Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

BERTENTANGANKAH TEOLOGI PAULUS DAN TEOLOGI LUKAS?


Sebuah Tinjauan Teologi Tentang Baptisan Roh Kudus Dalam Kisah Para Rasul 2
Dan 1 Korintus 12:13

A. Latar Belakang

Didalam tradisi kekristenan masa kini seseorang yang sudah percaya dan

mengakui imannya terhadap kristus sebagai Tuhan dan juruslamat haruslah

dibaptis. Namun, berbicara tentang Baptisan merupakan bagian dari sakramen

yang ada dalam kekristenan selain daripada sakramen Perjamuan Kudus. Dan

sakramen Baptisan ini dilakukan dan terjadi ketika seseorang yang telah lahir

diluar kalangan orang Kristen yang mau menyerahkan diri serta mau menerima

Kristus didalam hidupnya. Kata Baptisan sering sekali disebut dengan Permandian

atau lebih dikenal dengan sebutan Pembaptisan. Dan kata Baptisan berassal dari

bahasa Yunani yaitu “Baptizo” yang artinya membasahi.1

Berbicara tentang Baptisan merupakan sesuatu hal yang harus dilakukan

bahkan merupakan sesuatu kewajiban yang harus dilakukan orang Kristen yang

beriman kepada Tuhan dan yang berniat bergabung didalam Gereja serta

sakramen yang sangat sacral didalam sebuah Gereja.2 Baptisan merupakan

perintah dari Tuhan Yesus sendiri ( Mat 28:19), sehingga setiap orang Kristen tidak

1
G.C. Van Nivtrik., B.J. Boland, : Dogmatika masa kini, ( Jakarta : Gunung Mulia, 2005) 436
2
Robert G. Rayburn, Apa itu Baptisan (terjemahan Sutjipto Subenoo dan Ryanti Rachmadi)
(Momentum: Surabaya 2005), 1.

1
seharusnya menghindarkan diri dan ini merupakan tanda atau lambang. Herman

Ridderbos berkata bahwa :

“Baptisan adalah merupakan cara dan sarana yang melaluinya jemaat


memiliki bagian dalam peristiwa penebusan yang terjadi sekali untuk
selamanya di dalam Kristus dan menerima bagian dalam Karunia
Roh”.3

Ketika dibaptis dengan air, itu tidak berarti air dapat membersihkan. Air

hanya menjadi lambang pertobatan, air bukan substansi keselamatan. Karena

yang dapat membersihkan setiap dosa hanyalah pekerjaan dari Roh Kudus. Jadi

yang sungguh-sungguh merupakan realitas asli adalah Yesus yang membaptis,

mengampuni dan membersihkan dosa, melalui karya Roh Kudus. Dalam Matius

3:1 menuliskan bahwa Yesus akan membaptis kita dengan Roh Kudus supaya

hidup orang menjadi kudus.4 Tetapi penganut Kharismatik tidak menerima kalau

seseorang yang telah dibaptis dengan air dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus

itu sudah menerima Roh Kudus mereka perlu mencari lagi baptisan Roh Kudus

yang ditandai dengan berbahasa roh.

Menurut buku yang ditulis oleh Ade Kolinus mengatakan bahwa:

“Ajaran Kharismatik tentang baptisan Roh Kudus adalah suatu


pengalaman yang berbeda dengan penerimaan Roh Kudus pada saat
pertobatan. Seorang penulis gerakan Kharismatik, bernama Laurence
Christenson, mengatakan, di luar pertobatan, di luar jaminan
keselamatan, di luar memiliki Roh Kudus, ada baptisan Roh Kudus.
itulah sebabnya dalam ajaran Kharismatik, orang-orang yang sudah
percaya dianjurkan untuk mencari baptisan Roh Kudus. Dalam ajaran

3
Herman Ridderbos, Paulus :Pemikiran utama Teologinya (Penrj. Henry Ongkowidjojo)
(Surabaya: Momentum 2018) 419.
4
Stephen Tong, Baptisan dan Karunia Roh Kudus (Surabaya: Momentum, 2007), 30-31

2
Kharismatik, bukti utama bahwa seseorang telah menerima baptisan
Roh Kudus adalah berbicara dalam bahasa lidah.5

Akan tetapi dalam zaman sekarang ini terjadi begitu banyak perdebatan

mengenai Baptisan dimana setiap denominasi Gereja saling mempertahankan

doktrin mereka masing-masing yaitu antara Baptisan selam dan percik, ada yang

mengatakan bahwa yang tidak dibaptis dengan Baptisan selam tidak selamat

begitu juga dengan sebaliknya. padahal pada pengertian Baptisan itu sendiri

adalah hanya merupakan tanda atau lambang orang Kristen ataupun yang belum

Kristen yang menyerahkan diri dan mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan

dan Juruslamat dalam hidupnya dan Baptisan tidak menyelamatkan. Pada

dasarnya perbedaan antara Baptisan selam atau percik tidaklah ada tetapi yang

membedakannya adalah cara melakukannya dan juga tergantung kita mengimani

baptisan tersebut. Dan bukan hanya antara Baptisan selam dan percik yang

menjadi perdebatan hangat dalam saat sekarang ini tetapi mengenai Baptisan Roh

Kudus juga karena ada beberapa pandangan mengatakan bahwa hanya oaring-

orang yang di Baptis Roh Kuduslah yang menerima keselamatan.

Berbicara tentang Baptisan Roh Kudus adalah membuat kita teringat akan

Peristiwa Pentakosta pasca kenaikan Yesus Kristus kesorga ( Kis 2:1-13). Dalam

ayat selanjutnya yaitu dalam Kis 2:14-40 didalamnya menjelaskan tentang

peristiwa dimana Petrus berkhotbah, lalu dalam ayat 38-39 menjadi titik puncak

akan janji itu, yang mana disana dikatakan:

5
P. Ade Kolinus, Baptisan Roh Kudus Menurut Ajaran Kharismatik: Sebuah Tinjauan
Alkitabiah (Bandung: Kalam Hidup, 2000), 32-34.

3
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing member dirimu
dibaptis dalam Nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu
dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak
yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita”.

Walaupun ada peristiwa-peristiwa tertentu dalam Kisah Para Rasul di mana

nampaknya doa yang tekun, penumpangan tangan, bahasa lidah dan baptisan air

memainkan peranan dalam menerima Roh Kudus, namun demikian semua hal ini

tidak merupakan syarat mutlak untuk dapat menerima Roh Kudus. Hanya iman

saja merupakan syarat mutlak untuk memperoleh karunia Roh Kudus. Setiap

orang percaya menerima Roh Kudus dalam hati pada saat ia menjadi percaya

kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, Paulus menegaskan, jika orang tidak

memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus (Rm. 8:9).6 Kehidupan di dunia ini, di

mana saatberjalan atau hidup dalam Roh dan dipimpin oleh Roh itu tidak sekedar

ditandai oleh mujizat-mujizat dan berbahasa roh. Hidup semacam ini berarti

kemenangan atas dorongan dan keinginan daging. Itu berarti menyalibkan

keinginan-keinginan itu, memupuk buah Roh, karena buah Roh adalah obat

penawar yang terbaik terhadap nafsu daging.7

Dalam Kisah Para Rasul 1:8 menuliskan “kamu akan menerima kuasa, kalau

Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan

di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai di ujung bumi.” Ayat ini menjelaskan

bahwa dipenuhi Roh Kudus tandanya bukan hanya bernubuat dan berbahasa roh.

Tetapi Roh Kudus juga memberikan kuasa untuk mampu melakukan perintah

6
Traugott G.R. Boeker, Baptisan dan Kepenuhan Roh Kudus (Jawa Timur: YPPII), 29-30.
7
Stanley M. Horton, Oknum Roh Kudus (Malang: Gandum Mas, 1976), 165-166.

4
Tuhan yaitu menyampaikan Injil sampai ke ujung dunia. Dalam bukunya Billy

Graham berkata bahwa:

“Setiap buah Roh hendaknya menjadi ciri khas bagi setiap orang Kristen.
Tetapi karunia-karunia roh itu berbeda. Setiap orang yang percaya itu
hendaknya berbuah sama, tetapi tidak semua orang yang percaya akan
memiliki karunia yang sama. Tidak, Roh Kudus membagikan karunia-
karunia itu sedemikian rupa sehingga setiap orang percaya paling sedikit
memiliki satu karunia yang secara unik adalah miliknya.8

Ketika seseorang telah percaya dan menerima Roh Kudus dalam kehidupan

pribadinya dan ditandai dengan berbahasa Roh itu tidak salah. Tetapi jika

seseorang beranggapan menerima Roh Kudus harus berbahasa Roh itu adalah hal

yang salah. Dalam Kisah Para Rasul 2:1-40 menjelaskan bahwa tidak ada orang-

orang yang datang dari berbagai belahan dunia berbahasa lidah saat mereka

percaya. Tetapi yang terjadi adalah mereka menyaksikan rasul-rasul berbahasa

lidah dan mereka menjadi mengerti dan percaya siapakah Yesus itu dan

dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari (41-47). Untuk memahami penggunaan

karunia-karunia Roh dalam Perjanjian Baru dijelaskan secara jelas dalam kitab

Roma 12:6-8; I Korintus 12:8-10; Efesus 4:11 dan I Petrus 4:10,11.

Baptisan Roh dapat diperoleh dengan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai

Tuhan dan Juruselamat. Pengudusan itu dikerjakan oleh Roh Kudus. Jika setiap

orang sudah menerima Tuhan Yesus maka statusnya yang dahulu berdosa akan

berubah menjadi orang yang suci. Karena dalamI Petrus 1:2 menuliskan bahwa

orang-orang yang telah dipilih sesuai dengan rencana Allah dan yang dikuduskan

oleh Roh supaya menjadi taat kepada Kristus. Darah Kristuslah yang dipercikan

8
Billy Graham, Roh Kudus (Bandung: Lembaga Literatur Baptis), 213.

5
kepada orang yang mau percaya kepada-Nya sehingga menjadi suci. Dengan

demikian Kristus membaptiskan dengan Roh Kudus dan Yesus memakai Roh Kudus

untuk membersihkan dari segala pelanggaran yang telah diperbuat. Ketika

seseorang menerima Roh Kudus di dalam hati melalui pertobatan, percaya kepada

Yesus Kristus dan taat untuk melakukan kebenaran firman Tuhan. Maka Ia akan

menyucikan seluruh kehidupan kita.

Tuhan Yesus sebelumnya pernah berpesan kepada murid-muridNya agar

mereka tidak meninggalkan Yerusalem sampai janji Bapa itu diberikan kepada

mereka, adapaun janji nubuatan akan janji Bapa itu dalam Kitab Perjanjian Lama

yaitu dalam Yesaya 28:11, 44:3, Yoel 2:28, Zakhh 12:10, Yeh 36:25. Dan dalam Kis

1:4-5 disana Yesus Yesus mengingatkan kembali murid-muridNya tentang apa

yang dikatakan oleh Yohanes, “ Telah kamu dengar dari padaKu. Sebab Yohanes

membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kau akan dibaptis dengan Roh

Kudus”. Dan dalam tulisan Lukas juga mencatat yaitu dalam Lukas 24:49 mencatat

bahwa janji bapa itu diulangi kembali “ dan aku akan mengirim kepadamu apa

yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tetap tinggal didalam kota ini sampai

kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi”. Dan hal in I juga

pernah dikatakan oleh Yohannes Pembaptis dalam Mat 3:11.

Yesus yang telah diutus oleh Bapa (Yoh 20:21) telah berulangkali

menjanjikan tentang Roh Kudus kepada mereka (Yoh 14:16, 26, 15:26, 16:7). Dan,

arti kata “menunggu” bukan berarti duduk berpangku tangan akan tetapi melipat

tangan yang artinya ada tindakan yaitu lewat berdoa. Untuk menagih ataupun

6
meminta jani itu kepada Bapa, setiap orang haruslah memohon dengan cara

bertekun berdoa, sehati dan sepikir (Kis 1:14).9

Dalam Perjanjian Baru khususnya dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di

Galatia yaitu dalam Galatia 3:14 disana menjelaskan bahwa Rasul Paulus

menghubungkan antara penggenapan janji Bapa yang adalah hari pencurahan

Roh Kudus itu dikaitkan dengan janji Bapa kepada Abraham hingga kepada anak-

anaknya ( Kej 122:1). Berbicara tentang janji Bapa kepada Abraham adalah

berbicara tentang janji yang ditandai dengan “Sunat” yang mana Allah berfirman

kepada Abraham bahwa “setiap laki-laki keturunan Abraham haruslah disunat”,

dan itu harus dilakukan secara terus menerus yaitu secara turun temurun ( Kej

17:1-14). Dalam Kitab perjanjian Baru tanda perjanjian yang adalah sunat secara

jasmaniah itu itu digantikan dengan sunat secara Rohaniah yang ditandai dengan

Baptisan Roh Kudus.

Apakah Baptisan air berkaitan dengan penerimaan Karunia Roh Kudus

ataupun Baptisan Roh Kudus yang adalah Penggenapan dari jnji Bapa itu bagi

orang-orang percaya?. Baptisan adalah hanya sebatas lambang atau tanda

pertobatan dan Baptisan air itu tidak menyelamatkan. Tetapi penerimaan Roh

Kudus sebagai penggenapan janji bagi orang-orang yang percaya kepada Dia dan

mau menerimanNya akan menerima keselamatan yaitu leat pengorbanan Yesus

dikayu salib. Ia mati, bangkit dan hidup serta naik kesorga akan meminta dan

mmengirimkan apa yang sudah dijanjikan Allah sebelumnya kepada Abraham yang

9
Jonar Situmorang, Pneumatologi: Pengajaran mengenai Roh Kudus, Pribadi, Karya,
Manifestasi, dan KuasaNya (Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2016) 51-52.

7
diperbaharui dalam zaman Yesus lewat penerimaan Roh Kudus ataupun Baptisan

Roh Kudus.

Didalam Alkitab dituliskan bahwa orang yang percaya dibaptis dan

diselamatkan (Markus 16:16), dimana setelah dibaptis cara hidup yang lama yang

tidak berkenan kepada Allah akan ditanggalkan dan akan hidup dalam cara hidup

yang baru. Tetapi sangat perlu untuk diketahui bahwa baptisan air tidaklah

subsatnsi dari keselamatan, karena keselamatan seseorang tidaklah ditentukan

dari Baptisan karena Baptisan tidak menyelamatkan tetapi yang menyelamatkan

adalah iman kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus.10 Dan berbicara tentang

keselamatan adalah berbicara tentang pekerjaan Allah yaitu dengan tujuan Allah

yang kekal itu tergenapi didalam hidup morang percaya, dan ini dilakukan oleh

dua pribadiNya Allah yaitu: Anak dan Roh Kudus. Ini adalah merupakan pekerjaan

yang sangat agung dari Kristus diatas kayu salib. Dan pekerjan Kristus itu sangatlah

efektif didalam kehidupan manusiabbahkan Pribadi seseorang ayang adalah

merupakan pelayanan dari roh Kudus sehingga orang diselamatkan.

Dan perlu diketahui juga bahwa dalam membahas tentang Baptisan Roh

Kudus Paulus untuk disadari bahwa ia tidak memberikan “Penanganan” secara

mendetail tentang akan pentingnya arti Baptisan.11 Jika demikian, bahwa jikalau

Baptisan aalah lambang dari kematian, penguburan, dan kebangkitan berssama

dengan Yesus seperti yang dilontarkan para penganut Baptisan selam dan percik.

Maka yang menjdi pertanyaannya yang dilontarkan ini tentunya tidak nakan

10
Donal Guthri, Teologi Perjanjian Baru 3 ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 85
11
Ridderbos, Paulus :Pemikiran utama Teologianya, 420.

8
menjadi respon paulus bagi pertobatan murid-murid Yohanes ( Kis 19 :1-16)., yang

mana mereka sama sekali tidak tidak mengetahui tentang fakta yang berkenaan

dengan kematian,penguburan dan kebangkitan yang mengikutinya. Kemudian

ketika merreka menunjukkan ketidaktahuan mereka akan hal itu, Rasul Paulus

bertanya kepada mereka: “dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis”?,

tetapi tidaklah menutup kemungkinan demikian, Paulus justru mengajukan

sebuah pertanyaan yang menghubungkan ordinasi Baptisan air dengan Baptisan

Roh Kudus bagi orang percaya, dimana hanya melalui pekerjaan Roh Kuduslah

orang percaya menerima “permandian kelahiran” kembali dan pembaharuan oleh

Roh Kudus….” ( Titus 3:5).

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa Baptisan air adalah Lambang dari

pekerjaan Roh Kudus yang ditekankan dengan memperhatikan bahwa Alkitab

,mengatakan bahwa hanya ada satu satu baptisan. Dalam Efesus 4 disana

menjelaskan penekanan Paulus mengenai hakekat dari kesatuan tubuh Kristus

dan olh ilham Roh Kudus ia tentang “satu Tuhan, satu iman, dan satu Baptisan….:.

( Efesus 4:5). Dan jika hanya ada satu baptisan, maka baptisan itu haruslah

berasal Dari Roh kudus, karena Alkitab sendiri mencatat :……. Dalam satu Roh…..

telah dibaptis karena Alkitab sendiri mencatat”) 1 Kor 12:13.).

Dan oleh sebab perbedaan itulah yang membuat penulis tertarik dan ingin

menelaah lebih dalam lagi mengenai pertentangan antara teologi Paulus dengan

Teologi Lukas yaitu BERTENTANGANKAH TEOLOGI PAULUS DAN TEOLOGI LUKAS?

9
Sebuah Tinjauan Teologi Tentang Baptisan Roh Kudus Dalam Kisah Para Rasul 2 Dan

1 Korintus 12:13.

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok

masalah dalam Skripsi ini, adalah :

1. Bagaimana pandangan-pandangan tentang Baptisan Roh Kudus?

2. Bagaimana Konsep Baptisan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul pasal 2?

3. Bagaimana konsep Baptisan Roh Kudus dalam surat 1 Korintus 12:13?

4. Bagaimana hubungan antara Kisah Para Rasul pasal 2 dengan surat 1

Korintus 12:13 mengenai Baptisan Roh Kudus?

5. Bagaimana Implikasi dari Baptisan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja

atau Pengggembalaan?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan tentang pandangan-pandangan mengenai Baptisan

Roh Kudus.

2. Untuk menjelaskan tentang Konsep Baptisan Roh Kudus dalam Kisah Para

Rasul pasal 2.

3. Untuk menjelaskan tentang konsep Baptisan Roh Kudus dalam surat 1

Korintus 12:13.

10
4. Untuk menjelaskan tentang hubungan Baptisan Roh kudus antara Kisah

Para Rasul pasal 2 dengan surat 1 Korintus 12:13

5. Untuk menjelaskan tentang Implikasi dari Baptisan Roh Kudus dalam

Pelayanan Gereja atau Pengggembalaan.

D. PENTINGNYA PENULISAN

Adapun pentinggnya penulisan dari Skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan disiplin ilmu teologi,

khususnya pengembangan ilmu teologi PB yaitu Pneumatologi dan

soteriologi.

2. Memberikan kontribusi bagi Sekolah Tingggi Teologi Huperetes ( STTH)

Batam sebagai bahan ajar matakuliah Dogmatika 4 dan 5 yaitu tentang

Doktrin ilmu Pneumatologi dan soteriologi.

3. Memberikan kontribusi bagi warga gereja dimana Skripsi ini dapat

digunakan sebagai bahan atau materi dalam pembinaan warga gereja

melalui PA, Khotbah, serta seminar.

E. METODOLOGI PENELITIAN

Metode riset yag digunakan dalam rangka mengenalisis sumber-sumber

untuk penulisan Skripsi ini adalah metode kualitatif. Metode ini nantinya akan

teraktualisasi secara konkret melalui riset dan analisis literature, yang mencakup :

Ensiklopedia-ensiklopedia, kamus-kamus teologi, buku-buku tafsiran, buku-buku

teologi dan Biblika, jurnal-jurnal teologi, serta literatur-literatur lainnya yang

11
berkaitan dengan topik Skripsi ini. Dalam analisis data, mengingat ulasan Skripsi ini

bersifat eksegesis dan teologis, maka penulis akan merumuskan argument-

argumen penulis dalam Skripsi ini secara induktif dan deduktif.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan Skripsi ini, direncanakan terdiri atas tujuh bab dimana Bab

pertama adalah bab pendahuluan dan bab terakhir adalah bab kesimpulan dan

saran. Lima bab lainnya merupakan ulasan isi Skripsi sebagaimana yang telah

dinyatakan dalam rumusan masalah dan tujuan penulisan.

Adapun sistematika Penulisan Skripsi ini, adalah :

BAB I :Pendahuluan. Pada bagian ini berisi tentang hal-hal yang menyangkut latar

belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,

pentingnya penulisan, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Beragam Pandangan Mengenai Baptisan Roh Kudus. Pada bagian

ini berisi tentang berbagai pandangan-pandangan Mengenai Baptisan Roh Kudus

yaitu Pandangan Kontras, Diversitas, serta kontiniuitas.

BAB III : Konsep Baptisan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul pasal 2. Pada bagian

ini berisi tentang konsep Baptisan dalam Kisah Para Rasul pasal 2.

12
BAB IV : konsep Baptisan Roh Kudus dalam surat 1 Korintus 12:13. Pada bagian ini

berisi tentang konsep Baptisan Roh Kudus yang terdapat dalam surat 1 Korintus

12:13.

BAB V : Bagaimana hubungan antara Kisah Para Rasul pasal 2 dengan surat 1

Korintus 12:13 mengenai Baptisan Roh Kudus.

BAB VI : Implikasi dari Baptisan Roh Kudus dalam Pelayanan Gereja atau

Pengggembalaan. Pada bagian ini berisi tentang implikasi-implikasi dari penulisan

Skripsi ini dalam pelayanan Gereja atau Penggembalaan.

BAB VII : Kesimpulan dan saran. Pada bagian ini adalah berisi tentang kesimpulan

umum serta beberapa saran untuk studi lanjut mengenai Baptisan Roh Kudus

yang diulas dalam Skripsi ini.

13
G. RANCANGAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 10

D. Pentingnya Penulisan .................................................................................... 11

E. Metode Penelitian ......................................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN BERAGAM PANDANGAN MENGENAI BAPTISAN ROH KUDUS

A. Rogert Stuart ( Pandangan Kontras)

B. James D. Gunn ( Pandangan Kontiunitas )

C. Jhon Pryer ( Pandangan Diversitas )

BAB III KONSEP BAPTISAN ROH KUDUS DALAM KISAH PARA RASUL PASAL 2

A. Latar belakang Teks

a. Alur Naratif

b. Genre

c. Struktur Kitab Kisah Para Rasul

B. Eksegesis Kitab Kisah Para Rasul 2

C. Konsep Baptisan Kitab Kisah Para Rasul 2

BAB IV KONSEP BAPTISAN ROH KUDUS DALAM SURAT 1 KORINTUS 12:13

14
A. Latar belakang Teks

a. Alur Naratif

b. Genre

c. Struktur surat 1 Korintus

B. Eksegesis 1 Korintus 12:13

C. Konsep Baptisan dalam 1 Korintus 12:13

BAB V HUBUNGAN ANTARA KISAH PARA RASUL PASAL 2 DENGAN SURAT

1 KORINTUS 12:13

BAB VI IMPLIKASI DARI BAPTISAN ROH KUDUS

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

15
DAFTAR PUSTAKA

Baptism, eucharist and ministry © copyright 1982 world council of churches, 150

route de ferney, 1211 geneva 2, switzerland.

Boland, G.C. Van Nivtrik., B.J., “Dogmatika masa kini,” Jakarta : Gunung Mulia,

2005.

Boeker, Traugott G.R., “Baptisan dan Kepenuhan Roh Kudus,” Jawa Timur: YPPII.

Cross, Stanley e. Porter and anthony R., “ Baptism, the new testament and the

church,” Historical and contemporary studies in honour of r.e.o. White,

journal for the study of the new testament supplement series 171, sheffield

academic press, 1999.

Colish , Marcia l., “ faith, fiction & force in m edieval baptismal debates” , the

catholic university of america press washington, d.c. 2014

Cross , Stanley E. Porter and Anthony R., “ Dimensions of Baptism Biblical and

Theological Studies,” Journal for the Study of the New Testament

Supplement Series 234, Sheffield Academic Press A Continuum imprint,

2002.

Dunn, James d. G., “Baptism in the holy spirit”, Published by the westminster

press philadelphia, pennsylvania; copyright c scm press ltd 1970.

Green, Michael., “Baptism its purpose practice & power” , intervarsity press

downers grove, illinos 60515; published in the united states of america by

intervarsity press, downers grove, illinois, with permission from hodder fif

staughton, london, england. 1987.

16
Gruyter, De., “Ablution, initiation, and baptism : late antiquity, early Judaism, and

early Christianity = Waschungen, Initiation und Taufe : Spätantike, frühes

Judentum und frühes Christentum / [edited by] David Hellholm ... [et al.],” ”

2011 Walter de Gruyter GmbH & Co. KG, Berlin/Boston.

Graham, Billy., “Roh Kudus,” Bandung : Lembaga Literatur Baptis.

Guthri, Donal., “Teologi Perjanjian Baru 3 ,” Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.

Hartman, Lars., “Into the Name of the Lord Jesus; Baptism in the Early Church,” ©

T&T Clark Ltd, 1997.

Horton, Stanley M., “Oknum Roh Kudus,” Malang : Gandum Mas, 1976

lloyd-jones, D. Martyn., “The baptism and gifts of the spirit”, Berhan lloyd-jones

1984, 1985. 1994., published by baker books a division of baker book house

company p.o. Box 6287. Grand rapids. Mi 49516-6287 clorh edirion

published 1996.

Judd, Rev. Willard., “a review or professor stuart on christian baptism,” Lold at the

baptist mission boom, clinton hall By I. M. Allen, 21 south fourth-street,

philadelphia bennett & bright,utica and bv the booksellers generally. 1836.

Jensen, Robin Margaret, “ Living water : images, symbols, and settings of early

Christian baptism” Copyright 2011 by Koninklijke Brill NV, Leiden, The

Netherlands.

Kervin, William S, “The Language of Baptism, ”: A Study of the Authorized

Baptismal Liturgies of The United Church of Canada, 1925-1995 ; The

Scarecrow Press, Inc. Lanham, Maryland, and Oxford 2003.

17
Kolinus, P. Ade., “Baptisan Roh Kudus Menurut Ajaran Kharismatik: Sebuah

Tinjauan Alkitabiah,” Bandung: Kalam Hidup, 2000.

Murray , G.r. Beasley., “Baptism in the new testament”, copyright © 1962 by w. T.

Whitley lectureship this biblical and theological classics library edition

published 1997.

Rayburn, Robert G., “Apa itu Baptisan,” terj. Sutjipto Subenoo dan Ryanti

Rachmadi, Momentum: Surabaya 2005.

Ridderbos Herman., ‘’Paulus :Pemikiran utama Teologinya,” Penrj. Henry

Ongkowidjojo, Surabaya: Momentum 2018.

Scott Source, John A, “ The Meaning of the Verb βάπτω, βαπτίζω Author(s),” The

Classical Journal, Vol. 16, No. 1 (Oct., 1920), pp. 53-54

Situmorang, Jonar., “Pneumatologi: Pengajaran mengenai Roh Kudus, Pribadi,

Karya, Manifestasi, dan KuasaNya,” Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2016.

Sutton, Ray R, “Baptism: Signed, Sealed, and Delivered”, Classical Anglican Press, a

division of The Episcopal Recorder, Inc. 211 Byrne Avenue Houston, TX

77009, 2001.

Scheck, Thomas P, “origen: commentary on the Epistle to the romans books 1–5,”

the catholic university of america press washington, d.c. © 2001

Wright, Thomas r. Schreiner & shawn d., “ believer’s baptism, sign of the new

covenant in Christ”, primed in the uniled s1a1es of america, b&h publishing

group, 2006.

Tong, Stephen., “Baptisan dan Karunia Roh Kudus,” Surabaya: Momentum, 2007.

18

Anda mungkin juga menyukai