Anda di halaman 1dari 6

Buku Tanpa Kata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Khotbah terbuka menggunakan Buku Tanpa Kata[1]

Buku Tanpa Kata adalah sebuah alat penginjilan Kristen. Bukti-bukti menunjukkan bahwa
"buku" ini dibuat oleh pendeta Baptis London yang terkenal, Charles Spurgeon, di dalam
sebuah khotbah yang ia sampaikan pada tanggal 11 Januari 1866[2] di hadapan ratusan anak
yatim piatu berdasarkan ayat Mazmur 51:7b, "basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih
dari salju![3]" Walaupun dinamakan "buku", karena memiliki halaman-halaman, namun
"buku" tersebut dapat ditampilkan dalam sebuah plakat.

Buku ini terdiri dari beberapa blok warna yang secara berurutan melambangkan katekismus
nonverbal untuk mengajar anak-anak, kaum buta aksara, atau orang-orang dengan budaya
yang berbeda, tentang inti-inti ajaran kekristenan.[4] Walaupun demikian, buku ini
dimaksudkan untuk ditampilkan sebagai pengalaman verbal, yang memungkinkan
"pembacanya" mendapatkan gambaran visual tentang doktrin-doktrin dasar Kristen.

Variasi warna
Konsep yang digunakan oleh Spurgeon hanya tediri dari tiga warna: "pertama adalah hitam,
kedua merah, dan ketiga putih bersih"

 Hitam: melambangkan keadaan berdosa seluruh umat manusia. Biasanya


dilambangkan sebagai halaman gelap.
 Merah: melambangkan darah Yesus yang menghapus dosa manusia.
 Putih: melambangkan kebenaran yang dianugerahkan Allah kepada orang yang
percaya melalui pengurbanan Yesus.

Paling tidak sekitar tahun 1880 buku tersebut telah digunakan dengan luas di rumah yatim,
sekolah minggu, dan dalam misi lintas budaya.

Versi warna yang lain muncul ketika Dwight Moody menambahkan warna yang lain: emas
(setelah putih) – melambangkan Surga - pada tahun 1875[5]. Hudson Taylor dan para
misionaris China Inland Mission menggunakan warna keempat tersebut pada khotbah terbuka
maupun penginjilan pribadi. Buku ini telah digunakan oleh misionaris dan guru-guru modern
seperti Jennie Faulding Taylor, Amy Carmichael, Fanny Crosby (yang tunanetra), dan Child
Evangelism Fellowship yang menambahkan warna kelima: green (setelah putih, sebelum
emas) - melambangkan pertumbuhan di dalam Kristus setelah menerima keselamatan.
Beberapa tokoh-tokoh Baptis modern menambahkan warna keenam: biru (setelah putih,
sebelum hijau) - melambangkan baptisan air.

https://id.wikipedia.org/wiki/Buku_Tanpa_Kata, diakses pada hari Sabtu, tanggal 16 Maret 2019,


14.13 W.I.B.
Buku Tanpa Kata
Daftar Isi
 Permulaan
 Halaman 1: Kuning

 Halaman 2: Hitam
 Halaman 3: Merah
 Halaman 4: Putih

Permulaan

“Buku Tanpa Kata” adalah buku kecil yang penuh arti dan makna tetapi tidak memuat kata.
Seseorang yang mahir dapat membacanya dan mendapatkan banyak pertolongan. Mungkin
Saudara bertanya, “Bagaimana buku dapat dibaca kalau tidak memuat kata?” Kami mengajak
Saudara membuka halaman buku ini satu demi satu dan menerima penjelasannya. Kemudian
Saudara akan tahu bagaimana sebuah “buku tanpa kata” dapat dibaca apalagi menolong
Saudara. Silahkan maju ke halaman pertama, yaitu halaman kuning.

Halaman 1: Kuning

Warna kuning (emas) menggambarkan sorga. Alkitab berkata bahwa kota di sorga terbuat
dari emas tulen dan jalan-jalannya juga dari emas murni (Injil, Wahyu 21:18,21;Yohanes
14:6). Allah tinggal di situ. Allah itu kudus dan sempurna. Semua yang ada di sorga haruslah
sempurna. Kita ingin tinggal di sana tetapi masalahnya, ada satu perkara yang menghalangi
orang masuk ke sorga. Apakah itu?

Silakan maju ke halaman hitam.

Halaman 2: Hitam

Warna hitam menggambarkan dosa! Dosa menghalangi kita masuk ke sorga. Dosa adalah
setiap hal yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan yang tidak menyenangkan Allah.
Contohnya: berdusta, menipu, mencuri, mementingkan diri sendiri, melukai orang lain, dan
sebagainya.

Setiap orang sudah berbuat dosa dan Allah berkata dosa harus dihukum (Injil, Roma 3:23,
6:23)! Hukuman dosa ialah dipisahkan dari Allah selamanya di sebuah tempat bernama
neraka.

Silahkan maju ke halaman merah.

Halaman 3: Merah
Warna merah menggambarkan darah Isa Al-Masih. Isa Al-Masih datang ke dunia dan mati di
kayu salib serta mencurahkan darahNya yang kudus untuk menghapus dosa kita dan
membebaskan kita dari hukuman dosa (Injil, I Yohanes 1:7).

Sekarang, karena apa yang telah Isa Al-Masih kerjakan di kayu salib bagi saudara, maka
Allah bisa mengampuni dan menyucikan Saudara dari segala dosa Saudara. Bagaimanakah
caranya?

Silahkan maju ke halaman putih.

Halaman 4: Putih

Warna putih menggambarkan hati yang suci. Dengan memiliki hati yang suci bersih, tidak
ada lagi yang akan menghalangi kita masuk ke sorga.

Bagaimana Saudara bisa mempunyai hati yang suci? Akuilah kepada Allah bahwa Saudara
seorang berdosa. Percayalah bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk
menyelamatkan Saudara. Sadarilah bahwa sekarang saat terbaik bagi Saudara untuk
menerima keselamatan yang Allah sediakan melalui Isa Al-Masih (Injil, I Yohanes 1:9,
Yohanes 1:12; 1 Korintus 15:57). Jika Saudara bersedia melakukan hal ini sekarang,
berdoalah dengan sungguh-sungguh sebagai berikut:

Doa Keselamatan

Ya Allah, saya mengakui saya orang berdosa yang pantas menerima hukuman karena
dosa-dosa saya. Sekarang saya percaya Engkau telah mengutus Isa Al-masih untuk mati
di kayu salib bagi keselamatan saya. Saya minta darah Isa membersihkan hati saya dan
mengampuni saya dari segala dosa. Saya menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan
Juruselamat saya. Terima kasih telah menyelamatkan saya. Dalam nama Isa Al-Masih,
https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan/buku-tanpa-kata/amin!, diakses pada hari
Sabtu, tanggal 16 Maret 2019, pk. 14.32 W.I.B.

2 Petrus 3:18

Anda mungkin juga menyukai