Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 1

BLOK GANGGUAN SISTEM INDRA


MEMBER OF GROUP 1

Tutor :
• dr. Nugroho P.Yudho

Anggota :
• Jhon Jefri Mote (20170811014005)
• Kezia (20170811014027)
• Nur Syaidah I. Dagang (20170811014036)
• Putri Melani A. V. Rozalina (20170811014003)
• Ribka Warimilena (20170811014039)
• Yesika Uli R. P. M. Gultom (20170811014052)
SCENARIO

“ Pelangi DI Matanya”
Seorang Perempuan usia 40 tahun diantar suaminya
ke Puskesmas mengeluhkan nyeri pada bola mata kirinya
rasanya seperti mau copot, disertai dengan sakit kepala
hebat dan fotofobia, mual dan muntah. Pasien juga
mengeluhkan melihat cahaya lampu tampak seperti
pelangi. Tiga hari yang lalu mata kirinya terpukul siku
anaknya sewaktu sedang bermain-main. Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan visus mata kirinya 2/60, sementara
mata kananya 6/6. Mata kiri terlihat merah, ketika diperiksa
dengan loupe ditemukan adanya injeksi konjungtiva dan
injeksi siliar, terdapat edema kornea, tetapi tidak ada secret.
Pemeriksaan tekanan intra okuler dengan palpasi terasa
keras dan tidak ada fluktuasi. Hasil pemeriksaan mata kanan
dalam batas normal.
CLARIFICATION OF TERMINOLOGY
Fotofobia.

• Kondisi mata yang sensitive terhadap cahaya

Injeksi Konjungtiva

• Melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior atau injeksi


konjungtiva ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun
infeksi pada jaringan konjungtiva

Injeksi Siliar

• Melebarnya pembuluh darah perikornea (a. siliar anterior) atau injeksi


siliar atau injeksi perikornea terjadi akibat radang kornea, tukak kornea,
benda asing pada kornea, radang jaringan uvea, glaucoma,
endoftalmitis ataupun panoftalmitis

Tekanan Intraokuler

• Tekanan dalam bola mata yang nilainya ditentukan oleh kecepatan


pembentukan cairan humor aqueous
DEFINING PROBLEM

1. Apa yang menyebabkan tanda dan gejala dari


skenario ini?
2. Bagaimana klasifikasi dari diagnosis skenario ini ?
3. Bagaimana patofisiologi dan patogenesis dari
skenario ini ?
4. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik skenario ini?
5. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari
skenario ini ?
6. Bagaimana penatalaksanaan awal dan kriteria
rujukan dari skenario ini ?
ANALISIS MASALAH

Tanda dan
Gejala

Interpretasi
SKENARIO Klasifikasi
Pemeriksaan Fisik

Diagnosis dan
Diagnosis Patofisiologi
Banding

Penatalaksanaan
dan Kriteria
Rujukan
LEARNING OBJECT

1) Mampu menjelaskan patogenesis dan patofisiologi


glaucoma
2) Menjelaskan klasifikasi glaucoma
3) Menginterpretasi hasil anamnesis, dan pemeriksaan
fisik pada kasus glaucoma
4) Mampu menegakkan diagnosis dan dd glaucoma
5) Penatalaksaan awal yang tepat dan manajemen
rujukan pada kasus tersebut
TANDA DAN GEJALA

Nyeri pada bola mata


kirinya rasanya
seperti mau copot

Sakit kepala hebat


Edema kornea dan fotofobia, mual
dan muntah

Mata tampak merah


Melihat cahaya
dan terdapat injeksi
lampu tampak seperti
kongjungtiva dan
pelangi
injek siliar
KLASIFIKASI GLAUKOMA

Waktu Kejadian Penyebab Sudut

• Glaukoma • Glaukoma • Glaukoma


Akut Primer Sudut
• Glaukoma • Glaukoma Terbuka
Kronis Sekunder • Glaukoma
Sudut
Tertutup
PATOFISIOLOGI & PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

Produksi Berlebihan

Pengeluaran di sudut bilik mata


terganggu

Alliran humor aquos terhambat pada


celah pupil
PATOGENESIS

Penutupan sudut Penutupan sudut akut terjadi


antara lain karena blok saat iris bombe terbentuk
pupil, iris yang dan mengakibatkan oklusi
mendatar, diinduksi sudut bilik mata depan oleh
oleh lensa, dan/atau iris perifer. Hal ini
berbagai kausa yang mengakibatkan blockade
dapat ditemukan di aliran keluar aqueous humor
belakang lensa dan meningkatkan TIO
(retrolentikular). dengan cepat sehingga
menimbulkan gejala
INTERPRETASI PEMERIKSAAN FISIK

Hasil Pemeriksaan fisik

Didapatkan visus mata kiri 2/60, sementara mata kanan 6/6

Mata kiri terlihat merah

Ketika diperiksa dengan loupe ditemukan adanya injeksi


konjungtiva dan injeksi siliar

Terdapat edema kornea

Pemeriksaann intraokuler dengan palpasi terasa keras dan tidak


ada fluktuasi

Hasil pemeriksaan mata kanan dalam batas normal


DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK


• Perempuan 40 tahun. • Didapatkan visus mata kirinya
• Dengan keluhan nyeri pada 2/60, sementara mata
bola mata kirinya rasanya kanannya 6/6
seperti mau copot. • Mata kiri terlihat merah.
• Disertai dengan sakit kepala • Ketika diperiksa loupe
hebat dan fotofobia, mual ditemukan adanya injeksi
dan muntah. konjungtiva dan injeksi siliar.
• Pasien juga mengeluhkan • Terdapat edema kornea,
melihat cahaya lampu tetapi tidak ada sekret.
tampak seperti pelangi. • Pemeriksaan intra okuler
• Tiga yang hari lalu mata dengan palpasi terasa keras
kirinya terpukul suku anaknya dan tidak ada fluktuasi.
sewaktu sedang bermain- • Hasil pemeriksaan mata
main. kanan dalam batas normal.
Diagnosis
•Glaukoma Sekunder susp. Sudut Tertutup Akut

Diagnosis Banding
•Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
•Katarak
•Katarak insipien
•Katarak imatur
•Katarak matur
PENATALAKSANAAN GLAUKOMA

asetazolamid
apraclonidine
•Memblok enzim karbonik
anhidrase secara reversibel •Bekerja dengan menurunkan
pada badan siliar. produksi aqueous,
•500 mg IV apabila TIO > 50 meningkatkan aliran keluar
mmHg atau oral (bukan kerja melalui anyaman trabekular.
lambat) apabila TIO < 50 mmHg •Larutan 0,5% tiga kali sehari dan
1% sebelum dan sesudah terapi.

Pilokarpin Timolol
•Meningkatkan aliran keluar •menurunkan tekanan terutama
aqueous karena adanya karena produksi aqueous
kontraksi badan siliar. dengan memblok reseptor
•0,5-6% empat x sehari beta-2 dalam prosesus siliar
•timolol 0,5% dua kali sehari.

Mannitol
•diberikan agar membuat tekanan osmotik
darah menjadi tinggi sehingga air di vitreus
bisa terserap ke darah.
•Larutan 15-20% 1-2 g/KgBB
KRITERIA RUJUKAN

Iridoplasti, iridektomi
Terapi bedah dan dan iridotomi perifer

Trabekuloplasti laser
laser

Bedah drainase
glaukoma

Tindakan
siklodestruktif
KESIMPULAN

Dari skenario ini, kami menyimpulkan pasien mengalami Glaukoma


Sekunder susp. Sudut Tertutup Akut. Berdasarkan penyebabnya
wanita ini mengalami glaukoma sekunder karena di skenario tidak
menjelaskan wanita ini mempunyai bawaan atau bilik mata depan
yang dangkal (bawaan), namun dijelaskan pasien terpukul siku
anaknya (trauma). Berdasarkan waktu kejadiannya, wanita
mengalami glaukoma yang akut (3 hari) dan berdasarkan sudutnya
kami curiga bahwa glaukoma yang dialami adalah glaukoma sudut
tertutup. Pada glaukoma ini, aliran humor aqueus tidak lancar
karena tertutupnya trabekulum oleh iris oleh sebab yang jelas,
namun tidak dapat didiagnosis secara pasti, karena pada skenario
tidak diberikan hasil pemeriksan genioskopi.
KESIMPULAN

Kami curiga sudut tertutup karena gejala yang dialami wanita ini
sama dengan gelaja glaukoma sudut tertutup pada umumnya yaitu karena
TIO meningkat sangat tinggi dan mendadak maka yang terganggu adalah
struktur segmen anterior dan papil saraf optik tetapi yang menonjol
gambaran klinisnya adalah gangguan pada segmen anterior serta
fungsinya yaitu pelebaran pembuluh darah (sebagai tanda adanya
bendungan) sehingga mata tampak merah, terjadi edema kornea yang
menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun dan terjadi difraksi yang
memecah cahaya putih menjadi komponen warna pelangi disekitar
sumber cahaya (“Halo”), terjadi paralisis otot sfingter pupil sehingga pupil
melebar yang menyebabkan silau, rangsangan pada saraf trigeminus
sehingga mata terasa sangat nyeri yang menjalar ke sinus gigi, telinga, dan
kepala, rangsangan pada saraf otonom yang menimbulkan rasa
mual/muntah.
KESIMPULAN

Pada pemeriksaan loupe ditemukan injeksi konjungtiva dan


injeksi siliar yang berarti terjadi akumulasi darah pada mata kiri
pasien akibat pelebaran atau pecahnya pembuluh darah arteri
konjungtiva posterior (injeksi konjungtiva) dan pembuluh darah arteri
episklera (injeksi siliar) sehingga menyebabkan mata kiri pasien
terlihat merah yang diduga akibat trauma terpukul siku anaknya
sewaktu bermain. Dan terjadi edema kornea dikarenakan
peningkatan tekanan intraocular dan kerusakan endotel akibat
trauma.

Anda mungkin juga menyukai