PENDAHULUAN
Beberapa nabi, terutama ialah Amos dan Hosea, Yesaya dan Mikha,Yeremia dan Yehezkiel
diutus Allah untuk menyampaikan berita kecaman dan ancaman bencana. Tuhan akan mencabut
umatNya, yakni Kerajaan Israel terlebih dahulu, Kerajaan Yehuda dan Kota Yerusalem terlebih
Pengutusan para Nabi yang tadinya sudah dibahas secara umum,kini hendak di uraikan secara
terperinci. Khususnya pada makalah ini akan dibahas mengenai pemberitaan Nabi Amos
1
BAB II
PEMBAHASAN
Amos menonjol karena ciri-ciri pemberitaannya yang khas. Sebagai Nabi yang bertugas di Israel
bagian Utara, Yang merupakan kerajaan yang memiliki ikatan Historis dengan Yehuda, selain
Hosea hanya dialah yamg tercatat di dalam ingatan umat. Salah satunya Amos terkenal sebagai
utusan Allah yang membanggakan statusnya sebelum bertugas. “Seorang awam dari tengah-
tengah rakyat”, peternak domba dan pemungut buah ara hutan (Am 1 : 1-7 ) yang enggan disebut
“nabi”. Tidak banyak nabi-nabi yang memberitakan Firman Allah kepada bangsa-bangsa yang
berjauhan tempat. Salah satunya Amos di samping Yunus, yang dengan sungguh-sungguh
disuruh pergi ke luar negeri , yang tentunya menghadapi bahaya berlipat ganda.
Dengan pemberitaannya yang jelas tegas, khususnya dengan penolakannya terhadap suatu
masyarakat yang menindas kaum miskin dengan memakai kedok keTuhanan, Amos menjadi
Pemberitaannya mengenai penolakan terhadap penindasan yang dialami oleh kaum marginal
(miskin) inilah yang akan menjadi pokok pembahasan kami. Yang akan dilihat berdasarkan
Kitab Amos pasal 4 : 1-3. Oleh sebab itu kita akan melihat Latar belakang kitab,Latar belakang
saat ini untuk memperjelas inti dari penolakan Amos yang berkaitan dengan kemiskinan dan
kemakmuran.
2
Amos bernubuat di zaman Uzia raja Yehuda dan d zaman Yerobeam II raja Israel. Amos
berasal dari Yehuda. Ia mula-mula seorang peternak domba dan juga pemungut buah ara
hutan. Allah memanggil dia dari menggiring gembalaannya untuk memberitakan Tuhan
di Israel. Tuhan Allah telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat? (amos 3:8). Amos
harus bernubuat oleh karena Allah memanggil dia. Sehingga ia tidak dapat dan tidak
boleh tinggal diam. Hal ini dinyatakan pula kepada Amazia, imam di betel (amos 7:10-
17) waktu Amazia mengadukan ia kepada raja bahwa ia telah mengatur pemberontakan
kepada raja. Amazia menasihatkan amos supaya ia lari ke Yehuda dan bernubuat di sana
saja. Amos menjawab bahwa Allah memanggil dia. Lalu diulanginya nubuat tentang
Israel yang akan diangkut dan tertawan. Selain itu dinyatakan pula hukuman Allah atas
Amazia yaitu istrinya akan bersundal anak-anaknya akan mati dibunuh dan ia sendiri
Nubuat Amos ini teristimewa ditujukan kepada keadaan buruk masyarakat Israel dan
yehuda, yakni orang-orang miskin disiksa dan para yatim dan janda-janda tidak
diperlakukan secara adil. Juga atas bangsa-bangsa yang hidup disekitar Israel akan datang
hukuman Allah. Amos juga menentang kebaktian anak lembu di betel. Satu-satunya jalan
keselamatan untuk Israel adalah Israel harus mencari Tuhan : sebab beginilah firman
Tuhan kepada kaum Israel; carilah aku maka kamu akan hidup (amos 5:4) dalam lima
penglihatan, Amos melihat hukuman Allah datang atas Israel. Israel akan tersebar di
tengah-tengah bangsa kafir, sesudah itu berakhirlah hukuman itu. Allah akan membangun
kembali pondok daud. Israel akan muncul kembali, mereka akan tinggal di negerinya
sendiri dan tidak akan ditinggalkannya lagi negeri itu, inilah suatu nubuat yang terlaksa
3
B. Latar Belakang Perikop
Amos 4 : 1-3 merupakan bagian yang berbicara tentang kecaman Allah dan juga
merupakan nubuatan hukuman bagi bangsa Israel (Samaria) karena perlakuan mereka.
Di mana nubuatan hukuman kepada bangsa Israel dimulai pada pasal 2 yang berlanjut
sampai pasal 4, sehingga kita dapat melihat hubungan antara Amos 4 : 1-3 dengan
hubungan denagn perikop sesudahnya, di mana kita dapat melihat bahwa kecaman Allah
terhadap bangsa Israel dilanjutkan dengan sebuah sorotan mengenai ibadah mereka yang
hanya sebatas formalitas sehingga jelas bahwa antara Amos 4 : 1-3 mempunyai
2. Keadaan Teks
Terjadi pemerasan
4
Menurut Lembaga Alkitb Indonesia Amos 4 : 1-3 hanya dibagi dalam 1 pokok pikiran,
kemewahan”
2. Menurut kelompok
D. Tafsiran
Apa gunanya tidak kaya dalam hubungannya dengan Allah? Nyonya-nyonya besar
Samaria yang sifatnya pemeras dan tidak toleran terhadap bawahan-bawahannya yang
mereka, kelakuan mereka yang seperti itu membuat mereka disebut dengan istilah lembu
basan.
Basan merupakan tempat yang terletak di timur danau galilea. Tempat ini terkenal
dengan gandum dan padang rumputnya terlebih lagi karena lembunya yang sangat
gemuk. Istilah ini menunjukkan bahwa sebenarnya mereka hidup dalam suatu
Wanita kalangan atas yang disebut lembu basan, yang hidup berpesta-pora menekan
suami mereka untuk memeras orang lemah dan menginjak orang miskin, sangat dikecam
5
oleh Allah sehingga melalui perantaraan Amos, Amos menunjukkan suatu kecaman
sini garis yang menyamakan kejahatan sosial dengan dosa rohani menjadi jelas (bnd 3 :
14). Masyarakat yang pemeras dan memikirkan diri sendiri itu berdiri di hadapan Allah.
Kejahata adalah kejahatan dan dosa adalah dosa karena Allah adalah Allah. SifatNya
yang kudus meletus dalam kemurkaan terhadap apa yang menghinakan Dia. Kekudusan
Allah akan membuktikan kebenaranNya melalui hukumanNya atas dosa. Ini merupakan
Allah.
Kata kait sama halnya dengan kail ikan. Tawanan – tawanan digiring dengan tali
yang diikat kepada cincin pada bibir mereka. Benda semacam kail dan kail ikan
Pada ayatnya yang ketiga kata belahan tembok dan ke arah Hermon
celah yang dibuat oleh musuh di tembok kota. Ke arah Hermon berarti tempat
penawanan.
E. Teologi Naskah
6
Wanita harus bisa menahan diri
F. Relevansi
Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi kesenjangan sosial antara yang kaya dan
yang miskin. Hal tersebut sering kali nyata terjadi karena kaum yang kaya ingin semakin kaya
sehingga menghalalkan berbagai macam cara walaupun terkadang orang miskin yang menjadi
korban.
Realitas seperti ini telah menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat di sepanjang zaman tak
terkecuali pada zaman bangsa Israel. Ketika realitas tersebut terjadi di tengah-tengah kehidupan
bangsa Israel Allah melalui pemberitaan nabi Amos sangat mengecam hal itu, sehingga
mengakibatkan hukuman bagi para pelakunya. Di tengah-tengah realitas berjemaat terkadang hal-hal
seperti itu juga muncul. Sering terjadi ketidak-adilan yang dilakukan oleh orang yang berada di atas
terhadap yang ada di kalangan bawah. Masalahnya sekarang ialah apakah ada yang berani muncul
sebagai Amos yang baru yang berani menyampaikan Firman Tuhan tanpa intervensi dan rasa takut
karena pemberitaan yang benar itu?. Karena terkadang ketika ingin menyampaikan Firman Tuhan
sering di bayangi dengan jabatan, popularitas dan juga hubungan dengan orang yang ingin
diberitakan Firman. Pada makalah ini mau mengajak kita sebagai hamba Tuhan agar berani
menyampaikan Firman Tuhan secara benar tanpa memandang objek yang di tuju bahwa Allah sangat