Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wilbert William Jeff Jonathan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Humaniora

Ringkasan :

Become A Useful Christian


Yehezkiel pasal 3, ayat 17 – 27.

Ketika Tuhan memanggil kita didalam misi, Tuhan ingin kita become useful
Christian. Menjadi berkat kepada banyak orang. Dipanggil untuk menghasilkan buah, yaitu
Injil yang menghasilkan buah - buah bagi setiap orang – orang, sehingga orang – orang boleh
mengalami keselamatan. Didalam yohanes pasal 15 sampai 16, disitu dikatakan bahwa buah
Tuhan Yesus berkata “ Buah yang itu tetap, artinya berkelanjutan, bercontinue supaya murid
– muridnya melakukan hal itu “.

Panggilan Tuhan buat Yehezkiel, kita melihat misi Allah untuk Yehezkiel. Tuhan
menetapkan dia menjadi penjaga Israel. Israel dijaga agar tidak tambah parah kehidupannya,
tidak parah kejahatannya, supaya tidak parah dalam memberontak dalam Allah. Yehezkiel
untuk menjalankan tugasnya sebagai penjaga kaum Israel yang berdosa, yang arti dalam
kondisi yang sudah rusak, Kondisi yang sudah kacau, kondisi yang sudah berdosa. Yehezkiel
memperingati orang orang Israel. Dikatakan seperti ini “ Jika engkau tahu bahwa mereka
jahat, tetapi engkau tidak memperingati mereka lalu orang itu mati. Maka engkau akan akan
dapat hukuman. Jika engkau tahu bahwa mereka jahat, tetapi engkau memperingati mereka
lalu orang itu mati. Maka engkau tidak berdosa “.

Maka Yehezkiel diminta untuk menjadi become a useful Christian. Tugas Yehezkiel
adalah, tidak boleh membiarkan suatu kesalahan, suatu dosa, yang kita lihat dan kita biarkan.
Yehezkiel pergi menasihati, pergi kemana – mana untuk memperingati orang – orang dalam
kejahatan, kesalahan, kelemahan, dan dosa.
Pengkhotbah : Nyonya Letnan Baice
Gereja : Bala Keselamatan Korps 1 Denpasar
Ringkasan :

Hidup dalam kebenaran


Keluaran 23, ayat 1 – 9
Hidup zaman sekarang terasa sulit, semangat individualistis membuat manusia semakin cuek
kepada sesama, apalagi terhadap musuhnya. Tekanan ekonomi mengakibatkan kita kepada
Tindakan yang hanya untuk mencari untung belaka. Situasi ini menyulitkan kita untuk
menunjukan belas kasihan kita kepada mereka yang lemah. Dunia sudah terbiasa dengan
hukum rimba, dan timbul pertanyaan untuk kehidupan kita. Untuk apa lagi kita mengurus
orang lain, apa gunanya kita mengusahakan kelegaan bagi orang lemah atau miskin. Namun
bangsa Israel berbeda pada zaman itu. Mereka mempunyai gaya hidup yang berbeda, yang
mengerti tentang hak – hak hidup sesama manusia. Dengan berani menentang hal – hal yang
tidak benar.

Hidup orang percaya harus hidup dalam kebenaran dan bukan kepalsuan. Dengan cara
menjauhi bibir dusta, menjauhi kejahatan, menjahui suap.

Hidup dalam kebenaran, adalah hidup yang melakukan hal – hal yang Tuhan kehendaki
dalam rancangan Tuhan. Jika kita melihat dunia, kejahatan – kejahatan yang ada berterbaran,
begitu banyak orang melakukan hal – hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Pada hari ini
Firman Tuhan, menegur kepada saudara – saudara bagi kehidupan kita untuk melakukan hal
– hal yang benar dimata Tuhan.

Saat ini marilah kita hidup dalam kebenaran Tuhan. Biarlah kita senantiasa kehidupan kita
benar – benar melakukan apa saja yang Tuhan mau dan kehendaki di dalam kehidupan kita,
dengan hidup dalam kebenaran, dengan hidup menjahui bibir dusta, dan menjahui kejahatan,
dan menjahui suap, yang menjadi keinginan – keinginan dunia. Tetapi dengan hidup dalam
keinginan Allah, kita akan hidup dalam kebenaran dan bukan kepalsuan.

Anda mungkin juga menyukai