Anda di halaman 1dari 38

DERMATOFITOSIS

DERMATOFITOSIS
• Definisi : a/ mikosis superfisial yg mengenai
jaringan yg terkeratinisasi (kulit, rambut,
kuku) dan disebabkan oleh 3 genus yaitu :
Epidermophyton, Microsporum dan
Trichophyton.

• Penyebab dermatofitosis disebut :


dermatophytes atau dermatofita.
PENDAHULUAN
• Kira-kira 15% dermatophytes terutama ditemukan
pada kulit manusia (anthropophilic).
• Sebagian besar ditemukan pada binatang
menyusui dan liar (zoophilic).
• Hanya sedikit sebagai saprofit yang hidup bebas
di tanah (geophilic).
• Transmisi dapat terjadi dari manusia ke manusia,
hewan ke manusia atau sebalik-nya melalui kontak
langsung atau kontak melalui epidermal dan rambut
yang terinfeksi ( melalui alat cukur)
PENDAHULUAN

• Semua dermatofit memiliki kemampuan


keratolitik yang dapat memparasitir kulit,
rambut dan kuku sehingga menyebabkan
penyakit yang disebut Dermatophytosis,
ringworm atau Tinea.
• Macam-macam tinea : Tinea korporis, tinea
pedis, tinea cruris, tinea capitis, tinea
barbae, tinea unguium.
Klasifikasi
• Dermatophytes adalah fungi bermycelium
yang dimasukkan ke dalam phylum (divisio)
Deuteromycota (fungi imperfecti).
• Genus Trichophyton : T. rubrum, T. menta-
grophytes, T. tonsurans, dll.
• Genus Microsporum : M. canis, M. gypseum
dll
• Genus Epidermophyton : E. floccosum, E.
stocdaleae, dll.
MORFOLOGI
Genus Trichophyton :
• Mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak.
• Makrokonidia berdinding halus, berbentuk pensil dengan ujung
ujung yang tumpul, biasanya jarang ditemukan. Tiap-tiap spesies
berbeda morfologi koloni dan pigmentasi tergantung media
kulturnya.
• Pd kultur : T. mentagrophytes : koloni granuler smp seperti
serbuk, banyak mikrokonidia subsferis yg mirip buah anggur pd
cabang terminalnya.
T. rubrum : byk mikrokonidia berbentuk tetesan airmata di
sepanjang sisi hifa, koloni berwarna merah.
T. tonsurans: mikrokonidia besar, banyak, membelah,dan bisa
dihasilkan pd cabang2 pendek, koloni seperti serbuk.
Trichophyton mentagrophytes, pewarnaan
LPCB, hifa spiral
Genus Microsporum
• Makrokonidia besar, berdinding kasar,
multiseluler, berbentuk kumparan pd ujung
hifa.
• Mikrokonidia tidak digunakan utk membe-
dakan spesies.
• Spesies Microsporum biasanya menyebab
kan infeksi kulit dan rambut tetapi jarang
menginfeksi kuku.
Microsporum canis, pewarnaan LPCB,
makrokonidia dinding kasar
Genus Microsporum
• M. canis : makrokonidia tdd 8-15 sel, berdinding
tebal,ujung2nya sering melengkung atau
berbentuk kail berduri.Koloni mpy pigmen kuning-
jingga.
• M. gypseum : makrokonidia tdd 4-6 sel, berdinding
lebih tipis, koloni berwarna kecoklat-coklatan.
• M. audouini : jarang membentuk konidia dalam
koloni ttp byk ditemukan klamidospora yg
berdinding tebal. Rambut yg terinfeksi akan
berfluoresensi (berpendar) .
Genus Epidermophyton
• Epidermophyton floccosum :
makrokonidia berbentuk tongkat, tdd 1-
5 sel, koloni berwarna kuning kehijauan,
bila pertumbuhan berlebihan berwarna
putih sekali. Biasanya menyerang kuku
dan kulit tetapi tidak pernah menyerang
rambut.
Epidermophyton floccosum,
koloni pd agar Sabouraud,
10 hari dikultur
Epidermophyton floccosum,
pewarnaan Lacto Phenol Cotton
Blue (LPCB), makrokonidia pyriform
Struktur Antigen
• Trikofitin : suatu ekstrak kasar dermatofita yg dpt menim
bulkan respon positif mirip tuberkulin pd seba-
gian besar orang dewasa.
• Peptida galaktomanan mrpkn komponen reaktifnya.
• Bagian karbohidrat : berhubungan dgn respon segera.
• Peptida : dikaitkan dgn respon lambat dan diduga berhu-
bungan dgn imunitas.
• Resistensi sebagian / lokal dpt diperoleh setelah infeksi primer.
Resistensi berbeda tingkat & lamanya tgtg inang, tempat dan
spesies jamur penyebab.
PATOGENESA
• Dermatofita ditransmisikan mll kontak dg kurap atau rambut
terinfeksi, jamur di lingkungan atau benda-benda seperti
pakaian, handuk, sepatu.
• Dermatofita menginvasi keratin menggunakan enzim dan
tekanan mekanik, hifa tumbuh ke dalam keratin.
• Dermatofita merusak dan menggunakan keratin sebagai
sumber nitrogen ttp tidak bisa masuk ke subkutan.
• Semua jenis kelamin dan semua usia bisa terkena
dermatofitosis, walaun tinea capitis lebih sering pada anak
prepubertas, tinea cruris dan pedis sering pd pria dewasa.
Gambaran Klinik
TINEA PEDIS (Athlete’s foot)
• Paling sering terjadi, lokasi jaringan antara jari2 kaki
• Penyebab : Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes,
Epidermophyton floccosum.
• Gejala :
*Akut : gatal vesikel2 kecil yg pecah & mengeluarkan cairan
encer kulit mengelupas & mudah terinfeksi sekunder oleh
bakteri.
*Kronik : gejala utama kulit mengelupas dan pecah.
• Bila t’inf sekunder timbul limfangitis & limfadenitis.
• Inf. Kuku (tinea unguium, onikomikosis) menyertai tinea pedis
lama, penyebabnya sama .
Gejala : kuku kuning, rapuh, tebal atau hancur.
Tinea Pedis
athlete’s Foot
Tinea unguium
Tinea Korporis (Kurap)
• Lokasi : kulit licin, tidak berambut.

• Penyebab : Microsporum canis,


Trichophyton mentagrophytes.

• GK: Daerah bulat dgn pinggir merah,


bervesikel, bagian tengah bersisik, gatal.
Tinea corporis, lesi eritem pd pinggir
Tinea kruris (jock itch)
• Lokasi : lipat paha.

• Penyebab : Trichophyton rubrum, T.


mentagrophytes, E. floccosum.

• GK : lesi bersisik dan eritem di


daerah intertriginosa,gatal.
Tinea kruris
Tinea barbae
• Lokasi : rambut janggut.

• Penyebab : T. rubrum, T.
mentagrophytes.

• GK : Lesi eritematosa, edema.


Tinea Kapitis
• Lokasi : rambut kepala, endotrix (jamur
dalam rambut, ektotrix
(jamur pd pmk rambut).
• Pybb: M.canis, T.tonsurans.
• GK: rambut mudah patah di dlm atau pd pmk
folikel rambut ( black dot ringworm),
kemerahan, edema, bersisik, vesikel, daerah
botak rambut.
Tinea Kapitis
Tinea kapitis
Tipe Black dot
DIAGNOSA
LABORATORIUM
1. Bahan :
Kerokan kulit , kuku, rambut terinfeksi.

2. Pemeriksaan mikroskopis :
Bahan diletakkan di kaca objek + 1 tts KOH 10-
20%, tutup dg deck glass lihat dg mikroskop

3. Biakan :
Bahan diinokulasi pd agar miring Sabouraud,
inkubasi pd suhu kamar lihat pertumbuhan
jamur.
PENGOBATAN
A. Infeksi kulit kepala: cabut rambut yg terinfeksi,
Griseofulvin selama 1-2 minggu, sering keramas,
krim antijamur.
B. Infeksi pd tubuh : krim mikonazol, asam
undesilenat, asam salisilat atau asam benzoat.
C. Infeksi pd kaki :
* Akut : rendam dlm larutan PK 1:5000 smp
peradangan mereda kmd beri antijamur.
* Kronik : krim antijamur
OTOMIKOSIS
• Adalah infeksi jamur kronik atau subakut
pd liang telinga luar dan lubang telinga luar
yg ditandai inflamasi eksudatif dan gatal.
• Pybb: terutama Aspergillus, Penisilium dan
Mukor.
• Epidemiologi : mrpkn peny. Kosmopolit
terutama didaerah panas & lembab spt
Indonesia.
• Penularan : kontak langsung.
Otomikosis
Otomikosis
• GK: rasa penuh & sangat gatal dlm telinga, liang
telinga merah sembab & byk krusta,
pendengaran terganggu.Infeksi bakteri &
Invasi pd jar di bawah kulit me- nyebabkan
nyeri & supurasi, eksema dan likenifikasi bisa
meluas ke telinga luar hingga bawah kuduk, tlg
rawan telinga bisa terserang ttp membrana
timpani
jarang terserang.
Diagnosis Otomikosis
Periksa kerokan kulit & kotoran telinga
pd sediaan lgsg dg KOH 20 %,
terlihat hifa tanpa spora.

Biakan agar Sabouraud : terlihat


koloni jamur penyebab.
KERATOMIKOSIS
(Keratitis Mikotik)
• Keratomikosis :a/ infeksi jamur pd kornea
mata yg menyebabkan ulserasi & inflamasi
sesudah trauma pd bagian tsb diobati dg
obat2 antibiotik & kortikosteroid.
• Penyebab:
Aspergillus,,Cephalosporum,Curvularia &
Penicillium.
Keratomikosis
Gejala Klinik
Keratomikosis
• Sesudah trauma atau abrasi pd mata dpt
terbentuk ulkus kornea, menonjol, inflamasi
kornea. Biasanya diobati dg antibiotik &
steroid yg bersifat anti inflamasi utk
mencegah parut.
• Bahan yg diambil dari dasar atau pinggir
ulkus pd pemeriksaan mikologi sediaan
langsung atau biakan ditemukan jamur.
Terapi Keratomikosis
• Larutan Nystatin & amfoterisin B
diberikan tiap jam, bila ada perbaikan
dosis dikurangi.
• Bisa juga diberikan derivat azol.
• Onikomikosis : a/ mikosis pada kuku
yang disebabkan oleh Candida,
Aspergillus flavus, A. nidulan, A.
glaucus, T. rubrum, T.
mentagrophytes. E. floccosum

Anda mungkin juga menyukai