Anda di halaman 1dari 3

Judul : Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Ibrani

Penulis : William Barclay


Penerbit : Gunung Mulia

KITAB IBRANI

Surat kepada Orang Ibrani adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Baru. Penulis
surat ini tidak mencantumkan namanya, sehingga tidak diketahui pasti. Agama tidak pernah
merupakan hal yang sama bagi semua orang. Menurut Tennyson, Allah menyatakan
kepenuhan diriNya dengan berbagai cara. George Russel berkata : banyak cara yang di pakai
orang yang ingin menggayuh bintang itu; tidak ada cara yang sama. Agama adalah suatu
persekutuan dengan Kristus yang begitu erat dan akrab, sehingga orang Kristen dapat di
katakan sebagai orang yang hidup di dalam Kristus dan Kristus hidup di dalam hidup Kristen.
Satu-satunya keterangan mengenai penulisan surat Ibrani terdapat dalam surat itu sendiri.
Surat ini ditulis untuk orang-orang Kirsten generasi kedua. Kisahnya di sampaikan oleh
orang-orang yang telah mendengar ajaran Tuhan kepada para penerima surat ini.
Pikiran yang menjadi asa surat Ibrani ini ialah bahwa Yesus Kristus saja yang
menyampaikan wahyu ilahi sepenuhnya kepada manusia, dan bahwa hanya dia saja yang
berkuasa menghantar manusia menghampiri tahkta Allah. Penulis surat ibrani memakai dua
gambaran yang penting untuk melukiskan siapa yesus itu. Ia mengatakan bahwa Yesus
adalah pancaran sinar kemuliaan Allah diantara manusia. Selanjutnya penulis mengatakan
bahwa Yesus adalah kharakter Allah. Yesus adalah kemuliaan Allah.karena itu kita mengerti
dengan jelas bahwa kemuliaan Allah bukannya menggilas manusia dan merendahkan mereka
menjadi budak yang hina, melainkan melayani mereka dan akhirnya mati untuk mereka. Jadi
kemuliaan Allah bukanlah suatu kekuatan yang merusak, melainkan kemuliaan kasih yang
berani dan bersedia berkorban. Ada suatu kepercayaan khusus yang hanya di anut oleh
beberapa orang, yang secara tidak langsung disebut-sebutn dalam perikop yang sedang kita
pelajari ini. Penulis surat Ibrani berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghindari suatu
bahaya. Ajaran itu menampilkan sejumlah makhluk di luar Yesus yang yang dijadikan
peranta yang menghubungkan manusia dengan Allah. Padahal dalam iman kristen sama
sekali tidak dibutuhkan adanya perantara semacam itu. Karena Yesus dan pengorbanannya
telah secara pasti membuat kita dapat langsung berhubungan dan datang kepada Allah.
Penulis Surat Ibrani menjelaskan pendapatnya mulai dari yang kecil meningkat ke
yang besar. Dalam pikirannya ada dua wahyu, pertama wahyu tentang hukum yang
datangnya dengan perantaraannya malaikat, yaitu wahyu hukum dasa titah (sepuluh perintah).
Penulis surat Ibrani menyebut dosa-dosa yang membawa hukuman itu dengan dua sebutan,
yaitu pelanggaran dan ketidak taatan. Tetapi penulis surat Ibrani selanjutnya mengatakan
bahwa kaadaan yang kita hadapi sekarang ini berbeda sekali. Mnanusia dimaksudkan untuk
mengiasai segalanya, tetapi nyatanya tidak. Manusia adalah makhluk yang mengalami
frustrasi karena keadaan, ditaklukkan oleh godaan-godaan, dan dibelenggu oleh
kelemahannya sendiri. Penulis surat Ibrani telah berusaha sekuat tenaga untuk membuktikan
keunggulan Yesus yang unik. Sebagai kelanjutannya penulis mengatakan: “selama masi ada
waktu, selama kamu masi bisa berkata-kata tentang hari ini, bertikanlah kepadaAllah
kepercayaandan ketaatanyang mestinya ia terima. Tetapi untuk mendapat berkat-berkat Allah
itu ada dua hal yang diperlukan yaitu yang pertama kita harus. perlukan percaya.kita harus
percaya bahwa apa yang disabdakan Allah itu benar.dan nyang kedua yaitu kita harus
perlukanketaatan.di setiap bidang kehidupan keberhasilan itu tergantung pada ketaatan
manusia. Allah kalau boleh kita sebutkan, adalah yang ahli dalam bidang kehidupan; dan
kebahagiaan sejati tergantung pada ketaatan kepadanya
Di sins penulis benar-benar menggunakan kata perhentian dengantiga arti yang
berbeda yang pertama ia menggunakan kata itu sama seperti kalau kita memakai kata damai
Allah. Adalah suatu hal yang yang paling besar di dunia ini untuk masuk ke dalam damai
Allah. Kedua ia menggunakan tanah yang di janjikan. Bagi bangsa Israel yang telah begitu
lama mengembara di gurun pasir, tanah yang di janjikan sungguh sungguh-sungguh
merupakan perhentian dari Allah. Ketiga Ia memakai kata itu untuk perhentian Allah sesudah
hari penciptaan yang keenam, yaitu sewaktu semua pekrjaan Allah telah dirampungkan.
Kemudian penulis beralih ke segi yang lain. Di sini kita beralih untuk meneliti hal ini lebih
dekat. Kenyataan Yesus itu tanpa dosa berarti bahwa ia mengetahui betapa dalam, petapa
berattekanannya, dan petapa hebat serangan percobaan yang ia alami namun tak pernah kita
ketahui. Yesus adalah iman Agung yan sempurna sebab ia adalah Allah yang sempurna dan
juga manusia manusia yang sempurna. Karena ia telah mengenal hidup kita, maka ia dapat
memberi kita simpati, belas kasihan dankekuatan.
Dosa mengganggu hubungan antara manusia dengan Allah, dan merupakan
penghalang antara keduanya. Dosa yang tidak disengaja masih dapat diampuni; dosa yang
disengaja tidak. Dosa yang tidak disengaja itu mencakup dosa yang di lakukan seseorang
yang dihanyutkan oleh dorongan hatinya atau amarahnya atau nafsunya atau karena dikuasai
sepenuhnya oleh pencobaan dan dosa-dosa yang di susul dengan pertobatan. Di sini penulis
surat ibrani berusaha mengatasi kesulitan yang di hadapinya dalammenyampaikan pengertian
kekristenan yang memadai kepada para pembaca dan pendengarnya. Ia menghadapi dua
kesulitan. Pertama, iman kristen yang utuh bukanlah sesuatu yang mudah untuk dapat di raba
atau dipelajari dalamsatu hari. Kedua, pendengaran para pendengarnya tidak tajam. Penulis
surat Ibrani mengatakan bahwa Yesuslah yang memimpin kita masuk kedalam kenyataan
sejati. Dan penulis juga memikirkan tentang kemah Allah supaya bangsa yahudi beribadah
dan juga tempat yang kudus. Dan juga menceritakan korban-korban ini yang dipersembahkan
kepada Tuhan . korban yang kita persembahkan kepada Allah harus yang terbaik. Penulis
surat Ibrani sebenarnya tidak menyatakan sesuatu yang kita yang baru ketika ia berkata,
bahwa ketaatan kepada Yesus adalah korban yang sejati.
Yesus adalah jalan yang hidup menuju kehadirat Allah. Kita datang menghampiri
Allah melalui tabir, yaitu tubuh Kristus. Manusia datang kepada Allah harus melalui Kritus
tidak ada jalan lain kalau tidak melalui Kristus. Jadi marilah kita menghadap Allah dengan
sungguh-sungguh, bukan kita datang kita main-main. Kita harus melayani Tuhan dengan hati
yang tulus, bukan bersungut-sungut. Penulis surat Ibrani mengatakan, bahwa tugas kristiani
mengasihi sesama merupakan hal yang mungkin mendesak,karena waktunya tinggal sedikit,
hari Tuhan makin dekat. Entah sekarang hidup dengan pengharapan seperti itu atau tidak, kita
harus menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang tau kapan datangnya panggilan untuk
bangkit dan pergi itu. Dalam waktu yang masih ada pada kita, kita berkewajiban untuk
berbuat yang baik terhadap siapanun dengan jalan yang terbaik kepada sesama kita manusia.
Dosa akan menjadi gawat dan semakin serius karena pemahaman yang baru tentang
Allah dan kehendaknya yang dibawakan Yesus. Dosa ialah menginjak-injak Kristus di bawa
kaki. Bukan hanya pemberontakan melawan hukum, tetapi juga tindakan melukai kasih. Dosa
ialah kegagalan melihat kesucian hal-hal yang di sucikan. Dosa membawa manusia kedaam
kesesakan, manusia tidak mengikuti jalan Yesus, tetapi manusia selalu mencari jalannya
sendiri. Manusia tidak tau bahwa apa yang diperbuatnya yaitu salah. Yesus mau manusia
kalau dia sadar apa yang ia perbuat itu salah dan ia mengikuti jalan Tuhan Yesus.Penulis
surat Ibrani kita harus perlu pengharapan karena pengarapan mendorang dan dtopang oleh
harapan dan keberhasilan. Keteguhan, ketabahan adalah salah satu hal yang sangat besar
nilainya.ingat akan akhir dari semuanya, karena bagi penulis surat Ibrani hidup ini adalah
sesuatu yang sedang dalam perjalan menuju Kristus. Jika hidup berjalan menuju ke Kristus
maka tidak ada seorangpun yang boleh kehilangan jalan untuk berhenti ditengah jalan.
Penulis surat Ibrani menceritakan tentang pengharapan kristiani adalah percaya
kepada Allah dan tidak menuruti kemauan sendiri. Tetapi manusia memiliki pengharapan
tidak digunakan untuk menbikuti jalan Tuhan Yesus, tetapi mansuia selalu menggunakan
penghsrapan kepada kemauannya sendiri. Keyakinan orang kristen bahwa lebih baik
menderita bersama Allah di bandingkan bersama dunia. Tetapi menusia sekarang sudah salah
pengertian lebih baik merekamenderita bersama dunia dari pada mereka menderita bersama
Allah.172

Anda mungkin juga menyukai