Anda di halaman 1dari 57

DERMATOFITOSIS

JAILANI
1102006135

Definisi
Dermatofita:

fungi yg menggunakan keratin sbg nutrien,


dapat berkoloni dgn jaringan yg mengandung
keratin: stratum korneum pada epidermis,
rambut, kuku.

Dermatofitosis:

Infeksi superfisial yang disebabkan oleh


dermatofita

Organisme Penyebab
3 genus (dermatofita) yang
menyebabkan dermatofitosis:
Trichophyton
menginfeksi kulit, kuku &
rambut
Microsporum:
menginfeksi kulit dan
rambut
Epidermophyton
hanya menginfeksi kulit

Microsporum canis

Epidermophyton sp.

Trichophyton sp.

Klasifikasi

Dermatophytoses of keratinized epidermis (epidermal


dermatophytosis, epidermomikosis):

Tinea fasialis, tinea korporis, tinea kruris, tinea manus,


tinea pedis.

Dermatophytoses of nail apparatus (onikomikosis):

Tinea unguium (kuku kaki, kuku tangan).


Onikomikosis (istilah lebih inklusif infeksi kuku yg
disebabkan oleh dermatofita, yeast, dan mold [kapang]).

Dermatophytoses of hair and hair follicle (trikomikosis):

Dermatophytic folliculitis, Majocchi's (trichophytic)


granuloma, tinea kapitis, tinea barbae.

dermatofita

Sel inflamasi

Epidermomikosis
Stratum korneum
Skuama
Respon inflamasi eritema,

papulasi, vesikulasi

dermatofita

Batang rambut
Destruksi dan patah rambut
Lebih dalam respon

inflamasi nodul, pustulasi


folikuler, and abses

Sel inflamasi
Trikomikosis

Penyebaran / Pejamu & Habitat


1.

Antropofilik

Menyerang manusia, jarang mengenai hewan

2.

Geofilik

Tanah

3.

Trichophyton spp.: T. rubrum, T. mentagrophytes (var.


interdigitale), T. schoenleinii, T. tonsurans, T. violaceum.
Microsporum audouinii. Epidermophyton floccosum

Trichophyton spp.: T. equinum, T. mentagrophytes (var.


mentagrophytes), T. verrucosum. M. canis.

Zoofilik

Hewan (anjing, kucing, sapi, kuda, dll), dapat juga


menyerang manusia

Microsporum spp.: M. gypseum, M. nanum

Berdasarkan lokasi

T. capitis
T. corporis
T. cruris
T. manus
T. pedis
T. unguium

: facialis,barbae,scalp
: abdominal, thoracal, cervical
: inguinal, gluteal, femoral
: interdigital, dorsum, plantar
: interdigital,dorsum,plantar
: onychomycosis

Sifat Dermatofita
bersifat keratinofilik :

untuk hidupnya membutuhkan keratin

bersifat lipofilik :

untuk hidupnya membutuhkan lemak

Patogenesis
jamur menempel pada kulit & keadaan kulit cocok
jamur tumbuh
Jamur mengeluarkan suatu enzym keratolitik
menghancurkan keratin makanan yang baik
untuk jamur tumbuh & berkembang dengan
subur

Jamur bertambah enzym bertambah makanan


jamur juga bertambah
penyakit makin lebar

Cara Penularan
1. Langsung:
kontak dengan penderita
kontak dengan binatang yang sakit jamur
kontak dengan tanah/sampah yang mengandung jamur
2. Tidak langsung:
Lewat alat-alat: untuk tidur, mandi, rumah tangga
skuama penderita jatuh atau melekat disitu

Tanda khas penyakit jamur


ada skuama &/ papula
tersusun/ bentuk melingkar (sirsinata)
dengan bagian tepi aktif/ eritem
di bagian tengah tampak sembuh
terasa gatal, terutama kalau berkeringat

Dermatofitosis
Berdasarkan Lokasi

Tinea Kapitis

Dermatofitosis pada kulit kepala


Etiologi: Trichophyton & Microsporum
Usia: 3-14 th
Tipe:
A. Non Inflamasi
1.
2.

Black dot ringworm


Gray patch ringworm

B. Inflamasi
1.

2.

Kerion celsi
Tinea favosa

Infeksi jamur pada rambut


Ektotrik: artrospora di
bagian luar batang rambut
Endotrik: artrospora di
dalam batang rambut

Black dot ringworm


Etiologi: >> endotrik:

T.tonsurans, T. violaceum.
Rambut sangat rapuh & patah
tepat pada muara folikel
ujung rambut yg hitam di
dalam folikel rambut terlihat
sbg bintik hitam
Lampu Wood: fluoresensi (-)

Gray patch ringworm


Etiologi:

M. audouinii / M.ferrugineum
Klinis:
Lesi mulai dgn papul eritem
di sekitar batang rambut.
Papul kemudian melebar
dan membentuk bercak yg
memucat dan bersisik.
Rambut mjd berwarna abuabu, tidak berkilat lagi dan
lebih mudah patah (1-3 mm
di atas kulit kepala)
dibanding dicabut
Lampu wood: fluoresensi (+)

Kerion Celsi
Etiologi:

M. canis, M. gypseum, T.
mentagrophytes, T. violaceum
Klinis:
Lesi dimulai dari bentuk
pustular folikulitis sampai
bentuk kerion
Sebukan massa rambut yg
patah dan pus, serta dapat tjd
limfadenopati
Keluhan: gatal, demam & sakit
Lampuwood: fluoresensi (+)/(-)

Tinea favosa
Etiologi:

T. schoenleini
Klinis: Pembentukan skutula
krusta yg berbentuk
mangkuk berwarna merah
kuning dan berkembang mjd
kuning kecoklatan
Pada pengangkatan krusta
terlihat dasar yg cekung,
merah, basah dan berbau
seperti tikus (mousy odor)

A Wood's lamp is a light that uses long wave


ultraviolet light. When an area of scalp that is
infected with tinea (a type of ringworm fungus)
is viewed under a Wood's light, the fungus may
glow. This test may be done to detect the
presence of a fungal scalp or skin infection.

Cara pemeriksaan
Pemeriksaan fluoresensi (lampu Wood)
1.
Alat
a.
Lampu Wood
b.

2.

Teknik
a.

b.
c.

3.

Kamar gelap
Kulit atau rambut yang akan diperiksa harus dalam keadaan
alamiah
Dilakukan di kamar gelap
Lampu Wood diletakkan di depan lokasi lesi dengan jarak 10-15
cm dari permukaan kulit

Hasil
Fluoresensi penyakit jamur:

Tinea kapitis: hijau, biru kehijauan

Pitiriasis versikolor: kuning keemasan

Diagnosis Banding
Diagnosis banding tinea kapitis:
Dermatitis seboroik
Psoriasis
Alopesia areata
Lupus eritematosus diskoid
Trikotilomania
Folikulitis

Tinea Barbae
Etiologi :
T. mentagrophytes, T. verucosum, M.
canis, T. violaceum, T. schoenleini
Klinis :
Dikenal 3 tipe tinea barbae
1. Peradangan kerion celci
2. Tipe superfisial atau sikosis
3. Tipe menyebar sirsinata
Terapi:
Griseofulvin 0,5 - 1 gr / hr.
Anti jamur topikal : gol azole
Shampo anti jamur

Tinea korporis
Infeksi dermatofita pd badan, tungkai & lengan
Etiologi:

M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,


T. rubrum
Klinis:
Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi
tampak tanda radang lebih aktif dan bagian
tengah cenderung menyembuh (central
healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung
membentuk pola gyrata atau polisiklik
Derajad inflamasi bervariasi, dengan
morfologi dan eritem s/d vesikel dan pustul,
tergntung pada spesies dan status imun
tubuh
Penyebab zoofilik tanda inflamasi
akut
Imunosupresi lesi sering mjd luas

Diagnosis banding tinea korporis:

Dermatitis kontak
Dermatitis numularis
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Psoriasis
Eritema anulare sentrifugum

Tinea Fasialis

Tinea kruris
Sininom: eksema marginatum atau

jock itch
Infeksi dermatofita pada daerah
pubis dan sela paha
Etiologi:
E. floccosum, T. rubrum, T.
mentagrophytes
Klinis:
Lesi berbatas tegas, tepi
meninggi yang dapat berupa
papulo vesikel eritematosa, atau
kadang terlihat pustul
Bagian tengah menyembuh
berupa daerah coklat kehitaman
berskuama

Diagnosis banding tinea kruris:

Intertrigo
Eritrasma
Dermatitis seboroik
Psoriasis
kandidiasis

Tinea pedis
Athletes foot, ringworm of the foot
Infeksi dermatofita pada kaki, terutama

menyerang sela jari kaki dan telapak


kaki, dapat meluas ke lateral maupun
punggung kaki
Etiologi
E. floccosum, T. rubrum, T.
Mentagrophytes
Klinis:
Ada 3 tipe:
1. Tipe interdigitalis

Tersering

Maserasi di sela jari kaki ke-4 & 5

Kulit terlihat putih, dapat terbentuk


fisura dan bau tidak enak

Lesi dapat meluas ke bawah jari


dan telapak kaki

2.

Tipe vesikuler subakut

Beberapa vesikel, vesikopustulosa, kadang-kadang


bula, di telapak kaki dan
jarang terjadi pada tumit.
Lesi dapat timbul dari
perluasan lesi daerah
interdigital
Dapat mulai sekitar jari,
kemudian meluas ke
punggung kaki atau telapak
kaki
Vesikel pecah skuama
melingkar (koloret)

3.

Tipe papuloskuamosa
hiperkeratotik menahun

Sering terdapat di daerah


tumit, telapak kaki, dan kaki
bagian lateral.
Bercak dgn skuama putih
agak mengkilat, melekat dan
relatif tidak meradang
Lesi umumnya setempat, dpt
bergabung mengenai seluruh
telapak kaki dan sering
simetris (moccasin foot)

Tinea pedis tipe intertriginosa:


Saling mempengaruhi:

Dermatofit (T. rubrum, T.


Mentagrophytes)
Bakteri
(Micrococcussedentarius,
Brevibacterium epidermidis,
Corynebacterium minutissimum,
Pseudomonas, proteus)
Candida
Dermatofitosis simpleks inferksi
dermatofit ringan
Dermatofitosis komplek infeksi
campuran dermatofit dan bakteri

Diagnosis banding tinea pedis:

Kandidiasis interdigital
Dermatitis kontak alergik
Psoriasis pustulosa
Skabies pada kaki

Tinea Manum
Infeksi dermatofit pada satu /dua

tangan
Etiologi:
T. rubrum, T. mentagrophytes
varian interdigitale, E.
floccosum, M. canis,T.
verruccosum, M. gypseum
Klinis:
Biasanya unilateral, tu pada
tangan, dan lesi pada dorsum
manus menyerupai gambaran
tinea korporis.

Terdapat 2 bentuk lesi pada palmar:


Dishidrosis/ eksematoid
Bentuk akut berupa vesikel
pada tangan sisi lateral dan
palmar jari-jari atau telapak
tangan disertai gatal dan rasa
terbakar
Fase remisi dan eksaserbasi
2. Hiperkeratotik
Berlangsung kronik, tak pernah
sembuh spontan
Bila kronik dapat mengenai
seluruh tangan & tjd fisura
1.

Diagnosis banding:

Dishidrosis
DKI kronis

Onikomikosis
Onikomikosis:
istilah umum untuk kelainan kuku akibat infeksi jamur
Tinea unguium:
kelainan kuku akibat infeksi dermatofita
Etiologi:

Dermatofita: T. rubrum, T. mentagrophytes,


epidermophyton
Candida sp
Non dermatofita lain: Aspergillus spp, Scytalidium
dimidiatum, Scopulariosis brevicaulis, dan Fusarium spp

Dikenal 4 tipe onikomikosis:


1. Onikomikosis subungual distal
(OSD)
Bantalan kuku di bawah lempeng
kuku melalui hiponikium dan
bergerak ke arah proksimal.
Invasi juga dapat dari lateral
(onikomikosis subungual distal
dan lateral atau OSDL)
Klinis: hiperkeratosis subungual
dan onikolisis, selain warna kuku
kekuningan.
Etiologi: T. rubrum, T.
mentagrophytes varian
interdigitale

Onikomikosis subungual distal

2.

Onikomikosis subungual proksimal


(OSP)

Infeksi dimulai dari lipat kuku


proksimal, melalui kutikula dan
masuk ke kuku yang baru
terbentuk, selanjutnya bergerak
ke arah distal.
Klinis: hiperkeratosis & onikolisis
proksimal, serta destruksi
lempeng kuku proksimal.
Paling jarang, tapi biasa
ditemukan pada penderita AIDS.
Etiologi: T. rubrum

Onikomikosis subungual
proksimal

Onikomikosis superfisial putih


(OSPT):

3.

Jarang dijumpai
Jamur menginvasi
langsung lapisan superfisial
lempeng kuku
Klinis: bercak-bercak
keruhberbatas tegas yg dpt
berkonfluen. Kuku mjd
kasar, lunak dan rapuh
Etiologi: T.
mentagrophytes, kapang
nondermatofita: Aspergillus,
Acremonium, Fusarium
Onikomikosis superfisial putih

4.

Onikomikosis kandida (OK)


kategori:
1.

2.

3.

Dimulai sbg paronikia yg kemudian


menginvasi matriks depresi
transversal kuku kuku cekung, kasar
dan akhirnya distrofi
Pada kandidosis mukokutan kronik,
kandida langsung menginvasi lempeng
kuku sehingga baru pada std lanjut
pembengkakan lipat kuku proksimal dan
lateral gambaran pseudoclubbing
atau chicken drumstick
Invasi pada kuku yang telah onikolisis.
Hiperkeratosis subungual dgn massa
abu-abu kekuningan di bawahnya

Onikomikosis kandida

Pada keadaan lanjut keempat tipe tersebut gambaran distrofi total (ODT)

Diagnosis banding onikomikosis:

Psoriasis
Liken planus
Infeksi bakterial
Dermatitis kontak
Onikodistropi traumatik

PENGOBATAN
Pengobatan dermatofitosis dapat dilakukan

dengan cara topikal dan sistemik.


Infeksi ringan obat topikal
Infeksi kronis dan luas di rambut dan kuku
obat sistemik.

PENGOBATAN
Obat Topikal
Suatu obat topikal harus memenuhi kriteria :
1) Bersifat antifungal aktif
2)Dapat berpenetrasi ke dalam kulit
3)Bekerja aktif di dalam dan di luar sel
4)Mempunyai daya tahan terhadap hasil-hasil
metabolisme
5)Tidak menimbulkan sensibilisasi

PENGOBATAN
Golongan Antifungal Konvensional

-- Salep Whitfield
-- Castelani's paint
-- Asam salisil 2-4%
-- Asam Undesilinat 2-5%
Kerja obat-obat ini sebagai keratolitik, antifungal
dan antibakteri. Obat-obat ini mempunyai
spektum sempit, dan penggunaannya terbatas
hanya untuk infeksi di kulit.

PENGOBATAN
Golongan Antifungal Terbaru

-- Tolnaftate 2%, Tolsiklat 1%, Haloprogin 1%,


Cyclopiroxolamine 1%,Naftifine 1%.
-- Imidazole (miconazole, ketokonazole,
clortrimazole, econazole)
Spektrum luas dan kerjanya fungisidal.
Cara pemakaian : mengoleskan obat tersebut 1 - 2
kali sehari minimal selama 3 minggu.

PENGOBATAN
Obat Sistemik

Golongan Antifungal Konvensional


Griseofulvin
-- Obat ini berasal dari sejenis penicillium.
-- Kerja obat ini fungistatik.
-- Telah dilaporkan obat ini menimbulkan resistensi
terhadap dermatofitosis.
-- Dosis anak 10 - 20 mg/kgbb sehari
-- Dosis dewasa 500 - 1000 mg sehari atau 330 mg
griseofulvin ultramicronized sekali sehari.

PENGOBATAN
Griseofulvin
--Diberikan pada waktu makan dengan diet tinggi
lemak untuk mempertinggi absorbsi.
--Efek samping griseofulvin berupa gangguan
traktus digestinus ialah nausea, vomitus, dan diare
--Obat tersebut bersifat fotosensitif, dapat
mengganggu fungsi hepar

PENGOBATAN
Golongan Antifungal Terbaru

1) Ketoconazole
-- Antifungal oral pertama yang berspektrum luas
untuk mengatasi dermatofitosis. Kerja obat ini fungistatik.
-- Pada kasus resisten terhadap griseofulvin dapat diberi
obat sebanyak 200 mg per hari selama 10 hari 2 minggu,
pagi hari setelah makan.
-- Dosis anak di atas usia 2 tahun 3,3 - 6,6 mg/kg BB
sehari.
-- Kontraindikasi wanita hamil, kelainan fungsi hati dan
hipersensitivitas terhadap ketoconazole.

PENGOBATAN
2). Golongan Triazole
Itraconazole

-- Obat ini mempunyai daya kerja spektrum luas.


-- Pemberian 100 mg sehari selama 15 hari, efektif untuk
tinea corporis dan tinea cruris. Sedang untuk infeksi
palmoplantar diberikan 100 mg sehari selama 30 hari.
Fluconazole
-- Efektif untuk dermatofitosis di kulit.

PENGOBATAN
Terbinafine

-- Terbinafin bersifat fungisidal diberikan sebagai


pengganti griseofulvin
-- Analog dengan naftifine.
-- Efek samping minimal dibandingkan dengan
griseofulvin.
-- Dosis 2 x250 mg sehari

PENGOBATAN
Kerion stadium dini diberikan kortikosteroid

sistemik sebagai anti-inlamasi, yakni prednison 3


x 5 mg atau prednisolon 3 x 4 mg sehari selama
dua minggu

Rencana edukasi
1. Sesudah mandi dikeringkan dan ditaburi bedak biasa/bedak
anti jamur (terutama di daerah lipatan dan kaki)
2. Pemakaian sepatu yang nyaman, tidak tertutup
3. Pakaian longgar dan berbahan katun
4. Kaos kaki berbahan katun
5. Sering merendam pakaian dan handuk di air mendidih
kurang lebih 15 menit/dry cleaning
6. Desinfeksi sepatu
7. Hewan peliharaan yang terinfeksi jamur harus diobati juga.

PROGNOSIS

ad Sanationam : ad bonam
ad Fungtionam : ad malam
ad Vitam
: ad bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai