Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAPTISME DALAM ROH KUDUS

JUMANTO

TEOLOGI SISTEMATIKA III

SEKOLAH TINGGI FILSAFAT JAFFRAY

MAKASSAR

2020
BAB I
PENDAHULUAN

Seperti yang diketahui bahwa baptisan adalah salah satu sakramen yang ada dalam gereja

baik itu digereja injili maupun digereja-gereja lainnya. Baptisan ini dilakukan sebagai simbol

seseorang yang menerima hidup baru didalam Kristus dan meninggalkan kehidupan lamanya

yang mungkin kehidupan diluar Kristus. Atau biasa disebut juga sebagai simbol pertobatan

seseorang. Dalam sakramen baptisan ini ada beberapa cara yang dapat seorang pembaptisan

lakukan saat membaptisan, baik dengan cara diurapi ke dalam air, dengan cara dipercik

menggunakan air dan yang lain-lainnya. Baptisan biasanya hanya dapat diterima oleh orang yang

betul-betul sudah mengerti dan memahami makna dari baptisan tersebut.

Berbicara tentang baptisan, dalam Alkitab ada terdapat dua jenis baptisan yaitu baptisan

Pertobatan dan baptisan Roh Kudus. Baptisan pertobatan adalah baptisan yang seperti Yohanes

Pembatis lakukan pada saat ia disungai Yordan (Mat. 3:6) ia membaptis orang-orang yang mau

bertobat. Sedangkan baptisan Roh Kudus adalah pekerjaan Roh untuk menguduskan dan

melahirkan barukan orang yang sudah percaya. untuk lebih jelasnya penulis akan membahas

baptisan Roh Kudus ini pada Bab berikutnya. Selain itu dalam Bab berikutnya penulis juga akan

membahas tentang Roh Kudus atau tentang kepenuhan Roh Kudus dalam kehidupan orang yang

percaya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. APA ARTINYA BAPTISAN DALAM ROH KUDUS?

Dalam Perjanjian Baru untuk menerangkan babtisan dalam Roh Kudus atau biasa disebut

juga dengan babtisan Roh Kudus ada perkataan lain yang digunakan, kata-kata yang

digunakan adalah; “Dibabtis dengan Roh Kudus” (Kis. 1:5), “Penuh dengan Roh Kudus”

(Luk. 1:67), “Turunlah Roh Kudus ke atas semua orang” (Kis. 10:44), “Roh Kudus

dicurahkan” (Kis. 10:45), “Terimalah Roh Kudus” (Yoh. 20:22), dan “Roh Kudus

mengurapi” ( Kis. 10:38). Perkataan-perkataan tersebut adalah menerangkan dari satu

pekerjaan atau satu pengalaman, yaitu yang berkaitan dengan penyambutan atau penerimaan

Roh Kudus.1 Jadi ketika seseorang telah mengalami dari pekerjaan tersebut maka ia

menerima atau menyambut Roh Kudus dalam hidupnya. Babtisan Roh Kudus ini berkaitan

dengan kelahiran kembali.

Seseorang yang telah bertobat dan menyerahkan diri untuk dibaptis dan menerima Yesus

Kristus dalam hidupnya dengan sungguh-sungguh, maka orang itu akan dilahirkan kembali.

Kelahiran kembali dalam diri orang percaya adalah salah satu pekerjaan Roh Kudus untuk

melahirkan orang itu dalam Yesus Kristus. Namun demikian orang yang sudah bertobat dan

telah percaya kepada Yesus belum menjamin ia telah dibaptisakan dalam Roh Kudus, seperti

dijemaat Efesus meskipun mereka telah percaya namun mereka belum menerima baptisan

Roh Kudus (Kis. 1:2). Dengan demikian baptisan Roh Kudus dan kelahiran kembali dalam

Yesus adalah suatu pengalaman yang berbeda, baptisan Roh Kudus terjadi setelah seseorang

percaya atau telah dilahirkan kembali dan hal tersebut merupakan suatu kelanjutan dari

kelahiran kembali.2 Jadi dalam hal ini apakah baptisan Roh Kudus dan kelahiran kembali

1
J.Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 167.
2
Ibid
tidak bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan? di dalam buku Roh Kudus Admitra Saya

yang ditulis oleh Paul Yonggi Cho, menjelaskan “bahwa kelahiran baru atau kelahiran

kembali dan baptisan Roh Kudus tentu saja dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan,

namun dalam kasus lain kedua pengalaman ini memiliki jarak waktu yang berbeda”. 3 Hal

tersebut sama halnya dengan apa yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa babtisan roh

Kudus adalah kelanjutan dari kelahiran kembali.

Setelah melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa babtisan Roh Kudus adalah

suatu suatu puncak gerakan yang terjadi dalam hidup seseorang yang telah menerima Yesus

atau telah dilahirkan kembali, dan hal ini penting dalam kehidupan orang yang sudah

bertobat dan percaya. Dalam arti lain kelahiran kembali orang percaya menerima hidup yang

baru dan hal ini terjadi melalui pekerjaan Roh Kudus, yaitu diselamatkan, sedangkan

babtisan Roh Kudus orang percaya menerima kuasa untuk hidup dalam kesucian dan kuasa

yang melengkapi orang percaya untuk melayani Tuhan. 4 Babtisan Roh Kudus juga dapat

memberikan kepada orang yang beriman dan yang telah lahir baru suatu kuasa Allah untuk

memberitakan kabar keselamatan, yaitu kabar tentang Yesus Kristus.5

Menerima babtisan Roh Kudus dalam hidup bukanlah suatu hal yang mudah, karena

harus terlebih dahulu melihat hati, apakah layak dan bersih untuk menerima Roh Kudus itu

dalam hidup. untuk itu maka orang percaya seharusnya menerima Tuhan Yesus dalam

hidupnya untuk disucikan dari dosa-dosa yang mengikat, agar ia dapat layak dan siap

menerima Roh Kudus dengan kepenuhan-Nya dan kuasa-Nya.6 Untuk menerima babtisan

roh Kudus orang percaya juga harus sungguh-sungguh menyerahkan dirinya sendiri dan

3
Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Admitra Saya (Jakarata: Yayasan Perkabaran Injil “ Immanuel”), 106.
4
J.Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 167.
5
Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Admitra Saya (Jakarata: Yayasan Perkabaran Injil “ Immanuel”), 110.
6
J.Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 168.
seluruh hidupnya kepada Tuhan, maksudnya ia betul-betul mengikuti kehendak Tuhan

dalam hidupnya dan mematikan kehendaknya sendiri, (Roma 6:13). 7 Hal ini dilakukan

karena ingin menyambut pribadi yang hidup dalam diri orang percaya, yaitu Roh Kudus, dan

sebagai orang percaya wajib menerima-Nya sama dengan orang yang percaya telah

menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya.8

Dalam Galatia 5:16 mengatakan bahwa “hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan

menuruti keingan daging”. artinya bahwa ketika seseorang telah menerima Roh Kudus atau

telah dibabtis dalam Roh Kudus maka orang tersebut mampu untuk tidak mengikuti

keinginan daging dalam dirinya, dan ia akan mengikuti keinginan atau kehendak Allah

dalam kehidupannya. selain itu ketika seseorang telah dibabtis dalam Roh Kudus ia juga

patut untuk tetap setia dan taat atas perintah Tuhan dan memakai kuasa Roh Kudus itu untuk

bersaksi demi kemuliaan Tuhan, supaya ketika bersaksi, Tuhan selalu mencurahkan Roh

Kudus dalam hatinya.9 Jadi ketika orang yang sudah percaya telah menerima babtisan roh

Kudus maka sepanjang hidupnya ia akan menjalani hidup sebagai orang kudus dan

berkenan dihadapan Allah, hal itu terjadi karena kehidupannya telah dipenuhi oleh Roh

Kudus, dan roh Kudus lah yang selalu memimpin kehidupannya.

B. MENGAPA ADA ORANG DALAM KISAH PARA RASUL YANG MENGALAMI

ROH KUDUS DENGAN LUAR BIASA SETELAH MEREKA PERCAYA?

JELASKAN PANDANGAN GEREJA INJIL DAN PENTAKOSTA

a. Pandangan Gereja Injil

7
Ibid, 171
8
Ibid, 168
9
Ibid, 172-173
Menurut pandangan Gereja injil mengapa orang dalam kisah para rasul mengalami Roh

Kudus setelah mereka percaya, hal itu terjadi karena jika dilihat dari Kisah Para Rasul

10 : 34-4810 didalam ayat tersebut petrus menyapaikan injil kepada orang-orang yang

mendengarkannya dan ketika mereka mendengar hal tersebut mereka menjadi percaya

pada perkataan Petrus dan mereka mau berserah kepada Yesus dan bertobat. oleh sebab

itu orang-orang tersebut mengalami Roh Kudus yang luar biasa saat mereka percaya,

hal itu terjadi karena mereka sungguh mau bertobat dan percaya bahwa hanya Yesus

saja yang dapat mengampuni dosa-dosa mereka. Alasan kedua yang sama dengan alasan

pertama bisa dilihat dari Kisar Para Rasul 19:1-7 11 dalam ayat ini Paulus mengajar atau

memberitakan injil kepada murid yang ada di Efesus, meskipun mereka seperti sudah

percaya kepada namun mereka belum sepenuhnya menerima Yesus dalam hati mereka

hal itu terjadi mugkin karena sebelum-sebelumnya mereka belum mengenal injil dengan

baik, namun setelah mereka mendengar injil dari Paulus mereka seperti memberi respon

terhadap pemberitaan tersebut sehingga mereka mau menyerahkan hidup mereka pada

Yesus. Jadi dari kedua ayat ini bisa menjadi alasan kenapa mereka menerima Roh

Kudus setelah mereka percaya, jawabannya karena orang-orang yang mendengarkan

injil tersebut tidak menolak injil namun sebaliknya, mereka menerima injil tersebut dan

memberi diri kepada Tuhan Yesus.

b. Menurut Pandangan Pentakosta

Menurut pandangan Pentakosta alasannya adalah orang Kristen setelah mereka

percaya kepada Kristus, mereka dibaptis dengan Roh Kudus itulah sebabnya mereka

mengalami Roh Kudus yang luar biasa. Bisa dilihat dari Kisah Para Rasul 8:4-25.

10
Diktat Teologi Sistematika III, 106-107
11
Ibid
dalam ayat ini orang Kristen sebelum mereka dibaptis dengan Roh Kudus tidak ada

Roh Kudus turun tas mereka, hal itu terjadi karena mereka hanya menerima baptisan

didalam nama Yesus. Namun setelah Paulus berdoa dan menumpangkan tangannya

bagi mereka maka turunlah Roh Kudus atas mereka. Peristiwa itu membuktikan

kalau Orang Kristen akan meneria Roh Kudus setelah mereka dibaptis dengan roh

Kudus terlebih dahulu. Dalam gereja Pentakosta sebagian besar gereja mereka

percaya ketika seseorang telah dibaptis dengan Roh Kudus maka orang tersebut

dapat menggunakan bahasa-bahasa roh sama halnya seperti yang ada di beberapa

ayat kisah Para rasul.12

C. APA ARTINYA KEPENUHAN DALAM ROH KUDUS?

Kepenuhan dalam Roh Kudus adalah salah satu bentuk atau buah dari babtisan Roh

Kudus, atau bisa juga dikatakan akibat dari babtisan Roh Kudus. 13 jadi ketika seorang

12
Ibid
13
John R.W. Stoft, Babtisan dan Kepenuhan (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 32
percaya telah menerima roh kudus dalam hidupnya maka seharunya ia juga dapat dipenuhi

oleh Roh Kudus. Namun hal ini terjadi tentunya ketika ia sungguh-sungguh percaya dan

berserah kepada Tuhan.

Dalam Perjanjian Baru kepenuhuan Roh Kudus ini digabungkan menjadi tiga kategori

pokok yang berbeda.

Pertama, dipenuhi dengan Roh merupakan pengalaman yang bersifat sementara yang

memberikan syarat kepada orang percaya dalam melakukan pelayanan khusus. Dalam

bagian ini tense yang digunakan untuk kata “memenuhi” adalah suatu yang menunjukan

tindakan atau perbuatan yang sementara.14 artinya adalah dipenuhi Roh bukanlah sesuatu

yang selalu ada atau selalu terjadi setiap saat dalam kehidupan orang yang percaya,

terkadang kepenuhan Roh ini hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu atau terjadi hanya

dalam waktu sementara dalam kehidupan, bisa dikatakan juga terjadi pada waktu-waktu

khusus. Hal itu tergantung dari penyerahan diri seseorang. Jadi kepenuhan Roh ini bisa

hilang kapan saja dari dalam hidup orang Kristen, meskipun orang tersebut tetap percaya

kepada Allah. sebagai contoh bisa dilihat dari Kisah Para Rasul 4:31, dari ayat tersebut bisa

dilihat bahwa kepenuhan Roh Kudus hanya terjadi pada waktu khusus, pada saat Petrus dan

teman-temannya sedang berdoa.

Kedua, Kepenuhan Roh Kudus adalah suatu karakterisik yang permanen dari kehidupan

seseorang. Dalam bentuk ini kata penuh dengan Roh Kudus menggunakan kata sifat, yang

digunakan untuk mendeskripsikan tipe orang terntentu. Jadi kepenuhan Roh Kudus juga bisa

bersifat tidak bisa hilang dari kehidupan seseorang yang percaya, namun ini bisa terjadi

hanya pada orang-orang tertentu bukan terjadi pada semua orang. Maksudnya orang-orang

tertentu misalnya mengenai Yesus (Luk.4:1), setiap orang percaya mengetahui bahwa Yesus
14
Anthiny A. Hoekema, Diselamatkan Oleh Anugerah (Surabaya: Momentum Christian Literatur, 2001), 64
selalu dipenuhi oleh Roh Kudus sebab tidak ada dosa dalam diri-Nya. Hal ini atau

pernyataan ini juga bisa lihat pada orang-orang yang dipilih sebagai Diaken (Kis. 6:3).15

Dalam ayat tersebut jelas bahwa kepenuhan Roh dalam hidup ketujuh orang pilihan ini

bersifat permanen, namun meskipun kepenuhan Roh dalam diri mereka bukan berarti

mereka sama seperti Yesus yang tidak berdosa. hal ini membuktikan bahwa ketujuh orang

pilihan itu dalam hidupnya selalu mengandalkan Allah dan berserah sepenuhnya kepada-

Nya.

Ketiga, kepenuhan Roh Kudus harus selalu terus-menerus terjadi dalam kehidupan orang

percaya, dalam arti lain harus selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Dalam Perjanjian Baru ada

dua bagian menggunakan kata kerja yang berbeda dari yang telah dibahas sebelumnya yang

digunakan untuk kata “memenuhi”, dalam bagian ini tense kata itu menunjukan pemenuhan

yang berkelanjutan bukan sementara. jadi kata kerja yang bersifat berkelanjutan ini bisa

dilihat dalam Kis. 13:52 dan Efesus 5:18. 16

Dari ketiga kategori yang menjelaskan kepenuhan Roh Kudus dari ajaran Perjanjian Baru

dapat disimpulkan bahwa setiap orang percaya dapat meminta Roh Kudus untuk memenuhi

kehidupannya untuk melakukan suatu pelayanan yang mungkin pelayanan tersebut berat

bagi mereka, dan juga setiap orang percaya harus selalu berserah sepenuhnya kepada Tuhan

dan selalu taat pada perintah Tuhan dan mau melakukan kehendak-Nya agar Roh kudus

selalu memenuhi kehidupannya, selain itu setiap orang percaya juga harus selalu meminta

meminta Roh Kudus untuk memenuhi kehidupan mereka agar mereka tidak melakukan hal-

hal diluar kehendak Allah.

15
Ibid
16
Ibid, 64-65
Dalam artian lain kepenuhan Roh Kudus adalah suatu perintah yang harus dipenuhi untuk

setiap orang percaya.17 Jadi mau tidak mau orang percaya harus melakukan hal tersebut

secara terus-menerus dalam kehidupannya, karena hal ini yang dikehendaki Allah bagi

kehidupan sebagai orang yang percaya kepada-Nya. Dan dengan dipenuhi oleh Roh Kudus

maka kehidupan orang yang percaya akan selalu dipimpin oleh Tuhan.

BAB III

KESIMPULAN

Jadi dari pembahasan-pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ;

 Baptisan Roh Kudus adalah suatu puncak gerekan yang terjadi setelah seseorang dilahirkan

kembali dalam Yesus.

 Baptisan Roh Kudus adalah orang percaya menerima kuasa untuk hidup dalam kesucian dan

kuasa untuk melengkapi orang percaya untuk melayani Tuhan.

 Babtisan Roh Kudus juga dapat memberikan kepada orang yang beriman dan yang telah

lahir baru suatu kuasa Allah untuk memberitakan kabar keselamatan, yaitu kabar tentang

Yesus Kristus.

 Jadi alasan mengapa orang dalam kisah para rasul menerima Roh Kudus dengan luar biasa

setelah mereka percaya adalah karena pertama karena mereka mendengarkan injil yang

disampaikan oleh pemberita injil tersebut dan setelah mereka mendengar mereka menjadi

percaya dan mereka mau memberikan hidup mereka kepada Yesus dalam arti lain

menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Selain itu alasannya yang kedua adalah karena

17
Diktat Teologi Sistematika III, 108
setelah percaya mereka menerima baptisan Roh kudus oleh sebab itu Roh Kudus turun atas

mereka.

 Kepenuhan Roh Kudus adalah orang yang dipimpin Tuhan dalam kehidupannya

 Kepenuhan Roh Kudus adalah Perintah yang harus dipenuhi oleh setiap orang percaya dan

harus melakukannya secara terus-menerus agar dipenuhi Roh Kudus.

 orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang berserah sepenuhnya kepada Tuhan

DAFTAR PUSTAKA

Brill J.Wesley, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2003)

Chou Paul Yonggi, Roh Kudus Admitra Saya (Jakarata: Yayasan Perkabaran Injil “ Immanuel)

Diktat Teologi Sistematika III,

Stoft John R.W, Babtisan dan Kepenuhan (Jakarta: BPK Gunung Mulia)

Hoekema Anthiny A, Diselamatkan Oleh Anugerah (Surabaya: Momentum Christian Literatur,

2001)

Anda mungkin juga menyukai