Penyakit ini dapat disebabkan oleh infestasi satu atau dua cacing jenis
filaria yaitu Wucheria bancrofti atau Brugia malayi. Cacing filaria ini
dalam sistem peredaran darah limfe, otot, jaringan ikat atau rongga serosa
perantara, dan manusia atau hewan kera dan anjing sebagai hospes definitif.
oleh tekanan zat asam dalam kapiler paru atau lingkaran hidup cacing
filaria.
anak dan meningkat antara umur 20-30 tahun, pada Saat usia penumbuhan,
sena lebih tinggi pada laki-laki dibanding wanita. Lingkaran hidup filaria
dalam kulit hospes bam, melalui probosis serangga yang menggigit, dan
Lingkaran Hidup
sampai dewasa dalarn waktu satu tahun. Cacing dewasa ini sering
ari-an, dan epididimis pada laki-laki serta kelenjar labium pada wanita.
bening akibat inflamasi yang ditimbulkan Oleh cacing dewa.sa, bukan Oleh
dan makrofag di dalam dan sekitar pembuluh getah bemng yang mengalami
terjadi akibat filariasis ini disebabkan aleh efek langsung dari cacing ini
dan oleh respon imun pejamu terhadap parasit. Respon imun ini dipercaya
obstruksi total pembuluh getah bening. Diduga bahwa pembuluh- pembuluh tersebut tetap paten
selama cacing tetap hidup dan bahwa
limfatik.
Gejala Klinis
dalam darah pada stadium akut akan menimbulkan peradangan yang nyala,
seperti limfangitis, limfadenitis, funikulitis, epididimitis dan orkitis.
tersebut sering timbul setelah bekerja berat dan dapat berlangsung antara
limfadenitis adalah nyeri lokal, keras didaerah kelenjar limfe yang terkena
lesu, dan tldak nafsu makan. Stadium akut ini lambat laun akan beralih ke
elephantiasis.
atas dasar akibat infeksi filaria yaitu : l). Bentuk tanpa gejala;
metabolisme cacing dewasa yang hidup atau mati, atau sekunder, infeksi
sampai beberapa minggu, dan yang terutama terkena adalah saluran limfe
ketiak, tungkai , epitrochlear dan alat genital. Pada orang laki-laki umumnya
Demarn pada filaria terjadi karena adanya inflamasi yang berawal dari
ke bawah aliran getah bening dan disertai edema dingin. Di sini, inflamasi
episode inflamasi diawali dengan infeksi kulit Salah satu kepustakaan menyebutkan bahwa
dernam yang murni
ditimbulkan oleh filaria jarang terjadi. Demam yang sering terjadi akibat
menggigil, mialgia, dan sakit kepala. Juga timbul plak edematosa yang
dengan veslkel, ulkus dan hiperpigmentasi. Pada filaria juga dapat timbul
Serangan akut ini dapat terjadi selama satu bulan atau lebih.
Pengobatan dengan berbagai antibiotik tidak memberikan hasil. Bila
Hal ini dapat terjadi karena cacing yang mati mengalami degenerasi. Abses
ini steril, tetapl dapat mengandung bakteri piogen. Reaksi ini bersifat
Salah satu gejala lain yang kadang timbul pada filariasis adalah
beredar dalam darah dibandingkan dengan adanya cacing dewasa. Hal ini
Fenomena lain yang dapat terjadi pada filaria adalah suatu keadaan
ditandai dengan :
Dalam stadium yang menahun ini terjadi jaringan granulasi yang proliferatif
serta terbentuk varises saluran limfe yang luas. Kadar protein yang tinggi
turut mempengaruhi skrotum dan penis pada laki.laki dan bagian luar
yang luas.
Tingkat 3. Edema non pitting, tidak dapat kembali normal bila tungkai
diangkat, kulit menjadi tebal.
sangat kecil, karena nukmfilaria menghllang setelah caving mati. Bila saluran
limfe kandung kencing dan ginjal pecah akan timbul kiluria, sedangkan
kolakel, dan bila yang pecah saluran limfe peritoneum terjadi asites kilus.
Cairan hidrokel ini biasanya jernih namun pada beberapa kasus bisa
kepentingan klinik.
Diagnosis
hal ini cukup sulit. Cacing dewasa yang hidup di pembuluh getah bening
atau kelenjar getah bening sulit dijangkau sehingga tidak dapat dilakukan
sulit dilegakkan.
malam hari terutama dari jam 10 malam sampai jam 2 pagi. Namun di
timbul hampir sepanjang hari dengan puncak beberapa kali sehan. Pada
pada pagi hari dan sore hari. Sehingga pengambilan spesimen darah untuk
darah tebal atau tipis pada yang dipulas dengan pewamaan Giemsa atau
Wright.
Spesimen darah yang diambil lebih baik diambil dari darah kapiler
dengan darah vena. Volume darah yang digunakan untuk pulasan sekitar
yang dikemukakan oleh Bell tahun 1967. Keuntungan dari alat ini bahwa
sampel dapat disimpan dalam waktu yang lama. Selain itu karena
Hal ini disebabkan oleh adanya reaksi silang dengan parasit yang lain.
Selain itu hasil ini juga tidak dapat membedakan antara infeksi sekarang
dan infeksi lampau. Saat Ini telah dikembangkan pemeriksaan serologi yang spesifik untuk W.
bancrofti yaitu menggunakan antibodi subklas
kelenjar limfe; 4). Peragaan pusat inflamasi dengan jaringan lunak dan
Pengobatan
Perawatan Umum
Pengobatan Spesifik
Pengobatan ini dapat diuiang I hingga 6 bulan kemudian bila perlu, atau
setiap hari selama 2-3 minggu. Namun, dari penelitian dikatakan Obat ini
digunakan.
terinfeksi filanasis maupun tidak. Yang kedua adalah respons dari hospes
Ada 2 jenis reaksi : l). Reaksi sistemik dengan atau tanpa demam,
benapa sakit kepala, sakit pada berbagai bagian tubuh, sendi-sendi, pusing,
asma. Reaksi ini terjadi karena kematian filaria dengan cepat dapat
nginduksi banyak antigen sehingga merangsang sistem imun dan dengan
setelah pemberian DEC dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari. Demam
dan reaksi sisternik j arang terjadi dan tidak terlalu hebat pada dosis kedua
dan seterusnya. Reaksi ini akan hilang dengan sendirinya; 2). Reaksi
Pengobatan penyakit.
Indikasi kosmetik.
Hidmkel pennagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien
terkena, dilakukan:
Tergantung dari berat atau ringannya gambaran klinik pasien dapat dirawat
jalan atau rawat inap untuk menentukan diet yang seimbang dan terarah.
bertahun-tahun.
graft kulit; 5). Anastomosis pembuluh limfe tepi ke dalam•, 6). Bedah
mikrolimfatik.
Pencegahan
kontrol vektor (nyamuk). Namun hal ini terbukti tidak efektif mengingat
Untuk itu, DEC diberikan dengan dosis lebih rendah (6 mg,'kgBB), dengan
jangka waktu pemberian yang lebih lama untuk mencapai dosis total
bulan. Atau pemberian Obat dilakukan seminggu sekali, atau dosis tunggal
Pencegahan Individu
pemberian dosis tunggal 2 Obat bersamaan I kali per tahun. Obat yang
diberikan adalah Albendazole dan DEC atau Ivermektin. Dosis ini harus
Prognosis
Pada kasus-kasus dini dan sedang, prognosis baik terutarna bila pasien
FILARIASIS MALAYI
Lingkungan Hidup
tumbuh menjadi larva infeksitf dalam waktu 6-12 hari. Ada peneliti yang
lebih 10 hari dan pada manusia kurang lebih 3 bulan. Di dalam tubuh
perkembangan W. bancrofti.
Epidemiologi
India Selatan, Asia, Tiongkok, Korea, dan sebagian kecil di Jepang. Daerah
kolam yang bertanaman pistia (suatu tumbuhan air). Penyakit ini terdapat
di luar kota bila vektornya adalah Mansonia, dan bila vektornya adalah
Gejala klinis filariasis malayi sama dengan gejala klinis filaliasis timori.
dan peradangan ini sering timbul setelah penderita bekerja berat di ladang
dan menimbulkan infiltrasi pada seluruh Paha atas. Pada stadium ini
Limfadenitis dapat pula berkembang menjadi bisul, pecah menjadi ulkus. Ulkus pada pangkal
Paha ini, bila sembuh meninggalkan
bekas sebagai jaringan parut dan tanda ini merupakan salah satu gejala
obyektif filariasis limfatik. Selain itu pembesaran kelenjar limfe ini dapat
juga dilihat sebagai tali yang memanjang yang merupakan salah satu tanda
Hal lain yang penting dari filafiasis malayi ini adalah sistern limfe alal
ketiak, dan di bagian medial lengan juga sering terkena. Pada filariasis
Diagnosis
Pengobatan
pada W'. bancmfii. Pada filariasis malayi diberikan DEC dengan dosis 6
Epidemiologi
Filaria tipe ini terdapat di Timor, pulau Rote, Flores, dan beberapa pulau
yang ukurannya lebih kecil daripada inti-inti lawnnya dan letaknya lebih
periodik nokturnal.
B. malayi.