Para penganut Pentakosta disebut dengan “umat Roh”, tetapi juga digolongkan sebagai “umat
Alkitab”. Sejak semula, para penganut Pentakosta telah memusatkan diri pada Alkitab dan
dipimpin oleh Alkitab seperti halnya dipimpin oleh Roh Kudus. Bagi para penganut
Pentakosta, kebenaran ilahi terwujud dalam nyanyian, kesaksian khotbah, atau karunia-
karunia roh, tetapi semuanya dituntun kembali kepada Alkitab. Alkitab adalah penyataan
Allah yang bersabda di sepanjang zaman. Perjumpaan dengan Alkitab adalah perjumpaan
dengan Allah yang hidup.
Para penganut pentakosta menjunjung tinggi otoritas Firman Tertulis yang berharga.
Mereka percaya sepenuhnya dengan percaya untuk iman dan tingkah laku. Pandangan para
penganut pentakosta tentang Alkitab diperjelas oleh pengalaman mereka akan Roh Allah.
DOKTRIN ALKITAB
Alkitab berasal dari bahasa yunani yaitu biblion yang berarti “gulungan” atau “kitab”.
Kata alkitab menagacu kepada kitab-kitab kudus. Alkitab adalah kesaksian tentang apa yang
diperbuat Allah.
Kitab-kitab
Secara harfiah, istilah ini berarti tulisan-tulisan dan muncul dalam Alkitab baik dalam
bentuk tunggal maupun jamak. Bila dalam bentuk tunggal, Perjanjian Lama
menggambarkannya sebagai kumpulan dokumen pengilhaman. Misal 2 tim 3:16. Sebagai
kitab suci yang berwibawa (Yoh 7:42; 10:35; Gal 3:22). Bentuk jamak dipakai bila perjanjian
lama dianggap sebagai kumpulan sejumlah dokumen (Mat 21:42; Luk 24:27; Rm 1:2). Kitab
nabi-nabi (Mat 26:56) menjelaskan wibawa Perjanjian Lama secara keseluruhan.
Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah- kebenaran dari Allah. Sedemikianlah Allah komunikasi Allah
tentang kebenaran Ilahi. Allah memakai sarana untuk berhubungan atau menyatakan diri-Nya
kepada kita. Alkitab adalah salah satu sarana, namun Alkitab adalah sarana Istimewa sebab
Alkitab adalah Firman Allah.
Maksud Alkitab
1. Menyediakan keterangan tentang apa yang Allah telah perbuat di dunia untuk
keselamatan manusia
2. Secara khusus, menyaksikan tentang Kristus (Luk 24:25-27)
3. Menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus (2 tim 3:15)
4. Menggenapi janji bahwa Roh Kudus akan menuntun kepada kebenaran kepada Yesus
Kristus (Yoh 16:12-15)
5. Menggenapi nubuat Alkitab sehingga pertobatan dan pengampunan dosa bisa
diberitakan dalam nama-Nya kepada segenap bangsa (Luk 24:46-47)
6. Memelihara Iman dan menguatkan Iman (Yoh 20:31; 1 Pet 1:19)
7. Memberi penghiburan (Mzm 130:5; Rm 15:4)
8. Senjata rohani guna memerangi kesalahan dan memelihara kesucian pengajaran (2 tim
3:16)
66 kitab dalam Alkitab sudah cukup untuk mengartikan segala sesuatu yang diperlukan untuk
kehidupan Kristen dan keselamatan kekal.
Otoritas Alkitab
Para penganut Pentakosta sangat tekun mempertahankan otoritas Ilahi dari Alkitab.
Bagi para penganut Pentakosta, Alkitab adalah otoritas terakhir dan terutama untuk dotrin
dan praktik Kristen.
2. Alkitab adalah firman Allah, dan Firman Allah adalah kebenaran (Yoh 17:17)
3. Allah tidak pernah berdusta (Tit 1:2) dan tak dapat dipersalahkan
4. Kebenaran Alkitab sesuai dengan sifat Allah
Hakikat Dosa
Pada dasarnya manusia tidak pernah merasa bahagia, puas, atau terpenuhi.
Sesuatu itu sangat salah. Manusia tidak hidup dalam damai, sangat banyak waktu
tersitq rwlam kesakitan, penderitaan, perselisihan serta kerja keras. Orang-orang
Kristen Pentakosta mengakui bahwa masalah yang meggarisbawahi segala situasi
kesulitan masuia adalah dosa. Dosa mencemari masyarakat manusia dan juga
individu-individu.
Universalitas Dosa
Seluruh manusia itu berdosa melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan serta
mengurangi rencana Allah bagi makhluk ciptaan-Nya. Namun, dosa bukan hanya
dalam individu, dosa juga merembes ke masyarakat. Kita hidup di dalam dunia
berdosa, di lingkungan dosa sosial. Sifat-sifat dosa yang dahsyat terlihat dalam
masyarakat dan juga dalam individu-individu.
Penyebaran Dosa
Akibat Dosa
MANUSIA
1. Bisa berdosa (Adam – diciptakan dalam keadaan sempurna, tetapi belum proven)
2. Tidak bisa tidak berdosa (keturunan Adam belum lahir baru, selalu jatuh dalam
dosa ‘tidak ada kebenaran dalam hukum Taurat’)
3. Bisa tidak berdosa (orang lahir baru, karena ada tuntunan Roh Kudus, tergantung
atas ketaatan kita kepada Tuhan) Potensi kita adalah ‘pengurapan tanpa batas’ tetapi
mengapa kita tidak mencapai potensi itu? Karena ketidaktaatan kita.
NAMA-NAMA ALLAH
1. Jehovah/TUHAN (muncul 6.823 kali dalam Perjanjian Lama) nama yang kudus, arti
harfiahnya adalah “Dia yang adalah”, Yehovah menandakan keberadaan diri-Nya.
2. Elohim (Elohim ini berbentuk jamak, menggambarkan kepenuhan ke-Allah-an,
melukiskan Allah sebagai Dia yang mempunyai kuasa dan kekuatan besar, menunjuk
pada wibawa otoritas Ilahi. Menyatakan kemahakuasaan-Nya)
3. Adonai (Adonai berarti Tuhan. Adonai menyatakan ke-Allah-an dan ke-Tuan-an yang
ilahi. Adonai merujuk kepada Tuhan Yesus Kristus, pribadi kedua dari Allah)
4. El shaddai (Allah Maha Kuasa. Allah aktif terlibat dalam peristiwa-peristiwa umat-
Nya)
5. Jehovah Rophe (membebaskan, memulihkan, menyembuhkan)
GELAR-GELAR ALLAH
a. Gelar Intelektual
1. Pengetahuan Knowledge (Rm 11:34; Yes 40:13,14)
2. Hikmat (1Tim 1:17; Yudas 25)
b. Gelar Moral
1. Kebaikan
2. Kasih
3. Anugerah
4. Kemurahan hati
5. Kesetiaan
6. Kekudusan
7. Keadilan
c. Gelar berdasarkan kehendak
1. Kehendak berkuasa (Mzm 115:3; Kis 2:23; Ef 1:5)
2. Kekuasaan yang memerintah (Maha Kuasa Kej 17:1)
a. Allah tidak bergantung (kebebasan, Allah dari kekal sampai kekal Maz 40:2)
b. Kekekalan (yang maha mulia, bersemayam untuk selamanya Yes 57:15)
c. Maha hadir (omni presence, Mzm 139:7)
d. Keabadian (Mal 3:6, Tuhan tidak berubah Yak 1:17)
Keberadaan Allah dalam 3 pribadi, Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus, namun 1
hakekat adanya. Allah yang esa dalam 3 pribadi.
Kita percaya bahwa Allah yang Esa hadir dalam tiga pribadi. Allah Bapa dan Allah Anak dan
Allah Roh Kudus.
Efesus 3:14, 15 Roh Kudus menyaksikan pada orang percaya bahwa Allah adalah
Bapa
Trinitas dalam kesatuan, Allah adalah keberadaan yang dipersatukan. Tidak hanya satu, tetapi
tiga pribadi didalam satu. Allah Bapa adalah Allah pencipta dan sumber segala sesuatu, Allah
Anak adalah Allah penebus, Roh Kudus memperbaharui dan menguduskan kita.
DOKTRIN TENTANG KRISTUS
- Inti dari Iman Pentakosta adalah hubungan pribadi dengan Yesus Kristus.
- Mereka menjunjung tinggi nilai dan pemberitaan karya Roh Kudus, tetapi Yesus
adalah pusat iman, ibadah, pemberitaan, dan pengajaran mereka.
a. Juru selamat
b. Pengudus
c. Penyembuh
d. Pembaptis dalam Roh Kudus
e. Raja yang akan datang
Dari perspektif Pentakosta, Kristus adalah pusat dan dasar iman Kristen. Pra-eksistensi
(keberadaan sebelum inkarnasi) Kristus. Ada dua :
INKARNASI KRISTUS
MAKNA INKARNASI
Inkarnasi berasal dari bahasa latin, yang artinya “menjadi daging” (Yoh 1:14; Rm
8:3). Inkarnasi artinya anak Allah menyelubungi diri-Nya dengan daging agar dia bisa
membuka selubung diri-Nya sebagai Allah.
Waktu inkarnasi, Yesus datang dengan waktu yang telah digenapi (Gal 4:4). Sarana
Inkarnasi Yesus tidak seperti manusia lainnya, kelahiran-Nya adalah mukjizat.
1. Mukjizat kelahiran Kristus (proses kelahiran yang istimewa dengan campur tangan
ilahi).
2. Kesaksian Alkitab tentang kelairan anak dara (Yes 7:14 telah diramalkan secara luar
biasa)
3. Sarana kelahiran Anak dara ((Mat 1:20) malaikat memerintahkan Yusuf untuk
mengambil Maria sebagai istrinya.
4. Dampak kelahiran Anak dara adalah Allah dan Manusia telah dipersatukan dalam
pribadi Yesus Kristus
MAKSUD INKARNASI
Karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Mat 1:21)
HAKIKAT KESELAMATAN
Teologi Pentakosta mempertahankan bahwa keselamatan yang disajikan Allah itu cukup
untuk semua orang yang percaya kepada-Nya. Keselamatan adalah karya Allah dalam
pengupayaan umat bebas dari perbudakan dosa dan membawanya ke situasi kemuliaan
melalui Tuhan Yesus Kristus. Arti dasar keselamatan adalah pembebasan dari situasi diluar
kemampuan seseorang membebaskan dirinya sendiri.
Waktu lampau: Kita sudah diselamatkan dari hukuman dosa. Ini disebut pembenaran.
Waktu kini: Kita sedang diselamatkan dari kuasa dosa. Ini disebut penyucian.
Waktu yang akan datang: Kita akan diselamatkan dari adanya dosa. Ini disebut pemuliaan.
Pada saat seseorang menjadi percaya, ia diselamatkan dari hukuman dosa (Ef. 2:8, Tit. 3:5),
kini orang percaya juga diselamatkan dari kuasa dosa dan dikuduskan serta dipelihara (Ibr.
7:25), dan ia pun akan diselamatkan dari adanya dosa itu di sorga selama-lamanya (Roma
5:9-10).
KESELAMATAN
Allah memilih manusia didasari oleh kasih-Nya untuk selamat berdasarkan kedaulatan dan
kemahatahuan-Nya. Saat Allah memilih siapa yang selamat karena kedaulatan-Nya, saat itu
juga Dia sudah tahu siapa manusia yang akan menggunakan kehendak bebasnya untuk
meresponi panggilan-Nya (untuk percaya kepada Yesus). Tetapi karya penebusan Kristus
adalah untuk menebus dosa seluruh dunia/seluruh umat manusia (1 Yoh 2:2; Yoh 3:16; 1 Tim
2:4; 2 Kor 5:14; Mark 16:15; 2 Pet 3:9; Kis 17:30; Rm 5:18; Ibr 2:9; Rm 10:13). Keselamatan
hanya dapat diterima melalui Iman kepada Yesus Kristus. Siapapun yang menggunakan
freewill nya untuk percaya kepada Yesus Kristus akan menerima keselamatan, dengan syarat
yaitu tinggal di dalam Kristus, tetapi keselamatan harus dikerjakan, untuk mengerjakan
keselamatan itu tidak mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi, nah, untuk itulah Allah
mengutus Roh Kudus untuk menjadi penolong dan memeteraikan keselamatan bagi umat
manusia. Allah memberikan energi dan kekuatan kepada manusia untuk mengerjakan
keselamatannya.
1. . Dasar firman Allah (Setiap orang percaya pasti selamat bukti obyektif) (I Yoh 5: 10-
13, Yoh 10:28-29). Penjamin: Allah Tritunggal.
2. Dalam hati orang percaya ada kesaksian Roh: bukti subyektif. Roma 8:16
4. Bila jatuh, mengaku untuk dapat pengampunan Allah. (Mzm 51:4) dikembalikan
sukacita keselamatan
5. Orang yg mengaku selamat tapi tidak hidup kudus, maka diragukan kelahiran barunya
(I Yoh. 3:9).
6. Bila orang yang percaya Yesus jatuh lagi dalam dosa maka dia harus mengaku dosa
untuk menerima pengampunan Allah (I Yoh 1:9). Akibatnya: Allah akan
mengembalikan sukacita keselamatan (Mzm. 51:14), relasi dengan Tuhan dipulihkan.
Kita perlu menyadari bahwa perbuatan itu adalah DOSA yang dibenci Allah.
Kita harus mengakui dosa dengan sungguh-sungguh serta mohon kekuatan Roh
Kudus untuk mengalahkan dosa tersebut.
Jika perbuatan kita telah merugikan orang lain, maka kita juga harus
membereskannya dengan manusia. Misalnya: Bila kita mencuri, maka uang
curian itu harus dikembalikan. Bila kita berselisih, maka harus berdamai
(Matius 5:24).
Yakin akan janji Tuhan untuk mengampuni dosa kita (I Yoh. 1:9). Setelah dosa itu
diakui lalu diampuni Tuhan, berarti dosa itu tidak diingat Tuhan lagi (Yes. 43:25, Ibr.
8:12).
Ingat: Perasaan bersalah yang muncul setelah pengakuan dosa dan pertobatan
berasal dari Iblis dan dirancang untuk menghalangi pertumbuhan rohani kita
B. KEHIDUPAN KEKAL
Jalan Keselamatan
Kristus adalah “jalan” keselamatan. Yesus mengajarkan bahwa ada dua jalan
keselamatan, yang lebar menuju kehancuran, dan yang sempit dan sulit adalah yang menuju
kepada kehidupan (Mat 7:13,14). Namun, pernyataan Yesus jauh melampaui pemberian
perintah mengenai jalan keselamatan, sebab Yesus tidak hanya mengajarkan jalan bertemu
dengan Allah, melainkan Dia adalah jalan itu sendiri.
Anugerah keselamatan
Hakikat anugerah
Anugerah adalah pemberian yang diberikan kepada orang yang tidak pantas
menerimanya, kasih-Nya, karunia-Nya diberikan kepada kita. Anugerah Allah mencapai
mereka yang membutuhkan keselamatan dan memberikan mereka yang membutuhkan., ada
beberapa anugerah :
1. Anugerah Umum merujuk pada berkat Allah atas segala ciptaan (Mat 5:45)
2. Anugerah yang mendahului adalah anugerah yang “datang sebelumnya” dan
karenanya menyiapkan jalan untuk penerimaan kita akan anugerah keselamatan
3. Anugerah keselamatan adalah aktivitas anugerah Allah yang menerapkan keuntungan
salib kepada siapapun yang percaya kepada Kristus.
Maksud Anugerah
Anugerah Allah yang dinyatakan dalam Kristus menekankan bahwa keselamatan adalah
kebaikan dan kasih Allah. Maksud anugerah-Nya adalah untuk menyelamatkan kita. Allah
mengambil prakarsa dalam mencari keselamatan kita.
Predestinasi adalah kata alkitabiah. Kata untuk predestinasi (Proorizo) muncul 6 kali
dalam perjanjian baru (Kis 4:28; Rm 8:29,30; 1 Kor 2:7; Ef 1:5,11). Kata ini juga
diterjemahkan “ditentukan di muka/di awal”, “ditetapkan” atau “ditetapkan sebelumnya”.
Beberapa orang berpendapat predestinasi berarti Allah dengan sewenang-wenang
menentukan siapa yang akan selamat dan tidak selamat. Bagaimanapun pandangan ini salah.
Predestinasi merujuk pada rencana dan maksud Allah. Rencana-Nya telah dipercakapkan
dengan berbagai cara. Allah menyiapkan segala sesuatu sebelumnya untuk umat-Nya (Ibr
11:40) dan memilih umat-Nya sebelumnya untuk berbagai tugas (Kis 10:41; 22:14; 26:16).
Alkitab sering membicarakan rencana keselamatan Allah (Kis 2:23; 4:28; 20:27; Rm. 8:28;
9:11; Ef 1:5-9; 3:11; 2 Tim 1:9; 2 Ptr 3:9). Allah menyelesaikan segala sesuatu sesuai dengan
maksud dan kehendak-Nya (Ef 1:11).
Pada salib telah dinyatakan kuasa kehendak Allah dan tanggung jawab manusia.
Kristus meramalkan kematian-Nya sendiri diatas salib, dan adalah keputusan-Nya untuk
menerima kehendak Allah dan pergi ke salib (Luk 22:42). Allah berkuasa sekaligus manusia
bebas menentukan keputusannya.
Pemilihan
Predestinasi dan Pemilihan adalah pandangan yang sangat terkait. Tidak ada perbedaan
doktrin penting di antara kedua istilah tersebut.
JAMINAN KESELAMATAN
Pada umumnya, studi tentang Roh Kudus mengikuti studi tentang Kristus dan karya
keselamatan-Nya. Roh Kudus adalah Dia yang menerapkan manfaat salib yang
menyelamatkan kepada kita. Namun, dalam Alkitab, karya Roh Kudus tampak mempunyai
banyak segi. Penciptaan dan penciptaan baru, kebangkitan orang mati, kehidupan kekal,
kerajaan, penggenapan akhir sejarah, semuanya adalah karya Roh Kudus.
Pada awal abad 20an, kebangunan kaum Pentakosta mulai meningkatkan pemahaman
gereja tentang kepribadian dan karya Roh Kudus. Selama hampir seabad, para Pengkhotbah,
pengajar, dan penulis kaum Pentakosta telah lebih memperjelas doktrin tentang Roh Kudus.
Dengan mengaku bahwa Roh Kudus adalah pribadi nyata yang melakukan karya Allah, kita
kembali kepada Perjanjian Lama untuk meneliti awal iman Pentakosta.
Bagi para penulis Alkitab, Roh Kudus tidak semata-mata suatu pengaruh melainkan
adalah Allah sendiri. Berbicara secara Theologis, kita mengenali Roh Kudus sebagai pribadi
“ketiga” dari Trinitas. Namun demikian, Alkitab menempatkan Roh Kudus setingkat dengan
Bapa dan Anak ( 2 Kor. 13:14; Mat. 28:19; 1 Kor. 12:4-6). Sebagai pribadi yang melengkapi
karya keselamatan Bapa dan Anak, Roh juga disebut dengan “Roh Allah”, “Roh Kudus
Allah”, Roh Adopsi”, Roh Anak”, dan “Roh Kristus”. Roh Kudus adalah Pribadi, seperti
Bapa dan Kristus dang Anak adalah pribadi-pribadi.
Dalam Alkitab Roh Kudus dihadirkan sebagai yang berpikir (Rm. 8:27), yang merasa
(Rm. 15:30), yang berkehendak (1 Kor. 12:11), yang mengajar (Yoh. 14:26), yang
membimbing (Kis. 8:29), dan yang menjadi perantara (Rm. 15:30) dan menyaksikan bahwa
kita adalah anak-anak Allah (Rm. 8:16). Inilah berbagai kegiatan pribadi tersebut, bukan
semata-mata kekuatan atau pengaruh.
Roh Kudus juga mempunyai gelar-gelar ilahi. Dia Mahahadir (Mzm. 139:7-10),
Mahakuasa (Za. 4:6; Rm. 15:18-19), kekal (Ibr. 9:14), dan Pembantu Pencipta (Co-Creator)
dunia (Kej. 1:2; Mzm. 104:30). Roh Kudus itu Ilahi sebab Allah itu Ilahi, dan Dia adalah
pribadi sebab Allah itu pribadi. Dia hidup dalam kesatuan yang sempurna dengan Bapa dan
Anak, tetapi Dia juga pribadi yang berbeda, seperti halnya masing-masing pribadi yang lain
berbeda.
Karya Roh Kudus Dalam Penciptaan dan Penciptaan Kembali
Roh menyatakan kuasa besar dalam penciptaan, tetapi kuasa-Nya juga menjadi jelas
dalam kehidupan sejumlah orang. Di mana Perjanjian Lama, baik laki-laki dan perempuan
yang dipilih oleh Allah telah dimampukan oleh Roh Kudus untuk menampilkan perbuatan-
perbuatan dan pelayanan-pelayanan mereka yang melampaui kemampuan norman mereka.
Para Nabi dipakai oleh Roh Allah membawa pesan kepada orang-orang pada masa
mereka. Pemberitaan para Nabi diberikan oleh Roh Allah (Za. 7:12). Demikian juga,
penglihatan-penglihatan serta mukjizat-mukjizat yang terjadi sebagai akibat mereka dikuasai
Roh. Seperti yang mungkin diharapkan, seorang nabi yang diurapi Roh dinamakan “orang
yang penuh roh” (Hos. 9:7). Sebagai seorang nabi yang diurapi Roh, Mikha percaya bahwa
dirinya dipenuhi kuasa Roh sehingga ia bisa menyatakan kepada orang-orang akan dosa-dosa
mereka Mi. 3:8).
Nabi-nabi sejati Allah, seperti Yehezkiel dan Yesaya diberikan kuasa dan hak
memberitakan kabar baik keselamatan serta melakukan perbuatan-perbuatan mengagumkan.
Inti pelayanan para nabi diceritakan dalam kata-kata (Yesaya 61:1,2).
Inti pencurahan Roh di hari depan pada seluruh manusia adalah hubungan Roh
dengan pribadi Mesias. Dengan mengarahkan pandangan mereka ke masa depan, para nabi
menubuatkan pengurapan Roh kepada Mesias untuk pelayanan-Nya dan berlimpahnya
pencurahan Roh serta karunia-karunia-Nya kepada umat Allah. Janji Allah adalah “aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu” (Yes.
44:3).
Dalam pengalaman orang-orang percaya dalam Kristus ada dua hal penting tentang
karya Roh Kudus yang bisa dikenali. Pertama : berdiamnya (menetapnya) Roh Kudus
dalam kelahiran kembali. Kedua : pengalaman orang-orang percaya dalam babtisan Roh
Kudus. Pengalaman ini juga diuraikan sebagai keadaan “dipenuhi dengan Roh”.
Roh Kudus jelas berdiam umat Allah di era Perjanjian Lama. Bagaimanapun, pada
kenyataan Roh Kudus diberikan tidak secara mencolok seperti dalam era Perjanjian Baru.
Sebelum Pentakosta, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Ia (Roh Kudus) menyertai
kamu dan akan diam (estin) di dalam kamu” (Yoh. 14:17).
Ada tiga istilah yang dipakai Paulus untuk menyatakan doktrin bahwa Roh Kudus
menjadikan hati kita tempat kediaman-Nya. Dengan memerhatikan istilah-istilah ini
meterai Roh, bait Roh, janji Roh akan memampukan kita lebih menghargai realitas Roh
dalam kehidupan orang percaya.
A. Meterai Roh
Roh Kudus menjadikan hati orang percaya sebagai rumah-Nya. Menurut Paulus,
Allah telah memeteraikan kita dan menempatkan Roh-Nya dalam hati kita “sebagai
jaminan” (2 Kor. 1:22). Jadi, jika Paulus membicarakan meterai Roh Kudus, maka orang
Kristen akan sangat memahami apa yang ada dalam pikirannya. Sebuah meterai memiliki
beraneka maksud antara lain: (1) tanda kepemilikan, (2) keabsahan (sertifikasi) dokumen,
(3) meterai untuk buku atau kuburan.
Dengan sangat menyadari bahwa Roh Kudus hidup dalam hati setiap orang percaya,
Paulus bertanya kepada orang Korintus : “Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
bait Roh Kudus” (1 Kor. 6:19). Orang-orang percaya di Korintus bersalah karena
hilangnya kehidupan Kristen mereka. Oleh karena kesucian Gereja yang dipertaruhkan,
Paulus mengingatkan bahwa masing-masing mereka adalah Bait Roh Kudus.
C. Janji Roh
Kata janji (arrabon) menunjuk pada membayar sebagian dari harga pembelian sesuatu
di kemudian hari. Gagasan khusus tentang janji adalah angsuran pertama, uang muka,
yang menjamin bahwa sisanya akan dibayarkan sesuai waktunya. Jadi, janji itu bagaikan
simpanan yang diberikan di muka dan yang setelah itu akan diberikan dengan
sepenuhnya.
Berdiamnya Roh Kudus adalah janji Allah bahwa karya penebusan yang telah dimulai
dalam diri orang percaya akan memperoleh kelengkapannya. Jadi, kata janji adalah istilah
yang tinggi bagi Roh Kudus, yang adalah janji seperti pembayaran di muka dari warisan
kekal kita dalam Kristus.
Orang Kristen belum nenerima pembayaran terakhir untuk keselamatan, tetapi Roh
Kudus adalah angsuran di muka akan apa yang Allah telah siapkan bagi mereka yang
mengasihinya.
Roh Kudus adalah “angsuran” pertama akan berkat yang sempurna, belum
pembayaran terakhir. Berdiamnya Roh adalah cara Allah menjamin kita akan hal-hal
yang lebih baik yang akan datang.
2. BAPTISAN ROH
Doktrin tentang babtisan Roh Kudus diajarkan jelas dalam Perjanjian Baru. Sebagai
bagian dari pelayanannya, Yohanes Pembabtis memberitakan bahwa Mesias akan
membabtis orang-orang percaya dengan Roh Kudus (Mat. 3:11; Mrk. 1:8; Luk. 3:16).
Ungkapan Baptisan dengan (dalam) Roh menguraikan pengalaman “dipenuhi” dengan
Roh Kudus. Yesus menjanjikan kepada para murid-Nya bahwa mereka akan dibabtis
dengan Roh (Kis. 1:5).
A. Janji Bapa
Babtisan Roh disebut juga sebagai “janji Bapa” (Kis. 1:4; lih. Juga Luk. 24:49; Kis.
2:33) dan “janji” (Kis. 2:39).
B. Karunia Roh
(Kis. 2:38), (Kis. 8:20), (Kis. 10:45), (Kis. 11:17), (Kis. 8:20).
C. Dipenuhi dengan Roh Kudus
D. Berbagai istilah Latin
Baptisan Roh dan Pertobatan
A. Para Murid sebelum Pentakosta
B. Babtisan Roh Mengikuti Pertobatan
Ungkapan-ungkapan Iman
5. BUAH ROH
Ungkapan tunggal “buah roh” menekankan bahwa kualitas sifat orang Kristen
tercampur dan tergantung bersama sebagai satu tandanan atau kelompok. Buah Roh itu
tidak dapat dipisahkan. Buah (karpos) atau tuaian, dari Roh menandakan karunia-karunia
Roh yang dihasilkan oleh kehadiran dan kuasa Roh Kudus.
A. Istilah Buah
B. Istilah-istilah Lain
Dipimpin (Agomai) Oleh Roh.
Berjalan (Peripateo) dalam Roh.
Bersifat Rohani (Pneunimatikos).
Buah Roh
A. Kasih (Agape)
B. Sukacita (Chara)
C. Damai Sejahtera (Eirene)
D. Panjang sabar (Makrothumia)
E. Kemurahan (Chrestotes)
F. Kebaikan (Agathosune)
G. Iman (Kesetiaan – Pestis)
H. Kelemah lembutan (Prautes)
I. Penguasaan diri (Egkrateia)
A. Nubuat Alkitab
Para nabi percaya bahwa Allah akan secara pribadi ikut campur pada hari-hari
terakhir untuk mendirikan pemerintahan-Nya dan sebuah zaman baru (Yes. 9:1-7; Mi.
4:1-7). Pada Kristus datang, umat yang beriman melihat bahwa dalam Dia, Allah ikut
campur tangan ke dalam dunia. Tanda-tanda luar bisa dan keajaiban Yesus
menjadikan orang-orang berkata, “Allah telah mengunjungi umat-Nya” (Luk. 7:16).
Zaman sekarang adalah zaman akhir dari tatanan dunia saat ini, yang
menuntun kea rah zaman kekal yang akan datang. Pandangan Alkitab tentang nubuat
adalah bahwa pemerintahan Allah telah dimukai dengan advent pertama Kristus dan
akan menyeluruh (universal) jika tatanan dunia saat ini berakhir. Lalu Allah akan
mendirikan sebuah langit dan bumi baru yang bercirijan kebenaran. Seluruh umat-
Nya akan memasuki kenikmatan penug dengan berkat-berkat kehidupan kekal dan
kerajaan Allah untuk selamanya. Nubuat-nubuat Alkitab menghubungkan peristiwa
besar pada akhir zaman dengan kedatangan Kristus yang kedua.
B. Berkat-berkat Pengharapan Seluruh Orang Percaya
Kedatangan Kristus yang pertama sangat oenting.
Inkatnasi,kehidupan,kematian dan kebangkitan-Nya memungkinkan terjadinya
pengampunan dosa dan perdamaian dengan Allah. Kedatangan Tuhan adalah puncak
pengharapan orang-orang Kristen. Pengharapan Kristen berdasarkan pada apa yang
Allah telah lakukan dalam advent Kristus yang pertama dan janji Allah untuk
melakukan advent-Nya yang kedua. Yang dilakukan Allah menyediakan dasar bagi
orang-orang Kristen melihat ke depan dengan penuh keyakinan akan penggenapan
maksud-Nya. Hal ini menyangkut kebahagiaan gereja, kemenangan kebenaran,
pengadilan akhir, akhir sejarah, dan awal zaman kekal bagi umat Allah.
Kedua istilah penting memberi penerangan khusus tentang kedatangan Tuhan, yaitu:
kedatangan dan penyataan.
A. Kedatangan (Parousia)
B. Penyataan (Apokalipsis)
Tanda-tanda Zaman
Tanda-tanda yang menunjukan awal dari zaman akhir tidak diberikan kepada kita
untuk menghitung saat kedatangan yang kedua, tetapi untuk memerhatikan dan
menantikan kedatangan Kristus. Menurut perjanjian Baru, khususnya perkataan Yesus
yang di catat di dalam Matius 24, Markus 13, dan Lukas 21 bahwa akan terjadi
sejumlah tanda yang menunjukan bahwa akhir zaman sedang mendekat.