Anda di halaman 1dari 7

YESUS MENAMPAKKAN DIRI KPD MURID-

MURIDNYA
                                                                                                      (YOH 21:1-13)

Oleh: Yohannis Trisfant , MTh

Pada umumnya, manusia bergumul dengan 2 pergumulan besar, yaitu masalah fisik dan masalah
rohani. Hal yang pertama dipikirkan oleh orang-orang zaman ini adalah uang dan kesehatan.

 Kedua, adalah masalah rohani.  manusia tidak pernah puas hanya dengan  berhasil dalam karier,
berhasil dalam rumah tangga. Mereka ingin mengejar hal-hal yang rohani. Ingin mendapatkan
kehidupan yang tenang dan damai.

 Hal yang paling menyenangkan dalam kekristenan adalah ternyata Tuhan Yesus memperhatikan
kedua kebutuhan dasar manusia ini. Tuhan tidak hanya memperhtikan bahwa kita butuh
makanan, pakaian, tetapi Tuhan juga memperhatikan bahwa diri kiita memerlukan damai,
suakcita, pengampunan dosa. Tuhan bukan hanya memperhatikan kebutuhan kita akan jaminan
keselamatan, namun Dia juga memperhatikan kebutuhan kita akan pekerjaan, kebutuhan untuk
berkeluarga.

 Hal inilah yang dinyatakan oleh Alkitab setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian. Pada waktu
Tuhan Yesus menampakkan diri yang ketiga kalinya, Dia memenuhi kebutuhan fisik dan rohani
murid-muridNya.

 Pertama, dalam Yoh 21: 1-14 Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan jasmani para murid.

        Ini terjadi ketika murid-murid menangkap ikan di Tiberias.

 Peristiwa ini terjadi di Danau Tiberias, ketika Petrus dkk menangkap ikan.

 Malam itu sebenarnya malam yg paling baik untuk menangkap ikan,

        Mereka tahu keadaan danau Tiberias

        Mereka tahu waktu yg terbaik’

        Mereka tahu arah angin

        Mereka tahu bagaimana menebarkan jala

        Mereka tahu kapan tenang dan kapan bertindak

= Tetapi malam itu mereka tidak berhasil menangkap apa-apa


 

Sepanjang malam, usaha mereka menangkap ikan tidak menghasikan tangkapan seekor ikan pun.
Ayat 9 menuiskan, bahwa sepanjang malam itu mereka tidak menangap apa-apa.

Ketika hari mulai siang, Tuhan Yesus menampakkan diri dan berdiri di pantia. Kemudian Tuhan
menasehati mereka agar menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Dan benar, ketika mereka
menebarkan jala di sebelah kanan perahu, mereka berhasil menangkap ikan yang sangat banyak,
sampai jala mereka tidak bisa ditarik.. Hal ini mengherankan. Apa bedanya menebarkan jalan
disebelah kanan dan disebelah kiri perahu? Kalau dibawah perhau memang  tidak ada ikan sejak
semalam, maka walupun ditebarkan disebelah kanan, maka tetap tidak akan mendapatkan ikan.
Jika dibawah perhau atau di dalam air memang ada ikan, maka jika kita menebarkan jala di
sebelah kanan maupun sebelah kiri sama saja. Di sebelah kiri pun akan ada ikan. Jadi rupanya,
sepanuang malam memang tidak ada ikan. Barulah setelah Tuhan memberikan perintah itu,
ikannya berdatangan dan anehnya, ikan itu berkumpul di sebelah kanan perahu. Ketika mereka
mengikuti pimpinan Tuhan ini, maka hasil mereka maksimal, menghasilakn tangkapan yang luar
biasa. Berkat itu berasal dari Tuhan. Usaha yang bagaimanapun kerasnya, bahkan sampai pagi,
tidak ada gunanya, jika Tuhan tidak memberkati. Hasil usaha ,kita akan NOL jika Tuhan tidak
memberkatinya. Salomo yang kaya raya mengatakan seperti ini:” Jikalau bukan TUHAN yang
membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang
mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-
duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia
memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Mzm 127:1-2).

 Tuhan Yesus tertarik kepada usaha manusia. Yesus tertarik kpd usaha murid-muridNya
menangkap ikan. Yesus memberitahukan mereka bagaimana caranya Dan Yesus memberikan
keberhasilan buat mereka. Dia mengirimkan ikan untuk mereka. Dan hal yg sangat penting
adalah bahwa yg melakukan ini adalah Tuhan yg bangkit, Tuhan yg hidup, Tuhan yg mulia. Dia
tdk memandang remeh atau mengabaikan usaha ataupun pekerjaan  manusia Dia tidak
memandang remeh kebutuhan akan kebutuhan hidup saudara. Dia akan menolong saudara pada
jam-jam kegagalan mereka. Dia menolong kita pada saat kita kerja. Dia tidak hanya ada di
gereja, tetapi  Dia ada di tengah-tengah pekerjaan atau tugas kita sehari-hari.  Dia adalah Tuhan
yang hidup, yang bergerak. Demikianlah indahnya hidup orang Kristen.

        Tuhan Yesus itu bukan hanya Tuhan yang ada di kamar ketika kita berdoa. Dia juga Tuhan 
yang hadir dalam urusan kita sehari-hari.

        Suatu ketika, LapTop saya Hang. Saya kemudian berniat menjualnya saja. Sebenarnya saya
masih ragu-ragu untuk menjualnya. Namun saya tetap menelopon sambol berdoa minta
pimpinan Tuhan

        Saya lihat Koran dan telepon ke beberapa pembeli. Dan ada dua orang pemberli yang saya
janji bertemu.

        Pembeli A, saya janji bertemu pada sore hari sedangkan pembeli B saya janji bertemu malam
hari
        Sore itu pun saya berangkat naik motor dengan agak ragu, jual atau tidak. Tetapi bagaimana
nantilah, tergantung penawaran

        Rupanya, waktu itu otak saya lagi hang juga  

        Sore itu, saya ke rumahnya, si pemberli B yang janjinya malam hari

        Ketika sampai di rumahnya, Pembeli B mengatakan:’ saya khan janjinya malam hari, ini
masih sore, saya masih di jalan

        Saya bingung juga.

        Saya berdoa  minta pimpinan Tuhan, apa yang harus saya lakukan

        Kemudian terlintas di pikiran saya untuk ke BEC saja, coba diperbaiki, siapa tahu bisa dan
murah

        Ketika sampai di BEC, teknisinya mengatakan kemungkinan hanya debu dan kipasnya macet

        Setelah saya taruh LapTop itui di BEC, hati saya lebih merasa damai

        Saya piker, inilah yang Tuhan kehendaki saya lakukan

        Jangan di jual, diperbaiki saja.

        Sdr, Tuhan Yesus itu hadir dalam hidup saya bukan hanya ketika saya memperiapkan
kotbah, ketika melayani di gereja.

        Tetapi Tuhan Yesus itu hadri dalam urusan LapTop juga.

Saudara, kekristenan harus relevan dengan tempat kerja. Jika tidak, maka kekristenan akan
kehilangan arti dan hanya menjadi kegiatan satu jam seminggu saja. Kalau saudara merasa sakit
dan saat itu sedang berada di jalan, mintalah pertolongan Tuhan. Berdoalah di mobil, berdoalah
ketika ada di kantor, berdoalah ketika sedang ada di angkot. Tuhan Yesus saat itu, ada di tepi
pantai. Tuhan juga ada di manapun saudara berada.

Saya sangat banyak sekali mengalami Tuhan itu hidup pada saat saya mengalami kesulitan, atau
ketika sedang sakit. Tetapi saya ingin menceritakan pengalaman Pak Benny solihin.  

Benny masih kerja di Jakarta , istrinya sedang hamil. Pada suatu hari mereka berjanji akan pergi
ke lima tempat, yaitu, ke rumah mertua, ke rumah Pak orang tua Pak Benny, kie dokter, dna ke
beberapa tempat lagi. Mereka tiba di rumah jam 22:30 malam. Ketika tiba di rumah,. Istri Pak
Benny, menangis, karena jam tangannya hilang. Dia mengajak Pak Benny mencarinya
kembali….

Bennyy: malam-malam begini keluar cari jam tangan. Nanti bukan jam tangan yang kita dapat,
tetapi kita yang kerampokan. Istrinya terus menangis dan mengatakan:’ jam itu dari mantan
pacar saya.

Benny berjanji, besok, dia akan mencari jam itu. Dan besoknya setelah pulang kerja dan setelah
selesai malam, dia mengajak temannyta mencari jamnya. Sepanjang jalan dia terus berdoa minta
pimpinan Tuhan. Temnanya mengatakan: mau cari kemana, malam-malam begini. Benny
mengatakan: ke dekat tempat praktek dokter. Temnnya sangat pesimis sekali. Sudah cari sampai
23:30 malam belum ketemu. Dan ketika mereka sedang menyusuri jalan gajahmada. Tiba-tiba
Benny merasa dia harus berhenti dan turun mencari jam istrinya. Dia pun berhenti dekat bengekl
bajaj. Tukang bengeklnya Tanya, cari apa? Benny mengatakan: ah,,,,,,,,enggak pak. Dan entah
mengapa, pak benny tergerak untuk melihat diselokang dibawah bengekl bajaj itu. Ketika itu dia
melihat ada jamnya di situ, dia segera mengambil jam itu. Sampai bengekl bajaj heran, lho ada
jam disitu, saya koq enggak lihat?

Ketika temannya mengetahui hal ini, dia mengatakan: Ben, Tuhan kamu betul Tuhan yang hidup.

 Saudaraku, Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup yang bisa kita rasakan kehadirannya dalam
setiap pergumulan kita. Muzizat itu bukan hanya ketika sdr melihat orang lumpuh berjalan atau
orang buta melihat. Tetapi muzizat itu, dapat sdr alami setiap hari bersama dengan Tuhan. Tuhan
hadir bukan hanya dalam peristiwa-peristiwa besar seperti kebaktian penyembuhan. Tetapi
Tuhan itu hadir ketika sdr sedang merasa kesakitan di kamar, ketika sdr harus mengambil
keputusan dalam pekerjaan, ketika sdr sedang mencari sesuatu. Bahkan kalau sedang cari jodoh,
Tanya saja pada Tuhan. Tuhan….apakah gadis didepan saya ini, atau pria di depan saya ini
adalah jodoh saya?  Jikalau ya…bukakan hatiku dan hatinya. Kalau bukan : tutuplah hatiku
terhadap dirinya dan tutuplah juga hatinya terhadap diriku.

 Berpalinglah kepada Allah diwaktu-waktu tertentu sepanjang hari kerja. Doa spontan ini sama
seperti anak panah yang ditembakkan langsung menuju surga. Ketika kita menaikkan doa
spontan, kita sedang melakukan kunjungan singkat ke surga, menyegarkan diri kita dengan
kenikmatan surga. Doa spontan akan menolong kita merasakan kehadrian Allah., akan
merasakan bahwa Tuhan itu hidup dan bersama-sama dengan kita.

 Hal seperti inilah yang dialami murid-murid. Mereka melihat Tuhan hadir dalam pekerjaan
mereka  di pinggri pantai. Tuhan yang bangkit juga hadir dalam pekerjaan dan setiap kesibukan
sdr. Dia menaruh perhatian terhadap kebutuhan jasmani sdr, terhadap pergumulan hidup sdr. 

 Kedua, dalam Yoh 21: 15-21. Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan rohani kita

 Setelah Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan jasmani para murid, sekarang Tuhan menangani
masalah kerohanian Petrus. Perhatian Yesus thd pekerjaan, kebutuhan jasmani tidak pernah
dipisahkan dari perhatiannya terhadap kerohanian kita. Tidak mungkin Tuhan Yesus hanya
memperhatikan kebutuhan jasmani kemudian tidak mempedulikan kebutuhan rohani. Dia
memberikan ikan tetapi Dia juga memulihkan kasih Petrus.  Tuhan Yesus paling tahu kebutuhan
hidup kita. Baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani

          Hidup manusia tidak pernah berhenti hanya sampai cukup secara fisik. Petrus saat itu
membutuhkan bukan hanya ikan. Dia membutuhkan sebuah pembaharuan dalam jiwanya. Dia
sudah menyangkal Kristus, tetapi dirinya masih dilipuit oleh perasaan bersalah.21:7. Dia yang
paling bersemangat melaksanakan permintaan Tuhan untuk membwa ikan kepada Kristus.
21:10-.  Dirinya butuh diperbaharui. Dan Kristus memenuhi kebutuhan jiwanya ini. 11. Tuhan
Yesus memenuhi kebutuhan rohani Petrus dengan memperbaharui kasih Peturs.

        Yesus bertanya:” Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada
mereka ini?  Pertanyaan Tuhan Yesus memiliki makna seperti ini: Petrus apakah engkau
mengasihi Aku lebih daripada yg dilakukan oleh murid-murid yg lain?  

Melalui pertanyaan ini, Tuhan Yesus meneguhkan kembali panggilan Petrus untuk melayani,
Tuhan Yesus meneguhkan kembali kasih Petrus. Memperbaharui kerohanian Petrus.

 Manusia memang membutuhkan materi, namun manusia membutuhkan lebih dari materi. Kita
butuh jiwa kita diperbaharui oleh Tuhan. Kita butuh pemuasan rohani dari Tuhan. Tuhan Yesus
mengatakan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja. Manusia membutuhkan kebutuhan rohani
selain kebutuhan fisik. Kita lebih dari sekedar tubuh materi yang membutuhkan materi, tetapi
kita adalah mahluk rohani yang membutuhkan Allah untuk jiwa kita. Manusia modern ini
berusaha memuaskan rohani atau jiwa mereka dengan berbagai macam cara. Manusia berusaha
memuaskan jiwanya dengan cara , main game, nontin TV, Bisokop, obatan-obatan, seks,
kesenangan. Semuanya itu dikejar dan dilakukan untuk apa? Untuk memuaskan jiwa. Ada juga
yang memuaskan jiwanya dengan cara belajar Yoga, menyatu dengan alam. Buku-buku Yoga itu
banyak dijual di toko buku-toko buku. Semuanya itu hanya menghibur sejenak di tengah
penderitaan jiwa manusia. Namun yang paling celaka adalah, semua aktivitas untuk memuaskan
jiwa itu, yang dicari di luar Kristus, membuat manusia tidak bisa melihat keadaaan diri mereka
yang sebenarnya bahwa mereka sedang menuju kepada kebinasaan. Mereka dengan sia-sia
berusaha mengisi jiwa mereka dengan apa yang ada disekitarnya. Ketika ada yang mengajari
untuk belajar hipnotis , dia belajar. Ketika ada yang mengatakan harus bekajar Yoga, dia pun
mempelajari Yoga. Tetapi semua itu sia-sia.Tidak akan bisa memberikan kepuasan jiwa. Jiwa
kita itu ibaratnya seperti jurang yang tak terbatas dalamnya. Jurang yang tak terbatas ini tidak
bisa dipuaskan atau dipenuhi dengan materi, dengan kesenangan kesenangan dunia. Jurang hati
kita yang dalam dan kosong ini hanya bisa diisi penuh oleh Allah yang tak terbatas dan tak
berubah, yaitu Kristus sendiri. Kristus yang menjadi jawaban bagi kehausan jiwa manusia.
Seberapa banyak pun kekayaan yang kita miliki dan walaupun kita mampu membeli semua
kesenangan yang ada di dunia ini, namun hanya Tuhan Yesus yang dapat memuaskan hati kita.
Hanya Dia yang dapat mengisi kekosongan jiwa kita.

Jiwa yang jauh dari persekutuan dengan Kristus akan kering , akan kropos,  akan sekarat dan
sakit.   
Ada seekor rusa, yang sedang berjalan dan melongok kiri, kanan. Rusa ini bukan sedang berjalan
di hutan yang rimbun, tetapi dia sedang berjalan di sebuah hutan yang kering dan panas. Rusa ini
sedang mencari air. Lama dia berjalan dan belum menemukan air. Dan karena sudah sangat lelah
dan kehausan, akhirnya rusa ini jatuh tergeletak. Pada kondisi yang sekarat itu, dia melihat pada
jarak 1 KM ada sebuah sungai yang mengalir denga air yang sangat jernih. Semangatnya
kembali bangkit. Dia berusaha untuk bangun menuju ke sungai itu. Tetapi rusa ini lupa bahwa
keinginan dan kekuatannya itu tidak berimbang. Ketika dia bangkit, dia jatuh kembali. Dia terus
berusaha. Dengan jatuh bangun, rusa itu membutuhkan waktu 2 jam untuk mencapai sungai
tersebut. Tetapi ketika dia sudah dekat dengan sungai itu, sungainya menghilang. Ternyata itu
hanyalah fatamorgana. Kalau sedang panas terik, maka kita akan melihat seolah-olah di depan
kita ada sungai. Namun ketika didekati ternyata itu bukan sungai. Rusa itu akhirnya tergeletak
dan tidak mendapatkan air. Dia hanya bisa berseru:’ air,air,air. Rusa itu mati.

 Sesungguhnya, jiwa kita seperti rusa yang merindukan air. Jiwa kita haus kepada Allah yang
hidup, jiwa kita menangis. Mungkin jiwa kita tertatih-tatih seperti rusa tadi: sakit, sekarat,
kropos, butuh air. Dari luar kita nampak baik, secara materi tidak berkekurangan, namun di
dalam hati, kita sudah sangat kering, sudah sangat kropos. Kita menginginkan kepuasan rohani,
namun kita tidak mendapatkan kepuasan rohani itu. Kita pikir bahwa kepuasan hati itu,
ketenangan itu diperoleh kalau kita berhasil dalam pekerjaan. Namun setelah berhasil pun hati
kita tetap tidak merasa puas dan tenang. Kita menjerit, dan putus asa. Mengapa  hal ini terjadi?
Oleh karena kita sudah demikian jauh dari Tuhan. Kita sudah terlalu lelah mencari uang. Kita
tidak pernah peka lagi mendengarkan suara Tuhan yang berbicara kepada kita. Kita tidak lagi
peka melihat kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Kapankah Petrus diperbaharui oleh Kristus?
Apakah pada waktu Tuhan memberkati pekerjaannya dengan ikan yang melimpah? Bukan.
Petrus diperbaharui oleh Tuhan Yesus ketika dia sedang makan bersama dengan Tuhan, yakni
ketika Petrus sedang mendengarkan Tuhan berbicara. Jiwa kita akan dikuatkan kembali,
diberikan ketenangan, sukacita ketika kita mendengarkan Tuhan Yesus berbicara melalui
firmanNya. Jiwa yang kropos, sekarat akan menjadi kuat kalau kita sering mendengarkan Tuhan
berbicara melalui Alkitab.  Ketenangan hati, kepuasan rohani, dan mengasihi Tuhan akan terjadi
kalau kita setia mendengarkan Tuhan Yesus berbicara. Tanpa duduk mendengarkan Tuhan
berbicara kepadanya, Petrus tidak akan pernah dapat mengasihi Tuhan lebih daripada yang lain.
Tanpa duduk mendengarkan Tuhan berbicara, Petrus tidak akan pernah dapat setia mengikuti
Tuhan sampai mati.  Namun karena Petrus sudah duduk mendengarkan Tuhan Yesus berbicara,
maka Dia mulai saat itu mengasihi Tuhan dan mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh,
sampai akhirnya dia mati disalibkan. Jiwa saudara akan kuat, kasih sdr akan dalam dan hidup sdr
akan memuliakan Allah, kalau sdr mau setia mendengarkan Tuhan berbicara melalui Alkitab.
Waktu yang kita pakai untuk baca Alkitab itu tidak banyak, tetapi hasilnya luar biasa,
merubahkan hati, merubahkan hidup. Sdr duduk lama di depan TV nonton si Tukul, yang suka
kembali ke Laptop, hanya memberikan kesenangan yang sementara. Setelah nonton, sdr kembali
kepada kekeringan jiwamu dan kehausan rohanimu. Sdr baca novel yang menarik, atau ngobrol
lama dengan temanmu, hanyalah memberikan kesenangan yang sesaat. Namun setelah itu sdr
akan kembali menghadapi kenyataan bahwa sdr belum bisa menyingkirkan kegalauan hati mu.
Hidup sdr itu tidak pernah merasa tenang dan hidup sdr belum menjadi berkat buat orang lain
karena sdr melalaikan Kristus, yang ingin berbicara kepada sdr. Ada satu prinsip yang penting
yang kita abaikan. Prinsip itu adalah, tidak semua acara TV yang baik, perlu di tonton, tidak
semua buku yang baik perlu dibaca dan tidak semua orang yang ingin ngobrol dengan kita perlu
dilayani. Hubungan kita dengan Tuhan, adalah yang paling utama diatas segalanya. Karena kalau
hubungan dengan Tuhan baik, maka ketika kita mengobrol dengan orang, maka kita menjadi
berkat dan bukannya menambah dosa dengan gossip.

. Kita manusia punya dua masalah besar, yakni kapan harus mulai dan kapan harus berhenti. Dari
dulu, kita mengatakan, nanti saya akan mengikuti Tuhan. Tetapi kita tidak pernah mulai
mengikuti Tuhan. kita mengatakan, nanti saya akan melayani Tuhan, tetapi kita tidak pernah
mulai melayani Tuhan Kita mengatakan, saya akan memperbaiki hubungan pribadi saya dengan
Tuhan, saya akan rajin berdoa dan baca Alkitab, namun kita belum memperbaiki hubungan
dengan Tuhan itu sampai hari  ini. Kita tidak berdoa, kita tidak baca Alkitab bahkan sampai hari
ini. Petrus telah memulai kembali sebuah kerohanian yang baru. Pada hari itu, dirinya
diperbaharui oleh Tuhan Yesus. Kasihnya diperbaharui. Kapan dia mulai lagi mengasihi Tuhan
Yesus? Pada saat itu juga. Dia menangis dengan tersedu-sedu. Kapan dia mengakhiri
pelayanannya mengikuti Tuhan Yesus? Yohanes 21: 18–19. Petrus akan mengulurkan
tangannya dan orang lain akan mengikat dia dan membawanya ke tempat yang tidak
dikehendakinya.  Ayat 19 menyatakan bwha Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Semunya
itu terjadi pada tahun 64, dibawa pemerintahan Nero, Petrus akhirnya mati disalibkan. Petrus
tidak bisa memilih kapan dirinya akan mengakhiri pelayanan dan hidupnya. Hal itu ditentukan
oleh Tuhan. Namun Petrus bisa menentukan kapan dia harus mulai mengasihi Tuhan Yesus dan
mengikut Tuhan.

Kapan kita harus mulai, merupakan sebuah pilihan. Tetapi kaan kita harus mengahiri, bukanlah
pilihan. Tuhan yang menentukan kapan kita harus mengakhirinya. Petrus memilih untuk segera
memlia mengaishi Tuhan lebh daripada yang lain. Petrus memilih untuk segera memenuhi
kehasuan jiwanya dengan datang kepada Tuhan Yesus. Dan Tuhan menetapkan sebuah waktu
buat Petrus untuk mengakhiri pelayanannya pada tahun 64..dengan mati memuliakan Tuhan.  

Kapan kita harus mulai mengaishi Tuhan? Kapan kita ingin jiwa kita menjadi segar dan kuat
kembali? Itu meruakan pihan sdr. Sdr mau hari ini dipebahraui oleh Tuhan atau sdr maunya nanti
kapan-kapan diperbaharui , itu merupakan pilihan sdr. Tetapi kapan kita harus mengakhiri hidup
kita itu bukan pilihan kita. Pilihan kita akan menentukan apakah kita akan mati dengan jiwa yang
kuat, tenang atau dengan jiwa yang kropos, kehausan , dan sekarat. Itu merupakan pilihan kita.

Anda mungkin juga menyukai