Anda di halaman 1dari 16

DERMATOFIKOSIS

DEFINISI
1.Dermatofitosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofit
yang menyerang jaringan yang mengandung
keratin seperti stratum korneum kulit, rambut
dan kuku pada manusia dan hewan
2. Dermatofit adalah sekelompok jamur yang
memiliki kemampuan membentuk molekul
yang berikatan dengan keratin dan
menggunakannya sebagai sumber nutrisi
untuk membentuk kolonisasi
ETIOLOGI
Terdapat tiga genus penyebab dermatofitosis,
yaitu Trichophyton, Microsporum, dan
Epidermophyton, yang dikelompokkan dalam
kelas Deuteromycetes. Dari ketiga genus
tersebut telah ditemukan 41 spesies, terdiri
dari 17 spesies Microsporum, 22 spesies
Trichophyton, 2 spesies Epidermophyton.
1. Dari 41 spesies yang telah dikenal, 17 spesies
diisolasi dari infeksi jamur pada manusia, 5 spesies
Microsporum menginfeksi kulit dan rambut, 11 spesies
Trichophyton meninfeksi kulit, rambut dan kuku, 1
spesies Epidermophyton menginfeksi hanya pada kulit
dan jarang pada kuku.
2. Spesies terbanyak yang menjadi penyebab
dermatofitosis di Indonesia adalah: Trichophyton
rubrum (T. rubrum), berdasarkan penelitian di RS Dr.
Cipto Mangun Kusumo Jakarta tahun 1980. Pada
penelitian yang dilakukan di Surabaya pada 20062007
3 Desember 2008 ditemukan spesies terbanyak yang
berhasil dikultur adalah M. audiouinii (14,6%), T.
rubrum (12,2%), T. mentagrophyte.
KLASIFIKASI DAN GEJALA
Klasifikasi dan Geja Yang Ditimbulkan
Berikut ini adalah berbagai jenis dermatofit atau tinea :
Tinea barbae : terjadi di daerah berjanggut pada wajah dan leher, dengan krusta
pembengkakan dan ditandai dengan sensasi gatal, kadang-kadang menyebabkan rambut
patah.(T. mentagrophytes, T. rubrum, T. violaceum, T. verrucosum, T. megninii, M. canis)
Tinea capitis : terjadi di kulit kepala, sering mempengaruhi anak-anak, terutama di masa
remaja. Kondisi ini mungkin menyebar di sekolah. Tinea capitis muncul sebagai scaling
kulit kepala yang berhubungan dengan bintik-bintik botak (berbeda dengan seborrhea
atau ketombe, misalnya yang tidak menyebabkan rambut rontok ). (Microsporum
(beberapa spesies) Trichophyton (beberapa spesies kecuali T. consentricum)
Tinea corporis : Ketika jamur mempengaruhi kulit tubuh, sering menghasilkan titik-titik
putaran kurap klasik. Kadang-kadang, nampak secara jelas batas luar (warna kemerahan
pada kulit) yang perlahan-lahan tumbuh dan terus melebar. Sangat penting untuk
membedakan ruam dari ruam umum lainnya, seperti nummular eksim (kondisi ini tampak
mirip dengan kurap, tetapi tidak disebabkan infeksi jamur dan memerlukan perawatan
yang berbeda). (T. rubrum, T. mentagrophytes, M. audouinii, M. Canis)
Tinea cruris : Tinea yang timbul pada selangkangan yang cenderung memiliki warna coklat
kemerahan dan memanjang dari lipatan pangkal paha ke bawah di salah satu atau kedua
paha. Kondisi lain yang dapat tampak seperti tinea cruris adalah psoriasis, dan intertrigo,
ruam gesekan yang dihasilkan dari kulit bergesekan dengan kulit. (E. floccosum T. rubrum
T. Mentagrophytes)
Tinea faciei (faciale) : terjadi pada wajah kecuali di daerah jenggot. Pada wajah,
jarang mempunyai berbentuk. Ciri khasnya menyebabkan kemerah-merhan, patch
bersisik dengan tepi tidak jelas.
Tinea manus : melibatkan tangan, terutama telapak tangan dan ruang antara jari.
Biasanya menyebabkan penebalan (hiperkeratosis) dari daerah yang terkena,
sering hanya pada satu tangan. Tinea manus mirip dari tinea pedis (ringworm dari
kaki). Hal ini juga disebut tinea manuum. (T. rubrum E. floccosum T.
mentagrophytes )
Tinea pedis : kaki Athelete yang dapat menyebabkan scaling dan peradangan pada
jaring kaki, terutama antara jari kaki keempat dan kelima. Bentuk lain yang umum
temuan dari tinea pedis adalah menghasilkan penebalan atau sisik kulit pada tumit
dan telapak kaki. Ini kadang-kadang disebut sebagai "distribusi sepatu sandal."
Dalam kasus lain, tinea menyebabkan lecet di antara jari kaki atau di telapak.
Selain kutu air, tinea pedis dikenal sebagai infeksi jamur pada kaki. Tinea pedis
adalah gangguan kulit yang sangat umum. Ini adalah bentuk paling umum dan
paling sering dari (tinea) infeksi jamur dan jarang terjadi sebelum masa remaja. (T.
rubrum T. mentagrophytes E. Floccosum)
Tinea unguium : infeksi jamur pada kuku dan memiliki gambaran khas; kuku
kuning, tebal, dan gembur. Hal ini disebut sebagai jamur kuku atau onikomikosis (T.
rubrum T. mentagrophytes)
DIAGNOSIS
1. Penegakan diagnosis dermatofitosis pada
umumnya dilakukan secara klinis, dapat
diperkuat dengan pemeriksaan mikroskopis,
kultur, dan pemeriksaan dengan lampu wood
pada spesies tertentu. Pada pemeriksaan
dengan KOH 1020%, tampak pemeriksaan
dengan KOH 1020%, tampak dermatofit yang
memiliki septa dan percabangan hifa. Pemer
iksaan kul tur d ilakukan untuk menentukan
spesies jamur penyebab dermatofitosis
1.Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan membuat preparat
langsung dari kerokan kulit, kemudian sediaan dituangi larutan KOH
10%. Sesudah 15 menit atau sesudah dipanaskan dengan api kecil,
dilihat di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini memberikan hasil
positif hifa ditemukan hifa (benang-benang) yang bersepta atau
bercabang, selain itu tampak juga spora berupa bola kecil sebesar
1-3
2. Kultur dilakukan dalam media agar sabaroud pada suhu kamar (25-
30C),kemudian satu minggu dilihat dan dinilai apakah ada
pertumbuhan jamur. Spesies jamur dapat ditentukan melalui
bentuk koloni, bentuk hifa dan bentuk spora
3. Pemeriksaan lampu wood adalah pemeriksaan yang menggunakan
sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 365 nm. Sinar ini tidak
Universitas Sumatera Utara dapat dilihat. Bila sinar ini diarahkan ke
kulit yang mengalami infeksi oleh jamur dermatofita tertentu, sinar
ini akan berubah menjadi dapat dilihat dengan memberi warna
(fluoresensi). Beberapa jamur yang memberikan fluoresensi yaitu
M.canis, M.audouini, M.ferrugineum dan T.schoenleinii

Anda mungkin juga menyukai