Anda di halaman 1dari 57

Dengki, Mabuk, dan Pesta Pora

Seringkali timbul pertanyaan di hati saya Kerajaan Allah itu seperti apa? Banyak pendeta,
buku dan video yang sering memberikan gambaran kerajaan Allah itu seperti kerajaan
yang memiliki pintu gerbang yang besar dan semuanya berlapis emas
Tapi, mengenai hal itu saya tidak ingin berkomentar banyak. Saya tidak ingin membuat
gambaran yang salah tentang kerajaan Allah.
Iseng-iseng, saya membuka aplikasi Alkitab di smartphone, sekaligus mencari ayat yang akan
saya posting di media sosial komunitas saya. Dengan keyword ‘kerajaan Allah’, ayat
yang muncul cukup banyak.
Ajaibnya, beberapa ayat Alkitab yang saya temui selalu ada kesamaan dengan ayat lainnya,
meskipun itu ada di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Ayat-ayat itu saling
berhubungan dan sangat sinkron dan konsisten, seolah-olah saling mendukung.
Dari perjanjian lama dan perjanjian baru saya menemukan bahwa Kerajaan Allah itu:
1. Kerajaan Allah itu adalah kerajaan yang tidak tergoncangkan oleh apapun juga (Ibr
12:28), yang didalamnya ada kekekalan. Yang saya tangkap disini adalah bahwa kerajaan
Allah adalah kerajaan yang tidak dapat digoncang oleh naik turunnya nilai mata uang
atau ekonomi yang tidak stabil, Kerajaan yang tidak dapat disabotase oleh para
pemerintah-pemerintah yang haus kekuasaan, kerajaan yang tidak akan runtuh atau
pecah karena putusnya satu generasi, atau dan lain sebagainya yang pernah terjadi
terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di bumi. Kerajaan Allah akan ada selamanya, dan
tidak pernah berakhir bahkan tidak akan pernah menjadi sejarah
2. Kerajaan Allah bukan sekedar dongeng, bukan isapan jempol, dan bukan kerajaan yang
seperti dibayangkan oleh manusia pada umumnya. Tetapi Kerajaan Allah terdiri
dari kuasa. (1 Kor 4:20)
3. Kerajaan Allah adalah kerajaan yang tidak dapat binasa (corruptible), dia bersifat abadi
(immortality), (1 Kor 15:50)

Daging dan darah, tubuh yang dapat mati tidak dapat masuk dalam kerajaanNya. Firman
Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita adalah tubuh yang akan binasa, tapi kita tidak
akan mati karena kita akan diubah (1 Kor 15:51) ~ dalam hal ini saya masih kurang
memahami apa maksud Alkitab, jadi saya tidak akan menjabarkan apa maksud dari
kalimat itu~
Namun, jika saya baca dalam terjemahan Alkitab BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini),
“orang-orang mati yang secara fisik akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang baru,
tubuh yang dari surga, yang kekal dan abadi” (Immortality replace mortal body).
Dan siapakah orang yang layak untuk mendapatkannya?
Mereka yang tidak mendengki, mabuk dan pesta pora (Gal 5: 21)
Hmm.. entah kenapa, 3 poin ini menjadi pusat perhatian saya. Memang ada banyak orang-
orang yang disampaikan dalam Alkitab yang tidak layak masuk ke dalam Kerajaan Allah,
seperti orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, pemburit, pencuri,
orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu dan masih banyak lagi yang dituliskan oleh
Alkitab. (Gal 5: 19-21, 1 Kor 6: 9-10)
Namun, yang ingin saya garis bawahi adalah tiga poin yang saya sebutkan sebelulmnya:
dengki, mabuk, dan pesta pora.
Saya ingin menarik ketiga poin tersebut dari antonim-nya.
I. Mabuk X Sadar
Tidak dibawah pengaruh ‘alkohol’, dan sedang tidak kecanduan atau ketergantungan
terhadap sesuatu yang bukan dari Tuhan sendiri. Dalam hal ini kecanduan bisa
mencakup banyak hal. Kecanduan akan obat2-an secara harfiah, cinta uang, cinta
jabatan, dsb.. dsb.. hal ini dapat dijabarkan oleh kita masing-masing.
Sadar, bahwa kita adalah milik Kristus, Imam-iman yang akan dipakai dalam kerajaanNya.
(Wahyu 5:10)
II. Dengki x Tulus
Bekerja dengan giat tanpa goyah untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setia, tanpa
perhitungan, dan tanpa mengeluh. Menunjukkan kasih yang sebenarnya kepada orang
yang lebih sukses dari kita, menunjukkan kasih yang sebenarnya kepada orang yang
lebih menderita dari kita.
Menghargai orang lain seperti kita menghargai diri kita sendiri. Jika kita tidak menghargai
diri kita sendiri biasanya sangat sulit untuk menghargai orang lain. Karena kita akan
terus menuntut dan mengharapkan orang lain mengerti dan memahami kita, menuntut
orang lain untuk lebih memperhatikan kita.
III. Pesta Pora x Berkabung
Ketika mengikut Tuhan, selama di dunia keadaan hidup kita tidak serta merta menjadi lebih
kaya, lebih berkelimpahan, lebih bahagia, dan lebih segalanya. Tuhan akan izinkan
hidup kita masuk dalam penderitaan, penyangkalan diri, kehilangan, kegagalan,
kerugian dan kematian (secara fisik) agar kita tidak berpegang teguh pada kekuatan dan
pikiran kita. Tapi, tetap mengandalkan Tuhan di dalam segala hal
Carilah Tuhan dan kekuatanNya, Carilah WajahNya selalu.
Tuhan telah memilih imamNya dan menjadikan mereka bangsa yang kudus, membuat
mereka menjadi suatu kerajaan dan memerintah sebagai raja di bumi. Sebab Dialah
yang empunya seluruh bumi.
Bagaimana dengan sistem pemerintahanNya?
Menurut Alkitab, sistem pemerintahan Kerajaan Allah adalah sbb:
Allah Bapa sebagai penguasa tertinggi, yang memegang otoritas tertinggi
Yesus Kristus yang menjalankan pemerintahannya, dan bertugas untuk menaklukkan bumi
dan segala isinya. Ketika bumi sudah takluk dibawah kakiNya, kemudian Ia akan
menyerahkanNya dibawah pemerintahan Allah Bapa
Roh Kudus, Roh yang bergerak untuk membantu pekerjaan Yesus Kristus dan menolong
manusia untuk melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh Kristus sendiri.
Bahaya Kenyamanan Hidup
19 August 2018
Banyak orang Kristen yang berpikir bahwa Iblis hanya membuat manusia susah,
menderita dan mengalami berbagai bencana. Mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya Iblis
juga mengupayakan kesejahteraan manusia di bumi ini agar manusia dapat melupakan Allah
dan tidak membutuhkan dunia lain. Kuasa dunia ini juga akan membuat hidup manusia
menjadi nyaman, senyaman-nyamannya sampai mereka melupakan Tuhan dan rencana-
Nya. Hal ini terbukti dengan apa yang terjadi dalam pencobaan yang dialami oleh Tuhan
Yesus. Iblis menawarkan keindahan dunia ini. Iblis berkata kepada Tuhan Yesus bahwa
segala kuasa dunia dan segala kemuliaannya akan diberikan kepada Yesus, kalau Yesus mau
menyembah Iblis (Mat. 4:8-10). Menyembah artinya menundukkan diri dengan menghargai
keindahan dunia tersebut. Pencobaan itu pada dasarnya merupakan bujukan Iblis dengan
menjanjikan keadaan nyaman di dunia hari ini, yaitu usaha untuk menikmati dunia hari ini
tanpa Tuhan.
Harus selalu diingat bahwa kenyamanan hidup juga membuat seseorang tidak
memerlukan siapa-siapa, bahkan Tuhan sendiri. Kenyamanan hidup dapat menciptakan
suasana jiwa di mana seseorang tidak merasa membutuhkan Tuhan. Sikap hati seperti itu
akan membangun bangunan percintaan dunia di dalam diri kita. Ini adalah keadaan yang
benar-benar membahayakan dan sungguh-sungguh gawat yang harus disadari. Tuhan
memperingatkan agar kita menjaga diri dari hal tersebut. Dalam peringatan-Nya, Tuhan
Yesus menasihati agar kita menjaga diri agar hati kita tidak dipenuhi oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi. Hal itu dimaksudkan agar hari Tuhan
tidak dengan tiba-tiba jatuh ke atas diri kita seperti suatu jerat(Luk. 21:34). Jerat di sini mirip
dengan ikatan candu yang bila seseorang sudah terbiasa mengkonsumsi, sukarlah untuk
melepaskannya. Percintaan dunia inilah yang sama artinya dengan tipu daya kekayaan, yang
merupakan candu yang membinasakan. Oleh sebab itu sangatlah benar kalau dikatakan
bahwa orang yang terikat dengan dunia ini sama dengan menyembah Iblis.
Kita harus selalu mengingat bahwa kenyamanan dalam hidup di dunia yang
didasarkan pada kekayaan dan hiburan dunia membuat seseorang tidak melayani Tuhan,
tetapi melayani diri sendiri. Inilah ciri dari orang yang sedang terjerat oleh tipu daya
kekayaan. Mereka yang terjerat ini pasti tidak dapat mencintai sesamanya secara
proporsional atau sebagaimana mestinya. Tentu saja mereka tidak mengupayakan
keselamatan jiwa orang lain dengan segenap hati. Orang-orang ini seperti pemuda kaya
yang dikemukakan dalam Injil, di mana ia tidak mau melepaskan miliknya bagi sesamanya
yang miskin.
Dengan memahami hal ini bukan berarti kita harus memberikan semua uang kita
untuk orang miskin atau sibuk kegiatan gereja semata-mata, tetapi yang penting di sini
adalah apakah kita bersedia memecahkan diri seperti anggur yang tercurah atau roti yang
terpecah bagi keselamatan orang lain? Kalau hanya membagi uang atau harta kita untuk
orang lain, banyak manusia juga dapat melakukannya. Tetapi membagi segenap hidup untuk
Kerajaan Allah adalah hal yang berbeda. Ini hal yang sangat sulit. Alkitab menunjukkan
bahwa sekalipun seseorang memberikan seluruh harta, tetapi tanpa kasih adalah sia-sia
(1Kor. 13:13). Kasih artinya tindakan yang sesuai dengan pikiran dan perasaan seperti yang
ada pada Yesus, yaitu yang rela mengosongkan Diri, hidup hanya untuk kepentingan
Kerajaan Allah. Prinsip-Nya adalah serigala memiliki liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat.8:20).
Intinya adalah hidup di bumi ini tidak dijadikan Firdaus.
Inilah perbedaan antara keselamatan dari Tuhan dan keselamatan dari Iblis.
Keselamatan dari Iblis bersifat hari ini dan sementara, tetapi keselamatan dari Tuhan tidak
terfokus hari ini, tetapi kehidupan yang akan datang. Keselamatan dari Iblis bersifat
kesenangan lahiriah kedagingan, tetapi keselamatan dari Tuhan tidak terfokus kepada
makan dan minum, melainkan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.
Bertalian dengan hal ini Tuhan Yesus mengatakan bahwa damai sejahtera ditinggalkan oleh
Tuhan bagi kita. Menjadi murid Tuhan harus belajar menikmati damai sejahtera ini, sampai
jiwa kita terbiasa dengan damai sejahtera tersebut. Dalam hal ini kita dapat membuktikan
bahwa berlimpahnya materi bukanlah jaminan bahwa seseorang diberkati Tuhan, sebab
Iblis pun bisa melimpahi manusia dengan berkat jasmani. Dengan hal ini, kita tidak terkecoh
oleh ajaran palsu manusia di dalam gereja yang tidak mengenal kebenaran.

ARTI MENJAGA HATI DARI PESTA PORA


Lukas 21:34-36
34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke
atas dirimu seperti suatu jerat.
35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput
dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Paulus dalam suratnya mengingatkan bahwa hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16). Yang
jahat adalah suasana atau atmosfirnya. Melalui berbagai sarana iblis berusaha
memengaruhi manusia menjadi manusia yang tidak takut akan Tuhan, tidak memperdulikan
hukum-Nya dan membuat manusia menjadi semakin jahat.

Pengaruh-pengaruh jahat bisa melalui pergaulan hidup yang salah yaitu gaya hidup manusia
di sekitarnya yang memberi pengaruh yang tidak baik, melalui film yang tidak mendidik,
lagu-lagu dunia yang didengar dan lain sebagainya. Iblis memiliki banyak cara untuk
mewarnai hidup manusia agar gagal menjadi anak Tuhan yang baik.
Mengantisipasi keadaan dunia jahat di akhir zaman ini Tuhan Yesus mengajarkan dalam
Lukas 21:34-36 agar orang percaya menjaga hati supaya tidak sarat dengan pesta pora.
Maksudnya tidak sarat dengan pesta pora di sini adalah agar orang percaya tidak hanyut
dengan segala kesenangan hidup sampai mengabaikan hal pertumbuhan kedewasaan
rohani.

Pertumbuhan kedewasaan rohani artinya menjadi semakin berkenan kepada Tuhan. Orang
yang masih sarat dengan pola kehidupan pesta pora adalah orang-orang yang masih
mencintai dunia.

Rasul Yohanes menjelaskan kasih akan Bapa tidak ada pada orang yang masih hanyut dalam
percintaan dunia dengan segala kesenangannya sebab segala hal tersebut bukanlah berasal
dari Bapa melainkan berasal dari dalam dunia. 1 Yohanes 2:15-16
15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16 Sebab semua yang ada di
dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Orang yang sarat dengan pesta pora hidupnya akan terus diwarnai oleh dunia, iblis
menggunakan peluang ini sedapatnya berupaya menggeser tujuan hidup manusia untuk
menjadikan dunia sebagai tempat mencari kesenangan hidup bagi dirinya sendiri hingga
melupakan fokus hidup yang benar mencari perkenanan Tuhan.

Mereka yang tidak sadar ini, akan dibuat iblis untuk menghabiskan masa hidupnya hanya
untuk fokus mencari kepuasan diri, kesenangan bagi diri sendiri dari hari ke hari sampai
mereka terhanyut kepada pola hidup menikmati dunia seperti anak-anak dunia menikmati
dunia. Hingga pada suatu titik ia tidak lagi bisa memiliki kemampuan dan hasrat untuk
mengingini Tuhan sebagai kesenangan dan kebahagian hidup satu-satunya, dan tidak
mampu lagi menyenangkan hati Tuhan dan hidup didalam pimpinan Roh-Nya.
Orang seperti ini jika tidak bisa diubah maka sampai usia tua ia tetap menjadi pribadi yang
kawin dengan dunia/hatinya tertanam kepada kesenangan yang disediakan oleh dunia
untuk dimiliki sebanyak-banyaknya dan dinikmati seluas luasnya bagi diri sendiri.

Dengan demikian bukan tanpa alasan Tuhan Yesus berkata : Karena di mana hartamu
berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21), hal ini menunjuk hati manusia tidak boleh
diisi oleh hal yang lain selain mengingini Tuhan dan perkenanan-Nya saja.
Artinya semua kegiatan hidup yang ia lakukan selama hidup dibumi ini baik dalam study,
karir, bisnis, keluarga/rumah tangga, dimasyarakat semuanya harus dapat dinikmati dan
dapat menyenangkan hati Tuhan yang muaranya ditujukan kepada satu tujuan yaitu supaya
menjadi orang yang lebih maksimal dan lebih efektif bagi alat Tuhan untuk mengabdi dan
mengawal pekerjaan-Nya dibumi ini.

Bukan lagi ditujukan bagi kepentingan diri sendiri atau demi hasrat kepuasan diri.
Dengan mengerti kebenaran ini hendaknya kita tidak lagi membedakan pekerjaan rohani
dan pekerjaan sekuler atau kegiatan yang diukur dengan jenis pekerjaan di lingkungan
gereja dan di luar lingkungan gereja.

Semua area di wilayah hidup kita adalah pelayanan kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus.
Jadi mengembangkan diri di bidang yang digelutinya haruslah dilakukan dengan sungguh-
sungguh sebagai tempat pelayanan di mana ia memerankan panggilannya untuk
memuliakan Tuhan.

Olehnya setiap kita harus terus berupaya sekuat-kuatnya memperbesar kapasitas diri,
mengembangkan seluruh potensi yang ada untuk mengabdian diri kepada Tuhan, dan terus
mengembangkan pola berpikir seperti cara Tuhan berpikir dan bertindak.

Tuhan Yesus sudah memberikan suatu teladan yang kekal bagaimana menyelenggarakan
hidup dengan benar. Tuhan Yesus ingin setiap orang percaya memiliki filosofi hidup yang
sama yaitu "makananku ialah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Jika hati kita masih bisa di isi dengan kesenangan yang lain selain ini maka untuk berkata
"yang ku ingini Tuhan saja" akan kandas dan sulit untuk dicapai sebab hati kita masih sarat
dikuasai oleh keinginan pesta pora yaitu masih dapat hanyut didalam percintaan dengan
dunia dan dengan segala kesenangan hidup lainnya yang ditujukan bagi kepentingan pribadi
dan hasrat kepuasan diri. Jika demikian adanya maka sebenarnya dalam hal ini kita sedang
mengabdi kepada dua Tuan.

Hal ini tentu akan sangat menghambat seseorang untuk bisa mengerti kehendak dan
rencana Tuhan sebab tentu ia tidak sepenuhnya mengindahkan pimpinan dan tuntunan
Tuhan.

Tuhan Yesus sudah dengan tegas berkata : "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua
tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia
akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Matius 6:24).

Banyak orang yang hidupnya hanya diisi dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan
hatinya sendiri seperti makan minum dan pesta-pesta tetapi kalau untuk belajar Alkitab
(Pendalaman Alkitab), kebaktian dan lain-lain mereka tidak memberikan gairah, antusias
dan energi yang penuh.

Sebaliknya kalau untuk pesta ulang tahun, shopping, menghadiri pesta perkawinan dan
berbagai pesta lain, kuliner, nonton suatu pertunjukan baik film, konser dan lain sebagainya
mereka bisa memberikan energi yang masksimal untuk bisa hadir.
Dalam hal ini Tuhan diperlakukan tidak lebih berharga dari hal-hal tersebut.
Mereka masih gagal memberi diri menyembah (PROSKUNEO)/memberi nilai tinggi Tuhan
dalam hidup ini.

Mereka bisa menginvestasikan waktu begitu banyak untuk hal lain, tetapi tidak untuk
perkara-perkara rohani. Hal ini sudah memberi peta kehidupan yang jelas salah, jika tidak
berusaha berubah maka kelak ia tidak layak dapat masuk kedalam perjamuan sebagai anak-
anak Allah yang dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus.

Sebab yang dipermuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus adalah orang-orang bersedia
mengambil bagian dalam penderitaan bersama-sama dengan Tuhan Yesus artinya berjuang
tanpa batas melayani, mencari perkenanan Tuhan, mengabdi kepada Tuhan, membela
tanpa batas kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya (Roma 8:17).

Harus diingat bahwa Tuhan menghendaki agar orang percaya untuk menjadi sempurna
(Matius 5:48) artinya berkenan setiap saat dihadapan Tuhan. Dalam Lukas 16:19-31
dikisahkan mengenai orang kaya yang selalu berpesta dan hanyut dalam kesenangan hidup.
Ketika Lazarus yang miskin tergeletak di depan rumahnya, orang kaya ini membiarkan
Lazarus mati.

Ia tidak berbuat kebaikan untuk sesamanya. Akhirnya orang kaya ini juga mati tetapi ia tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga. Hal ini disebabkan pada waktu dibumi ia tidak
menjadikan Tuhan sebagai harta kekayaan abadinya, sehingga ia mengabaikan Lazarus yang
sangat membutuhkan pertolongan. Inilah keadaan manusia di akhir zaman yaitu mencintai
dirinya sendiri dan kesenangannya (2 Timotius 3:2). Orang yang mencintai diri sendiri sangat
sulit untuk dapat meneladani kehidupan Tuhan Yesus yang menjadi anggur yang tercurah
dan roti yang terpecah. Artinya orang yang selalu siap berkorban apa saja demi kepentingan
Tuhan dan kesediaan melayani Tuhan dengan tanpa batas mencari perkenanan hidup
dihadapan-Nya.

Alkitab mengatakan keadaan manusia di akhir zaman dimana kasih kebanyakan orang
menjadi dingin (Matius 24:12). Orang yang masih mencintai dunia dan hidup yang
mementingkan diri sendiri adalah orang yang mengabdi kepada dirinya sendiri, mereka
mungkin juga bisa berkorban bagi Tuhan tetapi yang diberikan kepada Tuhan hanya sisa-sisa
atau remah-remahnya saja. Jangan sampai hal ini terjadi di dalam hidup kita, sebab kita
akan malu dan takut ketika kelak menghadap Tuhan nantinya.

Hendaknya kita terus mengembangkan sikap hidup yang memberikan gairah yang penuh
mencari perkenanan Tuhan, kesediaan mempersembahkan segenap hidup bagi Tuhan,
menjadi anggur yang tercurah dan roti yang terpecah, meninggalkan pola kehidupan
kesenangan dunia yang sarat dengan pesta pora dengan segala kepentingan duniawi dan
terus mengambil bagian untuk sepenuh hati melayani Tuhan Yesus dengan tanpa batas
didalam seluruh wilayah hidup ini. Amin.

Rabu, 03 September 2008

BERJAGA-JAGA

Selamat sore, selamat berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita akan meneruskan
pelajaran Injil Lukas. Lukas

21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke
atas dirimu seperti suatu jerat.
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput
dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
21:37 Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan
bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
21:38 Dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk
mendengarkan Dia.

Di dalam ayat perikop ini, kita diajar untuk berjaga-jaga. Berjaga-jaga itu sama dengan
waspada, sama dengan hati-hati. Supaya kita menjaga diri kita. Sebelum kita menjaga
sesama kita, kita harus menjaga diri kita. Kita buka dulu Kejadian

4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di
padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
4:9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu!
Apakah aku penjaga adikku?
Jadi seorang kakak, dia harus menjaga adiknya. Kita kembali ke Lukas 21, sebelum kita bisa
menjaga saudara kita, sebelum kita bisa menjaga adik kita, menjaga papa kita, menjaga anak
kepada orang tua kita, yang pertama Tuhan Yesus berkata: Jagalah dirimu. Bahasa Inggris,
ambil perhatian kepada dirimu supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora. Bahasa kata
sarat dengan pesta pora dalam bahasa Inggris dipakai istilah weight down. Jadi kalau zaman
dulu orang mau dihukum mati, dia dipasangin tali, pakai batu berat, dicemplungin di laut.
Jadi dia biar mau berenang, kebawa oleh batu itu, berat, masuk ke laut dan mati di laut.

Nah, dengan adanya batu, orang itu mati ke dasar laut, itu namanya weight down, berat ke
bawah. Weight down oleh karena pesta pora. Jadi jagalah dirimu supaya jangan sarat.
Dipakai kata sarat tetapi dalam bahasa Inggris, weight down - dengan pesta pora,
kemabukan, serta kepentingan duniawi. Ada tiga hal. Satu, pesta pora. Dua, kemabukan.
Yang ketiga, kepentingan duniawi. Dalam bahasa Inggris, urusan-urusan dunia. Ini tiga yang
bisa membawa kita weight down, tenggelam. Yang bisa membuat kita sarat dengan hal-hal
yang mematikan. Yang keempat, supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas
dirimu seperti suatu jerat. Hari Tuhan yang harusnya jadi berkat bagi kita malah menjadi
jerat. Hari Tuhan menjadi jerat karena kita tidak waspada, karena kita ditenggelamkan oleh
pesta pora, kemabukan, urusan-urusan dunia.

Kita akan berbicara mengenai pesta pora ini.

Yang pertama, hal pertama yang harus kita waspada, yaitu pesta pora.

Dalam bahasa Inggris dipakai kata pesta yang berlebihan. Kalau saudara ada keluarga
menikah, harus ada pesta. Anak kita menikah harus ada pesta. Tidak dilarang. Yang dilarang
kalau pesta pora, pesta yang berlebihan. Berlebihan dengan pesta, berlebihan dengan
sesuatu, yang sebetulnya tidak perlu. Yang seharusnya kita berdukacita, tetapi kita
bersukacita.

Mari saya kasih ilustrasi mengenai kapal Titanic. Kapal Titanic berangkat dari Inggris ke New
York. Kapal Titanic ini, sejarah mengatakan, disebut kapal yang paling besar yang anti
tenggelam. Yang tidak pernah bisa salah, modern, dan paling aman. Tetapi mereka mulai
berpesta di kapal ini. Berpesta, berpesta pora. Kapal tidak tahu bahwa ada gunung es.
Gunung es ini, saudara, besar tapi tidak kelihatan di laut. Sebab namanya saja gunung es,
jadi cuma kelihatan kecil. Kapal yang besar ini tidak sengaja dia tabrak ini gunung es dan
bocor. Lalu kapal ini terbalik. Bukan begini tetapi berdiri dan pelan mulai tenggelam.

Ketika dia mulai tenggelam, pemain musik, pemain biola ganti lagu. Dari lagu dunia berubah
menjadi lagu rohani. Karena mereka tahu tidak ada lagi harapan untuk selamat. Tidak ada
satupun yang selamat. Semua mati. Di es yang dingin, di laut yang dingin itu mereka mati.
Kenapa sampai nakhoda pun tidak waspada? Karena mereka pesta pora. Seharusnya
nakhoda itu jaga baik-baik. Walaupun ada pesta tapi dia harus jaga kapal itu, terus
perhatikan. Kita lihat hal yang kecil yang tidak berbahaya tetapi sebetulnya ada gunung yang
besar. Maka tenggelamlah. Sampai difilmkan.

Baru-baru ini orang menyelidiki di mana kapal Titanic itu tenggelam. Dan orang mencari
harta karun. Ada yang mendapat arloji emas, ada yang mendapat kalung emas, banyak
sekali, sebab orang-orang kaya yang naik kapal itu. Ada yang mendapat cincin emas. Itu
emas masih di mayat mereka. Mayat mereka sudah jadi tulang belulang tapi emas masih
tergantung. Hidup seperti sia-sia. Seharusnya mereka selamat. Seharusnya mereka bahagia.
Kapal paling modern.

Satu pesawat yang suka dipuji-puji orang di dunia, Singapore Airlines. Tidak pernah celaka,
layanannya nomor satu di dunia. Diakui memang. Singapore Airlines paling mahal tiketnya
tapi paling bagus pelayanannya. Dipuji dia setengah mati. Paling nomor satu. Lupa kepada
Tuhan. Hanya muji saja Singapore Airlines. Waktu di Taiwan dia mau berangkat. Padahal
gampang saja, dipandu. Yang mandunya salah ngomong. Seharusnya dia pakai landasan ini,
dia pakai landasan B. Landasan B itu ada banyak beton, lagi diperbaiki. Pilot tidak lihat. Pilot
percaya kepada pemandu. Dia tidak sangka pemandu akan salah. Dia begitu yakin. Ketika
sudah jalan, tabrak itu beton-beton. Banyak yang mati. Kita tidak bisa menyombongkan diri.

Satu pesawat lagi, Quantas, dari Australia. Memang itu tidak pernah celaka. Tidak pernah
ada pesawat jatuh. Tidak pernah. Juara ke satu di dunia. Maka dari Hong Kong dia terbang,
hanya karena tabung gas meledak, jatuh. Satu kilometer jatuh. Orang sudah pucat, orang
sudah nangis, ada yang kencing-kencing di tempat, takut.

Itu yang dikatakan oleh Tuhan, hati-hati jangan sampai kita berpesta pora.

Yang kedua dikatakan, supaya kamu jangan sarat atau weight down oleh kemabukan.
Kemabukan adalah minum yang lebih. Mabuk bukan hanya mabuk anggur, bukan hanya
mabuk minuman keras. Ada mabuk pujian, ada mabuk kedudukan, ada mabuk harta, ada
mabuk perkara-perkara yang lain, ada mabuk minum minuman keras.

Saya yakin yang dimaksud Yesus bukan hanya minuman keras. Tapi orang itu mabuk. Mabuk
harta dunia, mabuk ini, mabuk itu. Dia tidak ingat hari Tuhan sudah dekat. Yang seharusnya
jadi berkat malahan jadi jerat. Jangan sampai kita mabuk. Umpamanya Tuhan berkati kita.
Kita begini, kita begitu, kita bisa begini, kita bisa begitu.

Kita mabuk. Ada juga orang mabuk dengan kebencian. Salah satunya contoh di Alkitab
adalah nabi Yunus. Dia mabuk dengan kebencian. Dia mengabarkan berita keselamatan
kepada orang Niniwe. Tetapi dia bencinya luar biasa sama orang Niniwe. Dia ingin supaya
orang Niniwe itu dihukum, dihancurkan. Tetapi Tuhan penuh belas kasihan. Orang yang
jahat seperti Niniwe ini diampuni oleh Tuhan. Seratus dua puluh ribu orang nggak bisa
bedakan mana tangan kiri, mana tangan kanan. Nggak bisa bedakan mana kebenaran, mana
yang salah. Tuhan ampuni karena mereka bertobat, berdoa, berpuasa kepada Tuhan. Tapi
Yunus ini mabuk dengan kemarahan, mabuk dengan kebencian, mabuk dengan dendam. Dia
marah sama Tuhan, dia tunggu Niniwe ini dibongkar-balikkan sama Tuhan. Sebab Tuhan
sudah bilang, Aku ampuni. Marah dia. Ayo kita buka Yunus

4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu,
ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis,
sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar
dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak
didatangkan-Nya.
4:3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari
pada hidup." - Orang mabuk marah. Sampai dia lebih baik mati dari pada hidup. Orang
sudah mabuk kemarahan -
4:4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" - Kalau pakai bahasa kita: Pantas
tidak engkau marah? -
4:5. Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan
di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi
atas kota itu. - Padahal Tuhan sudah ngomong: Aku sudah ampuni kota itu. Tapi karena
marahnya, lebih baik aku dicabut nyawa. Dia tunggu Niniwe ini hancur. -

4:6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah - Tuhan kasih pelajaran - tumbuhlah sebatang pohon
jarak.

Bahasa Indonesia memakai pohon jarak. Bahasa Indonesia lama memakai pohon alhaerani.
Kalau pohon jarak, saya kira tidak terlalu rimbun, ya. Tetapi bahasa Indonesia lama,
alhaerani. Bahasa Inggris cuma berkata, satu tanaman. Dalam satu hari jadi besar. Pernah
saudara tanam pohon dalam satu hari jadi besar? Pernah? Pernah nggak? Tidak. Sama
seperti Tuhan menciptakan Adam, dalam satu hari sudah dewasa, apa susahnya Dia
membuat satu pohon langsung besar?

... melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan
hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.

Yunus bersukacita karena apa? Karena pohon itu. Coba saudara perhatikan. Dia tidak
bersukacita karena Tuhan yang menanamkan pohon itu, yang menumbuhkan pohon. Dia
tidak bersukacita karena satu orang bertobat. Dia bersukacita karena pohon itu. Ini yang
saya bilang salah satu kemabukan.

Ketika kita diberkati, yang kita bicarakan adalah berkat. Kita tidak bicara yang memberi
berkat. Dia senang dengan pohon ini. Aduh, rimbun. Berapa banyak kita senang dengan diri
kita sendiri? Senang dengan penghasilan kita. Senang dengan pencapaian kita. Kita tidak
senang dengan Tuhan. Kita tidak senang lihat orang berdosa bertobat. Kita lebih senang
mati dari pada hidup. Dipancing sama Tuhan. Ayat 7,

4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah
seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.

Kalau Dia mau bikin layu satu pohon, Dia nggak pakai banyak-banyak ulat. Satu ulat saja.
Satu ulat saja pohon jarak ini layu. Itu hebatnya Tuhan. Soal mati hidup itu di tangan Tuhan.
Tuhan seolah-olah nyindir sama Yunus. Tuhan, saya lebih baik mati dari pada hidup. Tuhan
kasih lihat kehidupan, pohon tumbuh. Tuhan kasih lihat kematian, kirim satu ulat ... mati itu
pohon. Dalam dua hari Dia demonstrasikan antara hidup dan mati.

4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang
panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan
berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." - Perhatikan -
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak
itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun
engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu
malam dan binasa dalam satu malam pula.
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu
membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Wawasan kita seringkali ke dalam terus. Ini sudah saatnya kita punya wawasan keluar.
Pandangan mata kita harus keluar. Kalau dalam doa malam, doa bedston, saya perhatikan
yang berdoa, selalu ke dalam: Tuhan tolong jemaat yang sudah lama tidak kebaktian. Apa
yang menjadi sebab kami tidak tahu. Tolong Tuhan kembalikan mereka. Ke dalam terus. Kita
nggak pernah berdoa keluar. Tuhan pakai saya untuk memenangkan jiwa. Pakai saya untuk
membawa jiwa. Pakai kami semua untuk membawa jiwa. Tuhan selamatkan keluarga saya
yang belum selamat. Tuhan selamatkan teman saya, teman sekolah dari kecil. Hanya satu
yang kurang, dia orang baik tapi belum kenal Tuhan. Tuhan pakai saya untuk membawanya.

Seratus dua puluh ribu adalah bayangan cinta Tuhan kepada orang terhilang. Adalah
bayangan pencapaian Tuhan kepada orang-orang yang terhilang. Satu saja sudah berharga.
Apalagi seratus dua puluh ribu. Beda dengan Yunus. Dia lihat ke dalam ... dendam
bangsanya, dendam dirinya sama orang Niniwe. Saudara, ini saatnya kita melihat keluar.

Visi saya belum tercapai. Saya ingin lihat kebaktian kita bisa satu hari minggu bisa tiga kali,
bisa empat kali dalam satu hari minggu. Orang Cianjur harus masuk keluar gereja. Kebaktian
pertama keluar, kebaktian kedua masuk. Kebaktian kedua keluar, kebaktian yang ketiga
sudah masuk. Kebaktian ketiga keluar, kebaktian keempat masuk. Kapan itu bisa terjadi
kalau hati kita semua hanya berdoa ke dalam terus? Tuhan tolong, mereka yang sudah lama
tidak kebaktian. Kita tidak tahu mereka pindah karena apa, kan kita tidak tahu. Kita minta
yang sudah di dalam Tuhan kembali. Kita tidak mencapai keluar.

Marilah capai keluar. Marilah mencari jiwa-jiwa di luar. Supaya kita tidak mabuk kedudukan,
tidak mabuk kekayaan, tidak mabuk tuak, tidak mabuk pujian, dan kita tidak mabuk
kemarahan. Amin?

Kita melihat yang ketiga: Urusan-urusan dunia. Kembali kepada Lukas 21. Dipakai istilah,
kepentingan-kepentingan duniawi. Bahasa Inggris, kekuatiran dari dunia, urusan-urusan
dunia atau kekuatiran.

Orang Indonesia sudah mulai berpikir sekarang, tapi sudah terlambat. Cara berpikirnya
sudah terlambat. Bayangkan satu tahun mobil bertambah lima ratus ribu. Setengah juta loh
... satu tahun. Motor lebih banyak lagi. Ini kita bilang Jakarta. Kita lihat Cianjur saja udah
nggak betah. Jalan itu-itu juga. Pada tahun 57-58, saya umur 9 dan 10, ini jalan Warujajar itu
ada pohon kenari, ada pohon ki hujan besar, pohon-pohon besar, tinggi. Sepinya luar biasa.
Apalgi Lembur Tengah itu, jalannya sepi sekali. Sepi. Kalau jam delapan pagi, jalan masih ada
uap di Cianjur itu, keluar asap. Dengan bertambahnya kendaraan, monoksida itu
bertambah. Nggak sadar kita. Udara jadi kotor, nafas kita jadi nggak sehat. Kita nggak sadar.
Orang di Saguling bikin bendungan, kena matahari panas. Hawa panas dibawa oleh angin ke
Cianjur. Kita jadi kota panas sekarang. Dulu kita sama dengan Cipanas, dingin. Sama dengan
Sindanglaya. Orang-orang ini mulai ngomong, nanti kalau nggak berubah, begini-begini terus
ini Jakarta tahun 2014, mobil bisa keluar nggak bisa pulang. Macet. Jakarta sama Puncak
menjadi tempat parkir terbesar di dunia.

Mari kita bandingkan dengan Singapura. Singapura sekarang sudah membangun lapangan
terbang yang ketiga.

Waktu dia pertama bikin lapangan terbang yang pertama, sudah dipuji. Terbaik di dunia.
Tapi baru berjalan beberapa tahun, dia sudah bikin rencana bikin lapangan terbang yang
kedua, terminal dua. Waktu bikin terminal dua, Jakarta bikin. Sekarang sudah dibikin
terminal tiga. Dan saya pernah lihat ini. WC nya saja mewah kaya begitu WC. Luar biasa. Kita
lagi baru terkagum-kagum, mereka sudah rencanakan bikin terminal keempat. Kalau kita?
Soekarno-Hatta saja terus, Soekarno-Hatta terus, Soekarno-Hatta. Dan kita punya prestasi
kecemplung terus itu pesawat, jatuh, tabrakan. Terus begitu.

Karena apa? Urusan kekuatiran, kepentingan-kepentingan dunia. Jika kupandang ini dunia ..
Bikin hatiku selalu gelisah .. Tapi kuingat sabda Yesus .. Bikin hatiku selalu bersuka. Bisa
bilang amin, saudara? Kalau mata kita memandang kepada urusan-urusan dunia, kesibukan-
kesibukan dunia, kekuatiran-kekuatiran dunia, firman Allah yang ada di dalam hidup kita jadi
bantut. Matius 13, di sana Tuhan Yesus berbicara mengenai satu perumpamaan. Ayatnya
yang ke-22,

13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Jadi kekuatiran dunia dan kekayaan. Orang ingin cepet kaya, kuatir ini, kuatir nggak dapat
bagian, kuatir nggak makan, kuatir, takut ini, takut itu, buka toko kuatir ... justru membunuh
firman. Yesus berkata di dalam Matius pasal 6, jangan kamu kuatir dari hal apa yang kamu
makan, apa yang kamu minum, apa yang kamu pakai. Sebab kalau kamu kuatir itu biasa
dilakukan oleh orang-orang kafir. Kamu itu anak-anak Allah. Kamu lebih dari bunga bakung.
Kamu lebih dari pada burung di udara.

Kalau kita kuatir, kalau kita diikat dengan tiga hal ini - Lukas 21 bilang - kamu sarat,
keberatan, sarat, terlalu berat. Kalau pedati itu sarat dengan muatan, sapinya aja susah
nariknya. Sarat. Lift saja, begitu kelebihan orang, dia nggak mau jalan. Terlalu berat. Keluar
satu orang, baru dia naik.

Demikian juga rohani kita. Bukan artinya kita nggak boleh dagang, bukan artinya kita nggak
boleh cari uang. Boleh. Bukan artinya nggak boleh pesta. Boleh pesta. Bukan artinya saudara
nggak boleh dapat kedudukan. Boleh.

Bukan saudara nggak boleh urus urusan-urusan dunia. Bagaimana kita kan hidup di dalam
dunia? Boleh. Tapi jangan mabuk. Jangan sarat. Jangan sampai urusan gereja itu terhalang
oleh urusan dunia. Urusan Tuhan terhalang oleh urusan manusia. Urusan yang kekal
terhalang oleh urusan yang sementara.
Kembali kepada Injil Lukas ayat 34 bagian akhir, supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba
jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Hari minggu itu disebut hari Tuhan, dominggos. Minggu itu datang dari kata dominggos.
Harinya Tuhan. Sabtu dari sabatos, hari istirahat.

Dominggos harinya Tuhan. Minggu. Tapi yang dimaksud di ayat ini, harinya Tuhan, itu waktu
Tuhan datang kedua kali. Yang kedua Dia datang secara pribadi.

Yang punya Gudang Garam, lagi kaya-kayanya, umur lagi hebat-hebatnya, 62 tahun, lagi
sehat-sehatnya, punya dokter pribadi, punya helikopter pribadi. Jenazahnya dari Singapura
pakai helikopter dibawa ke Kediri. Sampai di Kediri dikelilingin dulu di seluruh kota Kediri.
Dia bagi-bagi uang. Semua uang angpao yang ada dibagikan kepada rakyat, saking kayanya.
Siapa yang nyangka, masih muda, gagah, kumis baplang, meninggal dunia? Itu harinya
Tuhan.

Tapi kalau kita siap sedia, kalau kita hidup di dalam Tuhan, harinya Tuhan datang kita
bukannya celaka, menjadi berkat bagi kita. Kita bicara seperti Paulus: Hidup adalah Kristus,
kalau mati adalah untung. Haleluyah. Itu sebabnya harus waspada. Jaga diri kita baik-baik.
Kita selalu ingat peribahasa itu. Peribahasa itu tidak bisa saya lupa. Peribahasa ini diberikan
oleh Pendeta Krukseng. Waktu muda, katanya, kita pakai kemudaan kita, pakai kesehatan
kita untuk cari duit. Sudah tua kita pakai duit yang kita dapat itu untuk cari sehat. Bulak-balik
dekok.

Waktu muda, sekolah jadi dokter, sekolah jadi insinyur, cari uang. 30 tahun, 40 tahun hebat.
Mulai 50-60 tahun mulai uang yang dia dapat, dia pakai untuk ke dokter. Karena harta yang
paling baik adalah kesehatan. Kalau saudara sehat musti bilang kamsiah sama Tuhan, terima
kasih sama Tuhan. Nggak usah kaya kita, nggak usah. Kita baca ayat 35, Sebab ia akan
menimpa semua penduduk bumi ini.

Jadi harinya Tuhan bukan hanya untuk orang kristen, untuk semua orang. Ini harinya Tuhan
yang pertama. Kedatangan Tuhan yang kedua kali. Tapi kita juga bisa sebut harinya Tuhan
kematian yang menimpa seluruh penduduk dunia. Orang di dunia tidak ada yang anti mati.
Semua pasti mati. Tinggal kapan saja. Jadi kita nggak boleh ngarasulah. Dulu saya
ngarasulah, waktu anak saya baru lima belas bulan kok meninggal? Aduh, saya ngarasulah
sama Tuhan. Tuhan, kenapa begini? Tiap hari ke kuburan selama tiga bulan. Sampai saya
sadar, saya ini siapa dibanding sama Tuhan?

Tuhan mau ambil siapa saja, maunya Dia. Kita tinggal waspada. Papa saya 52 tahun, mama
saya 83 tahun, anak saya 15 bulan. Mau protes? Sekarang tinggal kita saja waspada tiap
hari. Ya Tuhan Gembalaku .. Pimpin saya di perjalanan .. Sampai di Yerusalem baru .. Di
tempat kediaman-Mu .. Ya Tuhan Gembalaku .. Pimpin saya di perjalanan .. Sampai di
Yerusalem baru .. Di tempat kediaman-Mu. Jiwa kita sangat rindu kepada Tuhan. Jiwa kita
menanti Yerusalem baru di mana Tuhan tinggal. Jiwa kita menanti itu.

Minggu ini banyak pekerjaan saya. Besok saya harus khotbah, tiga kali khotbah di Bandung.
Dua kali di kaum bapa se-Jawa Barat, satu kali di kaum ibu se-Jawa Barat. Perjamuan kudus.
Jadi besok pagi-pagi saya harus pergi lagi. Hari senin saya di Jakarta. Bapa Hendro ngajak
makan. Dia goyang kepala, aduh, nggak rasa ya Ko Yoyo udah 60 tahun. Rasanya nggak
percaya. Sebab saya kenal dia tahun 86. Dua puluh dua tahun yang lalu. Jadi hidup tidak
berubah tapi sekarang saya perlu kursi. Kalau nggak kuat saya duduk. Di Jakarta juga begitu,
mereka siapkan kursi. Tapi Tuhan mau pimpin hidup kita. Jika hari itu tiba bukan menjadi
jerat tetapi menjadi berkat. Ayat 36,

21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput
dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Berjaga-jagalah. Seperti ronda malam, tidak boleh tidur, dia berjaga. Dan senantiasa berdoa
supaya kamu beroleh kekuatan. Ini kurang tepat. Supaya kamu dianggap layak. Haleluyah.
Kalau saudara berjaga dan berdoa maka Tuhan akan menganggap saudara layak. Kita harus
menjadi orang yang layak. Tuhan tidak cari orang kaya. Tuhan tidak cari orang berbakat,
tidak cari orang pintar, tidak cari orang pandai, tidak cari orang yang cantik, tidak cari orang
berkedudukan tinggi. Yang Dia cari orang yang layak.

Lihat pemungut cukai, berdoa dan berkata di luar Bait Allah: Oh Tuhan, kasihanilah aku. Dia
nggak berani lihat ke atas. Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa. Lain dengan orang Farisi:
Oh Tuhan, saya bersyukur kepada-Mu, saya tidak seperti dia, saya bukan penggarong, saya
bukan penjahat. Saya hidup benar. Saya membayar perpuluhan, berpuasa dua kali
seminggu. Saya begini, saya tidak seperti pemungut cukai ini.

Tuhan nggak lihat itu. Yang Dia lihat yang layak. Ada pemungut cukai ini rendah hati,
mengaku dosa ... diampuni; orang itu pulang dibenarkan sama Tuhan. Lain dari orang Farisi
tadi. Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan. Siapa merendahkan diri akan
ditinggikan. Maka berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa supaya kamu dianggap layak
untuk luput. Jadi siapa yang luput ini adalah orang yang berlayak.

Pada waktu Saigon mau dikuasai oleh Vietkong, banyak orang-orang Vietnam yang pro
Amerika berlari di kedutaan besar Amerika. Helikopter dikirim. Dan orang itu berlari mau
masuk ke helikopter itu. Yang diutamakan oleh tentara Amerika orang-orang muda, anak-
anak kecil. Sebab mereka masih punya hari depan. Tapi orang tua mereka anggap, sudahlah,
sudah cukup umur, nggak usah ikut lagi. Saya tidak tahu berapa orang yang ikut. Lebih
banyak yang tertinggal.

Saudara berjaga dan berdoa. Waspada. Saudara pun akan diizinkan masuk ke helikopternya
Tuhan untuk luput sebab sebentar lagi bom diledakkan. Sebentar lagi Vietkong dari utara,
dari Hanoi turun ke Saigon. Semua dibantai, semua ditawan yang pro-pro ke Amerika itu.
Tapi mereka yang luput, bergantung di gantungan helikopter. Dia sudah terbang, tentara
baru tahu ada yang bergantung. Ya, sudah terpaksa diangkat. Saudara, mari kita bergantung
kepada Tuhan Yesus. Di dunia ini tidak ada satu hal yang bisa kita percaya untuk kita
bergantung.

Kekayaan bukan jaminan. Kedudukan bukan jaminan. Harta dunia bukan jaminan. Kenalan
baik bukan jaminan. Sahabat bukan jaminan. Manusia berpangkat bukan jaminan. Kita
punya jaminan hanya Tuhan. Siapa mau didoakan maju ke depan. Kita berdoa.
-- o --

Rabu, 10 September 2008

DENGAR DAN SIMPAN DI DALAM HATI

Lukas

21:37 Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan
bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
21:38 Dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk
mendengarkan Dia.

Kita baca Yohanes

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan
datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.

Kalau kita bandingkan dengan Lukas tadi, pada siang hari Yesus mengajar. Lalu dalam
Yohanes 9 dikatakan, kita harus bekerja selama masih siang. Maka tahulah kita yang
dimaksudkan siang hari bisa diartikan secara hurufiah tetapi bisa diartikan juga secara
rohani, yaitu pada waktu masih ada kesempatan. Sebetulnya saya hampir tidak bisa datang
karena kepala saya pusing. Tadi pagi badan lemas, bagian belakang kepala ini nyut-nyutan.
Saya sudah minta ibu Ita untuk mewakili saya. Tetapi saya malu sama Tuhan. Malu, kok
cuma segini aja kok nggak mau khotbah. Saya sekarang banyak merasa malu sama Tuhan.
Saya tidak bekerja seperti seharusnya saya bekerja.

Selagi hari siang masih ada kesempatan. Amin? Pada siang hari Yesus mengajar. Kalau
saudara perhatikan firman Allah, Yesus lebih banyak mengajar dari pada berkhotbah. Kalau
saudara perhatikan hari minggu pagi, itu pengajaran. Hari rabu ini pengajaran. Juga di
Jakarta kalau hari selasa jam 16:00, pengajaran. Kalau yang jam 17:30 khotbah. Entah
sampai tahun berapa, entah sampai usia berapa, saya dipercayakan terus.

Tetapi siang di sini adalah mumpung masih bisa, mumpung ada kesempatan, mumpung lagi
sehat. Maka bagi anak muda, mumpung masih muda, belajar. Mumpung masih kuat, kerja.
Kita masih muda, buta tulang, buta daging, masih tahan hujan, kerja. Sebab ada masanya
kita tidak bisa bekerja lagi. Ada masanya kita tidak bisa lagi bekerja. Saudara yang mampu
sekolah, sekolah. Orang tua yang mampu membiayai, biayai anak. Sebab ada kalanya kita
tidak bisa lagi membiayai. Saudara yang masih bisa ke gereja, ke gereja.

Sebab ada masanya, seperti encim Loui yang berusia 98 tahun. Dia masih sadar, tapi mata
sudah tidak bisa lihat. Dia masih bisa jalan, tapi pendengaran sudah berkurang. Dia tidak
bisa lagi ke gereja. Dia rindu, dia ingin kebaktian tapi tidak mampu lagi dia ke gereja.
Makanya kata siang di sini, saudara harus salin dengan kata ketika kita masih bisa bekerja,
ketika masih ada kesempatan. Kita buka Galatia

6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman

Selama masih ada kesempatan, itulah siang. Selama masih ada sekolah, sekolah. Selama kita
bisa belajar, belajar. Selama gereja terbuka, ikut kebaktian. Sebab ada masanya gereja bisa
ditutup, gereja bisa roboh, gereja bisa dirusak orang. Tetapi firman Allah yang ada di dalam
hati kita tidak bisa dirusak orang. Itu sebabnya ketika kita masih mampu, ketika masih bisa,
Yesus katakan dalam Galatia 6 tadi ... ketika masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Pada tahun 57, Indonesia pecah. Sulawesi Utara mau memisahkan diri. Dan adalah
pemberontakan Permesta, adalah singkatan dari Perjuangan Semesta. Jadi Manado itu
punya tentara sendiri dan perang sama pusat. Pada saat perang saudara itu, ada keluarga-
keluarga yang harus mengungsi ke gunung. Ada satu bapa, dia mau mengungsi ke gunung.
Orang sudah lari semua dari desa, naik ke gunung karena peperangan. Perang saudara.
Kakak sama adik bisa lain. Yang kakak ikut Permesta, adik ikut pusat, bisa bunuh-bunuhan
waktu itu.

Jadi ketika mereka mau mengungsi ke gunung, bapa ini dia tahu dia masih punya beras.
Beras ada kira-kira ada 50 kg. Dia bungkus 5 kg, 5 kg, dan dia panggil orang-orang: Ini buat
kamu masak nanti. Ini bawa beras 5 kg, nanti di gunung masak. Oh, tidak ada waktu, oom.
Tidak ada waktu. Maaf oom, tidak ada waktu. Mereka lari. Sadarlah bapa ini. Dia ingin
berbuat baik tapi orang sudah tidak bisa lagi menerima perbuatan baik dia. Karena
waktunya sudah lain. Waktunya waktu mengungsi. Maka bapa ini dia ngomong, dia bersaksi:
Saudara kalau mau berbuat baik jangan tunggu nanti waktu mengungsi. Waktu ada
kesempatan, kita berbuat baik. Ada haleluyah?

Kalau kita mampu berbuat baik, berbuat baik untuk semua orang tetapi terutama untuk
saudara kita seiman. Puji Tuhan. Kita kembali kepada Lukas 21 dan kita membaca ayat 37,
Pada siang hari Yesus mengajar. And in the day time He was teaching in the temple ... Dia
sedang mengajar dalam Bait Allah, di dalam sinagoga. Tetapi pada malam hari Ia keluar dan
bermalam - Bahasa Inggris bilang tinggal - di gunung yang bernama Bukit Zaitun.

Ada waktunya kita kerja. Ada waktunya kita beristirahat. Ada waktunya kita bekerja, pada
waktu siang. Tapi Tuhan sudah jodohkan dengan malam waktu kita beristirahat. Tetapi
Yesus ini mempunyai satu cara untuk beristirahat, agak unik. Dia pergi ke gunung yang
bernama Bukit Zaitun. Saudara-saudara, zaitun, buahnya saja, minyaknya jadi obat. Sudah
sejak dulu minyak zaitun menjadi obat. Sejak dulu zaitun menjadi makanan kesehatan.
Minyak zaitun, dulu belum ada PPO, belum ada minyak kayu putih. Minyak zaitun.

Kalau orang berjalan 10 km, 15 km, itu biasa orang zaman dulu jalan. Orang jalan masuk ke
rumah kita harus disiapkan dua hal. Yang pertama, air untuk basuh kaki. Yang kedua, minyak
zaitun. Minyak zaitun ini, karena sudah berjalan 10 km, betis kan jadi pegel, paha jadi pegel,
itu digosokkan oleh tamu itu karena itu disediakan oleh yang punya rumah. Digosokkan
kepada betis. Dan hanya dalam beberapa menit saja kelelahan itu hilang.
Jadi, malam ini adalah bayangan istirahat. Nah, Yesus tahu beristirahat. Dan Dia beristirahat,
ditulis, di gunung. Gunungnya disebut Zaitun. Bukit Zaitun. Dia beristirahat di gunung. Bukan
berarti saudara kalau istirahat musti naik ke Puncak. Tidak. Ini gambaran. Seperti tadi siang
adalah gambaran kesempatan, malam adalah gambaran kita istirahat. Tetapi istirahatnya
Tuhan justru di gunung, di tempat yang tinggi yang namanya Zaitun. Air selalu bicara firman
Allah. Minyak selalu bicara Roh Kudus. Kalau kita sudah bekerja, kesempatan yang Tuhan
berikan kepada kita, kita pakai.

Tahu nggak saudara bahwa kesempatan dari Tuhan untuk saudara dan untuk saya itu sama?
Satu hari dua puluh empat jam, satu jam enam puluh menit, satu menit enam puluh detik.
Semua kesempatannya kita sama. Tetapi yang menggunakan kesempatan itu lain-lain.
Seperti firman Allah katakan, Rasul Paulus tadi katakan, selama masih ada waktu, masih ada
kesempatan, kita pakai. Tuhan tahu bahwa itu membuat kita lelah. Itu sebabnya Dia berikan
satu cara ... kita harus naik ke gunung, ke tempat yang tinggi. Di sana gunung itu namanya
Zaitun. Ini adalah air, firman Allah. Kalau saudara sudah berjalan cukup lelah, cape, ... kaki
saudara perlu dibasuh oleh firman Allah. Perjalanan hidup kita perlu dibasuh.

Dulu ada lagu begini Saya ingin bertemu dengan Yesus .. Saya ingin memandang wajah-Nya
.. Saya cape berjalan .. Dalam dunia yang fana .. Saya ingin bertemu dengan Dia. Waktu itu
saya masih kaum muda, nggak masuk lagu ini. Sekarang setelah saya melewati usia 60
tahun, perjalanan saya sudah 3X20 tahun. Dua puluh tahun pertama, Tuhan panggil saya di
ladang Tuhan. Dua puluh tahun kedua, Tuhan mulai memakai saya menginjil. Sampai dua
puluh tahun ketiga. Pertanyaan saya, apakah Tuhan izinkan saya sampai dua puluh tahun
keempat? Apakah hanya setengah dari dua puluh tahun itu? Apa hanya seperempat? Tetapi
kalau ditanya kepada jiwa saya sekarang ini, saya sudah cape. Kalau saudara tanya jiwa
saudara dengan jujur, jiwa saudara akan bicara, kita lelah. Mari kita dengar kesaksian dari
Rasul Paulus. II Korintus

5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar -
Maksudnya tubuh kita -, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita,
suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. - Perhatikan
ayat ke-2 -
5:2 Selama kita di dalam kemah ini - Maksudnya badan -, kita mengeluh - Nggak pendeta,
nggak jemaat, nggak rasul, nggak nabi, mengeluh -, karena kita rindu mengenakan tempat
kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh - Kenapa mengeluh? - oleh
beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan
yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah - Elohim lah - yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang
mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi
kita.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama
kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada
Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di
luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya
ini, baik ataupun jahat.

Dua kali disebut kata 'mengeluh.' Dua kali juga disebut kata 'tabah.' Saya tanya saudara,
saudara bisa aminkan jiwa kita sebetulnya mengeluh? Mengeluhnya itu gini, kata rasul
Paulus: Nggak usah mati lagi Tuhan, saya nggak usah mati. Nggak usah ngalamin mati,
langsung saja ganti tubuh ini dengan tubuh kebangkitan. Itu maksudnya. Karena beratnya
tekanan itu. Tapi di dalam Kristus, kami senantiasa tabah. Kalau tidak ada tekanan, tidak
perlu tabah. Kalau tidak ada desakan, kalau tidak ada yang menjepit kita, nggak usah kita
mengeluh, tidak usah juga kita tabah.

Tetapi jiwa ini tidak bisa dibohongin. Memang selama kita masih hidup di dalam dunia ini,
kita mengeluh oleh karena beratnya tekanan. Tekanan rumah tangga, tekanan keluarga,
tekanan dari luar, tekanan suasana, tekanan situasi dan kondisi. Berapa banyak macam
tekanan menekan kita dari segala arah. Tapi Paulus itu nggak suka pake angin sorga, janji-
janji; dia kenyataan saja. Tabahlah. Tabah, saudara. Saudara mau tabah? Kalau kita tabah,
Tuhan pasti memberkati kita. Jangan hidup dengan penglihatan, ayatnya yang ke-7, sebab
hidup kami ini adalah hidup karena percaya, karena iman, bukan karena melihat.

Kalau saudara lihat, baca koran, tegang. Lihat televisi, stress. Dengar selebritis-selebritis
tambah kacau kita, bingung. Tapi kita harus berjalan dengan iman. Walaupun tekanan berat
tapi kita berjalan dengan iman. Coba ikuti kata-kata saya: Hanya iman yang membuat saya
mengatasi persoalan. Haleluyah? Hanya iman.

Iman datang dari firman Allah. Kesegaran orang yang jalan 10 km untuk segar kembali,
dibasuh dulu sama firman, dibasuh dulu sama air. Baru Roh Kudus sebagai minyak zaitun.
Menyembuhkan segala hal yang tidak enak, disejukkan. Roh Kudus bukan main-main, Dia
obat di atas segala obat, jamu di atas segala jamu. Ini Roh Kudus.

Kembali kepada Lukas. Sekarang kita mengerti kenapa Yesus pada malam hari keluar
bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun. Karena Dia sedang - sebagai manusia,
menerima kembali kekuatan. Karena kalau baterei itu habis, Dia sudah bekerja waktu siang,
sorenya baterei musti dicharge lagi, yaitu dengan naik ke gunung, bertemu dengan Bapa,
dicharge lagi.

Yang ketiga, ayat 38,

21:38 Dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk
mendengarkan Dia.

Kalau kata pagi-pagi kurang tepat. Kalau bahasa Inggris, early in the morning. Antara jam
enam, setengah tujuh. Ketika orang justru mau kerja, itu jam enam itu orang mau kerja, mau
sekolah itu jam enam-setengah tujuh. Mereka bisa berbelok justru ke sinagoga untuk
mendengarkan Dia, mendengarkan firman Tuhan. Pagi-pagi semua orang banyak datang
kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia. Dengar peribahasa ini: Hanya
orang yang menemukan air firman Allah dan minyak zaitun Roh Kudus yang bisa
memberitakan hal-hal yang menarik bagi banyak orang. Sehingga orang banyak itu tidak
ingat pekerjaannya, bisnisnya ... tetapi justru datang ke Bait Allah hanya untuk mendengar
firman Allah. Markus

8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka
tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka
mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan,
sebab ada yang datang dari jauh."

Bayangkan tiga hari tidak makan. Tiga hari. Mereka cuma bawa makanan bekal saja dari
rumah. Tidak ingat kerja, tidak ingat menanam, tidak ingat ke laut. Tiga hari mereka ikut
Tuhan Yesus. Ayat 2, Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah
tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak punyai makanan. Apa kata Matius 6:33?
Cari dulu Kerajaan Allah, maka segala sesuatu akan ditambahkan kepadamu. Ada haleluyah?
Ini dibuktikan oleh Tuhan Yesus. Bukan satu jemaat, bukan satu orang, bukan satu keluarga.
Banyak orang. Mereka lupa toko, mereka lupa perusahaan, mereka lupa pekerjaan, mereka
lupa pertanian. Mereka hanya dengar firman Allah.

Tetapi saya mau kasih tahu: Firman Allah tidak akan mengecewakan saudara. Dan apa yang
terjadi? Saudara sudah tahu. Hanya mujizat bagi mereka. Tujuh ketul roti dengan beberapa
ekor ikan. Ayat 5,

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh
roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-
murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia
menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-
potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

Amin, saudara? Jangan takut kekurangan. Saudara duduk di gereja ini Tuhan hitung. Jangan
takut kekurangan. Saudara pasti kenyang. Siapa yang berlapar, berhaus akan kebenaran, dia
akan dikenyangkan. Mazmur

81:11 Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah
mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.

Amin? Terserah saudara. Mulut itu bicara iman. Kalau mulut saudara, saudara buka seperti
lobang celengan, nggak gede ... ya Tuhan kasih juga receh. Sebab yang besar-besar, mau
dikasih emas, nggak masuk ... lobang celengan mulutnya. Buka lebar-lebar. Pakai iman yang
besar. Kalau saudara yakin saudara sembuh, saudara akan sembuh. Saudara yakin saudara
mampu, saudara mampu. Saudara yakin saudara bisa, saudara bisa. Buka lebar-lebar. Dan
Tuhan janji, Aku akan mengisinya, memenuhinya. Ada haleluyah saudara?

Ini pengajaran. Kalau pengajaran tidak akan berubah. Diajar di mana, siapa yang diajar
sama. Nah sekarang kita tanya, yang Tuhan kasih itu apa? Apa sampah? Apa makanan basi?
Sampai Dia berani orang yang buka mulut dikasih penuh. Coba kita lihat ayat 17,

81:17 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari
gunung batu Aku akan mengenyangkannya."

Saya selalu makan kalau pagi havermut. Havermut itu datang dari gandum. Campur dengan
madu, asal ada enak manislah. Dikatakan di sana, gandum yang terbaik dan dengan madu
dari gunung. Jadi saudara, nggak heran kenapa Yesus malam naik ke gunung, sebab di sana
ada madu dari gunung batu. Bukan madu yang hanya di atas pohon tapi di atas batu
gunung. Kalau orang naik ke gunung, susah, berat, engap. Tapi ketika kita menemukan madu
di atas gunung yang terbaik, saudara lupa kesusahan saudara.

Apa selama ini Tuhan Yesus menjadi gandum yang terbaik? Apa selama ini Yesus menjadi
madu yang dari gunung buat saudara? Apa saudara kebaktian hanya ikut-ikutan? Atau
saudara berbakti: Tuhan, saya ingin menikmati madu yang dari gunung. Mazmur

147:14 Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau


dengan gandum yang terbaik.

Bisa bilang haleluyah? Saya salin dalam bahasa Inggris, Dia membuat damai di dalam
daerahmu dan memenuhi kamu dengan gandum yang terbaik. Bukan cuma dikenyangkan
dengan gandum yang terbaik tapi Tuhan mengawali daerah saudara dengan damai. Tanah
saudara, daerah saudara itu dikelilingi dengan damai. Saudara musti percaya, rumah
saudara dikelilingi oleh Tuhan dengan damai. Saudara musti percaya keluarga saudara,
pabrik saudara dikelilingi oleh Tuhan dengan damai.

Kalau saudara tinggal di Cianjur, saudara harus percaya juga Tuhan melindungi kota Cianjur
dan dijaganya dengan damai. Tetapi soal kasih makan nggak sembarangan; Dia kasih makan
kepada saudara gandum yang terbaik. Kembali kepada Lukas

21:38, dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya.

Pagi menjadi gambaran sesuatu yang baru. Nggak akan ada malam, nggak ada siang kalau
tidak ada pagi. Jadi pagi itu selalu gambaran awal yang baru. Apakah saudara mengawali
pekerjaan saudara, mengawali rencana saudara dengan mendengarkan Firman? Dengan
membaca Firman? Sebab orang-orang ini datang ke Bait Allah untuk mendengarkan Dia.
Kata 'mendengarkan' di dalam bahasa Yunani dipakai kata akouo. Akouo itu mendengar dan
simpan di dalam hati. Kebanyakan kita seringkali dengar tapi kita keluar gereja udah lupa.
Akouo adalah mendengar dan simpan dalam hati.

Maka ayat 38, pagi-pagi, awal dari segala sesuatu, semua orang banyak - senang saya
membaca semua orang banyak - datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk
mendengarkan Dia. Dan kata mendengar di situ datang dari kata akouo. Mereka tidak
dengar begitu saja. Mereka dengar dan simpan di dalam hati. Untuk bikin Yesus tinggal
dalam hati kita selama-lamanya, kita musti simpan Firman Allah. Dengar dan simpan di
dalam hati. Mazmur

119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Your Word ... perkataan-Mu, adalah lampu bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Saudara
ingin jalan saudara terang? Saudara ingin kaki saudara tidak terantuk? Firman Allah obatnya.
Mari kita berdiri.

-- o --

Rabu, 24 September 2008

PASKAH

Lukas

22:1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat.
22:2 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat
membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.
22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas
murid itu.
22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah
dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
22:5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
22:6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.

Saudara-saudara, dalam yang ayat ke-1 disebut Hari Raya Roti Tidak Beragi, yang disebut
Paskah, sudah dekat. Hari Raya roti yang tidak beragi itu hari raya ketiga dari paskah. Jadi
sebetulnya hari raya Israel itu ada tujuh. Pertama, Paskah. Paskah ini terdiri dari tiga hari
raya dan ini Hari Raya Roti Tidak Beragi. Yang kedua, hari Pentakosta, berdiri sendiri. Dan
hari raya yang ketiga ini, Hari Raya Pondok Daun-daunan, terdiri dari tiga juga.

Jadi saudara lihat di sini nampak Hari Raya Roti Tidak Beragi yang disebut Paskah. Jadi
Paskah itu ada dalam tiga bagian. Sama dengan Allah kita, ada tiga bagian: Allah Bapa, Putra,
Roh Kudus. Demikian juga paskah ada dalam tiga bagian. Hari raya pertama, Hari raya
kedua, Hari raya ketiga. Yang penting kita tidak lihat itu, tetapi kita lihat bahwa hari paskah
disebut sudah dekat.

Paskah di dalam bahasa Ibrani dipakai kata pesakh, yang artinya melewati. Jadi kalau ini
umpamanya rumah saudara, dia melewati. Inilah yang disebut paskah. Apa yang melewati?
Malaikat kematian, malaikat el-maut. Malaikat kematian melewati saudara; dia tidak masuk
di rumah saudara, tapi dia lewati rumah saudara. Untuk mengerti itu kita harus ingat
kembali, yang pertama dalam kitab Keluaran
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir,
dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan,
yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
12:30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang
Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak
kematian.
12:31 Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah
dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah
kepada TUHAN, seperti katamu itu.

Tetapi kalau kita membaca ayat sebelumnya. Keluaran

12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari
anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan
Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal:
Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu - Dari sanalah kata
pesakh itu, kata melewati. Aku akan lewat dari pada kamu -. Jadi tidak akan ada tulah
kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
12:14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari
raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk
selamanya.

Kembali kepada Lukas 22. Kita sekarang mengetahui, pada waktu Keluaran 12 itu,
diharuskan orang memotong satu anak domba. Anak domba yang pertama yang dikurung,
satu tahun umurnya, tidak boleh cacat. Darahnya harus dipercik ke tiga tempat, ambang
pintu dan jenang pintu. Setiap rumah yang malaikat Tuhan lihat ada tanda darah dari domba
tadi, dia lewat, dia pesakh. Kalau saudara lihat ini adalah segi tiga. Sedangkan waktu Yesus
disalib, Dia dipaku di tiga tempat. Tangan dua, kaki. Jadilah segi tiga.

Itu sebabnya Anak Domba Allah darah-Nya tercurah bagi kita supaya kita tidak kena
hukuman kematian. Barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh
hidup yang kekal. Saudara harus bersorak gembira, karena saudara harus mati tetapi di
dalam Yesus kita diselamatkan oleh karena darah Anak Domba itu. Amin?

Dulu saya pikir-pikir, agama apa yang paling benar? Saya anak pendeta. Saya tanya-tanya
kepada ajengan, bagaimana itu islam. Saya tanya-tanya bagaimana hindu. Saya tanya
bagaimana budha. Semuanya hampir mirip-mirip. Tapi guru saya bilang begini: Agama yang
tanpa penumpahan darah, itu agama yang tidak disukai oleh Tuhan. Kita buka kitab Kejadian

4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah
perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat
seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing
domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil
tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
Kita lihat di sini bahwa Kain mempunyai kerinduan untuk mempersembahkan hasil dari
tanahnya. Kain memiliki keinginan. Di dalam bahasa Inggris, semua ada prosesnya. Setelah
proses ada hasil dari tanah itu, Kain ingin memberi persembahan kepada Tuhan. Di hatinya
Kain, betul. Tetapi ayat ke-4,

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan - Bahasa Inggris, respect -
Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi
sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

Kain hatinya baik, mau mempersembahkan korban kepada Tuhan. Semua agama di dunia
mengajarkan hal yang baik. Tidak ada agama yang mengajarkan membunuh; semua
mengajarkan hal yang baik. Tetapi Habel mempersembahkan lemak domba. Nggak mungkin
dia bisa mempersembahkan lemak domba kalau tidak disembelih dulu itu domba. Maka ada
tanda darah. Apa kata firman Allah? Tuhan respect kepada persembahan dari Habel.

Agama di dunia banyak, hampir seratus lebih. Macam-macam. Semuanya berbuat baik.
Semuanya punya hati ingin berbakti kepada Tuhan, ingin memberi kepada Tuhan. Tetapi
saya yakin, yang diindahkan Tuhan adalah yang ada tanda darah, domba yang disembelih.
Ketika Yohanes Pembaptis, ... Yohanes

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah - Dia tidak sebut: Lihatlah Yesus. Tetapi - Anak domba Allah, yang menghapus dosa
dunia.

1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Kalau orang Israel mendengar istilah Anak Domba, mereka ngerti, yaitu anak domba yang
dikorbankan pada waktu Keluaran 12, hari Paskah. Dan ketika hari paskah itu, paskah yang
pertama anak domba disembelih, darahnya ditaruh di jenang pintu itu. Maka malaikat el-
maut pesakh atau melewati.

Semua kita manusia selalu ingin menyembah sesuatu. Di dalam hati kita manusia ada satu
kamar yang tidak bisa diisi oleh uang, oleh pangkat, kedudukan, pekerjaan, titel; dia hanya
bisa diisi oleh kekekalan, oleh Tuhan. Dan orang bikin agama. Ada yang menyembah batu.
Ada yang menyembah pohon beringin. Ada yang menyembah Gunung Kawi. Ada yang
menyembah sapi seperti di India. Satu menganggap yang lain salah; orang islam
menganggap Ahmadiyah salah, dan sebagainya.

Tapi mari kita pegang ini: Sesuatu yang dilandasi darah pasti ada pengampunan. Ibrani 9.
Dalam Ibrani pasal 9, di sana Rasul Paulus bercerita tentang korban ini. Ibrani

9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan
datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan
dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan
dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa
darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda
menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-
Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati
nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah
yang hidup.
9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang
telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk
menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat
wasiat itu.
9:17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak
berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.
9:18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. - Itu
Perjanjian Lama -
9:19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh
umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah
dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
9:20 sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu."
9:21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan
darah.
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Bisa bilang amin haleluyah? Maka sejak itu saya yakin bahwa saya tidak salah mengikut
Yesus. Karena tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan. Dua ribu tahun yang lalu
- menurut sejarah Italia, menurut sejarah dunia -, ada seorang yang bernama Yesus disalib.
Banyak orang mau menghilangkan fakta ini, yaitu fakta Yesus disalib. Fakta. Yesus disalib,
mati dan bangkit itu fakta, bukan dongeng. Sejarah Italia baca ini. Pada tahun sekian, ada
yang bernama Yesus disalibkan pada zaman Pontius Pilatus. Dalam I Korintus

15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku
beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang
telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab
Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga,
sesuai dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti
kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Yang lihat Yesus bangkit itu bukan satu dua orang. Lebih dari lima ratus. Berarti itu fakta.
Fakta sejarah. Saudara bisa bayangkan sekarang ya. Yang nyalibkan Yesus itu dulu orang
Italia, tentara Roma. Pontius Pilatus itu orang Roma, tentara Roma. Herodes itu orang
Romawi, karena waktu itu Israel dijajah. Yang mencambuki Yesus itu mereka. Mereka yang
mencambuki sampai daging Yesus terkelupas, itu mereka. Tapi yang heran sekarang, 99.9%
penduduk Italia katolik, percaya kepada Yesus. Walaupun ada beda sedikit, dia percaya
kepada Maria.

Tetapi saudaraku, asalnya membunuh Yesus tapi sekarang malah percaya kepada Yesus.
Tiga per empat penduduk dunia kristen. Belum katolik. Hanya kristen saja tiga per empat
penduduk dunia. Kita adanya di Indonesia sih, minoritas. Coba kita ke Singapura, besar di
sana. Coba kita ke Amerika, mayoritas. Partai Kristen Demokrat bisa menentukan siapa yang
jadi presiden. Coba kita ke Inggris, coba kita ke Eropa, coba kita ke Rusia. Walaupun ada
komunis tetapi tidak bisa membunuh. Coba sekarang ke Tiongkok. Sejarah gereja
menyatakan, kemajuan orang kristen di Tiongkok sekarang luar biasa.

Dalam sepuluh tahun, orang kristen dari sepuluh juta menjadi enam puluh juta. Ada
haleluyah? Coba di Indonesia. Kita bertahun-tahun kita di sini, susah untuk naik sejuta saja.
Susah. Tapi di Tiongkok, saudara, ditekan, mereka maju; dari sepuluh juta menjadi enam
puluh juta. Mereka berani mengundang Billy Graham. Billy Graham sudah khotbah di
Tiongkok. Tapi Billy Graham tidak boleh khotbah di Indonesia. Ditolak sama orang islam.
Itulah keadaan kita sekarang. Tapi saya harus yakin, saudara harus yakin, bahwa kita ada di
jalan yang benar. Amin, saudara?

Mari kita kembali kepada Lukas 22 dan kita membaca ayat ke-2, Imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka
takut kepada orang banyak.

Di sini kita melihat satu keanehan, satu ironi. Satu ironi yang kita harus ambil pelajaran. Di
situ ditulis, imam-imam dan ahli-ahli Taurat. Kata ahli Taurat di sana, namanya saja ahli.
Kalau ahli, tidak ada yang tersembunyi. Mereka tahu. Kita mau melihat beberapa ahli
Taurat. Ahli Taurat itu tahu tentang Taurat. Yang pertama, kita buka Matius

2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu
dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada
tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara
mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin,
yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Jadi ahli Taurat itu tahu, siapa Yesus itu tahu. Tapi dalam Lukas 22, mereka cari jalan untuk
membunuh Yesus. Yang kedua, kita lihat Yesaya

9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
9:6 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam
akan melakukan hal ini.

Berarti dia tahu sebab ahli Taurat baca kitab Nabi Yesaya. Dia tahu akan ada seorang anak
yang lahir. Dia tahu; siapakah Yesus itu mustinya dia tahu. Mari kita melihat Matius 23.
Dalam Matius 23, apa pekerjaan dari ahli Taurat ini yang dinilai oleh Tuhan Yesus. Matius

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan
kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. - Ayat 25 -
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah
dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. - Ayat 27 -
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya
memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan
pelbagai jenis kotoran. - Ayat 29 -
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang
saleh

Empat kali Tuhan Yesus berkata, celakalah hai kamu ahli Taurat dan orang Farisi, celakalah
hai kamu ahli Taurat dan orang Farisi. Apakah mungkin gara-gara Yesus ngomong begini,
mereka mau bunuh Yesus? Yesus nggak salah. Karena kebencian dari imam-imam kepala
dan ahli Taurat mencari jalan bagaimana mereka dapat membunuh Yesus.

Saya mau tanya sama saudara, seorang ahli Taurat ada hubungan dengan membunuh apa
tidak? Tidak boleh. Ahli Taurat itu hanya membuka kitab. Semestinya dia seperti orang
Majus: Yesus akan lahir, aku sudah lihat bintangnya di timur. Mereka datang untuk
menyembah. Mustinya begitu.

Tapi ahli Taurat di depan Herodes, wah Dia lahir di Betleham ... tapi dia nggak mau nyembah
Yesus. Malah Lukas 22:2, mau membunuh Yesus. Yang aneh lagi, ironi lagi, dia takut, mereka
takut kepada orang banyak. Ada ayat di dalam Amsal: Takut kepada orang adalah satu jerat.
Yesus, dia nggak takut. Yesus yang berkuasa, Anak Allah yang hidup, Pencipta langit dan
bumi ... dia nggak takut. Tapi manusia, dia takut. Banyak kali kita seperti itu. Tuhan, kita
nggak takut. Manusia, kita takut. Padahal ahli Taurat, orang Farisi yang tahu Alkitab.

Nah, keanehan ini, ironisnya ini, selalu berulang. Kan ada peribahasa, sejarah selalu
berulang. Pengkhianatan selalu berulang. Bukan hanya Yudas. Ada juga satu pengkhianatan
Brutus terhadap Yulius Caesar. Paling dipercaya. Mengkhianat. Selalu berulang. Apalagi
cerita sejarah Tiongkok. Kaisar-kaisar dikhianati oleh orang yang dipercaya. Kaisar di
Tiongkok nggak ada yang lebih umurnya dari lima puluh tahun. Nggak ada. Semuanya lima
puluh tahun ke bawah. Meninggal, meninggal, meninggal, meninggal. Intrik-intriknya itu
ngeri, saudara. Sejarah selalu berulang.

Jadi kalau saudara mengalami hal yang seperti itu, ingat, Yesus pun mengalami. Kalau
saudara dikhianati orang, Yesus pun mengalami. Bahkan di dalam Mazmur ada ayat: Orang
yang makan sehidangan dengan aku, dia yang mengkhianati aku. Sebagai ayat terakhir,
Yohanes

13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang
dimaksudkan-Nya.
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang
dimaksudkan-Nya!"
13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan,
siapakah itu?"
13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku
mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan
memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Hati-hati perjamuan kudus. Kalau kita main-main dengan perjamuan kudus, kita anggap dia
roti biasa, kita anggap dia anggur biasa, saudara ambil itu, ... saudara bisa kerasukan. Tapi
kalau kita mengambil perjamuan kudus dengan hati yang bersih, hati yang rendah, yang
tahu bahwa kita nggak bisa hidup tanpa Tuhan, kita hidup hanya oleh kemurahan-Nya saja,
perjamuan kudus itu mendatangkan berkat yang sangat besar.

Sekian renungan firman Allah.

-- o --

Rabu, 08 Oktober 2008

BENDAHARA

Haleluyah. Selamat sore, selamat berbakti lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita buka
Injil Lukas
22:1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat.
22:2 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat
membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.
22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas
murid itu.
22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah
dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
22:5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
22:6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.

Ini adalah ironi dari Injil. Saya katakan ironi karena justru murid yang paling dipercaya untuk
memegang uang, yaitu Yudas. Murid Yesus ada berapa, saudara? Ada 70 murid. Tapi ada 12
yang disebut rasul tapi juga disebut murid. Dari 12 murid itu paling pintar itu Yudas. Nah,
Yudas ini lulusan fakultas ekonomi - kalau disamakan sekarang - dari universitas di
Yerusalem; dia ahli ekonomi. Itu sebabnya Tuhan Yesus percayakan dia pegang uang. Uang
kalau di tangan ahli ekonomi, dia bisa bertambah. Kalau bukan ahlinya ekonomi, ada 2 hal,
uang itu tetap aja segitu-gitu juga; dia mah cuma pegang uang. Dia mah tidak ada pikiran
untuk bagaimana ini menambah kas Yesus itu, nggak ada. Dan yang jelek, orang ini
memegang uang justru mengambil mencuri uang yang dipercayakan kepadanya.

Jadi ada 3 kemungkinan: yang pandai, punya uang dipercaya pegang uang, dia pikir
bagaimana caranya menambah ini. Saya kasih ilustrasi. Di Majelis Daerah ada kita bangun
panitia pembelian tanah untuk membeli tanah seharga mungkin hampir 10 milyar di daerah
Bandung. Saya pilih pengusaha-pengusaha, 10 orang. Pada waktu mereka rapat pertama,
laporan mereka: Kita sudah dapat 1 milyar. Kaget saya. Di mana itu 1 milyar? Kita semua ini
masing-masing menyumbang 100 juta. Satu ketuanya itu dia punya pikiran itu panjang
sekali. Kita bikin malam dana. Kita undang orang-orang. Orang boleh bersaksi nggak usah
dengar khotbah. Tapi dana sudah masuk. Itu seorang ahli ekonomi.

Maka Yesus tidak salah memberikan uang sama Yudas karena Yudas ini sarjana ekonomi.
Ahli ekonom. Lain sama Petrus. Petrus ini cuma tukang tangkap ikan di Maleber. Dia ngitung
ikan pintar tapi ngitung uang nggak bisa. Pegang ikan pintar. Biar licin bagaimana dipegang
sama Petrus, ikan itu tidak lari. Maka Tuhan tidak percayakan sama Petrus, Tuhan
percayakan sama Yudas. Sebab arti nama Yudas itu terpuji. Baik. Iskariot saya cari arti
namanya tidak ada. Namanya itu terpuji. Ini jangan nyalahin Yesus ini. Yesus tahu orang ini
mempunyai kapasitas untuk berbuat baik untuk memegang uang dari Yesus punya
keuangan. Lukas

8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau
berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh
roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Jadi tidak ada lelaki yang menyumbang, perempuan semua. Perempuan-perempuan ini dari
perempuan yang rendah Maria Magdalena yang kerasukan setan sampai perempuan yang
menengah, Susana, sampai perempuan yang paling tinggi isterinya Khuza, Yohana, itu
mengumpulkan kekayaan. Nah, ini harta musti ada yang pegang. Yang pegang ini Yudas.
Harta loh ... kekayaan. Bukan uang. Kekayaan mereka bawa untuk penginjilan Yesus. Nah,
inilah harus ada yang pegang. Nah, Yesus percayakan sama Yudas.

Jadi ada 3 macam bendahara. Satu, bendahara yang aktif, dia dipercayakan dia selalu mikir
bagaimana apa bisa bikin bazar, apa bisa bikin buku jual kepada jemaat, ... dia pikirannya itu
hidup. Yang kedua, yang monoton, pegang duit saja. Masuk berapa keluar berapa, begitu
saja. Dan yang jelek ini seperti Yudas, dia suka ngambil dari uang yang seharusnya dia jaga,
dia suka ngambil. Yohanes

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan
kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.

Tuhan nggak salah pilih Yudas karena dia ahli ekonom, karena dia punya pikiran 300 dinar ini
kalau disumbangkan sama orang miskin, banyak orang miskin bisa tertolong. Pikirannya
ekonom kan. Tetapi firman Allah bilang, dia ngomong begitu bukan karena dia
memperhatikan orang miskin tetapi karena dia seorang pencuri. Kalau 300 dinar itu tidak
dikasih untuk beli minyak untuk buat kaki Yesus, dia pegang itu 300 dinar. Nah, kalau dia
pegang 300 dinar itu, dia bisa mencuri. Seringkali kita seperti Yudas. Kita buka I
Korintus

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai.

Kita disebut orang - ayat 1 - sebagai hamba Kristus yang kepadanya dipercayakan rahasia
Allah. Kalau dalam bahasa Inggris, jadi bendahara-bendahara dari firman Allah. Apa firman
Allah yang saudara sudah dengar, saudara pelihara saudara jaga di dalam hati kita? Sebagai
bendahara, kita kumpulkan firman Allah di dalam hati kita.

Nah, kita kebaktian ini seperti kaya ngumpulkan air, stok di dalam hati kita sebagai
bendahara. Kalau kapan-kapan - kita tidak minta - kapan-kapan terjadi keributan, gereja
tidak boleh ada, gereja ditutup - ini sudah banyak, ketika tidak bisa lagi kita kebaktian. Aduh,
kalau kita bandingkan dengan orang kristen di Cina, ini Alkitab itu digunting ayat per ayat itu
digunting dipotong-potong lalu digulung. Nah, waktu kerja ketemu ditukar, besok ketemu
ditukar lagi. Maka tidak heran dalam 10 tahun orang kristen di Tiongkok dari 10 juta, 10
tahun jadi 60 juta. Kenapa? Karena reservoirnya sudah penuh. Nggak ada gereja nggak ada
pendeta tapi ada Alkitab, dia isi dengan firman Allah.
Maka cerita Yudas ini sangat dalam, bisa ke sana bisa ke bawah. Bukan cerita hanya tentang
uang. Bisa korupsi waktu. Pegawai negeri seharusnya sudah kerja pakai alasan baru lebaran.
Datang jam 11 pulang jam 2. Dia kira itu sudah lumrah Tuhan akan mengerti; dia sudah
korup waktu, tidak bisa dipercayai. Kembali kepada Lukas

22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas
murid itu.

Kalau orang kristen dia buka pintu kepada setan, setan masuk. Kalau kita tutup pintu, setan
tidak bisa masuk; kita dilindungi dijaga oleh Tuhan. Tapi kalau kita sendiri yang buka pintu
pagar, buka pintu rumah kita, setan silahkan masuk, masuk dia. Kalau dia masuk, dia atur
kita. Seperti pencuri mobil dia bawa mobil kemana dia mau. Paulus pernah menasehati
sidang jemaat di Efesus. Efesus

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Siapa yang dicobai oleh setan tapi menang terus dalam Injil? Tiga kali dicobai tapi Dia
menang? Yesus. Kita lihat sekarang bagaimana menangnya. Kembali kepada Lukas 4. Ini
percobaan yang pertama.

4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi
roti."
4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."

4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Menang lagi. Yang ketiga,


4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk
kepada batu."
4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan,
Allahmu!"

Menang lagi. Tapi perhatikan ayat 13.

4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan
menunggu waktu yang baik.

Menunggu apa? Kesempatan. Itu Iblis. Maka Paulus berkata, jangan kasih kesempatan
kepada Iblis. Nggak mungkin anak kita kena narkoba, nggak mungkin kecuali dia buka
kesempatan kepada narkoba. Kaya umur anak pendeta, umur 40 tahun kena narkoba. Dia
sudah dilepaskan, terlepas dari narkoba. Tetapi saudara musti tahu kalau orang untuk
terlepas dari narkoba biayanya 100 juta. Untuk memisahkan dia dari narkoba itu 100 juta
biayanya. Dan ketika dia sembuh, ketika dia tidak lagi kena narkoba, dia ada pada keadaan
yang sangat berbahaya. Karena kalau dia berkumpul lagi sama teman-temannya yang sudah
narkoba, dosis yang biasa dia pake, nggak cukup lagi. Maka ada istilah OD, over dosis. Dia
OD, langsung pingsan. Bawa ke rumah sakit. Saya doakan melalui telepon tapi dia
meninggal. 40 tahun. Dengan bakat musik yang pintar. Anak pendeta. Itu kita karena buka
kesempatan kepada Iblis.

Maka saudara, tutup pintu kepada Iblis, bisa bilang amin? Saudara, kita suka terbalik, kita
nutup pintu sama Yesus. Coba kita buka Wahyu

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan
bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Kenapa Yesus musti mengetok? Pertanyaan saya. Karena pintunya tertutup.

3:20 ...; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan
masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.

Nah, kita seringkali menutup pintu kepada Yesus, dibiarkan Yesus ketuk pintu. Ayo baptis,
kata Yesus, Dia ketuk pintu. Sudah terima Tuhan belum? Kita acuh saja. Cuek saja sama
Yesus. Ayo, firman Tuhan, ayo terima baptisan, ayo rajin ke gereja. Dia ketuk pintu, kita
acuh. Tapi begitu Iblis ketuk pintu, lalu kita dugem ... dunia jadi gempar dugem itu, dunia
gemerlap. Kenapa? Kita buka pintu kepada Iblis. Lukas

22:3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas
murid itu.
22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah
dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.

Mari kita umpamakan kita ada di dalam pengadilan. Kita dituduh membunuh seseorang.
Tetapi kita terangkan bahwa pada saat itu kita di dalam rumah, ada rampok datang, dia mau
bacok, kebetulan kita lagi potong apa, dia mau bacok, kita berkelit kita tusuk. Dia kena dia
mati. Membunuh kita. Tapi itu membunuh tidak direncanakan. Karena saudara
mempertahankan diri. Nah, itu bisa bebas dari hukuman. Yang berat, yang merencanakan.
Dia perhatikan orang ini jam berapa keluar dari rumah, kapan dia pulang. Pembunuh
bayaran dia tahu bagaimana kebiasaannya. Dia suka ada di mana. Kalau dia pakai mobil, dia
suka pilih jalan kemana, jam berapa di rumah itu agak sepi, itu dia rencanakan.

Ini Yudas, jauh-jauh hari merencanakan. Jauh-jauh hari dia memang mau jual Yesus.
Memang orang kalau mencuri selalu kurang. Nggak puas. Saudara tahu nggak Yesus dijual
30 keping perak, kalau uang kita sekarang 200 ribu. Masa Yesus dijual 200 ribu? Kita lihat
apa yang dikatakan oleh Yesus kepada Yudas dalam Yohanes

13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." - Bahasa Inggris,
apa yang engkau rencanakan -
13:28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa
maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.
13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia
membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang
miskin.
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Kalau kita di dalam kebencian, jangan ambil perjamuan kudus. Kalau kita dalam
permusuhan, jangan ambil perjamuan kudus. Sebab kalau saudara tetap ambil perjamuan
kudus, itu perjamuan kudus tidak mendatangkan berkat tetapi mendatangkan laknat. Yudas
ambil roti, makan, dalam perjamuan paskah. Begitu makan dia kerasukan setan. Loh,
seharusnya orang yang makan tubuh Yesus itu terpengaruh oleh Yesus. Berdoa menangis
sukacita damai sejahtera. Tetapi kenapa dia kerasukan setan makan perjamuan? Hatinya
rencananya jahat. Kalau rencana di dalam hati kita ada kejahatan ada dosa, jangan ambil
perjamuan kudus. Dari pada bahaya. Kenapa? Sebab Alkitab mengajar itu. Dalam I Korintus

11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan
kematian Tuhan sampai Ia datang.
11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan,
ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia
makan roti dan minum dari cawan itu.

Maksudnya menguji diri itu periksa dahulu hati kita apa kita benci seseorang, apa kita
dendam kepada seseorang. Sebab kalau kita lagi dendam kita makan perjamuan kudus, kita
tambah kemasukan setan, tambah dirasuk setan. Periksa dulu diri. Kalau kita ada kebencian,
aduh Tuhan ampuni saya, dalam nama Yesus saya mengampuni orang itu. Terima kasih
Tuhan, bersihkan hati saya, ... baru boleh ambil. Berikut,

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia
mendatangkan hukuman atas dirinya. - Tuh, perjamuan kudus mendatangkan hukuman.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang
meninggal. - Gara-gara makan perjamuan kudus bisa meninggal ... karena dia salah.
11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, - Bahasa Inggris, menghakimi diri kita,
menyalahkan diri kita, bukan menyalahkan orang lain. Menyalahkan diri kita, menghukum
diri kita. Tuhan, saya orang bersalah, minta ampun, bersihkan hati saya sebelum saya
terima tubuh dan darah kristus - hukuman tidak menimpa kita. - Bisa bilang amin?
11:32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan
dihukum bersama-sama dengan dunia.
11:33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah
olehmu seorang akan yang lain.
11:34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan
kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.

Kembali kepada Lukas. Iblis merasuk Yudas setelah Yudas menerima roti dari Tuhan. Maka
masuklah Iblis ke dalam Yudas, ini kita sudah tahu bahwa setelah dia menerima roti dari
Yesus.

22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala - Rencananya dia mulai kerjakan - dan
kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat
menyerahkan Yesus kepada mereka.
22:5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.

Aduh, saudara, janganlah membuat musuh Yesus gembira. Janganlah membuat orang yang
membenci Yesus gembira. Eh bermufakat lagi Yudas ini sepakat bermufakat untuk
memberikan sejumlah uang kepadanya.

22:6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk
menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.

Saudara, tadi saya bilang dia merencanakan. Tapi dia menunggu kesempatan, gerak-
geriknya sama seperti Iblis. Dan Iblis suka tunggu kesempatan. Maka di dalam Efesus tadi,
jangan beri kesempatan kepada Iblis. Iblis suka tunggu kesempatan. Sekarang Iblis masuk
sama Yudas. Eh Yudas bergerak seperti Iblis; dia cari kesempatan. Ketika dia dirasuk oleh
Roh Kudus, kita akan bergerak seperti Yesus, amin? Kita akan berkutat seperti Yesus, kita
akan penuh kasih bahkan pengampunan bahkan penuh pengertian. Tetapi kalau yang
merasukinya roh setan, kita cari kesempatan.

22:6 ... ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa
setahu orang banyak.

Jadi ia itu diam-diam membikin satu komplotan untuk menyerahkan.

Saya lebih baik jadi keledainya Tuhan dari pada jadi bujangnya dosa. Nggak apa jadi budak
asal budaknya Tuhan Yesus. Dari pada kita jadi raja, rajanya raja setan. Saudara cinta
kepada Yesus? Jangan jual Dia, jangan tinggalkan Yesus karena Yesus tidak pernah
tinggalkan kita Yesus tidak pernah tinggalkan .. Yesus tidak pernah tinggalkan .. Yesus tidak
pernah tinggalkan .. Tuhan Yesus sertaku.

Dia tidak pernah meninggalkan kita kecuali kita meninggalkan Yesus. Dia nggak bisa paksa.
Dia nggak bisa tarik, jangan dong. Tuhan nggak mau dicintai secara terpaksa. Saya beritahu
kepada saudara, Yesus kita bukan orang yang suka meninggalkan kita. Lukas

22:4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah
dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.

Ini kata menyerahkan nggak enak. Di dalam bahasa Inggris bukan menyerahkan,
mengkhianati. Betray. Jadi rencana pengkhianatan itu dia sudah jauh-jauh hari, dia sudah
punya rencana untuk mengkhianati.

Saudara, kita mau lihat sekarang rencananya Tuhan bagaimana. Kalau rencananya Yudas dia
mau mengkhianati Yesus, kita mau lihat rencananya Tuhan kepada kita bagaimana. Ini ayat
terakhir. Yeremia

29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan - Atau rencana - apa yang ada pada-
Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Itu rancangan Tuhan. Di pikiran Tuhan selalu setiap hari setiap pagi setiap siang setiap sore
setiap malam ketika saudara tidur tidak sadar apa-apa, Tuhan punya rancangan, Dia ingin
membahagiakan kita. Dijauhkan kiranya kita punya rancangan seperti Yudas yang suka
mengkhianati. Apa berhenti di situ? Tidak. Kita baca ayat 12,

29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, - Seperti saudara
malam hari ini datang kebaktian - maka Aku akan mendengarkan kamu;

Saudara boleh berdoa saudara pribadi. Tidak usah dipimpin satu bapa maju ke depan
berdoa. Tapi saudara sendiri bisa berdoa pribadi sebab pada waktu saudara berdoa minta
apapun saja, Dia mau mendengar. Itu yang ada dirancangkan Tuhan. Bahkan ayat
selanjutnya, ayat 13,

29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; - Ini Dia sebut sampai dua
kali saudara - apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan
memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari
segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku
akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. --

Tuhan beserta dengan saudara. Mari kita berdiri.

-- o --

Rabu, 15 Oktober 2008

SEMUA SUDAH DIPERSIAPKAN OLEH TUHAN

Kita akan meneruskan studi kita dari Injil Lukas

22:7 Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih
domba Paskah.
22:8 Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah
perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan."
22:9 Kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkannya?"
22:10 Jawab-Nya: "Apabila kamu masuk ke dalam kota, kamu akan bertemu dengan seorang
yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia ke dalam rumah yang dimasukinya,
22:11 dan katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru bertanya kepadamu: di manakah
ruangan tempat Aku bersama-sama dengan murid-murid-Ku akan makan Paskah?
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang
sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."
22:13 Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan
Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

Di dalam hari raya orang Israel itu ada tujuh hari raya. Dari tujuh hari raya ini diperas
menjadi tiga hari raya besar, yaitu: Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun-daun atau
Tabernakel. Dari hari raya paskah yang pertama itu terbagi lagi tiga. Dari tiga ini salah
satunya disebut Hari Raya Roti Tidak Beragi. Roti kalau nggak pakai ragi, dia berkembang
apa tidak? Tidak. Dan roti kalau tidak beragi kerasnya luar biasa dan disebut roti kesukaran.
Sebab gigitnya aja susah. Roti kesukaran.

Waktu kami di sekolah alkitab Beji, kita selalu membeli roti itu. Itu roti selalu keras kaya
batu. Kalau kita mau makan roti itu musti direndam dulu ke air gula manis, baru kita bisa
makan. Itu dijual, bahkan penjualnya jadi hamba Tuhan, sekolah alkitab juga. Kerasnya luar
biasa. Itu murid-murid kalau beli roti itu, minta roti tidak beragi. Yang jual roti sudah tahu ...
oh, ini dari sekolah alkitab, ya. Dikasihlah roti itu. Murah. Kenapa kita beli roti itu? Karena
makan satu aja bisa kenyang. Bisa kenyang sampai siang, sampai sore bisa kenyang.
Makanya kita suka makan itu. Kita buka I Korintus

5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh
adonan? - Jadi adonan itu dia bisa berkembang kalau dia ada ragi -
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu
memang tidak beragi - Kita adalah roti yang tidak beragi -. Sebab anak domba Paskah kita
juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan
kebenaran.

Sekarang saudara punya gambaran. Yang disebut pesta roti yang tidak beragi adalah - kalau
menurut Korintus tadi - roti tanpa ada ragi yang lama, yaitu ragi keburukan dan ragi
kajahatan.

Kata keburukan itu seperti iri hati, seperti dendam ... itu ragi. Sekarang kita kembali kepada
injil Lukas

22:7 Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih
domba Paskah.

Supaya saudara ngerti benar, kita musti lihat Keluaran 12 sekali lagi, bagaimana orang Israel
pertama kali merayakan paskah. Keluaran 12, kita membaca bagaimana orang Israel itu
harus makan domba, roti yang tidak beragi. Ayatnya yang ke-6-8,

12:6 Kamu harus mengurungnya - anak domba itu - sampai hari yang keempat belas bulan
ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang
pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus
makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.

Saya mau tanya sama saudara, kita hidup di daerah Sunda banyak makan lalaban. Daun
yang jadi obat, daun yang manis apa daun yang pahit? Yang pahit. Jadi paskah harus
dimakan dengan roti yang tidak beragi - tanpa kebusukan, tanpa kejahatan - dan dengan
sayur yang pahit. Itu akan menjadi obat.
Itu sebabnya pada waktu kita makan perjamuan Tuhan, saudara yang datang hari rabu tapi
tidak pernah datang hari minggu. Saya sedang pikir apakah sebulan sekali kebaktian hari
rabu ini harus ada perjamuan kudus juga. Kebaktian kaum muda juga, apa sebulan sekali
harus ada kebaktian perjamuan kudus dipimpin oleh ketua pengurusnya. Kebaktian kaum
ibu juga harus ada perjamuan kudus. Sebab ini penting sekali. Diingatkan kita, sebab dengan
ini kita bisa kuat. Karena harus makan dengan sayur pahit.

Apa akhirnya, akhir dari paskah ini? Mereka keluar dari Mesir. Mereka lepas dari
penjajahan. Mereka mendapatkan kelepasan dengan mujizat yang besar. Siapa di antara
saudara malam hari ini sedang menghadapi problema, persoalan seperti kita dijajah, seperti
kita diikat oleh persoalan ini? Ada persoalan rumah tangga, ada persoalan keluarga, ada
persoalan anak, ada persoalan orang tua, ada persoalan hutang-piutang, ada persoalan apa
... seperti kita dijajah?

Perhatikan pelajaran ini. Sebab akhirnya kita akan mendapatkan kebebasan melalui mujizat
Tuhan itu, haleluyah? Sebelum mujizat, orang Israel keluar dari Mesir lewat Laut Kolzom,
laut besar, sebelum mujizat itu, ada apa, saudara? Ada paskah dulu baru mujizat. Kita salah.
Nah, kita salah, kita maunya mujizat dulu baru saya mau terima Yesus, baru saya mau terima
korban Yesus, baru saya mau percaya Yesus. Salah. Terima dulu Yesus, alami dulu Yesus,
makan dulu roti tidak beragi, alami dulu hidup jauh dari kebusukan, jauh dari kejahatan,
alami dulu kemenangan, alami dulu kelepasan ... baru mujizat turun.

Dan kalau Tuhan bikin aturan tidak ada orang bisa merubah. Nggak ada pendeta, nggak ada
rasul, nggak ada nabi yang bisa boleh rubah. Nggak bisa. Kalau Tuhan bilang paskah dulu
baru mujizat, dia turun. Kalau Tuhan bilang, cari dulu Kerajaan Allah dengan segala
kebenarannya maka segala kebutuhanmu akan ditambahkan ... nurut. Jangan cari dulu
kebutuhan sehari-hari. Sebab Tuhan tidak akan berbuat apa-apa. Cari dulu Kerajaan Sorga.

Beberapa waktu yang lalu, kira-kira lima belas atau dua puluh tahun yang lalu, saya punya
teman di Singapura, namanya Alex. Dia toko arloji. Sekarang dari toko arloji kecil menjadi
sekarang toko yang besar, dimodalin oleh pemerintah. Uangnya uang rakyat, pajak dari
rakyat dijadikan toko arloji. Ada tiga toko arloji di Singapura yang dibiaya pemerintah. Pajak
itu dikembalikan kepada rakyat jadi modal. Jadi Singapura nggak pernah kekurangan modal.
Singapura tidak jatuh. Tidak. Malaysia pun nggak jatuh. Indonesia yang hancur sebab
manajemennya manajemen amburadul.

Apa yang terjadi? Dia sekarang sudah punya toko arloji. Satu kali saya lihat arloji, saya putar.
Kok ini tanggalnya nggak berubah-berubah? Saya putar-putar. Putarnya salah, ke belakang.
Begitu saya putar ke belakang, berubah. Saya nggak bisa dong minta supaya tanggalnya
berubah kalau saya putar ke kanan. Nggak bisa. Sudah dari pabriknya begitu. Putar harus ke
belakang, baru tanggal berubah.

Nah, demikian juga dengan firman Tuhan. Pabriknya dari surga sudah bilang: Paskah dulu,
alami Yesus dulu, alami dulu pengorbanan Yesus, baru mujizat, baru Tuhan tolong. Ini kita
mau Tuhan tolong dulu, kita bertobat nggak. Kita terima Yesus tidak. Dibaptis nggak mau.
Ikut Yesus nggak mau. Tapi saya mau mujizat Tuhan. Banyak orang mau dong ikut Yesus
kalau begitu. Mujizat saya terima, Yesusnya nggak mau.
Saya mau bilang sakit hati bukan sakit hati benci marah, bukan. Sakit hati kita secara rohani,
ya. Gereja kita dipakai ngadon kawin. Nggak di Jakarta, nggak di Cianjur. Sudah kawin, nggak
ada aja. Tuhan, tolong Tuhan. Tuhan, apa yang harus saya buat? Diam saja, Tuhan bilang.
Diam saja, jangan berbuat apa-apa. Kalau yang dari aslinya sudah bilang jangan bikin apa-
apa, ya sudah saya diam saja. Masa kita musti tarik rambutnya. Saya datangi rumahnya, hai
ingat kamu kawin teh sama saya. Ingat atuh ke gereja. Masa musti begitu?

Ada yang bersaksi di sini. Saya bernazar kepada Tuhan, kalau Tuhan kasih anak saya ini, saya
mau kebaktian hari rabu. Dikasih sama Tuhan anak. Paling kuat tiga bulan hari rabu
kebaktian. Sekarang kemana nggak tahu. Yang saya ngeri, Tuhan ambil lagi itu anak. Sebab
itu anak nazar. Saya takut kalau anak itu diambil lagi, bagaimana perasaannya? Jadi apa
dulu, saudara? Tidak beragi dulu baru ada mujizat.

Kembali kepada ayat ke-7, Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang
harus menyembelih domba Paskah.

Saudara sudah tahu, tadi saya sudah terangkan walaupun tidak terlalu dalam saya sudah
terangkan. Ayat 8,

22:8 Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah
perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan."

Dan Ia menyuruh. Bahasa Inggris, tidak ada kata menyuruh ... Ia mengutus. Tuhan Yesus
mengutus Petrus dan Yohanes sambil berkata: Pergi, sediakanlah paskah bagi kita supaya
kita makan.

Ini gambaran kebaikan dan kemurahan Tuhan dan kepercayaan Tuhan. Ada dua murid yang
gede ambek ... cepat marah. Tuhan kasih nama Yohanes itu anak boanerges, anak halilintar,
anak geledek, pemarah. Kalau Petrus itu pemarah. Petrus yang cepat ngeluarin pedang,
pancung telinganya imam waktu di Getsemani. Tapi Tuhan utus.

Ini membawa penghiburan bagi kita. Oke, adat kita tidak baik. Adat kakurung ku iga, nggak
bisa rubah, keras. Tapi kalau Tuhan mau pakai, Dia bisa mengutus saudara, walaupun adat
saudara jelek, adat kita deh jelek. Satu anak geledek, satu hayang kapuji wae ... ingin kepuji
saja. Petrus. Yesus belum ngomong, dia udah ngeduluin. Yesus belum ngomong, dia
ngeduluin. Gila kedudukan. Kita lihat dalam Markus

10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata
kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan
kami!"
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang
seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Saudara lihat salah satunya Yohanes. Gila kedudukan. Memang dia suka nyandar di dada
Yesus. Memang dia dikasihi oleh Yesus. Tapi dia gila kedudukan. Kita kembali kepada Lukas.
Sekarang saya tanya saudara, apa latar belakang Petrus? Nelayan. Apa latar belakang
Yohanes? Nelayan juga. Apa latar belakang Paulus? Ahli Taurat dan pembunuh orang
kristen. Tapi kalau Tuhan mau utus, Dia bisa pakai siapa saja Dia mau. Dia bisa pakai. Siapa
saja, Dia bisa pakai. Itu sebabnya jangan sekali-sekali saudara lihat ke dalam: Ah, saya
banyak kekurangan. Ah, saya tidak baik. Ah, saya tidak bagus. Ah, saya kurang ini. Ah, saya
kurang itu. Pandanglah kepada Tuhan Yesus. Karena pada saat kita lemah, pada saat itulah
kita kuat. II Korintus

12:10 Karena itu - Paulus berkata - aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus.
Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Kenapa dia bilang dia lemah? Karena dia tidak mampu mengatasi dirinya sendiri. Baru dia
tahu dia banyak kekurangan.

Kembali kepada Lukas 8, Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah,
persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan."

Kita sudah dengar Tuhan Yesus berkata, marilah datang kepada-Ku hai kamu yang
bertanggungan berat, Aku akan memberikan sentosa kepadamu. Ada haleluyah? Tetapi ada
masanya Tuhan tidak suruh saudara datang. Ada masanya Dia utus saudara. Pergilah dan
persiapkanlah. Saudara dan saya menjadi seperti Yohanes Pembaptis. Matius

3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang
yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-
Nya."

Ada amin? Ada haleluyah? Ada masanya Tuhan mengundang saudara: Marilah datang
kepada-Ku hai kamu yang bertanggungan berat, Aku akan memberikan sentosa. Tapi jangan
jadi bayi terus, harus bertumbuh. Dan sekarang, Dia berkata: Pergilah, persiapkanlah.

Saya ingin berbicara mengenai Tuhan bicara mengenai persiapkan. Persiapkan perjamuan.
Bahasa Inggris, persiapkanlah paskah bagi kita supaya kita bisa makan. Saya ingin bicara dari
hati ke hati. Hari minggu kita semua sudah dengar.

Paskah itu saudara makan. Siapkanlah paskah, kata Yesus, supaya kita makan.

Supaya di dalam Tuhan kuat, banyaklah makan paskah, banyaklah makan perjamuan Tuhan.
Itu sebabnya mungkin mulai bulan depan, rabu pertama harus ada perjamuan kudus. Sebab
perjamuan Tuhan bukan untuk hari minggu saja. Bahkan dulu zaman gereja pertama
pantekosta, tiap hari mereka makan perjamuan Tuhan. Di rumah-rumah. Suami melayani
keluarga. Tiap hari. Sebab mereka tahu ketika makan perjamuan Tuhan, mereka
dikenyangkan.

Tapi Tuhan bilang, persiapkan. Jadi kalau kita mau masuk perjamuan Tuhan, kita musti
mempersiapkan diri, ada haleluyah?
Nah, sekarang diutus. Yang diutus bukan orang baik, bukan orang yang lemah lembut, bukan
... justru orang yang kasar, orang pemarah, anak geledek. Suruh persiapkan. Lalu mereka
jawab begini. Kata mereka kepadanya: Di manakah Engkau kehendaki kami persiapkan diri?
Dengan lain kata, Petrus dan Yohanes menganggap mereka akan berbuat mempersiapkan,
aku akan mempersiapkan. Oh, Yesus akan senang kalau saya mempersiapkan, aku akan
mempersiapkan paskah untuk Tuhan.

Yesus bilang begini,

22:10 Jawab-Nya: "Apabila kamu masuk ke dalam kota, kamu akan bertemu dengan seorang
yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia ke dalam rumah yang dimasukinya,
22:11 dan katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru bertanya kepadamu: di manakah
ruangan tempat Aku bersama-sama dengan murid-murid-Ku akan makan Paskah?
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang
sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."
22:13 Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan
Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

Zaman dulu wanita bawa air di atas kepala. Tetapi saya lihat dalam bahasa Inggris dipakai
kata carry. Kalau carry dengan tangan. Dia bawa air. Ikuti orang itu. Jangan ditanya, ikuti
saja. Nanti kalau dia masuk rumah, ikuti dia. Dan ketemu dengan yang punya rumah, tanya
sama dia: Di mana Guru saya mau mempersiapkan paskah? Tapi aneh saudaraku, Petrus dan
Yohanes pergi ... masuk rumah, ditanya yang pemilik rumah itu: Di manakah Guru dan
murid-Nya akan makan paskah?

Pada waktu Abraham disuruh pergi, dia tidak tahu dia pergi kemana, dia harus pergi
kemana, ke arah timur ke arah barat, apa kotanya ... tidak dikasih tahu. Pergilah dari rumah
orang tuamu ke satu tempat yang akan Ku tunjuk kepadamu. Dan ketika sampai di sana,
Tuhan berikan tempat. Berarti kalau kita taat kepada perintah Tuhan untuk pergi mengikuti
firman-Nya, selalu semuanya sudah dipersiapkan.

Maksud Yesus lihat ruangan itu sudah siap atau belum sebab Aku tahu semuanya sudah
lengkap. Saudara disuruh lihat, apa siap atau belum? Tetapi Yesus berkata, engkau akan
lihat satu ruangan yang semuanya sudah lengkap.

Mari kita bicara hari depan. Hari depan saudara, kita tidak tahu apa-apa. Hari depan kita
tidak tahu hidup di mana kerja apa. Kita tidak tahu. Jangan paksa Tuhan. Saya mau kerja ini,
saya mau kerja itu, jangan paksa Tuhan. Ikuti saja Tuhan Yesus. Persiapkan saja karena
semuanya sudah dipersiapkan oleh Tuhan dan lengkap.

Apa saja saudara perlu semuanya sudah dipersiapkan oleh Tuhan. Bapak yang tadi itu
meninggal nggak mungkin Tuhan panggil kalau rumahnya belum disiapkan oleh Tuhan.
Maka nggak mungkin saudara meninggal kalau rumah saudara belum siap. Nanti kalau
rumah saudara sudah siap di sorga, Tuhan panggil, ayo rumah sudah selesai. Mau kesana
apa nggak? Mau ke sorga apa tidak? Kita harus yakin Tuhan mempersiapkan. Yohanes
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-
bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli
roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak
dilakukan-Nya.

Yesus tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jangan ribut soal makan sebab Dia lebih
perhatian dari pada kita sendiri soal makan. Jangan harap pendeta, jangan harap orang
kaya. Haraplah kepada Tuhan karena Dia tahu apa yang Dia akan buat. Yohanes

14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

Saya akan menggambar dunia ... yang difoto oleh pesawat ulang alik Colombia dari
ketinggian sekian ribu kilometer. Dan di dunia inilah kita hidup. Di dunia inilah ada satu
tempat namanya Cianjur. Yang kita repot dengan makanan repot dengan kesulitan, di sini.
Kita lupa siapa yang bikin alam semesta ini.

Maka peribahasa Tionghoa, di atas langit ada langit. Dia tahu apa yang Dia akan kerjakan.
Kalau Dia suruh pergi kita pergi, karena apa? Semua sudah dipersiapkan. Saudara senang
dengar firman Allah? Kalau makan perjamuan Tuhan, persiapkan diri saudara. Sebab ketika
saudara makan perjamuan, saudara makan dapat kekuatan dari Tuhan.

Mari pemain gitar.

-- o --

Rabu, 22 Oktober 2008

WAKTUNYA TUHAN VS WAKTUNYA MANUSIA

Lukas

22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.
22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan
kamu, sebelum Aku menderita.
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh
kegenapannya dalam Kerajaan Allah."
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini
dan bagikanlah di antara kamu.
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja
ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi,
celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat
demikian.

Pada sore hari ini pelajarannya agak lebih berat. Agak lebih - kalau kopi itu kopinya lebih
kental. Itu sebabnya kita harus memperhatikan supaya kita mengerti. Perikopnya ini disebut
Penetapan Perjamuan Malam. Dalam bahasa GPdI sekarang, tidak ada lagi istilah perjamuan
suci atau perjamuan kudus tapi perjamuan Tuhan.

Ayat 14, Ketika tiba saatnya, ...

Dalam bahasa Inggris, ketika jamnya sudah datang, ketika saatnya telah tiba. Kalau belum
saatnya, tidak akan terjadi.

Saudara nggak bisa menuai padi yang baru ditanam sebulan, nggak bisa. Belum saatnya.
Sudah ada bulir tapi masih hijau. Belum saatnya, belum waktunya. Kalau sudah kuning,
kalau sudah mulai lihat ada burung-burung terbang mencuri, nah, itu sudah saatnya tuaian
dituai.

Saya ingin bicara sedikit saja mengenai saat ini, mengenai waktu, mengenai masa dan ketika
ini. Kita melihat ke Pengkhotbah 3, saudara akan melihat apa yang ditulis oleh Alkitab
mengenai saatnya ini. Ayat 1-8,

3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. - Jadi
kita nggak bisa lawan ini ketentuan dari Tuhan. Semuanya ada masanya, ada waktunya.
Segala sesuatu untuk saudara dan saya ada waktunya. Kalau belum waktunya, saudara mau
usaha gimana, nggak bisa. Kalau sudah waktunya Tuhan, saudara nggak pernah pikir.
Saudara dapatkan apa yang saudara rindukan apa, yang saudara cita-citakan. Segala
sesuatu ada masanya, ada waktunya -. Ayat ke-2,
3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada
waktu untuk mencabut yang ditanam;
3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk
merombak, ada waktu untuk membangun;
3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada
waktu untuk menari;
3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu
untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk
menyimpan, ada waktu untuk membuang;
3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri,
ada waktu untuk berbicara;
3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada
waktu untuk damai.
Ada waktunya. Segala sesuatu ada masanya. Allah kuasa melakukan .. Segala perkara ..
Allahku maha kuasa .. Dia ciptakan seisi dunia .. Atur segala masa .. Allahku maha
kuasa. Waktunya Tuhan yang atur. Kita nggak bisa mempercepat Tuhan atau
memperlambat Tuhan ... nggak bisa. Ada waktunya Tuhan. Di dalam bahasa Alkitab bahasa
Yunani, ada dua macam waktu. Yang pertama dipakai kata chronos, ini adalah waktu dari
manusia. Yang kedua adalah kairos ini adalah waktunya dari Tuhan Yesus. Waktunya dari
Tuhan adalah kairos.

Saya ingin ajarkan kepada saudara, terangkan kepada kita bahwa waktunya Tuhan dan
waktunya kita itu sangat beda. Karena chronos ini ada artinya cepat. Kalau saudara punya
arloji sport, itu ada chronometer, ada tachimeter. Itu dari chronogram. Ini arloji sport, pak.
Waktu kemarin ada balap mobil di Singapura, semua toko arloji Singapura nggak boleh jual
yang lain arloji. Harus jual arloji sport. Merk boleh apa saja. Tapi arloji sport. Sebab ada
balap mobil. Nah, saudara tahu itu waktu, sampai ganti ban hanya enam detik, tujuh detik,
delapan detik, sembilan detik. Isi delapan puluh delapan liter bensin, ganti empat ban hanya
sembilan detik, delapan detik. Waktunya manusia itu cepat selalu. Chronos.

Nah, kalau saudara ikut Tuhan pakai waktu kita, bahaya. Saudara nggak akan ngerti Tuhan.
Saudara nggak akan ngerti aja Tuhan. Karena saudara mau ikut waktunya kita. Kitanya mau
cepat terus. Mau cepat, mau cepat, mau cepat, mau cepat, mau cepat. Mau cepat kaya,
mau cepat sukses, mau cepat ini, mau cepat itu. Berbeda sekali waktunya Tuhan dengan
waktunya kita. Kita mau baca beberapa ayat. Di dalam Yohanes 2, di sana dikatakan oleh
Tuhan Yesus sendiri. Ayatnya yang ke-1,

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan
anggur." - Ini apa chronos apa kairos? Chronos, dia mau cepat-cepat. Saya punya anak
pintar sulap. Saya punya anak, anak Tuhan, Dia berkuasa. Lekas, mereka habis anggur. -
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

Waktu-Ku belum tiba. Saatnya belum tiba. Belum, belum waktunya. Menurut Maria, aduh
tolong, ini sudah waktunya.

Tadi malam kami dengar kesaksian yang luar biasa di Jakarta. Dua puluh menit dia bersaksi,
dan dia minta izin. Boleh, saya bilang. Boleh karena dia yang punya bangunan tempat kita
kebaktian. Dia cerita, dia bersaksi sambil menangis. Bagaimana dia punya toko, dia punya
restauran, pinjam uang ke bank. Akhirnya sudah tidak bisa tutup sana, tidak bisa tutup sini,
dia gadaikan rumahnya.

Rumahnya itu tiga puluh dua milyar. Tanahnya saja dua hektar, kaya istana. Itu pernah
ditawar orang, ditaksir orang, tiga puluh dua milyar. Sekarang bank paksa dia untuk dilelang
dua belas milyar. Karena dia sudah putus asa, dia cerita, saya sudah hampir putus asa. Dia
nggak berani ngomong sama istrinya. Karena istrinya pernah stroke, sembuh. Dua puluh
satu hari, bayangkan, nggak sadar orang di rumah sakit. Kita cuma doa, kita cuma doa. Dia
orang GKI. Tapi begitu dia sadar, tiga minggu, dia turun dari tempat tidur, jalan ke kamar
mandi, normal.
Suaminya ini takut istrinya kena lagi stroke dengar berita itu. Jadi dia nggak cerita. Dari
bulan Februari 2008. Kalau dia pegang firman Tuhan yang saya khotbahkan hari natal 2007,
dia tidak usah terlalu bingung karena saya sudah beri nama tahun 2008, tahun Pintu yang
Terbuka. Apa yang terjadi? Begitu sudah hari yang terakhir harus dilelang, ya sudah. Ketemu
satu orang, direktur Panin. Direktur Bank Panin ini pernah nangis di depan saya. Suami istri
nangis di depan kita karena dia punya tekanan. Dia punya bank, tidak tahu harus berbuat
apa. Istri saya yang ngomong sama dia, gini, gini, gini. Akhirnya dia tertolong.

Sekarang berapa puluh tahun kemudian, dia menolong saudara kita ini. Kamu jangan pikir
apa-apa. Saya sudah ambil putusan menolong bapa. Dan rumahnya tidak jadi dilelang dan
tidak boleh dilelang selama-lamanya. Padahal sudah masuk pengadilan. Kenapa dari
Februari Tuhan belum tolong? Belum waktunya. Bisa mengerti, saudara? Maret, April, aduh
udah nggak bisa apa-apa lagi. Ada yang telepon mau kasih pinjam duit, minta ini. Banyak.
Bank nawarin ini. Banyak sekali. Tapi angin surga semua, mau nyekek.

Tapi kalau sekali saja sudah tiba saatnya Tuhan buka jalan, tidak ada satu tangan yang bisa
tutup jalan. Itu sebabnya, cobalah kita belajar jalan ikut waktunya Tuhan. Paling susah kita
ini nunggu. Pekerjaan yang paling berat itu menanti. Dari Februari sampai sekarang Oktober,
bayangkan saudara. Akhirnya hari selasa kemarin jam sepuluh pagi Tuhan bekerja dan satu
kali Dia kerja, semua beres. Hebat Tuhan itu, saudara. Tapi saudara musti ikut Tuhan jangan
pakai chronos. Jangan pakai waktunya mau cepat, mau cepat, mau cepat. Cilaka, kalau mau
cepat saja. Kita membaca Yohanes

11:1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria
dan adiknya Marta.

Lazarus artinya Tuhan sudah menolong aku. Ia, Yehova, sudah menolong aku. Tetapi dia
sedang sakit. Jadi kalau saudara orang kristen, ada sakit, jangan ngarasulah, jangan
ngambek. Lazarus saja yang dikasihi oleh Yesus, diizinkan sakit.

11:2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan
menyekanya dengan rambutnya.
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar
kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

Siapa dia itu? Lazarus. Saya mau tanya saudara: Saudara yakin nggak Tuhan mengasihi
saudara? Tapi saudara bisa sakit. Jangan saudara kira yang dikasihi Tuhan tidak akan sakit.
Memangnya kita terbikin dari plastik dan besi? Besi saja bisa karatan, kok. Daging ini kan
daging berdosa, bisa sakit. Cape sedikit, sakit. Saudara dikasihi oleh Tuhan tapi saudara bisa
sakit. Kalaupun saudara sakit jangan saudara anggap Tuhan tidak mengasihi saudara. Sakit
atau sehat, Tuhan tetap mengasihi saudara. Karena itu Maria dan Marta berkata: Ya Tuhan,
ya Guru, dia - Lazarus - yang Engkau kasihi, sakit. Coba dengar jawaban Yesus ini. Sepele
sekali, ayat 4,

11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan
dimuliakan."
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di
tempat, di mana Ia berada;

Yesus itu suka ngahajakeun. Orang lain sampai kirim utusan cepat-cepat, cepat-cepat. Saya
paling nggak suka yang lambat-lambat. Saya suka cepat-cepat. Cepat. Yesusnya cuek,
ngahajakeun. Nggak ketolong lagi. Setelah Dia dengar berita ini, Dia sengaja. Saudara ingin
lebih cepat, Yesus sengaja memperlambat. Makanya jangan paksa Yesus cepat, nanti Dia
cepat. Yesus segera tolong .. Besar kuasa-Nya .. Jika ku lemah .. Yesus datanglah .. Dia
tolong segera. Amin, saudara? Tapi jangan minta Tuhan cepat, Tuhan cepat, Tuhan cepat,
cepat, cepat. Jangan. Disengaja dua hari lagi. Apa yang terjadi?

11:7 tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke
Yudea."
11:8 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi
mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"
11:9 Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada
siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang
tidak ada di dalam dirinya."

Yang hitungan Yesus cuma dua belas jam. Bukankah satu hari itu dua belas jam? Kita tahu
satu hari satu malam itu dua puluh empat jam. Dua belas jam siang, dua belas jam malam.
Tapi dalam penilaian Yesus satu hari hanya dua belas jam. Perhatikan baik-baik, perhatikan.
Manusia bilang, satu hari satu malam dua puluh empat jam. Yesus bilang, satu hari dua
belas jam. Mari kita maju ke Yohanes

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan
datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

Haleluyah? Jadi yang dinilai oleh Yesus, waktu masa itu bukan cepat-cepat. Dua belas jam.
Di mana kita masih bekerja, di mana kita masih bisa mampu. Tadi Pak Albert Sumlang bilang,
saya ingin memenangkan satu saja jiwa. Ada kerinduan. Tuhan akan memberikan satu masa,
di mana dia mulai bekerja. Siapa tahu hanya dengan tiup saxophone orang bisa dapat
berkat, orang bisa bertobat. Bukankah satu hari dua belas jam? Kenapa kok dua belas jam
yang berikutnya dia nggak bisa kerja? Bekerjalah selagi hari siang. Kita buka Roma

13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah
kegenapan hukum Taurat.
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu
bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan
sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari - Berapa jam? Dua belas
jam. Itu masanya. Masa kita bekerja itu waktu siang hari. Dua belas jam, yaitu hidup sopan,
hidup dengan pengertian -, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam
percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus - Tuhan Yesus sekarang sebagai baju - sebagai
perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.

Amin, haleluyah? Apa maksudnya dua belas jam satu hari? Hanya dua belas jam yang dinilai
oleh Tuhan. Kalau saudara bekerja di dalam dua belas jam, yang malam, hidup tidak sopan,
hidup dalam percabulan, hidup dalam dosa ... Tuhan tidak hitung itu. Satu hari cuma dua
belas jam. Kita kembali kepada Yohanes

11:17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam
kubur.

Ayo, kita jujur. Kalau sudah dikubur empat hari, telat apa nggak? Telat dong. Terlambat.
Walaupun Dia tidak memperpendek dua hari, tidak sengaja Dia tinggal dua hari lagi Yesus,
tetap dia sudah dua hari di kuburan. Jadi sudah empat hari sudah di kuburan.

11:18 Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya.


11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur
mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi
Maria tinggal di rumah.
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati.
11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-
lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang
akan datang ke dalam dunia."

Saudara-saudara, yang ditanya oleh Yesus, dijawab oleh Marta kaya si Bolot. Ditanya A,
jawabnya B. Tuhan menyatakan diri, Aku adalah kebangkitan dan hidup, dia bilang Engkau
Mesias. Ini yang saya takutkan. Kita khotbah, mengajar jemaat, tapi nggak ngerti. Perhatikan
dulu ya jawabannya, ayat 21, perhatikan. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

Kalau lima hari yang lalu ada di sini, Lazarus - problemnya ini kan Lazarus - tidak akan mati.
Yesus bilang, saudaramu akan bangkit. Ini saya sedang bicara masalah waktu. Apa jawab
Marta? Ya Tuhan, aku percaya saudaraku akan bangkit di akhir zaman. Tuh imannya itu.
Yang satu imannya pada waktu masa yang lewat. Yang kedua imannya kepada masa yang
akan datang. Marta tidak percaya Yesus berkuasa menolong hari ini.

Sampai Yesus bilang, Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa yang percaya kepada-Ku
walaupun dia sudah mati, walaupun usahanya sudah mati, walaupun penyakitnya sudah
tidak ada harapan, walaupun anaknya seperti tidak ada harapan, walaupun persoalan tidak
ada harapan, kalau engkau percaya kepada-Ku, Dia akan bangkit. Ya Tuhan, saya percaya Dia
akan bangkit pada hari yang akan datang. Banyak orang kristen percaya Yesus.

Aduh dulu, brur, oh dulu luar biasa. Dulu kesembuhan. Dulu berkat-Nya luar biasa. Nanti
kita akan tertolong. Nanti. Tidak, Tuhan mau tolong sekarang. Hari ini, hari rabu ini. Ini kita
bicara waktu.

Coba kita baca ayat 27, jawaban dari Marta tadi. Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya,
bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

Apa hubungannya dengan kebangkitan? Yesus sedang bicara, Lazarus akan bangkit. Aku
percaya Engkau Mesias, Anak Allah yang akan datang. Yesus sudah datang, kok. Dia yang
akan datang ke dalam dunia. Makanya jangan heran, Marta itu cepat marah. Waktu masak
buat Yesus, sibuk, dia marah. Anak bungsu padahal dia bisa tegor cicinya, Maria. Dia
ngamuk-ngamuk sama Yesus. Karena memang rohaninya cetek. Yesus ngomong ke mana,
dia ngomong ke mana. Yesus ngomong ke kiri, dia ngomong ke kanan. Ayat 28,

11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik
kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.

Saya belajar dari Marta. Marta sepertinya tidak suka dekat dengan Yesus. Dia panggil Maria
karena dia tahu Maria kan yang duduk di kaki Yesus. Ayo cepat, Guru memanggil engkau.

11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di
tempat Marta menjumpai Dia.
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk
menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka
mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan
kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini - Sama nggak sama
Marta ngomongnya? Sama nggak? Sama! - saudaraku pasti tidak mati."

Banyak orang kristen berdoa seperti itu. Dia berdoa seolah-olah Tuhan itu nggak bisa bikin
apa-apa. Dia berdoa seperti Tuhan itu nggak mampu berbuat apa-apa. Aduh, kalau kemarin,
aduh kalau kemarin mah coba, nggak akan mati.

11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus. - Ayat ini Yohanes 11:35, ayat terpendek di Alkitab dalam
bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris: Jesus wept. Yesus menangis. Banyak orang menilai,
ayat 36, -
11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu.

Banyak teman-teman saya, rekan hamba Tuhan, pendeta-pendeta yang berkata kepada
saya: Kenapa Yesus musti menangis? Dia yang menyapukan air mata, Dia sendiri menangis.
Dia yang berkata di dalam Lukas pasal 6:11, kepada ibu janda yang antar anaknya ke
kuburan itu: Berhenti dari menangis. Mengapa Dia sendiri menangis? Menurut saya, sebab
dipakai dua kali kata masygullah hati Yesus. Satu kali Dia dikecewakan oleh Marta. Marta
ngga percaya; Marta percayanya kalau Engkau ada di sini. Ketika Dia bilang sama Marta, Aku
kebangkitan dan hidup ... Dia akan bangkit pada hari yang akan datang.

Dia taruh harapan sama Maria. Pasti Maria lain sebab Maria sering duduk di kaki Yesus. Ya
Yesus, kalau Engkau ada di sini. Saudara, masygullah hati Yesus. Itu yang pertama.

11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:

Di sini ada kekurangan di dalam ayat ini. Kalau dalam bahasa Inggris begini bunyinya: Ketika
Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama Dia
menangis - jadi orang Yahudi juga menangis - maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu.
Itu tidak ada kata terharu. Dalam bahasa Inggris, Dia terganggu, rasa terganggu, masygul,
kesal, kok nggak ngerti-ngerti ini orang.

Maka menangislah Yesus.

Ketika orang lihat Dia menangis, orang Yahudi itu ngomong: Lihat, betapa besar kasih-Nya
kepada orang-orang itu, katanya. Tetapi beberapa orang mengkritik: "Ia yang memelekkan
mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"

Dari bahasa Marta, dari bahasa Maria, dari bahasa orang-orang, Yesus mengambil penilaian
bahwa mereka semua meyakinkan diri mereka bahwa Yesus terlambat. Karena kalau Yesus
datang sebelum empat hari yang lalu. Bahkan orang itu berkata, tidak dapatkah Ia bertindak
sehingga orang ini tidak mati?

Jadi untuk membangkitkan, mereka nggak percaya. Maka masygullah Yesus. Dua kali. Jadi
saya yakin Yesus menangis karena kecewa dengan jawaban orang-orang itu. Sudah nggak
usah ditanyakan lagi, pasti Dia mengasihi kita. Yang pertama, dia yang Engkau kasihi sakit.
Sudah. Tapi Dia berkata, Aku kebangkitan dan hidup, ... nggak ada yang percaya. Marta
nggak percaya, Maria nggak percaya, orang Yahudi di situ nggak percaya juga. Ayat 38,

11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: "Tuhan - Marta lagi keluar -, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

Semua juga tahu kalau empat hari mah bau. Jadi pikiran Marta pikiran manusia biasa. Sudah
empat hari, sudah terlambat, sudah bau, sudah basi. Kemarin ada pendeta ke rumah, hari
senin. Disuguhin mangga. Ya terlalu masak ini mah, ko Yoyo. Terlalu masak. Yeuh, bersyukur
kepada Tuhan masih ada mangga. Nggak ada terima kasihnya. Terlalu masak tapi habis.
Coba atuh berterima kasih kepada Tuhan.

Tuhan, sudah empat hari, sudah terlalu masak, sudah bau, bau bangkai. Manusia itu nggak
bisa jauh dari BB. Masih hidup bau badan, sudah mati bau bangkai, bau busuk.

Pikirannya ceng li, bo ceng li. Yang fair. Memang bau. Tapi Tuhan kita Tuhan yang nggak
biasa. Makanya saudara sebagai manusia biasa harus belajar kairos, waktunya Tuhan. Empat
hari menurut Marta terlambat, menurut Maria terlambat, menurut orang Yahudi terlambat.
Menurut Marta lagi sudah bau. Sampai Yesus ngomong lagi, ayat 40,

11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu - Itu bicara pribadi, saudaraku.
Dia nggak bicara kepada Maria, Dia nggak bicara kepada orang-orang - kepada Marta!
Bukankah Aku sudah berbicara kepadamu -: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat
kemuliaan Allah?"

Marta tidak lebih hebat dari saudara dan saya. Kalau saudara percaya, saudara akan melihat
kemuliaan Allah. Kalau saudara penuh keyakinan saudara, akan melihat kemuliaan Allah.

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu - Marta tidak lagi banyak omong -. Lalu Yesus
menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu - Nah ini yang
kita kurang. Kita tuh kurang mengucap syukur. Repot, marah-marah, kurang mengucap
syukur. Aku mengucap syukur kepada-Mu, ini di tengah-tengah kematian -. karena Engkau
telah mendengarkan Aku. - Belum sembahyang tapi Dia yakin, Yesus yakin, Tuhan Engkau
mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak
yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku."

Dia sengaja sembahyangnya begitu. Tuhan, Aku bersyukur Engkau mendengarkan Aku. Dan
Engkau selalu mendengarkan Aku. Tapi Aku berdoa begini karena oh ini orang-orang di
sekelilingnya supaya mereka tahu bahwa Aku diutus oleh Engkau, karena Engkau Tuhan
selalu mendengarkan Aku.

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke
luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan
kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah
kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Saudara, badannya kakinya masih terikat. Orang meninggal dulu diikat. Ini diikat pakai kain
kapan terus sampai sini. Ini mukanya ditutup sama kain peluh seperti handuk. Itu belum
dibuka, tapi sudah keluar. Jadi kira-kira dia jalannya begini ... lompat-lompat, iya. Karena
kakinya masih diikat. Dia keluar dari kuburan begitu. Sekarang saudara mending mana,
mending saudara lihat yang mati keluar dari kuburan begini atau saudara melihat orang
yang hidup ada di peti mati? Kalau yang lompat-lompat itu keluarga saudara, saudara
senang apa tidak?

Biarpun diikat, biarpun masih pakai kain kematian, biarpun masih pakai kain belum dibuka,
tapi dia sudah keluar. Dan dia keluar tanpa lihat pintu keluar sebab ininya masih tertutup.
Hebatnya Tuhan. Itu waktunya Tuhan. Sampai Yesus berkata: Bukalah kain-kain itu dan
biarkan ia pergi. Ceritanya hanya sampai situ, saudara, tapi gemparnya luar biasa.

Saudara mau ikut Tuhan dengan kairos, waktunya Tuhan? Amin? Ikut ikutlah Tuhan
sekarang .. Ikutlah selamanya .. S'gala kesusahan Dia tanggung .. Dia pimpin sampai sorga.
Walaupun saya udah ingin berangkat, berangkat terus ke sorga, kalau belum waktunya?
Nggak mau pulang? Mau jadi bebegig ... orang-orangan di sawah terus di dunia?

Saya masih ingin ngomong tapi waktunya sudah sampai untuk berbuka puasa. Kita
tundukkan kepala.

-- o --

Rabu, 29 September 2008

MENGINGAT

Kita kembali akan melihat Injil Lukas

22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.
22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan
kamu, sebelum Aku menderita.
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh
kegenapannya dalam Kerajaan Allah."
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini
dan bagikanlah di antara kamu.
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja
ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi,
celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat
demikian.

Dalam ayat ke-14 pertama kali murid Yesus disebut rasul-rasul-Nya.

Rasul di dalam bahasa Yunani adalah apostolos. Kita bukan rasul, kita semua bukan rasul.
Tapi rasul dalam bahasa Yunaninya apostolos. Saya ulangi lagi. Kita - saya dan saudara -,
bukan rasul. Tapi arti dari rasul adalah apostolos. Arti dari apostolos ini yang bisa sama
dengan kita, yaitu utusan. Jadi kalau kita baca sekarang: Ketika tiba saatnya, Yesus duduk
makan bersama-sama dengan utusan-utusan-Nya.

Sekarang saya mau tanya saudara, apa kita ini merasa kita ini utusan Kristus apa bukan?
Saudara merasa kita ini utusannya Tuhan apa tidak? Sebab utusan Tuhan bukan hanya
pendeta. Ibu rumah tangga biasa bisa jadi utusan Tuhan. Bapa rumah tangga bisa jadi
utusan Tuhan. Anak-anak muda, pemuda-pemudi remaja bisa jadi utusan Tuhan. Termasuk
anak sekolah minggu tanpa disengaja bisa menjadi utusan Tuhan. Tapi mereka bukan rasul.
Sebab arti dari rasul itu apostolos, artinya yang diutus, utusan-utusan.

Maka tadi saya katakan pertama kali Yesus ini menyebut, disebut, ditulis, Dia duduk dengan
rasul-rasul-Nya, dengan utusan-utusan-Nya. Sebab apa? Inilah perjamuan terakhir. Dia tidak
akan makan bersama-sama lagi dengan murid-murid-Nya seperti paskah. Indahnya itu di
dalam ayat ke-15,

22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan
kamu, sebelum Aku menderita.

Yesus tahu di hadapan Dia itu penderitaan. Jadi kalau saudara jadi orang kristen mau
senang, mau enak-enak, jangan jadi orang kristen. Karena kalau kita jadi orang kristen,
lambangnya saja salib. Lambangnya itu menderita. Nah, menderita ini lain dengan susah.
Yusuf menderita, tapi dia jadi Perdana Menteri. Daud menderita, dia jadi raja. Paulus
menderita, dia jadi rasul. Yesus juga menderita, Dia jadi Raja segala Raja. Lain dengan susah.
Kita tidak boleh susah tapi harus berani menderita. Mau nggak mau harus mau. Dalam Filipi

1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan
pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan - Jadi sama Yesus merindukan, Paulus merindukan - dan
kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti
sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik
oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi
mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu
memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi
dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku
kembali kepada kamu.
1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku
datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh
berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
1:28 dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah
tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan
juga untuk menderita untuk Dia,

Beda ya dengan susah. Kalau susah itu nggak punya duit, itu susah. Susah makan, susah
hidup sampai musti ngebohong. Untuk dapat sesuap nasi kita musti ngebohong orang
kristen. Jual nama hanya untuk sesuap nasi. Tapi kalau menderita, saudara hidup benar.
Difitnah orang, dijelek-jelekin orang. Saudara hidup betul jujur disangka korupsi. Menderita
kita, bukan susah. Ada yang harus kita derita. Kalau kita kembali kepada Lukas tadi, sekarang
murid-murid-Nya kaget sebab Dia bilang Aku rindu makan Paskah ini bersama dengan kamu.

Bahasa Inggris memakai kata desired, jadi sudah lama Aku rindu, jadi sudah lampau. Aku
sudah lama rindu makan paskah bersama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Di dalam
setiap memperingati hari natal, ingat saudara, ada keseimbangan. Bukan pestanya, ya. Saya
paling marah kalau natal dibikin pesta. Jangan. Dalam kesukacitaan natal Yesus datang,
baiklah kita prihatin karena waktu natal juga, itu adalah awal dari pengorbanan Yesus di
salib. Waktu Yesus disalib sebaliknya jangan sedih-sedih, jangan nangis-nangis. Justru pada
waktu Yesus disalib kita kembali bahwa ada sukacita, yaitu dosa kita diampuni. Ada
haleluyah?

Jadi pada waktu kelahiran Yesus boleh sukacita, boleh senang. Sukacita seluruh sorga dan
dunia karena hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat. Boleh sukacita tapi sukacita yang di
dalam. Bukan sukacita mulut, makan. Bukan. Bukan sukacita pesta, bukan sukacita
pertunjukkan, bukan sukacita show off.

Kemarin hari selasa panitia dua puluh lima tahun persekutuan doa di Jakarta: Pak, kita sudah
siapkan ini. Mungkin yang makan kira-kira tujuh ratus sampai seribu orang. Kita mau pakai
meja. Saya bilang, saya dengar you rapat itu ya, sudah empat kali rapat, urus makan saja,
yang diurusin. Nggak ada kata Yesus, nggak ada kata Firman, nggak ada acara rohaninya.
Makan saja. Diam mereka.

Jadi kalau saudara sudah mau natal atau apa, makan saja yang dipikirin. Materi saja. Yang
dilahirkannya tidak pernah kita pikirkan. Kita tidak pernah berdoa: Ya Tuhan, apa yang harus
aku perbuat.

Kemarin ada satu ibu. Dia ada myom, pendarahan. Dia menangis karena sukacita. Dia
pegang firman Allah, dia yakin firman Allah ya dan amin. Myom itu hilang, lenyap,
pendarahannya berhenti. Eh, kemarin hari selasa satu ibu lagi, dapat juga kesembuhan. Dia
sudah ke Jerman. Saya sudah bilang, kamu tidak usah ke Jerman. Kamu buat apa ke Jerman?
Sudah di sini, paskah, kamu panitia kok malah ke Jerman. Kakak saya dokter. Ke Jerman satu
bulan. Pulang nggak ada apa-apa, nggak sembuh nggak apa. Sembuhnya ya di kebaktian lagi.
Jadi Yesus yang sumbernya kita suka tinggal-tinggalin. Yesus sumber berkat, kita tinggalin.
Dia sumber kesembuhan, kita cuekin. Dia sumber segala sesuatu, kita lupa. Berikutnya kita
lihat,

22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh
kegenapannya dalam Kerajaan Allah."

Sampai Dia dapat kegenapan dalam Kerajaan Allah. Aku tidak akan makan lagi perjamuan
Tuhan ini, perjamuan kudus paskah ini, sampai datang masa Kerajaan Allah datang. Kita
buka dulu Lukas

16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak
waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut
memasukinya.

Kata menggagahi itu tidak enak. Pressing, menekan ingin cepat masuk.

Jadi masa Taurat sudah habis pada zaman Yohanes Pembaptis. Sejak itu, katanya, Taurat itu
hanya sampai Yohanes Pembaptis. Dari Yohanes Pembaptis, Kerajaan Allah diberitakan. Di
Sungai Yordan dia berteriak-teriak: Bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah karena Kerajaan Sorga sudah dekat. Tidak lagi ngomong Taurat. Taurat tidak lagi
dibicarakan. Dia tidak berkata: Bertobatlah karena Taurat. Tidak. Bertobatlah karena
Kerajaan Allah sudah dekat. Berarti belum datang. Kerajaan Allahnya belum datang.

Maka kalau kita kembali kepada Lukas 22:16, Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan
memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."

Memperoleh apa, saudara? Kegenapannya. Di mana kegenapannya? Dalam Kerajaan Allah.


Kerajaan Allah waktu itu belum datang. Kerajaan Allah itu digenapi waktu Yesus disalib. Itu
sebabnya waktu Yesus disalib, Dia bilang yang terakhir: Sudah selesai. Bahasa Indonesia
lama, sudahlah genap. Bahasa Indonesia baru, sudah selesai. Saat itulah Kerajaan Allah.

Sekarang siapa yang makan perjamuan Tuhan? Kita umat Tuhan. Jadi, Aku tidak akan makan
lagi, katanya Yesus bilang, sampai genap Kerajaan Allah. Jadi Dia sedang bicara tentang salib.
Aku tidak akan makan lagi pesta perjamuan paskah ini sama-sama kamu sampai genap ini.
Kenapa tadi saya bilang, kita sering banyak lupa. Bukan hanya saudara, saya juga termasuk.
Kita sering kali lupa kepada Tuhan. Lupa kepada Dia itu Sumber segala sesuatu. Sehingga
caranya Tuhan makan paskah ini, perhatikan, ayat 17,

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini
dan bagikanlah di antara kamu.

Karena ini hanya tiga belas orang, cawan itu cawan biasa, diisi anggur tanpa alkohol. Inilah
cawan minuman perjanjian dalam darah-Ku, minumlah. Memang ini kebiasaan di Timur,
satu cawan minum, dikelilingkan. Ini darah-Ku. Berikut kita baca,

22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
Yohanes Pembaptis berkata, bertobatlah kamu Kerajaan Allah sudah dekat. Kapan
Kerajaan Allah datang? Ketika Yesus disalib, Kerajaan Allah turun ke dalam dunia ini.
Ayatnya yang ke-19,

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan


memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

Kenapa Dia bilang peringatan? Kita suka lupa. Kita se-Indonesia dipersatukan oleh Sumpah
Pemuda, kemarin 28 Oktober 1928. Delapan puluh tahun yang lalu. Nggak ada islam, nggak
ada kristen, nggak ada hindu, nggak ada budha, nggak ada Jawa, nggak ada Sunda, nggak
ada Manado, nggak ada Maluku, nggak ada Padang, semua bersatu.

Kenapa tiap tahun musti diperingati? Kita suka lupa. Coba sekarang saya mau tanya saudara:
Kita sudah merdeka berapa tahun? Lupa. Musti dihitung dulu ya. Kita lupa perjuangan
pahlawan-pahlawan kita. 10 November, hari pahlawan. Bung Tomo dulu diingat, sekarang
sudah dilupakan. Padahal Bung Tomo yang menggelorakan itu hari pahlawan. Makanya ada
hari pahlawan. Sekarang dilupakan.

Makanya Paulus bilang, aku ada sebagaimana aku ada. Karena dia andalkan anugerah saja,
aku ada sebagaimana aku ada. Ada sukacita tetapi ada juga keterharuan. Ingat jasa dari yang
memperjuangkan. Makanya saya - tidak dibenarkan - tapi saya bisa mengerti, orang
Tionghoa suka bawa makanan dan berdoa untuk orang tua. Saya mengerti. Tidak benar. Tapi
maksud dia, dia mau berbakti sama orang tua, mau berterima kasih. Walaupun seharusnya
waktu mereka masih hidup. Maka selalu ada istilah u hau.

Jika kamu makan Perjamuan Tuhan, ingatlah ini untuk mengingat Aku. Masa sih Yesus, Raja
segala Raja, musti merengek sama saudara: Ingat Aku. Ingat Aku. Kadang-kadang kita yang
merengek sama Tuhan Yesus Tuhan .. Dengar doaku .. Janganlah Engkau lalui .. Berkati
aku. Kita merengek. Kita lupa, Tuhan juga sebenarnya menanti sampai kita ingat kepada
Tuhan. Saudara mau mengingat Tuhan? Saudara mau simpan nama Tuhan Yesus dalam hati
saudara? Bilang sama Yesus: Yesus, Engkau ada di hati saya. Ayat berikutnya,

22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja
ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi,
celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat
demikian.

Tiba saatnya Yesus berterus terang. Di meja ini, kata-Nya, tangan orang yang menyerahkan
Aku ada bersama dengan Aku di meja ini. Mejanya itu berbentuk tapal kuda, telapak kuda.
Di meja ini ada tangan orang yang menyerahkan Aku. Memang Aku akan mati tapi celakalah
orang yang karena dia Aku akan diserahkan.
Banyak pelajaran dari ayat ini. Anak Manusia akan pergi atau meninggal, memang ayatnya
ke-22, seperti yang telah ditetapkan. Akan tetapi celakalah orang yang olehnya Dia
diserahkan.

Saya mau pakai yang paling halus, kenapa Yudas menyerahkan Yesus, saudara, kenapa?
Kenapa dia jual Yesus, kenapa?

Peribahasa Jepang bilang begini: Kurang satu paku, tapal kuda bisa lepas. Kalau kurang satu
tapal kuda, kuda yang lari bisa jatuh. Kalau kuda yang lari bisa jatuh, pesan yang dikirim
tidak akan sampai. Semua hanya gara-gara satu paku, pesan tidak bisa sampai. Hanya
karena hal-hal yang kecil, hanya satu. Maka Daud pintar sekali, dia bilang Satu hal telah
kuminta kepada Tuhan .. Itulah yang kuingini .. Diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Biarlah saudara hanya minta satu dari Tuhan: Saya mau ikut Tuhan setia sampai mati. Siapa
yang menang di atas maut? Yesus. Bintang film-bintang film yang zaman saya masih muda
sudah pada berangkat. Koesno Soedjarwadi, Citra Dewi, Suzanna, pada meninggal semua.
Kita pikir dong, kalau yang di atas kita beberapa tahun sudah meninggal, giliran kita.
Berbahagialah orang yang sudah kenal Tuhan Yesus karena di dalam Yesus tidak ada lagi
penghukuman yang ada hanyalah keselamatan. Ayat 23,

22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat
demikian.

Then they began to question among themselves. Jadi di antara mereka saling bertanya,
siapa ya yang Yesus maksudkan di antara kita? Siapa ya yang dimaksudkan Yesus di antara
kita? Ada satu ibu di Jakarta, dia pemimpin pujian. Baik sekali, rohani, pandai sekali, orang
meniru dia. Pimpin pujian semangat, kadang-kadang menangis di mimbar karena ada
urapan. Tapi satu kali nggak kebaktian. Seminggu nggak datang, dua minggu nggak datang,
tiga minggu nggak datang, empat minggu nggak datang.

Kemana ya dia? Dia pemimpin pujian, loh. Oh, kata satu bapa, dia kira oom nyindir dia.
Kenapa nyindirin dia? Dia telepon saya, katanya, aduh saya disindir sama pak Awondatu dari
mimbar. Hah? Disindir? Yang dengar kan tiga ratus orang, saya bilang, masa saya nyindir
dia? Nyindir soal apa? Itu, nggak ikut SOM. Aduh, saya bilang, orang kaya gitu mah nggak
perlu lagi SOM. Sampein sama dia. Jauh panggang dari api, rarasaeun sorangan kitu. Begitu
disampaikan minggu depannya, broer, saya datang lagi. Kunaon atuh. Batur ngomong
kamana, disangkanya kepada dia.

Dua belas orang ini, siapa ya kira-kira? Apakah saya? Apakah saya? Kalau dibaca di Injil yang
lain, mereka bertanya sama Yesus, apakah saya, Tuhan? Jujur sekali mereka. Apakah saya,
Tuhan? Apakah saya, Tuhan? Apakah saya, Tuhan? Begitu Yudas bilang, apakah saya,
Tuhan? Yesus bilang, seperti kamu katakan. Jadi Tuhan buka pintu untuk pertobatan. Ketika
Dia bilang, betul kamu orangnya. Tapi Dia buka pintu pertobatan. Kalau Yudas waktu itu
berlutut: Tuhan, ampuni saya.

Dia belum terima tiga puluh keping perak, dia bisa batalin. Tuhan, ampuni saya. Dia peluk
Yesus, dia cium Yesus. Ampun Yesus, ampun Yesus, saya mau bertobat. Pertobatan
terlambat. Dan setelah Yesus disalib, dia baru bertobat. Itu uang juga dia nggak terima,
dilemparkan lagi. Tiga puluh keping perak. Dikembalikan. Gantung diri.

Jadi waktu kita makan perjamuan Tuhan nggak boleh sembarangan. Kita mengingat Yesus.
Kaum bapa ada ketuanya. Kaum ibu ada ketuanya. Kaum muda ada ketuanya. Gereja ada
gembalanya. Tapi pemimpin gereja katolik sedunia itu Paus. Tapi pemimpin orang kristen
sedunia itu Yesus. Dia kepalanya. Aneh, kalau kita bertindak lupa kepala. Kepala nggak
suruh, kita ngomong.

Umpamanya, di sini ketua kaum muda bapak Onesimus. Tiba-tiba ada anak muda bersaksi di
depan: Saudara-saudara, nanti hari natal kita bikin pertunjukkan ini ya. Kita bikin acara ini.
Ngomong nggak sama bapak ketua. Dia kasih pengumuman. Nggak pada tempatnya. Petrus
pernah begitu. Yesus jangan disalib. Jangan, ini acara saya, Kamu jangan disalib, Yesus.
Jangan, Kamu jangan disalib. Nggak usah. Masa Letnan merintah Jenderal?

Di Jakarta ada orangnya yang kasih pengumuman itu siapa. Kebaktian pertama, siapa.
Kebaktian kedua, siapa. Yang lain saya nggak kasih tugas. Itu sudah melawan otoritas.
Lancang. Kalau orang yang tidak disuruh, kasih pengumuman, jangan. Jangan mengerjakan
yang tidak disuruh. Kerjakanlah yang disuruh.

Yesus sekarang menyuruh saudara, engkau adalah utusan-Ku. Baca ayat 14, Yesus duduk
makan bersama-sama dengan utusan-utusan-Nya, rasul-rasul-Nya. Saya tidak peduli saudara
sekolah apa, saya tidak peduli tingkatan saudara apa, saya tidak peduli. Tapi saya hormati
saudara sebagai utusan-utusan Tuhan. Yesaya 6:1-9a,

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan
menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua
sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki
mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN
semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan
rumah itupun penuhlah dengan asap.
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku
tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja,
yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara,
yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh
bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah
yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
6:9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah,

Kalau Tuhan bertanya pada sore hari ini, siapa yang akan Ku utus? Tuhan tidak suruh
saudara ke alun-alun, saudara khotbah di alun-alun, di depan mesjid Agung, tidak. Ada
orang belanja, bersaksi tentang Yesus. Itu kesaksian hebat. Ada orang belanja di warung,
kita sedikit banyak bersaksi tentang Tuhan. Di sekolah kita bersaksi tentang Tuhan. Kita
utusan Tuhan. Jangan minder. Jangan kita merasa kecil diri. Kita ini utusan Tuhan. Kalau
Tuhan mengutus, Dia jamin. Penginapan, apapun, Dia jamin. Utusan Tuhan kok. Haleluyah?

Dulu ada satu, sekarang sudah pindah ke Singapura. Orang di Jakarta, orang gereja
protestan: Pak Awondatu, saya utus bapa bertemu dengan dokter ini di Singapura. Ini uang
buat bapak, 5.000 dolar Singapura, berobat di sana. Ketemu dia, saya sudah telepon. Dan
bapa tidak usah bayar lagi. Nginap, tidur di mana saja. Dia utus saya pergi untuk ketemu
dokter. Tiket disediakan, uang jajan disediakan. Malah waktu pulang dia masih beli arloji
untuk istri saya di airport.

Saudara-saudara, utusan jangan takut kurang, jangan takut susah. Kita patut menderita tapi
tidak usah susah Apa guna keluh kesah .. Apa guna keluh kesah .. Anak Tuhan jangan
bersusah .. Apa guna keluh kesah. Mari kita berdiri.

PESTA PORA
Kata Yunani koʹmos, yang diterjemahkan ”pesta pora”, muncul tiga kali dalam Kitab-Kitab
Yunani Kristen dan selalu mengandung makna yang buruk atau negatif. Greek-English
Lexicon of the New Testament karya Joseph Thayer menunjukkan bahwa dalam tulisan-
tulisan Yunani kuno, kata itu berarti ”arak-arakan yang tak terkendali pada malam hari yang
dilakukan orang-orang setengah mabuk yang bergembira-ria, dan setelah makan malam
mereka berpawai di jalan-jalan dengan obor serta iringan musik untuk menghormati
Bakkhus atau dewa-dewi lainnya [atau pemenang pertandingan], dan bernyanyi serta
bermain di depan rumah teman pria atau wanita mereka”. (1889, hlm. 367) Tingkah laku
yang tidak senonoh dan seenaknya seperti itu, dengan arak-arakan di jalan yang mirip
dengan karnaval modern di negeri-negeri tertentu, adalah hal yang lazim di kota-kota
Yunani pada zaman para rasul. Jadi, nasihat peringatan yang diberikan tentang pesta pora
adalah tepat dan berfaedah bagi para penganut ibadat sejati.
Pesta pora pasti bukan untuk orang Kristen dan dikecam Firman Allah. Sebelum menjadi
orang Kristen, beberapa penerima surat Petrus, penduduk di provinsi-provinsi di Asia Kecil
yang mendapat pengaruh Yunani (1Ptr 1:1), ”bertindak dengan hawa nafsu, minum anggur
dengan berlebihan, berpesta pora, melakukan perlombaan minum dan penyembahan
berhala yang menyalahi hukum”. Tetapi, sewaktu menjadi orang Kristen, mereka tidak lagi
melakukan hal-hal itu. (1Ptr 4:3, 4) Karena diwarnai sensualitas dan kebebasan yang bejat,
pesta pora adalah ”perbuatan yang berkaitan dengan kegelapan” yang tidak dilakukan orang
Kristen.—Rm 13:12-14.
Alkitab tidak melarang kita untuk bersukacita dan bersukaria. Manusia dianjurkan untuk
bersukacita karena Pencipta mereka, suami bersukacita karena istrinya, pekerja bersukacita
karena pekerjaan tangannya, dan petani atas hasil kerja kerasnya. (Mz 32:11;Ams 5:18; Pkh
3:22; Ul 26:10, 11) Makanan dan minuman dapat mendatangkan serta menambah sukacita
(Pkh 9:7; Mz 104:15), tetapi harus disertai kesahajaan. (Ams 23:20;1Tim 3:2, 11; 1Kor 10:31)
Bersukaria sampai mabuk, dibarengi ketidaktertiban dan sensualitas, adalah pesta pora.
Paulus menyebutkan pesta pora sebagai ”perbuatan daging”, dan mengatakan bahwa orang
yang mempraktekkannya ”tidak akan mewarisi kerajaan Allah”.—Gal 5:19-21.

Anda mungkin juga menyukai