Anda di halaman 1dari 4

BERSIAP DIRI MASUK DALAM ERA BARU PENUAIAN

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya jika mereka tidak percaya kepada-
COOL UMUM Nya Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia jika mereka tidak mendengar
Minggu I tentang Dia …. (Roma 10.14)
02 Juli 2021

PENDAHULUAN
Gembala Pembina menegaskan: “jikalau dengan cara yang lama dipakai untuk penuaian jiwa-jiwa, yang terjadi adalah
penuaiannya ya cuma segitu. Harus ada yang lebih dari itu”. Tuhan dapat memakai media apa saja untuk penuaian
yang terbesar dan terakhir yang tanpa batasan ruang dan waktu hari-hari terakhir ini. Apa kriteria yang harus kita miliki
untuk dipakai Tuhan bagi penuaian jiwa terbesar dan terakhir yang tanpa batas untuk menjangkau lebih banyak jiwa-
jiwa, tetapi tetap ada batasan yang harus di lakukan supaya kita tidak keluar dari jalur kebenaran yang sejati.

ISI DAN SHARING


1. Mindset (pola pikir) yang baru (Kisah 10:15)
Tuhan berbicara kepada Petrus soal penuaian bangsa lain di luar Yahudi, yaitu kepada Keluarga Kornelius berulang-
ulang:
“Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah,
tidak boleh engkau nyatakan haram." (Kisah 10:15).
Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak
boleh engkau nyatakan haram! (Kisah 11:9).
Di sinilah Petrus baru mengerti bahwa Tuhan mengasihi jiwa-jiwa (non-Yahudi) untuk diselamatkan. Ini mengubah
mindset Petrus bahwa dalam memberitakan Injil keselamatan jangan sampai dibatasi dengan aturan adat istiadat terkait
pergaulan dengan bangsa non-Yahudi serta keselamatan dalam Tuhan Yesus juga tersedia bagi bangsa-bangsa lain.
2. Tidak terikat dengan dunia (1 Yohanes 2:15)
Rasul Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 6:12 bahwa:
“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”
Bagi setiap orang percaya bukan lagi masalah boleh atau tidak boleh, baik atau buruk, halal atau haram saja, lebih dari
itu apakah yang kita kerjakan berguna atau tidak, dan harus membangun sesama serta orang yang belum percaya, jangan
malah menjadi batu sandungan. Di era digital sekarang ini, semua ada di dalam genggaman tangan kita, semua informasi
di dunia dapat kita terima melalui media sosial yang kita miliki, tidak ada lagi batasan ruang dan waktu.
Terpenting adalah bagaimana kita menggunakan dan mengarahkan semua fasilitas yang kita punya untuk membangun
sesama dan kerajaan-Nya di dunia ini. Jangan sampai malah diperhamba oleh teknologi yang ada. Jangan sampai kita
tanpa sadar terbawa mengikuti arus dunia yang banyak menarik manusia kepada kebinasaan. Jangan sampai
menjauhkan setiap kita dari Tuhan dengan segala macam daya tarik duniawi yaitu keinginan mata dan keinginan daging.
Jangan sampai kita diperhamba dengan teknologi informasi dan media sosial, sebaliknya kita harus dapat mengendalikan
fasilitas media yang ada.
3. Semua untuk kemuliaan Tuhan (Roma 11:36)
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
(Roma 11:36)
Karena segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. (Yohanes 1:3).
Semua yang Tuhan ciptakan di dunia ini berawal untuk kemuliaan-Nya, tetapi karena dosa maka semua rusak dan tujuan
awal melenceng dari sasarannya. Ini yang membuat kebobrokan moral dan kejahatan yang semakin banyak. Manusia
perlu kembali kepada gambar dan rupa Allah, seluruh ciptaan kembali memuliakan Tuhan. Hanya mereka yang
menyadari bahwa penuaian jiwa-jiwa adalah bagi kemuliaan-Nya, hanya mereka yang tidak mengambil kemuliaan bagi
diri sendiri, dan tidak mengambil keuntungan bagi diri sendirilah yang siap dipakai Tuhan Yesus untuk penuaian jiwa-
jiwa. Mari kita persiapkan diri untuk era penuaian yang baru dengan memiliki mindset baru, tidak terikat dengan dunia
dan segalanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus.

KESAKSIAN
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam bersaksi?

KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN


Pergunakanlah kesempatan dalam setiap keadaan untuk bersaksi.

Community of Love
50.000 Jemaat ▪ 2500 COOL▪ 70 Cabang
BERPEGANG KEPADA KEBENARAN DI DALAM KASIH
COOL UMUM Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih,
Minggu II ada Persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan (Filipi 2:1)
09 Juli 2021

PENDAHULUAN
Dalam hubungan kita dengan sesama, baik dalam rumah tangga, di tempat kerja, atau di gereja, kita pasti bekerja
sama dengan banyak orang. Persilangan hubungan ini berpotensi melahirkan beragam masalah. Kita dapat saling
memperhatikan, saling menilai, bahkan saling mengkritik. Ketika ada sesuatu yang salah, kita bertanggung jawab
menegur atau mengingatkan mereka. Di sinilah sering timbulnya konflik. Saat kita mengatakan kebenaran,
seseorang bisa saja tersinggung, marah-marah, atau menganggap kita mempermalukan mereka. Akibatnya,
hubungan mungkin menjadi tidak baik.
Rasul Paulus menasihati jemaat Efesus tentang hal ini,
Sebaliknya, dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:15)
Dalam kehidupan komunitas dengan berbagai perbedaan, kita harus "berpegang kepada kebenaran di dalam
kasih". Frasa ini diterjemahkan dari bahasa Yunani "alētheuontes de en agapē", yang lebih tepat diterjemahkan
sebagai: "mengatakan kebenaran di dalam kasih". Jadi saat kita mengatakan kebenaran, hendaknya kita
melakukannya dengan kasih Allah.

ISI DAN SHARING


Mengapa perlu mengatakan kebenaran dengan kasih?
1. Kasih banyak sekali menutupi dosa (1 Petrus 4:8)
Ayat di atas bukan berarti kita setuju dengan dosa atau perbuatan dosa. Hal ini berbicara tentang motivasi
atau alasan mengapa kita mengatakan kebenaran. Bukan demi kepentingan sendiri, cari nama, hendak
menjatuhkan, atau mempermalukan orang lain. Melainkan karena kita mengasihinya, maka kita pun ingin ia
hidup berkenan kepada Tuhan dan berubah untuk menjadi lebih baik lagi. Sehingga hidupnya dapat menjadi
kesaksian bagi banyak orang dan nama Tuhan dipermuliakan. Dan perlu diingat bahwa kita sedang menuju
proses pada kesempurnaan memiliki karakter seperti Tuhan Yesus.
2. Kasih tidak menghakimi (Matius 7:2)
Ini berbicara tentang cara kita mengatakan kebenaran tersebut dengan tulus tanpa ada terselip tujuan-tujuan
tertentu seperti menghakimi atau menyudutkan. Apakah dengan penuh penghakiman, arogansi, dan tidak
menjaga reputasi atau harga diri orang lain? Saat kita melakukannya dalam kasih, maka hal-hal inilah yang
perlu kita perhatikan. Sebab saat seseorang kita tegur dengan menyudutkan atau menghakimi, maka dia dapat
merasa kecewa dengan kita sebagai orang Kristen atau pengikut Kristus.
Tuhan Yesus pernah diperhadapkan kepada seorang wanita yang kedapatan berbuat zina. Ahli Taurat dan
orang-orang Farisi yang juga ada pada saat itu ingin agar Tuhan Yesus juga menghakimi bahkan dan menyetujui
agar wanita tersebut dirajam batu sampai mati. Namun dengan hikmat Allah, Tuhan Yesus menuliskan sesuatu
di tanah yang intinya bahwa Tuhan Yesus tidak menghakimi bahkan memberikan kesempatan untuk hidup dan
berubah.
3. Tuhan Yesus telah menunjukkan kasihnya kepada kita (1 Korintus 13:4-13)
Sadar atau tidak sadar, dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mengalami kesalahan atau pelanggaran-
pelanggaran yang tidak diketahui oleh siapapun, baik dalam hal pikiran perkataan dan perbuatan. Namun
Tuhan Yesus senantiasa memperlakukan kita dengan kasih yang begitu luar biasa, itu sebabnya mari teruslah
kita belajar untuk mengatakan kebenaran dengan kasih.

KESAKSIAN
Apakah Anda pernah dihakimi saat melakukan kesalahan?

KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN


Karena dengan penghakiman yang kamu untuk menghakimi kamu akan dihakimi dengan ukuran yang kamu pakai.

Community of Love
50.000 Jemaat ▪ 2500 COOL▪ 70 Cabang
BERGANTUNG SEPENUHNYA KEPADA ALLAH
Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya
COOL UMUM perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan
Minggu IV sungai Yabok. Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala
23 Juli 2021 miliknya (Kejadian 32:22-32)

PENDAHULUAN
Dalam Kejadian 32:22-32 ini menceritakan kisah Yakub yang bergulat dengan malaikat Allah di sungai
Yabok. Hal yang menarik adalah ketika Allah memukul pangkal paha dari Yakub. Mengapa Allah memukul
pangkal paha Yakub sampai terpelecok? Hanya satu tujuan Allah yaitu agar Yakub bergantung
sepenuhnya kepada Allah. Memang tidak mudah bagi Yakub yang memiliki kekuatan luar biasa untuk
bergantung kepada Allah. Namun ketika Yakub menyadari kelemahannya, maka ia menyerah kepada
Allah. Ini di buktikan ketika ia berkata, jangan tinggalkan aku sebelum Engkau memberkati aku.
Mungkin hal yang sama juga sering terjadi didalam kehidupan kita, betapa sulitnya untuk bergantung
sepenuhnya kepada Allah, meskipun kita menyadari bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan.
Namun pada akhirnya sering sekali kita gagal untuk melakukannya.

ISI DAN SHARING


Ada tiga hambatan yang harus kita waspadai yang bisa menyebabkan kita sulit bergantung sepenuhnya
kepada Allah:
1. Terlalu fokus pada masalah
Setiap manusia pasti memiliki masalah, tapi mari jangan fokus kepada masalah itu, tetap fokus kepada
Allah yang dapat memberikan jalan keluar. Iblis akan selalu mencoba mengintimidasi kita dengan
masalah yang dihadapi. Iblis menanti-nantikan saat kita menjadi lemah dan tak berdaya dan akhirnya
kita menyerah dan tidak lagi mempunyai pengharapan akan Tuhan. Jangan mau diintimidasi Iblis. Mari
perkatakan janji Firman Tuhan agar kita semakin dikuatkan dan terus bergantung kepada Tuhan.
2. Iman kita sering kalah dengan kenyataan
Kenyataan yang dihadapi seringkali membuat iman kita menjadi goyah bahkan hampir padam. Lukas
17:6 berkata bahwa iman sebiji sesawi dapat memindahkan pohon ara ke laut. Artinya, iman dapat
mengalahkan sesuatu yang mustahil sekalipun. Lalu bagaimana caranya agar kita memiliki iman yang
kuat? Kita harus memiliki pengalaman pribadi bersama Tuhan dan terus mengingat-ingat kebaikan
Tuhan. Iman itu ibarat kita sedang mencuci tangan dengan sabun. Kita percaya virus yang ada di
tangan kita sudah bersih karena sudah dicuci dengan sabun, padahal kita tidak bisa melihat dengan
mata kepala sendiri virus yang begitu kecil itu.
3. Kurangnya pengenalan kita akan Tuhan
Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. Namun berapa banyak dari kita
yang terus merenungkannya? Mazmur 23:4 berkata, Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah
yang menghibur aku. Daud bisa memperkatakan ini karena dia mengenal dan mengerti akan Tuhan
dan Firman-Nya, sehingga mempunyai persekutuan yang erat dengan Tuhan.

KESAKSIAN
Apa Firman Tuhan yang Anda perkatakan ketika Anda sedang ada dalam masalah?
Apakah Anda merenungkan Firman Tuhan setiap hari?

KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN


Mari kita buang segala hambatan yang dapat membuat kita sulit untuk bergantung sepenuh nya kepada
Allah.

Community of Love
50.000 Jemaat ▪ 2500 COOL▪ 70 Cabang
Jangan putus asa
COOL UMUM
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Minggu V
Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
30 Juli 2021 (Matius 11:28)

PENDAHULUAN
Hari-hari ini ada banyak orang yang sedang mengalami rasa putus asa karena dampak dari
pandemi COVID-19 yang sedang terjadi dan tidak terasa sudah 1 tahun lebih pandemi tersebut
terjadi di seluruh dunia. Pandemi ini memang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan
dan penghasilan yang selama ini menjadi harapan atas hidupnya. Ada juga yang kehilangan
keluarga yang meninggal karena tidak tertolong oleh pihak medis. Dan masih banyak lagi kejadian-
kejadian yang mengejutkan dan terjadi saat-saat ini.
Sebagai orang yang telah mengerti Firman Tuhan, tentunya kita tetap bergantung dan berlindung
hanya kepada Tuhan Yesus yang adalah satu-satunya penolong dan sumber pengharapan kita di
tengah-tengah situasi pandemi yang sedang Tuhan izinkan terjadi.

ISI DAN SHARING


Ada beberapa hal yang perlu kita pahami agar kita tidak menjadi putus asa:
1. Ingat akan kebaikan Tuhan sampai saat ini (Mazmur 103:2)
Seringkali kebaikan-kebaikan Tuhan yang pernah kita alami di masa-masa lalu dapat dengan
mudahnya terlupakan dari ingatan kita. Kecenderungan manusia, jika sudah tertimpa suatu
masalah akan menjadi lupa bagaimana kebaikan-kebaikan Tuhan yang sudah banyak
dialaminya. Marilah kita selalu mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan, Mengapa? Sebab sudah
terlalu banyak kebaikan Tuhan yang sudah kita alami sehingga tidak dapat terhitung jumlahnya
ketimbang kesukaran-kesukaran atau kesusahan yang ada pada kita.
2. Tuhan lebih berkuasa atas apapun masalah kita (Efesus 3:20)
Apapun yang sedang kita hadapi, Tuhan lebih berkuasa untuk menyelesaikan setiap masalah
kita. Seperti halnya ketika murid-murid Tuhan Yesus sedang naik perahu menyusuri Danau
Galilea, tiba-tiba datang badai dan ombak yang sangat kencang. Akibatnya, terjadi goncangan
yang kuat atas perahu yang mereka tumpangi. Murid-murid begitu panik sehingga lupa bahwa
ada Tuhan Yesus bersama mereka yang sanggup menghentikan angin dan badai tersebut.
Begitu juga Tuhan sanggup menghentikan badai masalah apapun dalam hidup kita.
3. Semua ada waktunya (Pengkhotbah 1:1)
Pengkhotbah menuliskan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya. Demikian juga Pandemi COVID-19 pasti juga akan ada masanya di bumi
ini. Juga masalah yang kita sedang alami pasti juga ada waktunya. Mazmur 55:22b mengatakan
tidak untuk selamanya-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Artinya dalam sesaat
waktu, Tuhan bisa mengijinkan kita untuk merasa goyah dan cemas, agar kita lebih
bersungguh-sungguh lagi di dalam Tuhan. Jadi, bagi kita yang sedang menghadapi berbagai
pergumulan dan masalah, ingat bahwa semuanya ada masanya dan Tuhan tidak akan
membiarkan kita.

KESAKSIAN
Ingat dan saksikan kebaikan-kebaikan Tuhan yang Anda alami selama di masa pandemi ini.

KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN


Hadapi setiap keadaan yang terjadi pada saat ini dengan mengandalkan kekuatan Tuhan.

Community of Love
50.000 Jemaat ▪ 2500 COOL▪ 70 Cabang

Anda mungkin juga menyukai