Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERJANJIAN BARU

“DOSA”

Dosen Pengampu: Jammer Prayerson andalangi, M.TH

Disusun Oleh:

Tessa Milenia Gumbelangi

190104021

PENDIDIKAN MUSIK GEREJA


INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,


Segala pujian syukur bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah menolong dan menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kiranya kasih karunia Allah yang tiada batas terus
tercurah dengan limpahnya dalam kehidupan manusia. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang “Dosa”, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini ditulis oleh penulis dengan berbagai rintangan yang datang dari diri penulis maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama hanya karena pertolongan
oleh kuat kuasa Roh Kudus akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Dosa” yang sangat berguna bagi setiap orang Kristen di luar sana.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas
bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimah kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..........................................................
A. Pengertian Dosa………………………………………………………………………...
B. Sifat-Sifat Dosa…………………………………………………………………………
C. Fakta-fakta Tentang Dosa………………………………………………………………
D. Akibat Dosa……………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siapakah yang mengerti dosa? Dosa yang sudah menguasai seluruh dunia. Bagaimana
manusia yang dikuasai dapat mengerti kuasa yang membelenggu mereka? Manusia yang jatuh
tidak mengetahui betapa tidak berdayanya mereka di bawah kuasa dosa. Melalui penerangan
Kitab Suci, umat Kristen percaya bahwa semua manusia telah berdosa. Akan tetapi seringkali
kita mengungkapkan pernyataan ini begitu saja tanpa merenungkan arti yang sebenarnya. Kita
meremehkan dosa dan kuasanya yang menakutkan. Banyak orang Kristen sekarang yang bahkan
tidak dapat membedakan dosa dari buah dosa, walaupun perbedaan ini sangat penting.
Kurangnya pengertian ini telah mengakibatkan banyak kesalahan aplikasi, baik dalam kehidupan
pribadi maupun masyarakat. Bahkan seringkali sekalipun orang-orang Kristen memiliki
pengertian dosa yang benar secara “teori”, saat menerapkannya mereka menjadi tidak konsisten
dan kadang-kadang berlawanan arah, seakan-akan mereka tiba-tiba mempunyai presaposisi yang
berbeda ketika berurusan dengan “praktek”. Ternyata memang mudah memisahkan pengetahuan
dari aplikasi. Kontradiksi ini pun merupakan salah satu akibat dosa. Maka sangatlah perlu
direnungkan bagaimana pengertian akan doktrin dosa yang benar dapat diterapkan secara
konsisten di dalam hidup kita sehari-hari dan pandangan kita terhadap kebudayaan, sistem, dan
semua aspek penting dalam kehidupan manusia.

B.Rumusan Masalah
1. Apa itu dosa?
2.Bagaimana fakta-fakta dosa?
3.Apa saja sifat dosa dan akibatnya

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui apa itu dosa
2. Untuk mengetahui fsifat-sifat, akibat dosa dan fakta-fakta tentang dosa
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DOSA
Alkitab menggunakan beberapa istilah mengenai dosa. Kata ibrani yang paling
umum menggunakan kata “Hatta” (dari berbagai bentuk, dari akar kata yang sama), awon,
pesya, dan dari kata Yunani ialah hamartia, hamartama , parabasis , parattoma , ponerio,
anomia ,dan adikia, ada beda terkandung dari berbagai istilah yang memantulkan dari
berbagai segi dan dari situ orang mengenali dosa. Dosa ialah
kegagalan.kekeliruan,ataukesalahan,kejahatan,pelanggaran,tidak mentaati hukum, dosa adalah
ialah kejahatan dalam segala bentuk. Dosa adalah segala perbuatan, perasaan, atau pikiran
yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Ini termasuk melanggar perintah Allah dengan
melakukan apa yang salah menurut Allah. . Namun, secara umum, terdapat pengertian dosa
menurut Alkitab.

“Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran
hukum Allah.” ̶ 1 Yohanes 3: 4
‘Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak
melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah
dosa.” ̶ Roma 14:23
Alkitab juga mengatakan bahwa orang yang menahan diri untuk melakukan yang benar juga
berbuat dosa.—Yakobus 4:17. Utamanya dosa disebabkan karena manusia terlalu mencintai
dirinya sendiri atau hal-hal lain sedemikian rupa sehingga menjauhkan diri dari cinta terhadap
Allah. Dosa juga dianggap sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan baik
melalui pikiran,perkataan maupun perbuatan.
Adapun Dyrness membagi definisi dosa itu dalam tiga kategori besar, antara lain:

a. Penyimpangan.
Penyimpangan yang dimaksud di sini adalah penyimpangan dari jalan yang benar. Kata dasar
Ibrani yang dipakai adalah hatta’t atau het’ yang muncul ± 225 kali sebagai kata kerja. Muncul
sebanyak 25 kali secara khusus sebagai ‘dosa terhadap Allah’. Arti pokok kata ini ialah
menyimpang dari jalan yang benar atau tidak kena sasaran. Bisa juga diartikan sebagai
‘kesalahan’ __Kel 20:5, atau ‘serong’ dan ‘berliku-liku’ __Ams 28:18, menunjukkan
penyimpangan yang sengaja terhadap norma-norma masyarakat). Semua bentuk penyimpangan
ini menyangkut Allah yang kudus dan berakhir pada kemusnahan jiwa.

b. Kesalahan.
Kata ini menunjuk pada keadaan berada dalam dosa. Orang yang bersalah (‘asam) bersalah
juga di hadapan hukum Tuhan dan dipemandangan Allah, bisa juga berarti ‘menanggung
hukuman’ atau ‘dikutuk’. Meskipun dosa yang dilakukannya itu terjadi secara tidak sengaja,
orang ini tetap perlu bertanggungjawab atas perbuatannya, dalam hal ini biasanya orang Israel
memberikan ganti rugi atau tebusan. Tujuan dari tebusan itu adalah agar kekudusan Allah tetap
dicerminkan di antara umat-Nya.
c. Pemberontakan.
Pemberontakan yang dimaksud di sini adalah bentuk pemberontakan terhadap atasan atau
ketidaksetiaan terhadap persetujuan. Kata ini biasanya diterjemahkan ‘pelanggaran’ (pesa’)
menunjuk pada tindakan perorangan (Ayub 34:37), baik itu dilakukan kepada atasan maupun
juga kepada Allah.
Dari ketiga pembagian di atas bisa disimpulkan bahwa dosa adalah penyimpangan pribadi
yang disengaja dari suatu norma, yang akhirnya ditujukan kepada Allah. Dosa juga merupakan
suatu keadaan di mana manusia bersalah di hadapan Allah dan pasti akan mendapat hukuman.

Bagaimana Manusia Jatuh Dalam Dosa


Di dalam Alkitab dikatakan bahwa manusia jatuh dalam dosa dengan perantaraan
penggodaan iblis yang menjelma dalam wujud ular. Jalannya penggodaan iblis hingga
pelanggaran terhadap perintah Tuhan oleh Adam adalah sebagai berikut:
a. Menimbulkan keragu-raguan dengan berkata, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
b. Ketidakpercayaan atau membohongi Allah dengan berkata: “Sekali-kali kamu tidak akan
mati, tetapi Allah mengetahui; bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah.”
c. Keinginan, sebab disebutkan, bahwa perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya.
Segera setelah keinginan timbul, menyusulah pelanggaran perintah Tuhan oleh manusia.
Dari pernyataan di atas yang menjadi persoalan sebenarnya adalah “menjadi seperti Allah, dan
tahu tentang yang baik dan jahat”. Buah pohon pengetahuan, yang pada mulanya tidak menarik
perhatian, menimbulkan keinginan untuk memakannya, karena akan mengangkat manusia
menjadi seperti Allah. Ketika buah pohon pengetahuan dimakan, maka terbukalah mata manusia
tentang yang baik dan jahat, yang menyebabkan mereka terusir dari Taman Eden.
Menurut Alkitab, semua manusia telah jatuh kedalam dosa karena Adam dan Hawa.
Dalam Perjanjian Lama Israel ditunjuk untuk mempersembahkan korban bakaran untuk
menghapus dosa. Dalam Perjanjian Baru manusia ditebus dengan datang nya Mesias yaitu Tuhan
Yesus.
Dosa menurut Paulus adalah keadaan perseteruan terhadap Allah karena tidak takluk
kepada hukum Allah.

B. SIFAT-SIFAT DOSA
Ketika kita mau menjadi seorang Kristen, tentu perlu membedakan mana perbuatan yang
memuliakan Allah dan mana perbuatan yang dosa. Meski kita sudah menerima keselamatan
sesuai dengan janji keselamatan dalam Alkitab, kita perlu hati-hati terhadap dosa. Kita perlu
menghindari dosa, bahkan dosa sesederhana atau sekecil apapun itu. Ada berbagai jenis-jenis
dosa dalam Alkitab
Dosa merupakan pelanggaran hukum Allah dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman.
Pelanggaran hukum Allah bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan lewat apa saja seperti contoh
kebudayaan yang melanggar firman Tuhan. Kita tahu berbagai hukum Allah yang tertulis di
dalam Alkitab. Namun, kita tidak hanya sekedar melakukan hukum tersebut, tetapi kita harus
melakukannya dengan iman kepada Allah. Dosa sendiri merupakan sebuah kata benda. Sebagai
sebuah kata benda, ia memiliki sifat-sifat tertentu. Berikut ada empat sifat dosa menurut Alkitab.
a. Dosa itu menular
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa
itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang
telah berbuat dosa.” ̶ Roma 5:12
Sangat jelas tertulis pada ayat ini bahwa dosa, sebagai maut, menjalar kepada semua orang.
Ketika seseorang berbuat dosa, ia tidak hanya merugikan dirinya sendiri. Dosa itu dapat
membuat orang lain di sekitarnya kemudian ikut untuk melakukan dosa tersebut. Misalnya
seperti Adam dan Hawa pada Kejadian 3:1-6. Awalnya, hanya Hawa yang berbuat dosa dengan
memakan buah pengetahuan. Namun, akhirnya Adam pun ikut mengambil peran dalam dosa ini.
Jadi, itulah sifat dosa menurut Alkitab yang pertama: dosa itu menular.

“Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: ‘Apa yang harus kuminta?’ Jawabnya: ‘Kepala
Yohanes Pembaptis!’ Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: ‘Aku mau, supaya
sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!’” ̶
Markus 6:24
Contoh bagaimana dosa itu menular juga dapat kita lihat di kisah bagaimana Yohanes
Pembaptis dibunuh. Pada Markus 6:19 dikatakan Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan
bermaksud untuk membunuh dia. Lalu, akhirnya datang kesempatan itu dan ia menyuruh
anaknya. Bagaimana dosa itu menular terlihat dari cepatnya anak Herodias meminta kepada
Herodes. Anak Herodias tidak ragu atau mempertimbangkan sama sekali. Ini mengindikasikan
bahwa anak Herodias pun tertular rasa benci kepada Yohanes Pembaptis.

b. Dosa bersifat aktif


“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama
dengan dia, dan suaminya pun memakannya.” ̶ Kejadian 3:6
Sifat dosa menurut Alkitab yang kedua dapat kita pelajari, sekali lagi, dari kisah Adam dan
Hawa pada Kejadian 3:1-6 sebagai awal mula manusia jatuh ke dalam dosa. Kita dapat melihat
bahwa dosa bukanlah sebuah kecacatan atau sebuah kelemahan. Dosa bersifat aktif, mengambil
tindakan. Buah pengetahuan bukannya tidak secara sengaja termakan oleh Hawa. Hawa sendiri
yang mengambil inisiatif untuk mengambil buah tersebut, memakannya, bahkan kemudian
memberikannya juga kepada Adam. Setiap dosa pun seperti itu. Semuanya merupakan inisiatif
manusia sendiri untuk melakukannya.

c. Dosa selalu siap untuk beraksi dan menggoda


“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau
harus berkuasa atasnya.” ̶ Kejadian 4:7
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” ̶ 1 Petrus 5:8.
Ketika Kain membunuh Habel, Allah sendiri yang mengatakan kepada Kain, dan kepada
kita semua, bahwa dosa mengintip di depan pintu dan sangat menggoda kita. Itulah sifat dosa
menurut Alkitab. Petrus pun ikut mengingatkan dalam suratnya bahwa Iblis, yang menyebabkan
dosa, seperti singa yang mengaum dan mencari mangsa. Jika kita lemah, tanpa pertahanan, kita
dapat dengan mudah ditelan oleh si Iblis dan menjadi berdosa. Jika kita begitu saja mudah
tergoda, kita tidak akan mampu berkuasa atas dosa tersebut.

d. Dosa merugikan

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” ̶ Roma
3:23
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita.” ̶ Roma 6:23

Satu hal yang pasti merupakan sifat dosa menurut Alkitab adalah dosa itu merugikan. Dosa
tidak pernah sama sekali memberikan dampak yang baik dan menguntungkan walaupun ada
yang berkata ada dosa yang baik ( mis, berbohong untuk kebaikan). Ada banyak akibat dosa
menurut Alkitab. Kita, manusia, diciptakan Allah serupa dan segambar dengan-Nya. Kita
memiliki kemuliaan Allah. Namun, dosa berhasil merenggut kemuliaan tersebut dari kita. Lebih
lagi, dosa itu membawa kita kepada maut. Dosa menjauhkan kita dari Allah, pencipta kita.
C. FAKTA TENTANG DOSA
Dalam mempelajari suatu bidang ilmu yang paling khusus tentang dosa, umumnya lebih
dikenal dengan sebutan Hamartiologi, yang berasal dari kata Grika Hamartia yang berarti dosa
dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, Hamartiologi adalah pelajaran Alkitab mengenai dosa.
Fakta-fakta mengenai dosa :
a. Penciptaan, alam semesta membuktikan bahwa ada kehidupan dan ada kematian, ada
kerukunan dan perselisihan, ada keindahan dan keburukan, ada terang dan gelap, yang
menyatakan fakta adanya dosa. (Kejadian 3:17)26

b. Sejarah manusia, pandangan atas sejarah manusia, dengan adanya perang, pertumpahan darah,
kebencian, pembunuhan, rusaknya moral dan ketamakan, menunjukkan bahwa ada yang salah
dengan semua bangsa-bangsa dibumi. Alkitab jelas mengatakan, bahwa perang, dan perkelahian,
pertengkaran dan pembunuhan adalah karena dosa (Yakobus 4:1-2)27

c. Logika manusia, manusia yang jujur akan mengakui bahwa ada yang salah di dalam dirinya. Ia
mengakui bahwa ia tidak baik-baik saja di dalam dirinya. Inilah fakta adanya dosa didalam diri
pribadi tersebut. (Roma 7:14,19)28.

d. Kata hati manusia, kata hati manusia adalah saksi tentang dosa yang ada pada manusia. Pada
saat seseorang melakukan yang salah, kata hatinya menyalahkan dia, menuduh dan menghukum
dia. “suara hati mereka saling menuduh atau saling membela”. (Roma 2:15)29. Kata Hati
membuktikan adanya dosa pada manusia.

e. Pengalaman manusia, Markus 7:20-21 ; 2 Timotius 3:2-4 30. Ayat-ayat Firman Tuhan ini dan
ayat-ayat lainnya mengatakan tentang dosa dalam hidup manusia dan pengalaman manusia
mengesahkan bahwa apa yang dikatakan Firman Allah benar. Pengalaman manusia menyatakan
bahwa dosa itu ada dalam hidup manusia.

f. Agama-agama manusia, bangsa-bangsa di dunia mempunyai allah atau allah-allah yang


disembah. Dengan korban dan ibadah mereka berusaha menyenangkan dewa-dewa karena rasa
bersalah rasa bersalah atau dosa dihati mereka.Manusia dengan agamanya mau menutupi atau
menyelesaikan dosa itu.

g. Orang percaya, orang percaya yang telah mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya
yang lebih menyadari adanya dosa. Setelah mendengar Injil, percaya dan bertobat dan dilepaskan
dari dosa yang menguasainya, orang percaya lebih menyadari realitas dosa itu. Tetapi orang
percaya yang menyadari bahwa untuk menyelesaikan dosa yang menguasai manusia, harus
disucikan dan dikuasai oleh Firman Allah dan Roh Kudus.

h. Alkitab, pengadilan tertinggi untuk membuktikan sesuatu adalah Firman Allah (SOLA
SCRIPTURA). Justru Firman Allah yang mengatakan bahwa semua manusia berdosa. Roma 3:23
; 5:12 31

D. AKIBAT DOSA
Tentulah setiap setiap manusia melakukan dosa (tanpa terkecuali) oleh karena melakukan
dosa membawa dampak:

a. Terpisah/tertimpa murka Allah.

Karena murka Allah, maka hubungan manusia dengan Allah telah terputus. Manusia
tidak memiliki hidup kekal dan tidak mencerminkan hidup ilahi. Murka menghilangkan
persekutuan antara Allah dan manusia, sehingga manusia akan hidup dalam ketakutan
yang tiada arti.

"Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan


pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang menjadi pemisah
antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia
menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala
dosamu." __Yesaya 59:1-2

b. Tertawan oleh diri sendiri.


Dosa tidak hanya memisahkan kita dari Allah, namun juga memperhamba kita. Kita
tertawan olehnya dan menjadi rusak. Yesus menyamakan dosa dengan buah, yang
jenisnya tergantung dari pohonnya. Demikian juga perbuatan kita ditentukan oleh pikiran
kita. Yang diucapkan mulut meluap dari hati (Matius 12:33-3). Dosa menyatakan
penyakit-penyakit rohani yang menghinggapi hati manusia,

Yesus berfirman, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, hawa nafsu, iri hati,
hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang." __Markus 7:21-23

c. Bentrokan.

Mementingkan diri tidak hanya melawan Allah, tetapi juga melawan sesama manusia.
Ada yang cepat tersinggung, cemburu dan tidak mau menerima pendapat atau nasihat
orang lain, suka mencela atau tidak hati-hati. Semua hubungan dalam hidup sangat
kompleks, orangtua dengan anak-anak, suami dengan istri, buruh dengan majikan. Dosa
adalah sebab-musabab segala kemalangan kita, dan ini yang membuat kita saling
bertentangan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dosa adalah pelanggaran cinta kasih terhadap Tuhan maupun sesame manusia yang dapat
mengakibatkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah. Menurut Alkitab, semua
manusia telah jatuh kedalam dosa karena Adam dan Hawa. Orang percaya, orang percaya yang
telah mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya yang lebih menyadari adanya dosa.
Mereka lebih mengerti dampak dari dosa itu sendiri baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan kekal nanti
Agama Kristen memiliki konsep tersendiri tentang dosa. Dosa yang secara umum adalah
tindakan manusia melanggar perintah dan norma serta aturan Tuhan, secara dogmatis,
merupakan kesalahan krusial, dimana manusia dianggap melanggar rencana-rencana Tuhan.
Keserakahan Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah pohon
pengetahuan, telah menyebabkan putusnya Rahmat Tuhan kepada manusia. Adam dan Hawa
telah menjerumuskan dirinya dan anak cucunya dalam dosa warisan. Kehadiran Yesus Kristus,
sebagai oknum Tuhan, yang menebus dosa manusia dengan kematiannya di tiang salib, adalah
bentuk Kasih Tuhan kepada hambahamba-Nya yang berdosa.
DAFTAR PUSTAKA
ALKITAB
PAUL ENNS, Antropologi dan Hamartiologi-pandangan Armenian hal.351
(Jacobus Armenius 1560-1609) …,
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MAJELIS PUSAT–GPdI, Systematic Theology BAB.VII-
hal.6 Cocceeius 1603-1669 (Hamartiology-Pelajaran Tentang Dosa) ©Departemen Media
Massa & Literatur Majelis Pusat-GPdI 1921
PAUL ENNS, Teori-teori Bidat
Antropologi dan
Hamartiologi-
pandangan
Augustinian hal.352
(Augustine 354-430
M) …, Teori-teori
yang salah
Ateistis Christian Sience
Determinisme Spiritisme
Evolusi Russelisme
Hedonistik Teosofi
Unitas
Mormonisme
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MAJELIS PUSAT–GPdI, Systematic Theology BAB.VII-
hal.1
(Hamartiology-Pelajaran Tentang Dosa) ©Departemen Media Massa & Literatur Majelis
Pusat-GPdI 1921

Anda mungkin juga menyukai