Diserahkan Kepada:
Disusun oleh:
BERNABAS MAKALMAI
NIM: 161704. S1. TEO
Ungaran,
Waka III Bid. Kemahasiswaan STTKN
Sugiono, M.Th
NIDN:2311118501
HALAMAN PERSETUJUAN
Nawa disetujui dan diketahui oleh Ketua Klasis Grime Nawa dan Dosen pembimbing
menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dimulai sejak 10 Juli
Mengetahui,
Mahasiswa
Bernabas Makalmai
NIM: 161704
Sugiono, M.Th
NIDN: 2311118501
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Bernabas Makalmai
NIM: 161704. S1 TEO
Sugiono, M.Th
NIDN: 2311118501
KATA PENGANTAR
pelayanan. Penulis sangat bersyukur atas penyertaan Tuhan dan perkenananNya saja
samping itu penulis juga dapat mebukukan semua kegiatan yang ada dalam bentuk
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan satu Semester sebagai bagian dari salah satu
Dosen Pembimbing PPL Bapak Sugiono, M.Th, yang senantiasa meluangkan waktu
untuk mengontrol dan membimbing penulis dalam PPL serta penyusunan laporan
PPL, walaupun secara daring namun beliau tetap antusias dan bersemangat. Selain itu
penulis juga berterima kasih kepada dosen-doesn yang telah memberi pembekalan
dan nasihat. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Pdt. Otniel Kaway, M.Th,
selaku ketua Klasis Grime Nawa Gereja Kemah Injil Indonesia Sinode Satu Papua
dan Gembala Sidang Gereja Kemah Injil Indonesia Efata Doyo Lama yang senantiasa
pelayanan selama masa praktek yang ada. Besar harapan penulis kiranya laporan PPL
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
penting dan tidak dapat dipisahkan dari seluruh rangkaian pembelajaran yang
diterima oleh seorang mahasiswa selama ia berada di kampus. Orientasi dari PPL
ialah menghendaki agar setiap pembelajaran teoritis di ruang belajar dapat didaya
masa PPLnya. Dengan demikian akan terjadi integrasi antara teori dan praktik yang
menyelesaikan studinya.
Secara khusus bagi seorang mahasiswa teologi, hal ini sangat menentukan
arah pelayanan serta untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang ia miliki dan
kompetensi mana saja yang dapat menjadi fokusnya dalam melayani nantiya.
Berbicara tentang mahasiswa teologi maka tentunya tidak dapat lepas dari lingkungan
gereja. Gereja dan Sekolah Tinggi Teologi (STT) merupakan mitra, selain itu
dalam gereja berperan untuk menyiram, memupuk, dan memelihara sehingga dapat
bertumbuh secara optimal. Pertumbuhan gereja tidak terjadi dengan sendirinya tetapi
diupayakan dengan proses pertumbuhan terarah yang perlu dipikirkan dan diorganisir
oleh setiap warga gereja dalam sebuah organisasi gereja, dalam hal inilah STT
berperan aktif. Gereja merekrut pekerja dan STT merelngkapi serta mengutus.
Dafonsor dimana terdapat GKII Efata Doyo Lama sebagai Home Base dan Klasis
Grime Nawa yang terdiri dari 4 Jemaat mandiri dan 3 Pos PI. 4 Jemaat mandiri yaitu
GKII Getsemani Suna, GKII Gilgal Dekening, GKII Kalvari Iwon, GKII Sinagoge
SP V. 3 Pos PI yaitu GKII Anugerah Skori, GKII Sardis Genyem Kota dan GKII
Kristus Raja SP II. Bidang pelayanan penulis pada Klasis Dafonsor lebih mengacu
pada pelayanan kategorial dan administrasi sedangkan di Klasis Grime Nawa lebih
memimpin jemaat. Dengan berbagai teori kita mampu untuk menemukan pola dan
merumuskan hubungan antara setiap teori yang kita terima. Teori menjadi suatu pola
dan panduan bagi kita untuk bisa menginterpretasi, menjelaskan dan memahami
diperoleh dan dari materi yang di terima dalam kuliah dan melaksanakan ke tempat
kerja. Praktik tidak terlepas dari teori, dalam teori setiap pembelajaran yang kita
bentuk tulisan, lisan dan informasi yang telah tersusun dan tersintesis.
teori yang diperoleh dari materi yang di terima dalam kuliah dan
lapangan.
a. Kompetensi Biblikal
b. Kompetensi pengembalaan
serjana kependetaan.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Gereja
kompeten.
pengembangan Gereja.
penulis akan memaparkan tentang sejarah dan berdirinya Klasis Persiapan Grime
Nawa Jayapura, serta perkembangan gereja yang terjadi sampai saat ini.
telah memutuskan bahwa Klasis Persiapan Grime Nawa diterima dan akan
menunjuk ketua Klasis persiapan Kedua Ev. Yulianus Yaung dan belum
ke Klasis Dafonsoro.
Ketua Sinode I Papua pada Raker I Klasis Dafonsoro di jemaat Efata Doyo
Lama Sentani, antara lain: Ketua Pdt. Otniel Kaway, M. Th, Sekretaris Pdt.
Klasis Persiapan Grime Nawa didoakan pada Raker I Dafonsoro oleh Ketua
Sinode I Papua.
untuk menjadi klasis defenitip sudang diambang pintu. Pada Rapat Kerja IV
Grime Nawa bukan lagi klasis persiapan melainkan sudah menjadi klasis
mandiri”. Pada rapat kerja itu juga diputuskan bahwa sinode 1 menerima
tahun 2021 lewat komisi organisasi dan akan disampaikan pada Rapat Kerja
Nasional GKII tahun depan, dengan demikian Klasis Grime Nawa saat ini
klasis defenitip.
2. Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari pada Klasis Persiapan Grime Nawa
a. Visi :
GKII KLASIS GRIME-NAWA BANGKT.
b. MISI :
c. Tujuan :
1. Denominasi
jemaat yang dipimpin oleh majelis jemaat mempunyai kemandirian penuh, tetapi
pada saat yang sama tiap-tiap jemaat yang ada berada dalam kesatuan dengan jemaat
lain dalam satu sinode sebagai wujud nayta berjalan bersama para presbiter dalam
memimpin gereja yang Tuhan percayakan kepada mereka. Hal ini mempunyai
implikasi positif bahwa jemaat mempunyai otonomi atau kemandirian tetapi terbatas,
wewenang yang ada pada satu pihak. Klasis Grime Nawa merupakan bagian dari
denominasi Gereja Kemah Injil Indonesia wilayah I Sinode Papua sehingga ia juga
2. Kegiatan Klasis
kebutuhan pelayanan yang ada dilapangan, tidak ada jadwal tetap dalam
pelayanan sebab berbicara tentang klasis maka orintasi utanya lebih mengacu
pada organisasi meski tedak terlepas dari pelayanan jemaat. Karena berbicara
klasis maka tidak berbicara tentang satu gereja/jemaat lokal saja. Secara
prinsip berdasarkan rapat kerja IV Klasis Grime Nawa maka kegiatan yang
menjadi agenda khsus klasis yang dieksekusi oleh BPK ialah dalah hal
mengambil alih pelayanan yang ada). Selain itu BPK juga sedang
mengadakan surver pada 6 titik baru lokasi pos PI. BPK juga sedang
mengurus tanah untuk lokasi kantor klasis dan juga pembangunan kantor
evaluasi pelayanan per triwulan serta memberdayakan setiap komisi yang ada
setiap gereja lokal. Salah satu contoh ibadah seksi yang menjadi kegiatan rutin
**) Kegiatan ibadah katrgorial GKII Efata Doyo Lama satu pekan.
pelayanan yang cukup luas di Kabupaten Jayapura, terdiri dari 3 Distrik, yaitu Distrik
Kentuk, Gresi Selatan dan Distrik Nimboran. Dalam pelayanannya Klaisis Grime-
Nawa membawahi 7 Jemaat yang terdiri dari 4 Jemaat Mandiri dan 3 Pos PI, dan 1
Klasis Grime Nawa memiliki aset berupa sarana dan pera sarana yang cukup
memadai. Sarana dan prasaran itu ilaah setiap tanah dan rumah ibadah beserta
homebase. Selain itu klasis juga memiliki tanah klasis berukuran 2 hektar (saat ini
sedang diurus proses balik nama dan pelepasan tanah oleh perintah kampong).
roda 2 (Sepeda Motor Honda CRF 150) dan 1 unit kendaraan roda 4 (Toyota Innova)
Berbicara tetang organisasi tentunya tidak terlepas dari unsur kuat dan lemah.
Ini merpakan bagian yang cukup penting juga, sebab dengan demikian akan kelihatan
kekhususan tindakan pelayanan yang evektif dan evisien dalam melihat dan
lapangan.
a. Kekuatan
Kekuatan dari Klasis grime nama terlihat dari dua aspek utama yaitu Figur
kekuatan utama dari klasis Grime nama hal ini ditokohkan oleh Pdt. Otniel Kaway,
M.Th sebagai ketua klasis dan Pdt. Agus B. Felle sebagai Sekretaris klasis. Moto
pelayanan yang mereka miliki ialah “Melayani dan bekeja dengan tangan sendiri”, ini
terinspirasi dari konsep pelayanan rasul Paulus. Dua tokoh ini menjadi sumbu utama
perkembangan pelayanan di klasis Grime Nawa. Jarak mereka yang cukup jauh dari
lokasi pelayanan tik membuat semangat ereka surut untuk hadir dan ada di lapangan
ada. Belum lagi dengan kesibukan masing-masing mereka sebagai gembala di jemaat
mereka. Namun, komitmen dalam melihat pekerjaan Tuhan di tanah Grime dan Nawa
yang sudah ditinggalkan bahkan dilupakan serta diabaikan oleh banyak hamba Tuhan
lain itu diambil mereka. Mereka berkerja dengan dedikasi dan cinta istilah yang
sering mereka pakai ialah “bayi, klasis ini seumpama upaya membesarkaan seorang
bayi” maka kita butuh hati yang penuh dengan cinta dan belaskasihan serta perhatian
penuh. Hasilnya pada tahun 2021 nanti klasis Grime Nawa akan didefenitipkan.
Lewat dua tokoh ini, saat ini setiap jemaat sudah memiliki gembala yang berlatar
belakang teologi serta punya komitmen pelayanan yang kuat. Merka adalah
mahasiswa yang menamat di STT Kanaan Nusantara. Pdt. Otniel juga sedang
Kekuatan figur pemimpin ini sekali lagi muncul dalam tindakan Pdt. Otniel
untuk melepaskan jemaatnya dari klasis induk untuk bergabung dengan klasis Grime
Nawa sebagai upaya dukungan penuh jemaat yang nota banenaya sebagai homebase
Grime Nawa. Meskipun saat di forum raker IV klasis Dafonsoro sempat mendapat
penolakan dan berdebatan yang panjang sosok Pdt. Otniel tetap menyatakan
dukungan penuh bagi Grime Nawa dalam komisi organisasi dan akhirnya diakomodir
oleh komisi.
pelayanan yang cukup menunjang pelayanan. Dengan dua kendaraan roda dua yaitu
motor CRF 150 CC, cukup bagi mereka untuk berpacu dengan medan yang
menakutkan bagi sebagian orang namun menyenangkan bagi mereka. Tersedia juga
satu unit mobil Toyota inova semakin menunjang mereka jika situasi tidak
bersahabat, menggunakan mobil merupakan solusi yang baik. Selain itu Pdt. Otniel
secara pribadi juga memnggunakan seluruh fasilitas yang ia miliki seperti sound
system, 2 mobil pick up, satu mobil truck dan satu mobil Toyota avansa untuk
mengerahkan seluruh jemaatnya yaitu GKII Efata Doyo lama untuk sepenuhnya ikut
Kelemahan pelayanan di Klasis Grime Nawa telihat dari dua aspek yaitu
kondisi geografis dan Sumber daya Manusia (SDM). Karena letak geografis yang
didominasi oleh pegunungan yang curam dan kondisi fisik jalan yang belum
dibangun secara baik, membuat akses kesana cukup menantang sehingga dalam
beberapa kepemimpinan sebelumnya klasis ini tampaknya seperti tak beribu dan tak
terurus. Yang berikut ialah SDM, ini merupakan fokus utama dalam membangun
klasis ini sebagai klasis defenitif. Sampai sekarang beberapa pos PI belum terisi oleh
pekerja sehingga tercatat ada beberapa pos pi yang sempat tidak berjalan lagi. Ada