Anda di halaman 1dari 4

Nama : Faustina Marbun

Kelas : XII IPS 1


No urut : 11

NABI
PENGERTIAN
Nabi umumnya diartikan sebagai seseorang yang berbicara atas nama Tuhan dan
menyampaikan apa yang menjadi pesan Tuhan kepada manusia; entah pesan itu yang sudah
lampau saat itu atau masa yang akan datang. Maka umumnya nabi adalah seseorang yang
diterangi/ dikaruniai Tuhan untuk memberikan nubuatan, berkhotbah, menyampaikan pesan,
petunjuk, perintah Tuhan dan kehendak-Nya kepada umat-Nya, secara khusus pesan
nubuatan rencana kasih karunia keselamatan Allah di dalam Kristus. Selain menyampaikan
nubuatan, para nabi juga menegur umat Tuhan jika mereka menyimpang dari kehendak
Tuhan.

PENGELOMPOKKAN
A. Nabi besar (major prophets)
1. Yesaya
Yesaya hidup pada masa pemerintahan raja-raja Uzian, Yotam, Ahaz, Hizkia, dan
beritanya berlangsung dari tahun 740-701 SM pada tahun ke-14 pemerintahan raja
Hizkia. Menurut tradisi Yahudi pelayanan Yesaya terjadi antara tahun 750-690 SM
dan kematiannya akibat kekejaman raja Manasye, yaitu digergaji dalam lubang pohon
kayu.
2. Yeremia
Yeremia adalah anak Hilkia yang lahir pada tahun 640 SM dan dipanggil pada tahun
ke-31 pemerintahan raja Yosia dalam umur yang masih muda. Yeremia merupakan
seorang nabi besar dari keluarga Imam, Ia melayani pada masa pemerintahan lima
raja Yehuda terakhir yaitu Yosia, Yoahas, Yoyakim yoyakhin dan Zedekia. Pelayanan
Yeremia terentang sepanjang 40 tahun. Yeremia melayani hingga runtuhnya kerajaan
Yehuda di mana mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun akibat pemberontakan
mereka kepada tuhan yang dicatat dalam bagian akhir kitab Yeremia.

1
3. Ratapan
Ratapan adalah tulisan-tulisan nabi Yeremia yang berisi ratapan dan tangisan sang
nabi akibat penderitaan umat Tuhan, bangsa Yehuda. Nabi Yeremia melayani di
Yehuda selama puluhan tahun tanpa menghasilkan pertobatan di antara umat pilihan
Allah. Bangsa Yehuda tetap mengeraskan hati mereka dan terus hidup dalam
penyembahan berhala serta meninggalkan Allah yang hidup, Allah nenek moyang
mereka Abraham, Ishak, dan Yakub
Akibatnya Yehuda Tuhan izinkan diserbu oleh bangsa Babel, yang membunuh dan
menyiksa orang-orang Yehuda, membakar dan menghancurkan Bait Suci mereka
serta membuang penduduk Yerusalem ke Babel. Hal ini membuat nabi Yeremia
sangat bersedih dan meratap yang dituliskannya dalam kitab ratapan ini.
4. Yehezkiel
Yehezkiel adalah seorang nabi besar yang melayani di pembuangan Babel selama 22
tahun. Di sana ia mendapat panggilan sebagai nabi setelah berusia 30 tahun atau 5
tahun. Yehezkiel bernubuat tentang hati yang baru yang Tuhan beri kepada umatnya
yakni hati yang taat akan dia. Selain bernubuat tentang bangsa Israel, Yehezkiel juga
bernubuat tentang bangsa-bangsa lainnya khususnya hukuman yang akan menimpa
bangsa-bangsa tersebut. Nubuat penting lainnya dari Yehezkiel adalah tentang Bait
Suci Israel yang akan dibangun pada akhir zaman yang dicatat secara panjang lebar
dan terperinci dalam 8 pasal terakhir dari kitab Yehezkiel.
5. Daniel
Daniel adalah seorang pemuda Yahudi yang dibuang ke Babel akibat pemberontakan
Nya kepada Tuhan. Namun atas anugerah Tuhan Daniel kemudian menjadi seorang
pejabat tinggi di situ. Selain sebagai pejabat tinggi negara dia juga dikaruniai dengan
hikmat surgawi, penglihatan dan mimpi sehingga ia layak disebut sebagai nabi,
kendati di Perjanjian Lama tidak pernah disebut dia sebagai nabi.
Daniel dapat menjelaskan mimpi Nebukadnezar tentang patung serta menafsirkannya.
Mimpi tersebut berbicara tentang 5 kerajaan yang silih berganti menguasai dunia di
mana puncaknya adalah kerajaan Mesianik. Daniel juga dapat melihat masa depan
bangsanya, bangsa Yahudi, yakni kembalinya mereka dari pembuangan dan
berjayanya mereka atas musuh mereka serta datangnya Mesias. Puncaknya Daniel
melihat akhir zaman tentang kebangkitan orang mati, penghakiman hidup kekal dan
hukuman kekal yang dicatat dalam bagian akhir Kitab Daniel.

2
B. Nabi kecil (minor prophets) 
1. Hosea 7. Nahum
2. Yoel 8. Habakuk
3. Amos 9. Zefanya
4. Obaja 10. Hagai
5. Yunus 11. Zakharia
6. Mikha 12. Maleakhi

NABI AMOS
Amos adalah seorang nabi di Israel pada abad ke-8 SM. Nama Amos berarti "beban."
Ia penduduk Tekoa wilayah Yehuda, yang terletak kira-kira 16 km sebelah selatan
Yerusalem dan 6 km sebelah selatan Bethlehem. Desa Tekoa terletak di perbukitan kurang
lebih seribu meter di atas permukaan laut. Wilayah pertaniannya subur, memiliki
beberapa sumber air, dan menjadi tempat pengintaian yang penting dalam pertahanan
wilayah Yehuda. Amos dipanggil dari desa tersebut untuk menyampaikan warta di
tempat peziarahan Betel. Ia bukan nabi profesional yang terikat pada salah satu tempat
peziarahan atau ibadah, tetapi sesuai dengan pengakuannya, ia adalah seorang peternak
dan pemelihara pohon korma atau pencari buah hutan. Sehingga, kemungkinan besar ia tidak
diasuh dalam golongan para nabi dan tidak melalui pendidikan untuk menjadi nabi di
sekolah atau perkumpulan.
Menurut catatan Alkitab Kristen (Amos1:1), Amos berkarya pada masa pemerintahan
raja Uzia, dari Kerajaan Selatan dan dalam zaman Yerobeam II, anak Yoas, Kerajaan Utara.
Pada masa itu, Kerajaan Utara mengalami masa-masa kejayaannya, terutama di bidang
ekonomi, militer dan politik. Akan tetapi, Amos menjumpai banyak ketidakadilan sosial
yang marak dalam masyarakat; perdagangan internasional yang luas untuk keuntungan para
penguasa; praktik-praktik bisnis yang penuh tipuan terhadap orang miskin dan tak berdaya;
dan perampasan tanah milik orang yang miskin. Pada saat itu upacara-upacara keagamaan
terus dipelihara, tetapi hal itu dilaksanakan beriringan dengan sifat kefasikan. Korban
persembahan yang mahal diberikan, namun merupakan uang pemberian mereka yang
miskin.
Sebagai seorang gembala yang dipilih Allah, Amos bertugas untuk mewartakan
tanda-tanda penghakiman dan bahwa kesudahan Kerajaan Utara segera datang. Ia
mewartakan pengadilan yang amat keras dan kuat bagi raja dan bagi umat Israel,

3
bahwa tanah mereka akan hilang, umat akan diusir dan para pemimpin akan hancur
karena perang. Ia menekankan wibawa kekuasaan dan kasih Allah yang harus
dinyatakan bagi kehidupan bersama dalam kasih dan keadilan, terutama bagi mereka
yang tersisih dan tertindas. Amos menghubungkan ketidakadilan yang terjadi di
sekelilingnya dengan kecenderungan memperkaya diri dan mengabaikan perintah Allah
untuk memerhatikan kepentingan bersama. Amos juga menyampaikan kritik, peringatan
dan ancaman terhadap kebiasaan hidup masyarakat yang hanya mencari keuntungan bagi
dirinya sendiri dan tidak mengingat karya kasih Allah terhadap mereka. Dalam hal
keagamaan, Amos menyampaikan kritiknya bahwa ibadat mereka tidak akan berkenan
jika tidak didasari sikap hati bertobat dan iman yang hidup, serta tercermin dalam
kehidupan manusia dengan sesamanya. Sebab, Allah mengerjakan keselamatan tidak hanya
bagi Israel tetapi juga bagi segala bangsa. Selain itu, salah satu yang menarik dalam
pewartaan Amos ialah hilangnya peringatan terhadap penghormatan dewa/dewi, yang
menjadi ciri khas kritik nabi-nabi sezamannya. Sehingga, Allah diakui sebagai Allah
yang universal, Tuhan yang Esa. Gaya bahasa Amos sederhana namun sangat keras dan
tajam, berisi kecaman dan ancaman, sebab israel terlena akan statusnya sebagai umat
pilihan Allah. Keseluruhan dari pewartaan Amos dapat digambarkan dengan
memperhatikan beberapa hal, yiatu lima penglihatan yang menjadi isyarat akan nasib
kerajaan Utara; pertikaian Amos dengan imam Amazia; dan diskusi Amos dengan para
pendengar mengenai relasinya dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai