Anda di halaman 1dari 33

Infeksi Kulit

Prima Cendy 2008730030

Beberapa Penyebab Penyakit Kulit:


Infeksi Kulit Akibat Virus Penyakit Cacar (Herpes) Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster. Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain

Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)


seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicellazoster.

Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)


munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair.

demam,

menggigil,

sesak napas,

nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh,

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)


Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. famciclovir, Pemberian valacyclovir, Acyclovir dan tablet(Desciclovir, sebagai

penciclovir)

antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta daya melindungi tahan seseorang melawan Acyclovir dari virus saat

ketidakmampuan herpes.

tubuh obat

Sebaiknya

pemberian

timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada

Infeksi kulit akibat Bakteri


1. Selulitis
DEFINISISelulitis adalah suatu penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di bawah kulit.Infeksi dapat segera menyebar dan dapat masuk ke dalam pembuluh getah beningdan aliran darah. Jika hal ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh. PENYEBABSelulitis bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri yang berbeda, yang palingsering adalah Streptococcus.Staphylococcus juga bisa menyebabkan selulitis, tetapi biasanya terbatas didaerah yang lebih sempit.Selulitis paling sering menyerang wajah dan tungkai bagian bawah.

Akibat dari infeksi Bakteri antara lain seperti :


Kemerahan nyeri tekan panas, bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas(peau d'orange). Demam, menggigil, dan sakit kepala (pada kasus-kasus tertentu) Peningkatan denyut jantung Tekanan darah menurun pemeriksan fisik akan ditemukan daerah pembengkakan yangterlokalisir (edema), kadang ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening.

Pengobatan Untuk selulitis


diberikan penisilin per-oral (melalui mulut). Pada kasus yang berat, penisilin bisa diberikan secaraintravena (melalui pembuluh darah), dan bisa ditambahkan klindamisin.Jika penderita alergi terhadap penisilin bisa diganti dengan eritromisin untuk kasus yang ringan atau klindamisisn untuk kasus yang berat.Selulitis yang disebabkan oleh stafilokokus bisa diobati dengan dikloksasilin.Untuk kasus yang berat bisa diberikan oksasilin atau nafsilin.

Impetigo
Definisi impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhanlepuhankecil berisi nanah (pustula).
Penyebab Impetigo merupakan infeksi bakteri pada kulit yang paling sering ditemukan.Infeksi ini disebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus, dan berpindah darimanusia ke manusia melalui kontak, terutama antara anakanak.

Infeksi akibat Impetigo


Luka merah yang dengan cepat pecah, cairan selama beberapa haridan kemudian membentuk kerak berwarna cokelat kekuningan. Gatal Kulit melepuh berisi cairan. Dalam bentuk yang lebih serius, menyakitkan cairan atau nanah penuh luka yang berubah menjadi borok dalam.

Pengobatannya
antibotik topikal (polimisin, neomisin, basitrasin) dan antiseptik (betadine) dapatdipakai. Mupirosin (bactroban) salep dioleskan tiga kali sehari merupakan obattopikal yang peling efektif.

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang penyakit kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis.

Tanda pasti kusta: 1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa, 2. Penebalan saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan otot tangan, kaki, dan mata, 3. Pemeriksaan kulit BTA +.

Klasifikasi kusta:
TANDA UTAMA rasa Kerusakan saraf tepi Skin smear (BTA) Hanya 1 saraf (-) Lebih dari 1 (+) PB MB Jumlah >5 Jumlah bercak mati Jumlah 1-5

PB Anak-anak 14)

MB

(10- Sebulan sekali: hari pertama, 2 kapsul Sebulan sekali: hari pertama, 2 kapsul Rifamisin (300mg + 150 mg), 1 tablet DDS rifamisin (300mg + 150 mg), 3 kapsul (50 mg). lampren (3 x 50 mg), 1 tablet DDS (50

Setiap hari: hari ke 2-28 1 tablet DDS (50


mg) dosis lengkap: 6 kemasan blister.

mg)
Setiap hari : hari ke 2 28, 1 tablet DDS (50 mg) Setiap 2 hari sekali: hari 2-28, 1 kapsul lampren (50 mg). Dosis lengkap: 12 kemasan blister.

Dewasa

Sebulan sekali: hari pertama (- 2 kapsul Sebulan sekali: hari pertama: 2 kapsul rifampisin (2x300mg), (1 tablet DDS (100 rifampisin (2x300mg), 3 kapsul

mg)
Setiap hari: hari ke -2 -28. (1 tablet DDS 100mg). Dosis lengkap: 6 kemasan blister.

lamperan (3 x 100 mg), 1 tablet DDS


(100 mg) Setiap hari: hari ke 2 -28. (1 kapsul lampren 50mg). (1 tablet DDS 100 mg).

Dosis lengkap :12 kemasan blister

Infeksi Kulit Akibat Jamur


A. DERMATOFITOSIS Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku , yang disebabkan oleh dermatofit. Dermatofit adalah suatu kelompok jamur yang memiliki kemampuan untuk membentuk perlekatan molekular pada keratin dan menjadikannya sebagai sumber nutrisi.

Klasifikasi Berdasarkan lokasi: a. Tinea kapitis: dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala. b. Tinea barbe : dermatofitosis pada dagu dan jenggot. c. Tinea kruris: dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. d. Tinea pedis et manum : dermatofitosis pada kaki dan tangan. e. Tinea unguium : dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki. f. Tinea korporis : dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas (leher atau badan).

Berdasarkan gambaran klinis: a. Tinea imbrikata : ditandai susunan skuama yang konsentris. b. Tinea favosa atau favus : dermatofitosis (infeksi dermatofit kronik) di kulit kepala dan di kuku yang ditandai dengan terbentuk skutula yang tebal dan kuning dan berbau seperti tikus (mousy odor). c. Tinea in kognito : bentuk klinis tidak khas karena telah diobati dengan steroid topikal kuat.

Tinea kapitis
merupakan dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh dermatofit patogen dari genus Tricophyton dan Microsporum kecuali T. concentricum. Penyebab terbanyak adalah M. canis. Epidemiologi: Biasanya terjadi pada anak usia 3 sampai 14 tahun. Jarang terjadi pada orang dewasa.

Gambaran klinis
Kelainan dapat ditandai dengan lesi bersisik kemerah-merahan, alopesia, kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat disebut kerion.

Di dalam klinik tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas, yaitu
1. Grey patch ringworm Tinea kapitis yang disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul melebar, membentuk bercak, yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhannya adalah gatal. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi. Semua rambut daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat. Pemeriksaan dengan lampu wood dapat dilihat fluoresensi hijau kekunungkuningan pada rambut yang sakit. 2. Kerion Adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis beupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat disekitarnya. Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap. 3. Black dot ringworm Terutama disebabkan oleh Trycophyton tonsurans dan Trycophyton violaceum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel, dan yang tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberikan gambaran yang khas yaitu black dot.

b. Tinea barbe
Epidemiologi Ditemukan pada pria. Transmisi tersering berasal dari alat cukur. Etiologi Sebagian besar disebabkan oleh organisme zoopilik yaitu T. mentagrophytes dan T.verrusocum.

Gambaran Klinis
1. Tipe inflammatory Biasanya disebabkan oleh T. mentagrophytes dan T.verrusocum. Tipe ini analog dengan bentuk korion pada Tinea kapitis. Bentuk lesinya nodular dengan keropeng seropurulen. Rambut pada area ini tidak bercahaya, rapuh dan terdapat purulen pada akar rambut. 2. Tipe superfisial Disebabkan oleh antropofili, bentuk menyerupai bakteri folikulitis dengan eritema yang difus, perifolikular pustul dan papul. Rambut didaerah ini rapuh dan membuat infeksi endothrix oleh T.violaceum. 3. Tipe circinate Tinea barbe circinate memperlihatkan suatu batas vesikulopustular yang aktif dengan pusat yang bersisik dan mirip seperti Tinea korporis.

c. Tinea kruris
dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun.
Etiologi Sebagian besar disebabkan oleh T.rubrum dan Epidermophyton floccosum.

Epidemiologi
Tinea kruris menyebar dengan kontak langsung dan diperburuk dengan panas dan lembab. Terjadi tiga kali lebih sering pada pria daripada wanita dan terjadi lebih sering pada orang dewasa daripada anak-anak. Gambaran Klinis Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah atau bagian tubuh lain. Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah tengahnya. Efloresensi terdiri dari bermacam-macam bentuk. Bila penyakit ini menjadi menahun dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya karena garukan.

d. Tinea pedis dan Tinea manus (kutu air)


Tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki. Sedangkan Tinea manus menyerang telapak tangan dan sela-sela jari tangan. Epidemiologi Tinea manus didapatkan secara kontak langsung terhadap orang atau binatang yang terinfeksi dan dari tanah. Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehidupan sehari-hari banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah. Etiologi Disebabkan oleh T.rubrum (yang paling sering), T. mentagrophytes, dan E. floccosum.

Gambaran klinis
1. Tinea pedis yang sering terlihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas ke bawah jari (subdigital) dan juga ke sela jari yang lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering dilihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Pada suatu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis,

2. Bentuk lain ialah moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-kadang vesikel. 3. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesikopustul dan kadang-kadang bula. Dimulai dari daerah sela jari kaki, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran disebut koleret. Jamur terletak di atap vesikel.

e. Tinea unguium
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Gambaran Klinis 1. Bentuk subungual distalis Bentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh. 2. Leukonikia trikofita Merupakan keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk dibuktikan adanya elemen jamur. 3. Bentuk subungual proksimalis Kuku dibagian distal masih utuh, sedangkan bagian proksimal rusak. Tinea unguium adalah dermatofitosis yang paling sukar dan lama disembuhkan. Kelainan pada kuku kaki lebih sukar disembuhkan daripada kuku tangan.

f. Tinea korporis
Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous skin). Epidemiologi Tinea korporis dapat ditransmisikan secara langsung dari manusia atau hewan yang terinfeksi. Pada anak-anak lebih sering kontak dengan pathogen zoofilik khususnya M.canis dari anjing atau kucing.

Gambaran klinis
1. Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Kadangkadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain, selain itu dapat terlihat lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. 2. Pada tinea corporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat lagi. Kelainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama-sama dengan kelainan pada sela paha. Dalam hal ini disebut tinea corporis et cruris. 3. Bentuk khas tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton concentricum disebut tinea imbrikata.

B. NONDERMATOFITOSIS
1. PITIRIASIS VERSIKOLOR (Tinea versikolor, kromofitosis, dermatomikosis, tinea flava, pitiriasis versikolor plava dan panau) Merupakan penyakit jamur superficial yang kronik biasanya tidak memberikan keluhan subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala yang berambut.

Gejala klinis
Kelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak, berwarna-warni, bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercakbercak tersebut berfluoresensi bila dilihat dengan lampu Wood. Bentuk papulo-vesikular dapat terlihat walaupun jarang. Kelainan biasanya asimtomatik. Kadang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan.

2. PITIROSPORUM FOLIKULITIS 2. PITIROSPORUM FOLIKULITIS

Merupakan penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh spesies Pitirosporum berupa papul dan pustule folikular yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas. Etiologi Jamur penyebab adalah spesies Pityrosporum yang identik dengan Malassezia furfur penyebab pitiriasis versikolor. Spesies ini sekarang disebut kembali sebagai Malassezia. Gejala klinis Memberikan keluhan gatal pada tempat predileksi. Terlihat papul dan pustule perifolikular, berukuran 2-3 mm diameter dengan peradangan minimal.

3. PIEDRA Piedra
Adalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan (nodus) sepanjang rambut dan disebabkan oleh Piedra hortai (black piedra) atau Trichosporon beigelii (white piedra) Gejala klinis Menyerang rambut kepala, janggut, dan kumis tanpa memberikan keluhan. Krusta melekat erat pada rambut yang terserang. Piedra hitam, contoh Piedra hortaihanya menyerang rambut kepala. Jmaur ini menyerang rambut di bawah kutikel, kemudian membengkak dan pecah untuk menyebar di sekitar rambut dan membentuk benjolan tengguli dan hitam. Piedra putih, menyerang janggut dan kumis. Benjolan berwarna coklat muda dan tidak begitu melekat pada rambut.

4. TINEA NIGRA PALMARIS Disebabkan oleh Cladosporium wermeckii adalah infeksi jamur superficial yang asimtomatik pada stratum korneum. Kelainan kulit berupa macula tengguli sampai hitam. Biasanya yang terserang adalah telapak tangan. 5. OTOMIKOSIS
Adalah infeksi jamur kronik atau subakut pada liang telinga luar dan lubang telinga luar yang ditandai dengan inflamasi eksudatif dan gatal. Gejala klinis
Liang telinga merah sembab dan banyak krusta. Inflamasi disertai eksfoliasi permukaan kulit atau pendengaran dapat terganggu karena liang telinga tertutup oleh massa kotoran kulit dan jamur. Infeksi bakteri dan dan invasi jaringan dibawah kulit menyebabkan nyeri dan dan supurasi.

6. KERATOMIKOSIS
Adalah infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulserasi dan inflamasi setelah trauma pada bagian tersebut diobati dengan obat-obat antibiotic dan kortikosteroid. Gejala klinis
Lesi mulai dengan benjolan yang menonjol sedikit di atas permukaan, berwarna putih kelabu dan berambut halus. Vaskularisasi sering tidak tampak.

SPOROTRIKOSIS Adalah infeksi kronis yang disebabkan oleh Sporotrichium schenkii yang masuk ke dalam kulit melalui trauma dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening. Lesi lokal terbentuk sebagai pustul, abses, atau tukak, dan saluran getah bening yang berasal dari tempat ini menjadi tebal dan menyerupai tali. Lesi menunjukkan peradangan menahun dan granulomatosa yang mengalami nekrosis. KROMOBLASTOMIKOSIS (Kromomikosis) Adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh bermacam-macam jamur berwarna (demataceous) yaitu Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Rhinocladiella aquaspersa, dan Cladosporium carrionii. Jamur masuk melalui trauma ke dalam kulit, seringkali pada tungkai atau kaki. Secara lambat, pertumbuhan mirip kutil tersebar di sepanjang aliran getah bening yang berasal dari daerah yang terserang. Walaupun jarang, elefantiasis mungkin timbul akibat infeksi sekunder.

MISETOMA Adalah penyakit kronik, supuratif dan granulomatosa yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces dan jamur Nocardia yang merupakan jamur berfilamen. Gejala klinis biasanya terdiri atas pembengkakan, abses, dan sinus. Di dalam sinus ditemukan butirbutir (granules) yang berpigmen yang kemudian dikeluarkan melalui eksudat. Misetoma timbul bila organisme tanah ini tertanam ke dalam jaringan subkutan melalui trauma. KANDIDOSIS Adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut, disebabkan oleh spesies Candida, dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru. Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albikans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal.

Anda mungkin juga menyukai