Anda di halaman 1dari 18

Penyakit Kulit Daerah Intertrigo

Diagnosis Banding
Diagnosis banding pada kasus bercak merah di
daerah intertrigo :
• Tinea cruris
• Psoriasis inversa
• Kandidiasis intertriginosa
• Dermatitis seboroik
• Eritrasma
Tinea Cruris
• Tinea kruris disebabkan oleh infeksi jamur golongan
dermatofita. Golongan jamur ini mempunyai sifat
mencernakan keratin.

• Daerah di tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang


di tepi lebih aktif yang sering disebut dengan central healing.

• Tinea kruris biasanya tampak sebagai papulovesikel


eritematosa yang multipel dengan batas tegas dan tepi
meninggi dengan tidak ditemukan adanya maserasi dan lesi
satelit.
Tinea Cruris
• Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Langsung
Sediaan dari bahan kerokan (kulit, rambut dan kuku)
dengan larutan KOH 10-30% atau pewamaan Gram. Dengan
pemeriksaan mikroskopis akan terlihat elemen jamur dalam
bentuk hipa panjang, spora dan artrospora.

2) Pembiakan
Tujuan pemeriksaan cara ini untuk mengetahui spesies
jamur penyebab, dilakukan bila perlu. Bahan sediaan kerokan
ditanam dalam agar Sabouroud dekstrose.
Psoriasis Inversa
• Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun,
bersifat kronik dan residif
• Eflorosensi :
Eritematous batas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan
lilin, Auspitz, dan Kobner.

Prosiasis inversa mempunyai tempat predileksi pada


daerah fleksor sesuai dengan namanya (pada kulit kepala,
axilla, region genitocruralis, dan leher). Lesi eritema
berbentuk tajam, dan sering terletak daerah kontak
Psoriasis Inversa
Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan dermatopatologi :
• Penebalan lapisan epidermis (akantosis)
• Penipisan epidermis pada bagian pemanjangan papilla
dermal.
• peningkatan mitosis sel keratinosit, fibroblast dan
endothelial.
• Inflamasi sel dermis dan epidermis.
Kandidiasis intertriginosa
• Candidiasis (atau kandidosis) mengacu pada berbagai
kelompok infeksi yang disebabkan oleh Candida
albicans atau kelompok lain dari genus Candida.
• Predileksi : Tempat yang lembab serta lipatan kulit yang
mengalami maserasi dan kulit yang tidak berambut.
• Lokasi intertrigo pada daerah genitokruris, aksila,
gluteal, interdigital, dan daerah dibawah mamae.
• Gambaran klinis : Pruritus, eritema, maserasi pada
daerah intertriginosa berbatas tegas dengan lesi satelit
vesikopustula.
Kandidiasis intertriginosa
• Pemeriksaan langsung :
• KOH 10% atau dengan pewarnaan gram : Sel ragi,
blastospora, atau hifa semu (pseudohifa).

• Pemeriksaan biakan :
Ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Saboraud.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau 37˚C,
koloni tumbuh setelah 24-48 jam berupa yeast like
colony.
Dermatitis seboroik
• Dermatitis seboroik merupakan penyakit dermatosis
papuloskuamus.
• Penyakit ini dapat dialami pasien dari berbagai usia mulai dari
neonatus hingga dewasa yang diakibatkan oleh peningkatan
produksi sebum (seborrhea).
• Eflorosensi :
Makula eritematousa yang ditutupi papula miliar berbatas tidak
tegas, skuama halus putih berminyak dengan dapat ditemukan
erosi dengan krusta mengering berwarna kekuningan.
Dermatitis seboroik
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan KOH tidak dijumpai pseudohifa
ataupun blastospora.
Eritrasma
• Eritrasma adalah suatu infeksi dangkal kronik yang biasanya
menyerang daerah yang banyak keringatyang disebabkan
oleh bakteri Corynebacterium minutissimum.

• Eflorosensi :

Eritema luas berbatas tegas, dengan skuama halus dan


terkadang erosif disertai rasa nyeri serasa terbakar.

• Tempat predileksi :

toe webspaces (di antara jari kaki), lipat paha, aksila,


intergluteal, inframamary (submammary).
Eritrasma
• Pemeriksaan penunjang
Lampu Wood :
Lesi terlihat berfluoresensi merah membara
(coral-red).
Daftar Pustaka
• Fitzpatrick JE, High WA. Topical antifungal agents. In: Wolff K,
Goldsmith LA, Kazt SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors.
Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 8th ed. New York: The
McGraw-Hill Company; 2012. p. 2677-84.
• Sud IJ, Feingold D. Action of antifungals imidazoles on Staphylococus
aureus. Antimicrog Ag Ther 1982; 22: 470-4.
• Asbeck ECV, Clemons KV, Stevens D. Candida parapsilosis: a review of
its epidemiology, pathogenesis, clinical aspects, typing and
antimicrobial susceptibility. Crit Rev in Microbiol 2009; 35: 283-309.
• Dabas PS. An Approach to etiology, diagnosis and management of
different types of candidiasis. Academic J 2013; 4: 63-74.
• Sariguzel FM, Koc AN, Yagmur G, Berl E. Interdigital foot infections:
Corynebacterium minutissimum and agents of superficial mycoses.
Braz J Mycrobiol 2014; 45: 781-4.

Anda mungkin juga menyukai