Anda di halaman 1dari 18

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS MEDAN

HAKIKAT MALAIKAT

Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Dalam Menempuh Mata Kuliah
Teologi Sistematika Il

DOSEN PENGAMPU:
Fernando Tambunan, M.Th

Disusun Oleh:
Suhandri Simanullang
16.01.0011

MEDAN
2017
DAFTAR ISI

Daftar Isi.................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................1

B. Perumusan Masalah...............................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3

A. Keberasaan Malaikat (Existance)...........................................3

B. Natur Malaikat (Nature of Angels)..........................................5

C. Sifat Malaikat (Characteristic).................................................6

D. Apa Bedanya Malaikat Dengan manusia?.............................9

E. Penggolongan Malaikat (Classification).................................11

BAB III KESIMPULAN...........................................................................12

BAB IV DAFTAR PUSTAKA..................................................................13

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang penyangkalan terhadap Neo

Ortodoks terhadap malaikat-malaikat yang benar-benar ada

itu telah dijawab. Memang ada banyak media baca yang

menginformasikan keberadaan malaikat. Sebagian besar

manusia pasti menyakini keberadaan malaikat, akan tetapi

falsafah manusia yang lama, latar belakang agama, dongeng,

serta teori-teori lainnya sering memberikan sebuah gambaran

tentang malaikat. Namun, itu semua sebetulnya tidak

sepenuhnya benar. Namun menggunakan Alkitab adalah

cara yang benar untuk mencari kebenaran daripada

keberadaan malaikat ini.

B. Perumusan Malasah

1. Seperti apa keberadaan malaikat itu?

2. Apa fakta sebenarnya yang dikatakan Alkitab mengenai

natur malaikat?

3. Apa sifat-sifat dari pada malaikat?

4. Apa perbedaan dan persamaan malaikat dengan manusia

1
5. Bagaimana sistem penggolongan malaikat?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan kebenaran berdasarkan teologi kristen

mengenai malaikat

2. Untuk meluruskan paham yang kurang tepat mengenai

malaikat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keberadaan Malaikat

Jika hanya sebatas akal, manusia tidak akan mampu

memperkirakan bagaimana penciptaan alam semesta. Kita tidak

mempunyai gagasan yang benar didasarkan pada teori untuk

mengetahui masalah penciptaan jagat raya, begitupun dengan

malaikat. Namun, dengan wahyu dalam Alkitab kita bisa menggali

hal-hal supernatural. Memang ada banyak buku atau kitab lain

yang menuliskan tentang malaikat, namun dengan kebenaran

Alkitablah menjadi referensi yang benar.

Perjanjian Lama, ada lebih dari 100 kali PL berbicara

tentang malaikat. Dalam tiga puluh empat peristiwa yang tercatat

dalam tulisan-tulisan Musa, malaikat-malaikat selalu

menampakkan diri sebagai makhluk yang sungguh ada.

Abraham makan dan bercakap-cakap dengan malaikat (Kejadian

18), dari kitab Kejadian sampai Hakim-Hakim ada banyak acuan

yang menunjuk kepada Malaikat Yahweh yang rupanya bersifat

3
ke-Allahan. Yesaya menunjuk kepada Serafim (Yes 6:2) dan

Yehezkiel menunjuk kepada Kerub (Yeh 10:1-3), Daniel

menyebutkan Gabriel (Dan 9:20-27) dan Mikhael (Dan 10:13),

Zakharia sering menyebut malaikat-malaiakt sebagai agen-agen

Allah . dan Kitab Mazmur menggambarkan para malaikat sebagai

abdi Allah yang menyembah Dia dan yang melepaskan umat-Nya

dari kerugian/kerusakan/kejahatan (Mzm. 34:7-8;9:11;103:20).

Perjanjian Baru, malaikat disebutkan kira-kira 165 kali,

sama seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru juga menyebut

malaikat itu ada. Para penulis Injil menghubungkan pelayanan

malaikat-malaikat itu dengan kelahiran, kehidupan, kebangkitan,

dan kenaikan Yesus ke Surga (Mat. 1:19; Mrk. 1:13; Luk. 2:13;

Yoh 20:12; Kis. 1:10-11).1 Menurut catatan dalam Kitab Kisah

Para Rasul, malaikat-malaikat terlibat dalam memberikan

pertolongan kepada hamba-hamba Allah. Membuka pintu-pintu

penjara bagi rasul-rasul (kisa 5:19), memimpin Filipus dan

Kornelius dalam pelayanan (Kis 8:26) dan meneguhkan hati

Paulus ketika kapal yang ditumpanginya dilanda badai dalam

perjalanannya ke Roma (Kis 27:23-25). Kira-kira ada enam puluh

lima acuan yang jelas menunjuk kepada para malaikat terdapat

dalam kitab Wahyu. Begitupun dalam ajaran-ajaran Kristus.

1
LAI TB

4
B. Natur Malaikat

Malaikat adalah keberadaan yang bersifat roh, tidak

memiliki tubuh seperti manusia, tidak kawin, serta tidak mati.

Malaikat juga merupakan makhluk ciptaan Allah sehingga

mereka juga menyembah Allah (Ayb 38:6-7). Dalam Kolose 1:16

penciptaan malaikat hanya terjadi satu kali, dan tidak

berlangsung terus.2 Dalam kejadian mereka, mereka sudah

diciptakan dalam jumlah yang sangat banyak. Paul Enns dalam

bukunya The Moody Handbook of Theology menuliskan:

”Jumlah mereka dalam penciptaan “beribu-ribu” (Ibr.

12:22), meskipun istilah Myraids (Yunani: Muriasin)

secara harfiah berarti sepuluh ribu, namun disini berarti

ribuan yang tidak terhitung (Bdk. Why 5:11).

Pengulangan beribu-ribu dalam nats itu menyatakan

jumlah yang tidak terhitung.3

Tempat kediaman dan keberadaan (Abode) malaikat, “the angels

which are in heaven” (disurga) (Mark 13:32) and “an angel from

heaven” (dari surga) suggest that angels have fixed abodes or

centers for their activities. However, due to the ministry and

2
Cleon L. Rogers Jr. Dkk, The New Linguistic and Evangetical Key
to Greek New Testament (Grands: Zondervan, 1998), hal. 520
3
Enns Paul, The Moody Handbook of Theology. (Chicago: Moody
Publisher, 2008), Hal. 324

5
abilities given to them in the service of God, they have access to

the entire universe. They are described as serving in heaven and

on earth (Isaiah 6:1f; Daniel 9:21; Revelation 7:2; 10:1) 4 Jadi,

Alkitab menuliskan bahwa mereka berada disurga.

C. Sifat Para Malaikat (Characteristic)

1. Bersifat Pribadi (being ones)

Malaikat sama seperti Allah dan manusia yaitu memiliki

pribadi, hanya saja mereka adalah roh. Dapat diketahui bahwa

sifat makhluk yang memiliki pribadi adalah sama secara umum,

hanya saja untuk besar kualitas dari sifat kepribadian roh jauh

berbeda dengan daging. Secara pribadi boleh dikatakan bahwa

malaikat sama dengan manusia, berbicara mengenai pribadi

bukanlah teori tentang roh, daging, dan jiwa namun kenyataan

secara natur bahwa pribadi adalah sifat umum yang mutlak

dimiliki oleh pribadi yaitu emosi, intelektual, dan kehendak. Ryrie

menuliskan dalam bukunya:

“Angels then qualify as personalities because they have

these aspects of intelligence/intelek, emotion/emosi, and

will/kehendak. This is true of both the good and evil angels.

Good angels, Satan, and demons possess intelligence

4
Lewis Sperry Chafer, Systematic Theology, Vol. 1, Part 3.
(Wheaton: Victor Books, 1988), p. 284

6
(Matt. 8:29; 2 Cor. 11:3; 1 Peter 1:12). Good angels, Satan,

and demons show emotions (Luke 2:13; James 2:19; Rev.

12:17). Good angels, Satan, and demons demonstrate that

they have wills (Luke 8:28-31; 2 Tim. 2:26; Jude 6).

Therefore, they can be said to be persons. The fact that

they do not have human bodies does not affect their being

personalities (any more than it does with God).” 5

Emosi dari pada malaikat dapat dilihat dari kategori-

kategori mereka: sebagai malaikat yang baik, kesombongan dan

kecemburuan kepada malaikat jahat, serta kehendak atau

kemauan yang dimiliki mereka. Namun tingkat pengetahuan

malaikat jauh melebihi tingkat pengetahuan manusia, sehingga

mereka mengetahui apa yang sudah tersedia dan akan tersedia

di jagat raya. Malaikat tidak perlu belajar menganai hal apapun

karena mereka sudah mengetahui semuanya termasuk Alkitab.

Malaikat juga memiliki kemauan (free will) yang bebas, namun

setiap ciptaan memiliki kodrat yaitu terbatas, jadi jika malaikat

berdosa berarti kebebasan yang mereka lakukan melebihi kodrat

mereka, artinya mereka menyalahgunakan kebebasan mereka.

2. Bersifat Roh (Spirit Ones)


5
Charles C. Ryrie, Basic Theology, (Wheaton: Victor Books, 1987),
p.125

7
Malaikat adalah roh sama seperti Allah, namun

meskipun demikian sifat roh yang dimiliki malaikat tidak sama

dengan Allah. Allah tidak bisa dibatasi ruang dan waktu, namun

malaikat masih dibatasi ruang dan waktu. 6 Erickson menuliskan

dalam bukunya:

“Since they are spirit beings, they are usually not seen,

unless God gives the ability/kemampuan to see them or

unless they manifest/penjelmaan themselves. Balaam

could not see the angel standing in his way until the Lord

opened his eyes (Num. 22:31) and Elisha’s servant could

not see the host of angels surrounding him until Elisha

prayed for his eyes to be opened (2 Kings 6:17). 7”

3. Bersifat Kekal (Everlasting Ones)

Tuhan tidak pernah mengajarkan kepada malaikat

untuk melahirkan keturunan seperti halnya manusia (Matius

22:30), Jumlah malaikat tidak berubah dan akan selalu sama,

dan mereka juga tidak akan mati (Lukas 20:36), Alkitab juga tidak

pernah menyinggung bahwa malaikat akan bertambah tua.

4. Bersifat Kudus (Holy Ones)

6
Millard J. Erickson, Christian Theology, (Grand Rapids: Baker Book
House, 1983) p. 439
7
Millard J. Erickson, Christian Theology. P.440

8
Semula semua malaikat adalah makhluk yang suci, tak

berdosa, dan dalam kekudusan yang sempurna. Walaupun ada

banyak malaikat yang sudah memberontak, kelihatannya

malaikat yang suci tetap memiliki eksisteni yang sama yaitu

memiliki kekudusan yang sempurna.

5. Memiliki Tingkatan dan Organisasi

Sama seperti halnya organisasi di dunia malaikat juga

merupakan makhluk yang memiliki strata dan organisasi, hal ini

dituliskan Paul Ryrie dalam bukunya:

“The Bible speaks of "assembly/majelis" and

"council/dewan" of angels ( Psalm 89 :. 5, 7 ), their

organization for battle ( Revelation 12: 7 ), and of a king

of demon-locusts (9: 11). They are also given the

government's classification and rating that indicates the

organization ( Eph. 3:10 , good angel, and 6:12, evil

angels). No doubt God has held the angels and Satan

has held elected evil angels”8

D. Apa Bedanya Malaikat dengan Manusia?

1. Kedudukan

8
Charles C. Ryrie, Basic Theology, (Wheaton: Victor Books, 1987),
p.124

9
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan membuat manusia

“sedikit rendah daripada malaikat-malaikat.” Namun malaikat

adalah roh-roh yang melayani mereka yang harus memperoleh

keselamatan (Ibrani 2:5-7; 1:13-14). Namun disorga kelak

manusia akan lebih tinggi daripada malaikat, pada waktu

diciptakan malaikat tidak segambar dan serupa dengan Allah

namun Alkitab berkata bahwa manusia serupa dan segambar

dengan Allah. Hal ini juga dapat kita ketahui sewaktu Yesus

menjadi manusia Ia menjadi makhluk yang sangat rendah,

namun sewaktu Ia tidak didunia Ia adalah Tuhan Yang Agung. 9

2. Ahli Waris

Orang kristen adalah Ahli waris Allah bersama dengan

Yesus Kristus (Roma 8:17), dan malaikat tidak ikut didalamnya.

Namun para malaikat suci adalah roh-roh yang melayani; mereka

tidak pernah kehilangan kemuliaan dan hubungan rohani mereka

dengan Tuhan. Hal ini berarti menjamin kedudukan mulia mereka

dalam Kerajaan Allah.

3. Pengampunan

Selagi manusia masih didalam daging manusia tidak

akan luput dari keberdosaan, Alkitab mengajarkan Tuhan akan


9
Billy Graham, Malaikat: Agen Rahasia Allah, (Bandung: Lembaga
Literatur Baptis, 1977), hal 43-46

10
senantiasa mengampuni manusia yang menyesali perbuatannya.

Hanya saja jika kita sudah menjadi roh tentu pengampunan tidak

akan bisa terjadi, berbeda halnya dengan malaikat disaat mereka

sudah melakukan kebebasan diluar daripada kodrat mereka yang

terbatas (berdosa) mereka tidak akan mendapat pengampunan

sama sekali. Karena mereka adalah roh abadi.

4. Tidak Bisa Menurunkan Keturunan

Malaikat adalah roh yang tidak memiliki jenis kelamin,

tidak memiliki hasrat seksual apalagi memiliki keturunan. Karena

mereka telah diciptakan dengan jumlah yang tetap. Namun

manusia memiliki anugerah yang besar yaitu untuk memenuhi

bumi.

E. Penggolongan Malaikat (Clasifications)

Alkitab sendiri menyebutkan kelompok-kelompok

khusus, yaitu setidaknya ada lima posisi utama yaitu: tahta

(throne), dominion (kuristeles) golongan penguasa-penguasa,

kerajaan (archai), berkuasa (eksousiai) dan kekuasaan

(dunameis).

a. Penghulu Malaikat

11
Malaikat Mikhael dintunjuk sebagai penghulu malaikat atau

yang kedudukannya tinggi (Yud 1:9; 1 Tes 4:16). Ia adalah

penghulu malaikat satu-satunya.

b. Pemimpin-Pemimpim Terkemuka

Daniel 10:13 menunjuk kepada sekelompok malaikat yang

berkedudukan lebih tinggi, dan mikhael disebutkan sebagai

pemimipin yang terkemuka diantara pemimpin-pemimpin

lainnya. Kitab Henokh (kitab apokrib) yang walaupun

diragukan kebenarannya menunjuk para pemimpin terkemuka

yaitu Mikhael, Gabriel, Rafael, dan Uriel yang diberi hak

istimewa di tahta Allah.10

c. Penguasa-penguasa Pemerintah (governmental rulers)

1. Pemerintah: “malaikat jatuh”/ Rulers or principalities(Roma

8:38;Efesus 1:21)

2. Penguasa-penguasa/Authorities or powers (1 Petrus 3:22)

3. Kekuasaan-kekuasaan/Powers

4. Tempat memerintah/Place of rule (Efesus 6:12)

5. Singgasana dan kerajaan

d. Kerub (Cherubim)

Diciptakan dengan kekuatan yang tak terlukiskan dan

keindahan. Tujuan utama mereka yaitu pemberita dan

pelindung dari kehadiran Allah yang mulia, kedaulatan-Nya,


10
Kitab Henokh (Kitab Apokrin), Henokh 9:1; 40:9)

12
dan kekudusan-Nya”. Cherubim memiliki penampilan yang

luar biasa dengan empat wajah-yang seorang pria, singa,

lembu, dan elang (Yehezkiel 1).

e. Serafim (Seraphim)

Seraphim, berarti “yang terbakar,” digambarkan mengelilingi

takhta Allah di Yesaya 6:2 . Mereka digambarkan sebagai

masing-masing memiliki enam sayap. Dalam proklamasi tiga

kali lipat mereka, “suci, kudus, kudus” (Yes 6:3) 11

f. Malaikat-Malaikat Khusus

1. Gabriel/Pahlawan Allah/Pembawa pesan (Daniel 8:16;

9:21)

2. Malaikat yang berkuasa atas api (Wahyu 14:18)

3. Malaikat yang berkuasa atas air (Wahyu 16:5)

4. Malaikat yang berkuasa atas jurang maut (Wahyu 9:11)

5. Malaikat yang berkuasa mengikat setan (Wahyu 20:2)

g. Malaikat yang bertugas pada pelakasaan hukuman-hukuman

yang akan datang (Wahyu 8-9, 16)

h. Malaikat ketujuh jemaat (Wahyu 2-3)

i. Malaikat Yahweh (Christopany), Kristus yang menjelma

sebelum inkarnasi dalam PL (Kej 16:7-12)12

Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, Hal.128-129


11

Tambunan Fernando, Dikat: Buku Pegangan Teologi Sistematika:


12

Angelologi, Antropologi dan Hamartology. (Medan: STT Baptis


Medan, 2014), Hal.13

13
14
BAB III

KESIMPULAN

Pada hakekatnya malaikat merupakan mahkluk yang sama

dengan manusia secara posisi yaitu ciptaan yang pada eksistensinya

merupakan pribadi yang sejatinya memiliki emosi (perasaan), Intelek

(pengetahuan), dan kehendak (free will), namun malaikat adalah

mahkluk yang derajatnya lebih tinggi dibandingkan manusia, karena

mereka diciptakan khusus memiliki kemampuan yang jauh lebih

tinggi dibandingkan manusia. Mereka adalah roh dan berdiam

disurga bersama Allah. Dengan banyaknya Alkitab telah mencatat

mengenai malaikat, sehingga kebenaran dan informasi yang lebih

banyak dapat diketahui.

BAB IV

15
DAFTAR PUSTAKA

Billy Graham. Malaikat: Agen Rahasia Allah. Bandung: Lembaga

Literatur Baptis. 1977

Charles C. Ryrie. Basic Theology. Wheaton: Victor Books. 1987

Cleon L. Rogers Jr. Dkk. The New Linguistic and Evangetical Key to

Greek New Testament .Grands: Zondervan. 1998

Enns Paul. The Moody Handbook of Theology. Chicago: Moody

Publisher. 2008

Lewis Sperry Chafer. Systematic Theology. Vol. 1. Part 3. Wheaton:

Victor Books. 1988

Millard J. Erickson. Christian Theology. Grand Rapids: Baker Book

House. 1983

16

Anda mungkin juga menyukai