LAPORAN BACA
Oleh:
Ramiana Sihombing
Nim:
2012.86208.02
Pendahuluan
Makna istilah keselamatan perlu ditelusuri, baik dalam pemahaman sehari-hari maupun
dalam pengertian alkitabiah. Keselamatan terjadi dalam ruang dan waktu, atau tegasnya
dalam sejarah manusia. Dalam dunia dimana manusia sendiri mengambil tindakan-tindakan
penyelamatan, tidaklah mengherankan kalau peran Allah dalam karya yang khas inin
diabaikan.
1. Menjangkau Makna
Kalau kita mengucapkan “selamat” kepada mereka ynag baru menikah, apakah
kita mengucapkan atas peristiwa pernikahan itu atau kita pula mengharapkan
keselamatan bagi rumah tangga yang baru itu dimasa yang akan datang setelah
peristiwa itu? Kata itu mudah keluar dari mulut kita tanpa perenungan, tanpa doa,
padahal para memepelai mengharapkan keselamatan. Kata “keselamatan”
mengandung “gerak” dan “tindakan”, sedang “selam” mengungkapkan suatu
keadaan yang tentram dan serasi.
2. Beberapa Anggapan tentang Keselamatan
Anggapan bahwa keselamatan diperoleh melalui kekuasaan politik muncul pada
abad pertama dan ditampung dalam pribadahan untuk menyembah sang penguasa.
Anggapan ini berasal dari dunia Timur, tetapi dapat berpengaruh dimana-mana
dan dimasa apapun.
3. Pemahaman tentang keselamatan menurut alkitab
Umat purba disadarkan bahwa kepastian itu hanya ada ditangan Allah. Dialah
yang memelihara mereka, memberi perlindungan, dan menyelamatkan (Ul 33:27-
29; Maz 32:7). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa TUHAN yang kita imani
ialah TUHAN yang terus menerus bertindak untuk menyelamatkan dan
memperbaharui.
Dengan kebangkitan-Nya itu Tuhan menyatakan bahwa Ia mengatasi segala kuasa, kuasa
maut sekalipun, dan menembus batasan waktu dan dengan demikian pula membuka suatu
babakan baru dalam sejarah kehidupan, yang bisa disebut “zaman akhir”. Hari kedatangan
Tuhan itu, yang kadangkala disebut dengan singkat sebagai Hari Itu, diberitakan baik oleh PL
maupun oleh PB. Tuhan Yesus sendiri berbicara tentang hari kedatangan-Nya itu, tetapi tidak
menyebut kapan itu akan terjadi, karena diketahui oleh sang Bapa (Mat 24:29-36). Kepastian
janji itulah yang dapat dijadikan pegangan bagi setiap orang percaya.
Bagi orang yang percaya penting artinya bahwa pada hari itu ia akan memperoleh
keselamatan sepenuhnya. masa depan orang percaya bukan keadaan gejala alam atau cita-
cita yang terwujud, tetapi Tuhan sendiri yang datang dalam kemuliaan. Peristiwa besar yang
mencerminkan tindakan Allah yang nyata pada masa PL, sedang pada masa PB peristiwa dan
kebangkitan Tuhan Yesus merupakan karya keselamatan yang punya dampak sampai keujung
bumi dan disegala masa.
Pengharapan Kristen.
Harapan orang percaya yanya terwujud pada Allah (Maz 31:16; Yer 14:22; Rom 5:1-
2). Lazimnya orang berharap pada sesuatu yang dapat dilihatnya secara konkret dalam
jumlah, sarana, kemampuan bernalar dan memanfaatkan sumber-sumber daya dan berupaya
untuk memperoleh keluputan atau perlindungan. Orang yang berharap pada kepastiannya
yang diberikan itu tidak akan menyimpan rahasia hidup itu bagi diri sendiri, tetapi ia akan
memberi pertanggung jawaban atas pengharapan yang dimilikinya (1pet 3:15-16.
Pemahaman istilah
Karya penjabaran sikap iman Gereja ini disebut Pemahaman Iman. Tentu ada istilah-istilah
lain yang kerap digunakan dikalangan Gereja, seperti pengakuan Iman, pernyataan Iman, asas
kepercayaan, konfesi (istilah kepercayaan dapat saja diganti dengan istilah iman dan
sebaliknya; istilah konfesi merupakan istilah dari bahasa latin, yang mengandung
artipengakuan). Jadi, bukan iman itu yang hendak dipahami disini, tetapi dengan iman, yang
merupakan karunia dari Tuhan.
Pemahaman itu, yakni karya keselamatan yang dilakukan Tuhan. Oleh sebab itu tindakan
Allah yang memancarkan kemurahan-Nya itu dapat dijadikan pokok utama yang mewarnai
pemahaman iman. Urutan pokok-pokok, yang juga disebut kerangka, bertumpu pada pokok
utama itu. Jadi, ada kaitan erat antara pokok-pokok itu yang perlu dibaca dalam kaitan itu.
Untuk membimbing penerimaan kedalam batang tubuh atau isi pemahaman itu sendiri. perlu
diingat bahwa pemahaman ini hanya memaparkan garis-garis besar pemikiran, karena
penguraiannya guna pelaksanaan terdapat pada tata Gereja . itulah sebabnya tingkat bahasa
yang digunkan itu tingkat yang sederhana mungkin dengan menghindari istilah-istilah yang
khas gerejawi untuk memperoleh daya komunikasi yang tepat guna.
Ujud Harta
Perlu dipahami bahwa Allah yang kita yakini adalah Dia yang telah datang dalam ujud
manusia sejati. Dalam ujud itu Ia menghadapi keterbatasan dan tantangan. Dalam Yesus
Kristus itu Allah bertemu muka dengan manusia. Ia bukan suatu bayangan atau mimpi atau
angan-angan manusia, tetapi Ia tampil secara konkret untuk turut menghadapi dan mengatasi
masalah hidup manusia. Dan dalam lingkup yang kecil dapat menimba dari kekayaan itu dan
membentuk atau menumpuk apa yang disebutnya harta miliknya.
Tanggung jawab
Penatalayanan
Mencipta adalah menata. Menurut ceritera kejadian, keadaan alam semesta sebelumnya
masih kosong, gelap dan belum berbentuk. Maksud peran serta manusia dalam karya cipta
Allah tidak lain ialah untuk membawa kebaikan atau dalam istilah modern “kesejahteraan”
bagi manusia itu sendiri dan bagi alam yang menjadi lingkungan hidupnya. Dari segi
pelayanan seperti ini, pola yang diterapkan oleh Yesus dapat diikuti. Ia tetap melayani.
BAB 2
BAB 3
GEREJA DI TENGAH DUNIA
Ada dua unsur yang perlu dipahami mengenai gereja: hakikatnya dan
panggilanya. Sebagai persekutuan yang dipanggil dan ditutun Tuhan, gereja
ternyata tangguh menghadapi tantangan zaman dan sanggup mengatasi masalah-
masalah yang dialaminya. Kemampuannya bersumber pada Dia yang menjadi
besar hidupnya yang satu-satunya (1kor 3:11).
a. menelusuri nas
suatu has lazimnya merupakan bagian konteks, entah itu cakupan kalimat-kalimat
yang lebih luas atau latarbelakang peristiwa atau sejarah. Tegasnya, amanat panggilan itu
tercakup antara suatu pengakuan atau konfesi dan suatu jaminan atau garansi. Dalam teks
aslinya kata yang berbeda digunakan: pada Matius digunakan kata yang mengandung makna
“wewenang”, “hak”, “kebebasan untuk bertindak”, sedang pada Lukas dan Kisah punya
makna “kekuatan’’ dan “kemampuan”.
b. amanat dn alamat
amanat dipercayakan kepada orang-orang tertentu, para murid, dan disampaikan kepada
setiap orang (bangsa). Amanat diberikan dalam ruang dan waktudan berlaku sepanjang masa
untuk mereka yang merasa dirinya terpanggil. Amanat tak ada harga tanpa tindak dan
manfaat nyata dari Tuhan. Umat yang mendengarkan amanat Tuhan terpanggil untuk
mengusahakan dan mendoakan terwujudnya kesejahteraan.
1.3 relevansi berita paskah dalam keprihatanian dan pengharapan masa depan bangsa kita.
a. berita paskah
berita paskah tak dapat dipisahkan dari berita tentang sengsara dan kematian Tuhan Yesus.
Secara manusiawi Tuhan tidak tertolong lagi, dan Ia sendiri menyerahkan nyawa-Nya.
Tindakan-Nya memberikan arti yang lain tentang hidup, menyingkapkan masa depan yang
cerah penuh harapan pasti, yang disebutnya “hidup kekal”. Hidup kekal dapat juga dialami
dalam hidup ini, karena Kuasa
b. masa depan
cita-cita menjadi sasaran hidup, sehingga orang berupaya untuk meraihny. rencana adalah
penggarisan tata laksana untuk mencapai sasaran itu secara bertahap. Kita catat harapan-
harapan yang mewujud nyata sebagai penjabaran cita-cita, antara lain:
© pendidikan dasar dan menengah dapat diperoleh sampai dipelosok-pelosok tanah air.
© tersedianya bahan-bahan pangan dan sandang dalam jumlah yang cukup dimana-mana.
© pemanfaatan sumber-sumber daya membawa penghasilan yang cukup berarti bagi negara.
Tuhan menciptakan manusia dengan jenis pria dan wanita, Ia mengehendaki supaya
manusia pria memperoleh menolong yang sepadan (kej 2:18-20). Pada cerita pertama
dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya (kej 1:26-28).
Kedua-duanya secara bersama diberikan wewenang dan tanggungjawab. Tidak dirinci disitu
apa yang menjadi tanggungjawab laki-laki ataupun perempuan. Begitu erat hubungan antara
si laki-laki dan si perempuan, khususnya dalam berumahtangga, sehingga dengan hubungan
itu Tuhan hendak mencerminkan hubugan-Nya yang erat antara Dia dengan manusia,
khususnya jemaat.
Kesadaran bahwa hubungan itu adalah penetapan dari Tuhan atau dapat juga disebut
lembaga, tidak selalu ada dipihak manusia.
Tubuh adalah penampilan pertama dari kepribadian seseorang. Penampilan itu bisa menarik
dan mengesankan atau sebaliknya. Gejola batin tercermin pada tubuh. Tubuh juga dilihat
secara kolektif: seluruh orang percaya disebut tubuh Yesus Kristus (1 kor 12:27).
Aids dan penyakit-penyakit sejenisnya yang melanda dunia, yang obat mujarabnya belum
ada, dapat dianggap sebagai akibat dari ular manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perlu
direnungkan kembali dan dipulihkan kembali segala hubungan yang tidak wajar, yang
merusak segala jalinan hubungan, sampai-sampai masuk kedalam jaringan-jaringan untuk
ketahanan tubuh. Untuk menampakkan hubungan yang serasi dan sejati.
BAB 4
BAB 5
FIRMAN ALLAH, PEMAHAMAN DAN PEWARTAANNYA
Daftar kitab-kitab Taurat tersusun antara tahun 450 dan 300 sebelum tarikh Masehi,
daftar kitab-kitab para Nabi antara tahun 300 dan 200 sebelum tarikh Masehi, dan
daftar karangan-karangan antara tahun 265 sebelum tarikh Masehi dan tahun 100
sesudah tarikh Masehi.
© Corak Sastra
© Kilasan isi Berita
© Manfaat PL
1.3 pemahaman alkitab PL
Pada zaman Tuhan Yesus, orang belum mengenal kitab PB. Yang dikenal ialah PL
(Mat 4:4-7, dimana tertera ungkapan ‘’ada tertulis’’: patut diperhatikan bahwa Iblis
pun mengutip nas dari PL ayat 6).
a. Daftar kitab
Yang kita kenal ialah: Injil: 1. Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
b. Corak sastra
Dalam ilmu sastra dikenal istilah genre, untuk menandai suatu jenis atau corak
yang digunakan pengarang untuk mengungkapkkan beritanya.
c. Sekilas isi berita
Peristiwa itu memberi kepastian keselamatan kepada setiap orang yang percaya
kepada-Nya (rom 6:4, 1 kor 15:17-22).
1.4 kanonisasi
a. istilah kanonisasi
secarah harafiah kanon berarti: penggaris, tali pengukur. Kemudian istilah itu
mendapat arti kiasan: ukuran, norma atau kaidah atau patokan.
b. Sejarah penyusunan kanon
Pengkauan kanon kitab Taurat terjadi pada zaman Ezra (abad kelima) ketika
kumpulan kitab-kitab itu dibacakan dimuka umum.
c. Kaidah penatapan ‘’kanon’’
Dapat dikatakan bahwa yang menjadi patokan atau kaidah adalah jarak waktu
antara sipengarang dan apa yang disampaikan (kedekatan secara historis).
d. Kesimpulan
1.5 Yesus dan Hukum Taurat
∞ pengertian hukum taurat
Kata Hukum taurat merupakankata majemuk, yang sudah menjadi satu kesatuan. Pada
hakikatnya istilah taurat berarti pengajaran, pedoman satu petunjuk, pengarah, bukan
pertama-tama hukum.
∞ sikap Yesus Terhadap hukum taurat
∞ catatan penutup
1.6 Alkitab dan Ilmu pengetahuan
a. Hakikat dan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan prakarsa dan upaya manusia untuk menyingkapkan
rahasia yang menyelubungi alam sekitarnya dan dirinya.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
Manusia berhasil mengadakan intervensi, campurtangan langsung pada suatu
pertumbuhan alamiah.
c. Amanat Firman Allah
Kemampuan teknis manusia modern telah berkembang begitu pesat, namun
hubungan dengan Allah dan sesamanya telah menjadi ciut. Peningkatan yang
melampaui batas dalam upaya untuk menaklukkan alam membuat manusia
bersikap dangkal dan menjadikan batinnya kosong.
d. Sikap sangat atau percaya
e. Kesimpulan
f. Keputusan dan catatan
1.7 Relevansi alkitab dengan kehidupan sehai-hari
→ Anggapan tentang alkitab
Tuhan rupanya menggunakan begitu banyak perantara untuk menyampaikan pesa-
Nya baik secara lisan maupun secara tulisan dari waktu ke waktu.
→ alkitab dan kehidupan sehari-hari
Firman Alla tidak ada manfaatnya kalau tidak menyangkut kehidupan kita, juga yang
paling dalam sekalipun, seperti pada Ayub.
1.8 pendekatan terhadap nas
bagi kita, yang dimaksud dengan nas ialah bagian Alkitab yang merupakan kesatuan
yang lengkap. Akan diberikan beberapa contoh, supaya kita dapat langsung
mencobanya sendiri:
1. memilih nas :pilihan nas yang mengandung satu cerita lengkap atau satu ajaran
lengkap.
2. Dalam meneliti makna istilah tertentu, patut disadari bahwa makna disatu nas
dapat berbeda arti di nas lain.
3. Perumpamaan dan kiasan merupkana kesulitan tersendiri.
1.9 teknik menyusun khotbah
a. kerangka khotbah
b. batang tubuh
c. pengantar dan penutup
d. ilustrasi dan aplikasi
e. kepustakaan
1.10 hal-hal mendasar dalam menyusun dan menyampaikan khotbah
1. pemahaman arti
2. dasar dan tujuan khotbah
3. landasan, penyampai dan penerima khotbah
4. kepustakaan dan catatan
1.11 menyusun renungan
pemahaman
nas dan isinya
kerangka renungan
penyampaian renungan.