Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Kitab Hosea, Amos, Yoel, Obaja, Mikha

Penyusun: CHRISTO FABIO WATULINGAS

1. Refleksi Kitab Hosea

Hosea berada dalam sebuah masa di mana bangsa Israel sedang mengalami kekacauan akibat tidak
mengandalkan Tuhan. Meskipun bangsa Israel mengalami kemakmuran dan kemenangan ketika berada
dibawah pemerintahan Yorebeam II namun terdapat korupsi dan kemerosotan spiritual merajalela. Hal
ini menyebabkan keadaan ekonomi dan moral bangsa Israel semakin memburuk.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa siapapun, bangsa manapun dari agama manapun, ketika
kehidupan yang kita jalani jauh dari kehendak Tuhan, maka sudah pasti yang akan dituai adalah
malapetaka. Sehebat apapun kita, Tuhan tetaplah yang menjadi penentu hasil akhir. Meskipun Israel
menjadi bangsa pilihan tidak lantas membuat Tuhan memaklumi semua perbuatan mereka. Ada harga
yang harus dibayar disetiap kesalahan yang dibuat. Demikian pula dalam konteks kekinian, setiap
kesalahan dan pelanggaran pasti akan diganjar Tuhan dengan hukuman.

2. Refleksi Kitab Amos

Amos menekankan bahwa Allah jauh lebih berkuasa dibanding dengan agama maupun politik.
Meskipun secara sosial keadaan masyarakat dijaman nabi Amos terbilang cukup sejahtera, dimana tidak
terjadi kelaparan, hasil-hasil pertanian yang baik, kecenderungan orang untuk berpesta pora semakin
tinggi, namun semua kesenangan tersebut hanyalah kesenangan semu, sebab ternyata banyak terjadi
ketimpangan sosial antara yang kaya dan miskin, tanah banyak dikuasai oleh kelompok-kelompok
tertentu, dan fungsi para pemimpin agama tidak dijalankan dengan benar.

Ketimpangan sosial memang merupakan penyakit masyarakat sejak dahulu kala ternyata. Dimana
yang kaya menindas yang miskin, yang kuat menindas yang lemah, bahkan agama yang seharusnya
menjadi sumber moralitas manusia saat ini hanya dijadikan sebagai topeng dalam menutup sifat-sifat
keserakahan dan kemunafikan oknum-oknum petinggi agama tertentu. Jika hal ini terus berlanjut maka
sudah dapat dipastikan murka Tuhan akan menimpa setiap orang yang melakukan semua pelanggaran
itu.

3. Refleksi Kitab Yoel


Kitab Yoel menceritakan tentang bencana yang menimpa umat Israel dan ajakan nabi Yoel kepada
para imam dan seluruh umat untuk bertobat. Bencana alam merupakan pendahuluan sebelum
datangnya Hari Tuhan atau akhir zaman. Meskipun nabi Yoel tidak secara spesifik menulskan dosa apa
yang dilakukan oleh bangsa Israel, peristiwa benca alam yang menimpa bangsa Israel menunjukan
kepada kita bahwa hendakla kita selalu peka dengan tanda-tanda alam yang hanya bisa dilakukan oleh
Tuhan. Jika Tuhan masih mengijinkan suatu peristiwa sebagai pengingat kepada kita maka bersyukurlah
kita, sebab dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya Tuhan masih menyayangi kita dan
mau agar kita bisa mengambil hikma dan pelajaran disetiap bencana yang menimpa kita. Tuhan mau
memakai apa saja termasuk bencana alam untuk membawa kita umatnya kembali bertobat dan
mengikuti perintah Tuhan.

4. Refleksi Kitab Obaja

Secara garis besar, kitab Obaja menyampaikan pesan mengenai pembalasan Allah kepada bangsa
Edom atas apa yang telah mereka lakukan terhadap orang Yehuda. Ketika Allah sudah memilih bangsa
Israel menjadi bangsa pilihan, maka Allah dengan segala cara akan melindungi tetai juga membela
kepentingan bangsa Israel, Allah menghukum bangsa-bangsa yang menindas Israel.

Hal ini juga menyatakan kepada kita bahwa saar Tuhan sudah memilih atau menetapkan sesuatu
menjadi milik kesayangannya, maka sudah pasti Tuhan tidak akan pernah meninggalkannya, tidak peduli
bagaimana mana keadaan kita, atau sesulit apapun kehidupan kita, saat Tuhan menyatakan
kemuliaannya maka Dia pasti akan membela kita dari kekejiam musuh-musuh kita. Tentu saja dengan
catatan kita selalu berlindung dan mengandalkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita.

5. Refleksi Kitab Mikha

Mikha mengemukakan bahwa Tuhan pasti menghukum bangsa Yehuda karena mereka kejam dan
tidak adil terhadap sesamanya. Nabi Mikha melihat kesalahan-kesalahan sosial yang terjadi dan merasa
kasihan pada penderitaan orang-orang miskin. Ketidak-adilan yang dilakukan oleh orang yang kuat
terhadap yang lemah sampai saat ini masih terjadi, baik dari segi sosial, ekonomi, hukum bahkan dalam
pelayanan gereja saat ini masih. Hal ini terjadi akibat keserakahan manusia yang pada prinsipnya hanya
mau menang sendiri, untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Namun Tuhan sama sekali
tidak tutup mata akan semua ketimpangan itu, Tuhan akan menghukum siapapun yang melakukan
kejahatan dengan motiv apapun, tentu untuk kebaikan umatNya.

Anda mungkin juga menyukai