Anda di halaman 1dari 16

PEMBINAAN WARGA GEREJA

LAPORAN BACA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Mata Kuliah Pembinaan Warga Gereja Dewasa yang Diampu
Oleh:Pdt. Natan, MTh

Oleh:
Ramiana Sihombing
Nim:
2012.86208.02

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM


BATAM, NOV 2013
BAB 1
MAKNA KESELAMAT DAN HARAPAN

(1.1) Penyelamatan Allah dalam Kristus


A. Pelaku dan sasaran keselamatan
Orang dapat menyebut dirinya sendiri atau orang lain atau suatu keadaan yang tidak
disangkanya sebagai pelaku keselamatan. Peristiwa besar yang bergema disebagian
besar kitab-kitab PL dan PB di Mesir. Patut dicamkan peran manusia yang dipilih-
Nya dan dilibat-Nya dalam karya keselamatan. Memang, pada umunya manusia
dilihat sebagai sasaran penyelamat Allah, tetapi tak boleh dilupakan bahwa karya
keselamatan Allah itu menyangkut pula seluruh alam semesta.
B. Yesus kristus sebagai hamba tuhan
Orang-orang yang menjadi pemimpin umat itu tidak terlepas daripada cacat dan cela,
sekalipun ia seorang raja yang sangat dikagumi seperti Daud dan Salomo. Jadi, kita
dapat katakan, raja yang sekaligus Hamba Allah itu, melakukan tugas penyelamatan
demi Allah tanpa cacat dan cela. Tuhan Yesus menyebut diri-Nya Anak Manusia
yang datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya, supaya orang lain selamat
(Mat 20:28),Ia rela mengambil kedudukan yang serendah-rendahnya. Itulah sebabnya,
Ia berani berkata bahwa segala kuasa di surga dan dibumi telah diberikan kepada-Nya
dan bahwa Ia akan menyertai orang-orang-Nya sampa akhir zaman (Mat 28:18b,
20b).
C. Yesus kristus juruselamat
Pada abad pertama tarikh Masehi umat Tuhan mengenal lambang IKAN, lambang itu
mengandung kata-kata sandi yang artinya: Yesus Kristus Anak Allah Juruselamat.
Pengakuan umat Tuhan dikala itu merupakan suatu imbangan, bahwa hanya Yesus
Kristus itu Tuhan dan satu-satunya Juruselamat (dalam bahasa PL, bahasa ibrani, kata
kerjanya berarti “menyelamatkan”). Dalam diri Yesus itu Allah telah datang
membawa keselamatan kepada umat manusia. Oleh sebab itu Ia patut disebut Kristus
atau Mesias, yakni orang yang diurapi Allah, sebagai tanda pengangkatan menjadi
pemimpin umat (Yoh 4:25-26; Mat 16:16,20; Maz 18:51).

(1.2) Kasih Allah dan karya keselamatan

Pendahuluan

Makna istilah keselamatan perlu ditelusuri, baik dalam pemahaman sehari-hari maupun
dalam pengertian alkitabiah. Keselamatan terjadi dalam ruang dan waktu, atau tegasnya
dalam sejarah manusia. Dalam dunia dimana manusia sendiri mengambil tindakan-tindakan
penyelamatan, tidaklah mengherankan kalau peran Allah dalam karya yang khas inin
diabaikan.

1. Menjangkau Makna
Kalau kita mengucapkan “selamat” kepada mereka ynag baru menikah, apakah
kita mengucapkan atas peristiwa pernikahan itu atau kita pula mengharapkan
keselamatan bagi rumah tangga yang baru itu dimasa yang akan datang setelah
peristiwa itu? Kata itu mudah keluar dari mulut kita tanpa perenungan, tanpa doa,
padahal para memepelai mengharapkan keselamatan. Kata “keselamatan”
mengandung “gerak” dan “tindakan”, sedang “selam” mengungkapkan suatu
keadaan yang tentram dan serasi.
2. Beberapa Anggapan tentang Keselamatan
Anggapan bahwa keselamatan diperoleh melalui kekuasaan politik muncul pada
abad pertama dan ditampung dalam pribadahan untuk menyembah sang penguasa.
Anggapan ini berasal dari dunia Timur, tetapi dapat berpengaruh dimana-mana
dan dimasa apapun.
3. Pemahaman tentang keselamatan menurut alkitab
Umat purba disadarkan bahwa kepastian itu hanya ada ditangan Allah. Dialah
yang memelihara mereka, memberi perlindungan, dan menyelamatkan (Ul 33:27-
29; Maz 32:7). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa TUHAN yang kita imani
ialah TUHAN yang terus menerus bertindak untuk menyelamatkan dan
memperbaharui.

(1.3) Hari Tuahan

Menyongsong hari itu

Dengan kebangkitan-Nya itu Tuhan menyatakan bahwa Ia mengatasi segala kuasa, kuasa
maut sekalipun, dan menembus batasan waktu dan dengan demikian pula membuka suatu
babakan baru dalam sejarah kehidupan, yang bisa disebut “zaman akhir”. Hari kedatangan
Tuhan itu, yang kadangkala disebut dengan singkat sebagai Hari Itu, diberitakan baik oleh PL
maupun oleh PB. Tuhan Yesus sendiri berbicara tentang hari kedatangan-Nya itu, tetapi tidak
menyebut kapan itu akan terjadi, karena diketahui oleh sang Bapa (Mat 24:29-36). Kepastian
janji itulah yang dapat dijadikan pegangan bagi setiap orang percaya.

(1.4) Pengharapan Kristen

Masa depan orang percaya

Bagi orang yang percaya penting artinya bahwa pada hari itu ia akan memperoleh
keselamatan sepenuhnya. masa depan orang percaya bukan keadaan gejala alam atau cita-
cita yang terwujud, tetapi Tuhan sendiri yang datang dalam kemuliaan. Peristiwa besar yang
mencerminkan tindakan Allah yang nyata pada masa PL, sedang pada masa PB peristiwa dan
kebangkitan Tuhan Yesus merupakan karya keselamatan yang punya dampak sampai keujung
bumi dan disegala masa.

Pengharapan Kristen.
Harapan orang percaya yanya terwujud pada Allah (Maz 31:16; Yer 14:22; Rom 5:1-
2). Lazimnya orang berharap pada sesuatu yang dapat dilihatnya secara konkret dalam
jumlah, sarana, kemampuan bernalar dan memanfaatkan sumber-sumber daya dan berupaya
untuk memperoleh keluputan atau perlindungan. Orang yang berharap pada kepastiannya
yang diberikan itu tidak akan menyimpan rahasia hidup itu bagi diri sendiri, tetapi ia akan
memberi pertanggung jawaban atas pengharapan yang dimilikinya (1pet 3:15-16.

(1.5) Pemahaman Iman

Pemahaman istilah

Karya penjabaran sikap iman Gereja ini disebut Pemahaman Iman. Tentu ada istilah-istilah
lain yang kerap digunakan dikalangan Gereja, seperti pengakuan Iman, pernyataan Iman, asas
kepercayaan, konfesi (istilah kepercayaan dapat saja diganti dengan istilah iman dan
sebaliknya; istilah konfesi merupakan istilah dari bahasa latin, yang mengandung
artipengakuan). Jadi, bukan iman itu yang hendak dipahami disini, tetapi dengan iman, yang
merupakan karunia dari Tuhan.

Kerangka dan isi

Pemahaman itu, yakni karya keselamatan yang dilakukan Tuhan. Oleh sebab itu tindakan
Allah yang memancarkan kemurahan-Nya itu dapat dijadikan pokok utama yang mewarnai
pemahaman iman. Urutan pokok-pokok, yang juga disebut kerangka, bertumpu pada pokok
utama itu. Jadi, ada kaitan erat antara pokok-pokok itu yang perlu dibaca dalam kaitan itu.

Kelengkapan dan kegunaan

Untuk membimbing penerimaan kedalam batang tubuh atau isi pemahaman itu sendiri. perlu
diingat bahwa pemahaman ini hanya memaparkan garis-garis besar pemikiran, karena
penguraiannya guna pelaksanaan terdapat pada tata Gereja . itulah sebabnya tingkat bahasa
yang digunkan itu tingkat yang sederhana mungkin dengan menghindari istilah-istilah yang
khas gerejawi untuk memperoleh daya komunikasi yang tepat guna.

(1.6) Harta kekayaan Tuhan

Ujud Harta

Perlu dipahami bahwa Allah yang kita yakini adalah Dia yang telah datang dalam ujud
manusia sejati. Dalam ujud itu Ia menghadapi keterbatasan dan tantangan. Dalam Yesus
Kristus itu Allah bertemu muka dengan manusia. Ia bukan suatu bayangan atau mimpi atau
angan-angan manusia, tetapi Ia tampil secara konkret untuk turut menghadapi dan mengatasi
masalah hidup manusia. Dan dalam lingkup yang kecil dapat menimba dari kekayaan itu dan
membentuk atau menumpuk apa yang disebutnya harta miliknya.
Tanggung jawab

Secara harifiah istilah “tanggungjawab”berarti bahwa kepada manusia ditanggungkan


jawaban, istilah itu selalu berkaitan dengan suatu pelaksanaan tugas. Hubungan atau relasi
itu, yang merupakan kenyataan hidup, mau tak mau mendorong manusia untuk bersikap
bertanggung jawab, dan itu sudah terjadi sejak penciptaan alam semesta.

Penatalayanan

Mencipta adalah menata. Menurut ceritera kejadian, keadaan alam semesta sebelumnya
masih kosong, gelap dan belum berbentuk. Maksud peran serta manusia dalam karya cipta
Allah tidak lain ialah untuk membawa kebaikan atau dalam istilah modern “kesejahteraan”
bagi manusia itu sendiri dan bagi alam yang menjadi lingkungan hidupnya. Dari segi
pelayanan seperti ini, pola yang diterapkan oleh Yesus dapat diikuti. Ia tetap melayani.

BAB 2

PEMAHAMAN TENTANG PANGGILAN

1.1 manusia sebagai citra Allah


® manusia merupakan ciptaan utama Allah. Artinya ia dikaruniakan kemampuan dan
wewenang , yang tidak diberikan kepada makhlu lain.
® manusia tidak diciptakan seorang diri. Ia tak dapat menggap dirinya sebagai penguasa
tunggal, yang dapat mengambil tindakan sewenang-wenang.
® manusia tidak diciptakan sebagai boneka, atau sesuai abad modern ini, sebagai robot,
betapa pun cerdasnya, boneka elektronik ini.
® pada akhirnya sekilas, tentang pembangunan. Pembangunan berarti pembaharuan.

1.2 tugas suruhan yang utuh (dalam PL dan PB)


umum
tugas suruhan diterima karena ada yang menyuruh. Perkembangan pengetahuan,
perluasan pengalaman serta pertumbuhan kepercayaan terjadi karena langkah-langkah
ketaatan. Sasaran suruhan pada tahap pertama ialah janji itu, yang menurut ayat 8 adalah”
Kuasa Roh Kudus “.
Isi suruhan
Suruhan yang pertama-tama, diterima manusia ialah supaya beranak cucu dan bertambah
banyak, memenuhi bumi dan menaklukkannya serta berkuasa serta atas segala
margasatwa (kej 1:28). Suruhan yang dikaitkan dengan janji ditunjukkan kepada
Abraham: pergilah dari negerimu Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur adan engkau menjadi berkat.
Kesetiaan Allah ynag tak terbatas itu mencari kesetiaan Abraham dan keturunannya.
Itulah kekhasan suruhan kepada Abraham. Menenuaikan tugas suruhan berarti pula
memenuhi panggilan untuk bersekutu dan berperan serta (Yoh 17:21-23). Dan dasar tugas
suruhan yang khas itu tidak lain adalah panggilan Allah untuk masuk kedalam
persekuruan dengan Kristus.
Hakikat dan ciri suruhan
Panggilan adalah sarana pertemuan. Pertemuan dengan Tuhan melahirkan persekutuan
itu, ynag kelak menjadi wahana penerus berita. Dua unsur utama: Allah sebagai sumber
dan berita yang satu-satunya tentang Allah tak dapat mendorong kesatu tugas suruhan.
Penutup
Tugas suruhan bersumber pada Allah. Dialah yang memberi mandat suruhan dan
kemampuan untuk menjalankan tugas. Firman atau amanat yang disampaikan Allah
sebagai suruhan mewujud nyata dalam Firman ynag hidup. Dalam menjalankan tugas
suruhan yang dipercayakan Allah, umat atau Gereja perlu bercermin pada karya Kristus
itu.
1.3 makna panggilan
umum
panggilan mengandung hubungan antara dua pihak, yang memanggil dan yang dipanggil.
Dalam panggilan tidak ada ketentuan ataupun waktu. Tegasnya, panggilan bukan suatu
pengumuman. Dengan demikian kalimat panggilan perlu diteliti dengan cermat untuk
mendapatkan maknanya yang tepat.
Hakikat panggilan
Dalam batas pemahaman Alkitab hanya ada satu pihak yang memanggil, bukan Gereja
atau umat Allah, atau lebih dijabarkan lagi, bukan Majelis atau anggotanya, atau para
rohaniawan, atau pun orang yang dihormati, tetapi pihak yang memanggil itu haleluyah
Tuhan. Panggilan tidak terjadi dalam suatu ruang yang hampa, seakan yang dipanggil itu
seorang diri tanpa kaitan dengan orang –orang lain. Menerima panggilan berarti masuk
kedalam kancah perjuangan.
Ciri dan Sasaran Panggilan
Tuhan berdaulat untuk memberikan kepercayaan kepada siapa saja yang Ia kehendaki.
Sasaran panggilan biasanya umat Tuhan sendiri, bila seseorang dipanggil untuk
melaksanakan tugas yang dipercayakan Tuhan (bnd. Musa,Kel.4:10; Mi.3:8). Dengan
ringkas penginjil Yohanes menyatakan bahwa Allah mengasihi dunia ini (istilah dalam
bahasa aslinya; “kosmos “) dengan membuka jalan untuk memperoleh hidup kekal
melalui Yesus (3:16 ). Arti dunia ialah manusia.
Isi dan Tatalaksana Panggilan
Isi panggilan dapat berbeda-beda, sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Amanat
panggilan Tuhan itu mengandung rencana keselamatan umat.
Penutup
Gereja atau jemaat perlu memahami apa hakikatnya ditengah dunia . Panggilan itu dapat
dijabarkan dalam tridharma pelayanan dan dirinci dalam program-program kerja untuk
mengatasi masalah- masalah yang dihadapi dan menjangkau masa depan.
1.4 Pelayanan dan Kesaksian dalam Perspektif
Motivasi
Bahwa jarak tempat dan jarak waktu dapat ditembus menunjukkan motivasi yang kuat
pada diri pembawa-pembawa berita. Itu jelas dari kata-kata Petrus dan teman-temannya:
Kesanggupan bersaksi tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan karunia Tuhan
pada waktunya. Itu berarti bahwa keyakinan iman perlu dilengkapi dengan kuasa Roh
untuk dapat menunaikan tugas yang penuh rintangan dan ancaman itu
Pelaksanaan
Setiap orang yang mempunyai potensi untuk melakukan komunikasi Injil. Oleh sebsb
itu, setiap warga jemaat perlu dipersiapkan selengkap-lengkapnya (Ef. 4;12 ). Ia
menjalankan fungsi “terang “dan “garam “ tanpa melakukan komunikasi secara lisan (
verbal ). Oleh sebab itu sudah selayaknya diambil langkah-langkah untuk mengadakan
pembinaan dan kegitan terencana bagi keluarga. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan
berjuang , karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat
semua manusia, terutama mereka yang percaya (1 Tim. 4;8-10 ).
Tantangan
Dalam melakukan tridharma Gereja secara konsekuen perlu diperhitungkan
tantangan . Dalam Amanat Agung jaminan yang pasti diberikan-Nya; ‘Kepada-ku
telah diberikan segala kuasa disorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku ... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman ‘ (Mat. 28:18- 20 ). Tuhan pula membangkitkan ketabahan dan memberi
dorongan untuk ketahanan iman dalam menghadapi tantangan yang berat sekalipun,
karena justru dengan sikap bertahan itu seseorang akan memperoleh keselamatan (
Mat .10:22). Tantangan dapat pula timbul dari kalangan sendiri. Dan tentu lebih baik
lagi kalau seluruh kelurga juga terbuka dan siap untuk panggilan itu .Disalah satu
jemaat ada seseorang yang datang dari kepercayaan lain dan sempat menjadi
anggota Majelis jemaat.
Prasaran
a. Dalam menetapkan wilayah dan sektor jemaat .
b. Sudah waktunya warga jemaat dan terutama para anggota Majelis digugah
kesadarannya.
c. Perlu dipikirkdn cara- cara untuk dapat menaggulangi,.
d. Mungkin diperlukan suatu ‘ retraite’ bagi semua yang berkecimpung langsung
dibidang Pelkes untuk mendalami pemahaman tentang “ kuasa Roh Kudus “.
e. Jemaat –jemaat yang menyerahkan dharma Pelkes-nya kepada badan –badan
atau kelompok-kelompok di luar Gereja, perlu di sadarkan bahwa jemaat yang
tidak melakukan kegiatan itu sendiri telah kehilangan hakikinya.

1.5 Etika dan Tugas pokok pejabat Gereja


1. Beberapa Jabatan dalam PL
Dalam perkembangannya dari masa perjanjian Lama (PL) ke Perjanjian Baru (PB)
ada unsur-unsur pada jabatan- jabatan di PB. Jabatan-jabatan yang akan disoroti
disini adalah : 1.Imam ; 2. Tua-tua; 3. Nabi ; 4.Raja.
a. Imam
Tuhan memerintahkan kepada Musa supaya Harun dan anak-anaknya diangkat
menjadi imam (Kel. 28:1-3) Yang perlu diperhatikan ialah bahwa digunakan
minyak urapan untuk menguduskan Harun dan anak-anaknya selain darah. Dan
untuk itu ia harus melakukan persembahan kurban-kurban: kurban penghapus dosa.
b. Tua-tua
Jabatan tua-tua dipegang oleh mereka yang memang sudah tua, yang mempunyai
kepribadian yang kuat, dihormati dilingkungan keluarga dan sukunya, bijaksana
berakal budi atau berpengalaman. Pada peristiwa itu tujuh puluh tua-tua diangkat oeh
Tuhan dengan pencurahan Roh-Nya. Secara singkat tugas-tugas mereka dapat
diuraikan sebagai berikut;
_ memberi putusan dalam perselisihan,
_ memberi nasihat yang bijak
_ mewakili umat atau masyarakatnya
_ menjalankan tugas imamat bila perlu
_ memimpiin dalam peperangan.
c. Nabi
Tugas Nabi dapat disimpulkan dengan apa yang diucapkan nabi Mikha (mik 3:8).
Nabi pula dapat menjadi penasihat raja untuk diminta petunjuk Tuhan (1raj 22). Perlu
diketahui bahwa seorang nabi bukan peramal,tetapi ia dapat menyingkapkan apa
yang terjadi dimasa depan.
d. Raja
Sebelum diangkat, raja pun diurapi. Dengan kata lain, peran nabi amat penting, karena
mungkin dianggap punya hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan (bil 12:7-8).
2. Beberapa jabatan dalam PB
Ada beberapa jabatan di PL yang tidak berlanjut pada Gereja puba dimasa PB,
Umpamanya jabatan imam. Jadi fungsi penatua hanya dalam lingkungan terbatas,
yakni gereja.
Kita jajarkan kini jabatan-jabatan yang disebut dalam PL;
1. Menurut Efesus 4:11-12 ialah: rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita injil, gembala,
pengajar.
2. Menurut 1kor12:28 ialah: rasul, nabi, pengajar, mereka yang mendapat karunia .
3. Menurut 1tim 5:17-22 ialah: penatua
4. Menurut 1tim 3:1-13 ialah: pemilik jemaat, diaken.
Para nabi penting disitu bahwa ia harus menilik atau mengawasi bahwa segala
kegiatan ibadah berlangsung sesuai ajaran para rasul.
3. Etika jabatan
Tentang etika jabatan dapat kita baca sendiri pada:
a. 1Tim 3:1-7 (untuk penilik jemaat)
b. 1pet 5:2-3 (untuk penatua)
c. 1tim 5:19-22
d. 1tim 3:8-13 (untuk diaken)
e. Kis 6:3b.
Etika yang paling utama yang perlu disadari ialah: kesediaan untuk melayani.

BAB 3
GEREJA DI TENGAH DUNIA

1.1 peranan gereja dalam pembangunan nasional

1. Peranan agama dalam pembangunan nasional


Agama mencakup nilai-nilai spritual yangberharga untuk kehidupan bersama, dan
oleh sebab itu nilai-nilai itu senantiasa dijunjung tinggi. Dan agama pun
mengalami pembaharuan, pula menjadi dorongan pembaruan tanpa kehilangan
nilai-nilai luhurnya. Oleh sebab itu, alam sebagai lingkungan hidup manusia
dilihat sebagai karunia dari yang Mahakuasa, yang perlu dijaga dan dikelola
dengan baik.
2. Peranan gereja dalam pembangunan nasional

Ada dua unsur yang perlu dipahami mengenai gereja: hakikatnya dan
panggilanya. Sebagai persekutuan yang dipanggil dan ditutun Tuhan, gereja
ternyata tangguh menghadapi tantangan zaman dan sanggup mengatasi masalah-
masalah yang dialaminya. Kemampuannya bersumber pada Dia yang menjadi
besar hidupnya yang satu-satunya (1kor 3:11).

3. Masalah-masalah yang dihadapi


a. Gereja-gereja belum mempunyai rumusan.
b. Masa peletakan kerangka dasar untuk industrialisasi singkat, hanya 15
tahun.
c. Mengendalikan laju pertambahan penduduk tidak mudah, karena
menyangkut kesadaran.
d. Pembina dan pendidikan.

1.2 relevansi berita paskah dalam kehidupan bernegara

a. menelusuri nas

suatu has lazimnya merupakan bagian konteks, entah itu cakupan kalimat-kalimat
yang lebih luas atau latarbelakang peristiwa atau sejarah. Tegasnya, amanat panggilan itu
tercakup antara suatu pengakuan atau konfesi dan suatu jaminan atau garansi. Dalam teks
aslinya kata yang berbeda digunakan: pada Matius digunakan kata yang mengandung makna
“wewenang”, “hak”, “kebebasan untuk bertindak”, sedang pada Lukas dan Kisah punya
makna “kekuatan’’ dan “kemampuan”.

b. amanat dn alamat

amanat dipercayakan kepada orang-orang tertentu, para murid, dan disampaikan kepada
setiap orang (bangsa). Amanat diberikan dalam ruang dan waktudan berlaku sepanjang masa
untuk mereka yang merasa dirinya terpanggil. Amanat tak ada harga tanpa tindak dan
manfaat nyata dari Tuhan. Umat yang mendengarkan amanat Tuhan terpanggil untuk
mengusahakan dan mendoakan terwujudnya kesejahteraan.

1.3 relevansi berita paskah dalam keprihatanian dan pengharapan masa depan bangsa kita.

a. berita paskah

berita paskah tak dapat dipisahkan dari berita tentang sengsara dan kematian Tuhan Yesus.
Secara manusiawi Tuhan tidak tertolong lagi, dan Ia sendiri menyerahkan nyawa-Nya.
Tindakan-Nya memberikan arti yang lain tentang hidup, menyingkapkan masa depan yang
cerah penuh harapan pasti, yang disebutnya “hidup kekal”. Hidup kekal dapat juga dialami
dalam hidup ini, karena Kuasa

b. masa depan

cita-cita menjadi sasaran hidup, sehingga orang berupaya untuk meraihny. rencana adalah
penggarisan tata laksana untuk mencapai sasaran itu secara bertahap. Kita catat harapan-
harapan yang mewujud nyata sebagai penjabaran cita-cita, antara lain:

© pendidikan dasar dan menengah dapat diperoleh sampai dipelosok-pelosok tanah air.

© tersedianya bahan-bahan pangan dan sandang dalam jumlah yang cukup dimana-mana.

© pemakaian alat-alat otomat meningkatkan efisiensi kerja.

© dengan adanya satelit angkasa komunikasi.

© meningkatnya jumlah tenaga-tenaga trampil disegala bidang.

© pemanfaatan sumber-sumber daya membawa penghasilan yang cukup berarti bagi negara.

© kerja sama antar bangsa.

1.3 aids dan sikap orang kristen

a. hubungan pria dan wanita

Tuhan menciptakan manusia dengan jenis pria dan wanita, Ia mengehendaki supaya
manusia pria memperoleh menolong yang sepadan (kej 2:18-20). Pada cerita pertama
dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya (kej 1:26-28).
Kedua-duanya secara bersama diberikan wewenang dan tanggungjawab. Tidak dirinci disitu
apa yang menjadi tanggungjawab laki-laki ataupun perempuan. Begitu erat hubungan antara
si laki-laki dan si perempuan, khususnya dalam berumahtangga, sehingga dengan hubungan
itu Tuhan hendak mencerminkan hubugan-Nya yang erat antara Dia dengan manusia,
khususnya jemaat.

Kesadaran bahwa hubungan itu adalah penetapan dari Tuhan atau dapat juga disebut
lembaga, tidak selalu ada dipihak manusia.

b. tubuh sebagai karunia Tuhan

Tubuh adalah penampilan pertama dari kepribadian seseorang. Penampilan itu bisa menarik
dan mengesankan atau sebaliknya. Gejola batin tercermin pada tubuh. Tubuh juga dilihat
secara kolektif: seluruh orang percaya disebut tubuh Yesus Kristus (1 kor 12:27).

c. sikap orang percaya

Aids dan penyakit-penyakit sejenisnya yang melanda dunia, yang obat mujarabnya belum
ada, dapat dianggap sebagai akibat dari ular manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perlu
direnungkan kembali dan dipulihkan kembali segala hubungan yang tidak wajar, yang
merusak segala jalinan hubungan, sampai-sampai masuk kedalam jaringan-jaringan untuk
ketahanan tubuh. Untuk menampakkan hubungan yang serasi dan sejati.

BAB 4

SIKAP DAN PELAYANAN KHUSUS

1.1 identitas seorang kristen


suatu contoh yang jelas bahwa seseorang dapat berubah sikap karena dampak dari luar
yang dialaminya ialah rasul paulus (kis 9:1-22; 26:12-23).
a. Pengertian identitas
Dengan demikian, suatu persekutuan yang terdiri dari bermacam-macam anggota,
dapat digambarkan laksana seorang pribadi dengan identitasnya yang khusus.
b. Manusia baru
Tuhanlah yang pertama-tama bertindak, yang menyatakan kemurahan-Nya, sehingga
tercipta perubahan watak.
c. Nilai tradisi
Tradisi adalah semacam pagar yang membatasi gerak tindakan dalam hubungan
dengan sesama warga masyarakat tradisional itu.
d. Kristus sebagai citra
Salib adalah lambang khas yang terpancang sepanjang sejarah gereja. Lambang itu
menunjuk kepada Dia yang rela menjadi kutukan itu, supaya pelanggar-pelanggar
hukum Allah luput dari hukuman yang dahsyat itu.
1.2 pelayanan khusus (kategorial)
adanya pelayanan khusus (kategorial) ini adalah karena melibatkan warga yang
mempunyai kesamaan minat dalam bidang-bidang tertentu seperti kewanitaan,
kepemudaan, didik anak dan remaja, kebapaan. Pada hakikatnya setiap kegiatan adalah
ibadah, ucapan rasa syukur kita kepada Tuhan Gereja, yang memberikan ruang dan waktu
kepada kita untuk menghayati rahmat dan keagungan-Nya. Ungkapan yang paling
konkret yang dapat kita lakukan adalah terhadap sesama kita.
1.3 dasar dan tujuan pelayanan anak/persekutuan teruna
pelayanan anak dan persekutua teruna (PA/PT) merupakan wadah dalam pelayanan
jemaat, dimana putra-putri sejak usia 3 tahun sampai dengan 17 tahun dibina dalam iman
Kristen secara teratur dan terarah.
a. Titik tolak Alkitabia
Dalam menyusun program bagi PA dan PT, dapat kita mengacu pada GBKUPG
sebagai titik tolak kerja, dimana terungkap dasar kebijaksanaan umum. Oleh karena
hubungan ‘’bapa-anak’’ itu, maka Tuhan pun melakukan pendidikan dan pembinaan.
b. Pemahaman iman sebagai landasan
Alkitab menyingkapkan bahwa Tuhan sangat memperhatikan anak-anak. Sebagai
umat Tuhan, kita kini hidup di zaman yang di sebut sama dengan modern atau dunia
cangggih. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan telah dapat dicipta
peralatan yang tepat guna, yang dapat memberi bantuan yang cepat dan tepat,
sehingga dalam banyak hal peralatan dapat menggantikan tenaga manusia.
1.4 pemuda dan tanggung jawab
masa muda adalah jangka hidup yang penuh dengan pengalaman-pengalaman baru. Rasa
tanggungjawab itu diberikan Allah, supaya manusia mengurusi satwa dan segala
tumbuhan (kej 1:28,29 2:15-17 bnd 9:1-3). Ringkasan dapat dikatakan, bahwa
tanggungjawab itu berkait dengan;
1. hubungan kita dengan Allah
2. hubungan dengan alam sekitar kita
3. hubungan dengan sesama kita
4. diri kita sendir.
1.5 kesimpulan
mennjadi pemimpin memerlukan bakat dan kemampuan tertentu. Seorang pemimpin
bukanlah dia yang pandai berbicara dan mempunyai pengetahuan luas, atau pun
mempunyai pengalaman-pengalaman banyak melulu, melainkan dia yang punya kerelaan
untuk melayani. Itulah yang dicamkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, ketika Ia
berkata: ‘’Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka diantara kamu, hendaklah ia
menjadi hamba untuk semuanya!’’ (Mark 10:43-44).
1.6 apakah dalam alam merdeka masih diperlukan disiplin?
Pengemudi bukan saja melanggar peraturan lalu lintas, tetapi membayar dirinya sendiri
dan orang lain. Kemerdekaan kita, kita peroleh dengan harga yang amat mahal: darah
Kristus! Oleh sebab itu segala daya, dana, sarana dan waktu perlu kita manfaatkan tidak
dengan sembrono tetapi dengan disiplin untuk membesarkan nama Dia yang telah
memerdekakan kita.

BAB 5
FIRMAN ALLAH, PEMAHAMAN DAN PEWARTAANNYA

1.1 Firman Allah dan Alkitab


Berdasarkan Kitab Suci itu pula dibuat hukum-hukaum atau peraturn-peraturan yang
harus menjadi pegangan dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
a. Pemahaman arti
Bila kita membuka Alkitab, kita akan temua dua rangkaian kata yang merupakan
judul daftar Kitab-kitab, yakni pada bagian pertama PL dan pada bagian ke dua
PB. Perhatikan bagaimana Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham dan
memberikannya suatu tanda perjanjian (kej 17:1-14).
b. Penyampain Firman
Tuhan menggunakan manusia untuk menyampaikan Firman-Nya. Bahasa dan
kebudayaan, juga cara manusia berpikir dan menggambarkan sesuatu
dimanfaatkan –Nya untuk menyampaikan maksud-Nya.
c. Terjadinya Alkitab
Dari satu tulisan terjadi tulisan-tulisan yang lain, karena orang melakukan usaha
salin-menyalin dan ada pula merumuskannya ulang, menyelipkan sesuatu atau
menambahkan sesuatu pada naskah yang ia gunakan sebagai dasar salinannya.
d. Sikap terhadap Alkitab
Kita kini tahu bahwa Alkitab itu tidak diimla atau disampaikan kata demi kata
oleh Tuhan kepada penerus Firman-Nya. Tentu Tuhan melalui Roh-Nya
menggerakkan dan menuntun mereka dalam upaya mereka untuk meneruskan apa
yang merupakan Firman-Nya.

1.2 pemahaman alkitab PL


Pendahuluan
Perlu dipahami pula bahwa tidak ada naskah asli yang satu-satunya dari mana semua
naskah lainnya diturunkan. Yang ada sebelumnya ialah bahan-bahan atau ingatan-
ingatan yang diturunkan secara lisan kepada angkatan yang berikut. Alkitab
mengungkapkan pengalaman, pengakuan, kesaksian tentang Allah yang bertindak
dalam sejarah manusia.
© Daftar Kitab

Daftar kitab-kitab Taurat tersusun antara tahun 450 dan 300 sebelum tarikh Masehi,
daftar kitab-kitab para Nabi antara tahun 300 dan 200 sebelum tarikh Masehi, dan
daftar karangan-karangan antara tahun 265 sebelum tarikh Masehi dan tahun 100
sesudah tarikh Masehi.
© Corak Sastra
© Kilasan isi Berita
© Manfaat PL
1.3 pemahaman alkitab PL
Pada zaman Tuhan Yesus, orang belum mengenal kitab PB. Yang dikenal ialah PL
(Mat 4:4-7, dimana tertera ungkapan ‘’ada tertulis’’: patut diperhatikan bahwa Iblis
pun mengutip nas dari PL ayat 6).
a. Daftar kitab
Yang kita kenal ialah: Injil: 1. Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
b. Corak sastra
Dalam ilmu sastra dikenal istilah genre, untuk menandai suatu jenis atau corak
yang digunakan pengarang untuk mengungkapkkan beritanya.
c. Sekilas isi berita
Peristiwa itu memberi kepastian keselamatan kepada setiap orang yang percaya
kepada-Nya (rom 6:4, 1 kor 15:17-22).
1.4 kanonisasi
a. istilah kanonisasi
secarah harafiah kanon berarti: penggaris, tali pengukur. Kemudian istilah itu
mendapat arti kiasan: ukuran, norma atau kaidah atau patokan.
b. Sejarah penyusunan kanon
Pengkauan kanon kitab Taurat terjadi pada zaman Ezra (abad kelima) ketika
kumpulan kitab-kitab itu dibacakan dimuka umum.
c. Kaidah penatapan ‘’kanon’’
Dapat dikatakan bahwa yang menjadi patokan atau kaidah adalah jarak waktu
antara sipengarang dan apa yang disampaikan (kedekatan secara historis).
d. Kesimpulan
1.5 Yesus dan Hukum Taurat
∞ pengertian hukum taurat
Kata Hukum taurat merupakankata majemuk, yang sudah menjadi satu kesatuan. Pada
hakikatnya istilah taurat berarti pengajaran, pedoman satu petunjuk, pengarah, bukan
pertama-tama hukum.
∞ sikap Yesus Terhadap hukum taurat
∞ catatan penutup
1.6 Alkitab dan Ilmu pengetahuan
a. Hakikat dan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan prakarsa dan upaya manusia untuk menyingkapkan
rahasia yang menyelubungi alam sekitarnya dan dirinya.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
Manusia berhasil mengadakan intervensi, campurtangan langsung pada suatu
pertumbuhan alamiah.
c. Amanat Firman Allah
Kemampuan teknis manusia modern telah berkembang begitu pesat, namun
hubungan dengan Allah dan sesamanya telah menjadi ciut. Peningkatan yang
melampaui batas dalam upaya untuk menaklukkan alam membuat manusia
bersikap dangkal dan menjadikan batinnya kosong.
d. Sikap sangat atau percaya
e. Kesimpulan
f. Keputusan dan catatan
1.7 Relevansi alkitab dengan kehidupan sehai-hari
→ Anggapan tentang alkitab
Tuhan rupanya menggunakan begitu banyak perantara untuk menyampaikan pesa-
Nya baik secara lisan maupun secara tulisan dari waktu ke waktu.
→ alkitab dan kehidupan sehari-hari
Firman Alla tidak ada manfaatnya kalau tidak menyangkut kehidupan kita, juga yang
paling dalam sekalipun, seperti pada Ayub.
1.8 pendekatan terhadap nas
bagi kita, yang dimaksud dengan nas ialah bagian Alkitab yang merupakan kesatuan
yang lengkap. Akan diberikan beberapa contoh, supaya kita dapat langsung
mencobanya sendiri:
1. memilih nas :pilihan nas yang mengandung satu cerita lengkap atau satu ajaran
lengkap.
2. Dalam meneliti makna istilah tertentu, patut disadari bahwa makna disatu nas
dapat berbeda arti di nas lain.
3. Perumpamaan dan kiasan merupkana kesulitan tersendiri.
1.9 teknik menyusun khotbah
a. kerangka khotbah
b. batang tubuh
c. pengantar dan penutup
d. ilustrasi dan aplikasi
e. kepustakaan
1.10 hal-hal mendasar dalam menyusun dan menyampaikan khotbah
1. pemahaman arti
2. dasar dan tujuan khotbah
3. landasan, penyampai dan penerima khotbah
4. kepustakaan dan catatan
1.11 menyusun renungan
pemahaman
nas dan isinya
kerangka renungan
penyampaian renungan.

Anda mungkin juga menyukai