Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.

5,MEI, 2019

TINGKAT KEBERHASILAN NIFEDIPIN SEBAGAI TOKOLITIK PADA


PASIEN PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT SANGLAH DENPASAR

I Putu Eka Kusuma Yasa1, I Gusti Made Aman2, Bagus Komang Satriyasa2
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Email: putuekaky@gmail.com

ABSTRAK
Tenaga medis melakukan usaha preventif Preterm Labor selama pasien masih
didiagnosis Ancaman Persalinan Prematur (Partus Prematurus Imminens), salah satunya
yaitu pemberian nifedipin sebagai agen tokolitik. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan terapi nifedipin sebagai tokolitik pada pasien Partus
Prematurus Imminens di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2014-2016.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif cross-sectional. Penelitian
dilakukan di Intalasi Rawat Inap Cempaka Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.
Keseluruhan proses penelitian membutuhkan waktu selama 5 bulan. Populasi terjangkau
dalam penelitian ini adalah pasien terdiagnosis Partus Prematurus Imminens yang
menjalani rawat inap dan memperoleh terapi nifedipin di Intalasi Rawat Inap RSUP
Sanglah Denpasar selama periode Januari 2014 – Desember 2016. Dapat disimpulkan
bahwa tingkat keberhasilan nifedipin dalam mencegah terjadinya Preterm Labor selama 2
x 24 jam yaitu sebesar 47,05%. Hasil penelitian ini diharapkan mampu dimanfaatkan
sebagai data suplemen dalam membuat kebijakan.
Kata kunci: Nifedipin, tokolitik, Partus Prematurus Imminens

ABSTRACT
Medical workers done preventive action in Preterm Labor due to patients still
diagnosed as Partus Prematurus Imminens, one of them was administration of nifedipin
as tocolytic agent. The aim of this research was to explore success level of nifedipin
therapy as tocolytic agent in Partus Prematurus Imminens patients on Central General
Sanglah Hospital Denpasar in year 2014-2016. This research belong to cross-sectional
descriptive research. Research was done at Cempaka Obstetry Inpatient Instalation Room
of Central General Sanglah Hospital Denpasar. All process of this research took 5
months. Reached populations in the research was Partus Prematurus Imminens patients
who exprerienced inpatient and received nifedipin therapy on Cempaka Obstetry
Inpatient Instalation Room of Central General Sanglah Hospital Denpasar due to 2014
January – 2016 December period. We can conclude that success level of nifedipin to
prevent Preterm Labor occurence due to 2 x 24 hours was 47,05%. This results hopefully
can be used as a guidance in additional informations to make some policies.
Keywords: Nifedipin, tocolytic, Partus Prematurus Imminens

PENDAHULUAN kasus mortalitas bayi.1 Berpedoman pada


Upaya peningkatan kesehatan anak hasil Survei Demografi dan Kesehatan
dilaksanakan untuk menyediakan generasi Indonesia, Indonesia memiliki AKN pada
akan datang yang berkualitas serta tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran
mengurangi angka mortalitas anak, hidup.1
khususnya neonatal. Hal ini dinilai penting Preterm Labor (persalinan preterm)
karena Angka Kematian Neonatal (AKN) bertanggung jawab kepada lebih dari 1 juta
(0-28 hari) memberi pengaruh kepada 59% mortalitas neonatus tiap tahunnya. Kelahiran

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 1
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

prematur berkaitan erat dengan morbiditas sampel 15 orang, efektivitas nifedipin yang
jangka panjang serta terhadap restriksi pada diperoleh yaitu sebesar 80%.15
tumbuh kembang bayi.2-4 Preterm Labor Penelitian terkait dengan
didefinisikan sebagai persalinan yang pengambilan sampel penelitian di RSUP
berlangsung pada usia gestasi 20-37 Sanglah Denpasar belum pernah dilakukan.
minggu.5 World Health Organization Adapun nifedipin selama ini telah menjadi
(WHO) megestimasikan terdapat 10-11% agen tokolitik dalam prosedur tetap
dari jumlah kelahiran di dunia tiap tahunnya manajemen pasien Partus Prematurus
adalah kelahiran prematur.6 WHO Imminens di RSUP Sanglah Denpasar.16
melaporkan prevalensi kelahiran prematur di Berdasarkan hal tersebut, sangat penting
Indonesia sebesar 16% serta memposisikan untuk melakukan penelitian mengenai
Indonesia terbesar kelima di dunia.7 pengaruh nifedipin sebagai tokolitik di
Usaha preventif Preterm Labor RSUP Sanglah Denpasar.
dilaksanakan selama pasien masih
didiagnosis Ancaman Persalinan Prematur BAHAN DAN METODE
(Partus Prematurus Imminens). Usaha ini Penelitian ini menggunakan metode
dilakukan untuk meningkatkan survival rate penelitian deskriptif cross-sectional.
bayi baru lahir dengan menghindarinya dari Penelitian dilakukan di Intalasi Rawat Inap
komplikasi yang bisa terjadi.8 Managemen Cempaka Obstetri RSUP Sanglah Denpasar.
yang mampu dilaksanakan meliputi istirahat, Keseluruhan proses penelitian membutuhkan
hidrasi, intervensi farmakologis, serta waktu selama 5 bulan. Ruang lingkup
kombinasi ketiganya.9,10 Kontraksi uterus penelitian ini adalah bidang Farmakologi
merupakan gejala dan tanda utama Partus dan Obstetri-Ginekologi. Populasi target
Prematurus Imminens, maka inhibisi dalam penelitian ini adalah pasien
kontraksi uterus dengan tokolitik dilakukan terdiagnosis Partus Prematurus Imminens
untuk memperlama kehamilan serta yang menjalani rawat inap dan memperoleh
menunda persalinan. Tokolitik diberikan terapi nifedipin. Populasi terjangkau dalam
untuk mensupresi kontraksi selama periode penelitian ini adalah pasien terdiagnosis
akut dan untuk rumatan.3,8,9,11 Partus Prematurus Imminens yang
Magnesium Sulfat (MgSO4) menjalani rawat inap dan memperoleh terapi
merupakan tokolitik pertama yang nifedipin di Intalasi Rawat Inap RSUP
digunakan dalam mensupresi kontraksi Sanglah Denpasar selama periode April
uterus. Selain MgSO4, terdapat golongan 2016-Agustus 2017.
obat tokolitik lainnya, seperti betamimetik, Mengenai pemilihan sampel
Calcium Channel Blocker, dan NSAID.9 Di penelitian, penulis menggunakan 2 kriteria,
Indonesia, nifedipin (Calcium Channel yaitu kriteria inklusi serta kriteria eksklusi.
Blocker) merupakan obat yang paling Adapun kriteria inklusi mencakupi: (1) usia
banyak digunakan saat ini. Adapun kehamilan 20-36 minggu, (2) memperoleh
penelitian mengenai tingkat keberhasilan terapi nifedipin, (3) rawat inap di RSUP
nifedipin sebagai tokolitik di Indonesia Sanglah periode April 2016-Agustus 2017,
masih jarang dilakukan. Padahal pada serta (4) hamil tunggal. Sedangkan kriteria
kategori keamanan obat, nifedipin tergolong eksklusi mencakupi: (1) data rekam medik
obat kategori C untuk kehamilan yang tidak lengkap, (2) pembedahan selama
artinya potensi teratogeniknya belum jelas.12 hamil, (3) ketuban pecah, korioamnionitis,
Terdapat 3 penelitian terkait telah atau infeksi intra uterin, (4)
dilakukan di Indonesia. Penelitian yang preeklampsia/eklampsia, (5) IUFD, dan
dilakukan oleh Puji Ichtiari menyimpulkan yang terakhir yaitu (6) Gemelli.
terdapat angka keberhasilan terapi sebesar Sampel yang diteliti adalah pasien
86,4% dari jumlah 22 subyek yang Partus Prematurus Imminens yang dirawat
memperoleh terapi nifedipin.13 Penelitian inap di RSUP Sanglah Denpasar. Sampel
lainnya dilakukan oleh Jenny Jusuf pada diambil dengan menggunakan teknik
tahun 2008 memperoleh tingkat purposive sampling. Sumber kepustakaan
keberhasilan nifedipin sebesar 61,9%, menjabarkan data prevalensi Preterm Labor
sedikit lebih efektif dibandingkan ketorolac di RSUP Sanglah yaitu sebesar 9,4%.17
yakni sebesar 54,8%.14 Penelitian terkini Level signifikansi yang dipergunakan adalah
yaitu di Sumatera Barat dengan jumlah 1,96 dan derajat penyimpangan yang masih
dapat diterima (d) adalah 0,1. Sehingga

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 2
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

dengan menggunakan perhitungan rumus primipara masing-masing sejumlah 7 orang


didapatkan jumlah n sebesar 30. Variabel (20,58%) dan 6 orang (17,64%). Sebanyak
yang diteliti yaitu usia, paritas, jarak 21 subyek (61,76%) tidak memiliki jarak
kelahiran, pekerjaan, status anemia, riwayat kelahiran karena nullipara dan terdapat 4
abortus, tingkat keberhasilan terapi. orang yang memiliki jarak kelahiran di
bawah 2 tahun (20,58%). Sementara itu, jika
dilihat dari pekerjaan, distribusi antara
HASIL bekerja dan tidak bekerja sama besar (50%).
Total subyek dalam penelitian ini Mayoritas subyek tidak anemia yaitu
sejumlah 42 orang, namun mengalami sejumlah 23 orang (67,64%) dan yang
eksklusi sehingga yang terlibat dalam anemia hanya sejumlah 11 orang (32,35%).
penelitian yaitu 34 orang. Mayoritas subyek Berdasarkan riwayat abortus, jumlah subyek
berusia 20 sampai 34 tahun sejumlah 22 yang tidak pernah mengalami abortus lebih
orang (64,7%), sedangkan sisanya sejumlah dominan yaitu terdapat 26 subyek (76,47%),
8 orang (23,52%) berusia lebih dari 34 tahun sedangkan sisanya pernah mengalami
saat proses kehamilan dan 4 orang (11,76%) abortus sejumlah 8 orang (23,52%). Data
berusia kurang dari 20 tahun. Berdasarkan lengkap distribusi karakteristik subyek dapat
paritas, sebagian besar paritas subyek adalah disimak pada Tabel 1.
nullipara (61,76%), disusul multipara dan

Tabel 1. Karakteristik Subyek

Karakteristik Subyek Jumlah Persentase (%)


Usia
<20 tahun 4 64,7
20-34 tahun 22 11,76
>34 tahun 8 23,52
Paritas
Nullipara 21 61,76
Primipara 6 17,64
Multipara 7 20,58
Jarak Kelahiran
Nullipara 21 61,76
Kurang dari 2 tahun 4 20,58
Lebih dari 2 tahun 9 17,64
Pekerjaan
Bekerja 17 50
Tidak Bekerja 17 50
Status Anemia
Anemia 11 32,35
Tidak Anemia 23 67,64
Riwayat abortus
Pernah 8 23,52
Tidak Pernah 26 76,47

Gambaran keberhasilan terapi nifedipin sebagai tokolitik, keberhasilan


nifedipin sebagai tokolitik pada seluruh dalam hal tidak terjadinya kontraksi setelah
subyek menunjukkan 16 subyek (47,05%) pemberian nifedipin dalam waktu 2 x 24 jam
yang berhasil, sedangkan 18 subyek atau tidak terjadinya persalinan prematur.
(52,94%) dinyatakan tidak berhasil. Hal ini dirangkum secara detail pada Tabel
Keberhasilan terapi dilihat dari penggunaan 2.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 3
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

Tabel 2. Distribusi Keberhasilan Nifedipin sebagai Tokolitik Berdasarkan Karakteristik

Subyek

Berhasil Tidak Berhasil Total


Karakteristik Ibu
n % n % n %
Usia
<20 tahun 1 25 3 75 4 100
20-34 tahun 13 59,09 9 40,9 22 100
>34 tahun 2 25 6 75 8 100
Paritas
Nullipara 10 47,61 11 52,38 21 100
Primipara 3 50 3 50 6 100
Multipara 3 42,85 4 57,14 7 100
Jarak Kelahiran
Nullipara 10 47,61 11 52,38 21 100
Kurang dari 2 tahun 2 50 2 50 4 100
Lebih dari 2 tahun 4 44,4 5 55,5 9 100
Pekerjaan
Bekerja 11 64,7 6 35,2 17 100
Tidak Bekerja 5 29,41 12 70,58 17 100
Status Anemia
Anemia 6 54,54 5 45,45 11 100
Tidak Anemia 10 43,47 13 56,52 23 100
Riwayat abortus
Pernah 4 50 4 50 8 100
Tidak Pernah 12 46,15 14 53,84 26 100

PEMBAHASAN paru janin serta menyediakan harapan


Preterm Labor (persalinan merujuk pasien ke fasilitas pelayanan
prematur) bertanggung jawab kepada lebih kesehatan tersier yang mengantongi
dari 1 juta mortalitas neonatus tiap tahunnya. sejumlah sarana perawatan bagi bayi
Preterm Labor masih tergolong prematur.9
permasalahan obstetri yang utama karena Tokolitik yang kini banyak
berhubungan dengan angka morbiditas dan digunakan adalah golongan Calsium
mortalitas perinatal maupun neonatal yang Channel Blocker dan salah satu jenis yang
tinggi.18 Tantangan untuk melakukan sering digunakan adalah nifedipin. Kini
pengelolaan Preterm Labor masih nifedipin dimanfaatkan sebagai tokolitik
merupakan kontroversi di bagian obstetri. pada protokol tetap manajemen Partus
Tokolitik, obat penghambat kontraksi uterus Prematurus Imminens di Bagian Obstetri
sampai saat ini masih dipertimbangkan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar.16
sebagai pencegah Preterm Labor yang Nifedipin memiliki pengaruh pada uterus
utama dan tetap dipertahankan sampai sebagai tokolitik. Dikatakan obat ini cukup
penyebab pasti diketahui. Tujuan pemberian efektif untuk menghambat proses Preterm
tokolitik adalah untuk mengurangi kontraksi Labor, mempunyai efek samping yang
uterus sehingga Preterm Labor dapat minimal dan tidak mempengaruhi tekanan
dicegah. Meta analisis sudah membuktikan darah pada pasien normotensi. Penelitian in
bahwa tokolitik dapat memperpanjang fase vitro merujuk nifedipin secara signifikan
laten Preterm Labor antara 24-48 jam, hal membendung kontraksi otot polos uterus
ini bertujuan untuk mengondisikan maturasi wanita hamil dan pasca persalinan melalui

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 4
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

inhibisi aliran kalsium (Ca2+) pada membran Data WHO menunjukkan setiap
otot polos. tahunnya terdapat 16 juta remaja perempuan
Tiga puluh empat subyek yang hamil, hal ini umum terjadi di negara
memperoleh terapi nifedipin ternyata angka berkembang. Negara dengan tingkat
keberhasilan terapi nifedipin sebesar kemiskinan yang tinggi memiliki rasio
47,05%. Keberhasilan terapi ini ditinjau dari kehamilan pada remaja perempuan yaitu 1:3.
kesuksesan dalam mencegah tercetusnya Hal ini menjadi lebih kompleks dengan
Preterm Labor selama 2 x 24 jam. Tingkat adanya data risiko mortalitas bayi meningkat
keberhasilan nifedipin pada penelitian ini hingga 50% pada bayi yang lahir dari
tidak sebesar dengan hasil penelitian yang perempuan hamil muda.22 Secara global,
dilakukan oleh Puji Ichtiari, Jenny Jusuf, terdapat 15 juta bayi lahir prematur tiap
dan Ibnu, pada penelitian tersebut tahun, satu juta diantaranya meninggal
didapatkan terdapat angka keberhasilan akibat kelahiran prematur.23
terapi sebesar 86,4%, 61,9%, dan 80% Merujuk pada keluarga berencana
dengan jumlah sampel masing-masing pada remaja, Musafaah dalam studinya
penelitian sebesar 22 sampel, 42 sampel, dan mendapatkan 52,7% perempuan berusia
15 sampel.13-15 Hal ini dipengaruhi oleh kurang dari 25 tahun terpapar informasi
karakteristik subyek yang cukup beragam. mengenai metode kontrasepsi. Mereka
Adapun karakteristik subyek yang peneliti menerima info tersebut baik lewat majalah,
tinjau yaitu usia, paritas, jarak kelahiran, koran, radio, teman, saudara, hingga orang
pekerjaan, status anemia, serta riwayat tua. Sebanyak 82,7% dari mereka
abortus. Persentase keberhasilan nifedipin mengetahui alat kontrasepsi jenis kondom
sebagai tokolitik lebih dominan timbul pada dan 79,6% nya mengetahui pil KB.
ibu dengan karakteristik melahirkan pada Mengenai pengetahuan mereka terhadap
rentang usia 20-34 tahun, primipara, manfaat alat kontrasepsi, sebagian besar dari
memiliki jarak kelahiran kurang dari dua mereka (86,7%) mengetahui manfaat alat
tahun, bekerja, anemia, dan memiliki kontrasepsi sebagai pencegah terjadinya
riwayat abortus. Sebaliknya, kehamilan.24 Pada remaja Bali, khususnya
ketidakberhasilan nifedipin sebagai tokolitik Kuta, 48% di antaranya memiliki tingkat
lebih dominan timbul pada ibu dengan perilaku seksual pranikah tergolong sangat
karakteristik melahirkan pada rentang usia tinggi, yakni 7 sampai 9 kali.25
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 34 tahun, Menurut Survei Demografi dan
multipara, memiliki jarak kelahiran lebih Kesehatan Indonesia tahun 2012, hanya 16%
dari dua tahun, tidak bekerja, tidak anemia, wanita belum kawin berumur 15-19 tahun
dan tidak memiliki riwayat abortus. Hal menyampaikan bahwa mereka memakai
menarik ditunjukkan oleh persentase kondom saat pertama kali berinteraksi intim
ketidakberhasilan nifedipin sebagai tokolitik dan hanya 20% wanita belum kawin berusia
menurut karakteristik usia saat melahirkan, 15-19 tahun menyampaikan bahwa mereka
paritas, jarak kelahiran, pekerjaan, anemia, memakai kondom saat terakhir kali
dan riwayat abortus. berinteraksi intim.26 Mengenai pengetahuan
Ibu yang hamil pada rentang usia mereka mengenai usia ideal kawin pertama
kurang dari 20 tahun memiliki panggul dan untuk wanita, sebesar 34% dari mereka
uterus yang masih sempit dan organ menyatakan usia ideal nya pada 24-25 tahun.
reproduksi immature. Preterm Labor dapat Terdapat 3,7% dari mereka yang
terjadi akibat pembentukan kembali arteri menyatakan usia ideal nya pada usia kurang
plasental bed spiral yang kurang sempurna dari 20 tahun.26
sebagai dampak dari ketidakmatangan Teori kompetisi fetomaternal dalam
fungsi uterus pada usia kehamilan muda atau hal nutrisi merupakan penjelasan umum
kurang dari 20 tahun.19 Dalam sebuah bagaimana bayi dari kehamilan dini dapat
penelitian di India, ibu hamil yang berusia menerima dampak buruk. Remaja yang
13-19 tahun memiliki beberapa risiko sedang tumbuh dan berkembang, meskipun
komplikasi dalam kehamilan dan Preterm berat badannya bertambah selama hamil,
Labor merupakan komplikasi yang paling akan melahirkan bayi lebih kecil
sering terjadi.20 Sedangkan pada rentang dibandingkan dengan usia ibu yang lebih
usia diatas 34 tahun, maturasi organ matang. Mereka juga cenderung
reproduksi mengalami penurunan jika mempertahankan berat badannya setelah
dibandingkan pada umur 20-34 tahun.21 melahirkan. Adanya leptin pada trimester

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 5
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

ketiga dapat mencegah pemecahan lemak, Pada variabel jarak kelahiran,


menambah penggunaan glukosa dalam didapatkan hasil bahwa jarak kelahiran lebih
pertumbuhan remaja tersebut, serta dari 2 tahun cenderung menghasilkan
mengurangi ketersediaan energi bagi kondisi Preterm Labor. Hal ini bertentangan
perkembangan fetus. Selain itu, ketika suplai dengan teori bahwa proses rehabilitasi pasca
makanan direstriksi, kebutuhan metabolik persalinan tidak hanya usai setelah masa
remaja ini muncul sebelum kebutuhan nifas berakhir, melainkan memerlukan
perkembangan fetus tiba, kecuali waktu yang lebih lama sehingga dibutuhkan
malnutrisinya sudah berat.27 rentang waktu yang cukup bagi organ-organ
Hamil pada usia remaja sangat tubuh untuk dibebani dengan proses
riskan karena pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan lagi.33 Menurut
kehamilan atau pun informasi mengenai anjuran BKKBN, jarak kelahiran ideal
akses pelayanan kesehatan masih terbatas. adalah 2 tahun atau lebih.34
Pada periode usia remaja ini, tingkat stres Pada pekerjaan, ibu yang tidak
emosional juga sangat tinggi oleh karena bekerja didapatkan lebih mengakibatkan
mental untuk menjadi seorang ibu belum kondisi berujung pada Preterm Labor. Hal
matang, adapun level katekolamin dan ini inkonsisten terhadap teori yang
kortisol meningkat sehingga mengaktifkan menyebutkan bahwa jam kerja yang panjang
hormon pelepas kortikotropin plasental dan dan kerja fisik yang berat berhubungan
akhirnya memicu terjadinya Preterm Labor dengan peningkatan terjadinya Preterm
melalui proses biologis.28 Labor. Pekerjaan atau aktivitas fisik yang
Kehamilan tua (lebih dari 34 tahun) terlalu berat sewaktu hamil dapat
juga berisiko tinggi terhadap Preterm Labor. menimbulkan kontraksi uterus.35 Studi
Di Amerika Serikat, setidaknya terdapat review lainnya telah meninjau hubungan
12,3% dari kasus Preterm Labor memiliki berbagai aktivitas pekerjaan seperti berdiri
karakteristik kehamilan tua pada tahun 2007. dalam waktu yang lama, mengangkat beban,
Persentase ini sedikit menurun pada 7 tahun dan pekerjaan yang memerlukan tenaga
kemudian, yakni sebesar 11,58%.29 Satu ekstra memiliki hasil yang beragam terhadap
aspek penting dari ANC yang berubah pada Preterm Labor.
perempuan hamil di atas 35 tahun adalah Review dilakukan oleh Bonzini et
meningkatnya kemungkinan anomali al. yang merangkum 49 studi dan
kromosom pada bayi mereka. Mereka mengidentifikasi keterkaitan antara 5
seharusnya disarankan pilihan tes skrining paparan pekerjaan (jam kerja tinggi, kerja
ANC. Tes skrining ANC sistem shift, angkat beban, berdiri dalam
mempertimbangkan berbagai faktor waktu lama, serta beban kerja berat) dan 3
maternal, salah satunya yaitu usia maternal, dampak obstetri (Preterm Labor, BBLR, dan
untuk memperkirakan kemungkinan anomali preeklamsia/hipertensi gestasional). Ketika
kromosom pada bayi.30 evaluasi risiko Preterm Labor dilakukan,
Riset ini juga melaporkan bahwa ditemukan efek sedang hingga berat (RR >
ibu yang lebih berpeluang mengalami 1,4) untuk setiap paparan dan perkiraan
Preterm Labor yaitu pada kategori risiko hanya menunjuk pada efek sederhana,
multipara, hal ini dikarenakan degradasi oleh sebab itu tidak ada restriksi aktivitas
fungsi dan lebih tinggi pada ibu yang perlu dirasionalkan.36
grandemultipara (paritas lebih dari 5).31 Sejumlah intervensi
Penurunan fungsi yang dimaksud salah direkomendasikan agar Preterm Labor dapat
satunya adalah gangguan pada muskulus dicegah, salah satunya dengan restriksi
uterus akibat repetisi dilatasi. Selain itu, aktivitas fisik. Sebuah studi RCT mengenai
urutan kelahiran mempengaruhi suplementasi 17 α-hidroksiprogesteron
keberlangsungan hidup fetus, fetus yang kaproat dan omega-3 sebagai usaha
dilahirkan lebih akhir cenderung kurang preventif Preterm Labor serta
sehat. Secara ekonomi, jumlah sumber daya menginvestigasi efek restriksi aktivitas fisik
yang dipergunakan untuk anak semakin pada perempuan nullipara dengan serviks
berkurang dengan paritas yang semakin pendek, yakni kurang dari 30 mm.37 Pada
tinggi. Pemeliharaan dari ibu juga semakin studi ini, restriksi aktivitas fisik yang
menurun dengan semakin banyak bayi yang dimaksud yaitu: istirahat pelvis, penurunan
dilahirkan.32 aktivitas fisik, atau penurunan aktivitas non-
kerja. Terdapat 39% dari total 646

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 6
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

responden menunjukkan sejumlah restriksi Prevalensi anemia pada perempuan hamil


aktivitas fisik, secara umum kombinasi dari secara global berada pada angka 38,2%.
ketiga hal tersebut, dengan rata-rata usia Indonesia memiliki persentase perempuan
gestasi 23,9 minggu. Hasilnya menunjukkan hamil dengan konsentrasi hemoglobin darah
OR (odd ratio) 2,37 untuk prematur (<37 di bawah 11 g/dL sebesar 30%, hal ini
minggu) dan 2,28 untuk sangat prematur membuat Indonesia tergolong ke dalam
(<34 minggu), setelah mengontrol kategori sedang, dalam hal tingkat signifikan
confounding factor. kesehatan publik. Secara umum, prevalensi
Studi lainnya menyatakan hal anemia perempuan hamil di Indonesia masih
serupa bahwa bed rest dan restriksi aktivitas lebih baik dibandingkan secara global.41
fisik tidak signifikan dalam menurunkan Zat besi berperan sangat krusial
risiko Preterm Labor dan memiliki efek selama masa gestasi, dengan sifat
samping, seperti distres emosional, perkembangan sel dan jaringan sangat cepat
tromboemboli vena, peningkatan berat termasuk pada tumbuh kembang fetus. Pada
badan, dan konsekuensi finansial.38 masa gestasi, setidaknya dibutuhkan 600-
Penyedia layanan kesehatan harus 800 zat besi.42 Tidak kurang dari 300 mg zat
mempertimbangkan risiko tersebut sebelum besi diperlukan hanya untuk fetus saja, 25
melakukan bed rest dan restriksi aktivitas mg untuk plasenta, serta 500 mg untuk
fisik kepada pasiennya. peningkatan volume eritrosit.
Hal menarik lainnya terdapat pada Terakhir yaitu variabel riwayat
variabel anemia, didapatkan bahwa kondisi abortus, didapatkan bahwa memiliki riwayat
tidak anemia cenderung menghasilkan abortus memiliki kecenderungan lebih
kondisi Preterm Labor. Padahal, anemia rendah untuk mengalami Preterm Labor,
selama kehamilan dapat berefek buruk pada dan berlaku sebaliknya. Hasil ini bertolak
bayi dan ibunya, satu diantaranya dapat berlakang dengan teori riwayat aborsi
menghambat suplai oksigen pada merupakan faktor risiko Preterm Labor.
metabolisme ibu karena rendahnya Trauma servikal memicu adanya insufisiensi
hemoglobin.39 Hal ini terjadi oleh karena servikal sebagai mekanisme dasarnya. Pada
hemoglobin tergolong molekul protein pada sebagian besar pasien, serviks terasa rigid
eritrosit, berfungsi dalam mendistribusikan dan tertutup rapat. Apabila pasien pernah
oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan diinduksi aborsi, serviks akan berdilatasi
tubuh serta mengangkut karbondioksida dari dengan kekuatan yang sama besar. Selama
jaringan tubuh ke paru-paru mengalami dilatasi bertenaga ini, hampir selalu terjadi
penurunan kadar. Dampaknya adalah robekan mikroskopis dari otot servikal.43
munculnya kondisi hipoksia pada jaringan Bagaimana pun juga, kerusakan servikal
plasenta sehingga terjadi pelepasan plasenta baik mikroskopis maupun makroskopis akan
sebelum waktunya dan munculah Preterm menghasilkan pelemahan permanen pada
Labor. serviks.
Selama periode gestasi, terdapat Terdapat beberapa komplikasi yang
peningkatan yang tidak proporsional pada menyebabkan beberapa hasil tidak sesuai
volume plasma hingga 50%, eritrosit 33%, teori, terutama pada variabel jarak kelahiran,
dan hemoglobin 18-20%. Selain itu, terdapat pekerjaan, dan status anemia. Dari 5 subyek
kebutuhan ekstra terhadap zat besi selama yang mempunyai jarak kelahiran lebih dari 2
gestasi, tepatnya pada periode paruh kedua tahun dan tidak berhasil diterapi dengan
masa gestasi. Anemia fisiologis dapat nifedipin, terdapat 3 subyek yang
diartikan sebagai efek kombinasi antara mengalami keluar air dalam kehamilannya.
hemodilusi dan keseimbangan negatif zat Dari 12 subyek yang tidak bekerja dan tidak
besi. Adapun kriteria anemia fisiologis berhasil diterapi dengan nifedipin, terdapat 9
diantaranya: (1) hemoglobin 10 g/dL atau subyek yang mengalami keluar air dalam
kurang, (2) eritrosit 3,5 juta/mm3, (3) PCV kehamilannya dan 1 subyek memiliki
30%, serta (4) PBF (Peripheral Blood Film) riwayat obstetri buruk. Sementara itu dari 13
menunjukkan morfologi normal dengan subyek yang memiliki status tidak anemia
central pallor.40 dan tidak berhasil diterapi dengan nifedipin,
Secara global, rata-rata konsentrasi terdapat 3 subyek yang mengalami keluar air
hemoglobin darah pada perempuan hamil dalam kehamilannya.
yaitu 11,4 g/dL, adapun batas anemia ringan Adapun keterbatasan penelitian ini
pada kelompok ini yaitu 11,0 g/dL. yaitu studi deskriptif sehingga kurangnya

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 7
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

analisis lebih lanjut dapat membuat hasil Treatment-in-Pregnancy.pdf. Diakses


penelitian menjadi bias. Selain itu, pada 13 November 2017.
terbatasnya jumlah sampel membuat 4. Ong, K.K., Kennedy, K., Gutierrez, E.C.,
penelitian ini belum mampu dianalisis secara Forsyth, S., Godfrey, K.M., Koletzko,
statistik. Diharapkan kedepannya dilakukan B., Latulippe M.E., Ozanne S.E., Rueda,
penelitian studi analitik terhadap penelitian R., Schoemaker, M.H., Beek, E.M.V.D.,
ini dengan jumlah sampel yang lebih besar Buuren, S.V., Fewtrell, M. Postnatal
sehingga data yang didapat mampu growth in preterm infants and later health
memberikan jawaban yang valid dan outcomes: a systematic review. Acta
signifikan secara statistik. Pædiatrica. 2015. [Online] 104, pp. 974–
986. Tersedia pada:
SIMPULAN http://www.stefvanbuuren.nl/publication
Tingkat keberhasilan terapi s/2015%20Post natal%20growth%20-
nifedipin sebagai tokolitik pada pasien %20AP.pdf. Diakses pada 13 November
Partus Prematurus Imminens di Rumah 2017.
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 5. WHO. WHO recommendations on
2014-2016 yaitu sebesar 47,05%. interventions to improve preterm birth
outcomes. Geneva: World Health
Organization. 2015. [Online] Tersedia
pada:
SARAN http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/
Diharapkan dapat melanjutkan riset 183037/1/9789241508988_eng.pdf.
ini melalui analisis lebih lanjut dengan Diakses pada 13 November 2017.
variabel yang berbeda. Institusi diharapkan 6. WHO. Born Too Soon: The Global
dapat menggunakannya sebagai informasi Action Report on Preterm Birth. Geneva:
tambahan dalam membuat kebijakan. World Health Organization. 2012.
[Online] Tersedia pada:
DAFTAR PUSTAKA www.who.int/pmnch/media/
1. Kemenkes, R.I. Profil Kesehatan news/2012/201204_ bornto\osoon-
Indonesia Tahun 2016. Jakarta: report.pdf. Diakses pada 13 November
Kementerian Kesehatan Republik 2017.
Indonesia. 2017. [Online] 124. Tersedia 7. WHO. World Health Statistics 2013.
pada: http://www. Geneva: World Health Organization.
depkes.go.id/download.php?file=downlo 2013. [Online] Tersedia pada:
ad/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia http://www.who.int/gho/publications/wo
/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf. rld_health_ statistics/ 2013/en/. Diakses
Diakses pada 13 November 2017. pada 13 November 2017.
2. Oza, S., Lawn, J.E, Hogan, D.R., 8. Schleubner, E. The Prevention,
Mathers, C., Cousens S.N. Neonatal Diagnosis and Treatment of Premature
cause-of-death estimates for the early Labor. Dtsch Arztebl Int. 2013. [Online]
and late neonatal periods for 194 110: 227–36. Tersedia pada:
countries: 2000–2013. Bulletin World https://www.
Health Organization. 2015. [Online] ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3627
93:19–28. Tersedia pada: 164/pdf/Dtsch_Arztebl_Int-110-
http://www.who.int/bulletin/volumes/93/ 0227.pdf. Diakses pada 13 November
1/14-139790.pdf. Diakses pada 13 2017.
November 2017. 9. Haas, D.M., Benjamin, T., Sawyer, R.,
3. Institute of Obstetricians and Quinney, S.K. Short-term tocolytics for
Gynaecologists, Royal College of preterm delivery –current perspectives.
Physicians of Ireland and Directorate of International Journal of Women’s
Strategy and Clinical Care Health Health. 2014. [Online] 6 343–349.
Service Executive. Clinical Practice Tersedia pada:
Guideline: Tocolytic Treatment in https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
pregnancy. Ireland. 2013. [Online] es/ PMC3971910/pdf/ijwh-6-343.pdf.
Tersedia pada: https://rcpi-live- Diakses pada 13 November 2017.
cdn.s3.amazonaws.com/wp-content/ 10. Stan, C.M., Boulvain, M., Pfister, R.,
uploads/2016/05/17.-Tocolytic- Almagbaly, P.H. Hydration for treatment

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 8
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

of preterm labour. Cochrane Database of 18. Kinney, M.V., Lawn, J.E., Howson,
Systematic Reviews. 2013. [Online] 11. C.P., Belizan, J. 15 Million preterm
Tersedia pada: births annually: what has changed this
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.100 year? Reprod Health. 2012. [Online]
2/ 2012;9:28. Tersedia pada:
14651858.CD003096.pub2/pdf/standard. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
Diakses pada 13 November 2017. es/PMC354 6852/pdf/1742-4755-9-
11. Conde, A.A., Romero, R., Kusanovic, 28.pdf. Diakses pada 13 November 2017.
J.P. Nifedipin in the management of 19. Brosens, I., Benagiano, G., Brosens, J.J.
Preterm Labor: a systematic review and The potential perinatal origin of
metaanalysis. Am J Obstet Gynecol. placentation disorders in the young
2011. [Online] 204: 1-20. Tersedia pada: primigravida. American Journal
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl Obstetric Gynecology. 2015. [Online]
es/ PMC3437772/. Diakses pada 13 212, 580–585. Tersedia pada:
November 2017. www.ajog.org/article/S0002-
12. Brown, C.M. dan Garovic, V.D. Drug 9378(15)00014-9/pdf. Diakses pada 13
Treatment of Hypertension in Pregnancy. November 2017.
Drugs. 2014. [Online] 74(3): 283–296. 20. Yasmin, G., Kumar, A., Parihar, B.
Tersedia pada: Error! Hyperlink Teenage Pregnancy - Its Impact on
reference not Maternal and Fetal Outcome.
valid.pmc/articles/PMC4558097/pdf/nih International Journal of Scientific Study.
ms716228.pdf. Diakses pada 13 2014. [Online] 1 (6): 9-12. Tersedia
November 2017. pada: http://www.ijss-
13. Ichtiari, P. Perbandingan Efektifitas sn.com/uploads/2/0/1/5/20153321/ijss_m
Nifedipin dan Isoksuprin dalam ar-02.pdf. Diakses pada 13 November
Menghambat Proses Persalinan Preterm. 2017.
Semarang: Fakultas Kedokteran 21. Sulistiarini, D. dan Berliana, S.M.
Universitas Diponegoro. 2003. [Online] Faktor-faktor yang memengaruhi
Tersedia pada: www.eprints.undip.ac.id/ kelahiran prematur di Indonesia: Analisis
12611/. Diakses pada 13 November data Riskesdas 2013. E-Journal WIDYA
2017. Kesehatan Dan Lingkungan. 2016.
14. Jusuf, J. The Effectivity and Side Effect [Online] 1(2): 109-115. Tersedia pada:
of Ketorolac as Tocolytic in Preterm https://media.neliti.com/media/publicatio
Labor: Comparison with Nifedipin. ns/36815-ID-faktor-faktor-yang-mem
Semarang: Universitas Diponegoro. engaruhi-kelahiran-prematur-di-
2008. [Online] Tersedia pada: indonesia-analisis-data-ris.pdf. Diakses
eprints.undip.ac.id/17969/1/Jenny_Jusuf. pada 13 November 2017.
pdf. Diakses pada 13 November 2017. 22. WHO. Early marriages, adolescent and
15. Ibnu, S. Perbedaan efektifitas nifedipin young pregnancies. Sixty-Fifth World
dengan isoksuprin dalam mencegah Health Assembly. 2012. Diakses pada 13
persalinan preterm. Padang: Universitas November 2017.
Andalas. 2016. [Online] Tersedia pada: 23. Blencowe, H., Cousens, S., Oestergaard,
http://scholar.unand.ac.id/138/1/2015041 M., Chou, D., Moller, A.B., Narwal, R.
61011th_tesis%20ibnu%20sina%20obgy National, regional and worldwide
n.pdf. Diakses pada 13 November 2017. estimates of preterm birth. The Lancet.
16. RSUP Sanglah. Panduan Praktek Klinik 2012. [Online] 9(379):2162-72. Tersedia
Obstetrik dan Ginekologi. Denpasar: pada: http://www.thelancet.com/journals/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah lancet/article/PIIS0140-6736(12)60820-
Denpasar. 2015. Diakses pada 13 4/fulltext. Diakses pada 13 November
November 2017. 2017.
17. Artana, I.W.D. Luaran Bayi Kurang 24. Musafaah. Pengetahuan dan Sikap
Bulan Late Preterm. Sari Pediatri. 2012. Pemakaian Kontrasepsi pada Remaja
[Online] 14: 62-6. Tersedia pada: Putri “Gaul” di Parkir Timur Senayan,
https://saripediatri.org/index.php/sari- Jakarta. KESMAS. 2007. [Online]
pediatri/article/view/380/316. Diakses 2(2):91-5. Tersedia pada:
pada 13 November 2017. jurnalkesmas.ui.ac.id/kesmas/article/vie
w/277. Diakses pada 13 November 2017.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 9
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

25. Manik, M.C. Hubungan Antara Konsep maternal age. Obstetrics & Gynecology
Diri Dengan Perilaku Seksual Pranikah Science. 2013. [Online] 56(3):160-166.
pada Remaja di Kuta-Bali. Salatiga: Tersedia pada:
Universitas Kristen Satya Wacana. 2014. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
[Online] Tersedia pada: es/PMC3784117/. Diakses pada 13
repository.uksw.edu/bitstream/12345678 November 2017.
9/ 31. Idaningsih, A. Faktor - Faktor yang
8940/2/T1_802009016_Full%20text.pdf. Berhubungan dengan Persalinan
Diakses pada 13 November 2017. Prematur di RSUD Cideres Kabupaten
26. Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Majalengka Tahun 2015. Majalengka:
Kependudukan dan Keluarga Berencana STIKES YPIB. 2015. [Online] Tersedia
Nasional (BKKBN), Kementerian pada: http://ejournal.stikesypib.ac.id/.
Kesehatan (Kemekes), dan ICF Diakses pada 13 November 2017.
International. Indonesia Demographic 32. WHO. Neonatal and perinatal mortality.
and Health Survey 2012. Jakarta, Geneva: World Health Organization
Indonesia: BPS, BKKBN, Kemenkes and Press. 2006. [Online] Tersedia pada:
ICF International. 2013. [Online] whqlibdoc.who.int/publications/
Tersedia pada: 2006/9241563206_eng.pdf. Diakses pada
kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/SD 13 November 2017.
KI-2012-Remaja-Indonesia.pdf. Diakses 33. WHO. WHO recommendations on
pada 13 November 2017. postnatal care of the mother and
27. Yu, S.H., Mason, J., Crum, J., Cappa, C., newborn. Geneva: World Health
Hotchkiss, D.R. Differential effects of Organization. 2013. [Online] Tersedia
young maternal age on child growth. pada:
Global Health Association. 2016. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/
[Online] 9:31171. Tersedia pada: 97603/1/9789241506649_eng.pdf.
https://data.unicef.org/wp- Diakses pada 13 November 2017.
content/uploads/ 2016/11/Paper-Child- 34. BKKBN. Kamus Istilah Kependudukan
marriage-and-nutrition-Global-Health- & Keluarga Berencana. Jakarta:
Action.pdf. Diakses pada 13 November Direktorat Pelayanan Informasi dan
2017. Dokumentasi. 2011. [Online] Tersedia
28. Suspimantari, C. dan Pramono, B.A. pada:
Factors That Influence the Risk of https://flipbook.bkkbn.go.id/index.php/fl
Prematurity against Maternal and ipbook/show/TFL-4158-171704-102449.
Perinatal Outcomes by Gestational Age Diakses pada 13 November 2017.
in the Case Study RSUP Dr. Kariadi 35. Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom,
Semarang Tahun 2013. Semarang: S.L., Spong, C.Y., Dashe, J.S., Hoffman,
Faculty of Medicine Diponegoro B.L., Casey, B.M., Shefield, J.S. William
University. 2014. [Online] Tersedia Gynecology, 24 th ed. New York:
pada: McGraw-Hill. 2013. Diakses pada 13
eprints.undip.ac.id/44517/1/Cahya_Suspi November 2017.
mantari_22010110120024_BAB_0_KTI. 36. Bonzini M., Coggon, D., Palmer, K.T.
pdf. Diakses pada 13 November 2017. Risk of prematurity, low birthweight and
29. Ferre, C., Callagan, W., Olson, C., pre-eclampsia in relation to working
Sharma, A., Barfield, W. Effects of hours and physical activities: a
Maternal Age and Age-Specific Preterm systematic review. Occup Environ Med.
Birth Rates on Overall Preterm Birth 2007. [Online] 64(4):228–243. Tersedia
Rates — United States, 2007 and 2014. pada:
MMWR. 2016. [Online] 65(43): 1181-4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
Tersedia pada: es/PMC2078455/pdf/228.pdf. Diakses
https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/65/ pada 13 November 2017.
wr/pdfs/mm6543a1.pdf. Diakses pada 13 37. Arisoy, R. dan Yayla, M. 2012.
November 2017. Transvaginal Sonographic Evaluation of
30. Kim, Y.J., Lee, J.E., Kim, S.H., Shim, the Cervix in Asymptomatic Singleton
S.S., Cha, D.H. Maternal age-specifc Pregnancy and Management Options in
rates of fetal chromosomal abnormalities Short Cervix. Journal of Pregnancy.
in Korean pregnant women of advanced [Online] 2012: 1-10. Tersedia pada:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 10
ISSN: 2597-8012 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.5,MEI, 2019

https://www.ncbi.nlm.
nih.gov/pmc/articles/PMC3317216/pdf/J
P2012-201628.pdf. Diakses pada 13
November 2017.
38. Maloni, J.A. Lack of evidence for
prescription of antepartum bed rest.
Expert Rev Obstet Gynecol. 2011.
[Online] 6(4):385–393. Tersedia pada:
https://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3226811/.
Diakses pada 13 November 2017.
39. Hasanbegovic, E., Cengic, N.,
Hasanbegovic, S., Heljic, J., Lutolli I,
Begic, E. Evaluation and Treatment of
Anemia in Premature Infants. Med Arch.
2016. [Online] 70(6): 408-412. Tersedia
pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
es/ PMC5292221/pdf/MA-70-408.pdf.
Diakses pada 13 November 2017.
40. Sabina, S., Iftequar, S., Zaheer, Z., Khan,
M,M., Khan, S. An Overview of Anemia
in Pregnancy. Journal of Innovations in
Pharmaceuticals and Biological
Sciences. 2015. [Online] 2(2):144-151.
Tersedia pada: http://www.jipbs.
com/VolumeArticles/FullTextPDF/78_JI
PBSV2I208.pdf. Diakses pada 13
November 2017.
41. WHO. The global prevalence of anaemia
in 2011. Geneva: World Health
Organization. 2015. [Online] Tersedia
pada: www.who.int/vmnis/indicators/
haemoglobin.pdf. Diakses pada 13
November 2017.
42. Rachel M. B., Juan S. L., Parminder S.
S. Identification, Prevention and
Treatment of Iron Deficiency during the
First 1000 Days. Nutrients. 2014 Oct;
6(10): 4093–4114. Diakses pada 13
November 2017.
43. Hardy, G., Benjamin, A., Abenhaim,
H.A. Effect of Induced Abortions on
Early Preterm Births and Adverse
Perinatal Outcomes. J Obstet Gynaecol
Can. 2013. [Online] 35(2):138–143.
Tersedia pada:
www.jogc.com/article/S1701-
2163(15)31018-5/pdf. Diakses pada 13
November 2017.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 11

Anda mungkin juga menyukai