Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


DI GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH (GBIS)
SOLAFIDE BOYOLALI

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Mata Kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dan Sebagai Pertanggung Jawaban Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapagan (PPL) Tahun Akademik 2020/2021

Oleh :

Nama : LORENSIA FRANSISKA


NIM : 17.01.04.0444

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TORSINA


TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Praktik Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Teologi Torsina


tahun 2021 di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solafide Boyolali.

Nama : Lorensia Fransiska

NIM : 17.01.04.0444

Program Studi : Teologi

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Gereja


Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solafide Boyolali mulai tanggal 15 Maret sampai
dengan 22 September 2021. Hasil dari kegiatan tersebut tercakup dalam naskah
laporan ini.

Boyolali, 23 Agustus 2021

Gembala Sidang, Praktikan

Pdt. Zacheus Nuriman, S.Th Lorensia Fransiska

Wakil Ketua II STT Torsina

Paulus Purwoto, M.Ag

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan kasih karunia-Nya,
sehingga Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Gereja Bethel Injil
Sepenuh (GBIS) Solafide Boyolali dapat terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
salah satu persyaratan menempuh Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Program Studi Teologi, Sekolah Tinggi Teologi Torsina.

Laporan ini dapat terselesaikan tidak lepas dari dukungan dan bantuan
bebagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Praktikan
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Yusak Sigit Prabowo, S.H.,M.Th, selaku Ketua STT Torsina dan
pembimbing teologi, yang telah menerima dan membimbing praktikan untuk
menyesaikan studi dan PPL pada jenjang Strata Satu (S1).
2. Bapak Joko Sembodo, S.PAK.,M.Th, selaku Wakil Ketua II Bidang
Keuangan STT Torsina dan pembimbing metodologi, yang telah membimbing
praktikan dalam meyelesaikan praktikanan PPL.
3. Bapak Paulus Purwoto, M.Ag, selaku Wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan yang telah menempatkan praktikan di gereja mitra untuk
melakukan PPL.
4. Bapak Pdt. Zacheus Nuriman, S.Th, selaku Gembala Sidang GBIS Solafide
Boyolali yang telah menerima, membimbing, dan mengarahkan praktikan
selama melaksanakan PLL di gereja tersebut. Sekaligus menjadi orang tua
rohani bagi praktikan dan mempercayakan banyak pelayanan bagi praktikan.
5. Ibu Pdm. Dorothy Sihombig=ng, selaku ibu gembala sidang GBIS Solafide
Boyolali, yang telah menjadi orang tua rohani bagi praktikan, menerima,
menasehati, mengarahkan dan membimbing praktikan selama melaksanakan
PPL.
6. Staff Gembala, Pembela Sidang, beserta seluruh pelayan yang telah memberi
kesempatan bagi praktikan untuk melayani di GBIS Solafide Boyolali dan
gereja cabang pasekan serta pos PI Rejosari.
7. Seluruh jemaat GBIS Solafide Boyolali, GBIS Cabang Pasekan dan Pos PI
Rejosari mulai dari Sekolah Minggu, Remaja dan Pemuda, Keluarga Muda,
hingga Lansia yang telah menerima praktikan dengan hangat dan memberi
kesempatan untuk melayani.
8. Kepala Sekolah TK Immanuel II Boyolali beserta guru-guru TK, Ibu Ester,
Ibu Sri, Ibu Melly dan Ibu Dwi yang telah menerima dan memberi praktikan
kesempatan untuk membantu mengajar di TK Immaunel II Boyolali.
9. Hamba-hamba Tuhan Korwil Boyolali yang mengijinkan praktikan untuk ikut
serta dalam pertemuan-pertemuan Korwil guna manmbah pengetahuan PPL.

3
10. Orangtua dan keluarga yang mendukung dan mengijinkan praktikan untuk
melaksanakan PPL di Boyolali.

Penulisan laporan PPL ini diharapkan dapat memberi sumbangsih dalam


menambah pengetahuan mengenai PPL baik bagi STT Torsina maupun gereja mitra
dan pembaca lainnya.

Boyolali, 23 Agustus 2021

Penulis

Lorensia Fransiska

4
DAFTAR ISI

Judul 1

Lembar Pengesahan 2

Kata Pengantar 3

Daftar Isi 4

BAB I Pendahaluan 6

Latar Belakang 6

Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan 7

Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan 8

BAB II Selayang Pandang Profil Gereja atau Sekolah 10

Sejarah Berdirinya GBIS Solafide Boyolali 10

Visi dan Misi Gereja 14

Sarana Dan Prasarana 14

Kegiatan Gereja 17

Kekuatan dan Kelemahan Gereja 18

BAB III Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 19

Waktu dan Tempat Pelaksanaan 19

Tahapan Kegiatan 19

Materi Kegiatan 19

Pelayanan Pribadi 20

Refleksi Diri 20

BAB IV Simpulan Dan Saran 21

LAMPIRAN 24

5
BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang

Praktik pelayanan lapangan merupakan suatu program kegiatan akademik


yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa/i STT Torsina Surakarta yang
mencakup observasi gereja secara langsung sebagai suatu bentuk latihan dalam
bidang pelayanan di setiap gereja yang sudah ditentukan oleh bidang
kemahasiswaan (Waket III) secara terbimbing dan terpadu. Praktik pengalaman
lapangan adalah salah satu mata kuliah yang wajib dilaksanakan setiap tahun di
STT Torsina Surakarta.
Seorang sarjana Teologia harus dibentuk menjadi teolog yang siap melayani
serta memiliki kepribadian yang sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai
mahasiswa/i jurusan Teologi yang merupakan calon Hamba Tuhan, maka sangan
baik sebelum menjalankan tugas tersebut seorang Hamba Tuhan harus memiliki
bekal ilmu yang memadai selaku seorang mahasiswa/i teologi.
Praktik pengenalan lapangan ini merupakan suatu program lanjutan bagi
mahasiswa/i yang telah melaksanakan penyusunan skripsi, sehingga mahasiswa/i
memperoleh bekal untuk kegiatan selanjutnya atau latihan sebelum benar-benar
menjadi seorang Hamba Tuhan yang siap untuk melayani. Adanya pelaksanaan
program ini, mahasiswa/i diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan dalam
melayani, nilai serta tingkah laku sesuai dengan profesinya dan siap melayani
dalam keadaan apapun.
Pada praktik pengenalan lapangan ini, mahasiswa harus melaksanakan praktik
melayani di Gereja yang telah di tempatkan. Kegiatan ini berdasarkan koordinasi
pelaksana antara mahasiswa sebagai calon Sarjana Teologia, WK III, Rektor, dan
Gembala sidang (Pendeta) yang terkait dalam pelaksanaan PPL.

1. Pentingnya Penyeimbangan Antara Teori Dan Praktik Lapangan


Program praktik pengenalan lapangan ini merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan oleh mahasiswa/i untuk memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh
akademik STT Torsina. Selain dari itu dapat mencapai target kurikulum yang
berlangsung di STT Torsina Surakarta. Serta untuk menerapkan bagaimana
pelayanan yang baik seperti yang Tuhan Yesus kehendaki sesuai mandat yang
diberikan. Semua orang yang telah lahir baru dipanggil untuk melayani, karena
melayani bukanlah sebuah beban melainkan sebuah kehormatan.

2. Praktek Pengalaman Lapangan Menjadi Media Untuk Pencapaian Kompetensi


Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang
ditujukan kepada mahasiswa/i STT Torsina, yang memiliki tujuan untuk

6
mengembangkan setiap kompetensi mahasiswa/i sebagai calon hamba Tuhan
antara lain:
a. Siap mengemban tugas yang telah diperintahkan oleh Tuhan Yesus
Kristus. Dalam menyampaikan kabar baik (Amanat Agung Tuhan
Yesus Kristus) Matius 28:19. Kepada gereja dan masyarakat yang
sesuai dengan Firman Tuhan.
b. Menjadi saksi bagi semua orang yang telah kehilangan kemuliaan
Allah. Menjadi saksi artinya mampu mengabarkan Injil tentang kabar
baik bagi setiap orang yang belum mengenal akan Kristus yang sesuai
dengan amanat agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:16,
dimana setiap orang percaya harus pergi untuk memberitakan Injil
keselamatan bagi setiap orang yang belum mengenal Injil sebagai
kabar baik, agar semua orang yang belum mengenal Dia menjadi
murid-murid-Nya, dengan baptisan untuk mendeklarasikan bahwa
mereka telah siap mati dan bangkit bersama-sama dengan Tuhan
Yesus Kristus, dengan ajaran yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Menjadi saksi Kristus merupakan suatu hak istimewa yang Tuhan
berikan kepada gereja-Nya dan orang-orang yang telah mengecap
anugerah keselamatan. Kristus yang telah di beritakan dalam injil
merupakan satu-satunya jalan dimana manusia dapat diselamatkan
(Yoh 14:6).
c. Melahirkan para teolog dan hamba Tuhan yang militan dalam
pengajaran Alkitab dan dalam pemuridan untuk Yesus Kristus.Hamba
Tuhan yang militan adalah hamba Tuhan yang memiliki semangat
yang tinggi dalam dunia pelayanan dan pemberitaan akan kebenaran
Firman Tuhan yang Alkitabiah. Serta mampu memuridkan, untuk
melahirkan generasi Hamba Tuhan, dan mampu membawa jemaat
pada pengenalan akan Kristus secara mendalam dan tidak mudah
digoyahkan oleh ilah-ilah jaman.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Tujuan dari praktik pengalaman lapangan yaitu pertama, mahasiswa


mendapat keterampilan untuk melaksanakan program pelayanan pada gereja
maupun lembaga-lembaga Kristen lainnya. Melalui program pelayanan praktik
lapangan mahasiswa diharapkan mendapat bentuk pelayanan nyata serta
pengalaman yang dihadapi dalam pelayanan. Untuk mempersiapkan diri dan
melatih hasil pembelajaran di sekolah. Selain itu akan dapat menumbuhkan rasa
percaya diri serta tanggung jawab melayani di dalam diri mahasiswa/i, artinya
mahasiswa dapat mengerti arti dari pelayanan yang sesungguhnya.

7
Kedua, sekolah dapat menjalin kerjasama dengan para hamba Tuhan dan
gereja, yayasan dan lembaga-lembaga Kristen lainnya. Agar dapat meningkatkan
hubungan yang harmonis dari para alumni yang sudah melayani, bahkan juga
tempat praktik pelayanan lapangan dapat mempromosikan keberadaan sekolah
STT Torsina Surakarta di tengah-tengah masyarakat umum dan dunia pelayanan.

Ketiga, bagi tempat PPL dapat memenuhi kebutuhan pelayanan yang


berwawasan akademis dan praktek pelayanan lapangan. Institusi kerohanian
tersebut dapat memperoleh tenaga pelayanan yang sesuai dengan bidangnya.
Kemudian laporan praktik pengalaman lapangan dapat digunakan sebagai salah
satu informasi di lapangan mengenai situasi umum tempat praktik tersebut.
Tujuan lain dari praktik pengenalan lapangan ini adalah:

1. Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik


Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu program kegiatan
akademik yang wajib dilaksanakan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Torsina.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Agar dapat memenuhi tugas mata kuliah
praktik pengalaman lapangan maka perlu adanya observasi secara langsung di
Gereja-gereja, maupun di Institusi dan Yayasan Kristen lainnya yang sudah di
tempatkan oleh bidang Kemahasiswaan. Praktik pengalaman lapangan ini
dilakukan secara langsung selama satu semester (6 bulan) yang dilaksanakan pada
tanggal 1 Maret 2020- 1 September 2020.

2. Membentuk Calon Pemimpin Yang Profesional


Pemimpin yang professional merupakan pemimpin yang benar-benar ahli dalam
bidangnya dan disertai memiliki etika di dalamnya. STT Torsina memiliki visi
dan misi yang menjadi dasar dalam pelayanan Yakni:

C. Visi Dan Misi STT Torsina


2.1. Visi
Menjadi Program Studi Teologi yang menghasilkan teolog, pendeta pendidik,
dan pemimpin yang transformatif berdasarkan Alkitabiah dan global ditahun
2025.
2.2. Misi
1) Menyelengarakan pendidikan teologi yang mendidik dan mempersiapkan
calon-calon teolog untuk melaksanakan tugas Amanat Agung sebagai
agen transformatif yang berwawasan Alkitab dan global di tahun 2025.
2) Melakukan kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu teologi
dalam konteks gereja dan masyarakat.
3) Melaksanakan pengabdian secara holistik kepada gereja dan masyarakat.
3. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan

8
3.1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan
1) Mahasiswa mampu menjabarkan teori ke dalam kehidupan nyata
2) Mahasiswa mampu mengadakan penelitian tentang kehidupan bergereja dan
bermasyarakat
3) Memperlengkapi, melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
menjadi hamba Tuhan yang mampu berteologi dalam gereja, masyarakat dan
lembaga pendidikan.
4) Sebagai salah satu syarat wajib dalam kurikulum STT Torsina dengan beban
6 SKS.
3.2. Manfaat bagi gereja
1) Memberikan kesempatan kepada gereja/jemaat untuk berperan aktif dan
positif dalam mempersiapkan hamba Tuhan/Pelayan.
2) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk turut serta dalam pelayanan
nyata di gereja/masyarakat.
3) Gereja dapat di permudah dalam pelayanan.
3.3. Manfaat bagi Sekolah Tinggi Teologi Torsina
1) Memperoleh bahan masukan dari lapangan (gereja/masyarakat) untuk
mengembangkan penelitian.
2) Mengembangkan pola pikir menurut ajaran Kristian dalam menanggulangi
masalah-masalah yang ditemukan di lapangan
3) Meningkatkan fungsi pendidikan dalam rangka pelayanan gereja.
4) STT Torsina mudah membangun hubungan antara gembala dan kampus.
5) STT Torsina bisa melihat perkembangan mahasiswa yang bersangkutan di
lapangan.
6) STT Torsina bisa memenuhi program akademis yang sudah di targetkan.
7) STT Torsina dapat mengembangkan potensi mahasiswa dan pembentukan
karakter langsung dilapangan.

9
BAB II

SELAYANG PANDANG PROFIL GEREJA

A. Sejarah Singkat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solafide Boyolali


Berdirinya Gereja Bethel Injil Sepenuh (selanjutnya disingkat GBIS) Solafide
Boyolali sekitar tahun 1950 oleh Bapak Ev. Lahendra yang masuk ke Boyolali,
kemudian pada tahun 1953 dilayani oleh Bapak Pdt. Yap Setiawan yang berikutnya
menugaskan kepada Bapak Pdm. Andreas Oi Hok Lie untuk meneruskan pelayanan
beliau. Setelah Bapak Pdt. Oi Hok Lie meninggal dunia pelayanan diserahkan oleh
bapak Pdt. Yap Setiawan kepada bapak Zakheus Nuriman pada tanggal 3 Februari
1971 yang bertempat di Jln. Merbabu No. 7 Boyolali.

Dalam perjalanan pelayanan GBIS Boyolali telah berpindah tempat kurang


lebih tujuh (7) kali:

1. Tempat ibu Sati di Kelurahan Banaran


2. Tempat bapak Hwai Lam di Kelurahan Banaran
3. Tempat Mak Diam In di Kelurahan Banaran
4. Kembali ke tempat bapak Hwai Lam
5. Jl. Merbabu No. 7
6. Jl. Pahlawan No. 28, Kelurahan Siswodipuran
7. Jl. Pisang, Gatak, RT. 3 RW. 5, Siswodipuran.

Dari No. 1 sampai 5 tempat ibadah dipinjamkan rumah jemaat. Selanjutnya


pelayanan yang di Jl. Merbabu berpindah tempat ke Jl. Pahlawan No. 28 Boyolali
pada bulan April 1974 dengan membangun gedung gereja di atas tanah seluas 120 m2.
Karena gedung yang kurang memadahi dengan bertambahnya kuantitas jemaat maka
pada tanggal 4 April 1981 dibeli tanah milik jemaat di daerah Gatak RT. 3, RW. 5,
Siswodipuran, Boyolali seluas 1.200 m2. Dengan harga sebesar Rp. 4.000.000,-
(empat juta rupiah) yang merupakan hasil dari penjualan tanah di Jl. Pahlawan
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah). Sedangkan sisa uang sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) digunakan untuk membangun gedung gereja. Adapun
luas bangunan adalah 8 x 15 m dengan total dana sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah), kekurangan dana diambil dari persembahan jemaat tanpa
adanya donatur dari pihak luar.

Pada tahun 1990 mulai membangun gedung yang sekarang secara bergotong-
royong bersama jemaat selama 3 tahun tanpa donatur dari pihak luar. Luas bangunan
15 x 25 m dengan dana pembangunan sebsesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta
rupiah). Pada tanggal 1 Januari 1993 gedung gereja diresmikan oleh bapak Bupati
Boyolali yang waktu itu dijabat oleh Bapak Muhammad Hasbi.

10
Selanjutnya oleh kemurahan Tuhan juga dipercayakan untuk membuka
gereja-gereja di pedesaan serta mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah
Dasar Teologi Kristen (SDTK) Immanuel Boyolali.

1. Biodata Gembala Sidang


IDENTITAS DIRI

Nama : Pdt. Zacheus Nuriman, S.Th

TTL : Salatiga, 27 April 1948

Alamat : Jl. Pahlawan No. 30b, Boyolali.

ISTRI

Nama : Pdm. Dorothy Sihombing

TTL : Tarutung, 04 Oktober 1949

PERNIKAHAN :

Tanggal : 27 November 1973.

Tempat Pemberkatan : GBIS Baron Surakarta

Diberkati oleh : Pdt. Yap Setiawan (GBIS Kepunton Surakarta)

PUTRA-PUTRI DAN MENANTU:

1. Yusak Kurniawan, ST
Istri : Eny Setyawati
Anak :
1) Angelaretha Kurniawan
2) Petra Putra Perkasa Kurniawan
3) Rebecca Anabel Kurniawan

2. Evi Susana Kurniawati, SH. M.Div


Suami : Andrey Philemon Laihad, S.PAK
Anak : Edward Christopher Layhad

3. Pdt. David Ellyanto, S.Th


Istri : Ester Sri Mulyaningsih, S.Pd.AUD
Anak :
1) Gabriel Stephen Kurniawan
2) Jose Raphael Kurniawan
3) Octavian Piero Kurniawan

PENDIDIKAN

11
1. SD – SMP
2. Sekolah Alkitab Tawangmangu, Thn. 1968
3. PGAK Kharismatika, Thn. 1977
4. STT INTHEOS, Thn. 1997
5. Setya Wacana, Thn. 1998

PEKERJAAN TAMBAHAN

PNS Guru Agama Kristen dari tahun 1967 sampai dengan tahun 2006 (30 tahun).

JABATAN DALAM ORGANISASI GBIS

1) Ketua Pemuda GBIS Jateng 1 Periode


2) Ketua Majelis Daerah GBIS Jateng 2 Periode
3) Staff Pengurus Badan Penghubung GBIS 1 Periode
4) Anggota penasehat GBIS 6 Periode

HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH

1) PNS guru Agama selama 30 Tahun


2) Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Boyolali 2 Periode

HUBUNGAN ANTAR GEREJA BOYOLALI

1) Anggota Pengurus BAKERSA ( Badan Kerjasama Antar Gereja)


2) Ketua BAKERSA selama 15 tahun ( 3 Periode)

2. Pendidikan Milik GBIS Solafide Boyolali


2.1. Taman Kanak-Kanak Immanuel
Yayasan Bethel Boyolali mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK)
Immanuel pada tahun 1988 di Rejosari, Karanggeneng, Boyolali untuk
pertama kalinya, seluas 350 m2 yang dipakai juga sebagai gedung gereja
GBIS Rejosari hingga sekarang. Kemudian pada tahun… pindah ke
daerah Gatak, RT. 3, RW. 5, Siswodipuran, Boyolali, dengan bangunan
2 lantai seluas 550 m2. Adapun pembelian tanah TK adalah hasil dari
kerjasama antara gembala dan jemaat GBIS Boyolali.
2.2. Sekolah Dasar Teologi Kristen Immanuel
Pada tahun 2012 mulai didirikan Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK)
Immanuel yang untuk sementara waktu menggunakan lokasi gereja. Dan
oleh kemurahan Tuhan pada tahun 2015 dibangun gedung 2 lantai
SDTK yang bersebelahan dengan TK Immanuel seluas 325 m2.

B. Struktur Pengurus GBIS Solafide Periode 2021-2025

Gembala Sidang : Pdt. Zacheus Nuriman, S.Th

12
Staff Gembala :

1. Pdm. Dorothy Sihombing (Koordinator DKT)


2. Pdt. David Ellyanto, S.Th (Koord. Ibadah Raya dan Koord. Cab. Pasekan)

Pengerja:

1. Imam Paulus, S.Th (Koord. TKP)


2. Yayuk Setiyani, S.Th (Koord. Cab. Pengging)
3. Supriyati (Koord. Pos PI Rejosari)
4. Sutardi, S.Th (Koord. Cab. Brajan)

Penasehat:

1. Sugianto
2. Tukimin, S.Pd

Pembela Sidang:

1. Purwanto, SH (ketua Pembela Sidang, koord. Bidang Hukum dan


Kepemerintahan)
2. Slamet Susanto ( Koord. Bidang Pembangunan)
3. Ugan Sumantri (Koord. Komisi-komisi)
4. Sigit P. (Koord. Komsel)
5. Henry Dwi S. (Koord. Bidang Pendidikan)
6. Herry Sulistyono (Humas Pembela Sidang dan Ekonomi Creative)
7. Yusak Kurniawan, ST (Koord. Yayasan Bethel)
8. Yan Cahyono (Koord. Tata Layanan)
9. Supriyanto (Koord. Sosial)

Sekretaris:

1. Bpk. Samuel Agus Kristiawan, ST


2. Bpk. Imam Paulus, S.Th

Bendahara:

1. Bendahara Umum : Ibu Trivena


2. Bendahara Sosial Umum : Ibu Hanna
3. Bendahara Kegiatan Khusus : Ibu Priska
4. Bendahara KKR : Ibu Trifosa

Ketua Komisi-komisi:

1. Komisi Sekolah Minggu : Ibu Sri Rahayu


2. Komisi Remaja : Sdri. Anisasari Kris N.H., S.Hum
3. Komisi Pemuda : Bpk. Evandi
4. Komisi Wanita : Ibu Indrawati

13
5. Komisi Lansia : Ibu Sri Endah, S.PAK

Departemen Tata Layanan Jemaat:

1. Sie WL : Sdri. Sri Rayahu


2. Sie Singer : Ibu Desi Natalia Kristiwandari, SE
3. Sie Musik : Bpk. Yan Cahyono
4. Sie Creative Ministry : Ibu Intan A. Sumantri
5. Sie Choir : Sdri. Noviana Eka S, A.Md. Keb & Sdri. Yohana
6. Sie Multimedia : Bpk. Franky Santoso

Departemen Transportasi Keamanan Parkir (TKP)

1. Sie Tranportasi : Bpk. Suryadi


2. Sie Keamanan : Bpk. Evandi
3. Sie Parkir : Bpk. Imam Paulus

Departemen Doa Kebersihan Tata Ruang (DKT)

1. Sie Doa : Ibu Ester Lie


2. Sie Kebersihan : Ibu Debora Ninik
3. Sie Tata Ruang & Dekorasi : Ibu Ester & Bpk. Suryadi

Departemen Sosial

1. Sie RIP (Ngupti Layon) : Bpk. Hendro

Ketua – Ketua Komsel

1. Immanuel 1 : Ibu Eny A.


2. Immanuel 2 : Ibu Sri Wulan Utami
3. Immanuel 3 : Ibu Koestinah, S.PdK
4. Immanuel 4 : Ibu Aryani
5. Immanuel 5 : Bpk. Suryadi
6. Philadelphia 1 : Ibu Priska Henny Kho Lanfidiana
7. Philadelphia 2 : Ibu Susi Susana Lidia
8. Philadelphia 3 : Bpk. Henry S.
9. Debora : Bp. Herry Sulistyono
10. Sion : Ibu Melianawati Handayani, S.Si

C. Visi dan Misi GBIS Solafide Boyolali

1. Visi
Menjadi jemaat yang berakar, bertumbuh dan berbuah dalam Kristus
2. Misi

14
Melalui pengajaran Firman Tuhan yang Alkitabiah, memberdayakan
semua potensi dalam gereja lokal untuk mewujudkan gereja Kristus yang
kuat dan misioner.

D. Sarana Prasarana

1. Sarana Gereja:

Sarana Ukuran/Kapasitas Jumlah Keterangan


Gedung Gereja 1
Aula 1 Sebagai Ruang
Serba Guna
Ruang Sekolah 3 Ruang Balita
Minggu Ruang Madya
Ruang Pratama
Kantor 1
Kamar mandi 4
Toilet 3
Dapur 1
Ruang Pengerja 2
Rumah 1
gembala
Gudang 1
Gedung TK 1
Gedung SD 1
Halaman Parkir 1

2. Prasarana Gereja

No Prasarana Jumlah
1 Mobil Gereja 1
2 Motor Gereja 2
3 Alat Musik
4 Tamborin
5 Multimedia

E. Kegiatan Gereja
1) Program-program Pelayanan

No Program Pelayanan Penanggung Keterangan


Jawab
1 Tata Layanan Ibu Ester Mencakup
pelayanan Altar,
Mengatur WL,
Singer,
Tamborin,
Choir, Musik,
Jadwal Pelayan

15
Ibadah. Dll.
2 DKT (Doa, Kebersihan, Tata Mengoordinir
Ruang) pelayanan doa,
menjaga
kebersihan
gereja dan
mengatur
dekorasi
lingkungan
gereja
3 TKP (Transportasi, Keamanan, Bpk. Imam Mengatur
Parkir) Paulus keamanan
gereja, tempat
parkir dan antar
jemput jemaat
dari gereja
cabang.
4 Komisi-komisi Komisi lansia
(Simeon Hana),
komisi pemuda
(ACTION),
Komisi Sekolah
Minggu
(Solacil), Komisi
Wanita dan
Komisi Keluarga
Muda
5 Komsel Komsel Imanuel
1-5, Komsel
Filadelphia 1-3,
Komsel Debora,
Komsel Sion
6 Lain-Lain Pelayanan
mengunjungi
jemaat,
kematian, acara
pernikahan,
syukuran
keluarga, dll.

F. Kekuatan dan Kelemahan Gereja

16
Kekuatan Gereja

 Gereja memiliki beberapa gereja cabang dan pos PI sehingga mahasiswa


tidak kekurangan aktivitas pelayanan. Mahasiswa dapat belajar bagaimana
cara merintis dan menggembalakan jemaat.
 Gereja memiliki yayasan yang bergerak di bidang pendidikan berupa
Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK) Immanuel dan Taman Kanak-
kanak (TK) Immanuel II dan praktikan diberi kesempatan untuk membantu
sehingga menambah pengetahuan dan keterampilan praktikan di bidang
pendidikan.
 Mahasiswa difasilitasi dalam melakukan pelayanan, seperti motor.
 Jemaat yang ramah dan menerima keberadaan mahasiswa praktikan
dengan sangat baik.
 Bapak ibu gembala yang sangat baik dalam memberi bimbingan selama
PPL berlangsung.
 Rutinitas di gereja yang sangat membangun seperti doa 4 kali sehari, kerja
bakti, dll.

Kelemahan Gereja

Pelayanan dibidang multimedia perlu ditingkatkan baik alat-alat


maupun sumber daya manusianya, karena di masa pandemi gereja mau tidak
mau perlu melakukan pelayanan secara online. Namun masih banyak jemaat
yang belum bisa mengakses ibadah online terutama dari gereja cabang,
sehingga perlu mendapat perhatian dari pihak gereja supaya pelayanan
terdistribusi merata. Selain itu alat untuk rekaman online juga masih kurang
memadai dan perlu ditingkatkan (gambar rekaman yang masih kurang bagus
kualitasnya).

17
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam jangka waktu


kurang lebih 6 bulan ( 1 Semester). Dimulai dari 15 Maret sampai dengan
Agustus 2021, yaitu pada tahun ajaran 2021/2022 semeter 8.

Sesuai dengan ketentuan penempatan dari Wakil Ketua Tiga (WAKA III )
bidang kemahasiswaan, kegiatan PPL dilaksanakan di Gereja Bethel Injil
Sepenuh (GBIS) Solafide Boyolali. Yang terletak di Jln. Pisang, RT. 3, RW. 5,
Gatak, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.

B. Tahapan Kegiatan

16 -21 Maret 2021


15 Maret 2021 22 Maret - Agustus
Pengenalan 2021
Mahasiswa diantar
lingkungan gereja
oleh Waka III ke Mahasiswa diberi
pusat dan cabang,
tempat PPL & tanggungjawab
kegiatan-kegiatan
berkenalan dengan pelayanan di gereja
yang harus
gembala gereja lokal dan TK
dilaksanakan

26 Agustus 2021 3 Agustus - 15


18-19 Agustus 2021
Kembali ke Asrama Agustus
Ujian Komprehensif
Kampus, persiapan Penyusunan Laporan
PPL
Wisuda PPL

C. Materi Kegiatan

Mahasiswa PPL melaksanakan beberapa kegiatan yang sesuai dan mendukung


tujuan dilaksanakannya PPL, diantaranya.

1) Terlibat dalam pelayanan Tata Layanan di Gereja


Mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut melayani sebagai team tata layanan
di gereja baik gereja pusat maupun cabang, sebagai Worship Leader, Singer,
Preacher, Choir, User, Kolektan, Multimedia, Satgas dalam ibadah raya,
ibadah pemuda, ibadah sekolah minggu, dan Komsel.
2) Terlibat dalam pelayanan di bidang Pendidikan (TK Immanuel)

18
Mahasiswa diberi kesempatan untuk membantu mengajar di kelas B TK
Immanuel II, milik gereja.
3) Terlibat dalam pelayanan sosial di gereja
Mahasiswa dilibatkan saat menjenguk dan mendoakan jemaat yang sakit atau
kesusahan, membagi sembako kepada jemaat yang terpapar Covid-19.
4) Pelayanan Kematian
Mahasiswa diajak untuk mengikuti pelayanan upacara kematian dan
pemakaman jemaat. Selama PPL mahasiswa telah mengikuti 2 kali upacara
kematian dan pemakaman.
5) Pelayanan Baptisan Air
Mahasiswa diajak untuk mengikuti upacara Pembaptisan Jemaat. Selama PPL
mahasiswa telah mengikuti 2 kali upacara pembaptisan.

G. Pelayanan Pribadi

Mahasiswa melakukan Penginjilan Pribadi melalui Media Sosial


dikarenakan kondisi Pandemi serta melakukan konseling dengan beberapa
anggota jemaat yang datang untuk konseling.

H. Refleksi Diri

1. Kualitas Pelayanan di Gereja


Pelayanan-pelayanan yang dilakukan di gereja, sangat meningkatkan kualitas
diri praktikan secara pribadi. Secara keseluruhan kualitas pelayanan di GBIS
Solafide Boyolali sudah sangat bagus.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan/pembelajaran
Sarana-prasarana pelayanan dan pembelajaran sangat memadai, praktikan
tidak mengalami hambatan dalam hal ini.
3. Kemampuan Diri Dalam Pelayanan
Praktikan dipercayakan untuk ikut terlibat dalam seluruh pelayanan yang ada
di gereja, seperti WL, Singer, Multimedia, Satgas, Usher, Choir, Guru
Sekolah Minggu, Kolektan, dan pelayanan dadakan lainnya. Namun secara
pribadi praktikan merasa masih belum bisa maksimal melakukan pelayanan
sebagai Worship Leader (WL). Sehingga perlu mengaupgrade diri lebih lagi.
4. Nilai Tambah Yang Diperoleh Setelah Melakukan PPL Satu Semester
Praktikan menemukan panggilan hidup sebagai Hamba Tuhan yang
sepenuhnya. Kemampuan dalam pelayanan gerewi juga meningkat karena
sering dipercayakan pelayanan. Praktikan berkesempatan untuk
mengaplikasikan teori selama kuliah ke dalam praktik nyata di dunia
pelayanan. Banyak hal baru yang tidak ada dibangku kuliah namun di dapat

19
selama PPL, seperti timbulnya rasa empati yang besar terhadap orang lain,
keterampilan dasar yang mampu menunjang kehidupan di dunia pelayanan,
seperti pertanian, memasak, mengelola keuangan dan gereja, dll.
5. Sumbang Saran Bagi Pengembangan Gereja Dan STT Torsina
Kerjasama antara GBIS Solafide Boyolali dan STT Torsina perlu ditingkatkan
guna mendidik calon-calon hamba Tuhan GBIS di masa yang akan datang.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu mata kuliah
dengan dengan beban 6 SKS dan sebagai salah satu syarat kelulusan akademis di STT
Torsina memberikan banyak manfaat bagi praktikan secara pribadi. Diantaranya
menambah wawasan praktikan mengenai pelayanan gerejawi serta mempelajari
bagaimana cara hidup sebagai hamba Tuhan di tengah-tengah masyarakat yang
multikultural. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) menjadi tempat yang tepat untuk
menerapkan teori perkuliahan ke dalam praktik nyata.

B. Saran

Kerjasama yang baik antara STT Torsina dan Gereja Mitra tetap dipertahankan
dan ditingkatkan sehingga terjalin komunikasi yang baik. Mahasiswa yang nantinya
akan melaksanakan PPL hendaknya benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin
selama menempuh pendidikan di STT Torsina sehingga ketika melaksanakan PPL
mengerti apa yang harus dikerjakan.

21
REFERENSI

1. Buku Laporan PPL STT Torsina Tahun 2019


2. Buku Tahunan GBIS Solafide Boyolali
3. https://www.youtube.com/watch?v=gJoDdtqZMx0
4. https://www.youtube.com/watch?v=jCUF2jNaTsU
5. https://www.youtube.com/watch?v=cA7JeIPV35w&t=2455s
6. https://www.youtube.com/watch?v=F_KfT56yVCA
7. Wawancara dengan Bapak Ibu Gembala GBIS Solafide Boyolali

22
LAMPIRAN

A. Khotbah
1. Ibadah Action Youth & Teen (Sabtu, 8 Mei 2021)
Tema : Kasih
Pembahasan:
4 Macam Kasih:
b. Storge : kasih orangtua kepada anaknya, antar saudara, ikatan darah.
c. Eros : kasih asmara, antara pria dan wanita, suami dan istri.
d. Phileo : kasih antar teman, persahabatan.
e. Agape : kasih tanpa syarat, kasih yang walaupun.

Objek Yang Mengasihi:

1) Tuhan
2) Sesama Manusia
3) Diri Sendiri

Alasan bahwa kita bisa mengasihi

1) Karena kasih itu sudah diberikan pada kita ( 1 Kor. 14:1a)


2) Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita ( 1 Yoh 4:19)

Akibat tidak mengasihi/membenci (1 Yoh. 3:15)

Manusia bisa mengasihi dengan kasih Agape ? Matius 5:44. Sumber kasih
agape (Mat. 5:5; 1 Yoh. 4:8).

Bentuk kasih (1 Kor. 13: 4-8). Bentuk kasih dapat berupa teguran dan hajaran (
Ibrani 12:6; Wahyu 3:19).

Perintah untuk mengejar kasih ( 1 Kor. 14:1a) : Kejarlah Kasih !. Kata


“Kejarlah”, dioko yang berarti mencari dengan sungguh-sungguh,
mengarahkan diri, tetap mengejar sekalipun dianiaya, mengerti dan sudah
diberikan. Sehingga ketika fokus mengejar dan mengikuti Kristus maka kasih
agape itu dengan sendirinya akan mengalir dalam hidup kita.

2. Ibadah Pencurahan Roh Kudus, 29 Mei 2021


Judul : Aku Percaya Ada Roh Kudus Dalam Hidupku
Pembahasan:
https://www.youtube.com/watch?v=gJoDdtqZMx0 (Streaming Youtube
@GBIS Solafide Boyolali)
Kelahiran Baru terjadi saat seseorang menerima keselamatan dengan
menerima Kristus sebagai juru selamatnya (Hidup Baru). Namun tidak
berhenti disitu, kita harus di baptis Roh Kudus.

23
Baptisan Roh Kudus hanya terjadi sekali dan salah satu tanda orang
dibaptis Roh Kudus adalah bahasa Lidah/ Roh. Seseorang perlu dibaptis Roh
Kudus agar diberi kuasa untuk melayani dan menjadi saksi Kristus.
Sekalipun baptisan Roh Kudus hanya satu kali namun hidup penuh Roh
Kudus harus diusahakan setiap hari. Tanda seseorang yang hidupnya dipenuhi
Roh Kudus adalah menghasilkan buah-buah Roh.
Kata percaya : Believe (Akal Budi), Trust ( 100%), Basic Trust (Bayi
dalam Kandungan). Merupakan sebuah kata kerja yang berarti :
Mendeklarasikan.
Paling membahayakan waktu seseorang mengalami ketidak percayaan.
Namun dianggap sebagai sesuatu yang wajar karena jika dibiarkan, maka
lama-kelamaan benih ketidak percayaan itu akan tumbuh menjadi benteng dan
kubu-kubu yang menghalangi kuasa Tuhan bekerja dalam hidupnya (2 Kor.
10:4-5). Ketidakpercayaan adalah Dosa.
Kita diperintahkan untuk hidup dalam Roh. Janganlah Padamkan Roh
(1 Tes. 5:19). Roh Kudus itu tertib, sopan, teratur. Dia bekerja saat kita
bekerjasama dengan Dia.
Saat kita mengerti kebenaran, tetapi tetap menggunakan manusia lama,
hukumannya akan lebih berat. Jangan mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30-32).
Tinggalkan manusia lama supaya dibaharui oleh Roh.
Penutup, 2 Kor. 3:16-17.

3. Ibadah ACTION Youth & Teen, Sabtu, 5 Juni 2021 dan Ibadah GBIS
Pasekan, 16 Juni 2021
Tema : Semangat
Sub Tema : Menjalani Hidup Dengan Penuh Semangat.
Nats : Roma 12:9-21
Pembahasan :
Konteks Roma
1) Semangat Sekalipun Hidup itu berat
2) Semangat dalam pelayanan
 Berfungsi sesuai karunia masing-masing
 Tidak menganggap diri sendiri lebih hebat dari yang lain
 Karunia itu dipakai = hidup itu harus berfungsi = Jangan Padamkan
Roh (Jangan mengejek dan mematahkan semangat orang lain)
3) Semangat dalam menyongsong masa depan
 Percaya pada Tuhan (Yer. 29:11; Ams. 23:18)
 Amsal 18:14, Orang yang bersemangat dapat menanggung
penderitaannya.

Bagaimana bisa semangat?

24
Semangat menurut KBBI

 Roh kehidupan yang menjiwai segala mahluk


 Seluruh kehidupan batin
 Kekuatan (kegembiraan, gairah) batin
 Perasaan hati
 Kemauan untuk berjuang, bekerja.

Semangat dalam Konteks Roma (ay. 11)

Roh ‘Pneumati’, in spirit, diterjemahkan ‘di dalam Roh’.

Pneuma berarti napas (sesuatu yang sangat vital bagi kehidupan), angin (udara
dalam gerakan/ ada pergerakan, roh rasional, kehidupan (unsur).

Untuk bisa bersemangat kita harus:

1) Bernafas (Hidup di dalam Roh)


Perhatikan kondisimu yang di dalam (Ay. 9-12). Organ pernafasan harus
dalam kondisi baik. Perhatikan apa yang masuk, yang berguna. Keluarkan
CO2 hirup O2 bagi rohmu. Apa yang ada di dalam itulah kamu:
a. Kasih itu jangan pura-pura (ay. 9)
b. Jauhi yang jahat lakukan yang baik (ay. 9)
c. Saling mengasihi dan menghormati (ay. 10)
d. Tetap bersukacita, sabar, berdoa (ay.12)
e. Roh itu harus dipelihara jangan dipadamkan

“Jika dalamnya baik/beres keluarnya baik baik/beres”. Sumber air tidak


bisa memancarkan 2 jenis air sekaligus.

2) Berpikir yang Rasional


Menurut Riceto Tregoe “ Kemampuan untuk mempertimbangkan aspek dan
menganalis relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian,
baik yang berupa fakta, opini, maupun data, berdasarkan akal sehat”.
Manfaatnya, berguna dalam penyelesaian masalah, lebih bijaksana dalam
menggenapi persoalan, tidak mudah percaya atau dibohongi, mau
mendengarkan dengan baik.
Konteks ayat: ayat 3, 16.
Ayat 3:
Berpikir begitu rupa = berpikiran jernih, tenang, dalam pengendalian diri.
Hal yang lebih tinggi = Sombong, ekspektasi yang tinggi. Semakin besar kita
berharap, semakin besar kemungkinan untuk adanya perasaan yang terluka.
Ayat 16: “Arahkanlah dirimu pada perkara-perkara yang sederhana”.
 Humble = rendah hati
 Dengan sengaja menganggap diri ini gak tau apa-apa (Ilustrasi Padi)

25
 Gak sok tau

Apa yang ada pada kita hari ini ya dikerjakan dengan sungguh-sungguh, gak
usah sok tau dengan apa yang akan terjadi ke depannya, itu bagiannya
Tuhan.

3) Bergerak
Ciri-ciri mahkluk hidup ada pergerakan, hewan, manusia, tumbuhan.
 Mau semangat harus bergerak, jangan stagnan, diam, melamun, harus
bekerja, ambil tindakan.
 Pengalaman pribadi, semangat itu harus diwujudkan dalam tindakan
supaya menghasilkan sesuatu.

Bergerak di bidang apa:

1) Janganlah kerajinanmu kendor/jangan malas (ay.11)


2) Bantu orang lain, beri tumpangan
3) Berkati orang yang mengutuk, menganiaya (14). Prinsipnya gini “jika kita
menabur kasih Allah, kita akan menuai kasih Allah” = tuaiannya untuk
kita (Excellence Spirit)
4) Bisa menyesuaikan diri (15)
5) Hidup damai dengan semua orang (18)
6) Jangan menuntut pembalasan (19)
7) Lakukan tindakan kasih (20-21)

Penutup : cerita Nabi Elia ke gunung Horeb ( 1 Raja-Raja 19:8).

4. Ibadah GBIS Rejosari,


Tema : Bertahan
Nats : 2 Korintus 6:1-10
Pembahasan:
Bertahan : KBBI
1. Tetap pada tempatnya (kedudukannya)
2. Tidak beranjak (mundur, dsb)
3. Mempertahankan diri (thd. Serangan, godaan)
4. Tidak mau menyerah, berteguh hati, berkeras hati
5. Cukup untuk beberapa waktu (persediaan)

Caranya:

1. Melatih Daya Tahan (Endurance) 2 Kor. 6:4b; Ibr.10:36.

2 Kor. 6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami
adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan (Endurance) dengan penuh
kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran.

26
Ibr. 10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan (Endurance), supaya
sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang
dijanjikan itu.

Pelari yang sukses membutuhkan Daya Tahan (Endurance) yang baik,


mampu melawan rasa letih dan tubuhnya pandai dalam memakai lemak
sebagai sumber energi

1) Persiapan Yang Matang


Menggunakan senjata-senjata Keadilan untuk menyerang/membela diri (2
Kor. 6:7)
2) Konsisten (Ay. 8)
Perlu latihan terus menerus
3) Berpengharapan (Ay. 10)
Memilih bersukacita sekalipun keadaan tidak membaik, punya mental
raja, pemenang.

Kita Perlu Memahami Bahwa Tujuan Tuhan Di Balik Masalah Kita


Selalu Lebih Besar Dari Masalah Kita. Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu  —  yang jauh lebih tinggi nilainya dari
pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api  —  sehingga
kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1 Petrus 1:7)

2. Berfungsi sebagai Brother’s Keeper 2 Kor. 6:1


1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu
jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
If You Look The World, You Will Be Distress. If You Look Within, You Will
Depressed. But If You Look To Jesus, You Will Be At Rest (Jika Anda melihat
dunia, Anda akan kesusahan, Jika Anda melihat ke dalam, Anda akan tertekan
Tetapi jika Anda melihat kepada Yesus, Anda akan merasa tenang)
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah
yang menantinya (Ibrani 10:35)
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah
kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2)

5. Ibadah GBIS Pasekan, 21 April 2021 dan Ibadah Sekolah Minggu Solacil
Tema : Kesetiaan
Nats : Matius 26:36-46
Pembahasan :

27
Kunci Kesetiaan:
1. Mencari Tahu Kehendak Bapa
2. Berdoa Terus Menerus
3. Menyerah Totalitas Pada Kehendak Bapa

6. Ibadah Raya GBIS Solafide Boyolali, Minggu 22 Agustus 2021


Tema : Merdeka
Nats : Galatia 5:1-15

PENDAHALUAN

Berbicara tentang kemerdekaan, kemerdekaan merupakan keadaan


suatu bangsa atau negara yang pemerintahannya diatur oleh bangsanya sendiri
tanpa intervensi pihak asing. Hal ini berlaku juga dengan kemerdekaan
seorang individu. Seseorang dikatakan mengalami kemerdekaan apabila ia
memiliki hak untuk mengatur hidupnya sendiri, dalam artian bebas
mengekspresikan dirinya tanpa intervensi dari orang lain.

Kemerdekaan seseorang nampak dari gaya hidupnya sehari-hari. Gaya


hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Gaya hidup seseorang dapat berubah dipengaruhi faktor internal (diri


sendiri) dan eksternal, faktor luar. Seperti perubahan Gaya hidup selama masa
pandemi, harus pake masker, cuci tangan, jaga jarak, dsb. Untuk bisa punya
gaya hidup yang sehat harus punya nilai hidup yang benar.

Sarwono menyatakan satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup


adalah konsep diri. Konsep diri sangat berpengaruh pada gaya hidup
seseorang, seperti apa kita menggambarkan diri kita maka gaya hidup yang
harus kita jalani adalah sesuai dengan gambaran kita tersebut, misalnya orang
yang memiliki konsep diri sebagai atlit olahraga maka biasanya gaya hidup
sehat yang dijadikan prinsipnya. Demikian juga untuk memiliki Gaya Hidup
Orang Merdeka.

ISI

Galatia 5:1 “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah


memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi
dikenakan kuk perhambaan.” Rasul Paulus menegaskan bahwa orang Kristen
adalah orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus. Status kita adalah orang
Merdeka. Oleh sebab itu hiduplah sebagai orang merdeka artinya gaya hidup
kita harus menunjukkan bahwa kita adalah orang yang merdeka.

28
Pertanyaannya adalah bagaimana membangun Gaya Hidup Orang
Merdeka?

1. Hidup Dalam Standar Allah (Ay. 1)


Kalimat “berdirilah teguh” dalam bahasa asli στηκω (steko) memiliki
arti berdiri tegap, sedangkan dalam The Message Bible, “…So take your
stand!..” Ambilah Posisimu!, Dengan konstruksi gramatikal Present
Imperactive Active, menunjukan bahwa kalimat ini adalah sebuah
perintah aktif yang harus dilakukan saat ini/ sekarang juga.
Kita memang sudah merdeka namun hidup dalam kemerdekaan adalah
pilihan kita. Konteks jemaat Galatia waktu itu sedang dikacaukan dengan
adanya ajaran-ajaran palsu yang ujung-ujungnya membawa jemaat pada
ibadah yang legalistis. Padahal Ibadah itu seharusnya karena sebuah
kehausan dan bukan keharusan.
Untuk bisa menghadapi pengaruh ini kita harus ambil posisi, berdiri
teguh/tegap dalam kondisi siap untuk hidup berdasarkan Standar Allah
bukan manusia. Standar Allah yakni gaya hidup kerajaan Allah harus
menjadi prinsip hidup kita. Gaya Hidup kerajaan adalah gaya hidup yang
dipimpin oleh Roh Kudus (ay.5), berdasarkan Iman karena kasih Kristus
dan sesama untuk melakukan pekerjaan baik (1 Petrus 2: 12-13)
Jangan mau dikenakan kuk perhambaan, caranya adalah Tinggal Tetap
dalam Firman Tuhan/kebenaran.

"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-


Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu." Yoh. 8:31b-32

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku


lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Matius 11:29-30
Ilustrasi :
Kuk adalah kerangka kayu yang dipikulkan kepada binatang Lembu,
bantang atau Kuda Dipasangkan/ dibebankan kepada binatang untuk
keperluan pembajakan sawah atau kuk dipasangkan sebagai alat
pengangkutan Atau tali kekang yang dipasangkan pada binatang Kuda/
lembu untuk mengendalikannya. Kuk juga berarti pikulan. Kuk dalam
bahasa Yunani, ζυγος (zugos) diterjemahkan sebagai beban..
Tuhan Yesus memberikan Hukum Baru (kuk baru) yang harus dipikul.
Yang menjadikan umatnya menjadi setia dan mau dikendalikan oleh Sang
Tuan. Dan bukan itu saja, Yesus tidak di luar dari kuk yang dipasangnya

29
itu, Yesus berkata "Pikullah kuk-Ku", artinya Tuhan Yesus turut
bersama-sama dalam memikul "kuk" yang baru itu bersama-sama dengan
kita.
Bayangkanlah "kuk" (tuntutan Hukum) ini kita pikul bersama-sama
dengan TUHAN Yesus pada sebuah kereta dengan 2 ekor kuda, satu kuda
adalah kita dan satu kuda di sebelahnya adalah TUHAN Yesus.Sang kusir
kereta mengendalikan kereta dengan tali yang dihubungkan dengan
"kuk," Sang kusir mengendalikan keretanya ke kanan dan ke kiri, kapan
melaju dan kapan berhenti. Namun sang Kusir itu tidak hanya
memberikan perintah, tetapi Ia juga memberikan bimbingan sebab Sang
Kusir itu juga sebagai "kuda" yang ada di sebelah kita, inilah maksud dari
perkataan Kistus "Pikullah kuk-Ku", yaitu Dia memikul tuntutan hukum
itu bersama-sama dengan kita!
Demikian juga untuk hidup berdasarkan standar Allah, kita tidak akan
melakukannya secara sendirian melainkan bersama dengan Allah. Allah
sendiri yang akan menuntun dan mengendalikan hidup kita jika kita
melepaskan kuk perhambaan dan menjadi hamba kebenaran yaitu hamba
Allah itu sendiri. Kita dapat menikmati kemerdekaan bersama dengan
Kristus.

2. Hidup Dengan Bertanggungjawab (Ay. 13)

Mereka yang menyalahgunakan kemerdekaannya sebenarnya belum


sungguh-sungguh merdeka karena itu justru membuktikan bahwa
kebodohan, kesia-siaan masih mengikat mereka. Orang yang sungguh-
sungguh merdeka akan bertanggungjawab atas hak yang mereka miliki
karena paradigma mereka telah dimerdekakan dari kebodohan dan pikiran
yang sia-sia sehingga tindakkan mereka diarahkan pada hal-hal yang
membangun.

1 Petrus 2: 16 “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka


yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-
kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”

Ilustrasi:

Seperti hal nya dalam kasus seseorang yang merokok, di dalam


Alkitab memang tidak dituliskan jangan merokok. Kita punya kebebasan
untuk memilih merokok atau tidak. Kita tahu dengan jelas bahwa merokok
itu tidak baik untuk kesehatan. Namun kembali lagi pilihan ada ditangan
kita,

30
1 Kor. 10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala
sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan
segala sesuatu membangun.

Jika kita memilih merokok lantas mengatakan bahwa kita mengasihi


Tuhan jujur pernyataan ini meragukan bagaimana mungkin kita berkata
kita mengasihi Tuhan sedangkan diri sendiri aja tidak kita kasihi, justru
dirusak.

Demikian juga ketika kita diberi kepercayaan untuk melakukan


sesuatu, kita diberi potensi atau talenta. Kita mau gunakan potensi tersebut
untuk kebaikan atau justru meyalahgunakannya. Kita punya kebebasan
memilih apa yang hendak kita lakukan dalam hidup kita, dengan semua
potensi yang ada, tapi ingat ada tanggungjawab yang harus kita hadapi
dibalik setiap pilihan kita.

Kemerdekaan yang sejati adalah kemerdekaan yang


bertanggungjawab. Orang yang merdeka adalah orang yang memutuskan
untuk berfungsi dalam hidupnya.

PENUTUP

Di masa pandemi seperti saat ini yokk kita bangun gaya hidup orang
merdeka. Hidup dalam standarnya Allah, keadaan boleh tidak menentu
tapi jangan biarkan kekacauan itu mempengaruhi kehidupan kita, ijinkan
Roh Kudus memimpin kehidupan kita, kalo yang kita harapkan gak jadi
kenyataan, so what gituloh…Tuhan tetap bersama kita kok. Ingat Tuhan
yang mengendalikan hidup kita, Dia ada bersama kita, disamping kita
tidak memikul kuk sendirian. Tuhan sudah menanggungnya. Jangan
keraskan hati, semakin sulit kita diatur akan semakin menyakiti diri kita
sendiri. Hiduplah dalam iman atas dasar kasih, jadikan pandemi ini
sebagai kesempatan untuk lebih bebas dalam berbuat kebaikan. Jadi anak
Tuhan yang tau bertanggungjawab dalam kemerdekaan, bukan hanya
meminta dan mengeluh, tapi punyalah Prinsip yang benar, manfaatkan
kemerdekaanmu untuk melayani sesamamu.

Terakhir, kita harus kita ingat status kita adalah orang-orang merdeka
d dalam Kristus. Dan yang menjadi tantangan sekarang adalah ayokk
tunjukkan kemerdekaan itu dalam gaya hidup kita yang sesuai standar
Allah dan bertanggungjawab atas kemerdekaan kita.

Semangat Merdeka !

Shallom, Tuhan Yesus Memberkati.

31
B. Penginjilan

Penginjilan Pribadi dilakukan melalui sosial Media, dikarenakan selama masa


pandemi yang tidak boleh berkunjung ke rumah jemaat. Praktikan melakukan
penginjilan dengan cara menyelipkan Firman Tuhan saat sedang berinteraksi
dengan teman-teman di Sosial Media. Dan mungkin dikarenakan masa pandemi
banyak orang yang butuh teman bicara dan mencarinya melalui media sosial
sehingga selama masa pandemi praktikan tidak mengalami kesulitan mendapat
teman untuk di injili. Responnya ada yang menerima baik namun ada juga yang
tidak. Ada yang sangat antusias bahkan mengajukan banyak pertanyaan tentang
Alkitab dan keselamatan.

C. Konseling

Praktikan melakukan konseling kepada beberapa pemuda remaja dan ibu-ibu


guru TK Immanuel.

D. Foto-Foto Selama Pelayanan

1. Keluarga Pastori

2. Pelayanan Multimedia

32
3. Pelayanan Singer

4. Pelayanan Choir

5. Mewakili Pemuda Boyolali dalam mengikuti Orientasi Pemuda Jateng


Oleh Kemenag di Hotel Tosan, Solo.

33
6. Membantu Pembangun Gereja Pengging

7. Pelayanan Khotbah

8. Membantu Mengajar di TK Immanuel II Boyolali

34
9. Pelayanan Via Zoom & Google Meet

10. Pelayanan Kematian

11. Pemuda ACTION Youth & Teen

12. Pelayanan Satgas

35
13. Pelayanan Pembaptisan

14. Doa Malam

15. Sekolah Minggu “Solacil”

16. Ibadah Korwil

36
Note:

Seluruh pelayanan praktikan dapat di lihat melalui Youtube GBIS Solafide Boyolali.

37

Anda mungkin juga menyukai