Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEOLOGI AGAMA AGAMA DARI AGAMA

KRISTEN ISLAM HINDU BUDHA

Disusun oleh:

Axel Mozes santoso Bukanila

1703019

Fakultas Teologi

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN)

MANADO

2019
MAKALAH TEOLOGI AGAMA-AGAMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya[1].

Pada umumnya dunia beranggapan bahwa semua agama sama saja. Bahkan juga di
dalam jaman modern ini, banyak berita yang disampaikan oleh gereja pada dunia ini tidak
menyimpang daripada hal itu. Berbagai kiasan dipakai untuk memperkuat pendapat itu.
Misalnya, sebagaimana semua sungai yang bermuara dalam satu laut, demikianlah semua
agama menuju pada satu Allah. Sebagaimana banyak jalan, yang bertemu di atas puncak
suatu bukit, demikianlah pula agama menuju pada satu tujuan. Tidaklah menjadi soal jalan
manakah yang ditempuh untuk mendaki gunung itu, toh puncak yang dituju adalah sama.
Juga dalam buku Bhagavat Gita terdapat ungkapan sebagai berikut : “barangsiapa
dating kepada-Ku, dengan cara bagaimana dan melalui jalan manapun juga, Aku dapat
menemui dia. Mereka semuanya berjalan dengan susah payah menempuh berbagai jalan
yang semuanya berujung pada Aku”.
Sama seperti Goethe dan Kant berpendapat jika Tuhan, kebajikan, dan kehidupan
kekal terdapat dalam semua agama-agama. Tiap-tiap agama mempunyai inti baiknya dan
hendaklah mereka itu masing-masing berbuat kebajikan, sehingga dia dikasihi oleh Allah
maupun manusia,
Namun pada tahun 1961 terdapat konferensi dewan gereja – gereja sedunia di New
Delhi – India, di tengah – tengah dunia Asia agama Hindu, Agama Budha, Islam, dll. Dan
dari konferensi tersebut menyimpulkan bahwa, “Yesus Kristus bukan salah satu terang di
antara banyak terang, melainkan ia adalah terang yang satu dan satu-satunya daripada
hidup”[2].

Pernyataan manakah yang benar ?, dapatkah gereja-gereja memegang pendapat


jika semua agama itu sama ?
B. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini akan merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Samakah konsep keselamatan dalam semua agama?
2. Apakah agama menyelamatkan?

C. Tujuan Penulisan
Di dalam makalah ini, penulis menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Teologi Agama-agama. Selain itu dalam makalah ini juga membahas:
1. Menjelaskan konsep keselamatan dalam semua agama.
2. Menjelaskan tentang keselamatan

D. Sistematika Penulisan
Halaman Judul
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II AGAMA DAN KESELAMATAN
A. Definisi Agama
B. Definisi Keselamatan
C. Fungsi Agama
D. Patutkah menyamaratakan Semua Agama Itu ?
E. Keselamatan Yang Sejati

BAB II
AGAMA DAN KESELAMATAN

A. Definisi Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa
Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini
adalah religiyang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
"mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama
semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah,
mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Berikut adalah agama-agama besar yang ada di dunia
:

1. Agama Kristen

Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat
dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristusadalah Tuhan dan Mesias, juru
selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah
di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali
dipanggil Kristen di kota Antiokia (Kisah Para Rasul 11:26).

2. Agama Islam

Islam (Arab: al-islam : "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu
Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,
menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti
"penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab : ‫ هللا‬: Allah) Pengikut ajaran
Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih
lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan
bahwa Allahmenurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan
meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus
ke dunia oleh Allah.

3. Agama Hindu

Agama Hindu (Sanskerta: Sanatana Dharma "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-


Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India.
Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan
bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan
merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama
ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir
1 miliar jiwa.

Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90%
penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih
tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam
dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah
masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak
Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).

4. Agama Budha

Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan
meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran
yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha
(berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di
bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum
Era Umum). Beliau dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau
tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri
ketidaktahuan/kebodohan (avidya), kehausan/napsu rendah (taṇha), dan penderitaan (dukkha),
dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali:
Nibbana).

Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat
sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan
mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya
Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka(ajaran hukum metafisika
dan psikologi).

B. Definisi Keselamatan

Keselamatan dalam artian umum adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang
aman secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun
pendidikan. Dan arti keselamatan di dalam agama adalah memperoleh pembebasan atau bisa juga
perlindungan dari suatu bahaya yang mengancam Jiwa atau bisa juga dari Kebinasaan ( Kematian ).
Berikut adalah konsep keselamatan dari berbagai agama besar di dunia :

1. Agama Kristen

Menurut ajaran Kristen, keselamatan anugrah dari Allah dan bukan usa hadari
manusia. Jadi perbuatan sebaik apapun dari seseorang tidak menjamin o r a n g i t u
selamat atau masuk surga. Beragama Kristen juga tidak dapatmenjamin
orang masuk surga. Karena menurut ajaran Kristen, yang
d a p a t menyelamatkan bukanlah agama. Namun yang menjadi syarat pasti
adalahmengakui dengan hati dan iman serta menerima Yesus Kristus sebagai Tuhandan
Juruselamat secara pribadi. Namun demikian, bukan berarti orang bolehmela kukan
tindakan sesuka hati. Sebab jika oran g menerima Yesus sebagai Tuhan, maka semua
ajaranNya secara otomatis juga akan dilakukan. Jadi imand a n k e t a a t a n t e t a p m e n j a d i
s a t u h a l y a n g t i d a k b i s a d i p i s a h k a n . S u a t u pengecualian jika seseorang memang
tidak lagi bisa menjalankan ketaatannyatapi mengakui dan mengimani Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat, makaorang itu juga dapat diselamatkan. Contohnya orang yang akan
meninggalnamun pada detik-detik kematiannya masih sempat menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.Dengan demikian, tidak harus orang memeluk agama Kristen
untuk dapatmemperoleh keselamatan. Karena mungkin ada suatu waktu dan kondisi
dimana orang tidak bisa memeluk agama Kristen secara resmi. Yang dipentingkanadalah iman
dan ketaatan orang tersebut. Sehingga sebenarnya yang lebihpantas disebut orang Kristen
adalah orang yang mengikuti ajaran Kristus bukanmereka yang hanya sekedar beragama Kristen
saja.

2 . Agama Islam
Islam mempercayai untuk masuk ke dalam kehidupan yang kekal
d a l a m kebahagiaan, atau yang dikenal dengan surga, jalannya sangat sulit
sehinggak a d a n g d i g a m b a r k a n s e p e r t i m e l e w a t i t i t i a n r a m b u t
dibelah tujuh.
T a p i syaratnya memang sederhana yaitu mengimani Allah SWT sebagai Tuhan
danMuhammad SAW sebagai nabi-Nya. Ajaran Islam juga mengharuskan
umatnyam e n g i k u t i p e r i n t a h - p e r i n t a h y a n g t e l a h d i p e r i n t a h k a n A l l a h
S A W d a n n a b i Muhammad.Secara singkat, konsep keselamatan islam ada 2 hal
yaitu rukun iman danrukun islam.
a. Rukun Iman :
 Percaya keberadaan Allah
 Percaya keberadaan Malaikat
 Percaya Kitab-kitabnya
 Percaya kepada para utusanNya
 Percaya adanya hari kiamat
 Percaya adanya takdir
b. Rukun Islam :
 Kalimat Syahadat
 Shalat 5 waktu
 Melaksanakan Zakat
 Berpuasa di bulan Ramadhan
 Naik haji bila mampu

Menurut ajaran islam, dengan menaati kedua hal tersebut


m a k a a k a n menuntun manusia ke jalan yang benar.
Sedangkan nanti jika tiba pada harikiamat, manusia akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akan ada yang langsung ke neraka atau
surga, tapi ada juga yg harus melewati ujian. Dimana jika gagal melasanakan ujian,
manusia akan masuk neraka sementaraw a k t u s a m p a i h u k u m a n n y a
setimpal dengan perbuatan jahatnya sebelum dipersilahkan ke
surga.

3. Agama Hindu
Hindu meyakini bahwa dunia ini tidak bermakna karena dunia ini
h a n y a sementara dan satu-satunya realitas adalah sesuatu yang dapat ia lihat sekilasmelalui
disiplin dan meditasi yang intensif. Mereka percaya bahwa jiwa merekatelah melalui lingkaran
kelahiran, kematian, kelahiran kembali yang panjangdan akan terus begitu sampai
menemukan kelepasan di nirwana (keabadian).Orang Hindu percaya bahwa Upanishad memberi
mereka hikmat yang merekaperlukan untuk menolak dunia agar jiwanya dapat mencapai
"paramatman"yang kekal.

4. Agama Budha
Ajaran Buddha tidak mengenal surga sebagai tempat hidup yang
k e k a l . Menurut ajaran Buddha, surga juga merupakan tempat yang tidak kekal
karenasurga sama seperti kehidupan manusia. Buddha juga mengenal adanya 31
alamkehidupan. Sehingga Buddha mengenal keselamatan dengan konsep
yangberbeda dari kebanyakan agama lain.M e n u r u t a j a r a n B u d d h a ,
“keselamatan” adalah kondisi di mana seorangmanusia sudah
m e n c a p a i k o n d i s i t a k a d a k e m e l e k a t a n a t a u y a n g d i s e b u t nibbana. Kondisi
ini tercapai saat seseorang sudah terpisah dengan sifat-sifatkeduniawian. Nibbana
dapat dicapai dengan mejalani Jalan Tengah beruas 8 y a n g d a p a t
dikelompokkan jadi 3 yaitu Sila(pantangan), Samadhi,
& panna(bijaksana). Ketiga hal ini tidak bisa dijalankan secara bertahap
namunharus bersama-sama.Keadaan nibbana juga bukan dicapai setelah manusia
meninggal. Jadi jiwamanusia tidak akan hilang setelah meninggal, melainkan akan
terlahir di salahsatu dari 31 alam yang dipercayai ajaran Buddha. Proses ini berlangsung
terussampai seseorang sampai ke pada keadaan nibbana.

C. Fungsi Agama
Agama di dunia ini juga mempunyai fungsi-fungsi yang nyata di dalam kehidupan
manusia, yaitu :
 Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
 Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
 Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
 Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
 Pedoman perasaan keyakinan
 Pedoman keberadaan
 Pengungkapan estetika (keindahan)
 Pedoman rekreasi dan hiburan
 Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

D. Patutkah menyamaratakan Semua Agama Itu ?


Semua orang beranggapan jika pada dasarnya Allah itu ada dalam semua agama.
Memang benar, karena tiap-tiap agama mengandung cita dan citra tentang Allah. Namun
pencritaan Allah dalam tiap agama-agama itu sama sekali berbeda. Misalnya dalam Agama
Hindu terdapat tanggapan-tanggapan tentang Brahma, Shiva, Vishnu, dan berbagai dewi-
dewi sakti. Dalam Agama Islam terdapat tanggapan-tanggapan tentang Allah dan sifat-
sifatNya memalui Nabi Muhammad. Dan Kristen terdapat tanggapan-tanggapan tentang
Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus.
Kalau tanggapan manusia tentang Allah itu tidak sesuai dengan penyataan Allah
tentang diri-Nya, maka agama itu berdasarkan pendapat dan manusia belaka. Tetapi barang
siapa menerima , bahwa Allah adalah suatu Allah yang menyatakan diri-Nya kepada
manusia, dan bahwa Allah sendirilah yang menyatakan keberadaan tentang diri-Nya, maka
anggapan tentang kesamaan semua agama itu tidak akan bertahan lama.
Menurut kami berita Injil itu berbeda dengan kitab-kitab dalam agama lain. Karena
berita Injil adalah berita yang diserukan oleh Allah sendiri ke tengah-tengah usaha manusia
yang mencari dan meraba-raba sesuatu yang ilahi dalam agamanya. Berita Injil bukanlah
system dari pendapat dan cita-cita agama dan susila. Injil tidak lain adalah suatu berita
tentang seorang Oknum yang tertentu, yaitu Yesus Kristus Terang yang Sejati. Jadi jikalau
kita menyamaratakan semua agama itu, maka dasar dan intisari Agama Kristen menjadi
kabur dan samar-samar.
Keselamatan Yang Sejati
Kita mengimani jikalau Yesus adalah satu-satunya jalan Keselamatan yang Sejati itu.
Jadi sudah ada satu jalan yang pasti dalam menuntun manusia menuju keselamatan, yaitu
jalan di dalam Yesus Kristus. Bukan berarti jalan-jalan yang lain adalah jalan yang buntu,
namun jalan tersebut adalah jalan yang juga dipersiapkan oleh Allah untuk mencapai ke
jalan keselamatan yang sejati. Agama bisa menjadi jalan jalan keselamatan, tetapi agama
tidak bisa menyelamatkan. Agama-agama selain Kristen adalah jalan persiapan menuju
Terang Yang Sejati. Dalam artian agama-agama selain Kristen adalah persiapan menuju
Yesus Kristus.
Setiap orang yang berada di jalan selain Kristen tersebut pada dasarnya memang
mencari Kebenaran yang Sejati, dengan cara masing-masing agama yang berbeda tersebut.
Selanjutnya Allah sendiri yang berkarya dalam pemenuhan agama tersebut menuju Yesus
Kristus (the fulfillment model). Dengan begitu Kemahaadilan Allah akan tetap ada. Karena
Allah memberi keselamatan bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan juga Allah
bisa memberi keselamatan kepada orang yang berada diluar Kristus atau dalam agama-
agama selain Kristen, dimana orang-orang itu beriman dalam agamanya dan berbuat baik
dalam hidupnya. Toh pada dasarnya semua agama terdapat logos spermatikos yang
didalamnya mengajarkan kebenaran dan berusaha menuju ke Kebenaran yang Sejati. Allah
maha melihat dan akan mempertimbangkan semua orang yang berusaha mencari
Kebenaran yang Sejati itu walaupun di dalam agama-agama yang selain Kristen. Karena
memang manusia hidup dalam kepelbagaiannya, jadi bisa dimungkinkan ada banyak
persepsi tentang Allah yang berbeda di dalam masing-masing agama dan tentang Jalan
Keselamatan. Maka dari itu bisa muncul cara-cara dalam mencapai Keselamatan Sejati
yang berbeda-beda itu. Namun juga harus ada satu Jalan Keselamatan yang Sejati yaitu di
dalam Yesus Kristus, yang berusaha menjadi penuntun agama-agama lain dalam usahanya
tersebut.
Di sisi lain kita sebagai orang Kristen harus tetap melakukan tugas dan panggilan
kita sebagai umat Kristen. Yakni mengabarkan tentang Keselamatan yang Sejati itu. Karena
setiap kita yang mengabarkan Injil Kristus itu adalah termasuk usaha Allah melalui umat-Nya
dalam memenuhi Keselamatan yang Sejati dalam agama-agama lain.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut kami, semua agama di dunia ini sekali kali tidak bisa menyelamatkan
seseorang. Karena agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Berita Injil itu berbeda dengan kitab-kitab dalam agama lain. Karena berita
Injil adalah berita yang diserukan oleh Allah sendiri ke tengah-tengah usaha manusia
yang mencari dan meraba-raba sesuatu yang ilahi dalam agamanya. Berita Injil
bukanlah system dari pendapat dan cita-cita agama dan susila. Injil tidak lain adalah
suatu berita tentang seorang Oknum yang tertentu, yaitu Yesus Kristus Terang yang
Sejati. Jadi jikalau kita menyamaratakan semua agama itu, maka dasar dan intisari
Agama Kristen menjadi kabur dan samar-samar.
Allah memberi keselamatan bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus,
dan juga Allah bisa memberi keselamatan kepada orang yang berada diluar Kristus
atau dalam agama-agama selain Kristen, dimana orang-orang itu beriman dalam
agamanya dan berbuat baik dalam hidupnya.

B. Saran
Kita sebagai orang Kristen harus tetap melakukan tugas dan panggilan kita
sebagai umat Kristen. Yakni mengabarkan tentang Keselamatan yang Sejati itu.
Karena setiap kita yang mengabarkan Injil Kristus itu adalah termasuk usaha Allah
melalui umat-Nya dalam memenuhi Keselamatan yang Sejati dalam agama-agama
lain.

Anda mungkin juga menyukai