Anda di halaman 1dari 2

LUKA AKIBAT KEKERASAN BENDA TAJAM

Definisi

Luka akibat kekerasan benda tajam adalah luka terbuka yang disebabkan akibat benda
yang memiliki sisi atau ujung yang tajam seperti pisau, golok, dan sebagainya hingga keping
kaca, gelas, logam, sembilu, bahkan tepi kertas atau rumput. Gambaran umum luka akibat
kekerasan benda tajam adalah tepi dan dinding luka yang rata, berbentuk garis, tidak terdapat
jembatan jaringan, dasar luka berbentuk garis atau titik dan apabila lokasinya pada daerah
yang ditumbuhi rambut, maka rambutnya ikut terpotong. Kulit sekitar luka akibat kekerasan
benda tajam biasanya tidak menunjukkan adanya luka lecet atau luka memar, kecuali bila
bagian gagang turut membentur kulit. (1)(2)

Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam terdapat pada kasus pembunuhan,
bunuh diri atau kecelakaan. Perbedaannya dapat dilihat pada (tabel 1). (2)(3)

Tabel 1. MOD Luka Akibat Kekerasan Benda Tajam

Pembunuhan Bunuh diri Kecelakaan


% MOD 90 % 7,5 % 3,5 %
Tipe Luka Luka tusuk > luka Luka iris > luka tusuk Luka iris atau luka
iris (40 % iris, 37 % tusuk, tusuk
23 % keduanya). (4)

Lokasi Luka Luka tusuk single Luka iris biasanya Dimana saja,
dan multiple pada daerah pergelangan
biasanya pada ekstremitas atas tangan/fossa
(5)
daerah thorax. (fossa antecubital dan antecubital > leher.

Daerah wajah dan pergelangan tangan). (6)

leher biasanya (6)


terdapat luka Luka tusuk pada
(5)
tusuk multiple. daerah thorax >
abdomen > neck >
face. (7)
Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar
Jumlah luka Banyak Banyak Tunggal/banyak
Pakaian Terkena Tidak terkena Terkena
Luka tangkis Ada Tidak ada Tidak ada
Luka percobaan Tidak ada Ada Tidak ada
Cedera sekunder Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada

1. Prahlow JA, Byard RW. Atlas of Forensic Pathology. Springer Science + Business
Media : New York. 2012. pp 572-631. [cited 2016 June 28]. Available from :
http://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-1-61779-058-4_14
2. Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Edisi pertama cetakan kedua. 1997. h. 42-44.
3. Shkrum MJ, Ramsay DA. Forensic Pathology of Trauma: Common Problems for the
Pathologist. Humana Press Inc : New Jersey. 2007. pp 357-377.
4. Karger, B., Niemeyer, J., Brinkmann, B. Suicides by sharp-force: typical and atypical
features. Int. J. Legal Med. 113:259262. 2000.
5. Ormstad, K., Karlsson, T., Enkler, L., Law, B., Rajs, J. Patterns in sharp-force
fatalities a comprehensive forensic medical study. J. Forensic Sci. 31:529542,
1986.
6. Karlsson, T. Homicidal and suicidal sharp-force fatalities in Stockholm, Sweden.
Orientation of entrance wounds in stabs gives information in the classification.
Forensic Sci. Int. 93:2132, 1998.
7. Start, R. D., Milroy, C. M., Green, M. A. Suicide by self-stabbing. Forensic Sci. Int.
56:8994, 1992.

Anda mungkin juga menyukai