S. R. FAIZAL NUR
Definisi
- Dermatofitosis (Tinea) adalah infeksi jamur dermatofit (species
microsporum, trichophyton, dan epidermophyton) yang
menyerang epidermis bagian superfisial (stratum korneum),
kuku dan rambut. Microsporum menyerang rambut dan
kulit. Trichophyton menyerang rambut, kulit dan
kuku. Epidermophyton menyerang kulit dan jarang kuku
- Infeksi jamur di daerah superficial pada kulit biasanya disebut
dengan dermatophytosis atau biasanya, kurap. Infeksi jamur
terjadi ketika rentan adanya kontak host yang datang dengan
organisme. Organisme dimana adanya transmisi langsung
dengan kontak pada binatang atau infeksi pada orang lain atau
dengan benda mati seperti pada sisir, sarung bantal, handuk
dan topi.
Patogenesis
- Dermatofitosis (Tinea) adalah penyakit pd jaringan yg mengandung
zat tanduk, misalnya stratum korneum pd epidermis, rambut dan
kuku yg disebabkan gol. Jamur dermatofita. Disebut jg sbg tinea,
ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata.
- Infeksi dimulai dgn kolonisasi hifa atau cabang2nya didlm jaringan
keratin yg mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yg berdifusi
ke dlm jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.
Pertumbuhan jamur dgn pola radial didlm stratum korneum
menyebabkan timbulnya lesi kulit sirsinar dgn batas yg jelas dan
meninggi yg disebut ringworm.
Macam2 Tinea
1. Tinea Pedis
2. Tinea Capitis
3. Tinea Corporis
4. Tinea Versicolor
5. Tinea Kruris
berwarna merah dan bundar. Stlh rambut didaerah yg sakit diserang oleh
jamur, rambut tsb mjd rapuh dan patah pd atau didekat permukaan kulit
lingkaran yg khas.
ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka, dan kulit
kepala yg berambut.
4. Tinea Versicolor
tsb.
4. Tinea Versicolor
- Infeksi ini umumnya disertai dgn tinea pedis. Tinea kruris plg
terlepas. Krn sifat kronis peny. Ini, keseluruhan kuku dpt hancur.
6. Tinea Unguium (Onikomikosis)
dpt dihancurkan.
Etiologi
a. Infeksi (Epidermophyton floccosum, namun dapat pula oleh
Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan
Trichophyton verrucosum)
b. Kelembaban
c. diabetes mellitus
d. Immunodeficiencies
e. nutritional deficiencies
f. kehamilan
g. peningkatan umur
h. iron deficiencies.
Penatalaksanaan
- Infeksi jamur di kulit dpt diatasi dgn topical atau pengobatan
sistematik anti jamur. Implikasi keperawatan utk pengobatan
antijamur dgn ditunjukkan pd pengobatan yg terdaftar.
Tinea capitis
- mencuci rambut dgn shampoo 2 – 3 kali dlm seminggu. Penggunaan
topical antijamur dpt membuat tdk aktifnya organisme di rambut.
Dan memerlukan griseofulvin (fulvicin), sebuah agent anti jamur,
Preparat topical tdk dpt menyembuhkan namun dpt di pakai utk
menghilangkan keaktifan mikroorganisme yg sudah terdpt pd rambut.
Tinea pedis
- diatasi dgn merendam kaki di larutan burrow’s, larutan potassium
permanganate atau larutan salin yg dpt menghilangkan crusts dan
scales. Anti jamur topical digunakan didaerah yang terinfeksi bbrp
minggu.
Tinea kruris
- menggunakan terapi topical slm 3 - 4 minggu. Infeksi yg ringan dpt
diobati dgn preparat topical spt klotrimazol, mikonazol atau
haloprogin slm sedikitnya 3 - 4 minggu utk memastikan eradikasi
total infeksi tsb. Preparat griseofulvin oral diperlukan utk infeksi yg
lebih parah. Bbrp kasus dpt menggunakan obat oral griseofulvin.
Tinea korporis
- Preparat antifungus topical dpt dioleskan pd lokasi yg sempit. Preparat
griseofulvin oral di berikan pd kasus infeksi jamur yg luas. Efek samping
griseofulvin mencakup fotosensitivitas, ruam kulit, dan sakit kepala.
Ketokonazol yaitu suatu prefarat antifungus, memberikan harapan yg nyata
bagi pasien yg menderita infeksi jamur (dermatofit) yg kronik, trmsuk
pasien yg resisten thd griseofulvin.
jamur, melibatkan menghindari organisme yg