Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang Masalah

1. Kesatuan Kitab Yesaya dan Penulis Kitab Yesaya

- Menurut tradisi baik dari orang Yahudi maupun orang Kristen, kitab ini merupakan
satu kesatuan, karangan nabi Yesaya sendiri pada abad ke – 8 B.C. sampai pada
abad ke – 19 A.D., tidak pernah di kemukakan pendapat yang lain lagi.tetapi pada
waktu itu muncul sebuah teori yang agak berbeda.dalam bentuknya yang paling
sederhana , teori itu mengatakan bahwa bagian fas 1-39 di tuliskan oleh Yesaya
sendiri, sedangkan bagian fas 40-66 di tuliskan oleh seorang nabi yang tinggal
bersama dengan orang Yahudi buangan di Babel dan tidak di ketahui namanya.

- Menurut teori para pengritik tersebut, bagian fas 40-66 biasanya di bagi menjadi dua
bagian besar yaitu : bagian fasw 40-55 “ Yesaya kedua “ ( Deutero – Isaiah ) dan
yang di katakana berupa karangan seorang murid Yesaya yang menulis pada masa
pembuangan di Babel, kira-kira Th 545 B.C ; bagian fas 56-66, yang di sebut “
Yesaya ketiga “ ( Trito – Isaiah ).dan yang biasanya dikatakan berupa karangan-
karangan beberapa murid, penulis “ Yesaya kedua “ yang menuliskannya pada
zaman sesudah pembuangan, kira-kira Th 520 B.B.1

B. Latar Belakang Perikop

a. Hubungan dengan perikop sebelumnya.


Yesaya 39 : 1-8 mempunyai hubungan dengan perikop sebelumnya.di mulai pada
pasal ke36 dengan perikop “ Yerusalem di kepung oleh Sanherib “, di mana pada
saat itu setelah kematian saron dalam 705, yang kemudian di gantikan oleh
anaknyayang bernama Sanherib 705-681 pergantian pemerintahan itu memberi
kesempatan kepada kerajaan-kerajaan bawahan Asyur, seperti Babel Sidon,
Filistin, untuk mencoba memerdekakan diri.rupanya Hizkia menggabungkan diri
dengan pihak yang mendurhaka itu.Sanherib datang menyerang dengan tentara
yang besar ke Palestina. Kemudian bangsa Filistin mencari bantuan Mesir ;

1
. Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama ( Malang : Gandum Mas, 1984 ), hlm 154.

1
tentara Mesir di kalahkan oleh Sanherib di elteke dekat ekron.semua kota Yehuda
di kalahkan, hanya Yerusalem saja yang masih tinggal pada Hizkia.Hizkia
menyerah kepada Sanherib dan di haruskan membayar upeti yang sangat
besar.kemudian Sanherib menggempur Lakhis, yang terletak di sebelah selatan
Gat ; di sana para utusan Hizkia menyerahkan pembayaran kerugian perang
kepada Sanherib.sekalipun telah di serahkan pembayaran.Sanherib masih
menginginkan pasukannya ke Yerusalem, dan dengan demikian mengingkari
anjinya.pasukan ini di pimpin oleh tiga perwira, yang mempunyai pangkat-
pangkat Tartan, Rabsyake,dan Rabsaris.Tartan adalah pangkat untuk panglima
Asyar, Rabsyake berarti : juru minuman agung / perwira tinggi, Rabsaris berarti :
kepala istana.2

b. Hubungan dengan perikop sesudahnya


Yesaya 39 : 1 – 8 tidak mempunyai hubungan dengan perikop sesudahnya.

2. Keadaan Teks.
- Kedatangan orang suruhan, raja Babel membawa surat dan pemberian kepada
Hizkia.
- Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu memperlihatkan semua harta
bendanya kepada orang-orang suruhan raja Babel tersebut.
- Yesaya datang kepada raja Hizkia dan bertanya kepada raja Hizkia darimanakah
mereka datang dan apa saja yang mereka lihat.
- Hizkia mengatakan bahwa semua telah mereka lihat.
- Yesaya mengatakan bahwa semua yang Hizkia miliki akan di angkut ke Babel dan
tidak ada yang di sisakan.dan dari keturunan Hizkia akan di ambil orang-orang
untuk menjadi sida-sida di istana Babel.
- Jawab Hizkia, asal ada damai dan keamanan seumur hidupku.

2
. Dr.F.L.Bakker, Sejarah Kerajaan Allah ( Jakarta : Bpk Gunung Mulia , 1996 ) hlm 662

2
C. Pembagian pokok pikiran.
1. Menurut LAI
LAI membagi Yes 39 : 1 – 8 hanya ke dalam 1 pokok pikiran. Terlihat jelas
bahwa pada paragraph yang terdapat dalam Yes 39 : 1 - 8 hanya mempunyai satu
judul yaitu “ Hizkia dan para utusan dari Babel “.

2. Menurut penulis
Penulis membagi Yes ke dalam 5 pokok pikiran :
- ayat 1 : kedatangan para utusan dari Merodakh – Baladan, raja Babel
- ayat 2 : Hizkia merasa mendapat kehormatan besar dengan kunjungan
para utusan itu.
- ayat 3 – 4 : dialog antara raja Hizkia dan nabi Yesaya
- ayat 5 – 7 : kedatangan nabi Yes kepada raja Hizkia.
- ayat 8 : jawaban Hizkia atas nubuat itu.3

D. TAFSIRAN.
- ayat 1
“ pada waktu itu Merodakh – Baladan bi Baladan, raja Babel, menyuruh
orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah di dengarnya
bahwa Hizkia sakit tadinya dan sudah kuat kembali. “

Maksud kedatangan Merodakh, raja Babel itu agaknya bukan pertama –tama
untuk mengunjungi Hizkia yang telah sembuh dari sakitnya dan membawa
berbagai hadiah kepada Hizkia.maksud utamanya agak lebih bersifat politis, dan
surat-surat yang di sampaikan kepada Hizkia kemungkinan besar berisi ajakan
untuk bersama-sama memberontak terhadap dominasi Asyur yang makin luas dan
akan menekanYehuda.pada waktu itu, raja Merodakh- Baladan menyadari

3
.Pdt. S. H. Widyapranawa, Ph . D , Tafsiran Alkitab Kitab Yesaya ( Jakarta : Bpk Gunung Mulia , 2006 )
hlm 306-308

3
ketidakmampuannya untuk mempertahankan diri terhadap kuasa Asyur yang terus
mengancam.

- ayat 2
“ Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah
kepada mereka gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah
dan minyak yang berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala
yang terdapat dalam perbendaharaannya.tidak ada barang yang tidak
diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah
kekuasaannya.”

Hizkia merasa mendapat kehormatan besar dengan kunungan para utusan


itu.mereka telah datang dari negara besar yang jauh, dengan membawa
hadiah-hadiah dan ucapan selamat atas kesehatan Hizkia yang baru sembuh
dari sakitnya.selain itu, ajakan raja Babel untuk bersama-sama memberontak
terhadap Asyur, menarik sekali bagi Hizkia.memang pada waktu itu, Hizkia
juga sudah cenderung untuk membandel terhadap dominasi Asyur yang
menetapkan upeti – upeti yang memberatkan Yehuda.dalam sikapnya yang
menentang tekanan Asyur, Hizkia mengharapkan dukungan dari Mesir ( bnd
30 : 1 – 7 ).seperti dalam hubungan dengan Mesir, demikian juga kali ini raja
Hizkia tidak berkonsultasi dengan nabi Yesaya untuk mengetahui
bagaimanakah kiranya kehendak Tuhan pada zaman yang makin genting
itu.sebaliknya, raja Hizkia seolah-olah hendak mendasarkan kemuliaannya
pada kekayaan materi.jika kita memperhatikan nyanyiannya pada pasal 38,
maka sebenarnya Hizkia dapat memberi kesaksian tentang kebesarandan kasih
setia Yahweh, Allah Irael kepada para utusan itu.namun semacam itu tidak
terjadi.

- ayat 3- 4
“ kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya
kepadanya : “ apakah yang telah di katakana orang-orang ini ? dan dari
manakah mereka datang ? “ jawab Hizkia “ mereka datang dari negeri yang

4
jauh, dari Babel !” lalu tanyanya lagi : “ apakah yang telah mereka lihat di
istanamu ? “ jawab Hizkia : “ semua yang ada di istana ku telah mereka lihat
tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di
perbendaharaanku “.

Setelah para utusan itu pergi, datanglah nabi Yesaya menemui Hizkia.Yesaya
telah mendengar tentang kedatangan para utusan itu dan mengenai sambutan
dan tindakan raja Hizkia terhadap mereka.Yesaya mendatangi Hizkia untuk
minta pertanggungjawaban mengenai sikap dan tindakan Hizkia itu.
Mengenai pertanyaan yang pertama “ apakah yang telah di katakana oleh
orang-orang itu ? “, Hizkia tidak menjawab.mungkin hal itu di anggapnya
rahasia diplomatic, yang tidak perlu di ketahui oleh nabi.dalam hal ini Hizkia
kurang tampak sebagai seorang raja yang teokratis.jawaban Hizkia
menunjukkan rasa bangganya atas hal bahwa ia telah di kunjungi oleh para
utusan dari Babel itu, bahwa ia telah sempat memamerkan segala harta
kekayaan yang ada di Yehuda.

- ayat 5 – 7
“ lalu Yesaya berkata kepada Hizkia : “ dengarkanlah firman Tuhan semesta
alam ! sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam
istanamu dan di simpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan di angkut
ke Babel.tidak ada barang yang akan di tinggalkan.demikianlah firman
Tuhan.dan dari keturunanmu yang akan kau peroleh, akan di ambil orang
untuk menjadi sida-sida di istana Babel “.

Kedatangan nabi Yesaya itu kepada raja Hizkia, bukanlah semata-mata untuk
menegur sikap dan tindakan Hizkia pribadi, melainkan untuk menyampaikan
firman Tuhan semesta alam, yang Maha Kuasa baik di bumi maupun alam
semesta, yang menguasai sejarah bangsa-bangsa.Firman Tuhan itu
menyatakan bahwa semua kekayaan dan kemuliaan Yehuda yang telah di
pamerkan dan di banggakan akan di angkut ke Babel.dalam hal ini Hizkia
akan mengalami hal sama seperti raja Ahas, yaitu bangsa asing ( bangsa

5
Asyur pada zaman Ahas ) yang di jadikan sandaran, akhirnya akan menjadi
musuh yang mencaplok Yehuda.

- ayat 8
“ Hizkia menjawab kepada Yesaya “ sungguh baik firman Tuhan yang
engkau ucapkan itu ! “ tetapi pikirnya “ asal ada damai dan keamanan seumur
hidupku ! “.

Jawaban Hizkia atas nubuat itu menimbulkan pertanyaan : apakah yang di


artikan dengan “ baik “ itu ? apakah dengan jawaban itu Hizkia menyatakan
penyesalannya terhadap sikap dan tindakannya terhadap para utusan itu ?
ataukah Hizkia hanya hendak mengamini bahwa Firman Tuhan itu baik dan
benar adanya, maka harus di terima baik saja ? ada yang menafsir ucapan
Hizkia itu secara positif dan mencerminkan sikap keterbukaan Hizkia
terhadap pengertian nabi Yesaya itu, dan penyerahan diri kepada Tuhan.
Sebaliknya ada yang menafsirkan lebih, Hizkia tidak begitu terkesan oleh
kata- kata si nabi, karena yang di katakana oleh si nabi itu hanya soal masa
depan yang masih jauh, yang pasti tidak akan di alami oleh Hizkia
sendiri.kesan itu di kuatkan oleh bagian kedua ayat ini, yang mengatakan apa
yang di pikirkan oleh Hizkia.

E. TEOLOGI NASKAH
- Kesombongan mendatangkan hukuman Tuhan
- Mengucap syukurlah akan apa yang Tuhan anugerahkan.

6
F. RELEVANSI
Pasal 39 ini lebih memberikan gambaran kehidupan raja Hizkia yang di pandang
dari segi politik, khususnya dalam sikapnya terhadap raja Babel, kesalehan raja
Hizkia, tidak tampak di sini, sehingga ia mendapat teguran dari nabi Yesaya,
sikap raja Hizkia, lebih memberi kesan materialistis dan egois.
Ayat 1. kedatangan para utusan Babel itu bukan pertama-tama untuk
mengunjungi Hizkia yang telah sembuh dari sakit, dengan membawa begitu
banyak hadiah, di balik keramah tamahan itu ada maksud tertentu, yaitu ingin
mengajak Hizkia untuk bersama-sama mereka menyerang Asyur.
Saudara-saudari, dari cerita di atas, kita dapat mengambil suatu keputusan,
tentang keberadaan raja Hizkia, tergiur dengan hadiah-hadiah, raja Hizkia juga
tidak mau ketinggalan, dia memamerkan segala harta kekayaan negara kepada
para utusan itu, Hizkia seolah-olah ingin menunjukkan seluruh kekayaannya,
padahal ada kesempatan bagi Hizkia untuk menceritakan kesaksian tentang
kaebesaran dan kasih Alla, kepada para utusan itu, namun hal itu tidak di
lakukannya.
Ayat 3-4.Yesaya telah mendengar kedatangan para utusan itu dan mengenai
sambutan dan tindakan dari raja Hizkia, dalam hal ini raja Hizkia memberi
jawaban yang menunjukkan suatu kebanggaan atau kekayaannya.
Hizkia lupa dengan apa yang telah Allah buat baginya, dia mulai merasa bangga
dan memamerkan kemampuannya pada utusan – utusan itu, itulah sebabnya
Yesaya muncul dan menyampaikan Firman Allah kepadanya bahwa semua yang
telah ia pamerkan tidak satupun yang terlewati, akan di angkut ke Babel.
Saudara-saudari, sebagai orang percaya, apa saja yang telah Tuhan buat bagi kita ,
jangan lupa perkatakan itu kapan saja, di mana saja kita berada , sebagai
kemuliaan bagi namaNya.
Jangan gegabah, jangan merasa kita mampu, kita kaya, kita pintar dst, tapi baiklah
kita datang kepada Tuhan dengan kerenhadan hati, tunduk menyembah dia, dan
menempatkan Allah di atas segalanya.

7
Kesombongan akan membuat kita jatuh pada akhirnya raja Hizkia berkata “
biarlah ada damai awaban yang spontan,entah itu datang dari hati yang penuh
penyerahan ataukah dari hati yang sombong “.

Anda mungkin juga menyukai