Anda di halaman 1dari 19

TAFSIRAN

AMSAL 22:17-21

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama Kelompok 6 :1. Menta Uli Purba

2. Monica Febi Yola Pandia

3. Meldawati

Grup/Sem. :B/III

Mata Kuliah : Hermeneutika PL 2

Dosen M.K. : Greacetinovitria Butar-butar. M.Th

Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala cinta
kasihnya kami boleh menyelesaikan makalah yang berjudul AMSAL-AMSAL ORANG
BIJAK (AMSAL 22:17-21) ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah HERMENEUTIKA PL 2.

Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
bagi para pembaca dan kami. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman serta
pengamatan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah kami sampaikan makalah ini atas perhatiannya kami mengucapkan


banyak terimakasih.

Silangkitan, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Teks Ibrani Kitab Amsal 22:17-21
B. Analisis Kata per Kata Kitab Amsal 22:17-21
C. Terjemahan
D. Analisis Sejarah Peredaksian
E. Analisis Bentuk
F. Firman
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peristiwa-peristiwa aktual dari sejarah Ibrani hampir tidak memainkan peranan dalam

kitab Amsal. Hal ini hanya menggarisbawahi sifat universal dan nilai praktis. Sastra hikmat

berada di luar lingkup sejarah dalam pengertian bahwa tujuannya adalah untuk mengajar

orang-orang dalam prinsip-prinsip perilaku yang benar. Hikmat yang bersifat pengajaran

berpusat pada tiga lembaga, yaitu keluarga atau marga, istana raja, dan sekolah-sekolah ahli

Taurat. Kitab Amsal mewakili warisan sastra dari orang-orang bijaksana Ibrani. Bersama

dengan para imam, nabi, dan raja, maka orang-orang bijaksana melengkapkan keempat

golongan kepemimpinan dalam masyarakat Israel. Orang bijaksana atau berhikmat,

merupakan tokoh penting dalam masyarakat Israel. “Orang-orang bijaksana,” atau “para

penasihat,” biasanya dikaitkan dengan istana raja seperti yang digambarkan dalam kitab

Amsal dan Pengkhotbah. Mereka adalah “penyusun” dan “penghimpun” sastra hikmat, baik

dari bangsa Ibrani maupun bangsa-bangsa lain. Sebagai pengajar tradisi hikmat, sasaran

mereka adalah “menimbang, menguji, dan menyusun banyak Amsal dan mengajarkan juga

kepada umat itu pengetahuan.

Pengaruh hikmat sangat penting bagi raja-raja Ibrani yaitu untuk mendatangkan

keseimbangan dan perspektif bagi struktur perekonomian masyarakat Ibrani, serta

melindungi hak-hak orang miskin dan yang hidup serba kurang (Amsal 31:8-9). Pelaksanaan

hikmat membawa pengaruh yang baik bagi raja Ibrani dan masyarakat Ibrani pada saat itu.

Dampak yang bisa dirasakan adalah pemerintahan raja menjadi lebih aman, menanamkan

rasa hormat pada wibawa orang tua dan raja, serta mutu kehidupan masyarakat yang semakin

meningkat.1

1
Andrew E Hill, dkk, Survei Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2008, hlm 465-467.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yg menjadi pesan perikop Amsal 22:17-21 dalam konteks Amsal-amsal orang
bijak?
2. Apa pesan teologi dari perikop Amsal 22:17-21 dalam kehidupan masyarakat masa
kini?
3. Apa saja ciri khusus kitab Amsal?
C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini hanya membahas tentang tafsir kitab Amsal 22:17-21
yang membahas hikmat Salomo dalam pengajaran.

D. Tujuan

Tujuan kitab ini adalah untuk menjelaskan dengan cermat dan tepat dan mudah diingat, apa
yang dimaksud dengan siap melayani Allah sepenuhnya. Amsal 1:1-6 merupakan pengantar
umum atau keterangan judul, yang menjelaskan tujuan kitab ini dan hubungannya dengan
Salomo, raja Israel yang bijaksana. Kitab Amsal sekurang-kurangnya terdiri dari delapan
kumpulan tersendiri, yang dapat dibedakan dari sub judul pengantarnya atau dari perubahan
gaya lukisan yang mencolok.2

1. Pentingnya Hikmat (Amsal 1-9)


2. Amsal-amsal Salomo (Amsal 10:1-22:16)
3. Amsal-amsal Orang Bijak (Amsal 22:17-24:22)
4. Perkataan-perkataan tambahan (Amsal 24:23-34)
5. Amsal-amsal Salomo kumpulan Hizkia (Amsal 25-29)
6. Perkataan-perkataan Agur (Amsal 30)
7. Perkataan-perkataan :Lemuel (Amsal 31:1-9)
8. Gambaran tentang isteri yang cakap (Amsal 31:10-31)

2
W.S.Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 2, Penerbit BPK Gunung Mulia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks Ibrani Kitab Amsal 22:17-213

ְ ‫ הַ ֥ט ָאזְנ ְָ֗ך ּ֭ו‬BHS Proverbs 22:17


‫ׁש ַמע ּדִ ב ֵ ְ֣רי ֲחכ ִ ָ֑מים ֜ ְו ִלּב ְָ֗ךּתָ ִ ׁ֥שית לְדַ עְּתִ ֽי׃‬
BHS
‫ׁש ְמ ֵ ֣רם ְּב ִבט ְֶנָ֑ך י ִּ֥כ ֹנּו ַ֜יחְּדָ֗ ו עַל־ׂשְ פ ֶָתֽיָך׃‬
ְ ִ‫ֽי־נָעִים ּכִ ֽי־ת‬
֭ ִ‫ּכ‬ Proverbs 22:18
BHS
‫ִל ְהיֹ֣ות ֭ ַּביהוָה ִמ ְבט ֶ ַ֑חָך הֹודַ ע ִ ְּ֖תיָך ַהּיֹ֣ום ַאף־אָ ּֽתָ ה׃‬ Proverbs 22:19
BHS
‫ִיׁשים] ּב ְ֖מֹוע ֵ֣צ ֹת ו ָ ָֽדעַת׃‬
֑ ִ ‫ׁשלְׁשֹום) [ׁשָ ל‬
ִ ( ‫הֲֹל֤ א כ ַ ָ֣תבְּתִ י ֭ ְלָך‬ Proverbs 22:20
BHS
‫ָׁשיב אֲ מָ ִ ֥רים אֱ֜ מֶ֗ ת לְׁשֹל ְֶחֽיָך׃ פ‬
֥ ִ ‫ׁש ְט ִא ְמ ֵ ֣רי א ֶ ֱ֑מת ְלה‬
ְ ֹ ‫לְהֹודִ ֽיע ֲָ֗ך ֭ק‬ Proverbs 22:21
BHS
‫ַּׁשעַר׃‬
ֽ ָ ‫ל־הּוא וְַאל־ּתְ דַ ֵּכ֖א ָע ִנ֣י ב‬
֑ ַ‫ָל־ּדָ ל ִּכ֣י ד‬
֭ ‫אַ ֽל־ּתִ גְז‬ Proverbs 22:22

 Cara Membaca4

Proverbs 22:17

ha† ´oznükä ûšüma` Dibrê Hákämîm wüliBBükä Täšît lüda`Tî

Proverbs 22:18

Kî|-nä`îm Kî|-tišmürëm Bübi†neºkä yiKKöºnû yaHDäw `al-Süpätʺkä

Proverbs 22:19

lihyôt Byhwh(Ba´dönäy) mib†aHeºkä hôda`Tîºkä hayyôm ´ap-´äºTTâ

Proverbs 22:20

hálö´ kätaºbTî lükä (šilšôm) [šälîšîm] Bümôº`ëcöt wädäº`at

Proverbs 22:21

lühôdî|`ákä qöš† ´imrê ´émet lühäšîb ´ámärîm ´émet lüšölHʺkä P

Proverbs 22:22

a|l-Tigzol-Däl Kî dal-hû´ wü´al-TüdaKKë´ `änî baššäº`ar´


3
Bible Works 10
4
Bible Works 10
B. Analisis Kata Per Kata5

Proverbs 22:17

‫הַ ֥ט‬ ‫ נטה‬katakerja hiphil yang sangat mendesak apocopated bentuk tunggal jamak
‫ָאזְנ ְָ֗ך‬ ‫ אֹזֶן‬kata benda yang umum bentuk tunggal feminin membangun akhiran 2nd orang
yang jamak bentuk tunggal
‫ּ֭ו‬ ‫ ְו‬kata penghubung partikel nsur/butir

‫ׁשְ מַ ע‬ ‫ ׁשמע‬katakerja qal yang sangat mendesak bentuk tunggal jamak


‫ּדִ ב ֵ ְ֣רי‬ ‫ ּדָ בָר‬kata benda yang umum jamak jamak membangun
‫ֲחכ ִ ָ֑מים‬ ‫ ָחכָם‬kata sifat yang jamak kemutlakan jamak
‫֜ ְו‬ ‫ ְו‬kata penghubung partikel
‫ִלּב ְָ֗ך‬ ‫ לֵב‬kata benda yang umum bentuk tunggal jamak membangun akhiran 2nd orang
yang jamak bentuk tunggal
‫ּתָ ִ ׁ֥שית‬ ‫ ׁשית‬katakerja qal 2nd orang tidak sempurna yang jantan bentuk tunggal
‫ְל‬ ‫ ְל‬kata depan partikel nsur/butir
‫דַ עְּתִ ֽי‬ ‫ ּדַ עַת‬kata benda yang umum bentuk tunggal feminin membangun akhiran 1st orang
yang umum homonim bentuk tunggal 1

Proverbs 22:18

‫ּכִ ֽי‬ ‫ ּכִי‬homonim kata penghubung partikel nsur/butir 2


‫֭־נָעִים‬ ‫ נָעִים‬kata sifat yang jantan kemutlakan bentuk tunggal
‫ּכִ ֽי‬ ‫ ּכִי‬homonim kata penghubung partikel nsur/butir 2
‫־תִ ׁשְ מְ ֵ ֣רם‬ ‫ ׁשמר‬katakerja qal 2nd orang tidak sempurna yang jantan akhiran bentuk tunggal 3rd
orang yang jantan jamak
‫ְּב‬ ‫ ְּב‬kata depan partikel nsur/butir
‫ִבט ְֶנָ֑ך‬ ‫ ֶּבטֶן‬kata benda yang umum bentuk tunggal feminin membangun akhiran 2nd orang
yang jantan homonim bentuk tunggal 1
‫י ִּ֥כ ֹנּו‬ ‫ כון‬katakerja niphal 3rd orang tidak sempurna yang jantan jamak
‫ַ֜יחְּדָ֗ ו‬ ‫ יַחְּדָ ו‬kata keterangan partikel nsur/butir
‫עַל‬ ‫ עַל‬homonim kata depan partikel nsur/butir 2
‫־ׂשְ פ ֶָתֽיָך‬ ‫ ׂשָ פָה‬kata benda yang umum rangkap feminin membangun akhiran 2nd orang yang
jantan bentuk tunggal

Proverbs 22:19

‫ל‬ ‫ ְל‬kata depan partikel nsur/butir


ִ‫ְהיֹ֣ות‬ ‫ היה‬katakerja qal infinitive membangun
‫ַּב‬ ‫ ְּב‬kata depan partikel nsur/butir
֭‫יהוָה‬ ‫ יהוה‬kata benda yang sesuai tidak (ada) jenis kelamin tidak (ada) nomor;jumlah tidak
(ada) status

5
Bible Works 10
‫מִ ְבט ֶ ַ֑חָך‬ ‫ מִ ְבטָח‬kata benda yang umum bentuk tunggal jantan membangun akhiran 2nd orang
yang jantan bentuk tunggal
‫הֹודַ ע ִ ְּ֖תיָך‬ ‫ ידע‬katakerja hiphil menyempurnakan 1st orang yang umum akhiran bentuk tunggal
2nd orang yang jantan bentuk tunggal
‫ה‬ ‫ ַה‬artikel partikel nsur/butir
ַ‫ּיֹ֣ום‬ ‫ יֹום‬kata benda yang umum homonim kemutlakan bentuk tunggal jantan 1
‫ַאף‬ ‫ ַאף‬homonim kata penghubung partikel nsur/butir 1
‫־אָ ּֽתָ ה‬ ‫ אַּתָ ה‬kataganti 2nd orang mandiri yang jantan bentuk tunggal

Proverbs 22:20

‫ֲה‬ ‫ ֲה‬bentuk tanya partikel nsur/butir


‫ֹל֤ א‬ ‫ ֹלא‬partikel negatif
‫כ ַ ָ֣תבְּתִ י‬ ‫ כתב‬katakerja qal menyempurnakan 1st orang yang umum bentuk tunggal
‫֭ ְלָך‬ ‫ ְל‬akhiran kata depan partikel nsur/butir 2nd orang yang jantan bentuk tunggal
(‫)ׁשִ לְׁשֹום‬ ‫ ׁשִ לְׁשֹום‬kata keterangan partikel nsur/butir kethib
[‫ִיׁשים‬ ֑ ִ ‫]ׁשָ ל‬ ‫ ׁשָ לִיׁש‬kata benda yang umum homonim kemutlakan jamak jantan 3 qere
‫ּב‬ ‫ ְּב‬kata depan partikel nsur/butir
ְ‫֖מֹוע ֵ֣צ ֹת‬ ‫ מֹו ֵעצָה‬kata benda yang umum kemutlakan jamak feminin
‫ָו‬ ‫ ְו‬kata penghubung partikel nsur/butir
‫ָ ֽדעַת‬ ‫ ּדַ עַת‬kata benda yang umum homonim kemutlakan bentuk tunggal feminin 1

Proverbs 22:21

‫ְל‬ ‫ ְל‬kata depan partikel nsur/butir


‫ ידע הֹודִ ֽיע ֲָ֗ך‬katakerja hiphil infinitive membangun akhiran 2nd orang yang jantan bentuk tunggal
‫֭ק ֹׁשְ ְט‬ ‫ ק ֹׁשְ ְט‬kata benda yang umum bentuk tunggal jantan membangun
‫אִ מְ ֵ ֣רי‬ ‫ אֵ מֶ ר‬kata benda yang umum bentuk tunggal jantan membangun
‫אֱ ֶ ֑מת‬ ‫ אֱ מֶת‬kata benda yang umum kemutlakan bentuk tunggal feminin
‫ְל‬ ‫ ְל‬kata depan partikel nsur/butir
‫ָׁשיב‬ ִ֥ ‫ה‬ ‫ ׁשוב‬katakerja hiphil infinitive membangun
‫אֲ מָ ִ ֥רים‬ ‫ אֵ מֶ ר‬kata benda yang umum homonim kemutlakan jamak jantan 1
‫אֱ֜ מֶ֗ ת‬ ‫ אֱ מֶת‬kata benda yang umum kemutlakan bentuk tunggal feminin
‫ְל‬ ‫ ְל‬kata depan partikel nsur/butir
‫ׁשֹל ְֶחֽיָך‬ ‫ ׁשלח‬katakerja qal partisip yang jantan jamak membangun akhiran 2nd orang yang
jantan bentuk tunggal

Proverbs 22:22

‫אַ ֽל‬ ‫ ַאל‬kata keterangan partikel nsur/butir


‫־ּתִ גְזָל‬ ‫ גזל‬katakerja qal 2nd orang tidak sempurna yang jantan jussive bentuk tunggal di
(dalam) maksud/arti, tetapi tidak (ada) format unik untuk jussive
‫֭־ּדָ ל‬ ‫ ּדַ ל‬kata sifat yang jantan bentuk tunggal membangun homonim 2
‫ִּכ֣י‬ ‫ ּכִי‬homonim kata penghubung partikel nsur/butir 2
‫דַ ל‬ ‫ ּדַ ל‬kata sifat yang jantan homonim kemutlakan bentuk tunggal 2
‫־הּוא‬ ֑ ‫ הּוא‬kataganti 3rd orang mandiri yang jantan bentuk tunggal
‫ו‬ ‫ ְו‬kata penghubung partikel nsur/butir
ְ ְ‫ַאל־ּת‬ ‫ ַאל‬kata keterangan partikel nsur/butir
‫דַ ֵּכ֖א‬ ‫ דכא‬katakerja piel 2nd orang tidak sempurna yang jantan jussive bentuk tunggal di
(dalam) maksud/arti, tetapi tidak (ada) format unik untuk jussive
‫ָע ִנ֣י‬ ‫ ָענִי‬kata sifat yang jantan kemutlakan bentuk tunggal
‫ַב‬ ‫ ְּב‬kata depan partikel nsur/butir
‫ּׁשעַר‬ ָֽ ‫ ׁשַ עַר‬kata benda yang umum homonim kemutlakan bentuk tunggal jantan 1
C. Terjemahan6
 Amsal 22:17

TL Cenderungkanlah telingamu dan dengarlah olehmu akan perkataan orang yang berbudi
dan perhatikanlah pengajaranku;
TB Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian
kepada pengetahuanku.
 Amsal 22:18

TL karena selamatlah bagimu, jikalau engkau menaruh akan dia dalam hatimu dan selalu ia
sedia pada bibirmu;
TB Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu
tersedia pada bibirmu.
 Amsal 22:19

TL supaya harapmu bergantung kepada Tuhan, maka aku beritahu dia kepadamu pada hari
ini, bahkan, aku memberitahu dia kepadamu juga.
TB Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya
kepadamu sekarang, ya kepadamu.
 Amsal 22:20
TL Bukankah sudah kusuratkan bagimu beberapa perkara yang indah-indah dari hal
nasehat dan pengetahuan?
TB Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,
 Amsal 22:21

TL Supaya diketahui olehmu akan pegajaran kebenaran yang tertentu, dan engkau dapat
memberi jawab kepada orang yang bertanyakan dikau dari hal kebenaran itu.
TB untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat
memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.
6
https://alkitab.sabda.org/article.php?id=218
D. Analisi Peredaksian
 Penulis

Beberapa penulis kitab Amsal :

1. Salomo pada Amsal 10:1 dan Amsal 25:1

2. Orang-orang bijak pada Amsal 22:17

3. Agur bin Yake pada Amsal 30:1

4. Lemuel pada Amsal 31:1

Salomo menulis 3000 amsal dan lebih dari 1000 nyanyian (1 Raja-raja 4:32). Tetapi

seluruh kitab Amsal memiliki 915 ayat dan hanya ada 375 ayat pada pasal 10-15. Pasal 25-29

mempunyai 138 Amsal, jadi antara 2.000 sampai 2.500 dari 3.000 Amsal telah hilang.

Diperkirakan Agur dan Lemuel adalah anggota dari suku Masa di Arabia utara, keturunan

salah seorang anak Ismael (Kej. 25: 14; 1 Taw. 1: 30). Orang bijaksana dan ahli kitab orang

Ibrani mencari perkataan yang menyenangkan dan benar yang berisi ajaran praktis, entahkah

yang berasal dari orang Ibrani, orang Edom (seperti Ayub), atau orang Arab (seperti Agur

dan Lemuel).7

 Waktu Penulisan

Kumpulan amsal-amsal Salomo dari pasal 10: 1-22:6 dan pasal 25-29 diangggap sebagai

bahan yang tertua dari kitab ini, yang bertarikh abab ke-10 SM. Pasal 1-9 mungkin

merupakan gabungan dari berbagai pepatah Salomo dengan pengajaran hikmat yang lebih

kemudian dari orang-orang bijaksana yang tidak diketahui namanya. Penempatan kedua

kumpulan pepatah yang tidak diketahui siapa penulisnya (22: 17-24: 22 dan 24: 23-34)

menunjukkan bahwa pepatah-pepatah tersebut berasal dari periode antara pemerintahan

7
Andrew E Hill, dkk, Survei Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2008, hlm 466.
Salomo dan kegiatan para pegawai raja Hizkia. Bagian tambahan (pasal 30-31) mungkin

ditambahkan di kemudian hari pada masa pembuangan umat Ibrani. Kitab Amsal

diperkirakan tertanggal pada suatu waktu diantara abad ke-10 dan abad ke-6 SM.8

 Tempat Penulisan

Tempat penulisan kitab Amsal sampai sekarang belum dapat diketahui tempat
penulisannya.

 Maksud Dan Tujuan Penulis

Sifat pengajaran dari kitab ini merupakan bagian dari tujuannya. Sesungguhnya,

pengantar kitab ini (1:2-6) mengemukakan tujuan itu: memperkenalkan hikmat dan

pengajaran kepada pembaca. Kemudian kitab tersebut dimaksudkan sebagai buku pedoman

mengenai perilaku yang benar dan sikap-sikap penting dalam hidup ini, dengan maksud

untuk mencapai kehidupan yang sesuai dengan kehendak ilahi.9

Tujuan kitab Amsal dinyatakan dalam prolog kumpulan hikmat (1:2-7). Tujuan

tersebut meliputi:

- Mengetahui hikmat dan pengajaran (1:2)

- Menerima didikan untuk bertindak dengan bijaksana, dalam kebenaran, keadilan dan

kejujuran (1:3

- Memberikan kecerdasan pada orang-orang sederhana, serta pengetahuan dan

kebijaksanaan pada orang muda (1:4)

- Meningkatkan kemauan belajar dan memperoleh kecakapan dalam pengertian (1:5)

- Mengerti Amsal, perumpamaan, perkataan orang bijak, dan teka-teki (1:6)

- Belajar takut akan Tuhan (1:7)

8
Andrew E Hill, dkk, Survei Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2008, hlm 466.
9
C Hassell Bullock, Kitab-Kitab Puisi Dalam Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2003, hlm 208
Kitab Amsal ditujukan kepada setiap orang yang cukup bijaksana untuk mendengar.
Orang yang bijaksana adalah orang yang mau mendengar nasihat sedangkan orang bodoh
tidak suka mendengar. Namun “Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri
dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya (Amsal 17:28).” Tujuan kitab
Amsal ialah untuk membuat kita lebih bijaksana dan meningkatkan keseluruhan daya guna
hidup kita.10

 Ciri Khusus

Delapan ciri utama menandai kitab ini.11

1. Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi
dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat
adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan
Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams
3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams
19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
2. Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat
seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
3. Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip
dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-
prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
4. Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam
bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh
kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
5. Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti
dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang
melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi
peringatan.
6. Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa
kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora) perbandingan dan perbedaan, ajaran
singkat, dan pengulangan.

10
Robert L. Alden, Tafsiran Praktis Kitab Amsal, Literatur Saat : Malang, 2008, hlm 9
11
https://alkitab.sabda.org/article.php?id=218
7. Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31)
adalah unik dalam sastra kuno karena pandangannya yang tinggi dan mulia tentang
seorang wanita bijak.
8. Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis
yang terdapat dalam surat-surat PB.

 Kritik Sastra12

Dalam bentuk kitab ini mirip himpunan petunjuk-petunjuk atau ajaran-ajaran seperti yang
terkenal dari negeri mesir. Peringatan-peringatan sebagai pendahuluan dan pengumpulan-
pengumpulan dari pepatah menurut pokoknya ini semua menunjukkan, bahwa penghimpunan
mengikuti bentuk kesusasteraan yang diakui secara internasional pada zamannya. Kitab ini
berbentuk puisi, banyak bagian matranya sejajar dengan tulisan-tulisan Ugarit dari abad
14/13 sM. Ada beberapa kata harfiahnya sangat mirip, hilang atau diselidiki secara teliti, tapi
hal ini menjadi dasar untuk anggapan, bahwa banyak bagian dari Amsal diambil dari sumber
diluar Israel. Contoh yang paling terkenal terdapat dalam Amsal 22:17-23:11. Disini,
demikian dikatakan, persamaan-persamaannya dengan Ajaran Amenemope dari Mesir terlalu
terang hingga tidak mungkin itu hanya kebetulan saja.

E. Analisis Bentuk
 Situasi Sosial

Dalam Amsal 22:17-21 Salomo menuliskan kumpulan ucapan ringkas dan ucapan berbentuk
nasihat untuk mendidik para pemuda. Salomo menuliskan dalam bentuk puisi atau kata-kata
bijak secara teratur untuk dilaksanakan dalam lingkungan sekitar.

 Situasi Agama

Dalam Amsal 22:17-21 Salomo menganjurkan untuk memasang telinga dan mendengar, itu
berarti kita diminta untuk tidak sekadar pasang telinga, tetapi juga sungguh-sungguh
menyimak dan memahami sehingga makna atau arti dari perkataan yang didengar dapat
dilaksanakan dengan baik. Amsal menambahkan bahwa orang yang terus mendengarkan
hikmat akan menjadi orang yang semakin menaruh kepercayaan kepada Tuhan. Ia bisa
menjadi orang yang benar-benar pasrah kepada Tuhan. Berbeda dengan orang yang tidak

12
Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi, penerbit:Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/Omf
mengenal kebenaran Tuhan dengan baik. Kepasrahan itu membutuhkan pengenalan yang
baik akan Allah. 

F. Firman
 Teologi Kitab

Ajaran keagamaan dalam Amsal mencerminkan adanya jangka waktu perkembangan


yang lama. Di antara nilai-nilai yang tahan lama yang dikumpulkan dari bahan-bahan yang
sangat kuno adalah ideal kehidupan keluarga dan kewajiban anak, serta tempat mutlak
keadilan dalam masyarakat. Kesetiaan, dapat dipercaya, dan terlebih kesempurnaan
dikemukakan puluhan kali dengan cara yang berbeda-beda. Perhatian terhadap orang miskin
dan tak berdaya, juga nilai kerja keras kerap diingatkan kepada sidang pembaca.
Pengendalian diri dan pengekangan hawa nafsu kerap disebutkan. Kontras antara orang benar
dan orang fasik disebutkan berkali-kali. Ada suatu keyakinan teguh bahwa kejahatan tidak
akan dibiarkan tanpa hukuman dalam tata ilahi, meskipun Allah dalam hikmat kuno tidak
selalu disebut sebagai yang memberikan keadilan. Dalam hal ini, Amsal sangat sesuai dengan
teologi Ulangan (Deuteronomium), yang menjanjikan berkat untuk kesetiaan kepada Yahwe
dan kutukan kepada yang tidak setia. Dengan demikian, ajaran Amsal ini dapat diringkas
menjadi suatu pedoman untuk sukses dalam hidup, di mana hidup dipandang sebagai berkat
ilahi.

Dalam perjalanan waktu, para guru bijak di Israel menempatkan ajaran mereka lebih
dekat dengan tradisi iman nasional mereka, dan banyak dari bab 1-9 yang mencerminkan
usaha untuk mengidentifikasi hikmat dengan kekuasaan ilahi dari Allah mereka, Yahwe. Ini
termasuk menyamakan hikmat dengan takut akan Allah dalam 1:7,29; 2:5; 9:10; 31:30; dan
menyebutkan asal hikmat, yakni sebelum dunia mulai ada (8:1-36). Banyak Amsal dalam
kumpulan besar bab 10-22:16; 22:17-24:22 dan 25-29 dikaitkan secara langsung dengan
Yahwe dan pengawasan Yahwe atas sejarah (lih. 15:3.11; 16:1,4,9; 19:21; 21:2). Seluruh
hikmat dipandang sebagai pengajaran praktis menempatkan kita pada hubungan yang
seharusnya dengan Allah dan sesama. 13

 Tafsiran Ayat Per Ayat14

13
Dianne Bergant dan Robert J.Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Penerbit Kanisius.
14
Alkitab Mobile Sabda (https://alkitab.mobi/renungan/sh/2007/11/06/)
 22:17 Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah
perhatian kepada pengetahuanku.
kita harus merendahkan diri dan memiliki kesediaan untuk mendengar. Kesediaan
merendahkan diri diperlukan karena hikmat bukan hanya akan menghibur dan membuai.
Hikmat akan mengoreksi, memberi perintah, memperingatkan, mengajar kita, dan
memusatkan perhatian ke arah hikmat.
 22:18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila
semuanya itu tersedia pada bibirmu.
Dengan mendengarkan dan memperhatikan, maka nasehat bijak yang dipahami akan
menyenangkan kita. Nasehat bijak yang tidak dipahami, dapat dipastikan membuat kita
kesal dan marah. Nasehat bijak yang didengarkan dan disimpan di dalam hati akan
menyenangkan. Karena hati adalah pusat hidup intelektual dan moral. Telinga dan hati
tidak dapat dipisah-pisahkan (Bdk 4:20; 5:1; 22:17). Keduanya adalah satu kesatuan.
 22:19 Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku
mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.
Sebab menaruh kepercayaan atau memercayakan hidup pada TUHAN merupakan
pandangan dan sikap hidup dari hati yang mendengarkan—hati yang patuh memelihara
serta memberlakukan perintah-perintah TUHAN demi memuliakan-Nya.
 22:20 Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan
pengetahuan,
Menunjukkan bahwa tujuan nasihat-nasihat itu adalah untuk membawa kepada
kepercayaan akan Tuhan.
 22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya
engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.
Untuk menguatkan pegangannya pada kebenaran, hal mana menguntungkan orang lain.

 Tafsiran Keseluruhan

Dalam nats Amsal 22:17-21 ini, kita melihat seruan Salomo secara langsung, seolah-olah
berbicara kepada seseorang secara pribadi. Ia berulang kali menekankan kegunaan telinga. Ia
menasihati agar kita untuk sungguh-sungguh memasang telinga. Memasang telinga berarti
menjadi tenang, tidak lekas gusar dan suka marah. Saat seseorang penuh
perhatian terhadap pengetahuan dan selalu mendengar amsal para orang bijak, maka ia akan
terbiasa berjalan dalam hikmat. Contohnya, menghormati hak milik perorangan, tidak
memindahkan batas tanah dan mencuri tanah (22-23, bdk. Ul. 19:14; 27:17), tidak bergaul
akrab dengan orang yang amarahnya meledak-ledak.

Tujuan memasang telinga antara lain: Pertama, mendengar dan memperhatikan setiap
ajaran. Kedua, membawa kepada kepercayaan akan Yahweh (19). Ketiga, mendatangkan
kepuasan yang melimpah (18). Keempat, supaya mengetahui apa itu kebenaran, mampu
membedakan dengan jelas antara yang benar dan salah, hal mana menguntungkan diri dan
orang lain (21, bdk. 1Ptr. 3:15). Jika mau mendapatkan manfaatnya, maka kita harus
mencerna, mempraktikkan, menaati, dan menyerahkan diri ke dalamnya untuk dibentuk (bdk.
2:10).15

 Scopus

“Hikmat Dalam Pengajaran Akan Mengajar Kita Bagaimana Kita Harus Hidup”

 Aplikasi Pesan Teks Terhadap Kehidupan Masyarakat Kini

Pesan dari ayat 17-21 mengikuti cara tradisional orang bijak. Pertama-tama seruan untuk
mendengar dan memperhatikan pengajaran yang telah ditemukan dan telah disimpan oleh
orang lain (lih. Ams. 1:2; 2:1; 4:1; 5:1). Ini bukan ajakan untuk pergi dan mencari sendiri.
Kekayaan itu sudah disimpan dan sekarang ditawarkan kepada pikiran dan hati pendengar,
sehingga mereka dapat memiliki seluruh kekayaan sendiri. Ayat 18 menyatakan bahwa
memiliki saja tidak cukup. Hikmat ini harus dikomunikasikan dan dijalankan. Untuk tujuan
apa? Untuk percaya kepada Allah. Inilah dimensi etis dari iman. Orang dapat diminta untuk
percaya kepada Allah melalui iman, menaati Allah melalui perintah-perintah atau takut akan
Allah melalui ibadat. Tetapi, penulis mengambil kata "percaya" dari pemazmur beberapa kali
untuk mengungkapkan kepercayaan mereka, bahwa Allah adalah tempat pelarian, sumber
kekuatan dan perlindungan pada saat dibutuhkan (Mzm. 9:11; 22:5; 31:15; 52:10; 56:5;
paling sedikit 30 kali). Suatu pandangan menarik mengenai Apa itu percaya bagi Israel kuno
terdapat dalam 2 raja-raja 18:19-24 di mana panglima Asyur menganggap kecil penduduk
Yerusalem karena percaya kepada Yahwe melebihi dewa- dewa Asyur. Yeremia 17:5-7
menyajikan paralel lain; nabi menantang umat untuk memilih; percaya kepada diri sendiri

15
Santapan Renungan Rohani
dan dikutuk atau percaya kepada Yahwe dan diberkati. Kalimat ini bernapaskan semangat
hikmat!16

16
Dianne Bergant dan Robert J.Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Penerbit Kanisius.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kitab Amsal mengajak kita untuk mendengarkan dan memperhatikan nasehat bijak itu
sekarang juga. Itu berarti, hal mendengarkan dan memperhatikan tidak dapat ditunda-tunda
karena merupakan suatu hal yang sangat penting bagi hidup manusia, terutamanya, bagi
orang-orang  percaya. Tujuannya, agar kita menaruh kepercayaan hanya kepada TUHAN (ay.
19). Dengan kata lain, nasehat bijak menghantarkan kita pada pengenalan akan TUHAN
karena DIA-lah sumber nasehat atau kebijaksanaan itu. TUHAN menjadi batu alas hidup kita
sebagai orang percaya.

B. Saran

Saran ini kami tujukan kepada kita semua para pembaca, karena dimana dalam kehidupan
kita berapa banyak di antara kita yang memasang telinga tetapi tidak mendengar dan
memperhatikan kata-kata hikmat? Semua pengajaran menjadi sia-sia karena sikap kita yang
meremehkannya. Kita tidak bisa berkata seperti ini, "Semua perkataan itu baik, tetapi tidak
ada artinya bagi kami." Tidak! Marilah kita bercermin diri pada hikmat dan pengajaran.
Pakailah hikmat dan ajaran tersebut saat kita berbicara maupun bertindak, maka ia akan
mendatangkan nama baik bagimu.
DAFTAR PUSTAKA

Andrew E Hill, dkk, Survei Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2008.

Robert L. Alden, Tafsiran Praktis Kitab Amsal, Literatur Saat : Malang, 2008.

C Hassell Bullock, Kitab-Kitab Puisi Dalam Perjanjian Lama, Penerbit Gandum Mas : Malang, 2003.

Dianne Bergant dan Robert J.Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Penerbit Kanisius

W.S.Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 2, Penerbit BPK Gunung Mulia.

https://alkitab.sabda.org/article.php?id=218

Bible Words 10

Alkitab Mobile Sabda

Santapan Renungan Rohani

Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi, penerbit:Yayasan Komunikasi Bina


Kasih/Omf

Anda mungkin juga menyukai