Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada zaman sekarang penyangkalan terhadap Neo Ortodoks terhadap malaikat-malaikat
yang benar-benar ada itu telah dijawab. Memang ada banyak media baca yang
menginformasikan keberadaan malaikat. Sebagian besar manusia pasti menyakini keberadaan
malaikat, akan tetapi falsafah manusia yang lama, latar belakang agama, dongeng, serta teori-
teori lainnya sering memberikan sebuah gambaran tentang malaikat. Namun, itu semua
sebetulnya tidak sepenuhnya benar. Namun menggunakan Alkitab adalah cara yang benar untuk
mencari kebenaran daripada keberadaan malaikat ini.
Namun, dapat kita perhatikan bagaimana natur, sifat para malaikat, perbedaan dan persamaan
dan golongan malaikat, agar kita mengetahui materi tentang malaikat pada saat ini.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keberadaan Malaikat?
2. Apa Natur Malaikat?
3. Bagaimana Sifat Para Malaikat?
4. Bagaimana perbedaan dan persamaan malaikat dengan Manusia?
5. Bagaimana Golongan Malaikat?

c. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Keberadaan Malaikat?
2. Untuk mengetahui Natur Malaikat?
3. Untuk mengetahui Sifat Para Malaikat?
4. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan malaikat dengan Manusia?
5. Untuk mengetahui Golongan Malaikat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keberadaan Malaikat
Jika hanya sebatas akal, manusia tidak akan mampu memperkirakan bagaimana
penciptaan alam semesta. Kita tidak mempunyai gagasan yang benar didasarkan pada teori untuk
mengetahui masalah penciptaan jagat raya, begitupun dengan malaikat. Namun, dengan wahyu
dalam Alkitab kita bisa menggali hal-hal supernatural. Memang ada banyak buku atau kitab lain
yang menuliskan tentang malaikat, namun dengan kebenaran Alkitablah menjadi referensi yang
benar.
Perjanjian Lama, ada lebih dari 100 kali PL berbicara tentang malaikat. Dalam tiga
puluh empat peristiwa yang tercatat dalam tulisan-tulisan Musa, malaikat-malaikat selalu
menampakkan diri sebagai makhluk yang sungguh ada. Abraham makan dan bercakap-cakap
dengan malaikat (Kejadian 18), dari kitab Kejadian sampai Hakim-Hakim ada banyak acuan
yang menunjuk kepada Malaikat Yahweh yang rupanya bersifat ke-Allahan. Yesaya menunjuk
kepada Serafim (Yes 6:2) dan Yehezkiel menunjuk kepada Kerub (Yeh 10:1-3), Daniel
menyebutkan Gabriel (Dan 9:20-27) dan Mikhael (Dan 10:13), Zakharia sering menyebut
malaikat-malaiakt sebagai agen-agen Allah . dan Kitab Mazmur menggambarkan para malaikat
sebagai abdi Allah yang menyembah Dia dan yang melepaskan umat-Nya dari
kerugian/kerusakan/kejahatan (Mzm. 34:7-8;9:11;103:20).
Perjanjian Baru, malaikat disebutkan kira-kira 165 kali, sama seperti Perjanjian Lama,
Perjanjian Baru juga menyebut malaikat itu ada. Para penulis Injil menghubungkan pelayanan
malaikat-malaikat itu dengan kelahiran, kehidupan, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke Surga
(Mat. 1:19; Mrk. 1:13; Luk. 2:13; Yoh 20:12; Kis. 1:10-11).1 Menurut catatan dalam Kitab Kisah
Para Rasul, malaikat-malaikat terlibat dalam memberikan pertolongan kepada hamba-hamba
Allah. Membuka pintu-pintu penjara bagi rasul-rasul (kisa 5:19), memimpin Filipus dan
Kornelius dalam pelayanan (Kis 8:26) dan meneguhkan hati Paulus ketika kapal yang
ditumpanginya dilanda badai dalam perjalanannya ke Roma (Kis 27:23-25). Kira-kira ada enam
puluh lima acuan yang jelas menunjuk kepada para malaikat terdapat dalam kitab Wahyu.
Begitupun dalam ajaran-ajaran Kristus.
1
LAI TB
B. Natur Malaikat
Malaikat adalah keberadaan yang bersifat roh, tidak memiliki tubuh seperti
manusia, tidak kawin, serta tidak mati. Malaikat juga merupakan makhluk ciptaan Allah
sehingga mereka juga menyembah Allah (Ayb 38:6-7). Dalam Kolose 1:16 penciptaan malaikat
hanya terjadi satu kali, dan tidak berlangsung terus.2 Dalam kejadian mereka, mereka sudah
diciptakan dalam jumlah yang sangat banyak. Paul Enns dalam bukunya The Moody Handbook
of Theology menuliskan:
”Jumlah mereka dalam penciptaan “beribu-ribu” (Ibr. 12:22), meskipun istilah Myraids (Yunani:
Muriasin) secara harfiah berarti sepuluh ribu, namun disini berarti ribuan yang tidak terhitung
(Bdk. Why 5:11). Pengulangan beribu-ribu dalam nats itu menyatakan jumlah yang tidak
terhitung.3
Tempat kediaman dan keberadaan (Abode) malaikat, “the angels which are in heaven” (disurga)
(Mark 13:32) and “an angel from heaven” (dari surga) suggest that angels have fixed abodes or
centers for their activities. However, due to the ministry and abilities given to them in the service
of God, they have access to the entire universe. They are described as serving in heaven and on
earth (Isaiah 6:1f; Daniel 9:21; Revelation 7:2; 10:1)4 Jadi, Alkitab menuliskan bahwa mereka
berada disurga.

C. Sifat Para Malaikat (Characteristic)


1. Bersifat Pribadi (being ones)
Malaikat sama seperti Allah dan manusia yaitu memiliki pribadi, hanya saja mereka
adalah roh. Dapat diketahui bahwa sifat makhluk yang memiliki pribadi adalah sama secara
umum, hanya saja untuk besar kualitas dari sifat kepribadian roh jauh berbeda dengan daging.
Secara pribadi boleh dikatakan bahwa malaikat sama dengan manusia, berbicara mengenai
pribadi bukanlah teori tentang roh, daging, dan jiwa namun kenyataan secara natur bahwa

2
Cleon L. Rogers Jr. Dkk, The New Linguistic and Evangetical Key to Greek New Testament
(Grands: Zondervan, 1998), hal. 520
3
Enns Paul, The Moody Handbook of Theology. (Chicago: Moody Publisher, 2008), Hal. 324
4
Lewis Sperry Chafer, Systematic Theology, Vol. 1, Part 3. (Wheaton: Victor Books, 1988), p.
284
pribadi adalah sifat umum yang mutlak dimiliki oleh pribadi yaitu emosi, intelektual, dan
kehendak.5
Emosi dari pada malaikat dapat dilihat dari kategori-kategori mereka: sebagai
malaikat yang baik, kesombongan dan kecemburuan kepada malaikat jahat, serta kehendak atau
kemauan yang dimiliki mereka. Namun tingkat pengetahuan malaikat jauh melebihi tingkat
pengetahuan manusia, sehingga mereka mengetahui apa yang sudah tersedia dan akan tersedia di
jagat raya. Malaikat tidak perlu belajar menganai hal apapun karena mereka sudah mengetahui
semuanya termasuk Alkitab. Malaikat juga memiliki kemauan (free will) yang bebas, namun
setiap ciptaan memiliki kodrat yaitu terbatas, jadi jika malaikat berdosa berarti kebebasan yang
mereka lakukan melebihi kodrat mereka, artinya mereka menyalahgunakan kebebasan mereka.
2. Bersifat Roh (Spirit Ones)
Malaikat adalah roh sama seperti Allah, namun meskipun demikian sifat roh yang
dimiliki malaikat tidak sama dengan Allah. Allah tidak bisa dibatasi ruang dan waktu, namun
malaikat masih dibatasi ruang dan waktu.6 Erickson menuliskan dalam bukunya:
“Since they are spirit beings, they are usually not seen, unless God gives the ability/kemampuan
to see them or unless they manifest/penjelmaan themselves. Balaam could not see the angel
standing in his way until the Lord opened his eyes (Num. 22:31) and Elisha’s servant could not
see the host of angels surrounding him until Elisha prayed for his eyes to be opened (2 Kings
6:17).7”
3. Bersifat Kekal (Everlasting Ones)
Tuhan tidak pernah mengajarkan kepada malaikat untuk melahirkan keturunan
seperti halnya manusia (Matius 22:30), Jumlah malaikat tidak berubah dan akan selalu sama, dan
mereka juga tidak akan mati (Lukas 20:36), Alkitab juga tidak pernah menyinggung bahwa
malaikat akan bertambah tua.
4. Bersifat Kudus (Holy Ones)
Semula semua malaikat adalah makhluk yang suci, tak berdosa, dan dalam
kekudusan yang sempurna. Walaupun ada banyak malaikat yang sudah memberontak,

5
Charles C. Ryrie, Basic Theology, (Wheaton: Victor Books, 1987), p.125
6
Millard J. Erickson, Christian Theology, (Grand Rapids: Baker Book House, 1983) p. 439
7
Millard J. Erickson, Christian Theology. P.440
kelihatannya malaikat yang suci tetap memiliki eksisteni yang sama yaitu memiliki kekudusan
yang sempurna.
5. Memiliki Tingkatan dan Organisasi
Sama seperti halnya organisasi di dunia malaikat juga merupakan makhluk yang memiliki strata
dan organisasi, hal ini dituliskan Paul Ryrie dalam bukunya:
“The Bible speaks of "assembly/majelis" and "council/dewan" of angels ( Psalm 89 :. 5, 7 ), their
organization for battle ( Revelation 12: 7 ), and of a king of demon-locusts (9: 11). They are also
given the government's classification and rating that indicates the organization ( Eph. 3:10 , good
angel, and 6:12, evil angels). No doubt God has held the angels and Satan has held elected evil
angels”8

D. Apa Bedanya Malaikat dengan Manusia?


1. Kedudukan
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan membuat manusia “sedikit rendah daripada
malaikat-malaikat.” Namun malaikat adalah roh-roh yang melayani mereka yang harus
memperoleh keselamatan (Ibrani 2:5-7; 1:13-14). Namun disorga kelak manusia akan lebih
tinggi daripada malaikat, pada waktu diciptakan malaikat tidak segambar dan serupa dengan
Allah namun Alkitab berkata bahwa manusia serupa dan segambar dengan Allah. Hal ini juga
dapat kita ketahui sewaktu Yesus menjadi manusia Ia menjadi makhluk yang sangat rendah,
namun sewaktu Ia tidak didunia Ia adalah Tuhan Yang Agung.9
2. Ahli Waris
Orang kristen adalah Ahli waris Allah bersama dengan Yesus Kristus (Roma
8:17), dan malaikat tidak ikut didalamnya. Namun para malaikat suci adalah roh-roh yang
melayani; mereka tidak pernah kehilangan kemuliaan dan hubungan rohani mereka dengan
Tuhan. Hal ini berarti menjamin kedudukan mulia mereka dalam Kerajaan Allah.
3. Pengampunan
Selagi manusia masih didalam daging manusia tidak akan luput dari keberdosaan,
Alkitab mengajarkan Tuhan akan senantiasa mengampuni manusia yang menyesali

8
Charles C. Ryrie, Basic Theology, (Wheaton: Victor Books, 1987), hal 124
9
Billy Graham, Malaikat: Agen Rahasia Allah, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1977), hal
43-46
perbuatannya. Hanya saja jika kita sudah menjadi roh tentu pengampunan tidak akan bisa terjadi,
berbeda halnya dengan malaikat disaat mereka sudah melakukan kebebasan diluar daripada
kodrat mereka yang terbatas (berdosa) mereka tidak akan mendapat pengampunan sama sekali.
Karena mereka adalah roh abadi.
4. Tidak Bisa Menurunkan Keturunan
Malaikat adalah roh yang tidak memiliki jenis kelamin, tidak memiliki hasrat
seksual apalagi memiliki keturunan. Karena mereka telah diciptakan dengan jumlah yang tetap.
Namun manusia memiliki anugerah yang besar yaitu untuk memenuhi bumi.
E. Penggolongan Malaikat (Clasifications)
Alkitab sendiri menyebutkan kelompok-kelompok khusus, yaitu setidaknya ada
lima posisi utama yaitu: tahta (throne), dominion (kuristeles) golongan penguasa-penguasa,
kerajaan (archai), berkuasa (eksousiai) dan kekuasaan (dunameis).
a. Penghulu Malaikat
Malaikat Mikhael dintunjuk sebagai penghulu malaikat atau yang kedudukannya tinggi (Yud
1:9; 1 Tes 4:16). Ia adalah penghulu malaikat satu-satunya.
b. Pemimpin-Pemimpim Terkemuka
Daniel 10:13 menunjuk kepada sekelompok malaikat yang berkedudukan lebih tinggi, dan
mikhael disebutkan sebagai pemimipin yang terkemuka diantara pemimpin-pemimpin lainnya.
Kitab Henokh (kitab apokrib) yang walaupun diragukan kebenarannya menunjuk para pemimpin
terkemuka yaitu Mikhael, Gabriel, Rafael, dan Uriel yang diberi hak istimewa di tahta Allah.10
c. Penguasa-penguasa Pemerintah (governmental rulers)
1. Pemerintah: “malaikat jatuh”/ Rulers or principalities(Roma 8:38;Efesus 1:21)
2. Penguasa-penguasa/Authorities or powers (1 Petrus 3:22)
3. Kekuasaan-kekuasaan/Powers
4. Tempat memerintah/Place of rule (Efesus 6:12)
5. Singgasana dan kerajaan
d. Kerub (Cherubim)
Diciptakan dengan kekuatan yang tak terlukiskan dan keindahan. Tujuan utama
mereka yaitu pemberita dan pelindung dari kehadiran Allah yang mulia, kedaulatan-Nya, dan

10
Kitab Henokh (Kitab Apokrin), Henokh 9:1; 40:9)
kekudusan-Nya”. Cherubim memiliki penampilan yang luar biasa dengan empat wajah-yang
seorang pria, singa, lembu, dan elang (Yehezkiel 1).
e. Serafim (Seraphim)
Seraphim, berarti “yang terbakar,” digambarkan mengelilingi takhta Allah di Yesaya 6:2 .
Mereka digambarkan sebagai masing-masing memiliki enam sayap. Dalam proklamasi tiga kali
lipat mereka, “suci, kudus, kudus” (Yes 6:3)11
f. Malaikat-Malaikat Khusus
1. Gabriel/Pahlawan Allah/Pembawa pesan (Daniel 8:16; 9:21)
2. Malaikat yang berkuasa atas api (Wahyu 14:18)
3. Malaikat yang berkuasa atas air (Wahyu 16:5)
4. Malaikat yang berkuasa atas jurang maut (Wahyu 9:11)
5. Malaikat yang berkuasa mengikat setan (Wahyu 20:2)
g. Malaikat yang bertugas pada pelakasaan hukuman-hukuman yang akan datang (Wahyu 8-9, 16)
h. Malaikat ketujuh jemaat (Wahyu 2-3)
i. Malaikat Yahweh (Christopany), Kristus yang menjelma sebelum inkarnasi dalam PL (Kej 16:7-
12)12

11
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, Hal.128-129
12
Tambunan Fernando, Dikat: Buku Pegangan Teologi Sistematika: Angelologi, Antropologi dan
Hamartology. (Medan: STT Baptis Medan, 2014), Hal.13
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pada hakekatnya malaikat merupakan mahkluk yang sama dengan manusia secara posisi
yaitu ciptaan yang pada eksistensinya merupakan pribadi yang sejatinya memiliki emosi
(perasaan), Intelek (pengetahuan), dan kehendak (free will), namun malaikat adalah mahkluk
yang derajatnya lebih tinggi dibandingkan manusia, karena mereka diciptakan khusus memiliki
kemampuan yang jauh lebih tinggi dibandingkan manusia. Mereka adalah roh dan berdiam
disurga bersama Allah. Dengan banyaknya Alkitab telah mencatat mengenai malaikat, sehingga
kebenaran dan informasi yang lebih banyak dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai