Anda di halaman 1dari 15

BIOGRAFI

NABI BESAR DAN KECIL

NAMA : ELISA KAWAY

NIM : 202210759

MAPEL : PENGANTAR PERJANJIAN LAMA

DOSEN : YABES DOMA M.TH

1. Nabi nabi besar

A. Yesaya

Latar Belakang

Kitab Yesaya adalah tulisan pertama dari kitab para nabi dalam Alkitab dan Nabi Yesaya
dianggap sebagai nabi terbesar dari nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Nama “Yesaya” berarti
Tuhan adalah keselamatan.nama panjang yesaya bin amos adalah keselamatan. Yesaya bin Amos
(bukan nabi Amos) berasal dari keluarga raja. Yesaya sezaman dengan nabi Hosea dan nabi
Mikha. Yesaya dan Mikha bernubuat untuk kerajaan Yehuda dan Yerusalem. Ia bernubuat pada
zaman raja Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia. Yesaya aktif melayani selama 60 tahun sebelum ia
dihukum mati pada masa pemerintahan Manasye.

Pasal 1-39 berisi kritikan dan pernyataan yang tajam ketika ia memanggil Yehuda, Israel
dan bangsa-bangsa sekitarnya untuk bertobat dari dosa-dosa mereka

Pasal 40-66 dipenuhi dengan penghiburan dan pengharapan ketika Yesaya


mengungkapkan janji Allah tentang berkat masa depan melalui kedatangan Mesias artinya yang
diurapi.
Tujuan : Memanggil bangsa Yehuda untuk kembali kepada Allah dan menceritakan tentang
keselamatan dari Allah melalui Mesias

Penulis : Nabi Yesaya

Tanggal penulisan : Pasal 1-39 ditulis sekitar tahun 700 SM. Pasal 40 - 66 dituli sekitar tahun
681 SM yaitu menjelang akhir hidup Yesaya.

Ayat Kunci : Yesaya 53:5

Tokoh penting : Yesaya dan dua putRanya yaitu Syear Yasyub (artinya orang-orang yang
tertinggal akan kembali), Maher-Syalal Hasy-Bas (artinya cepat rusak, cepat jadi mangsa). Nama
yang diberikan kepada anaknya merupakan petunjuk mengnai misinya.

Ciri-ciri: kitab Yesaya berisi prosa dan puisi serta menggunakan personifikasi. Mengandung
nubuatan mengenai peristiwa yang akan segera terjadi dan yang terjadi pada waktu yang masih
jauh ke depan.

Garis-garis besar

A. Kata – kata penghakiman (1-39:8)

1. Dosa Israel dan Yehuda

2. Hukuman terhadap bangsa-bangsa kafir

3. Tujuan Allah dengan penghakiman

4. Pengharapan Yerusalem

5. Peristiwa-peristiwa selama pemerintahan Hizkia

B. Kata – kata penghiburan (40:1-66:24)

1. Pembebasan Israel dari pembuangan

2. Penebusan masa depan

3. Kerajaan masa depan

Tema-tema Utama

1. Kekudusan Allah sempurna dan tanpa dosa dalam segala motif dan tindakan-Nya. Allah
memegang kendali atas kekuasaan, penghakiman dan kasih. Sifat kekudusan Allah adalah
standar moralitas kita.
2. Hukuman Allah berjanji hendak menghukum Israel, Yehuda dan bangsa-bangsa lain karena
tindakan amoral (tidak bermoral), tidak beriman, serta penyembahan berhala.

3. Keselamatan

B. Yeremia

Latar belakang

Masa Yerermia adalah masa yang sangat penting dalam sejarah Yehuda. Sepanjang empat
puluh tahun (40 th) yang penuh kekacauan Yeremia mewartakan FirmanAllah kepada raja rakyat
yang penuh pengorbanan. Namun selama itu tidak seorangpun yang menyimak apalagi
bertindak. Secara materipun dia tidak berhasil. Yeremia dimasukkan ke dalam penjara (ps 37 dan
kedalam sebuah perigi (ps 38). Dibawa ke Mesir sebagai tawanan (ps 43) ; ditolak sesama
warganya (11:19-21), keluarganya (12:6); ditolak oleh imam-imam dan nabi-nabi palsu (20:1-2;
28:1-17) ; para sahabat (20:10); para pendengarnya (26:8); dan raja-raja (36:23). Di mata dunia
Yeremia bukanlah seorang nabi yang berhasi namun di mata Allah Yeremia adalah salah satu
dari orang-orang yang paling sukses di sepanjang sejarah karena ketaatan dan kesetiaannya
menyampaikan nubuat. Kitab Yerermia menceritakan kehidupan pemberitaannya dan merupakan
teladan dari nubuat yang benar.

Tujuan penulisan : mendorong umat Allah unutk meninggalkn dosa-dosa mereka dan kembali
kepada Allah.

Penulis: Nabi Yeremia

Pembaca mula-mula: penduduk kerajaan Yehuda Tanggal penulisan : Sekitar tahun 627 – 586
SM

Ayat Kunci : Yeremia 2:19

ToKoh – tokoh penting :Yeremia, Raja-raja Yehuda (Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakin, dan
Zedekia); Barukh, Ebed-Melekh, Raja Nebukadnezar, Orang-orang Rekhab.

Tempat Utama: Anatot, Yerusalem, Rama, Mesir.

Ciri-ciri kitab: Kitab Yeremia merupakan kombinasi antara sejarah, puisi, dan biografi. Yeremia
kerap memakai simbolisme untuk menyampaikan pesannya

C. Yehezkiel

Latar Belakang

Yehezkiel adalah seorang yang memilih mentaati Allah. sekalipun dia adalah seorang imam
(1:3), ia adalah seorang Yahudi yang menjadi pengkhotbah jalanan di Babel selama 22 Tahun
untuk memberitahu setiap orang mengenai penghukuman dan keselamatan dari Allah serta
memanggil mereka untuk bertobat dan taat kepada Allah. Yehezkiel hidup sesuai dengan apa
yang dikhotbahkan.

Kitab Yehezkiel mencatat rentetan kejadian dalam kehidupan pelayanan nabi Yehezkiel
sendiri. Dimulai dengan panggilannya sebagai seorang nabi dan penugasannya sebagai seorang
“penjaga Israel” dan seterusnya. Akhirnyas kitab Yehezkiel ditutup dengan pesan tentang
pengharapan, saat Yehezkiel memberitakan kesetiaan Allah dan menubuatkan berkat-berkat
masa depan bagi umat Allah (pasal 33- 48).

Tujuan penulisan : Memberitahukan penghukuman Allah atas Israel dan bangsa-bangsa lain,
serta akhirnya menubuatkan keselamatan umat Allah.

Penulis : Yehezkiel, anak Busi seorang imam dari bani Zadok.

Pembaca mula-mula: orang-orang Yahudi yang ditawan di Babel.

Tanggal penulisan : Kira-kira tahun 571 SM Ayat Kunci : Yehezkiel 36:24-26

Garis-garis Besar:

A. Yehezkiel menyampaikan pesan tentang malapetaka (1:1-24:27)

1. Panggilan Yehezkiel

2. Penglihatan tentang dosa dan penghakiman

3. Penghukuman Allah pasti terlaksana

B. Pesan bagi Bangsa-bangsa lain ( 25:1-32:32 ) Yehezkiel mengutuk tindakan jahat dari 7
bangsa karena pernyataan mereka yang meremehkan kesucian dan kedaulatan Allah mengenai
umat-Nya.

Sekalipun mereka akan mengalami penghukuman Allah.

C. Pesan tentang Pengharapan yaitu pemulihan umat dan ibadah kepada Allah (33:1- 48:35 )
Setelah Yerusalem jatuh , Yehezkiel menyampaikan pesan tentang pemulihan dan pengharapan
mengenai masa depan bangsa Yahudi . Bangsa itu harus mengalami penawanan selama 70 tahun
sebagai akibat dosa mereka. Yehezkiel memberikan gambaran tentang kekudusanAllah yang tak
tak berubah.

D. Daniel

Latar belakang

Daniel berarti Allah hakimku. Daniel adalah seorang keturunan raja dan memiliki kepribadian
yang menarik. Ia dipilih bersama 3 pemuda Ibrani lainya, yaitu Sadrakh Mesakh, dan Abednego
untuk dididik supaya bekerja bagi raja. Yehezkiel menyebut Daniel sebagai orang yang benar
dan bijaksana (Yeh.14:14, 20 ; 28:3). Kesalehan dan kerendahan hati Daniel serta
ketergantungannya kepada Allah 60 disebutkan hampir dalam setiap pasal kitabnya. Dia seorang
yang rajin berdoa. Doa syafaat Daniel dalam pasal 9 adalah salah satu doa yang terkenal yang
dicatat di dalam Alkitab.

Kitab Daniel ditulis dalam dua bahasa. Pasal 1-2:4 pasal 8-12 ditulis dalam bahasa Ibrani.
Bagian dari Pasal 2:4 sampai pasal 7 ditulis dalam bahasa Aram (bahasa-bahasa kerajaan timur
waktu itu) bahasa yang dapat dipahami oleh raja. Daniel memakai bahasa Ibrani apabila menulis
hal-hal yang mengenai bangsanya sendiri.

Tujuan penulisan: Memberikan catatan sejarah mengenai orang-orang Yahudi yang setia, yang
hidup dalam pembuangan dan untuk menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas langit dan
bumi,mengatur kekuatan alam, nasib bangsa-bangsa dan memelihara umat-Nya.

Penulis : Daniel

Tanggal penulisan: Kira-kira tahun 536 SM, dengan mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi
sekitar tahun 605-536 SM.

Pembaca mula-mula: tawanan-tawanan di Babel

Ayat Kunci : Daniel (2:22)

ToKoh penting: Daniel, Nebukadnezar, Sadrakh, Mesakh, Abednego, Belsyazar, Darius.

Tempat Utama: Istana Nebukadnezar, perapian yang menyala-nyala, perjamuan Belsyazar, gua
singa.

Ciri-ciri khusus: Penglihatan Apokaliptik dari Daniel (7-12) menunjukkan sekilas tentang
rencana Allah untuk berbagai zaman, termasuk nubuatan langsung mengenai Mesias.

GARIS-GARIS BESAR

: A. Kehidupan Daniel (1:1-6:28)

Daniel dan ketiga temannya memilih tidak memakan makanan raja. Mereka tidak sujud
menyembah patung raja, walaupun ada ancaman hukuman mati.

B. Penglihatan Daniel (7:1-12:3)

Penglihatan ini semakin memberi keyakinan kepada orang buangan bahwa Allah memegang
kendali atas sejarah. Mereka harus sabar dan tetap beriman kepada Allah tanpa kompromi degan
dosa penyembahan berhala.

2. Nabi nabi kecil


E. Hosea

Latar belakang

Kitab ini dimulai dengan perintah Allah kepada Hosea untuk kawin. Setelah perkawinan Hosea,
akhirnya lahirlah anak-anak dan setiap anak diberi nama yang mengandung pesan ilahi (Pasal 1),
kemudian Gomer meninggalkan Hosea untuk mengikuti nafsu birahinya (pasal2), tetapi Hosea
yang arti namanya adalah keselamatan , menemukannya, menebusnya dan membawahnya pulang
lagi ia benarbenar didamaikan (pasal3). Gambaran mengenai kasih, hukuman, dan belas kasihan
Allah terjalin di dalam hubungan mereka.

Hosea memulai pelayanannya selama akhir pemerintahan Yerobeam II. Israel makmur tetapi
secara moral bejat. Golongan atas yang makmur, menindas golongan bawah/miskin. Hosea
bernubuat tidak lama sesudah Samaria jatuh tahun 722 SM.

Tujuan penulisan kitab: Untuk menggambarkan kasih Allah bagi umat-Nya yang berdosa.

Penulis: Hosea bin Beeri

Pembaca mula-mula : Bangsa Israel di Kerajaan Utara

Tanggal Penulisan : 715 SM, mencatat kejadian-kejadian antara tahun 753-715 SM

Ayat Kunci : Hosea 3:1

Tokoh Utama : Hosea, Gomer, anak-anak mereka

Tempat Utama : Kerajaan Utara (Israel), Samaria, Efraim. 62

Ciri-ciri khusus: Hosea memakai banyak gambaran dari kehidupan sehari-hari. Allah
digambarkan sebagai suami, singa, macan tutul, beruang, embun, hujan ngengat, dan lain-lain.
Israel digambarkan sebagai istri, orang sakit, tanaman anggur, buah anggur, buah sulung, pohon
zaitun,perempuan yang melahirkan, dapur perapian, kabut pagi, sekam dan asap.

Garis-baris Besar:

A. Istri Hosea yang tidak setia (1:1-3:5)

B. Umat Allah yang tidak Setia (4:1-14:9)

1. Dosa umat Israel

2. Hukuman kepada Umat Isarel


3. Kasih Allah kepada Umat Israe

F. Yoel

Latar belakang

Bangsa Yahudi sudah menjadi makmur dan merasa puas diri. Dengan menganggap bahwa
Allah memang sudah seharusnya demikian, mereka mementingkan diri sendiri, menyembah
berhala, dan berbuat dosa. Yoel memperingatkan bahwa gaya hidup yang demikian pasti akan
mendapatkan hukuman dari Allah.

Yoel menggambarkan tulah belalang mengerikan yang menyerang seluruh negeri dan
menghancurkan hasil ladang untuk melambangkan mengenai kehancuran yang lebih besar di
waktu kemudian. Serbuan belalang yang dinyatakan sebagai “belalang pengerip, belalang
pindahan, belalang 63 pelompat, dan belalang pelahap” dapat menunjuk kepada empat Negara
besar yaitu Babilonia, Persia, Yunani, dan Roma yang berturut-turut akan membinasakan
Yehuda. Dalam kitab Wahyu belalang dipakai sebagai lambang pasukan musuh yang
membinasakan (Why 9:7-10). Yoel mendesak bangsa itu untuk meninggalkan dosa dan kembali
kepada Allah.

Tujuan Penulisan: untuk memperingatkan Yehuda tentang hukuman yang datang dari Allah
karena dosa-dosa mereka dan untuk mendesak bangsa itu berbalik kepada Allah.

Tanggal penulisan : sekitar antara Tahun 835-796 SM

Ayat Kunci : Yoel 2:12-13

Tokoh penting : Yoel, Bangsa Yehuda

Tempat Utama : Yerusalem

Garis besar :

1. Masa belalang (1:1-2:27)

2. Hari Tuhan (2:28-3:21)

G. Amos

Latar Belakang

Amos seorang gembala dan petani buah – buahan. Ia berasal dari Tekoa, sebuah desa kecil
kirakira 9,5 KM dari Betlehem. Walaupun Ia seorang penduduk Yudea, ia ditugaskan untuk
melayani di kerajaan utara. Ia tidak dididik dalam sekolah nabi-nabi. Tuhan memanggil dari
ladangnya, dan memerintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.” Dalam
menulis kitabnya, ia memakai kiasan dari kehidupan yang lazim baginya. Kitab Amos diawali
dengan gembala yang rendah hati yang sedang menjaga kawanan dombanya. Tuhan memberi
penglihatan akan apa yang terjadi atas Israel.

Allah menghukum semua bangsa yang berdosa terhadap Dia yaitu bangsa Aram, Filistin,
Tirus, Edom, Amon dan Moab, termasuk Yehuda tempat kelahiran Amos dikecam oleh Allah
(2:4-5). Amos menyebutkan satu demi satu dan menggambarkan dosa-dosa mereka. Imam
Amazia berusaha untuk menghentikan pemberitaan itu (7:10- 13). Tanpa takut Amos terus
memberitakan tentang penglihatan-penglihatan tentang penghukuman masa depan (pasal 8-9).
Sesudah itu, kitab Amos diakhiri dengan sebuah pesan yang mengandung harapan. Akhirnya
Allah memulihkan umat-Nya (9:8-15) 64

Tujuan penulisan Kitab: Memberitakan penghukuman Allah atas Israel (kerajaan Utara) karena
rasa puas diri, menyembah berhala, memeras orang lemah, memandang rendah orang miskin.

Pembaca mula-mula : Kerajaan Israel (Kerajaan Utara)

Tanggal penulisan : Sekitar tahun 760-750 SM

Ayat Kunci: Amos 5:24

Tokoh Penting : Amos, Amazia, Yerobeam II

Tempat Utama: Betel dan Samaria

Ciri-ciri Khusus: Amos memakai kiasan-kiasan yang menarik menganai pengalamannya sebagai
gembala dan petani, kereta yang sarat (2:13); singa yang mengaum (3:8); domba yang terpotong-
potong (3:12); lembuh yang gemuk (4:1) dan bakul berisi buah-buahan ranum (8:1-2)

Garis Besar :

1. Pemberitaan tentang Penghukuman (1:1-2:16)

2. Alasan penghukuman (3:1-6:14)

3. Penglihatan mengenai penghukuman (7:1-9:15)

H. Obaja

Latar Belakang

Kitab Obaja merupakan kitab terpendek dalam Perjanjian Lama. Kitab Obaja ditulis khusus
untuk Bangsa Edom. Edom adalah bangsa pegunungan yang menduduki wilayah tenggara laut
Mati. Edom adalah keturunan Esau (Kej 25:19-27:45). Esau dan Yakub dan anak-anak mereka
merupakan dua bangsa yang bermusuhan (Israel dan Edom).
Bangsa Edom membenci bangsa Israel karena Allah memberikan kemakmuran kepada
mereka sedangkan Edom tidak. 65 Obaja menyampaikan pesan Allah kepada orang Edom,
karena mereka menentang Allah serta tidak mengindahkan-Nya. Kitab ini dimulai dengan
pemberitahuan bahwa bencana akan menimpa Edom (1:1-9), lalu alasan-alasan penghancurannya
(1:10-14). Kesombongan mereka dan penganiayaan terhadap umat Allah sebagai akibat
penghukuman mereka.

Tujuan penulisan : Untuk menunjukkan bahwa Allah akan menghakimi orang-orang yang telah
mencelakakan umat-Nya.

Penulis : Obaja Pembaca mula-mula: Orang Edom dan orang Yahudi di Kerajaan Selatan

Ayat Kunci: Obaja 1:15

Tokoh Penting : Orang Edom Tempat Utama: Edom, Yerusalem

Ciri-ciri Khusus: Kitab Obaja menggunakan bahasa Puitis yang penuh semangat dan ditulis
dalam bentuk ratapan tentang malapetaka.

Garis besar :

I. Kebinasaan Edom (1:1-16)


II. II. Pemulihan Israel (1:17-21)
Tema utama : Kesombongan Edom dan Keadilan Allah
I. Yunus

Latar Belakang

Kitab Yunus menceritakan kisah tentang panggilan Allah, pelarian nabi Yunus dan bagaimana
Allah menghentikannya dan berbalik kepada panggilannya. Kisah ini juga menggambarkan
rahmat Allah yang begitu besar. Kitab Yunus tidak menceritakan Yunus sebagai nabi di Israel.
Kitab itu dimulai begitu saja dengan Firman Tuhan, “Bangunlal, pergilah ke Ninewe, kota yang
besar itu, berserulah terhadap mereka karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” (1:2).

Tetapi Yunus tidak pergi ke Timur ke arah Asyur, tetapi malah naik kapal ke Yafo menuju
Tarsis, ke arah yang berlawanan, jauh dari hadapan Tuhan (1:3). 66 Allah memberi kesempatan
kedua kepada Yunus, Ia mengutusnya kembali untuk pergi ke Ninewe; kali ini ia pergi,. “Empat
puluh hari lagi, maka Ninewe akan ditunggangbalikkan” (3:4). Allah melihat bagaimana orang-
orang itu berbalik dari tingkah lakunya yang jahat (3:10) dan Ia menyesal atas rencana-Nya
terhadap kota itu. Pada akhirnya Allah memperhadapkan Yunus dengan sikap egosentris dan
tidak berbelaskasihan yang ditunjukkannya dan Allah berfirman, ”Bagaimana Aku tidak sayang
kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang memiliki lebih dari 120 ribu orang, yang tidak tahu
membedakan antara tangan kanan dengan tangan kiri, dan ternaknya yang banyak?" (4:11)
Tujuan penulisan kitab: untuk memperlihatkan luasnya anugerah Allah - berita keselamatan
adalah bagi semua manusia.

Penulis : Nabi Yunus, bin Amitai

Pembaca mula-mula: Bangsa Israel

Tanggal penulisan: berkisar antara tahun 785-760 SM

Ayat Kunci: Yunus 4:11

Tokoh penting : Yunus, Nahkoda, dan awak Kapal

Tempat Utama: Yafo, Ninewe

Ciri-ciri khusus:Kitab Yunus bercerita tentang Nabi Yunus sendiri dan tidak fokus pada
nubuatannubuatannya. Kitab ini berupa narasi sejarah. Kisahnya juga disebutkan oleh Yesus
sebagai gambaran dari kematian dan kebangkitan-Nya (Mat.12:38-42) Garis besar kitab : I.
Yunus mengabaikan panggilan Allah (1:1-2:10) II. Yunus memenuhi panggilannya (3:1-4:11)

J. Mikha

Latar Belakang

Mikha bernubuat bagi kerajaan Israel maupun kerajaan Yehuda. Walaupun tulisannya singkat
tapi berisi salah satu nubuat yang paling penting di dalam Perjanjian Lama karena berbicara
mengenai gambaran yang luas mengenai Mesias baik sifat-Nya, kerajaan-Nya, maupun
pekerjaan-Nya (Mikha 67 5:1). Mikha berasal dari Moresyet-Gat (Gat artinya kota yang
menangis) di Filistea, kira-kira 32 Km di sebelah barat kota Yerusalem. Mikha bernubuat pada
masa pemerintahan Yotam, Ahas, dan Hizkia yaitu sebelum jatuhnya Samaria tahun 722 SM.
Mikha dilahirkan di sebuah desa yang Hina, lagi miskin.

Tujuan : Untuk memperingatkan umat Allah bahwa penghukuman akan datang dan untuk
menawarkan pengampunan bagi semua orang yang bertobat.

Penulis : Mikha

Pembaca mula-mula : Bangsa Israel di Kerajaan Utara dan Bangsa Yehuda di Kerajaan Selatan.

Ayat Kunci : Mikha 6:8

Tempat utama : Samaria, Yerusalem, Betlehem.

GARIS-GARIS BESAR:
I. Hukuman atas Dosa (pasal 1-3). Pasal pertama berisi tuduhan Mikha terhadap Israel
dan Yehuda karena dosa-dosa mereka; pasal kedua merupakan rincian dari tuduhan –
tuduhan itu.
II. Nubuat keselamatan (pasal 4,5) Nabi Mikha memberitakan suatu masa yang lebih
baik yaitu suatu masa cerah dan penuh pengharapan. Ia meberitakan zaman
kedamaian bagi semua bangsa di dunia.
III. Perselisihan Tuhan dengan umat-Nya (pasal 6,7) Mikha menyatakan Allah sedang
berselisih dengan umat-Nya karena ibadah mereka yang formal dan tidak dengan
sepenuh hati.
K. Nahum

Latar Belakang

Kitab Nahum merupakan lanjutan dari Kitab Yunus. Kedua kitab itu merupakan bagian-bagian
yang berhubungan dengan sejarah moral yang sama. Yunus mencatat pertobatan Ninewe (ibu
kota Asyur) dan Nahum menubuatkan pembinasaan-Nya. Nahum artinya penghiburan. Nubuat
mengenai kejatuhan Ninewe merupakan hiburan bagi penduduk Yerusalem karena selama
hampir dua abad menindas Yehuda dan Israel, raja-raja mereka kejam. Nahum bernubuat saat
Asyur berada di puncak kekuasaannya atas bangsa-bangsa di dunia.

Tujuan Penulisan : Untuk memberitakan penghukuman Allah atas bangsa Asyur dan untuk
menghibur Yehuda dengan kebenaran Allah.

Penulis : Nahum

Pembaca mula-mula : Penduduk Ninewe dan Kejajaan Yehuda

Ayat Kunci (Nahum 1:7-9)

Tempat Utama : Ninewe

GARIS-GARIS BESAR:

I. Bencana atas Ninewe (Pasal 1) Dalam Pasal pertama, Nahum menggambarkan keagungan
Allah yaitu Raja dan pemerintah yang berkuasa atas alam. Nahum berani meyakinkan bangsanya
bahwa tidak perlu takut lagi atas Ninewe karena pada waktunya Allah akan menghukum mereka.

II. Penyerbuan atas Ninewe (pasal 2) Dalam pasal kedua, Nahum memberitakan pengepungan,
perebutan, dan pemusnahan Ninewe (2:6, 9) III. Keruntuhan Ninewe (Pasal 3) Dua kebenaran
yang sangat penting dinyatakan dalam nubuat Nahum. Pertama, kesetiaan Allah terhadap umat-
Nya. Kedua, setelah Allah bersabar begitu lama atas musuh-musuh Israel saatnya Ia menyatakan
hukuman-Nya kepada mereka.

L. Habakuk
Latar Belakang

Habakuk, seperti Ayub berbicara tentang kesengsaraan. Ia menulis dengan rasa kesededihan
seperti Yeremia yang hidup sezaman dengan dia. Dalam nubuatannya, ia melihat Kasdim
menyerbu tanah airnya, Bait Suci, dan ibadah suci dihapuskan, negeri itu dihancurkan dan
penduduknya dibuang. Nubuatnya penuh dengan penghinaan, olok-olokan, dan kesedihan, tetapi
ada juga pengharapan.

Ia memulai dengan suatu gambaran yang hidup yaitu arak-arakan seorang pemenang dan
ditutup dengan gambaran yang indah yaitu nyanyian pujian dan doa yang indah.

Tujuan penulisan: Untuk menunjukkan bahwa Allah tetap memegang kendali atas dunia,
sekalipun kelihatannya kuasa kegelapan berkuasa.

Pembaca mula-mula: Bangsa Yehuda (Kerajaan Selatan)

Tanggal penulisan : antara tahun 612 dan 589.

Ayat Kunci : Habakuk 3:2

Tokoh Penting : Habakuk, Bangsa Babel

Tempat Utama : Yehuda

GARIS-GARIS BESAR:

I. Keluhan – keluhan Habakuk (1:1-2:20) Tulisan ini berbentuk percakapan antara


Habakuk dengan Allah. Kitab Habakuk berisi beberapa ayat terkenal yaitu : 2:4 bd Rm
1:17; Gal. 3:11; Ibr 10:38. Nubuat yang lain “Bumi akan penuh dengan pengetahuan
tentang kemuliaan Tuhan, seperti air menutupi dasar laut” (Hab. 2:14; Bil. 14:21;
Maz.72:19; Yes.6:3; 11:9)
II. Doa Pujian Habakuk (3:1-19) Sekalipun ada penghancuran, pembinasaan, dan kesukaran
yang luar biasa, kitab ini berakhir dengan klimaks yang indah “ Aku akan bersorak-sorak
di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan Aku.” (3:18)
M. Zefanya

Latar Belakang

Nubuat – nubuat Zefanya berlaku bagi semua bangsa. Zefanya melakukan itu dengan jelas
menyatakan dengan keras penghakiman yang pasti dan penghukuman yang mengerikan bagi
semua orang yang menyangkal Tuhan sampai pada hari Tuhan (1:3). Di tengah nubuat yang
mengerikan itu, Zefanya kemudian menubuatkan janji Tuhan (2:3). Dan beberapa ayat kemudian
sisa-sia kaum Yehuda akan dipulihkan keadaannya (2:7). Dalam pasal 3, Sefanya mengulangi
nubuat pengharapan bagi Yehuda (3:14-15).
Tujuan Penulisan: Untuk mengguncang Yehuda agar keluar dari rasa puas diri dan mendesak
mereka untuk berbalik kepada Allah.

Pembaca mula-mula: Kerajaan Yehuda

Tanggal penulisan : antara tahun 640 – 621

SM Ayat Kunci : Zefanya 2:3

Tempat Utama : Yerusalem

GARIS-GARIS BESAR :

I. Hari penghukuman (1:1-3:8) Pasal pertama, menggambarkan penghancuran atas


Yehuda karena perbuatan-perbuatan ketika menyembah baal. Pasal kedua,
menubuatkan hukuman atas bani Filistin, Moab, Amon, dan Etiopia, serta melukiskan
dengan cepat penghancuran Ninewe (2:4,; Am.1:6-8; Zak.9:5) 71
II. II. Hari pengharapan (3:9-20) Nubuatan Zefanya diakhiri dengan janji pemulihan
umat pilihan pada masa depan. Mereka akan diselamatkan, dikumpulkan dan
dikembalikan ke negeri Palestina. Pada waktu itu sisa Israel tidak akan melakukan
kelaliman dan karenanya terjadilah hari kesukaan, karena Tuhan telah menyingkirkan
hukuman yang jatuh atas mereka.
N. Hagai

Latar Belakang

Hagai, Zakharia, dan Maleakhi adalah adalah nabi-nabi setelah masa pembuangan yang
bekerja setelah sisa bangsa Yahudi dikembalikan ke tanah air mereka (Ezr.1:1-4). Dengan
demikian berakhirlah tujuh puluh tahun masa pembuangan yang dinubuatkan oleh oleh Yeremia
(Yer.25:11; 29:10). Sebelum keputusan itu Koresh telah menaklukkan Babilonia dan kekuasaan
yang pertama itu, akhirnya dikuasai oleh Media-Persia. Tujuan Penulisan : Mengajak bangsa itu
untuk menyelesaikan pembangunan kembali Bait Allah (520 SM) yang sepat berhenti (530 SM)
karena ada dari mereka kehilangan prioritas dan juga karena ada perlawanan/penghambat dari
pihak luar (Ezr 1:1-5).

Penulis : Hagai

Pembaca mula-mula : Orang-orang yang tinggal di Yerusalem dan orang-orang yang kembali
dari pembuangan.

Tanggal penulisan : tahun 520 SM

Ayat Kunci : Hagai 1:4 72

Tokoh penting : Hagai, Zerubabel, Yosua


Tempat Utama: Yerusalem

GARIS-GARIS BESAR

I. Panggilan untuk pembangunan kembali Bait Allah (1:1-15) Hagai termasuk


rombongan orang-orang yang kembali dari pembuangan di bawah pimpinan
Zerubabel, bupati Yehuda dan Yosua bin Yozadak-imam besar (Ezr 3:8; Hag.1:1).
Mereka kembali membangun Bait Suci, tetapi akhirnya mereka dihentikan oleh
orang-orang Samaria yang bermusuhan. Orang Samria iri hati akan hak istimewa
yang diberikan oleh raja Koresy kepada bangsa itu, yang membuat bangsa itu kecewa
akhirnya kehilangan prioritas.
II. Dorongan untuk menyelesaikan Bait Allah (2:1-23)

O. Zakharia

Latar Belakang

Zakharia hidup sezaman dengan Hagai dan mempunyai tugas yang sama, yaitu membangkitkan
orang Yehuda untuk menyelesaikan Bait Allah. Perbandingan kedua kitab ini menunjukkan
bahwa Zakharia menguatkan kata-kata Hagai dan memberikan gambaran pemulihan yang akan
terjadi berabadabad kemudian.

Berita Hagai berkenaan dengan Bait Suci dan keagamaan umat Yahudi. Berita Zakharia
berkenaan dengan bangsa itu dan keadaan politiknya.

Tujan penulisan kitab: Untuk membrikan harapan kepada umat Allah dengan menyatakan
pembebasan oleh Allah pada masa yang akan datang melalui Mesias.

Penulis : Zakharia 73

Pembaca Mula-mula : Orang-orang Yahudi di Yerusalem yang kembali dari penawanan di


Babel.

Tanggal penulisan : Pasal 1- 8, ditulis antara tahun 520 – 518 SM; Pasal 9 – 14 ditulis sekitar
tahun 480 SM

Ayat Kunci : Zakharia 9: 9 – 10

Tokoh Penting: Zakharia, Zerubabel, Yosua

Tempat Utama :Yerusalem

Ciri-ciri kitab : Kitab ini adalah yang paling apokaliptik dan Mesianis dari semua kitab nabi-nabi
kecil.

P. Maleakhi
Latar Belakang

Maleakhi sezaman dengan Nehemia. Ia bernubuat di antara masa pemeritahan kedua dan ketiga
dari Nehemia yang menjadi bupati di Yerusalem. Maleakhi adalah seorang guru dan pendebat. Ia
bukan seorang atau juru pidato. Ia banyak menggunakan perdebatan dan bantahan untuk
menggugah 74 pendengarnya dan membuktikan pernyataannya. Ia bernubuat sesudah
pembuangan untuk Yehuda/ kerajaan selatan.

Maleakhi memperhadapkan mereka dengan sikap mereka yang mengabaikan Bait Allah dan
ibadah mereka yang palsu dan yang tidak kudus.

Tujuan penulisan Kitab: Untuk memperhadapkan bangsa itu pada dosa-dosa mereka dan
memuluhkan hubungan mereka dengan Allah.

Penulis : Maleakhi

Pembaca mula-mula : Penduduk Yerusalem

Tanggal penulisan : sekitar tahun 430 SM

Ayat kunci : Maleakhi 4:1-2

Tokoh penting : Maleakhi, imam-imam.

Tempat Utama : Yerusalem, Bait Allah

GARIS-GARIS BESAR

I. Dosa-dosa bangsa Yehuda (pasal 1 – 2 ) Pertama, mereka tidak bersyukur/tidak berterima


kasih. Hal ini berhubungan dengan ketidak hormatan kepada Allah. Para imam melakukan
kesalahan ini kemudian diikuti oleh rakyat biasa. Kedua, Keimaman yang tidak layak. Selama
Zerubabel hidup, para imam hidup suci. Tetapi kemudian keimaman merosot, hina buruk karena
lemah dalam menghadapi pencobaan akibatnya mereka jatuh dalam dosa. Ketiga, ketidaksetiaan.
Mereka tidak setia kepada Allah dan sesama Keempat, jiwa mengeluh. Mereka menduga bahwa
Tuhan berpihak kepada orang jahat.

II. Hukuman dan Nasihat (Pasal 3 – 4 ) Pasal 3 diberitahukan kedatangan Yohanes pembaptis
untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Pasal 4 membicarakan hukuman dan keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai