d. Ptiriasis rosea
Biasanya memberikan gambaran klinik berupa makula eritematus dengan
bentuk lonjong atau bundar dengan garis diagonal terpanjang sesuai dengan
garis-garis lipatan kulit. Di atas makula eritem ini ditemukan skuama halus
dan sekitar makula didapati papula-papula milier. Penderita sering mengeluh
rasa gatal.
2. Pasien anak berumur 4 tahun diantar orangtuanya ke
puskesmas dengan keluhan adanya keropeng berwarna
kekuningan seperti madu di sekitar mulut. Awalnya terdapat
bintik-bintik berisi air lalu pecah sehingga cairannya mengering.
Pada pemeriksaan terdapat makula eritematosa, vesikel dan
keropeng berwarna kuning seperti madu. Apa kuman etiologi pada
penyakit tersebut?
A. Staphylococcus Aureus
B. Staphylococcus epidermidis
C. Corynebacterium
D. Pseudomonas
E. Mycobacterium
Jawaban : A
Impetigo Krustosa
Kelainan kulit diawali oleh kemerahan mendatar pada kulit yang
dengan cepat berubah menjadi benjolan seperti jerawat yang berisi
cairan atau nanah berukuran kurang lebih 2 cm. Benjolan kecil ini
dapat pecah, mengeluarkan isi nanah atau cairan, kemudian
mengering dan meninggalkan keropeng tebal berwarna kuning seperti
madu. Jika keropeng ini dikelupas, terdapat luka dangkal yang merah
dan basah di bawahnya.
Impetigo jenis ini ditandai dengan keropeng, sebagian
besar terdapat pada anak usia 2-5 tahun, karena sistem
imun anak yang belum berkembang sempurna.
Impetigo krustosa merupakan infeksi kulit bakteri yang
paling sering dijumpai pada anak, terutama anak yang
tinggal di iklim panas dan lembab. Penyebab impetigo
krustosa adalah bakteri Staphylococcus aureus,
Streptococcus beta hemolytic grup A, atau kombinasi
keduanya. Sebagian besar infeksi diawali oleh infeksi
Streptococcus, namun seiring waktu akan digantikan
oleh Staphylococcus.
3. Pasien laki-laki usia 45 tahun datang ke dokter karena nyeri dan
bengkak di kaki sejak 3 hari yang lalu. Disertai kemerahan pada
kulit dan terasa panas. Pasien awalnya merasa lemas lalu demam
dan sakit kepala. 1 minggu sebelumnya pasien pernah terluka
pada kaki. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan macula
eritematousa berbentuk plakat, berbatas tegas, nyeri tekan dan
edema. Apakah diagnosa pasien tersebut?
A. Urtikaria
B. Furunkulosis
C. Erisipelas
D. Eritrasma
E. Lepra
Jawaban : C
• Erisipelas adalah peradangan akut pada kulit yang merupakan bentuk khas
selulitis superfisialis. Pasien datang ke dokter karena kemerahan pada kulit,
terasa panas, sakit dan bengkak. Diawali gejala prodromal berupa malaise
dan mialgia. Keluhan mereda di tengah malam dan seketika itu lesi menjalar
ke perifer. Penderita sering menggigil dan demam tinggi, sakit kepala,
atralgia, mialgia, nausea, muntah dan lemah.
• Tempat lesi tergantung pada pintu masuk kuman
streptokokus, yang dapat berupa luka bedah,
umbilicus pada neonatus, atau semua kerusakan
kulit lainnya. Wajah dan ekstremitas inferior
merupakan tempat umum erisipelas non bedah.
Efloresensi: macula eritematosa nummular hingga
plakat, berbatas tegas, edema dan nyeri tekan.
Terasa panas pada perabaan, di bagian tengah
kadang-kadang ditemukan vesikel atau bula, pada
tempat masuk kuman.
• Urtikaria
Warna merah akan menghilang dengan penekanan.
• Furunkulosis
Biasanya nyeri, berbentuk seperti kerucut dan berbatas tegas.
• Eritrasma
Eritema luas berbatas tegas, dengan skuama halus dan terkadang erosif.
• Lepra
Pada kulit timbul eritema, nodus, dan jika nodus pecah menimbulkan ulkus.
4. Laki-laki berusia 32 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan bercak di kepala. Bercak tersebut di sertai rasa gatal.
Pada daerah bercak tersebut rambut pasien juga mengalami
kerontokan. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan papula-
papula miliar sekitar muara rambut, rambut mudah putus,
meninggalkan alopesia yang berwarna coklat. Disebut apakah
gejala yg dijumpai pada status dermatologis pasien tersebut?
A. Central healing
B. Grey Patch ring worm
C. Black dot ring worm
D. Kerion
D. Tinea favosa
Jawaban : B
• Gray pacth ring worm : papula-papula
miliar sekitar muara rambut, rambut
mudah putus, meninggalkan alopesia
yang berwarna coklat.
Faktor Risiko:
- Hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang buruk
- Kontak langsung dengan penderita
- Bergantian handuk dengan penderita
- Kontak dengan binatang peliharaan seperti anjing dan kucing.
- Lingkungan yang kotor dan panas, serta udara yang lembab
Jawaban : C
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Obyektif)
- Lokalisasi : daerah kulit kepala dan rambut
- Efloresensi : bergantung dari jenisnya
Pemeriksaan Laboratorium :
o Sinar Wood : fluoresensi kehijauan
o Pembiakan skuama dalam media agar Sabouraud.
o Pemeriksaan KOH 10% : terlihat hifa atau spora dan miselium.
1. Alopesia areata (dengan bentuk black dot), biasanya kulit tampak licin dan
berwarna coklat.
4. Tinea Korporis, yang menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah,
badan, lengan, dan tungkai.
6. Wanita 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
kemerahan dan gatal di punggung tangan sejak 1 minggu ini. Pada
pemeriksaan ditemukan macula eritematosa dengan tepi aktif,
berbatas tegas, terdapat vesikel atau skuama di atasnya. Pada
pemeriksaan KOH ditemukan hifa panjang dan bersekat. Pekerjaan
pasien adalah pencuci baju. Apakah diagnosa pada pasien
tersebut?
A. Dermatitis kontak alergi
B. Dermatitis kontak iritan
C. Dyshidrotic dermatitis
D. Tinea manus
E. Dermatitis numularis
Jawaban D
• Tinea manus adalah infeksi jamur superficial pada tangan. Penyebab
tersering adalah T. rubrum dan T. mentagrophytes. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur.
pemeriksaan penunjang
o Kerokan kulit + KOH 10% : ditemukan hifa
o Biakan skuama pada agar Sabouraud : tumbuh koloni- koloni jamur dalam 1-
2 minggu
o Sinar Wood : fluoresensi positif
• Dermatitis kontak alergika : ada riwayat kontak dengan sentizer tertentu.
Faktor fasilitasi
- Paparan sinar UV
- Organisme residen di kulit
- Episode berkeringat yang berulang
• Miliaria Miliaria Rubra (Prickly (Prickly heat)
- Lebih berat dari M. Kristalina
- Pada badan dan tempat tekanan / gesekan gesekan pakaian pakaian
- Papula merah / papula vesikular vesikular ekstra folikular
- Sangat gatal dan pedih
• Miliaria Kristalina
Vesikel bergerombol yang noninflammatorik,
superfisial, yg mudahpecahpada bagian yang tertutup pakaian
• Miliaria Pustulosa
Beberapa Beberapa erupsi M. Rubra dapat menjadi menjadi pustular
• Miliaria Profunda
- Bentuk ini agak jarang kecuali kecuali daerah tropis
- Biasanya (+) setelah M. Rubra Œ papul multipel multipel putih / seperti seperti
warna kulit, keras, diskreta, diskreta, 1–3 mm (seperti (seperti kulit yang
merinding)
- Terutama di badan dan ekstremitas
- (-) gatal dan (-) eritema eritema
- Letak retensi retensi keringat keringat pada level yang lebih dalam
8. Anak berusia 11 tahun diantar orang tua ke puskesmas dengan
keluhan terdapat bercak-bercak putih dan kecoklatan di daerah
dada sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan gatal pada
bercak tersebut terutama ketika anak berkeringat. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai makula hipopigmentasi serta
hiperpigmentasi berbatas tegas ditutupi skuama halus. Pada
pemeriksaan lampu wood ditemukan flouresensi kuning
keemasan. Apakah diagnosa pada pasien tersebut?
A. Morbus hansen
B. Vitiligo
C. Hipopigmentasi post inflamasi
D. Pitiriasis alba
E. Pitiriasis versikolor
Jawaban E
• Pitiriasis versikolor adalah penyakit universal tapi lebih banyak dijumpai di
daerah tropis oleh karena tingginya temperatur dan kelembaban. Pitiriasis
versikolor di sebabkan oleh malassezia furfur/ pityrosporum orbiculare/
P.ovale.
• Lesi terutama dijumpai di bagian atas dada dan meluas ke lengan atas, leher
tengkuk, perut atau tungkai atas/bawah.
• Diagnosa klinis ditegakkan berdasarkan adanya makula hipopigmentasi,
hiperpigmentasi atau kemerahan yang berbatas sangat tegas, tertutup
skuama halus. Pemeriksaan dengan lampu wood akan menunjukkan adanya
pendaran (fluoresensi) berwarna kuning keemasan pada lesi yang bersisik.
Pemeriksaan mikroskopis sediaan skuama dengan KOH memperlihatkan
kelompokan sel ragi bulat berdinding tebal dengan miselium kasar, sering
terputus-putus (pendek-pendek), yang akan lebih mudah dilihat dengan
penambahan zat warna tinta parker blue-black atau biru laktofekol.
Gambaran ragi dan miselium tersebut sering dilukiskan sebagai meat ball
dan spaghetti.
• Morbus Hansen
Makula hipopigmentasi yang terdapat mempunyai ciri khas yaitu makula
anestesi, alopesia, anhidrosis dan atrofi. Lesi dapat satu atau banyak,
berbatas tegas dengan ukuran bervariasi. Terdapat penebalan saraf perifer
• Vitiligo
Makula hipomelanosis pada vitiligo yang khas berupa bercak putih seperti
putih kapur, berbaris tengah beberapa milimeter sampai beberapa
sentimeter, berbentuk bulat atau lonjong dengan tepi berbatas tegas dan
tidak mempunyai skuama.
• Hipopigmentasi post inflamasi
Berbagai proses inflamasi pada penyakit kulit dapat pula menyebabkan
hipopigmentasi misalnya lupus eritematosus, dermatitis atopik, psoriasis dll.
Predileksi dan bentuk kelainan hipopigmentasi yang terjadi sesuai dengan lesi
primernya.
• Pitiriasis alba
Lesi berbentuk bulat atau oval. Pada mulanya lesi berwarna merah muda atau
sesuai warna kulit dengan skuama halus diatasnya. Setelah eritema
menghilang lesi yang dijumpai hanya hipopigmentasi dengan skuama halus.
9. Apakah etiologi dari diagnosa pasien diatas?
A. T. rubrum
B. T. mentagrophytes
C. Malassezia furfur
D. C. albicans
E. E. flocossum
Jawaban C
• Granuloma Multiforme : penyakit ini pada beberapa tingkatan sangat menyerupai kusta.
Pertama kali ditemukan dan terutama ditempat lain di dunia. Penyebabnya masih belum
diketahui, kemungkinan merupakan satu varian dari granuloma anulare. Tahap awal
ditandai oleh adanya gatal (tidak terjadi pada kusta). Lesi menghilang sendiri cepat atau
lambat dan tidak ada respon terhadap pengobatan apapun. Fungsi sensasi, pengeluaran
keringat dan saraf perifer normal.
• Pellagra : bercak dapat menyerupai kusta tipe PB yang sedang mengalami reaksi. Lesi khas,
simetris, tanpa keluhan dan seringkali dihubungkan dengan malnutrisi, alkoholisme dan
kemiskinan. Fungsi sensasi pengeluaran keringat dan saraf perifer normal. Lesi tersebut
(serta keadaan umum pasien) memberikan respon cepat dengan pemberian asam
nikotinat
11. Terapi untuk pasien diatas pada hari ke 2-28 adalah?
A. Rifampisin
B. Lampren
C. Dapson
D. Clofazimin
E. Streptomisin
Jawaban C
Pengobatan
1. Lepra tipe PB
Jenis dan obat untuk orang dewasa
Pengobatan bulanan : Hari pertama (diminum didepan petugas)
a. 2 kapsul Rifampisin 300 mg (600 mg)
b. 1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
Pengobatan hari ke 2-28 (dibawa pulang)
a. 1 tablet dapson (DDS 100 mg) 1 Blister untuk 1 bulan
Lama pengobatan : 6 Blister diminum selama 6-9 bulan
Jawaban C
2. Lepra tipe MB
Jenis dan dosis untuk orang dewasa :
• Pengobatan Bulanan : Hari pertama (Dosis diminum di depan petugas)
a. 2 kapsul Rifampisin 300 mg (600 mg)
b. 3 kapsul Lampren 100 mg (300 mg)
c. 1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
• Pengobatan Bulanan : Hari ke 2-28
a. 1 tablet Lampren 50 mg
b. 1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
1 blister untuk 1 bulan
Lama Pengobatan : 12 Blister diminum selama 12-18 bulan
12. Laki-laki berusia 15 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan gatal-gatal di sela jari sejak 5 hari yang lalu. Gatal
dirasakan terutama pada malam hari. Pasien diketahui tinggal di
asrama, dan beberapa temannya ada yang mengalami hal yang
serupa. Diagnosa pada pasien ini adalah?
A. Prurigo
B. Gigitan serangga
C. Folikulitis
D. Scabies
E. Cutaneus larva migran
Jawaban D
• Skabies adalah penyakit kulit akibat investasi dan sensitisasi oleh tungau
Sarcoptes scabei. Skabies tidak membahayakan bagi manusia. Adanya rasa
gatal pada malam hari merupakan gejala utama yang mengganggu aktivitas
dan produktivitas. Penyakit scabies banyak berjangkit di: (1) lingkungan yang
padat penduduknya, (2) lingkungan kumuh, (3) lingkungan dengan tingkat
kebersihan kurankg. Skabies cenderung tinggi pada anak-anak usia sekolah,
remaja bahkan orang dewasa
Diagnosa dapat ditegakkan dengan menentukan 2 dari 4 tanda dibawah ini :
• Pruritus noktural yaitu gatal pada malam hari karena aktifitas tungau yang lebih
tinggi pada suhu yang lembab dan panas.
• Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam keluarga,
biasanya seluruh anggota keluarga, begitu pula dalam sebuah perkampungan
yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan
diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh
anggota keluarganya terkena.
• Adanya kunikulus (terowongan) pada tempat-tempat yang dicurigai berwarna
putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata 1 cm,
pada ujung terowongan ditemukan papula (tonjolan padat) atau vesikel
(kantung cairan). Jika ada infeksi sekunder, timbul polimorf (gelembung
leokosit).
• Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan
satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Gatal yang hebat terutama pada
malam sebelum tidur. Adanya tanda : papula (bintil), pustula (bintil bernanah),
ekskoriasi (bekas garukan)
• Prurigo : Biasanya berupa papul, gatal, predileksi bagian ekstensor
ekstremitas, dan biasanya gatal pada malam hari.
Gejala awal herpes zoster yang tidak spesifik meliputi sakit kepala, demam, dan
malaise. Gejala-gejala tersebut lalu diikuti oleh sensasi nyeri terbakar, gatal,
hyperesthesia atau paresthesia pada dermatum yang terkena. Gejala yang
timbul ini bisa berkembang menjadi ringan maupun berat..
• Gejala herpes zoster pada anak anak lebih sering tidak menimbulkan
rasa nyeri, sedangkan pada usia lanjut cenderung lebih nyeri dan
berkembang menjadi lebih parah. Sensasi yang sering dirasakan pada
dermatum dapat berupa rasa tersengat, tertusuk, nyeri, mati rasa,
maupun rasa seperti tertimpa beban berat
• Lesi awal terlihat mirip dengan lesi yang tampak pada cacar air, namun
lesi pada herpes zoster terbatas pada dermatom, yang biasanya akan
tampak seperti ikat pinggang atau berupa garis yang terletak unilateral
dan tidak melewati garis tengah tubuh. Lesi yang muncul bilateral
biasanya terjadi pada kasus immunocompromised.
• Varicella : timbul vesikel/bula, tetapi tidak sesuai dermatom
Ulkus Mole atau yang sering disebut chancroid (chancre lunak), disebabkan
oleh kuman batang gram negatif Haemophilus ducreyi, dengan gejala klinis
berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah
bening regional. Infeksi pada wanita dimulai dengan lesi papula atau
vesikopustuler pada perineum, serviks atau vagina 3-5 hari setelah terpapar.
Lesi berkembang selama 48- 72 jam menjadi ulkus dengan tepi tidak rata
berbentuk piring cawan yang sangat lunak. Beberapa ulkus dapat berkembang
menjadi satu kelompok. Discharge kental yang dihasilkan ulkus berbau busuk
atau infeksius
Gonore mencakup semua penyakit yag disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae. Neisseria gonorrhoeae adalah diplokokus gram negatif, obligat
patogen manusia yang biasanya berdiam dalam uretra, serviks, faring atau
saluran anus wanita. Infeksi terutama mengenai epitel kolumner atau
transisionel saluran kemih dan kelamin. Gonore bersama IMS lain
memfasilitasi transmisi dari human immunodeficiency virus (HIV). Gambaran
klinis pada wanita dapat asimptomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa
nyeri pada panggul bawah.
Kandidiasis adalah infeksi yeast yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.
Candida albicans merupakan bakteri yang umum terdapat pada vagina.
Pertumbuhan yang berlebihan dapat menimbulkan gejala peradangan, gatal
dan perih di daerah kemaluan. Juga terdapat keluarnya cairan vagina yang
menyerupai bubur. Kandidiasis dapat ditularkan secara seksual seperti bola
pingpong antar pasangan seks, sehingga dua pasangan harus diobati secara
simultan. Kandidiasis pada pria biasanya berupa kemerahan dan iritasi pada
glans di bawah preputium pada yang tidak disirkumsisi. Disertai rasa gatal
ringan
sampai rasa panas hebat
17. Stadium apakah yang menunjukkan gejala dan tanda pada
pasien?
A. Tipe 2
B. Primer
C. Sekunder
D. Laten
E. Tersier
Jawaban B
Stadium Manifestasi Klinis Durasi
Primer Ulkus/luka/tukak, biasanya soliter, tidak nyeri, batasnya tegas, ada 3 minggu
indurasi dengan pembesaran KGB regional (limfadenopati)
Sekunder Bercak merah polimorfik biasanya di telapak tangan dan telapak kaki, 2 – 12 minggu
lesi kulit papulo skuamosa dan mukosa, demam, malaise,
limfadenopati generalisata, kondiloma lata, patchyalopecia,
meningitis, uveitis, retinitis
Tersier
Gumma Destruksi jaringan di organ dan lokasi yang terinfeksi 1-46 tahun
Aneurisma aorta, regurgitasi aorta, stenosisosteum
Sifilis Bervariasi dari asimtomatis sampai nyeri kepala, vertigo,perubahan 10-30 tahun
kardiovaskular kepribadian, demensia, ataksia, pupil Argyll Robertson
Neurosifilis >2 tahun-20
Tahun
18. Apakah etiologi penyebab diagnosa pasien tersebut?
A. Human Papilloma Virus
B. Haemophilus ducreyi
C. Treponema Palidum
D. Neisseria Gonorrhoeae
E. Candida Albican
Jawaban C
• Penyakit sifilis adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Treponema pallidum
(T.pallidum), yang terutama ditularkan melalui hubungan seksual.
T.pallidum merupakan anggota genus Spirochaetas memiliki 4 spesies yang
pathogen terhadap manusia dan hewan. Spesies Leptospira menyebabkan
leptospirosis. Spesies Borella menyebabkan relapsing fever dan lyme disease.
Spesies Brachyspira yang menyebabkan infeksi usus, serta spesies Treponema yang
secara umum menyebabkan segolongan penyakit yang disebut treponematoses.
Spesies Treponema terdiri lagi dari beberapa sub-spesies yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, diantaranya :
(1) Treponema pallidum subsp.pallidum yang menyebabkan sifilis;
(2) Treponema pallidum subsp.pertenue yang menyebakan yaws;
(3) Treponema pallidum subsp.endemicum yang menyebabkan endemicsyphilis
(bejel) dan
(4) Treponema pallidum subsp.carateum yang menyebabkan penyakit pinta. Dari
keempat Subspecies Treponema di atas, hanya sifilis yang merupakan peyakit
kelamin
• Kondiloma akuminata (KA) atau disebut juga venerel warts atau Genital
Warts disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV).
• Ulkus Mole atau yang sering disebut chancroid (chancre lunak), disebabkan
oleh kuman batang gram negatif Haemophilus ducreyi.
• Vaginosis Bakterial
Gejala klasik dari Vaginosis Baklterial adalah bau yang biasanya
dideskripsikan sebagai fishy odor yang disebabkan oleh produksi amin
(trimetalamin, putresin dan kadaverin) oleh bakteri anaerob. Volatilasi
amin ini meningkat dengan peningkatan pH , sehingga pasien sering
merasa keluhan ini makin memburuk jika terjadi peningkatan alkanin,
misalnya setelah berhubungan seksual (karena adanya cairan sperma)
atau selama menstruasi.
21. Apakah terapi pada pasien tersebut?
A. Ketokonazol
B. Benzatin penisilin
C. Tiamfenikol
D. Metronidazol
E. Seftriaksom
Jawaban D
• Golongan nitroimidazole hanyalah satu satunya obat yang diakui efektif
untuk mengobati Trichomoniasis, dengan dosis tunggal metronidazol.
Resistensi metronidazol jarang terjadi.
• Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) merekomendasikan
regimen untuk mengobati Trichomoniasis adalah metronidazol 2 gram
secara oral diberikan dalam dosis tunggal. Angka kesembuhan sekitar 90-
95%. Rejimen alternatif adalah metronidazol 500 mg 2 kali sehari selama 7
hari. Jika perawatan gagal, pasien harus kembali diobati dengan
metronidazole 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Jika gagal lagi, pasien
harus diobati dengan 2 gram metronidazole sekali sehari selama 3-5 hari.
22. Perempuan datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
keluar cairan dari vagina berwarna putih susu. Cairan putih
tersebut sangat berbau. Whiff test (+). Apakah penyebab penyakit
di atas?
A. Gardnerella vaginalis
B. Trichomonas vaginalis
C. Treponema Palidum
D. Neisseria Gonorrhoeae
E. Candida Albican
Jawaban A
• Ulkus Mole atau yang sering disebut chancroid (chancre lunak), disebabkan
oleh kuman batang gram negatif Haemophilus ducreyi, dengan gejala klinis
berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar
getah bening regional. Infeksi pada wanita dimulai dengan lesi papula atau
vesikopustuler pada perineum, serviks atau vagina 3-5 hari setelah terpapar.
Lesi berkembang selama 48- 72 jam menjadi ulkus dengan tepi tidak rata
berbentuk piring cawan yang sangat lunak. Beberapa ulkus dapat
berkembang menjadi satu kelompok. Discharge kental yang dihasilkan ulkus
berbau busuk atau infeksius
• Herpes simpleks genetalis ditandai oleh lesi-lesi vesikuloulseratif pada penis
pria atau serviks, vulva, vagina, dan perineum wanita. Lesi terasa sangat
nyeri dan diikuti dengan demam, malaise, disuria, dan limfadenopati
inguinal. Infeksi herpes genetalis dapat mengalami kekambuhan dan
beberapa kasus kekambuhan bersifat asimtomatik.
• Gonorea : Infeksi kuman ini pada pria menyebabkan uretritis. Masa inkubasi
ratarata 2-5 hari. Gejala tersering untuk uretritis adalah urethral discharge
(kencing nanah) dan disuria (kesulitan untuk berkemih). Uretritis
menyebabkan uretra menjadi bengkak, merah, perabaan hangat, dan terasa
nyeri. Pada saat berkemih, penderita akan merasakan nyeri dan rasa seperti
terbakar yang berlebih. Uretritis yang tidak segera diterapi, akan
menyebabkan tanda dan gejala yang muncul bertambah berat dan
memuncak dalam waktu 2 minggu.
25. Apakah etiologi dari diagnosa tersebut?
A. Human Papilloma Virus
B. Haemophilus Ducreyi
C. Treponema Palidum
D. Neisseria Gonorrhoeae
E. C. Trachomatis
Jawaban E
• Agen etiologi yang terlibat dalam patogenesis LGV adalah C. trachomatis. C.
trachomatis telah diidentifikasi menjadi 15 serovar yaitu A, B, Ba, C-K, L1-L3.
LGV disebabkan oleh C. trachomatis serovar L1-L3.
• C. trachomatis merupakan organisme dengan sifat sebagian seperti bakteri
dalam hal pembelahan sel, metabolisme, struktur maupun kepekaan terhadap
antibiotika dan sebagian bersifat seperti virus yaitu memerlukan sel hidup
untuk berkembang biak. Berdasarkan hal ini maka dikatakan bahwa C.
trachomatis bersifat parasit obligat intraseluler. Organisme ini memiliki ukuran
lebih kecil dari bakteri, berdiameter 250-500 mm, namun lebih besar dari
ukuran virus pada umumnya. Tanda patognomonik infeksi ini adalah
ditemukannya bentukan badan inklusi Chlamydia di dalam jaringan host.
Organisme ini memiliki 2 fase siklus hidup. Fase 1 (fase non infeksius) atau
badan retikuler dan fase 2 (fase penularan) atau badan elementer.
• Kondiloma akuminata (KA) atau disebut juga venerel warts atau Genital
Warts disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV).
• Ulkus Mole atau yang sering disebut chancroid (chancre lunak), disebabkan
oleh kuman batang gram negatif Haemophilus ducreyi.
• Otitis media efusi adalah adanya cairan di telinga tengah dengan membran
timpani utuh tanpa tanda tanda infeksi.
• Otitis eksterna akut gejala umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia)
• Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan
ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks
menyebabkan liang telinga menyempit.
27. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Dekongestan nasal
B. Antibiotik dan Analgetik
C. Miringotomi
D. Cuci telinga H2O2 3%
E. Antibiotik
Jawaban C
Pengobatan OMA tergantung dari stadium penyakitnya.
• Pada stadium oklusi pengobatan terutama untuk membuka kembali tuba
Eustachius, untuk itu diberikan dekongestan nasal (HCl efedrin 0,5% dalam
larutan fisiologik untuk anak < 12 tahun, dan HCl efedrin 1% dalam larutan
fisiologik bagi yang berumur > 12 tahun). Disamping itu dapat diberikan
antibiotika untuk infeksinya. Sesuai prevalensi organisme penyebab otitis
media akut, maka terapi terpilihnya adalah amoksisilin (80 – 90 mg/kg
BB/hari) yang dibagi dua dosis untuk 10 hari. Terapi terpilih lainnya ialah
penisilin. Bila pasien alergi terhadap penisilin, dapat diberikan eritromisin
(40 mg/kg BB/hari).
• Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang
terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan
adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika
adekuat.Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali
dalam waktu 7 – 10 hari. Harus dihindarkan masuknya air ke dalam liang
telinga sampai penyembuhan sempurna, karena dapat disertai kontaminasi
mikroorganisme.
• Pada stadium resolusi, maka membran timpani berangsur normal kembali,
sekret tidak ada lagi dan perforasi membran timpani menutup. Bila tidak
terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir di liang telinga luar
melalui perforasi di membrana timpani. Keadaan ini dapat disebabkan
karena berlanjutnya edema mukosa telinga tengah. Pada keadaan demikian
antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu setelah
pengobatan sekret masih tetap banyak ,kemungkinan telah terjadi
mastoiditis
28. Pada anak tersebut tidak segera di terapi, anak menjadi
tenang dan demam kembali turun, tetapi keluar nanah dari
telinga. Stadium apakah yang dialami pasie tersebut?
A. Stadium Hiperemis
B. Stadium Perforasi
C. Stadium Supurasi
D. Stadium Resolusi
E. Stadium Oklusi
Jawaban B
Stadium Perforasi
Stadium ini terjadi karena beberapa sebab seperti terlambat pemberian
antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur
membrane timpani dan nanah mengalir keluar dari liang telinga tengah. Anak
yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan anak
dapat tertidur nyenyak.
• Stadium Hiperemis atau Stadium Pre-supurasi
Pada stadium ini, terjadi pelebaran pembuluh darah di membran timpani
yang ditandai oleh membran timpani mengalami hiperemis, edema mukosa
dan adanya sekret eksudat serosa yang sulit terlihat. Hiperemis disebabkan
oleh oklusi tuba yang berkepanjangan sehingga terjadinya invasi oleh
mikroorganisme piogenik. Proses inflamasi berlaku di telinga tengah dan
membran timpani menjadi kongesti. Stadium ini merupakan tanda infeksi
bakteri yang menyebabkan pasien mengeluhkan otalgia, telinga terasa penuh
dan demam.
• Stadium Supurasi
Pada stadium ini edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan
hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulent di
kavum timpani menyebabkan membrane timpani menonjol (bulging) ke arah
liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu
meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan
nanah di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemik, akibat
tekanan pada kapiler serta timbul tromboflebitis pada vena vena kecil dan
nekrosis mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani
terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan bewarna kekuningan. Di
tempat ini akan terjadi ruptur.
Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Pada stadium ini tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah gambaran retraksi
membrane timpani akibat terjadinya tekanan negative di dalam telinga
tengah akibat absorpsi udara. Kadang kadang membran timpani tampak
normal atau bewarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak
dapat dideteksi. Stadium ini sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang
disebabkan oleh virus atau alergi.
Stadium Resolusi
Bila membrane timpani tetap utuh, maka keadaan membrane timpani
perlahan lahan akan kembali normal. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret
akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi
kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
29. Apakah komplikasi intratemporal yang dapat terjadi pada
pasien tersebut?
A. Meningitis
B. Encefalitis
C. Abses otak,
D. Mastoiditis akut
E. Abses epidural
Jawaban D
• Komplikasi dari OMA dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu
melalui erosi tulang, invasi langsung dan tromboflebitis. Komplikasi ini
dibagi menjadi komplikasi intratemporal dan intrakranial.
• Otitis media efusi adalah adanya cairan di telinga tengah dengan membran
timpani utuh tanpa tanda tanda infeksi.
31.Laki-laki usia 37 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
nyeri pada daun telinga. Pada pmeriksaan daun telinga tampak
merah, tegang terlihat seperti cauliflower ear. Apakah diagnosa
pada pasien tersebut?
A. Telinga camplang
B. Hematoma
C. Pseudokista
D. Perikondritis
E. Otitis eksterna difus
Jawaban D
• Perikondritis atau kondritis adalah infeksi bakterial dari perikondrium atau
tulang rawan (kondrium).
• Perikondritis atau kondritis ini dapat disebabkan :
– Inadekuat terapi selulitis daun telinga (pinna) dan otitis eksterna
akut.
– Accidental atau surgical (sesudah aspirasi atau insisi hematoma
daun telinga)
– Burns
• Infeksi superfisial dari liang telinga luar atau dari daun telinga menyebar lebih
kedalam ke perikondrium.
• Pada stadium dini (early stages) pinna merah dan nyeri, berlanjut jadi
terbentuk abses sub perikondrium.
• Tulang rawan kekurangan blood supply, nekrose tulang rawan, deformity daun
telinga (cauliflower ear)
Gejala
• Daun telinga terasa sakit
• Warna merah
• Tegang
Tanda
• Pinna merah dan tender
• Bengkak (generalized swelling of the pinna)
• Timbul abses daun telinga
• Bat's ear atau telinga camplang merupakan kelainan kongenital dimana
bentuk daun telinga tidak normal, yaitu lebih lebar dan berdiri.
• Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat
infeksi bakteri. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya
tidak jelas
32. Seorang wanita, 50 tahun datang nerobat ke poli THT dengan
keluhan rasa pusing berputar sejak 2 hari yang lalu. Pusing
dirasakan muncul saat pasien mengubah posisi kepala kiri dan
kanan. Pasien juga merasakan penurunan pendengaran, mual dan
muntah (+). Dokter melakukan pemeriksaan dengan menyuruh
pasien berdiri dengan kaki rapat lalu menutup mata. Pasien
merasakan bergoyang saat menutup mata. Apakah nama
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tersebut?
A. Uji Unterberger
B. Past pointing tes
C. Tandem gait
D. Uji Babinsky-Weil
E. Tes romberg
Jawaban E
• Uji Romberg
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua
mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30
detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya
(misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan
vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan
penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
• Tandem gait.
Penderita berjalan dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari
kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler, perjalanannya akan
menyimpang dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.
• Uji Unterberger
Berdiri dengan kedua lengan lurus horizontal ke depan dan jalan di tempat
dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan
vestibuler posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan
gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah
lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan
yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah
lesi.
• Past-ponting test (Uji Tunjuk Barany).
Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan penderita disuruh
mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh
telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang- ulang dengan mata
terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan
lengan penderita ke arah lesi.
• Uji Babinsky-Weil
Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke depan
dan lima langkah ke belakang selama setengan menit; jika ada gangguan
vestibuler unilateral, pasien akan berjalan dengan arah berbentuk bintang.
33. Perempuan berusia 28 tahun datang ke psukesmas dengan
keluhan hidung tersumbat. Cairan hidung jernih dan banyak.
Hidung tersumbat dirasakan pasien bergantian dari satu sisi ke sisi
lain. Pasien tidak memiliki riwayat atopi. Apakah diagnosa yang
paling mungkin?
A. Rinitis akut
B. Rinitis alergi
C. Rinitis vasomotor
D. Rinosinusitis
E. Epistaksis
Jawaban C
• Rinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai
dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada
mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik
• Gejala yang dijumpai pada rinitis vasomotor kadang-kadang sulit dibedakan
dengan rinitis alergi seperti hidung tersumbat dan rinore. Rinore yang hebat
dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai. Gejala hidung tersumbat
sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain,
terutama sewaktu perubahan posisi. Keluhan bersin-bersin tidak begitu
nyata bila dibandingkan dengan rinitis alergi dan tidak terdapat rasa gatal di
hidung dan mata. Gejala dapat memburuk pada pagi hari waktu bangun
tidur oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, dan
juga oleh karena asap rokok dan sebagainya
• Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak gambaran klasik berupa
edema mukosa hidung, konka hipertrofi dan berwarna merah gelap atau
merah tua ( karakteristik ), tetapi dapat juga dijumpai berwarna pucat.
Permukaan konka dapat licin atau berbenjol ( tidak rata ). Pada rongga
hidung terdapat sekret mukoid, biasanya sedikit. Akan tetapi pada golongan
rinore, sekret yang ditemukan bersifat serosa dengan jumlah yang banyak.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
rinitis alergi. Test kulit ( skin test ) biasanya negatif, demikian pula test RAST,
serta kadar Ig E total dalam batas normal. Kadang- kadang ditemukan juga
eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi dalam jumlah yang sedikit. Infeksi
sering menyertai yang ditandai dengan adanya sel neutrofil dalam sekret.
• Rinitis alergi : gejala yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang.
Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal, terutama pada pagi hari
atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu.
• Rinitis akut adalah radang akut mukosa nasi yang ditandai dengan gejala-
gejala rhinorea, obstruksi nasi, bersin-bersin dan disertai gejala umum
malaise dan suhu tubuh naik.
• Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga
hidung atau nasofaring
34. Pasien laki-laki umur 25 tahun datang dengan keluhan hidung
tersumbat, cairan hidung jernih dan cair berubah menjadi kental
dan kehijauan, bau mulut tidak sedap. Terdapat nyeri kedua pipi
pada penekanan. Sinus manakah yang mengalami kelainan?
A. Sinusitis maxilaris
B. Sinusitis ethmoidalis
C. Sinusitis spenoidalis
D. Sinusitis frontalis
E. Sinusitis gingivitis
Jawaban A
• Gejala infeksi sinus maksilaris akut berupa demam, malaise,
dan nyeri kepala yang tidak jelas yang biasanya reda dengan
pemberian analgetik biasanya seperti aspirin. Wajah terasa
bengkak, penuh, dan gigi terasa nyeri pada gerakan kepala
mendadak, misalnya sewaktu naik dan turun tangga. Seringkali
terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk, serta nyeri
di tempat lain karena nyeri alih (referred pain). Sekret
mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau
busuk. Batuk iritatif non-produktif juga seringkali ada.
35. Di bawan ini merupakan posisi foto polos yang dapat
menunjang diagnosa sinusitis, kecuali?
A. Caldwell
B. AP
C. Lateral
D. PA
E. Waters
Jawaban D
Tiga jenis proyeksi yang digunakan untuk diagnosis sinusitis
dengan pemeriksaan foto polos yaitu
1.Waters position untuk evaluasi sinus maksila dan frontal
2. Caldwell (AP) position untuk evaluasi sinus etmoidalis
3. Proyeksi lateral untuk evaluasi ukuran adenoid, masa di
nasofaring dan kelainan di sfenoid.
36. Pasien laki-laki datang ke poli THT dengan keluhan hidung
sebelah kanan tersumbat. Hal ini sudah lama dialami pasien.
Pasien juga mengeluhkan ingus encer. Riwayat atopi (-), demam (-
). Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan massa bertangkai
dengan permukaan licin, berbentuk bulat, berwarna putih keabu-
abuan, massa belum memenuhi rongga hidung. Apakah diagnosa
pada pasien tersebut?
A. Rinitis akut
B. Polip hidung
C. Rinitis alergi
D. Rinosinusitis
E. Epistaksis
Jawaban B
• Polip hidung ialah penyakit inflamasi kronik dari mukosa hidung dan sinus
paranasal yang ditandai dengan adanya massa edematus bertangkai dari
mukosa yang mengalami inflamasi. Kebanyakan polip berasal dari celah
kompleks ostiomeatal yang meluas keseluruh rongga hidung.
• Rinitis akut adalah radang akut mukosa nasi yang ditandai dengan gejala-
gejala rhinorea, obstruksi nasi, bersin-bersin dan disertai gejala umum
malaise dan suhu tubuh naik.
• Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga
hidung atau nasofaring
37. Pada kasus diatas berada di stadium berapakah diagnosa
tersebut?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Jawaban C
• Allergic shiner adalah warna kehitaman pada infra orbita yang terjadi karena
adanya statis dari vena yang mengakibatkan edema mukosa hidung dan
sinus.
• Epistaksis posterior
Epistaksis posterior dapat berasal dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoid
posterior. Pendarahan biasanya hebat dan jarang berhenti dengan sendirinya.
Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien
dengan penyakit kardiovaskuler. 81% epistaksis posterior berasal dari dinding
nasal lateral.
• Epistaksis anterior
Merupakan jenis epistaksis yang paling sering dijumpai terutama pada anak-
anak dan biasanya dapat berhenti sendiri. Perdarahan pada lokasi ini
bersumber dari pleksus Kiesselbach (little area), yaitu anastomosis dari
beberapa pembuluh darah yaitu arteri Sfenopalatina, arteri Palatina
Mayor, arteri etmoidalis anterior, dan arteri Labialis Superior.
Perdarahan juga dapat berasal dari bagian depan konkha inferior. Mukosa pada
daerah ini sangat rapuh dan melekat erat. Epistaksis pada tulang rawan
dibawahnya. Daerah ini terbuka terhadap efek pengeringan udara inspirasi dan
trauma. Akibatnya terjadi ulkus, ruptur atau kondisi patologik lainnya dan
selanjutnya akan menimbulkan perdarahan
40. Anak berumur 9 tahun diantar orangtuanya ke puskesmas
dengan keluhan sulit menelan. Pasien juga menderita demam.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tonsil membesar hingga
mencapai uvula dan tampak hiperemis. Berapakah pembesaran
tonsil pada pasien tersebut?
A. T0
B. T1
C. T2
D. T3
E. T4
Jawaban E
Thane & Cody membagi pembesaran tonsil dalam ukuran T1 – T4:
• T1: batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ jarak pilar anterior –
uvula.
• T2 : batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar anterior – uvula sampai ½ jarak
anterior – uvula.
• T3 : batas medial tonsil melewati ½ jarak pilar anterior – uvula sampai ¾ jarak
pilar anterior – uvula.
• T4 : batas medial tonsil melewati ¾ jarak anterior – uvula sampai uvula atau
lebih.
41. Anak berumur 9 tahun diantar orangtuanya ke puskesmas
dengan keluhan sulit menelan. Pasien juga menderita demam.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tonsil membesar dan tampak
hiperemis, kripta melebar dan detritus (+). Apakah diagnosa pada
pasien tersebut?
A. Tonsilitis akut
B. Tonsilitis kronik
C. Angina plaut vincent
D. Faringitis akut
E. Laringitis
Jawaban B
Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada
tenggorokan terutama pada usia muda. Penyakit ini terjadi disebabkan
peradangan pada tonsil oleh karena kegagalan atau ketidak sesuaian
pemberian antibiotik pada penderita tonsilitis akut.
• Laringitis merupakan peradangan yang terjadi pada pita suara (laring) yang
dapat menyebabkan suara parau. Pada peradangan ini seluruh mukosa
laring hiperemis dan menebal, kadang-kadang pada pemeriksaan patologik
terdapat metaplasi skuamosa.
42. Seorang wanita berusia 56 tahun datang dengan keluhan mata
kirinya terasa nyeri sejak 2 hari yang lalu, dan penglihatannya
menjadi kabur. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala, mual dan
muntah. Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan hal seperti
ini. Dari pemeriksaan didapatkan visus OD 5/5, OS 1/60. Pada
mata kiri didapatkan injeksi perikorneal, edema kornea, bilik mata
depan dangkal. TIO 59 mmHg. Apakah diagnosa pada pasien
tersebut?
A. Glaukoma kronik sudut terbuka
B. Glaukoma kronik sudut tertutup
C. Glaukoma sekunder
D. Glaukoma akut sudut terbuka
E. Glaukoma akut sudut tertutup
Jawaban E
• Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan
pencekungan “cupping” diskus optikus dan penyempitan lapang pandang
yang disertai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang merupakan
faktor resiko terjadinya glaukoma. Mekanisme peningkatan tekanan
intraokuler pada glaukoma dipengaruhi oleh gangguan aliran keluar humor
aquos.
- Keluhan :
1. Penurunan tajam penglihatan
2. Mata merah
3. Fotofobia
4. Lakrimasi
- Pemeriksaan fisik :
1. Penurunan visus
2. Terdapat mix injeksi pada konjungtiva
3. Terdapat presipitat pada kornea
4. Terdapat efek tyndal di dalam bilik mata depan
5. Terdapat miosis pada pupil atau sinekia posterior pada pupil
6. Penurunan tekanan bola mata
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata
dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikro-organisme
(virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.
Gejala konjuntivitis
• Rasa adanya benda asing dan rasa ini disertai dengan rasa pedih dan panas
karena pembengkakan dan hipertrofi papil. Jika rasasakitnya berat, maka
harus dicurigai kemungkinan terjadinya kerusakan pada kornea.
• Rasa sakit yang temporer
• Gatal
• Fotofobia
Skleritis
• Merupakan suatu radang kronis granulomatosa pada sclera. Kelainan ini
ditandai dengan infiltrasi seluler, destruksi kolagen, dan remodeling
vascular. Perubahan-perubahan ini diperantarai oleh proses imunologis atau
akibat infeksi. Sebagian besar disebabkan reaksi hipersensitivitas tipe III dan
IV yang berkaitan dengan penyakit sistemik.
• Pemeriksaan fisik :
1. Bola mata sangat nyeri bila ditekan
2. Injeksi hebat pada pembuluh darah skleral dan episkleral (Bola mata
berwarna ungu gelap akibat dilatasi pleksus vaskular profunda di sclera dan
episklera, yang mungkin nodular, sektoral, atau difus)
3. Tekanan intra okuler meningkat
Episkleritis
• Merupakan peradangan lokal jaringan ikat vaskular penutup sklera yang
relatif sering dijumpai. Kelainan ini cenderung mengenai orang muda,
khasnya pada dekade ketiga atau keempat kehidupan
• Pemeriksaan fisik :
1. Mata merah di satu sisi akibat pelebaran pembuluh darah di konjungtiva
(mengecil jika diberi fenilefrin 2,5% topikal)
2. Injeksi episklera (nodular, sektoral, atau difus)
3. Tidak nyeri tekan
4. Penglihatan normal
5. Tidak ada sekret
6. Bentuk radang : benjolan setempat dengan batas tegas dan warna merah
ungu di bawah konjungtiva, apabila ditekan sakit sampai menjalar ke sekitar
mata
44. Pasien laki-laki berusia 32 tahun, mengeluh mata kanan terasa
mengganjal, kemudian keluar secret terus menerus dan terasa
gatal. Pasien sering berin-bersin pada pagi hari maupun pada
cuaca dingin. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status
oftalmologi ODS 20/20, terdapat injeksi episklera pada mata
kanan. Terapi apa yang tepat?
A. Antibiotik Topikal
B. Kortikosteroid topikal
C. Miotika Topikal
D. Sikloplegik Topikal
E. Anestesi Topikal
Jawaban B
• Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian
putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Bentuk radang konjungtiva
akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti
alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari kontak seperti pada
reaksi terhdap obat, bakteri, dan toksik. Merupakan reaksi antibodi humoral
terhadap alergen. Biasanya dengan riwayat atopi.
• Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit, bengkak dan
panas), gatal, silau berulang dan menahun. Tanda karaakteristik lainnya
adalah terdapatnya papil besar pada konjungtiva, datang bermusim, yang
dapat mengganggi penglihatan. Walaupun penyakit alergi konjungtiva sering
sembuh sendiri akan tetapi dapat memberikan keluhan yang memerlukan
pengobatan.
• Terapi
Diusahakan kontrol lingkungan. Antihistamin oral termasuk terfenadine (60-
120 mg dua kali sehari), asetomizole (10 mg empat kali sehari) atau
hydroxyzine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200 mg) ternyata
bermanfaat. Obat-obat antiradang non steroid yang lebih baru, seperti
ketorolac dan iodoxamide, ternyata dapat mengatasi gejala pada pasien-
pasien ini. Kuur pendek dengan steroid topikal dapat mengurangi gejala. Pada
kasus berat, plasmaferesis merupakan terapi tambahan.
45. Pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke dokter karena
mengeluh penurunan tajam penglihatan. Visus mata kanan 6/30
dikoreksi dengan S -1 D menjadi 6/6, mata kiri visus 6/12 dikoreksi
S -1 D menjadi 6/6. Dokter ingin menambahkan koreksi addisi
lensa sesuai umur, berapakah addisi lensa yg dipakai?
A. S + 0,5 D
B. S + 1,0 D
C. S + 1,5 D
D. S + 2,0 D
E. S + 2,5 D
Jawaban D
Presbiopia
• Mata dikatakan presbiopia bila pada usia 40 tahun seseorang dengan
penglihatan normal mengalami kesulitan untuk memfokuskan objek-objek
dekat. Pada mata presbiopia terjadi penurunan daya akomodasi. Dengan
bantuan lensa cembung maka keluhan tersebut dapat diatasi.
• Biasanya diberikan kacamata baca untuk membaca dekat dengan lensa
sferis positif yang dihitung berdasarkan amplitude pada masing-masing
kelompok umur :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
46. Pasien wanita berusia 28 tahun datang dengan keluhan mata
kanan berair sejak 3 hari SMRS. Pasien juga merasa seperti ada
yang mengganjal di kelopak mata atas kanannya. Pada
pemeriksaan mata didapatkan VOD 6/6, terdapat selaput putih
berbentuk segitiga yang mencapai tepi limbus kornea. Pasien
adalah seorang petani. Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Hordeolum
B. Kalazion
C. Pterigium
D. Pinguekula
E. Pseudopterigium
Jawaban C
• Pterigium adalah suatu kondisi degenerasi elatoik subkonjungtiva. Merupakan
suatu perluasan pinguekula ke kornea, seperti daging berbentuk segitiga, dan
umumnya bilateral di sisi nasal. Keadaan ini diduga merupakan suatu fenomena
iritatif akibat sinar ultra violet, lingkungan yang kering, dan berangin.
Keluhan :
Gejala klinis pterigium pada tahap awal biasanya ringan bahkan sering tanpa
keluhan sama sekali (asimptomatik). Beberapa keluhan yang sering dialami
pasien antara lain :
1. Mata sering berair dan tampak merah
2. Merasa seperti ada benda asing
3. Timbul astigmatisme akibat kornea tertarik oleh pertumbuhan pterigium
tersebut, biasanya astigmatisme with the rule ataupun astigmatisme irreguler
sehingga mengganggu penglihatan pada pterigium yang lanjut (derajat 3 dan 4)
dapat menutupi pupil dan aksis visual sehingga tajam penglihatan menurun
• Pinguekula (nodul kuning pada kedua sisi kornea di daerah apertura
palpebra, lebih banyak di sisi nasal, jarang tumbuh besar, tetapi sering
meradang)
• Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paing sering dan
disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh
sistem imun. Pada konjungtivitis alergi musiman dan alergi tumbuh-
tumbuhan keluhan utama adalah gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan
konjungtiva, dan sering ditemukan kemosis berat.
• Konjungtivitis vernal terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe I yang
mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga
yang kuat alergi. Keratokonjungtivitis vernal ditandai dengan sensasi panas
dan gatal pada mata terutama apabila pasien berada di daerah yang panas.
Gejala lain termasuk fotofobia ringan, lakrimasi, sekret kental dapat ditarik
seperti benang dan kelopak mata terasa berat.
• Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi & penambahan cairan lensa, denaturasi protein lensa atau
terjadi akbiat keduanya. Katarak kongenital adalah katarak yang mulai
terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran dan bayi yang berusia
kurang dari satu tahun.
• Gejala klinis pada katarak kongenital adalah silau, bercak putih pada
pupil disebut leukokoria, penglihatan berkurang, cahaya tidak dapat
melalui lensa karena tidak lagi transparan. Pada anak yang lebih tua
mata bisa berubah. Ini disebut strabismus atau dikenal dengan juling.
Penatalaksanaan
1. Katarak total bilateral memerlukan operasi awal ketika usia anak 4-6
minggu untuk mencegah penurunan perkembangan stimulus ambliopia. Jika
kelainan asimetris yang sudah berat mata dengan katarak harus ditangani
terlebih dahulu.
3. Katarak total unilateral harus dioperasi segera & mungkin dalam hitungan
hari diikuti oleh terapi antiamblyopia agresif, meskipun yang hasilnya sering
minimal. Waktu intervensi harus seimbang dengan saran bahwa intervensi
dini (<4 minggu) dapat menyebabkan peningkatan risiko glaukoma sekunder
berikutnya. Jika katarak terdeteksi setelah usia 16minggu maka prognosis
penglihatan sangat minimal.
50. Pria 35 tahun dirujuk ke klinik mata dari klinik endokrin.
Pasien mengeluh pandangan mata yang makin lama makin buram.
Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu, kadar gula darah
normal. Funduskopi : media jernih, papil normal, retina datar,
tidak ada neovaskularisasi, dot hemorrhage (+), hard exudates (+),
macula edema (-) , fovea reflex normal. Apa diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini ?
A. Proliferative diabetic retinopathy
B. Non proliferative diabetic retinopathy
C. Cental retina vein occlusion
D. Central retina artery occlusion
E. Retinopati hipertensi
Jawaban B
Retinopati Diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada
penderita diabetes melitus.
1. Non – proliferative diabetic retinopathy (NPDR) yang merupakan stadium
awal dari penyakit, perubahan pembuluh darah retina pada NPDR terbatas
pada retina dan tidak meluas melampaui membran limitan interna.
Karakteristik pada NPDR mencakup mikroaneurisma, nerve fiber layer
infarcts, IRMAs, perdarahan intraretinal dot blot, edema retina, hard exudat,
kelainan arteriol, vena retina dilatasi dan vena beading.
Bila semua jawaban ”ya” maka bayi dapat langsung dimasukkan dalam
prosedur perawatan rutin dan tidak dipisahkan dari ibunya. Bayi dikeringkan,
diletakkan di dada ibunya dan diselimuti dengan kain linen kering untuk
menjaga suhu. Bila terdapat jawaban ”tidak” dari salah satu pertanyaan di
atas maka bayi memerlukan satu atau beberapa tindakan resusitasi berikut ini
secara berurutan:
1. Langkah awal dalam stabilisasi
(a) Memberikan kehangatan
Bayi diletakkan dibawah alat pemancar panas (radiant warmer) dalam
keadaan telanjang agar panas dapat mencapai tubuh bayi dan memudahkan
eksplorasi seluruh tubuh. Bayi dengan BBLR memiliki kecenderungan tinggi
menjadi hipotermi dan harus mendapat perlakuan khusus. Beberapa
kepustakaan merekomendasikan pemberian teknik penghangatan tambahan
seperti penggunaan plastik pembungkus dan meletakkan bayi dibawah
pemancar panas pada bayi kurang bulan dan BBLR. Alat lain yang bisa
digunakan adalah alas penghangat.
Skor 0 1 2
0 1 2
Gambaran Radiologis
• Pada foto torak terdapat kavitas dengan dinding tebal dengan tanda-tanda
konsolidasi disekelilingnya.Cavitas ini bisa multipel atau tunggal dengan
ukuran diameter 2 - 20 cm.
• Gambaran ini sering dijumpai pada paru kanan lebih dari paru kiri. Bila
terdapat hubungan dengan bronkus maka didalam kavitas terdapat Air fluid
level. Tetapi bila tidak ada hubungan maka hanya dijumpai tanda-tanda
konsolidasi (opasitas).
• Pneumonia dengan gejala khas adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk
(baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir,
purulen, atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak.
Pirinizamid
Efek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai
pedoman Tb paru pada keadaan khusus). Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri
aspirin) dan kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis Gout, hal
ini kemungkinan disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam
urat. Kadang-kadang terjadi reaksi demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit
yang lain.
• Etambutol
Etambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya
ketajaman, buta warna untuk warna merah dan hijau. Meskipun demikian
keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai, jarang sekali
terjadi bila dosisnya 15-25 mg/kg BB perhari atau 30 mg/kg BB yang diberikan
3 kali seminggu. Gangguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa
minggu setelah obat dihentikan. Sebaiknya etambutol tidak diberikan pada
anak karena risiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi.
Streptomisin
Efek samping utama adalah kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan
dengan keseimbangan dan pendengaran. Risiko efek samping tersebut akan
meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur
pasien. Risiko tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan fungsi
ekskresi ginjal. Gejala efek samping yang terlihat ialah telinga mendenging
(tinitus), pusing dan kehilangan keseimbangan. Keadaan ini dapat dipulihkan
bila obat segera dihentikan atau dosisnya dikurangi 0,25gr. Jika pengobatan
diteruskan maka kerusakan alat keseimbangan makin parah dan menetap
(kehilangan keseimbangan dan tuli). Reaksi hipersensitiviti kadang terjadi
berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai sakit kepala, muntah dan
eritema pada kulit. Efek samping sementara dan ringan (jarang terjadi) seperti
kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging dapat terjadi segera
setelah suntikan.
58. Pasien wanita datang ke puskesmas untuk pemeriksaan BTA
pada bulan ke 5 yang saat ini sedang dalam terapi OAT. Pada
pemeriksaan didapatkan BTA (+). Pasien baru pertama kali ini
terkena TB paru. Termasuk ke tipe manakah pasien ini?
A. Kasus baru
B. Kasus kambuh
C. Kasus lalai
D. Kasus gagal
E. Kasus kronik
Jawaban D
Kasus Gagal
• Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi
positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan)
• Adalah penderita dengan hasil BTA negatif gambaran radiologik positif
menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan dan atau gambaran
radiologik ulang hasilnya perburukan
Kasus baru
• Adalah penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian)
• Kasus kronik
Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan dahak BTA masih positif
setelah selesai pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik
59. Apakah terapi yang tepat pada pasien tersebut?
A. 2HRZE/4H3R3
B. 2HRZESHRZE/5HRE
C. 2HRZ/4H3R3
D. RHZES
E. 2RHZ/4RH
Jawaban B
• Paduan yang digunakan adalah ;
1) Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)/4(HR).
2) Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 atau 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E
3) Kategori Anak : 2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZE(S)/4-10HR.
4) Paduan OAT untuk pasien TB Resistan Obat: terdiri dari OAT lini ke-2 yaitu
Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin, Etionamide, Sikloserin, Moksifloksasin, PAS,
Bedaquilin, Clofazimin, Linezolid, Delamanid dan obat TB baru lainnya serta OAT lini-
1, yaitu pirazinamid and etambutol.
Kategori-1:
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
a) Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
b) Pasien TB paru terdiagnosis klinis.
c) Pasien TB ekstra paru.
Kategori -2
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati
sebelumnya (pengobatan ulang) yaitu:
a) Pasien kambuh.
b) Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya.
c) Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up).
60. Pasien wanita 35 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 1
minggu ini. Batuk berdahak dan kadang ada bercak darah. Pasien
juga mengeluh demam, menggigil dan terasa sesak. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, nadi 98x/menit, nafas
26 x/menit, suhu 38,5C. Pemeriksaan fisik ditemukan fremitus
meningkat, perkusi pekak, suara pernafasan bronkial. Apakah
diagnosa pada pasien tersebut?
A. TB paru
B. Pneumonia
C. Bronkitis
D. Bronkiektasis
E. Asma Bronkial
Jawaban B
Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus
respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga
dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru.
Gejala khas adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (baik non produktif
atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak
darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Gejala umum lainnya adalah
pasien lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena
nyeri dada. Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi atau penarikan dinding dada
bagian bawah saat pernafas, takipneu, kenaikan atau penurunan taktil
fremitus, perkusi redup sampai pekak menggambarkan konsolidasi atau
terdapat cairan pleura,
ronki, suara pernafasan bronkial, pleural friction rub.
• Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Gejala klinik tuberkulosis, yaitu
batuk ≥ 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada.
• Diagnosis klinis asma sering ditegakkan oleh gejala berupa sesak episodik,
mengi, batuk dan dada sakit/sempit.
61. Laki-laki usia 25 tahun menderita penyakit asma bronkial.
Sesak nafas dialami pasien 3 kali seminggu, dan serangan pada
malam hari lebih dari 2 kali sebulan. Nilai VEP1 80%. Derajat asma
yang diderita pasien adalah
A. Intermiten
B. Persisten ringan
C. Persisten sedang
D. Persisten berat
E. Persisten sangat berat
Jawaban B
• Asma dapat diklasifikasikan pada saat tanpa serangan dan pada saat serangan.
Tidak ada satu pemeriksaan tunggal yang dapat menentukan berat-ringannya
suatu penyakit, pemeriksaan gejala-gejala dan uji faal paru berguna untuk
mengklasifikasi penyakit menurut berat ringannya. Klasifikasi itu sangat penting
untuk penatalaksanaan asma. Berat ringan asma ditentukan oleh berbagai
faktor seperti gambaran klinis sebelum pengobatan (gejala, eksaserbasi, gejala
malam hari,pemberian obat inhalasi β -2 agonis, dan uji faal paru) serta obat-
obat yang digunakan untuk mengontrol asma (jenis obat, kombinasi obat dan
frekuensi pemakaian obat). Asma dapat diklasifikasikan menjadi intermiten,
persisten ringan,persisten sedang, dan persisten berat
Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru
Pelega ( reliever )
• ß-2 agonis kerja pendek
• Anti kolinergik
• Kortikosteroid sistemik ( dexametason, metyl prednisolon )
64. Seorang pria, usia 50 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan sesak nafas yang semakin berat bila aktifitas. Pasien juga
mengeluhkan batuk berdahak. Pemeriksaan tanda vital TD 140/80
mmHg, Nadi 90x/menit, nafas 32x/menit, suhu 37C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan blue bloater, perkusi hipersonor,
whezing (+). Pasien mengkonsumsi rokok sejak umur 20 tahun
sampai sekarang. Apakah diagnosa pada pasien tersebut?
A. PPOK
B. Pneumonia
C. Asma Bronkial
D. TB paru
E. Bronkiektasis
Jawaban A
• PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran
udara di saluran nafas yang bersifat progresif nonreversibel atau
reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronis dan emfisema atau
gabungan keduanya.
• Faktor Resiko
Kebiasaan merokok
Debu & bahan kimia dari lingkungan kerja
Polusi udara
Infeksi berulang waktu kecil
Status sosial ekonomi
Gejala PPOK
• Batuk-batuk produktif
• Sesak terutama bila beraktivitas
• Sesak makin lama makin bertambah berat/progresif
• Kasusnya sering meningkat/timbul pada usia 40 >
• Sangat erat hubungan dengan perokok berat/gas beracun
Pemeriksaan fisis
Inspeksi
• Barrel chest
• Penggunaan otot-otot bantu nafas
• Pelebaran sela iga
• Pursed-lips breathing adalah bernafas dengan mulut setengah terbuka dan
ekspirasi memanjang ini sebagai mekanisme untuk mengeluarkan CO2
• Pink puffer ( khas pada emfisema; kurus, kulit kemerahan, pernafasan pursed-
lips breathing )
• Blue bloater ( khas pada bronkitis krosis; gemuk, sianosis, edema tungkai)
Palpasi
• Fremitus melemah
Perkusi
• Hipersonor
• Batas jantung mengecil
• Letak diapragma lebih rendah dari normal
• Normal kiri sela iga 10-11 dan kanan 9-10
Auskultasi
• Mengi/ whizing, ekspirasi memanjang
• Bunyi jantung melemah
• Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus
respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga
dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru.
Gejala khas adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (baik non
produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau
bercak darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak.
Gejala klinis :
a. Sesak nafas
b. Nyeri dada
c. Batuk
d. Denyut jantung meningkat
e. Kulit mungkin tampak sianosis
f. Kadang tidak menunjukkan gejala
• Pemeriksaan fisik
Inspeksi
- Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit(hiperekspansi dindiing
dada)
- Pada waktu respirasi bagian yang sakit gerakannya tertinggal
- Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
Palpasi
- Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
- Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
- Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit.
Perkusi
- Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar
- Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan
intrapleura tinggi.
Auskultasi
- Pada bagian yang sakit, suara nafas melemah sampai menghilang
- Suara vokal melemah dan tidak menggeratr serta bronkofoni negatif
• Foto rontgen
- Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps akan
tampak garis yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru yang kolaps
tidak membentuk bgaris, akan tetapi berbentuk lobuler sesuai dengan lobus
paru
- Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio opaque
yang berada didaerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps paru yang luas
sekali.
- Jantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat, spatium
intercostals melebar, diafragma mendatar dan tertekan kebawah. Apabila
ada pendorongan jantung atau trakea ke arah paru yang sehat,
kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan tekanan intra
pleura yang tinggi
• Flail chest adalah suatu kondisi medis dimana kosta - kosta yang berdekatan
patah baik unilateral maupun bilateral dan terjadi pada daerah
kostokondral. Angka kejadian dari flail chest sekitar 5%, dan kecelakaan lalu
lintas menjadi penyebab yang paling sering. Diagnosis flail chest didapatkan
berdasarkan pemeriksaan fisik, foto Toraks, dan CT scan Toraks.
• Kontusio dan hematoma dinding toraks adalah bentuk trauma toraks yang
paling sering terjadi. Sebagai akibat dari trauma tumpul dinding toraks,
perdarahan masif dapat terjadi karena robekan pada pembuluh darah pada
kulit, subkutan, otot dan pembuluh darah interkosta. Kebanyakan
hematoma ekstrapleura tidak membutuhkan pembedahan, karena jumlah
darah yang cenderung sedikit.
66. Pasien pria, usia 66 tahun datang ke dokter dengan keluhan
pandangan yang kabur secara tiba - tiba disertai bicara yang pelo
dan kelemahan tungkai kanan sesaat sebelum pasien berangkat
kerja. Pasien merupakan penderita hipertensi dan rutin meminum
obat dari
dokter. Pemeriksaan tekanan darah didapatkan 160/95mmhg.
Dokter hanya memberikanya obat dan pasien boleh pulang.
Diagnosis dari kasus diatas ?
a. Trombosis cerebri
b. Perdarahan intracerebri
c. Perdarahan subarachnoid
d. Trancient Ischemic Attack
e. Stroke haemoragic
Jawaban D
Tanda khas TIA adalah hilangnya fungsi fokal SSP secara mendadak; gejala
seperti sinkop, bingung, dan pusing tidak cukup untuk menegakkan
diagnosis. TIA umumnya berlangsung selama beberapa menit saja, jarang
berjam-jam.
Daerah arteri yang terkena akan menentukan gejala yang terjadi:
• Karotis (paling sering):
o Hemiparesis,
o Hilangnya sensasi hemisensorik,
o Disfasia,
o Kebutaan monokular (amaurosis fugax) yang disebabkan oleh iskemia
retina.
• Vertebrobasilar:
o Paresis atau hilangnya sensasi bilateral atau alternatif,
o Kebutaan mendadak bilateral (pada pasien usia lanjut),
o Diplopia, ataksia, vertigo, disfagia-setidaknya dua dari tiga gejala ini terjadi
secara bersamaan
• Infark iskemik serebri/trombosis serebri, sangat erat hubungannya
dengan aterosklerosis (terbentuknya ateroma) dan arteriolosklerosis.
Embolus akan menyumbat aliran darah dan terjadilah anoksia jaringan
otak di bagian distal sumbatan. Di samping itu, embolus juga bertindak
sebagai iritan yang menyebabkan terjadinya vasospasme lokal di segmen
di mana embolus berada. Gejala kliniknya bergantung pada pembuluh
darah yang tersumbat.
• Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak (GPDO) dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit
neurologis dan bukan sebagai akibat tumor, trauma ataupun infeksi susunan
saraf pusat.
Pada kebanyakan kasus, gejala pertama yang dikenali adalah kelemahan pada
otot mata.Selain itu, kesulitan dalam menelan dapat menjadi tanda pertama.
Derajat kelemahan otot dalam miastenia gravis bervariasi tergantung pada
individu masingmasing, bentuk lokal yang terbatas pada otot mata (ocular
miastenia), untuk bentuk yang berat atau umum yang melibatkan banyak
otot, terkadang melibatkan otot-otot yang mengatur pernafasan
Gejala – gejala yang timbul bervariasi pada tipe dan berat kasus, termasuk
didalamnya adalah lemahnya salah satu atau kedua kelopak mata yang biasa
disebut ptosis, kabur atau penglihatan ganda (diplopia) oleh karena
kelemahan dari otot yang mengontrol pergerakan mata, ketidakseimbangan
atau gaya berjalan yang terhuyung-huyung, perubahan pada ekspresi wajah,
kesulitan dalam menelan yang dapat menyebabkan regurgitasi melalui hidung
jika mencoba menelan (otot-otot palatum) dan bila pasien meminum air,
mungkin air itu dapat keluar dari hidungnya, menimbulkan suara yang
abnormal atau suara nasal (sengau) serta gangguan bicara (disartria), dan
pasien tidak mampu menutup mulut, yang dinamakan sebagai tanda rahang
menggantung, nafas pendek, dan kelemahan pada lengan, tangan, jari,
tungkai bawah dan leher. Bila penyakit hanya terbatas pada otot-otot mata
saja, maka perjalanan penyakitnya sangat 8 ringan dan tidak akan
menyebabkan kematian.
• DMD merupakan penyakit distrofi muskular progresif, bersifat herediter dan
mengenai anak laki-laki. Penyakit ini secara bertahap melemahkan kerangka
otot, dilengan, kaki dan punggung. Pada remaja awal atau bahkan lebih
awal, otot jantung dan otot pernafasan jugamungkin dapat terpengaruh,
munculnya kelemahan berjalan pada awal dekade kedua.
• SGB adalah suatu polineuropati yang bersifat ascending dan akut yang
sering terjadi setelah 1 sampai 3 minggu setelah infeksi akut. SBG ditandai
dengan timbulnya suatu kelumpuhan akut yang disertai hilangnya refleks-
refleks tendon dan didahului parestesi dua atau tiga minggu setelah
mengalami demam disertai disosiasi sitoalbumin pada likuor dan gangguan
sensorik dan motorik perifer.
• Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular
intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam
ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
• Cluster headache adalah suatu sindrom idiopatik yang terdiri dari serangan
yang jelas dan berulang dari suatu nyeri periorbital unilateral yang
mendadak dan parah. Beberapa gejala dari cluster headache seperti mata
berair, hidung tersumbat dan atau berair, serta kelopak mata yang sulit
diangkat melibatkan sistem saraf otonom. Rasa nyeri pada cluster headache
seringkali digambarkan sebagai suatu nyeri yang berdenyut, panas,
menusuk terdapat di daerah mata, di pelipis, dapat pula pada tengkuk.
Orang-orang dengan kondisi ini mengatakan bahwa rasa sakitnya seperti
suatu alat pengorek yang panas ditusukkan pada mata atau seperti mata di
dorong keluar dari tempatnya
• (TTH) adalah sakit kepala yang terasa seperti tekanan atau ketegangan di
dalam dan disekitar kepala. Nyeri kepala karena tegang yang menimbulkan
nyeri akibat kontraksi menetap otot- otot kulit kepala, dahi, dan leher yang
disertai dengan vasokonstriksi ekstrakranium. Nyeri ditandai dengan rasa
kencang seperti pita di sekitar kepala dan nyeri tekan didaerah
oksipitoservikalis
73. Laki-laki berusia 20 tahun dibawa oleh polisi ke UGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan kesadaran sopor-komatus. Saat
dirangsang nyeri pada sternal mata tidak memberikan respon,
tangan terlihat ekstensi abnormal, dan terkadang pasien
mengerang. Pada telinga kanan mengalir darah merah segar.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas?
a.Fraktur basis kranii anterior
b.Fraktur basis kranii posterior
c.Frakturbasis kranii media
d.Epidural hematoma
e.Subdural hematoma
Jawaban C
• Cedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau
deselerasi terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan
otak.
• Fraktur tulang tengkorak (cranium) dapat terjadi pada atap atau dasar
tengkorak ( basis cranii), dan dapat berbentuk garis/linear atau
bintang/stelata, dan dapat pula terbuka atau tertutup.
• Fraktur basis cranii adalah suatu fraktur linier yang terjadi pada dasar tulang
tengkorak. Fraktur ini seringkali disertai dengan robekan pada duramater
yang melekat erat pada dasar tengkorak. pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan adanya rhinorrhea dan racon eyes sign pada fraktur basis cranii
fossa anterior, atau ottorhea dan battle’s sign pada fraktur basis cranii fossa
media.
• Perdarahan epidural relatif jarang, lebih kurang 0,5% dari semua cedera
otak dan 9% dari pasien yang mengalami koma. Hematom epidural itu
secara tipikal berbentuk bikonveks atau cembung sebagai akibat dari
pendorongan perdarahan terhadap duramater yang sangat melekat di
tabula interna tulang kepala. Perdaraan ini sering terjadi pada area
temporal atau temporoparietal dan biasanya disebabkan oleh robeknya
arteri meningea media akibat fraktur tulang tengkorak.
• SGB adalah suatu polineuropati yang bersifat ascending dan akut yang
sering terjadi setelah 1 sampai 3 minggu setelah infeksi akut. SBG ditandai
dengan timbulnya suatu kelumpuhan akut yang disertai hilangnya refleks-
refleks tendon dan didahului parestesi dua atau tiga minggu setelah
mengalami demam disertai disosiasi sitoalbumin pada likuor dan gangguan
sensorik dan motorik perifer.
• Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular
intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam
ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
• Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi bakteri dari LCS dengan metode
lumbal punksi.
79. Pasien anak berumur 5 tahun datang ke IGD RS dengan sakit
kepala. Diketahui anak mengalami demam tinggi. Pemeriksaan
kaku kuduk (+). Dilakukan pemeriksaan CSF dengan hasil cairan
ground glass apperance (+), kadar protein tinggi, kadar glukosa
rendah, endapan fibrin seperti sarang laba-laba. Apa kemungkinan
diagnosa pada pasien tersebut?
A. meningitis TB
B. meningitis viral
C. meningitis purulenta
D. Epilepsi
E. Kejang demam kompleks
Jawaban A
• Meningitis TB
Pungsi lumbal memperlihatkan CSS yang jernih, kadang-kadang sedikit keruh
atau ground glass appereance. Bila CSS didiamkan maka akan terjadi
pengendapan fibrin yang halus seperti sarang laba-laba. Jumlah sel antara 10-
500/ml dan kebanyaan limfosit. Kadang-kadang oleh reaksi tuberkulin yang
hebat terdapat peningkatan jumlah sel, lebih dari 1000/ml. Kadar glukosa
rendah, antara 20-40 mg%, kadara klorida dibawah 600mg%. CSS dan
endapan sarng laba-laba dapat diperiksa untuk pembiakan atau kultur
menurut pengecatan Ziehl-Nielsen.
• meningitis purulenta
Diperoleh hasil pemeriksaan cairan serebrospinal yang keruh karena
mengandung pus, nanah yang merupakan campuran leukosit yang hidup dan
mati, jaringan yang mati dan bakteri. Jumlah sel dapat mencapai beribu-ribu
per mm3. Sebagain besar terdiri atas leukosit polimorfonuklear. Pada yang
berat dijumpai nanah. Kadar protein tinggi, hingga melebihi 500 mg%. Kadar
glukose menurun (kurang dari setengah konsentrasi glukosa dalam darah,
tetapi seringkali tidak terdeteksi). Peningkatan tekanan cairan serebrospinal.
Jangan lupakan pemeriksaan mikrobiologis untuk menentukan kausa
meningitis. Pemeriksaan lumbal punksi pada penderita dengan perjalanan
penyakit yang fulminan dan memiliki respon imun yang lemah kadang-kadang
tidak menunjukkan perubahan kimiawi dan sitologis LCS.
• Meningitis viral
Sel mononuclear predominan merupakan aturannya, tetapi PMN dapat
merupakan sel utama pada 12-24 jam pertama; hitung sel biasanya kemudian
didominasi oleh limfosit pada pole CSF klasik meningitis viral. Hal ini
menolong untuk membedakan meningitis bakterial dari viral, dimana
mempunyai lebih tinggi hitung sel dan predominan PMN pada sel pada
perbedaan sel; hal ini merupakan bukan merupakan atran yang absolute
bagaimanapun.
80. Kontraindikasi dilakukannya pungsi lumbal, kecuali?
a. Edema papil
b. Fotofobia
c. Kesadaran menurun
d. Refleks fisiologis mneingkat
e. Tanda neurologis fokal
Jawaban B
Normsl ≤ 120 ≤ 80
a. Ventrikel takikardi
b. Supraventrikuler takikardi
c. Atrium takikardi
d. Atrium fibrilasi
e. ventrikel fibrilasi
Jawaban B
• Supraventrikular takikardi adalah seluruh bentuk takikardi yang muncul dari
berkas HIS maupun di atas bifurkasi berkas HIS. Pada umumnya gejala yang
timbul berupa palpitasi, kepala terasa ringan, pusing, kehilangan kesadaran,
nyeri dada, dan nafas pendek. Gejala-gejala tersebut muncul secara tiba-
tiba (sudden onset) dan berhenti secara tiba-tiba (abrupt onset)
• Ventrikel takikardi adalah ventrikel ekstrasistol yang timbul ≥ 4x berturut-turut.
Merupakan salah satu aritmia lethal (berbahaya) karena mudah berkembang
menjadi ventrikel fibrilasi dan dapat menyebabkan henti jantung (cardiac
arrest). Ventrikel takikardi disebabkan oleh keadaan yang mengganggu sistem
konduksi jantung, seperti kekurangan pasokan O2 akibat gangguan pada
pembuluh darah koroner, kardiomiopati,sarcoidosis, gagal jantung, dan
keracunan digitalis. Diagnosis ditegakkan jika ditemukan denyut jantung 150-
210x/menit dan ditemukan gejala berupa sakit kepala, kepala terasa ringan,
kehilangan kesadaran, dan henti jantung yang muncul secara tiba-tiba dan tidak
pernah terjadi sebelumnya. Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya kompleks
QRS lebar yang timbul berturut-turut dan terus menerus dengan kecepatan
>150x/menit.
• Ventrikel fibrilasi merupakan jenis aritmia yang paling berbahaya. Jantung
tidak lagi berdenyut melainkan hanya bergetar sehingga jantung tidak dapat
memompa darah dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
henti jantung (cardiac arrest). Gejala yang timbul berupa tanggapan pasien
berkurang, pasien sudah tidak bernafas atau hanya gasping, henti jantung
yang muncul secara tiba-tiba (Sudden Cardiac Arrest).
• Fibrilasi atrium adalah takiaritmia supraventrikular yang khas, dengan
aktivasi atrium yang tidak terkoordinasi mengakibatkan perburukan fungsi
mekanis atrium. Pada elektrokardiogram (EKG), ciri dari FA adalah tiadanya
konsistensi gelombang P, yang digantikan oleh gelombang getar (fibrilasi)
yang bervariasi amplitudo, bentuk dan durasinya. Pada fungsi NAV yang
normal, FA biasanya disusul oleh respons ventrikel yang juga ireguler, dan
seringkali cepat
EKG :
• Laju ventrikel bersifat ireguler tidak terdapat gelombang P yang jelas
• Gel P digantikan oleh gelombang F yang ireguler dan acak, diikuti oleh
kompleks QRS yang ireguler pula.
• secara umum: Laju jantung umumnya berkisar 110-140x/menit, tetapi
jarang melebihi 160-170x/menit.
• Dapat ditemukan denyut dengan konduksi aberan (QRS lebar) setelah siklus
interval RR panjang-pendek (fenomena Ashman)
• Preeksitasi • Hipertrofi ventrikel kiri • Blok
• berkas cabang • Tanda infark akut/lama
• Ventrikel Ekstrasistol adalah gangguan irama berupa timbulnya denyut
jantung prematur yang berasal dari 1 atau lebih fokus di ventrikel.
Merupakan kelainan irama jantung yang paling sering ditemukan. Ventrikel
ekstrasistol dapat disebabkan oleh iskemia miokard, infark miokard akut,
gagal jantung, sindrom QT memanjang, prolaps katup mitral,
cerebrovascular accident, keracunan digitalis, hipokalemia, miokarditis,
kardiomiopati. Namun dapat juga timbul pada jantung yang normal.
Gambaran EKG menunjukkan komples QRS lebar dan bizzare serta tidak
didahului dengan gelombang P.
83. Laki-laki 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada
sebelah kiri sejak 1 jam yang lalu. Nyeri menjalar ke punggung
seperti ditusuk-tusuk. Nyeri berlangsung >20menit. Tidak
membaik dengan T inverted di lead II, III, avF. Diagnosisnya…
a. STEMI
b. NSTEMI
c. Angina pectoris stabil
d. Kardiomiopati
e. Angina Pectoris tidak stabil
Jawaban B
• Angina pektoris stabil merupakan suatu sindroma klinis berupa rasa tidak
nyaman di dada, rahang, bahu, punggung, atau lengan yang timbul saat
aktifitas atau stress emosional yang berkurang dengan istirahat atau
nitrogliserin.
Angina Pektoris Tak Stabil (APTS)
• APTS adalah dimana simptom iskemia sesuai SKA, tanpa terjadi peningkatan
enzim petanda jantung (CK-MB, troponin) dengan atau tanpa perubahan
EKG yang menunjukkan iskemia (depresi segmen ST, inversi gelombang T
dan elevasi segmen ST yang transien.
Yang termasuk dalam angina tak stabil adalah :
a) Bila pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, di mana
angina adalah cukup berat dan frekuensi lebih dari 3 kali per hari.
b) Bila pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya
angina stabil, tapi serangan angina timbul lebih sering dan lebih berat
nyerinya tetapi faktor presipitasi makin ringan.
c) Pasien dengan serangan angina masa istirahat.
• NSTEMI adalah salah satu spektrum SKA. Oklusi pada NSTEMI bersifat
parsial. Pada saat terjadi nekrosis miokard, permeabilitas miokard
meningkat sehingga enzim dan protein jantung keluar dan terdeteksi di
sirkulasi. Beberapa biomarker jantung yang terdeteksi sirkulasi seperti
troponin, Mioglobin, Myosin, CKMB, LDH, dan SGOT terdeteksi di
sirkulasi
86. Pasien laki-laki, usia 50 tahun mengeluhkan nyeri di sendi. TD
160/90. Riwayat gout (+). Obat yang menjadi kontraindikasi untuk
pasien ini :
a. Golongan ARB
b. Golongan CCB
c. Golongan ACEI
d. Golongan Beta blocker
e. Golongan Diuretik
Jawaban E
Kelas obat indikasi Kontraindikasi
• Angina pektoris stabil merupakan suatu sindroma klinis berupa rasa tidak
nyaman di dada, rahang, bahu, punggung, atau lengan yang timbul saat
aktifitas atau stress emosional yang berkurang dengan istirahat atau
nitrogliserin.
88. Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak sejak 2
bulan ini dan memberat 2 hari ini sampai tidur dengan bantal tinggi. Pasien
mempunyai riwayat HT 5 tahun dan rajin kontrol. Riwayat pengobatan terakhir
2 bulan yang lalu dan 1 bulan ini tidak minum obat sama sekali. Pasien
mengalami dispneu on effort 6 bulan ini dan nokturia 2 bulan ini. pemeriksaan
fisik didapatkan pasien tampak sakit agak sangat TD 160/100 mmHg N
108x/menit RR 32x/menit dangkal, afebris. Hepar lien dalam batas normal.
Edem kedua tungkai S1 S2 (-) S4 (+). Pada pemeriksaan EKG didapatkan
hipertrofi ventrikel kiri dan strain. Atrium kiri membesar. Pada foto polos
tampak jantung membesar membentuk sepatu bood dan tampak bendungan
paru. Diagnosis untuk kasus di atas adalah:
a. Decompensatio cordis kiri NYHA klas I
b. Decompensatio cordis kiri NYHA klas II
c. Decompensatio cordis kiri NYHA klas III
d. Decompensatio cordis kiri NYHA klas IV
e. Decompensatio cordis kiri NYHA klas V
Jawaban D
Kelas Gejala
Kelas I Pasien dengan penyakit jantung tetapi tidak ada pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak
menyebabkan kelelahan berlebihan, palpitasi, dispnea atau nyeri angina.
Kelas II Pasien dengan penyakit jantung dengan sedikit pembatasan aktivitas fisik. Merasa nyaman saat
istirahat. Hasil aktivitas normal fisik kelelahan, palpitasi, dispnea atau nyeri angina.
Kelas III Pasien dengan penyakit jantung yang terdapat pembatasan aktivitas fisik. Merasa nyaman saat
istirahat. Aktifitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi, dispnea atau nyeri angina.
Kelas IV Pasien dengan penyakit jantung yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
fisik apapun tanpa
ketidaknyamanan. Gejala gagal jantung dapat muncul bahkan pada saat istirahat. Keluhan
meningkat saat melakukan aktifitas
89. Seorang wanita, usia 34 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan sesak napas. Pasien sesak napas terutama sejak 3 minggu
yang lalu. Pasien mengaku tidur dengan 2-3 bantal agar tidak
sesak dan sering terbangun karena batuk dan sesak. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/120 mmHg, nadi
130x/menit, respirasi 30x/menit, suhu 36,80C, JVP 5+2 cmH2O,
hepar teraba 2 cm di bawah arkus kosta, terdapat ronki basah
halus di bagian basal kedua paru, dan edema kedua tungkai.
Terapi awal yang tepat adalah:
a. Furosemid
b. Spironolakton
c. Captopril
d. Digoxin
e. Valsartan
Jawaban A
Auskultasi :
o Pericardial friction rub, paling baik terdengar diapeks jantung atau left
sterna border; terdengar jelas saat pasien duduk membungkuk atau menarik
napas.
o Bila ada efusi perikard luas, suara jantung terdengar menjauh.
Miokarditis merupakan sebuah proses inflamasi yang melibatkan jantung,
dijelaskan dengan hampir setiap bakteri yang dikenal, virus, riketsia, mikotik,
dan infeksi parasit. Pemeriksaan Fisik ditemukan takikardi, demam, hipotensi,
taanda-tanda gagal jantung kongestif sisi kiri atau beiventrikular dan S3 gallop
Mitral stenosis
a. Riwayat: sesak saat aktifitas, Paroksismal Nokturnal Dyspnea,
Ortopnea, dan Hemoptysis
b. PE: opening snap, S1 keras, diastolik gemuruh murmur di apex
c. EKG dan rontgen dada: Bukti pembesaran atrium kiri dengan ukuran
normal ventrikel kiri; hipertrofi ventrikel kanan di tahap selanjutnya
d. Ekokardiografi dengan doppler: Acara thickened daun katup mitral
dengan gerakan doming di diastol, gradien mitral tinggi, dan
mengurangi daerah lubang.
Mitral regurgitasi
a. Riwayat: kelelahan Mudah, dyspnea kemudian saat aktivitas
b. PE: karakteristik murmur holosistolik di puncak dengan radiasi pada bagian ketiak
c. Warna-aliran doppler ekokardiografi: Konfirmasi diagnosis dan keparahan
Stenosis aorta
a. Riwayat: Nyeri dada, sinkop usaha, mudah letih
b. PE: upstroke karotis perlahan naik dan amplitudo berkurang pada kasus yang berat; murmur ejeksi sistolik
menjalar ke arteri carotis
c. Ekokardiografi: menunjukkan penebalan, daun katup aorta kurang bergerak, hipertrofi ventrikel kiri
d. Ekokardiografi dengan doppler: mengkuantifikasi gradien transvalvular dan mengurangi area katup
Regurgitasi aorta
a. Riwayat: mudah kelelahan, dyspnea kemudian saat aktivitas
b. PE: tekanan pulsa lebar dengan pulsa melompat-lompat (terkait tanda-
tanda perifer), murmur dekresendo diastolik pada jantung
c. Ekokardiografi: Menunjukkan dilatasi ventrikel kiri
d. Warna aliran doppler: konfirmasi diagnosis dan keparahan
95. Seorang pria diantar ke rumah sakit dengan penurunan
kesadaran mendadak. merokok (+), DM tidak terkontrol sejak 15
tahun yang lalu. HT (+). Pemeriksaan fisik: TD 180/110 mmHg, HR
80 x/menit, RR 18 x/menit, t 37oC. Terapi Hipertensinya?
a. Propanolol
b. Diltiazem
c. Nifedipin
d. Captopril
e. Amlodipin
Jawaban D
5 kelompok obat lini pertama (first line drug) yang lazim digunakan untuk
pengobatan awal hipertensi, yaitu diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik (β-
blocker), penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE- inhibitor),
penghambat reseptor angiotensin (Angiotensin Receptor Blocker, ARB) dan
antagonis kalsium.
.
6. Antagonis kalsium bekerja dengan menghambat influks ion kalsium ke
dalam sel miokard, sel-sel dalam sistem konduksi jantung dan sel-sel otot
polos pembuluh darah. Efek ini akan menurunkan kontraktilitas jantung,
menekan pembentukan dan propagasi impuls elektrik dalam jantung dan
memacu aktivitas vasodilatasi, interferensi dengan kontriksi otot polos
pembuluh darah. Semua hal di atas adalah proses yang bergantung pada ion
kalsium.
Terdapat tiga kelas CCB : dihdropiridin (nifedipin, amlodipin, veramil dan
benzotiazipin (diltiazem)). Dihidropiridin mempunyai sifat vasodilator perifer
yang merupakan kerja antihipertensinya, sedangkan verapamil dan diltiazem
mempunyai efek kardiak dan digunakan untuk menurunkan heart rate dan
mencegah angina
96. Wanita, 30 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan kurang
tidur karena selalu terbangun tengah malam, mimpi buruk sejak 2
minggu. Jika terbangun tengah malam, pasien tidak bisa tidur
kembali. Saat ini pasien merasa semangat hidup turun, cepat lelah,
nafsu
makan berkurang, dan sudah 3 hari tidak masuk bekerja. Hal ini
dirasakan sejak pasien pindah kerja dan ditempatkan pada posisi
yang tidak diinginkan. Diagnosis depresi yang tepat untuk pasien
ini....
A. episode depresi ringan
B. episode depresi ringan-sedang
C. episode depresi sedang
D. episode depresi berat tanpa psikotik
E. episode depresi berat dengan gejala psikotik
Jawaban A
• Depresi merupakan gangguan mental yang serius yang ditandai dengan perasaan
sedih dan cemas. Gangguan ini biasanya akan menghilang dalam beberapa hari
tetapi dapat juga berkelanjutan yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Memenuhi Kriteria diagnosis Depresi (Minimal 2)
1. Afek Depresif
2. Anenergi
3. Anhedonia
Gejala Lainnya (Minimal 2)
1. Konsentrasi menurun
2. Kepercayaan diri berkurang
3. Pesimistis
4. Gagasan Rasa bersalah
5. Gagasan bunuh diri
6. Sulit tidur
7. Nafsu Makan Berkurang
Yang berlangsung selama minimal 2 minggu
Episode depresi ringan
- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut
diatas
- Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya: 1) sampai dengan 2).
- Tidak boleh ada gejala berat diantaranya.
- Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu.
- Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial
yang biasa dilakukannya.
3) Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik atau disebut juga hebefrenia, menurut Maramis (2008)
permulaannya perlahan-lahan dan sering timbul pada masa remaja atau antara
15–25 tahun. Gejala yang menyolok adalah gangguan proses berfikir, gangguan
kemauan dan adanya depersonalisasi. Gangguan psikomotor seperti perilaku
kekanak-kanakan sering terdapat pada jenis ini. Waham dan halusinasi banyak
sekali.
4) Skizofrenia katatonik Menurut Maramis (2008) skizofrenia katatonik atau
disebut juga katatonia, timbulnya pertama kali antara umur 15-30 tahun dan
biasanya akut serta sering didahului oleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh
gelisah katatonik atau stupor katatonik.
a. Stupor katatonik Pada stupor katatonik, penderita tidak menunjukan
perhatian sama sekali terhadap lingkungannya dan emosinya sangat dangkal.
Secara tiba-tiba atau perlahan-lahan penderita keluar dari keadaan stupor ini dan
mulai berbicara dan bergerak.
b. Gaduh gelisah katatonik Pada gaduh gelisah katatonik, terdapat
hiperaktivitas motorik, tapi tidak disertai dengan emosi yang semestinya dan tidak
dipengaruhi oleh rangsangan dari luar.