SKENARIO 4 :
Kuning
Dara 18 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu. Demam disertai mual-muntah, mata kuning dan BAK seperti teh.
Keluhan ini tidak hanya dialami oleh Dara, tetapi juga beberapa temannya
seasrama. Pada pemeriksaan dijumpai adanya konjunctiva ikterik dan
hepatomegali. Dara bertanya apakah keluhannya berhubungan dengan
keluhan kuningnya dulu saat baru lahir atau dengan ibunya yang menderita
cholecistitis. Dari pemeriksaan, dokter mencurigai adanya kerusakan yang
mungkin melibatkan hepar, pancreas dan vesica felea. Dokter yang
menangani Dara menganjurkan untuk pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan penyakitnya dan hanya memberikannya obat antipiretik dan
hepatoprotektor. Ia juga disarankan untuk istirahat dan lebih memperhatikan
kebersihan makanannya.
Bagaimanakah Anda menjelaskan kasus di atas?
JUMP 2&3: RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA
1. Bagaimana hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan
yang dialami dara?
Umumnya terjadi pada umur: 45-75 tahun.
Dan Kejadian lebih besar pada laki-laki daripada perempuan.
2. Mengapa dara demam, mual, muntah, mata kuning dan BAK
seperti teh?
-Demam: respon inflamasi
-Mual Muntah: Masuknya virusgang. terhadap organ pencernaan.
-Mata Kuning: peningkatan bilirubin di hatibermanifestasi di kulit,
mukosa, dan sklera.
-BAK seperti teh: terjadi pengeluaran/eksresi bilirubin ke urin.
3. Bagaimana Interpretasi dari konjungtiva ikterik dan hepatomegali?
-Hepatomegali: terjadi inflamasi pada hepatosit peregangan pada
kapsula hepar.
-Konjungtiva Ikterik: Peningkatan bilirubin dalam sirkulasi darah.
4. Mengapa keluhan dara dialami juga oleh teman
seasramanya?
Sering terjadi karna kontak fisik karna sering bersama, terutama
disaat kurangnya kebersihan & sering memakai alat makan
bersama dan penurunan nutrisi
Dara 18 th
Px penunjang : px serologi, px
biokimia, px lab
dd. Hepatitis
dx. Hepatitis A
A,B,C, dll
Tatalaksana
Farmakologi, antipiretik dan Non farmako, istirahat + jaga kebersihan +
hepatobilier meningkatkan nutrisi
dx. Hepatitis A =
Prognosis dan
JUMP 5: LEARNING OBJECTIVE
1. Kelainan hepatobilier dan pankreas
- Hepatitis
- Cholescititis
-Pankreatitis
Etiologi
• Tiga penyebab utama hepatitis adalah virus hepatitis tipe A, tipe B, alkohol
dan obat2an, juga virus C,D dan E
• Infeksi yang jarang terjadi oleh karena mononukleosis, yellow fever,
cytomegalovirus, coxsachievirus, leptospirosis
• Infeksi parasit, schistosomiasis, amoebiasis, malaria, sasarannya adalah
liver tetapi tidak menyebabkan hepatitis
• infeksi piogenic dan abses merupakan masalah juga
• tuberkulosis pada liver dan infiltrasi granulomatous lain disebut ‘
granulomatous hepatitis” , akan tetapi mempunyai gejala klinis, biokemis
dan histologis yang berbeda
Systemic infection dan penyakit lain dapat menghasilkan nekrosis pada
sebagian lobus liver dan proses peradangan, keadaan ini sifatnya non
spesifik disebut “reactive hepatitis”, menyebabkan abnormalitas fungsi
liver, biasanya asymptomatik.
Etiologi
virusA
Virus B
Epidemiologi
Virus A : terjadi oleh karena kontak fekal-oral , darah dan sekret
lain yang infeksius.
Merupakan “food- borne” epidemics, terutama di negara berkembang
Secara sporadis terjadi oleh karena kontak “ person-to-person”
Virus B : transmitted melalui parenteral
Akibat transfusi darah
Pemakaian jarum suntik secara bergantian pada pengguna narkoba
Cuci darah (renal dialisis)
Non parenteral juga dapat terjadi misalnya ok sex intercourse
Inkubasi virus A : 2-6 minggu
virus b : 6-25 minggu
Dapat mengenai semua umur
Hepatitis A lebih sering terjadi pada anak2 dan orang muda
Patologi
Semua lobus pada liver dpt mengalami patchy nekrosis dan infiltrat
mononuklear inflamasi
Gambaran regresi histologik sering dijumpai, meskipun pada awal
penyakit
Laboratorium
Prognosis
Hepatitis sembuh spontan pada sebagian besar kasus, selama 6-12 mg
Hepatitis B lebih jelek dibanding hepatitis A, khususnya pada orang2 tua,
mortalitas sebesar 10-15%
Prophilactie
Personal hygiene
Isolasi faeces, urine dan darah dari penderita2 hepatitis A, hendaknya
diperlakukan sbg bahan infeksius
Isolasi dari penderita hanya dapat menghindari pyebaran hepatitis B
Mma 0globulin 0,02 ml/kg BB
Transfusi darah - hati2 terhadap kontaminasi hepatitis B
vaksinasi
Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hepatitis A?
Manifestasi klinis:
Ikterik
Hepatomegali
Nyeri di kuadran kanan atas
Pemeriksaan penunjang
Penanda serologi hepatitis c
Biokimia hati
Usg
Biopsi hati
Tatalaksana
Interferon alfa
Ribavirin
reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu yang disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan dan demam.
Etiologi & Patogenesis
Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan
Kolesistitis Akut:
- Stasis cairan empedu
- Infeksi kuman
- Iskemia dinding kandung empedu
Pemeriksaan fisik:
- Teraba masa kandung empedu, nyeri tekan disertai tanda-
tanda peritonitis lokal (tanda Murphy)
- Ikterus (20%kasus) umunya derajat ringan
• Diagnosis banding:
- Intoleransi lemak
- Ulkus peptik
- Kolon spastik
- Karsinoma kolon kanan
- Pankreatitis kronik
• Pengobatan: Kolesistektomi
PANKREATITIS
Definisi
Pankreatitis adalah reaksi peradangan pada pankreas.
Klasifikasi
1. Pankreatitis akut
2. Pankreatitis kronik
Klasifikasi tersebut disempurnakan lagi berdasarkan symposium di
Atlanta, Georgia, yang lebih berorientasi klinis, yaitu:
1. Pankreatitis akut, ditandai gagal organ dengan adanya renjatan,
insufisiensi paru, gangguan ginjal & perdarahan saluran cerna atas.
Adanya nekrosis, pseudokista/abses juga berperan dlm beratnya
pankreatitis.
2. Pankreatitis interstisial & pankreatitis nekrosis, keduanya bisa
dibedakan dengan CT Scan Abdomen. Secara klinis, pankreatitis
nekrosis lebih berat dibandingkan pankreatitis interstisial dan
disertai gagal organ yang lama.
Etiologi
1. Batu bilier
2. Infeksi (tifus, DBD, askaris, sepsis, dll)
3. Idiopatik
4. Trauma
5. Tukak peptik
6. Penyakit metabolik
7. Kehamilan
8. Obat-obatan
Manifestasi klinis
- nyeri abdomen hebat, melintang dan tembus ke bagian
belakang
- Mual muntah
- Kembung
- Pada fase lanjut pasien datang dalam keadaan sindrom
syok/hemodinamik yang tidak stabil
Diagnosis
Diagnosis pankreatitis akut pada umumnya dapat ditegakkan
apabila pasien dengan nyeri perut bagian atas yang timbul
tiba-tiba didapatkan:
1. Kenaikan amilase serum/urine
2. Atau penemuan ultrasonografi yang sesuai dengan
pankreatitis akut
3. Atau dengan penemuan operasi/autopsi yang sesuai
dengan pankreatitis akut
Tatalaksana
Penataksanaan pankreatitis akut bersifat simptomatik & ditujukan
untuk mencegah/mengatasi komplikasi.
Pemasangan NGT dengan pengsapan isi lambung dpt dilakukan
untuk meredakan gejala mual & muntah, mengurangi distensi
abdomen yang nyeri & ileus paralitik serta untuk mengeluarkan
asam klorida.
1. Penanganan nyeri
2. Perawatan intensif
3. Perawatan respiratorius
4. Drainase bilier
5. Penatalaksanaan pasca-akut
6. Pertimbangan gerontik
Tindakan Bedah
Tindakan segera untuk eksplorasi bedah pada umumnya tidak
dilakukan, kecuali pada kasus-kasus berat di mana terdapat:
1. Perburukan sirkulasi dan fungsi paru sesudah beberapa hari terapi
intensif
2. Pada kasus pankreatitis hemoragik nekrosis yang disertai dengan
rejatan yang sukar diatasi
3. Timbulnya sepsis
4. Gangguan fungsi ginjal yang progresif
5. Tanda-tanda peritonitis
6. Bendungan dari infeksi saluran empedu
7. Perdarahan intestinal yang berat.
Tindakan bedah juga dapat dilakukan sesudah penyakit berjalan
beberapa waktu (kebanyakan sesudah 2-3 minggu perawatan
intensif).
6/19/2019 61
Terapi
IstirahatHEPATITIS
total
Medikamentosa
Diet
TUJUAN DIET :
1. memberikan makanan yang bergizi untuk cegah
kerusakan hati > lanjut, percepat perbaikan faal hati
tanpa memberatkan kerja jantung
2. Memberikan diet sesuai dgn penyakit & komplikasi
yang ada.
6/19/2019 62
SYARAT DIET
1. Energi tinggi sesuai dgn jenis kelamin, aktivitas,
umur dan kenaikan suhu tubuh
Kebutuhan energi 40-45% kal/kg BBI/hari
2. Protein : 20% dari E atau 1-1,5 gr/kg BBI.
3. HA 60% dari total E (50% HA kompleks, sisanya
murni)
4. Lemak 25% dari total E
5% Al jenuh
10% Al tak jenuh
10% Al tak jenuh tunggal
6/19/2019 63
• Bila ada mual : Lemak dikurangi
• Dampak : rasa makanan kurang (tidak
dianjurkan)
• Lemak > baik bentuk emulsi sehingga mudah
cerna (margarine, mentega, lemak susu).
5. Suplementasi : vitamin B kompleks,vit.C
6. Minuman > > untuk cegah dehidrasi akibat suhu
tubuh
7. Bentuk makan diberikan sesuai dgn kemampuan
penderita (m.C lunak, sampai m.biasa).
8. Mual : porsi kecil, frekuensi sering.
9. Kembung : hindari bm>>gas.
6/19/2019 64
PEMBERIAN
TUJUAN : DIET SIROSIS HEPATIS
1. Membantu mempercepat penyembuhan penyakit dgn
melindungi sel-sel hati yg masih baik.
2. Memperbaiki keadaan gizi kurang (umumnya sukar
dicapai)
3. Disesuaikan dengan berat ringannya penyakit ada
tidaknya komplikasi
6/19/2019 65
Syarat Diet
Sirosis hati terkompensasi
Pemberian diet untuk mempertahankan fungsi
jaringan hati yg masih sehat
1. Energi 25-30 kal/kg BBI pada keadaan sirosis
stabil
Jika perlu ditingkatkan menjadi: 35-40 kal/BBI
6/19/2019 66
3. Lemak : 20% total E (40-70 g)
Jika steatore: lemak rantai sedang (MCT)
4. HA: 60-70% HA murni (300-400g/hr) sebagai
selingan: jus buah, sirup, permen
6/19/2019 67
sirosis tidak terkompensasi
1. Keadaan malnutrisi: E=35-40 kal/kg BBI
2. Protein: 1,5 g/kg BBI
3. Lemak : 20% total energi (MCT)
4. HA : 60-70% total E
5. Porsi kecil & sering : secara oral/enteral
6/19/2019 68