Anda di halaman 1dari 18

ETIKA SEKSUAL

MAKALAH

Dosen Pengampu: Sumiati M.Th

Mata Kuliah: Etika Kristen

Disusun Oleh :Tresia 212221/teologi

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KANAAN NUSANTARA UNGARAN

2022
DAFTAR ISI

Daftar isi...................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................1

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN...........................................................2

2.1 dasar-dasar pandangan etika seksual dalam perjanjian lama

2.2 Bagaimana pandangan kitab perjanjian baru terhadap seksual

2.3 Apa Apa pengertian seksual menurut imam Kristen

BAB III PENUTUP.................................................................3.

3.1 Kesimpulan

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalalm kejadian Maka menurut gambar Allah dicip-takan-Nya dia;laki-laki dan


perempuan dibuat-Nya mereka.Allah termasuk mereka,
Lalu Allah berfirman untuk mereka:”Beranak cuculah dan bertambah banyak.(kejadian 1:27-
27 ) supaya mereka masing-masing suapaya mereka mengambil seorang perempuan menjadi
istrinmu sendiri dan hidup dalam kekudusan

Jadi bukan saja seksualitas diciptakan untuk kesatuan hati, tetapi juga untuk kesatuan
badan(hubungan seksual). Bila maksud tujuan Allah menciptakan manusia untuk saling satu
sama lain adalah mulia. Itulah sebabnya manusia harus mengetahui seksualitas. Bilamaksud
dan tujuan Allah menciptakan manusia untuk saling untuk satu sama lain adalah mulia itulah
sebabnya manusia harus mengetahui etika seksual ada karena kejatuhan manusia dalam dosa ,
jadi di perlukan suatu norma-norma untuk mengatur tanan manusia, dan normaya mengatur
kita haruslah sesuai dengan Alkitabia atau etika Kristen. Itulah pentingnya menjelaskan
perbedaan antara etika moral dan etika Kristen. Pemimpin etika merupakan merupakan suatu
suatu kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran pandangan moral . Etika manusia
berdasarkan pandangan filosofis, sosilo sosiologi atau psikologis, atau tanggapan intuitif
terhadap situasi yang dilampirkan. hanya mencapai konverensi nasihat yang baik yang dapat
di terima orang-orang yang sudah berbudi luhur . Nasihat moral semacam itut tidak memiliki
ketetapan, otoritas dan kekuatan motif. Etika Alkitabia yang berasal dari pengetahuan tentang
Tuhan

iii
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini yan menjadi pokok rumusan masalah yaitu pandangan seksualitas
bagi kalangan orang Kristen.

bagaiamana seharuusnya sikap orang Kristen terhadap seksuualitas.

1.3 TUJUAN MASALAH

a. Tujuan penulisan makalah ini untuk menemukam masalah-masalah yang terjadi


dalam keidupan masyarakat khususnya dikalangan masyarakat Kristen yang
belum mengerti akan maasalah ini.
b. Oleh karena itu penulis ingin Menyusun sedemikianan rupa makah ini untuk
membantu menyelesaiaakan masalah tentang seksualitas yang sering terjadi dalam
masyarakat maupun berjemaat.
c. Memberikan pandangan yang benar tentang seks kepada masyarakat atau jamaat.

iv
BAB II

PEBAHASAN

2.1 Apa Dasar-Dasar pandangan Etika Seksual Dalam Perjanjian Lama

Pada umumnya setiap orang memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda-
beda mengenai arti dan seks itu sendiri. Tulus Tu’u menguraikan 3 pandangan yang
salah atau negative terhadap seks, yaitu sebagai berikut: (1)Seks dianggap sebagai
dorongan jasmani saja, artinya dorongan itu bagaikan rasa lapar dan rasa haus. Makan
dan minum memang penting, demikian pula soal seks.(2)Seks sering dianggap
sebagai hal yang kotor dan tabuh. Dengan kata lain bagi kelompok ini, soal seks tidak
boleh diotak-atik karena itu banyak keluarga tidak paham mengenai seks.(3)Seks
dilihat hanya dari aspek kenikmatan saja yaitu memperlakukan seks sebagai alat
pemuas nafsu. Segala sesuatu yang Allah ciptakan baik adanya. Pada waktu Alah
menciptakan manusia dan menempatkan mereka di taman eden, yakni adam dan
hawa, Allah menciptakan mereka menurut gambar dan rupa Allah, kemudian Allah
berkata bahwa segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. (kejadian 1: 27, 31).
Dan Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan, sudah jelas Allah
menciptakan jenis kelamin yang berbeda bagi keduanya. Termasuk Allah
memberikan kemampuan untuk bereproduksi juga seksual. Dalam hal ini, Allah
berfirman kepada mereka “beranak cuculah dan bertambah banyak agar memenuhi
bumi dan berkuasa atasnya.” (Kejadian 1:28).

1. Seks Adalah Kudus

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa seks pada dasarnya adalah mulia dan
suci karena itu seks bukanlah suatu kejahatan yang dipandang sebagai suatu yang kotor dan
haram dengan menganggap segala perbincangan tentang seks adalah dosa. Dalam Kejadian
1:1-2a, menekankan hakekat seksualitas bahwa seks itu baik. Seks itu baik karena seks itu
merupakan bagian integral dari seluruh ciptaan yang dinyatakan sungguh amat baik
(Kejadian 1:31) segala ciptaan amat baik, tak terkecuali seksualitas. Narasi penciptaan
menekankan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk seksual. Manusia diciptakan
sebagai laki-laki dan perempuan dan dalam perbedaan seks itu mereka mencerminkan Allah:

v
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; lakilaki dan perempuan diciptakan-Ny mereka” Kejadian 1:27). Itu
berarti seksualitas tidak hanya sesuatu yang baik, tetapi sekaligus mencitrakan kesucian dan
kekudusan Allah.1

2. Seksualitas dala Ikatan Pernikahan


Hubungan seksualitas yang bermakna dan menyenangkandinikmatidalam
konteks pernikahan yang bahagia ketika suami isteri sama-sama
merasa dihargai dan dihormati. Inilah inti rancangan Allah untuk
seksualitas manusia.Pernikahan merupakan institusi pertama yang
diciptakan Allah bagi manusia (Kej. 2:24-25). Munroe menegaskan
bahwa:
“Pernikahan adalah fondasi, karena di atas hubungan inilah Allah
mulai membangun masyarakat.Pernikahan pertama di dunia ini terjadi
setelah Tuhan menciptakan seorang pria, Adam dan Tuhan
mengevaluasi keadaan Adam belum baik karena ia masih hidup
seorang diri. Tuhan memutuskan seharusnya manusia tidak hidup
sendirian dalam dunia ini, tetapi memerlukan hubungan dengan orang
lain. Maka Tuhan menciptakan seorang perempuan yaitu Hawa. hawa
diciptakanAllah untuk menjadi penolong Adam, bukan
untuk menyaingi, menekannya, mengalahkan, atau meninda

2.2 Bagaimana pandangan Alkitab perjanjian Baru Atas Seksualitas

Dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus mengingatjan bahwa seksualitas adalah


bagian integral dari pernikahan, oleh sebab itu pasangan suami-isteri harus
mengaturnya dengan baik. Kepada jemaat Korintus, Paulus mengingatkan agar suami-
isteri mengatur
hubungan seksualitas dengan baik. Firman Tuhan menyatakan, “janganlah kamu
salingmenjauh, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya
kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kami kembali hidup

1
Robert P. Borrong, Etika Kristen Seksual kontemporer. (Bandung. Ink Media 2006),2.

vi
Bersama-sama, supaya iblis jangan menggodai kami, karena kamu tidak tahan bertara” (1
Kor. 7:5)2

Dalam surat surat Paulus, ia juga menjelaskan banyak mengenai amoralitas


seksualitas
atau penyimpangan seksualitas. Paulus menggambarkan seksualitas yan tidak
tepat sebagai bagian dari spiral murka yang menuju ke bawah dank arena ditinggalkannya
Allah dalam hidup. Dalam Roma 1:24, Paulus mejelaskan, “karena itu Allah menyerahkan
mereka ke pada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga saling mencemarkan
tubuh mereka. Menurut bagian ini, Allah sudah menyingkirkan larangan-Nya dan
membiarkan orang-orang ini sesuka hati, dan akibat dosa mereka dianggap sebagai
penghakiman Ilahi. Mereka diserahkan pada kecemaran yang berbicara tentang seks
perzinahan (2Kor. 12:21; Gal. 5:19-21; Ef. 5:3; 1 Tes. 4:7) yang dimulai dari hati, dan
kemudian dilanjutkan dengan rasa malu dan menghasilkan akibat pada tubuh. Jadi,
jelaslah bahwa Paulus menghormati hubungan Seksual hanya dalam pernihakan.
Hiubungan seksual diluar pernikahan menurut Paulus ialah suatu hal yang mengakibatkan
kecemaran dan dosa.
3. Seksualitas adalah Anugerah AllaAnugerah merupakan pemberian Allah
kepada manusia dengan cuma-cuma dan tidak ada tindakan manusia
didalamnya. Tindakan Tuhan menciptakan alam semesta dan
memberikannya kepada manusia adalah permulaan dari kasih karunia
Tuhan. Melalui
kasih karunia, Tuhan menciptakan pria dan wanita, Ia juga
menciptakan k apasitas untuk inta dan keintiman yang tidak pernah
dialami Adam jika ia hanya seorang diri saja. Kasih karunia Tuhan
menjadikan pria dan wanita bisa mengalami pengalaman
seksual.Hubungan seksual antara suami-isteri adalah hadiah dari Allah
untuk dinikmati berdua.Seksualitas merupakan anugerah Allah sebagai
pencipta yang baik bagi manusia.Alkitab menggambarkan seksualitas
sebagai anugerah Allah kepada manusia, bukan hasil karya setan,
melainkan sesuatu yang wajar, yang indah, dan untuk dinikmati
manusia.Seksualitas merupakan hal yang baik bagi manusia dan bukan
suatu yang jahat (berdosa),karena seksualitas itu anugerah yang diberikan
2
Marulak Pasaribu, Pernikahan dan Keluarga Kristen, 40.

vii
Allah kepada manusia. Verkuyl menuliskan hal demikian: nafsu birahi
dan persetubuhan antara suami dan isteri oleh Alkitab tidak dipandang
sebagi suatu dosa. Tetapi Alkitab memandangnya sebagai Anugerah
Tuhan kepada manusia, sejak ia diciptakan. Anugerah Tuhan itu
sepatutnya hanya terdapat dalam pernikahan, dan kedua orang itu tidak
perlu malu karena anugerah itu.

2.3 Pengertian seksual menurut iman Kristen

Etika Kristen berpusatkan pada perintah Allah yang ada di dalam Alkitab
karena Alkitab adalah Firman Tuhan dan pusat dari pengajaran kekristenan .
3
sehingga etika Kristen adalah etika teologis yang mengacu pada ajaran dan
tingkah laku dari Yesus Kristen yang diimani sebagai Anak Allah yang membawa
dan mengajarkan tentang kasih Allah akan dunia ini.4Etika Kristen juga merupakan
tanggapan kepada Kasih Karunia Allah yang menyelematkan manusia, dan oleh
karena itu Etika Kristen berlaku untuk seluruh kehidupan manusia. Tidak ada
bagian kehidupan yang tidak perlu dibimbing oleh Tuhan. Oleh Sebab itu
etikaKristen mencari kehendak Tuhan untuk setiap bagian

kehidupan.5Etika Kristen mencakup keseluruhan keseluruhan kehidupan manusia,


sehingga tidak hanya dibatasi pada ha-hal rohani maupun gerejawi saja, namun
juga menyangkut halhal yang bersifat duniawi.Etika Kristen tidak terbatas kepada
kehidupan pribadi tetapi juga menyangkut perkara-perkara budaya,
ekonomi,politikserta kehidupan yang menyangkut dengan pemerintahan. Tanggung
jawab orang Kristen tidak terbatas kepada orang-orang yang seiman atau
3
Yonatan Alex Arifianto, “Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun Kerohanian
Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19,” REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen5, no. 2
(2020):94-106.

4
Jochem Douma, Kelakuan Yang Bertanggung Jawab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 29.

5
Malcolm Brownlee, Pengambilan Keputusan Etis Dan FaktorFaktor Di Dalamnya(Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2012), 29–30

viii
segolongan, tetapi meliputi seluruh umat manusia. Mencintai Allah dan
sesama seperti yang diajarkan Yesus Kristus dalam Injil juga merupakan ajaran
moral dari etika Kristen. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa etikaKristen
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang dilandasi pada perintah Allah
yang ada di dalam Alkitab.
1. Pendidikan Seks Yang Alkitabiah

Pendidkan seks dalam kekristenan sangatah peniing karena ini membantu untuk
mengurangi, mencegah penyalahgunaan seks, Pendidikan seks merupakan
pengetahuan tentang tentang hal-hal yang berkaitan dengan jenid kelamin dan juga
fungsi dari jens kelamin sebagai alt reproduksi. Jadi perlu untuk menjelaskan dengan
benar kepada khususnya anak-anak remaja supaya bisa mengenali tentang seksual
dengan benar.
Hubungan seksualitas yang bermakna dan menyenangkan dinikmati dalam
kontekspernikahan yang bahagia ketika suami isteri sama-sama merasa dihargai dan
dihormati. Inilah inti rancangan Allah untuk seksualitas manusia.
Pernikahan merupakan institusi pertama yang diciptakan Allah bagi manusia (Kej.2:24-25).
Munroe menegaskan bahwa: “Pernikahan adalah fondasi, karena di atas hubungan inilah
Allah mulai membangun masyarakat.Pernikahan pertama di dunia ini terjadi setelah
Tuhan menciptakan seorang pria, Adam dan Tuhan mengevaluasi keadaan Adam belum
baik karena ia masih hidup
seorang diri. Tuhan memutuskan seharusnya manusia tidak hidup sendirian dalam
dunia ini, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Maka Tuhan menciptakan
seorang perempuan yaitu Hawa.Hawa diciptakan Allah untuk menjadi penolong Adam,
bukan untuk menyaingi, menekannya, mengal
ahkan, atau meninda

BAB III

ix
KESIMPULAN

3.1 Seks merupakan ciptaan Tuhan yang teramat baik bagi manusia. Alllah mengaruniakn
seks agar manusia memilki keintiman, dan kestuan dengan pasangan lawan jenisnya. Sekes
tidak data dimenfert dengan keliru, karena seks bukan lah halyang kotor atau Hasrat
pemuasan manusia sesaat namun seks hal yang suci dihadapan Tuhan. Alkitab menyaksikkan
bahwa perilaku yang diizinkan Alllah ialah hubungan seks yang dilalukan oleh suami-istri
yang telah diberksti dalam pernikahan kudus. Begitupun dengan sebalikna bahwa seks yag
diluar pernikahan adalah dosa.oleh karena itu Gereja memiliki peranan yang sangat penting
untuk pengajaran pandangan yang benar tentang seks yang sesuai alkitab. Agar menjaga
kekudusan seks baik sebelum maupan setelah menikah.

KEPUSTAKAAN

Robert P. Borrong, Etika Kristen Seksual kontemporer. (Bandung. Ink Media 2006),2.

Marulak Pasaribu, Pernikahan dan Keluarga Kristen, 40.

Yonatan Alex Arifianto, “Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Membangun


Kerohanian Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19,” REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan
Agama Kristen5, no. 2 (2020):94-106.

Jochem Douma, Kelakuan Yang Bertanggung Jawab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 29.

Malcolm Brownlee, Pengambilan Keputusan Etis Dan FaktorFaktor Di


Dalamnya(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 29–30

x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii

Anda mungkin juga menyukai