas gereja hanya dalam
diberikan Allah kepadanya dalam Yesus tiga hal yang disebut dengan istilah tri-
Kristus. Selain itu, gereja juga sebagai tugas gereja dan ada juga yang
suatu lembaga atau instansi yang berpendapat bahwa tugas gereja ada
mengantar keselamatan kepada manusia. empat yang disebut dengan istilah catur-
Di dalam gerejalah orang percaya tugas geraja. Tri-tugas gereja meliputi
mendengarkan dan menerima firman “koinonia (Yunani) = persekutuan,
Allah melalui pengajaran dan khotbah. diakonia (Yunani) = pelayanan, marturia
Segi subjektifnya, gereja sebagai (Yunani) bersaksi, sedangkan catur-tugas
persekutuan orang percaya yang ingin gereja meliputi tiga tugas gereja yang
beribadah karena di dalamnya terdapat disebutkan di atas ditambah dengan
hubungan satu dengan yang lain sebagai leitourgia (Yunani) = peribadahan”. 33
wujud iman yakni menjawab dan Selain ke empat tugas tersebut, Alkitab
memberi, saling melayani, bertumbuh dengan jelas menyatakan ada satu tugas
dalam iman, dan menyebarkan Injil Yesus gereja yang perlu dilakukan yaitu tugas
Kristus. Segi apostoler atau segi pengajaran (didaskalia). “Didaskalia,
ekstravert, gereja merupakan jembatan
antara Allah dan orang percaya dan 32
jembatan antara Allah dan dunia. Sebagai Chr. De Jonge dan Jan Aritonang, Apa dan
Bagaimana Gereja?: Pengantar Sejarah
persekutuan orang percaya, gereja diutus Eklesiologi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009),
untuk mengantarkan keselamatan kepada 4-5.
33
Weinata Sairin, Visi Gereja Memasuki
Milenium Baru: Bunga Rampai Pemikiran
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), 12.
30
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

artinya tugas pelayanan pendidikan dan Kristus.


pengajaran/pemuridan untuk Tugas gereja dalam mengajar
melaksanakan perintah Tuhan dalam merupakan perintah Yesus kepada
mengasihi Allah dan sesama manusia murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke
sebagi Perintah Agung Tuhan kepada sorga sebagaimana terdapat dalam
setiap orang percaya.” 34 Sebelum Tuhan Matius 28:19-20. Tuhan Yesus memberi
Yesus terangkat ke sorga, Ia berpesan tugas kepada murid-murid-Nya untuk
kepada murid-murid-Nya untuk melakukan pengajaran/pemuridan,
memberitakan Injil, mengajar semua menjadikan semua bangsa murid Kristus,
orang dan menjadikannya murid Kristus “Karena itu pergilah, jadikanlah semua
(Mat 28:19-20): “Karena itu pergilah, bangsa murid-Ku ... ajarlah mereka
jadikanlah semua bangsa murid-Ku melakukan segala sesuatu yang telah
... dan ajarlah mereka melakukan segala Kuperintahkan kepadamu.” (Ay. 19).
sesuatu yang telah Kuperintahkan Tuhan Yesus tahu bahwa tugas ini bukan
kepadamu”. Tugas ini diteruskan para hal yang mudah untuk dilakukan oleh
rasul kepada gereja dan menjadi tugas murid-murid-Nya, oleh sebab itu Ia
gereja sampai pada akhir zaman. memberikan jaminan kepada murid-
PAK adalah pengajaran, yakni murid-Nya bahwa Ia senantiasa menyertai
pendidikan yang tidak bisa dipisahkan mereka sampai pada akhir zaman,
dari gereja karena PAK adalah salah satu “ketahuilah, Aku menyertai kamu
dari tugas-tugas gereja yang banyak. senantiasa sampai kepada akhir zaman”
Gereja dipanggil untuk memberitakan (ay. 20). Ini berarti Tuhan Yesus tidak
Injil kepada umat manusia yang telah membiarkan murid-murid-Nya
jatuh dalam dosa, Roma 3:23 “Karena melakukan tugasnya sendirian, melainkan
semua orang telah berbuat dosa dan telah Ia turut serta dalam tugas yang dilakukan
kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh murid-murid-Nya Kutipan ini
kasih karunia telah dibenarkan dengan menyatakan dengan jelas bahwa gereja
cuma-cuma karena penebusan dalam sebagai murid Yesus Kristus pada masa
Kristus Yesus.” Konsekuensi dari dosa kini memiliki tugas untuk mengajar dan
adalah maut. Untuk itulah gereja menjadikan semua bangsa menjadi murid
berkewajiban untuk melaksanakan Kristus. Berdasarkan hal ini, dapatlah
tugasnya, yakni mengajarkan firman dikatakan bahwa PAK merupakan dan
Allah baik kepada mereka yang sudah seharusnya menjadi tugas dan
maupun yang belum mengenal Allah tanggungjawab yang wajib dilaksanakan
sehingga terus bertumbuh dalam iman oleh gereja.
dan pengenalan akan Allah secara benar Sebagai tugas penting, dan untuk
(bnd. Hos. 4:6), yang menjauh dari Allah menjamin terlaksananya PAK dalam
bahkan kepada mereka yang belum gereja, Paulus menyatakan bahwa Allah
pernah bertemu dengan Tuhan Yesus menetapkan pengajar ada di dalam gereja
dengan maksud untuk memperlengkapi
34
A. Ridwan Halim, Madah dan ibadah: jemaat sehingga memiliki pertumbuhan
seperempat abad GBI (Gereja Bethel Indonesia) di iman sampai kepada kedewasaan penuh,
negara hukum Republik Indonesia (Universitas yaitu pengenalan yang benar akan Allah,
Michigan: DMBI dan Puncak Karma, 1995), 13.
Diakses Februari 2020.
sebagaimana terdapat dalam Efesus 4:11-
https://books.google.co.id/books?id=gCPkAAAA 15 “Dan Ialah yang memberikan ...
MAAJ&q=pengajaran+(didaskalia)&dq=pengajar pengajar-pengajar, untuk
an+(didaskalia)&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjbj memperlengkapi orang-orang kudus bagi
9Pg_PvpAhXWeisKHYc_CuUQ6AEIZTAI
31
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

pekerjaan pelayanan, bagi mereka yang percaya menjadi murid


pembangunan tubuh Kristus”. Kehadiran Tuhan (Matius 28:19-20).
pengajar di dalam gereja diharapkan - Injil menghendaki adanya
membawa jemaat mengalami pembelajaran, supaya mereka yang
pertumbuhan dan kedewasaan iman. telah mendengar dan percaya Yesus
Pertumbuhan dan kedewasaan iman ini Kristus, bertumbuh dalam iman, juga
akan membuat jemaat menjadi jemaat semakin memahami Injil itu sendiri.
yang kokoh, teguh berdiri, dan tidak - Sejarah gereja menunjukkan bahwa
mudah diombang ambingkan oleh dengan adanya pendidikan bagi
berbagai pengajaran yang menyesatkan. warga, jemaat bertumbuh dan
Paulus menggambarkan orang yang berkembang (Kis. 2:42).
mudah diombang ambingkan adalah - Situasi zaman yang di dalamnya
seperti anak-anak. Anak-anak dianggap gereja hidup menuntut pembinaan dan
belum mampu membedakan berbagai pendidikan. Nilai zaman yang
pengajaran sehingga ia dengan mudah berubah mengharuskan gereja
terbawa arus pengajaran yang tidak benar melakukann tugas pendidikan dan
(alkitabiah). pengajaran supaya mereka mampu
Menyadari akibat yang membaca tanda-tanda zaman itu
ditimbulkan oleh pengajaran sesat, maka sendiri.36
gereja perlu menghadirkan pengajar- Senada dengan Simanjuntak, Robert W.
pengajar yang berkompeten dan memiliki Pazmino mengemukakana lima tugas
hubungan yang dekat dengan Allah. gereja berdasarkan 1 Korintus 12:4-7,
Jelaslah betapa pentingnya keberadaan yaitu: pemberitaan Injil (kerygma),
pengajar dan pengajaran PAK dalam satu persekutuan (koinonia), pelayanan sosial
gereja. Jika hal tersebut tidak didapati di (diakonia), pembelaan (propheteia) dan
dalam gereja, konsekuensi yang ibadah (litureia). Pada bagian ini,
ditimbulkannya sangat fatal, yaitu adanya Pazmino tidak memasukkan pengajaran
orang-orang yang disesatkan dan pada (didache) karena baginya pengajaran
akhirnya akan mengalami kebinasaan. sebagai penghubung bagi kelima tugas
Karena itulah sangat jelas bahwa gereja tersebut. 37 Simanjuntak juga
keberadaan pengajar dan PAK sangat mengutip pendapat H. Hadiwijono yang
penting dalam setiap gereja. membagi tugas gereja menjadi dua saja,
Terkait dengan itu , Junihot M. yaitu pertumbuhan ke dalam, yakni tugas
Simanjuntak menyatakan bahwa “gereja gereja mendidik umatnya agar mencapai
terpanggil untuk melaksanakan tugas kesatuan dan kedewasaan iman serta
pendidikan atau pembinaan warga gereja memiliki pengetahuan yang benar tentang
jemaat.” 35 Simanjuntak juga mengutip Kristus (Ef. 4:13, 14) dan pertumbuhan ke
pendapat Colson dan Rigdon yang luar, yakni tugas pemberitaan Injil.38
menyatakan bahwa ada empat alasan
mengapa gereja harus memerlukan tugas 3. Cakupan PAK dalam Gereja
ini, yaitu: Cakupan yang dimaksud di sini
- Karena diamanatkan oleh Tuhan adalah area yang merupakan tempat PAK
Yesus Kristus, yakni memperlengkapi dilaksanakan. Di dalam gereja ada banyak

35 36
Junihot M. Simanjuntak, “Belajar Sebagai Simanjuntak, Belajar Sebagai Indentitas, 2.
37
Indentitas dan Tugas Gereja”, Jurnal Jafray Vol. Simanjuntak, Belajar Sebagai Indentitas, 12.
38
16 No. 1 (April 2018): 2. Simanjuntak, Belajar Sebagai Indentitas, 13.
32
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

kegiatan yang dilakukan guna mereka dapat tetap bertahan dalam iman
mewujudkan jemaat yang bertumbuh kepada Kristus.39
sehingga layak menjadi mempelai Pada zaman prasuli, jemaat mula-
Kristus, yang mencakup berbagai area. mula mendapatkan pengajaran dari para
Area pelaksanaan PAK yaitu di Sekolah rasul dan hasilnya mereka menjadi jemaat
Minggu, Remaja dan Pemuda, Katekisasi, yang tangguh di tengah-tengah
dan Pelayanan Orang Dewasa. Pada penindasan yang mereka alami. Dalam
umumnya PAK lebih dikaitkan dengan Kisah Para Rasul 2:42 dikatakan bahwa
Sekolah Minggu karena memang sifat dan jemaat bertekun mengikuti pengajaran
sistem pelaksanaannya tidak jauh beda rasul-rasul dan kegiatan itu dilakukan
dengan sistim pendidikan di sekolah pada serara berkesinambungan.
umumnya. Meskipun demikian bukan Boehlke dalam salah satu
berarti PAK hanya mencakup Sekolah kutipannya menyatakan bahwa: PAK
Minggu saja. Homrighausen dan Enklaar mencakup segala sesuatu yang menjadi
menyatakan bahwa Lapangan kerja PAK tugas pendidikan gerejawi, termasuk di
bukan saja di Sekolah Minggu, tetapi juga dalamnya PWG. PAK mencakup seluruh
di kalangan pemuda dan orang dewasa. kegiatan gereja dalam mendidik anggota
Menurut mereka, gereja perlu dan calon anggotanya untuk hidup dalam
mengupayakan pembinaan dan sedapat kehidupan Kristen baik yang
mungkin diberikan pengajaran dan diselenggarakan di dalam gereja maupun
pimpinan terus-menerus bagi pemuda yang diselenggarakan sekolah-sekolah
melalui pertemuan-pertemuan yang dan dalam keluarga. PAK yang mencakup
dikhususkan bagi mereka dan jangan ada pendidikan semua golongan umur dan
pembiaran oleh gereja atau dilepaskan berjalan terus menerus dari awal hingga
begitu saja. Upaya ini perlu dilakukan akhir hidup manusia (from womb to
sebagai upaya pencegahan hilangnya tomb).40
pemuda (jauh dari Allah) dan untuk
menumbuhkan iman pemuda karena F. Pengembangan PAK di Gereja
pemuda merupakan area atau lapangan Salah satu tugas gereja adalah
kerja PAK. Selain pemuda, menurutnya, mengajar (didaskalia). Untuk
orang dewasa juga merupakan area atau menciptakan pembelajaran yang
lapangan kerja PAK, untuk itulah perlu berkualitas, baik dari segi isi dan
dilakukan atau diupayakan juga prosesnya, maka pendidik perlu
pembinaan-pembinaan atau kursus-kursus melakukan persiapan mulai dari
istimewa sebagai wadah atau tempat penentuan judul/topik, tujuan
jemaat dewasa menambah pengetahuan pembelajaran, materi/bahan ajar, metode
mereka tentang iman Kristen selain dari dan media pembelajaran, serta evaluasi.
mengikuti kebaktian pada hari Minggu Dalam mempersiapkan materi pelajaran
dan kebaktian rumah tangga. Keberadaan PAK, pendidikan perlu memperhatikan
kegiatan-kegiatan ini akan beberapa hal sehingga materi yang
menghantarkan jemaat memiliki dihasilkan sesuai dengan visi, misi, tujuan
kemampuan dalam menghadapi masalah- dan sasaran gereja. Hal-hal yang
masalah yang muncul dalam kehidupan dimaksud antara lain: karakter peserta
mereka dan kebenaran-kebenaran yang didik (dalam hal ini jemaat), visi dan misi
mereka dapatkan akan memampukan
39
Homrighausen dan Enklaar, 22-23.
40
Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran, 812.
33
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

gereja, teologi yang dianut oleh gereja Dengan berbagai karakteristik yang
tersebut, sarana dan prasarana. dimiliki oleh warga gereja, maka
Sebagaimana sudah dijelaskan dibutuhkan sistem yang tepat dalam
dalam bagian pendahuluan bahwa PAK melaksanakan pengajaran PAK yang
bersifat teologis. Artinya, PAK dibangun disesuaikan dengan karakteristik
atau dikembangkan berdasarkan teologi peserta didik. Misalnya Pengajaran
dan Alkitab sebagai sumber utama dalam PAK di Sekolah Minggu berbeda
mengembangkan PAK baik di dalam pengajaran PAK di Remaja, Pemuda
keluarga, gereja, sekolah, maupun dan Dewasa. Perbedaan ini mencakup
masyarakat. Gereja dalam isi materi, strategi dan metode, teknik
mengembangkan PAK tidak bisa lepas dan taktik, sarana dan prasarana yang
dari teologi karena isi PAK adalah digunakan.
teologi. Menurut Iris V. Cully yang b. Kebutuhan Jemaat. Setiap jemaat
dikutip oleh Kolibu, “syarat mutlak bagi memiliki kebutuhan yang berbeda-
seluruh kerja PAK adalah mengikuti beda untuk itu gereja perlu
otoritas Alkitab dan menjadikannya mengupayakan pemenuhan kebutuhan
sebagai sumber utama materi tersebut. Kebutuhan yang dimaksud
41
pengajarannya.” Menurut Kolibu, “PAK dalam hal ini mencakup kebutuhan
harus mengacu kepada pemahaman pengetahuan akan kebenaran yang
Alkitab yang komperhensif sebagai suatu hakiki tentang Allah dan karya-karya-
standar yang benar dan sumber satu- Nya, jawaban-jawaban atas segala
satunya.”42 pergumulan hidup manusia, pola dan
perilaku kehidupan yang Alkitabiah,
1. Dasar Pengembangan PAK dan pemenuhan akan kebutuhan
hidup.
Pendidikan bersifat progresif atau
c. Banyaknya Pengajaran-pengajaran
berkembang sesuai dengan perkembangan
Sesat. Banyak sekarang pengajaran-
zaman. Demikian juga PAK mengalami
pengajaran yang menyimpang dari
perkembangan, untuk itu perlu dilakukan
kebenaran Alkitab yang
pengembangan sehingga sesuai dengan
kebutuhan jemaat sebagai peserta mengakibatkan tidak sedikit orang
percaya berbalik dari Allah. Karena
didiknya.
itulah, pengajaran PAK perlu
Beberapa alasan atau dasar
dikembangkan untuk menjawab dan
dilakukannya pengembangan PAK di
menangkal pengajaran-pengajaran
gereja, antara lain:
tersebut. Dasar lain dilakukannya
a. Karakteristik Peserta Didik. Peserta
pengembangan PAK adalah adanya
didik di gereja adalah semua warga
perubahan gaya hidup manusia yang
gereja, mulai dari anak-anak sampai
cenderung individual atau egosentris,
yang lanjut usia. Warga gereja terdiri
konsumeristis, dan tidak
dari individu-individu yang kompleks
mempedulikan agama serta
dengan berbagai tingkat usia, latar
kecondongan hidupnya melakukan
belakang sosial, latar belakang
apa yang diinginkannya tanpa
pendidikan dengan tingkat
memedulikan lingkungan sekitar.
perkembangan yang berbeda-beda,
Perubahan perilaku ini membuat PAK
serta kebutuhan rohani yang unik.
harus terus dikembangkan agar selalu
t up to date dan dapat menjawab
41
Kolibu, Pendidikan Agama Kristen, 11. kebutuhan jemaat yang menghantar
42
Kolibu, Pendidikan Agama Kristen, 11.
34
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

mereka pada satu pertumbuhan iman mengupayakan pengembangan PAK


yang kokoh. supaya proses PAK di dalam gereja
Seperti pendidikan pada tersebut dapat berjalan sesuai visi dan
umumnya, pengembangan PAK juga misi yang diembannya,.
dilakukan dalam berbagai aspek, seperti Konsekuensinya, gereja harus
kurikulum, tujuan, materi, strategi dan terbuka bagi masukan-masukan dari
metode serta media atau alat peraga yang jemaat tentang pelaksanaan
digunakan. Kurikulum untuk setiap PAKmengingat jemaatlah yang
kelompok PAK di gereja berbeda satu menikmati atau menerima PAK itu.
dengan yang lain karena karakteristik dan Merekalah yang menjadi sasaran
kebutuhannya berbeda. Kurikulum bagi sekaligus merasakan kelebihan dan
anak-anak berupa bimbingan terhadap kekurangan PAK itu sendiri.
pengendalian tubuh, kesalehan, dan
keanggotaannya dalam jemaat. 2. Tujuan Pengembangan PAK
Sedangkan kurikulum bagi warga jemaat Suatu pengembangan dilakukan
yang dewasa ialah isi khotbah yang bukan tanpa tujuan. Setiap melakukan
direncanakan sebagai sarana untuk
43 pengembangan pasti memiliki tujuan
membimbing orang dewasa. yang jelas. Adapun tujuan dilakukannya
Pengembangan PAK ini tidak lepas dari pengembangan PAK di gereja adalah
peran pendidik yang bertugas di gereja. untuk meningkatkan kualitas PAK itu
Untuk itu, para pendidik di gereja juga sendiri, menjadikan keberadaan PAK
perlu meningkatkan kemampuannya baik lebih dipahami dan diminati oleh jemaat.
dalam pengetahuan teologi dan Lebih daripada itu, pengembangan PAK
berteologi, maupun kemampuan agar dapat membawa jemaat pada tingkat
pedagogiknya untuk melaksanakan PAK pertumbuhan iman dan pengenalan akan
dengan baik. Allah secara benar, menghayati apa yang
Pendidikan atau pelaksana PAK diimaninya dan mampu menunjukkannya
digereja terdiri dari pendeta, penatua, dalam kehidupan sehari-hari di tengah
jemaat yang dianggap layak untuk tugas masyarakat, pekerjaan, berbangsa dan
tersebut, dan pemuda yang pada bernegara. Akhir dari semuanya adalah
umumnya mengajar di Sekolah Minggu. dengan dilakukannya pengembangan
Orang-orang inilah yang bertugas PAK jemaat siap menyongsong
mengembangkan PAK di gereja-gereja kedatangan Yesus Kristus kembali.
lokal dan sesuai konteks gereja tersebut.
Alkitab menjadi kurikulum dan 3. Teologi sebagai Landasan
bahan ajar utama gereja-gereja. Bagi Pengembangan PAK
gereja-gereja yang sudah memiliki
kurikulum atau bahan ajar yang Gereja memiliki satu landasan
disediakan sinode ataupun yang dibuat yang di atasnya pendidikan Kristen
sendiri tetap saja harus terus dilakukan berdiri, yaitu Alkitab. Pusat dari
pengembangan. Pengembangan dilakukan pemberitaan Alkitab adalah Allah dan
berdasarkan hasil evaluasi proses PAK pusat kehidupan gereja adalah Allah.
yang sudah berlangsung. Para pendidik Alkitab adalah firman Allah yang jadi
bekerja sama dengan pengurus gereja pegangan hidup orang percaya. Menurut .
Cully, gereja harus mampu berteologi
karena gereja berbicara atau mengajarkan
43
Boehlke, Sejarah Perkembangan Pemikiran,
502-503.
35
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

tentang Allah dalam iman Kristen.44 Pusat materi-materi pengajaran PAK di dalam
pengajaran PAK adalah Allah. Ilmu yang gereja.
mempelajari tentang Allah disebut Menurut Daniel Nuhamara, isi
teologi. Oleh sebab itu, dalam pengajaran di dalam gereja mulai dari
mengembangkan pembelajaran PAK, Sekolah Minggu sampai kepada
gereja menjadikan teologi sebagai pelayanan dewasa harus sarat dengan
landasan. muatan teologis. Pengajaran-pengajaran
Jemaat adalah peserta didik PAK gereja harus dirumuskan dan dinyatakan
di gereja yang mendapatkan pengajaran secara teologis. Lanjutnya, bahwa di
tentang firman Allah. Untuk memahami dalam tiap-tiap isi pengajaran sesuai ciri
firman tersebut dibutuhkan kemampuan khas kelompok usia, yakni dari segi
berteologi, baik teologi implisit maupun kebutuhan, minat, persoalan maupun
teologi eksplisit. Teologi implisit tingkat pertumbuhan hendaknya memiliki
merupakan reaksi orang percaya atas landasan teologi.48
karya Allah yang diterima dalam iman, Menurut Randolph Crump Miller
sedangkan teologi eksplisit adalah yang yang dikutip oleh Harianto, “kita tidak
tersurat. Teologi implisit dapat juga dapat berfikir secara sirius tentang PAK
disebut teologi primer atau olah rasa dan tanpa melibatkan teologi”. Dari
teologi eksplisit dapat disebut juga teologi pernyataan ini Harianto menyimpulkan
sekunder atau olah nalar. Setiap orang bahwa “PAK tidak bisa terlepas dari
memiliki teologi implisit. Faktor teologi, begitu juga sebaliknya. Materi
terpenting bagi semua bentuk teologi yang diambil dalam PAK berasal dari
adalah kesadaran bahwa firman Allah ilmu teologi yang sudah dipelajari para
tidak dapat dipelajari terlepas dari teolog, yang tentunya berasal dari Alkitab
kehidupan kita. 45 Andar Ismail dan berpangkal pada Allah sang
menyatakan bahwa “fungsi teologi Pencipta”. 49 Selanjutnya Harianto juga
sebenarnya merupakan kritik terhadap mengutip pendapat Eli Tanya yang
ajaran dan semua praktek yang ada dalam menyatakan bahwa “teologi yang dianut
gereja, apakah semua itu sesuai dengan seseorang turut menentukan isi dan
apa yang dinyatakan Allah sendiri dalam metode pengajaran yang akan
firman-Nya untuk menguji sifat gereja disampaikan gereja; teologi menjadi
yang benar.” 46 Lanjutnya, dengan adanya sumber dan arah bimbingan iman, serta
teologi akan terlihat apa yang harus ada perubahan yang dikerjakan umat beriman
dan yang tidak boleh ada. 47 Dari di dunia”. 50 Dalam kesimpulannya
pernyataan di atas jelaslah betapa tentang hubungan PAK dan teologi,
pentingnya teologi dalam pengembangan Harianto menyatakan bahwa “PAK dan
PAK dan menjadikannya sebagai teologi adalah satu kesatuan yang tidak
landasan dalam pengembangan PAK itu dapat dipisahkan, PAK dan teologi harus
sendiri. Teologi menjadi filter bagi memiliki hubungan timbal balik agar
menciptakan pengajaran yang baik dan
44
Iris V. Cully, Dinamika Pendidikan Kristen dapat diterima peserta didik.” 51 Dari
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019), 5. penjelasan di atas dapat disimpulkan
45
B. F. Drewes dan Julianus Mojau, Apa itu
teologi?: Pengantar Ke Dalam Ilmu Teologi
48
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), 23-24. Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Bandung:
46
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan: Jurnal Informedia, 2007), 74-206.
49
Kumpulan Karangan Seputar Pendidikan Agama GP, Pendidikan Agama Kristen, 222.
50
Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 14. GP, Pendidikan Agama Kristen, 222.
47 51
Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, 14. GP, Pendidikan Agama Kristen, 223.
36
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

bahwa sangat besar pengaruh teologi warga gerejanya. Upaya seperti ini
terhadap PAK dan PAK tidak memiliki diperlukan demi mempermudah bagi
makna tanpa adanya teologi. para pengembang PAK di dalam gereja
Pada bagian pengertian teologi khususnya dalam mempersiapkan bahan
sudah dipaparkan bahwa salah satu ajar yang akan diajarkan kepada jemaat.
pengertian teologi adalah segala sesuatu Selain teologi, kemampuan para
yang berkaitan dengan Allah dan karya- pengajar sebagai orang yang bertanggung
karya-Nya yang semuanya termuat di jawab dalam pengembangan
dalam Alkitab, yakni PL dan PB. Gereja pembelajaran PAK di gereja perlu
dalam melaksanakan tugasnya dalam menjadi perhatian. Kemampuan yang
PAK tidak lepas kaitannya dengan Allah. mumpuni dalam mengembangkan
Allah menjadi pusat pengajaran PAK. pembelajaran PAK di gereja akan
Untuk itu, dalam melaksanakan tugas dan menghantarkan pada hasil yang
panggilannya, gereja harus melandasi memuaskan, yaitu terciptanya bahan ajar
ajarannya sesuai Alkitab. Alkitab akan yang berlandaskan teologi, dan
dapat mudah dipahami oleh jemaat jika terciptanya proses pembelajaran yang
dikemas dalam teologi yang kontekstual. efektif dan efisien, serta tercapainya
Paulus Lilik Kristianto dalam bukunya tujuan pembelajaran PAK, yaitu
Prinsip & Praktik Pendidikan Agama terjadinya perjumpaan jemaat dengan
Kristen yang dikutip oleh GP menyatakan Allah secara pribadi. Pencapaian tujuan
ada empat “dasar teologis PAK, yaitu: 1) ini akan berdampak pada kemajuan iman
tugas PAK, yaitu mengajar; 2) proses yang ditunjukkan dalam kehidupan
PAK, yaitu memuridkan; 3) tujuan PAK, sehari-hari yakni melalui sikap saling
yaitu mendewasakan murid;, dan 4) mengasihi, toleransi antar sesama,
subjek PAK, yaitu gereja, keluarga, dan menghargai hak orang lain, mencintai dan
sekolah”. 52 Dari pendapat Kurnianto ini mendukung gereja, serta melaksanakan
tergambar jelas bahwa PAK dibangun tugas dan kewajibannya sebagai warga
berdasarkan pada teologis. negara Indonesia. Sesungguhnya untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas
Kesimpulan gereja tidak lepas dari peran PAK yaitu
PAK yang terus menerus dikembangkan
PAK di dalam gereja akan
dengan menjadikan teologi sebagai
mengalami kemajuan jika dikembangkan
landasan pengembangannya.
berlandaskan teologi. Artinya,
pembelajaran PAK di gereja baik pada
kategorial anak-anak (Sekolah Minggu), Referensi
remaja dan pemuda, dewasa dan lanjut Boehlke, Robert R., Sejarah
usia hendaknya dikembangkan sesuai Perkembangan Pikiran dan
dengan teologi yang dianut oleh gereja itu
Praktek Pendidikan Agama
sendiri. Karena sesungguhnya Kristen: Dari Yohanes Amos
pembelajaran PAK tidaklah berarti jika Comenius sampai Perkembangan
tidak ada unsur teologi di dalamnya. PAK di Indonesia, Jakarta: BPK
Untuk itulah gereja perlu membuat garis Gunung Mulia, 2013.
yang jelas terkait teologi yang dianutnya,
meskipun gereja itu wajib mengajarkan Cully, Iris V., Dinamika Pendidikan
dan menciptakan jiwa oikumenis bagi Kristen, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2019.
52
GP, Pendidikan Agama Kristen , 56
37
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

Deane-drummond, Celia, Kata Pengantar Kolibu, Dirk Roy, dkk, Pendidikan


Teologi dan Ekologi oleh Budi Agama Kristen di Perguruan
Arlianto, Jakarta: BPK Gunung Tinggi, Jakarta: UKI Press, 2018.
Mulia, 2006. LAI, Alkitab Terjemahan Baru
Drewes, B. F. dan Mojau, Julianus, Apa Morris, Leon, Teologi Perjanjian Baru,
itu teologi?: Pengantar Ke Dalam Malang: Gandum Mas, 2014.
Ilmu Teologi, Jakarta: BPK Nuhamara, Daniel, Pembimbing PAK,
Gunung Mulia, 2003. Bandung: Jurnal Informedia,
GP, Harianto, Pendidikan Agama 2007.
Kristen dalam Alkitab dan Dunia Panggabean, Justice Zeni Zari,
Pendidikan Masa Kini, Pendekatan Praksis-Teologis
Yogyakarta: ANDI, 2016.
dalam Fondasi Pendidikan
___________, Teologi PAK, Yogyakarta: Kristiani, Kurios (Jurnal Teologi
ANDI, 2017. dan Pendidikan Agama Kristen)
Halim, A. Ridwan, Madah dan ibadah: Vol 4, No 2 (Oktober 2018).
seperempat abad GBI (Gereja http://www.sttpb.ac.id/e-
Bethel Indonesia) di negara journal/index.php/kurios/article/do
hukum Republik Indonesia, wnload/81/61
Universitas Michigan: DMBI dan Rey, Kevin Tonny, Konstruksi Teologi
Puncak Karma, 1995. dalam Konteks Reposisi
https://books.google.co.id/books?i Pemikiran Warga Gereja,
d=gCPkAAAAMAAJ&q=pengaja Epigraphe, Jurnal Teologi dan
ran+(didaskalia)&dq=pengajaran+ Pelayanan Kristiani Vol. 2 No. 1
(didaskalia)&hl=id&sa=X&ved=0 (Mei 2018).
ahUKEwjbj9Pg_PvpAhXWeisKH https://www.researchgate.net/publ
Yc_CuUQ6AEIZTAI ication/333514245
Hommes, Tjaard G. dan Singgih, E. Sairin, Weinata, Visi Gereja Memasuki
Gerrit, editor, Teologi dan Praksis Milenium Baru: Bunga Rampai
Pastoral, Yogyakarta: Kanisius, Pemikiran, Jakarta: BPK Gunung
1992. Mulia, 2002.
Homrighausen, E. G. dan Enklaar, I. K., Seymour, Jack L., Theology: The Clue to
Pendidikan Agama Kristen, Christian Relihious Education?
Jakarta: BPK Gunung Mulia, Question for the Future (t.k:
2015. APPRE/REA Research Interest
Ismail, Andar, Ajarlah Mereka Group, 2003), t.h.
Melakukan: Kumpulan Karangan Simanjuntak, Junihot M., Belajar Sebagai
Seputar Pendidikan Agama Indentitas dan Tugas Gereja,
Kristen, Jakarta: BPK Gunung Jurnal Jafray Vol. 16 No. 1 (April
Mulia, 2012. 2018).
Jonge, Chr. De dan Aritonang, Jan, Apa Situmorang, Jonar, Kamus Alkitab dan
dan Bagaimana Gereja?: Theologi, Yogyakarta: ANDI,
Pengantar Sejarah Eklesiologi, 2016.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, Wahono, S. Wismoady, Pro-eksistensi:
2009. Kumpulan Tulisan untuk Mengacu

38
Teologi Sebagai Landasan Gereja....

Kehidupan Bersama, Jakarta:


BPK Gunung Mulia, 2001.
Winawiratma, J.B., et.al, Konteks
Berteologi di Indonesia: Buku
Penghormatan untuk HUT ke-70
Prof. Dr. P.D. Laluihamallo,
Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2004.

39
Jurnal Shanan ISSN: 2549-8061
Volume 4 Nomor 1 Maret 2020 hal. 21-40

40

Anda mungkin juga menyukai